Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka pendek - USD Repository

EFEK HEPATOPROTEKTIF EKSTRAK ETANOL-AIR DAUN

  

Macaranga tanarius L. PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON

TETRAKLORIDA : KAJIAN TERHADAP PRAPERLAKUAN

JANGKA PENDEK

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Ilmu Farmasi

  

Diajukan Oleh:

A.M. Inggrid Silli

NIM : 098114116

FAKULTAS FARMASI

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

“dan yang bisa dilakuka kukan seorang mahkluk bernama manusia terhadap hadap mimpi mimpi dan

keyakinannya nnya adalah mereka hanya tinggal mempercayainya inya…” (5 cm)

“Education wit without values, as useful as it is, s s, seems rather

to make ke man a more clever devil” (C.S. S. Lewis)

  Karya kecil ini kupersemb mbahkan untuk : Tuhan Yesus sumb mber kekuatanku Bapak, Ibu, bu, Reno atas kasih sayang, dukunga ngan dan doanya Sahabat-sahaba abatku tersayang

  Almamat materku tercinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : A.M. Inggrid Silli NIM : 098114116 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

Efek Hepatoprotektif Ekstrak Etanol-Air Daun Macaranga tanarius L. pada

Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida : Kajian terhadap Praperlakuan Jangka

Pendek

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian surat pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 28 Februari 2013 Yang menyatakan, (A.M. Inggrid Silli)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang telah saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam makalah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  Yogyakarta, 28 Februari 2013 Penulis,

  A.M. Inggrid Silli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PRAKATA

  Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efek

  

Hepatoprotektif Ekstrak Etanol-Air Daun Macaranga tanarius L. pada Tikus

Terinduksi Karbon Tetraklorida : Kajian terhadap Praperlakuan Jangka

  ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk

  Pendek”

  memperoleh gelar Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh karena itu penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

  2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt., selaku Dosen Pembimbing ini atas segala kesabaran untuk selalu membimbing, memberi motivasi, dan memberi masukan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

  3. Bapak Ipang Djunarko, M. Sc., Apt selaku Dosen Penguji atas bantuan dan masukkan kepada penulis demi kemajuan skripsi ini.

  4. Bapak Prof. Dr. CJ Soegihardjo, Apt., selaku Dosen Penguji atas bantuan dan masukkan, kepada penulis demi kemajuan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Ibu Rini Dwiastuti, M.Si., Apt., selaku Kepala Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberi izin dalam penggunaan fasilitas laboratorium Farmakologi- Toksikologi, Farmakognosi-Fitokimia dan Farmasi Fisika demi terselesaikannya skripsi ini.

  6. Pak Parjiman dan Pak Heru selaku laboran Laboratorium Farmakologi, Pak Kayat dan Pak Ratijo selaku laboran Laboratorium Hayati, Pak Wagiran, selaku laboran Farmakognosi-Fitokimia, Pak Agung selaku laboran Laboratorium Farmasi Fisika, serta Pak Andri selaku laboran di kebun obat, atas segala bantuan dan kerja sama selama di laboratorium.

  7. Rekan-rekan penelitian tim macaranga, Rosalya Kony, Christine Herdyana, Fransisca Devita, Bernadetta Amilia, Theresia Garri, Luluk Rahendra dan Nanda Chris atas bantuan, kerjasama, perjuangan dan suka duka yang telah kita alami bersama selama penelitian. Tidak lupa teman-teman tercinta Apriliawati Galuh, Lucia Shinta dan Niken Ambar atas dukungan semangatnya.

  8. Teman-teman FSM C 2009, FKK B 2009, Kos Griya Talenta dan KKN Kelompok 21 atas keceriaan dan kebersamaan kita.

  9. Pihak-pihak lain yang turut membantu penulis namun tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna. Oleh karena

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang akan datang. Semoga tulisan ini dapat memiliki manfaat sekecil apapun bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kefarmasian, serta semua pihak, baik mahasiswa, lingkungan akademis, maupun masyarakat.

  Yogyakarta, 28 Februari 2013 Penulis

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... ......................ii HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................. ..........................................iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH ......................... ...................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................... .................................vi PRAKATA .......................................................................................................vii DAFTAR ISI ......................................................................................................x DAFTAR TABEL ...........................................................................................xiv DAFTAR GAMBAR ..................... .................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................xvii

  INTISARI ......................................................................................................xviii

  

ABSTRACT ......................................................................................................xix

  BAB I. PENGANTAR .......................................................................................1 A. Latar Belakang ....................... ......................................................................1

  1. Rumusan masalah ...................................................................................4

  2. Keaslian penelitian ............................ .....................................................4

  3. Manfaat penelitian...................................................................................6

  B. Tujuan Penelitian ..........................................................................................6

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB II. PENELAHAAN PUSTAKA ................................................................7 A. Anatomi dan Fisiologi Hati .........................................................................7 B. Patofisiologi Hati ............................. ...........................................................9 C. Metode Uji Hepatotoksisitas .....................................................................11 D. Tanaman Macaranga tanarius L. ...............................................................12

  1. Sinonim ........................ ......................................................................12

  2. Nama daerah .......................... ............................................................12

  3. Taksonomi ..........................................................................................13

  4. Penyebaran .........................................................................................13

  5. Morfologi ............................. ..............................................................13

  6. Kandungan .................................... .....................................................14

  7. Khasiat dan kegunaan ........................... .............................................15

  E. Hepatotoksin ........................... ..................................................................16

  F. Karbontetraklorida .......................... ..........................................................17

  G. Ekstraksi ....................................................................................................22

  H. Etanol ...................................... ..................................................................23

  I. Landasan Teori ..........................................................................................24 J. Hipotesis ............. ......................................................................................26

  BAB III. METODE PENELITIAN ..................................................................27 A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................. ...............................................27 B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........ ....................................27

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Definisi operasional ..............................................................................28

  C. BahanPenelitian ..........................................................................................29

  1. Bahan utama ........................ ...............................................................29

  2. Bahan kimia ......................... ...............................................................29

  D. Alat dan Instrumen Penelitian ............ ........................................................31

  E. Tata Cara Penelitian ....................................................................................31

  1. Determinasi daun M.tanarius ...............................................................31

  2. Pengumpulan bahan uji ........................................................................32

  3. Pembuatan serbuk daun M. tanarius ....................................................32

  4. Pembuatan ekstrak etanol-air daun M.tanarius ....................................32

  5. Penetapan konsentrasi pekat ekstrak ....................................................33

  6. Pembuatan larutan karbon tetraklorida dalam minyak zaitun ..............33

  7. Uji pendahuluan .................. .................................................................34

  8. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji ...........................................35

  9. Pembuatan serum ........................ ........................................................35

  10. Penetapan aktivitas ALT dan AST serum ...........................................35

  F. Tata Cara Analisis Hasil ....................... ......................................................37

  BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................... .....................................37 A. Penyiapan Bahan ....................... ..................................................................37

  1. Hasil determinasi tanaman ............ .......................................................37

  2. Penetapan kadar air serbuk daun M. tanarius .......... ............................37

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Hasil Penimbangan Bobot Ekstrak Metanol-Air Daun M. tanarius.... ........38

  C. Uji Pendahuluan ...................... ....................................................................39

  1. Penentuan dosis hepatotoksik ...............................................................39

  2. Orientasi waktu pencuplikan darah hewan uji ................ .....................40

  3. Penetapan dosis ektrak etanol-air daun M. tanarius ............... .............43

  D. Efek Hepatoprotektif Jangka Pendek Ekstrak Metanol-Air Daun M. tanarius Terhadap Tikus Jantan Terinduksi Karbon Tetraklorida .... ........................44

  1. Kontrol negatif ....................... ..............................................................48

  2. Kontrol hepatotoksin ...................................... ......................................50

  3. Kontrol perlakuan .................................................................................51

  4. Perlakuan jangka pendek ekstrak metanol-air daun M. tanarius terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida .....................................................52 E. Rangkuman Pembahasan .............................................................................57

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................60 A. Kesimpulan ..................................................................................................60 B. Saran ............................................................................................................60 Daftar pustaka ...................... ............................................................................61 Lampiran ................. .........................................................................................66 Biografi penulis ................................................................................................90

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR TABEL

  Tabel I. Peningkatan aktivitas serum ALT dan AST oleh beberapa hepatotoksin ..................................................................................................................22

  Tabel II. Aktivitas serum ALT dan AST tikus setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 ml/kg pada selang waktu 0, 24 dan 48 jam .....

  40 Tabel III. Perbedaan kenaikan aktivitas serum ALT setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 ml/kg BB pada waktu pencuplikan darah jam ke 0, 24 dan 48 ................. .............................................................................43

  Tabel IV. Perbedaan kenaikan aktivitas serum AST setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 ml/kg BB pada waktu pencuplikan darah jam ke 0, 24 dan 48 ......................................................................................................43

  Tabel V. Pengaruh perlakuan jangka pendek ekstrak etanol-air daun M. tanarius 1280 mg/kgBB berdasarkan aktivitas serum ALT dan AST pada beberapa variasi waktu terhadap hepatotoksisitas karbon tetraklorida

  ..................................................................................................................45 Tabel VI. Perbandingan data statistik pengaruh perlakuan jangka pendek ekstrak etanol-air daun M. tanarius 1280 g/kg BB dlihat dari aktivitas serum

  ALT pada berbagai variasi waktu terhadap hepatoksisitas karbon tetraklorida ......................... .....................................................................47 Tabel VII. Perbandingan data statistik pengaruh perlakuan jangka pendek ekstrak etanol-air daun M. tanarius 1280 g/kg BB dlihat dari aktivitas serum

  pada berbagai variasi waktu terhadap hepatoksisitas karbon tetraklorida ..............47 Tabel VIII. Aktivitas serum ALT-AST serum sel hati tikus pada jam ke-0 dan perlakuan kontrol minyak zaitun ................. ...........................................48 Tabel IX. Perbandingan data statistik aktivitas serum ALT dan AST pada jam ke-0 dan kontrol minyak zaitun ............ ..........................................................49

  Tabel X. Aktivitas serum ALT-AST serum sel hati tikus pada jam ke-0 dan perlakuan kontrol minyak zaitun ................. ...........................................51

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Struktur dasar hati .............. ..............................................................8 Gambar 2. Kandungan senyawa M. tanarius .................... ...............................15 Gambar 3. Metabolisme kimia karbon tetraklorida ........ .................................20 Gambar 4. Metabolisme alkohol dalam tubuh ..................... ............................24 Gambar 5. Diagram batang rata-rata aktivitas AST - serum sel hati tikus setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 ml /kgBB pada selang waktu 0, 24, dan 48 jam ....................... ................................................41

  Gambar 6. Diagram batang rata-rata aktivitas ALT serum sel hati tikus setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 ml/kg BB pada selang waktu 0, 24 dan 48 jam ................ .......................................................................41 Gambar 7. Diagram batang pengaruh praperlakuan ekstrak etanol-air daun M.

  tanarius dosis 1280 mg/kg BB pada aktivitas serum ALT Tikus

  terinduksi karbon tetraklorida ....................... .......................................46 Gambar 8. Diagram batang pengaruh praperlakuan ekstrak etanol-air daun M.

  tanarius dosis 1280 mg/kg BB pada aktivitas serum AST Tikus

  terinduksi karbon tetraklorida ......................... .....................................46

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Foto daun M.tanarius ................. .................................................67 Lampiran 2. Foto ekstrak etanol-air daun M.tanarius ......................................67 Lampiran 3. Surat pengesahan determinasi tanaman M.tanarius ....... .............68 Lampiran 4. Surat Etikal Clearance ............. ....................................................69 Lampiran 5. Hasil uji ANOVA data ALT orientasi pencuplikan darah.... .......70 Lampiran 6. Hasil uji ANOVA data AST orientasi pencuplikan darah............73 Lampiran 7. Hasil uji ANOVA data ALT praperlakuan ekstrak etanol- air daun M. tanarius dosis 1280 mg/kg BB pada aktivitas serum

  ALT Tikus terinduksi karbon tetraklorida ........... .....................................76 Lampiran 8. Hasil uji ANOVA data AST praperlakuan ekstrak etanol- air daun M. tanarius dosis 1280 mg/kg BB pada aktivitas serum

  ALT Tikus terinduksi karbon tetraklorida ............. ...................................84 Lampiran 9. Hasil rendemen ekstrak etanol-air daun M. tanarius ...................88 Lampiran 10. Perhitungan kadar air gravimetri ....... ........................................89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

INTISARI

  Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pemberian jangka pendek ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius untuk memberikan efek hepatoprotektif berupa penurunan aktivitas ALT dan AST serum. seberapa lama waktu efektif yang diperlukan untuk berefek hepatoprotektif.

  Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian acak lengkap pola searah. Penelitian ini menggunakan tikus jantan galur Wistar berumur 2-3 bulan dengan berat ± 150-250 gram. Tikus dibagi secara acak ke dalam delapan kelompok perlakuan. Kelompok I (Kontrol hepatotoksin) diberi karbon tetraklorida 2 ml/kg BB. Kelompok II (kontrol negatif) diberi minyak zaitun dosis 2ml/kg BB. Kelompok III kontrol ekstrak etanol-air daun M. tanarius yang diberi ekstrak etanol-air daun M.tanarius dosis 1280 mg/kg BB secara oral dan lima kelompok (IV-VIII) perlakuan yang diberi dosis ekstrak etanol-air daun M. tanarius berturut-turut selama ½, 1, 2, 4 dan 6 jam, kemudian diberi karbon tetraklorida dengan dosis 2 ml/kg BB. Pada 24 jam setelah pemberian karbon tetraklorida, diambil cuplikan darah tikus melalui sinus orbitalis mata. Darah yang diambil, kemudian diukur aktivitas serum ALT dan AST nya. Data serum ALT dan AST yang telah didapatkan dianalisis menggunakan uji statistik.

  Hasil penelitian, ekstrak etanol-air M. tanarius memberikan efek hepatoprotektif dengan menurunkan aktivitas serum ALT dan AST pada tikus yang terinduksi karbontetraklorida. Efek hepatoprotektif pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida 2 ml/kg BB dengan waktu ½, 1, 2, 4 dan 6 jam secara berturut-turut adalah 56,8 ; 49,6 ; 52,4 ; 27,2 dan 67,9%.

  Waktu yang paling optimal menghasilkan efek hepatoprotektif adalah pada jam ke-6 yang memberikan efek hepatoprotektif sebesar 67,9%.

  Kata kunci : hepatoprotektif, jangka pendek, ekstrak etanol-air, Macaranga tanarius

  , karbon tetraklorida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  This study aimed to obtained information about the effects of short-term administration of ethanol-water extract of Macaranga tanarius L. leaves, to offer hepatoprotective effect that is decrease the activity of serum ALT and AST so it can be used as hepatoprotector. From this research can also be known the optimum time needed to provide hepatoprotective effects.

  This research is an experimentaly research using completely randomized unidirectional pattern design. This study used male Wistar rats, aged 2-3 months and weighing 150-200 g ±. Group I was the control hepatotoxins CCl at a dose of

  4

  2 ml/kg WB by oral. Group II is a negative control that is giving olive oil 2 ml/kg BB intra peritonial. Group III is a control treatment that is giving the ethanol- water extract of leaves of M. tanarius dose of 1280 mg /kg by oral administration.

  Group IV-VIII granted the ethanol-water extract of leaves of M. tanarius a dose of 1280 mg/kgBB, and then successively at ½, 1, 2, 4 and 6 hours after treatment hepatotoxic dose of CCl at a dose of 2 ml / kg. At the 24th hour after being given

4 CCl , all the blood drawn at the orbital sinus area in the eyes of mice then the

  4

  blood drawn is measured of ALT and AST serum activity. Data serum ALT and AST were obtained, analyzed by the statistic test.

  Results of this study, ethanol-water extract of M. tanarius can offer hepatoprotective effect by decreasing activity of serum ALT and AST in rats which induced carbontetrachloride. Obtained hepatoprotective effect toward carbon tetrachloride induced rat with time half, one, two, four and six hours is 56,8 ; 49,6 ; 52,4 ; 27,2 and 67,9%.

  The most oprimal hepatoprotective effect was at six hours group which value of hepatoprotective effect is 67,9%.

  Keywords: Hepatoprotective, short-term, ethanol-water extract, Macaranga tanarius

  , carbon tetrachloride

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Hati merupakan organ terbesar dan secara metabolisme paling kompleks di

  dalam tubuh (Lu, 1995). Fungsi hati sangat penting terutama dalam melaksanakan fungsi vital tubuh dan merupakan organ pengatur homeostasis dalam tubuh (Ward dan Daly, 2000). Menurut Husadha (1996) fungsi hati dibagi atas empat macam : (1) fungsi pembentukan dan eksresi empedu, (2) fungsi metabolik, (3) fungsi pertahanan tubuh dan (4) fungsi vaskuler hati. Adapun fungsi utama hati adalah pembentukan dan ekskresi empedu (Price dan Wilson, 1994). Dalam hubungannya dengan fungsi hati bagi kelangsungan hidup manusia maka organ hati perlu mendapat perhatian serius, terutama dalam pencegahan timbulnya penyakit hati. Hati merupakan organ tubuh yang berperan penting dalam proses metabolisme dan detoksifikasi. Pemaparan oleh berbagai bahan toksik akan mempertinggi kerusakan hati. Hati berpotensi mengalami kerusakan karena merupakan organ pertama setelah saluran cerna yang terpapar bahan yang bersifat toksik (David dan Boyer, 1990). Penyakit hati dapat disebabkan oleh obat atau hepatotoksin (termasuk alkohol), infeksi virus, dan reaksi imunogenik (Williamson, Okpako , dan Evans, 1996). Obat dan zat beracun dapat menyebabkan sekitar 10% dari seluruh kasus hepatitis, atau sekitar 20-30% dari kasus penyakit hati akut (Cadman, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penyakit hati terutama di Indonesia menunjukkan endemisitas menengah sampai tinggi. Menurut Menteri Kesehatan Indonesia Endang Rahayu Sedyaningsih terdapat lebih dari 2 miliar penduduk dunia yang telah terinveksi virus hepatitis B, sedangkan sekitar 130-170 juta penduduk dunia merupakan pengidap virus hepatitis C dengan angka kematian lebih dari 350 ribu penderita akibat komplikasi hepatitis C. Menurut data riset kesehatan tahun 2007, prevalensi nasional hepatitis klinis sebesar 0,6 persen (rentang 0,2 persen -1,9 persen). Penderita hepatitis C dari 2007 hingga 2009 mencapai 17.999 kasus (Syaifullah, 2010).

  Salah satu senyawa yang dapat digunakan sebagai senyawa model yang dapat menimbulkan kerusakan pada hati adalah karbon tetraklorida. Ketoksikan karbon tetraklorida pada manusia umumnya sekitar 45-100 ppm (284-630 mg) dalam bentuk uap (Kazantzis, Bomford dan Oxon, 1960). Kazanthis, Bomford, Oxon (1960) melaporkan bahwa 17 karyawan pabrik pengolahan kuarsa dievakuasi karena terpapar uap karbon tetraklorida dan 15 pekerjanya mengeluhkan gejala mual, anoreksia, muntah perut kembung, ketidaknyamanan epigastrium, pusing sampai empat bulan sebelum evaluasi.

  Pada umumnya, karbon tetraklorida menyebabkan kerusakan pada hepatosit tikus dalam bentuk degenerasi melemak, vakuolasi sitoplasma dan fibrosis dengan pembengkakkan endotelial (Chaudari, Chaware, Joshi, Biyani, 2009).

  Obat-obat modern hanya memiliki penawaran kecil untuk pengentasan penyakit hati, sehingga banyak obat tradisional yang berasal dari tanaman dievaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bahan kimia yang berbeda (Wijayakusuma, 2008). Model hepatotoksisitas terinduksi CCl sering digunakan untuk uji efek hepatoprotektif obat dan ekstrak tanaman

  4

  (Chaudari et al, 2009), di mana dalam penelitian ini menggunakan ekstrak etanol-air daun M. tanarius.

  Tanaman macaranga adalah salah satu tanaman yang tersebar di daerah Asia Tenggara, Afrika, Madagaskar, Australia dan daerah sekitar Pasifik. Di daerah Malaysia akar tanaman ini dimanfaatkan sebagai dekok yang khasiatnya sebagai antitusif dan antipiretik (Lim, Lim, dan Yule, 2009). Penelitian Adrianto (2010) melaporkan bahwa ekstrak metanol daun M. tanarius baik jangka panjang dapat menghasilkan efek hepatoprotektif berupa penurunan kadar Aspartat aminotransferase dan Alanin aminotransferase terhadap tikus yang terinduksi parasetamol. Penelitian Rahmamurti (2012) melaporkan bahwa ekstrak etanol-air daun M. tanarius dapat menghasilkan efek hepatoprotektif pada tikus yang terinduksi karbontetraklorida. Pemilihan ekstrak etanol-air berdasarkan referensi dimana polaritas etanol dan metanol hampir sebanding sehingga diharapkan senyawa antioksidan yang didapatkan sama dengan ekstrak metanol (Sadek,2002). Selain itu, penelitian efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun M. tanarius belum dikembangkan terutama dengan hepatotoksin karbontetraklorida.

  Dari uraian di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk menguji efek hepatoprotektif dari daun M. tanarius secara jangka pendek. Penelitian efek hepatoprotektif M. tanarius jangka pendek ini dilakukan untuk membandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dilaksanakan bersamaan. Eksplorasi terhadap tanaman M. tanarius di Indonesia masih belum banyak dilakukan terlebih efek hepatoprotektif yang dapat ditimbulkan

  M. tanarius

  pada tikus terinduksi karbontetraklorida, sehingga penelitian ini akan sangat bagus untuk dilakukan dan dikembangkan.

  1. Rumusan masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka muncul permasalahan sebagai berikut : a. Apakah praperlakuan jangka pendek ekstrak etanol-air daun M. tanarius dapat memberi efek hepatoprotektif pada tikus jantan terinduksi karbontetraklorida? b. Berapakah waktu paling efektif ekstrak etanol-air daun M. tanarius untuk memberikan efek hepatoprotektif pada tikus jantan yang terinduksi karbontetraklorida?

  2. Keaslian penelitian

  Penelitian yang menggunakan M. tanarius pernah dilakukan oleh Phommart, Sutthivaiyakit, Chimnoi, Ruchirawat dan Sutthivaiyakit (2005) dimana mereka melaporkan kandungan tanaman M. tanarius berupa tanariflavanon B, tanariflavanon C, tanariflavanon D, nymphaeol A, nymphaeol B, nymphaeol C, blumenol A dan blumenol B. Matsunami, Takamori, Shinzato, Aromoto, Kondo, Atsuka et al (2006), melaporkan adanya empat senyawa glikosida baru Macarangiosida

  A, Macarangiosida B, Macarangiosida C dan malofenol B yang mempunyai aktivitas antioksidan pada ekstrak metanol daun M. tanarius. Matsunami, Otsuka, Kondo,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  glukosida baru baru yaitu (+)-pinoresinol 4-O-[6’-O-galloil ]-β-o-glukopiranosid, macarangiosid E dan F dimana kedua senyawa pertama memiliki aktivitas antioksidan. Lim et al (2008) melaporkan bahwa M. tanarius memiliki aktivitas antioksidan setara asam askorbat terbesar dibandingkan tiga spesies macaranga yang lain yaitu M. gigantea, M. pruinosa dan M. triloba.

  Penelitian Adrianto (2011) melaporkan terdapatnya efek hepatoprotektif jangka panjang ekstrak metanol-air daun M. tanarius pada tikus terinduksi parasetamol, dalam penelitiannya dilaporkan efek hepatoprotektif yang paling optimal terdapat pada dosis tengah (ED ) sebesar 0,629 g/kg BB. Mahendra (2011)

  50

  melaporkan adanya efek hepatoprotektif jangka panjang infusa daun M. tanarius pada tikus terinduksi parasetamol, dimana dosis yang paling optimal sebesar 5 g/kg BB.

  Nugraha (2011) melaporkan adanya efek hepatoprotektif jangka pendek infusa daun

  

M. tanarius pada tikus terinduksi parasetamol dengan dosis 5 g/kg BB yang paling

  optimal pada perlakuan 1 jam. Rahmamurti (2012) juga melaporkan efek hepatoprotektif jangka panjang ekstrak etanol-air daun M. tanarius pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida, dengan dosis yang paling optimal adalah 1280 mg/kg BB.

  Sepanjang pengetahuan penulis, penelitian ini berbeda dengan penelitian- penelitian sebelumnya karena penelitian ini menggunakan hepatotoksin yang berbeda, yakni karbontetraklorida. Dimana peneliti ingin membuktikkan adanya potensi hepatoprotektif jangka pendek ekstrak etanol-air daun M. tanarius terhadap tikus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Manfaat penelitian

  a. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahun khususnya ilmu kefarmasian mengenai ekstrak etanol-air daun M. tanarius yang memiliki efek hepatoprotektif jangka pendek

  b. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat terkait manfaat daun M. tanarius yang memiliki efek hepatoprotektif jangka pendek.

B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum

  Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya efek hepatoprotektif pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida dengan praperlakuan jangka pendek dari ekstrak etanol-air daun M. tanarius.

  2. Tujuan khusus

  Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui waktu paling efektif yang dapat memberikan efek hepatoprotektif dari ekstrak etanol-air daun M.

  tanarius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Anatomi dan Fisiologi Hati Hati terletak di bawah kubah kanan diafragma (Chandrasoma dan Taylor,

  1995) dan merupakan organ plastik lunak yang dicetak oleh struktur di sekitarnya dan merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh , rata-rata sekitar 1500 g atau 2,5% berat badan pada orang normal (Price dan Wilson, 1994). Jika keadaan hati normal, maka permukaannya halus dan lunak (Chandrasoma dan Taylor, 1991). Hati memiliki dua sumber suplai darah, dari saluran cerna dan limpa melalui vena portae, dan dari aorta melalui arteria hepatika dan menerima 25% cardiac aoutput, kira-kira 1500 ml darah per menit (Price dan Wilson, 1994, Linggapa, 1995).

  Hati terdiri dari dua lobus utama, kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan posterior, lobus kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral (Husadha, 1996). Lobus kiri terletak di dalam apigastrium, tidak dilindungi oleh tulang iga (Chandrasoma dan Taylor 1991). Setiap lobus hati dibagi menjadi lobulus yang merupakan unit fungsional (Husadha, 1996). Setiap lobulus merupakan bentuk heksagonal yang terdiri dari lempeng-lempeng sel hati berbentuk radial mengelilingi vena centralis (Price dan Wilson, 1994). Di antara lempengan sel hati terdapat kapiler yang dinamakan sinusoid (Gambar 1), yang merupakan cabang vena

  

portae dan arteria hepatika dan dibatasi oleh sel fagositik atau sel Kupffer (Gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1). Sel Kupffer merupakan sistem retikuloendotel dan mempunyai fungsi utama menelan bakteri dan benda asing lain dalam tubuh (Husadha, 1996).

  Detoksifikasi dan inaktivasi obat atau senyawa beracun lainnya dilakukan oleh hati. Dapat dikatakan bahwa hati mempunyai fungsi pertahanan dan perlindungan bagi tubuh (Price dan Wilson, 1994). Selain fungsi detoksifikasi, hati juga berfungsi dalam mekanisme perlindungan tubuh. Fungsi ini dilakukan oleh sel

  

Kupffer yang terdapat pada dinding sinusoid hati, sebagai sel endotel yang

  berkemampuan fagositosis yang sangat besar sehingga membersihkan sampai 99% kuman yang ada dalam vena porta sebelum darah menyebar melewati seluruh sinusoid (Husadha, 1996).

  Gambar 1. Struktur Dasar Hati (Tortora dan Derrickson, 2008)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Patofisiologi Hepatitis

  Hepatitis merupakan manifestasi klinis dari kerusakan hati berupa peradangan pada hati (Junqueira dan Carneiro, 2002). Secara popular dikenal juga dengan istilah penyakit hati, sakit liver atau sakit kuning (Dalimartha, 1999). Penyebabnya dapat berupa virus yaitu virus tipe A, tipe B, tipe non A, dan tipe non B, sedangkan penyebab lain dapat berupa induksi senyawa kimia, kelainan proses fisiologis yang terjadi di dalam hati (Jungueira dan Carneiro, 1980).

  Hepatitis dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut.

  1. Hepatitis akut Hepatitis akut merupakan proses inflamasi yang dapat menyebabkan nekrosis sel hati. Hepatitis jenis ini dapat disebabkan oleh adanya suatu infeksi virus, pemberian hepatotoksin atau zat yang mempunyai efek toksik pada hati dengan dosis berlebihan atau dalam jangka waktu lama (Zimmerman, 1999).

  2. Hepatitis kronik Hepatitis kronik merupakan kelainan hati yang memperlihatkan proses peradangan dan nekrosis. Hepatitis kronik merupakan suatu sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi (Abdurachman, 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Wenas (1996), perusakan hati dapat dibagi menjadi :

  1. Perlemakan hati

  Perlemakan hati adalah keadaan dimana hati memiliki lemak melebihi 5% dari berat hati itu sendiri. Dalam keadaan normal hati memiliki lemak hanya 5% dari berat hati secara keseluruhan (Soemarto, 1996).

  2. Nekrosis hati

  Nekrosis hati merupakan kematian hepatosit. Perubahan morfologi awal berupa edema sitoplasma, dilatasi retikulum endoplasma, dan disagregasi polisom. Terjadi akumulasi trigliserida sebagai butiran lemak dalam sel (Soemarto, 1996).

  3. Kolestasis

  Kolestasis merupakan jenis kerusakan hati yang bersifat akut dan lebih jarang ditemukan dibandingkan dengan perlemakan hati dan nekrosis. Jenis kerusakan ini sulit diinduksi pada hewan uji, kecuali jika digunakan steroid. Mekanisme utama dari kolestasis adalah berkurangnya aktivitas ekskresi empedu pada membran kanakulus (Lu, 1995).

  4. Sirosis

  Sirosis hati merupakan penyakit hati yang ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat diseertai nodul yang terbentuk dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  peradangan, nekrosis sel hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul (Tarigan, 1996).

C. Metode Uji Hepatotoksisitas

  Zimmerman (1999) mengemukakan beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kerusakan hati antara lain :

  1. Uji enzim serum Pengukuran enzim serum (atau plasma) dilakukan untuk mendeteksi ketoksikan pada hati yang kemudian didukung dengan analisis histologi.

  Apabila terjadi kerusakan hati, enzim akan dilepaskan ke dalam darah dari sitosol dan organela subsel, seperti mitokondria, lisosom, dan nukleus (Zimmerman, 1999). Enzim-enzim transaminase adalah contoh yang paling utama kelompok enzim hati yang level serumnya berubah selama gangguan hepatoseluler. Transaminase terdiri atas alanin aminotransferase (ALT) dan aspartat aminotransaminase (AST). Sebagian besar AST terdapat di hati dan otot rangka, serta tersebar ke seluruh jaringan. Meskipun enzim ALT terdapat pula pada beberapa bagian jaringan, konsentrasi terbesarnya pada semua spesies adalah di hati sehingga ALT merupakan petunjuk yang lebih spesifik terhadap nekrosis hati daripada AST. Pada keadaan nekrosis, sel hati akan dipecah sehingga enzim ALT yang terdapat di dalam sel hati keluar dan masuk ke dalam aliran darah. Peningkatannya bisa mencapai 10-100 kali lipat dari harga normal (Zimmerman,1999).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2) Pemeriksaan asam amino dan protein Pemeriksaan asam amino dan protein penting dilakukan karena metabolisme asam amino di hati membentuk ammonia dan ureum terjadi secara lebih lambat dan meningkatkan kadar globulin (Zimmerman, 1999). 3) Perubahan penyusun kimia dalam hati

  Perubahan penyusun kimia dalam hati menjelaskan mekanisme kerusakan hati. Pengukuran jumlah lemak di dalam hati mempunyai hubungan yang dekat dengan terjadinya steatosis (Zimmerman, 1999). 4) Uji ekskretori hati

  Kemampuan hati untuk mensintesis urea, kolesterol, plasma protein, dan mempertahankan kadar glukosa darah serta asam amino merupakan sebagian contoh fungsi hati. Adanya ketidaknormalan dari beberapa fungsi hati tersebut dapat menunjukkan terjadinya kerusakan hati. Perubahan kecepatan metabolisme obat yang terjadi di hati dapat dijadikan parameter hepatotoksisitas (Zimmerman,1999).

D. Tanaman Macaranga tanarius L.

  1. Sinonim Ricinus tanarius L., Macaranga molliuscula, Macaranga tomentosa Druce, Mappa tanarius Blume (Starr, dkk, 2003).

  2. Nama daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Taksonomi

  Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Superdevisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Subkelas : Rosidae Ordo : Euphorbiales Famili : Euphorbiaceae Genus : Macaranga Spesies : Macaranga tanarius L. (Plantamor, 2008).

  4. Penyebaran

  Tanaman ini tersebar di hampir semua daerah tropis, antara lain : Australia, Asia Tenggara, Papua, Jepang, Cina (World Agroforesty Centre, 2011).

  5. Morfologi Macaranga tanarius

  L. merupakan merupakan pohon kecil sampai sedang, dengan dahan agak besar. Daun berseling, agak membundar, dengan stipula besar yang luruh. Perbungaan bermalai di ketiak, bunga ditutupi oleh daun gagang. Buah kapsul berkokus 2, ada kelenjar kekuningan di luarnya. Biji membulat, menggelembur. Jenis ini juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengandung tanin yang cukup untuk menyamak jala dan kulit (Prosea, 2011).

6. Kandungan Penelitian Matsunami et al (2006) melaporkan bahwa dalam daun M.

  tanarius terdapat macarangiosida A, macarangiosida B, macarangiosida C,

  macarangiosida D, dan malofenol B, laurosida E, metil brevifolin karboksilat, dan larutan hiperin dan isokuercitin. Menurut penelitian Matsunami dkk (2009) daun M. tanarius juga mengandung tiga senyawa glukosida yaitu 4-O-[6’-galloil]

  • β-o-glukopiranosid, macaringosid E dan F. Menurut penelitian Phommart dkk., (2005) dilaporkan bahwa dalam daun

  M. tanarius

  ditemukan tiga kandungan senyawa baru yaitu tanarifuranonol, tanariflavanon C, dan tanariflavanon D bersama dengan tujuh kandungan yang telah diketahui yaitu nymphaeol A, nymphaeol B, nymphaeol C,

  tanariflavanone

  B, blumenol A (vomifoliol), blumenol B (7,8

  dihydrovomifoliol , dan annuionone. Berikut ini gambar struktur senyawa

  dari ekstrak metanol daun M. tanarius yang ditemukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Gambar 2. Kandungan Senyawa Macaranga tanarius (Phommart, 2005)

7. Khasiat dan kegunaan

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lin, Nonaka dan Nishioka (1990), tanaman M. tanarius L. sudah digunakan di Asia Tenggara dan Australia sebagai obat tradisional, dimana batang dan daun M. tanarius L. yang mengandung banyak tanin digunakan untuk mengobati diare, luka, dan sebagai antiseptik. Di China, akar tanaman M. tanarius L. digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dilakukan Phommart dkk (2005), akar tanaman M. tanarius L. digunakan sebagai antipiretik dan antitusif, dan daun M. tanarius L. digunakan sebagai antiinflamasi karena adanya aktivitas antioksidan, yang didukung oleh penelitian uji antiinflamasi pada tikus terinduksi karagenin (Kurniawati, 2011). Penelitian Puteri dan Kawabata (2010) melaporkan terdapat lima senyawa baru, yaitu asam mallotinic, corilagin, asam

  chebulagic, macatannin A dan macatannin B. Senyawa tersebut berpotensi

  sebagai antidiabetik, yaitu sebagai senyawa penghambat enzim

  α- glucosidase . Penelitian Handayani (2012) melaporkan bahwa ekstrak

  metanol-air daun M. tanarius dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus yang terbebani glukosa.

E. Hepatotoksin

  Hepatotoksin merupakan zat yang mempunyai efek toksik pada hati, dengan dosis yang berlebihan atau dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan kerusakan hati akut, subakut ataupun kronis. Ada dua golongan senyawa yang merupakan hepatotoksin, yaitu :

  1. Hepatotoksin teramalkan, yaitu golongan senyawa yang mempunyai sifat dasar toksik terhadap hati dan dapat menyebabkan hepatitis pada semua individu, contohnya karbon tetraklorida, etionin dan kloroform.

  2. Hepatotoksin tak teramalkan, yaitu golongan senyawa yang mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  individu yang hipersensitif terhadap senyawa ini, contohnya isoniazid dan sulfonamide (Zimmerman, 1999).

  Hepatotoksin teramalkan dapat dibagi menjadi dua golongan yakni hepatotoksin kerja langsung dan hepatotoksin kerja tak langsung.

  Hepatotoksin kerja langsung meliputi zat beracun (zat induk atau metabolitnya) yang mampu menimbulkan luka secara langsung pada membran plasma, retikuloendoplasma dan organel lain hepatosit, prototipenya adalah karbon tetraklorida. Sedangkan hepatotoksin kerja tak langsung meliputi zat beracun yang menimbulkan luka dengan cara mengganggu jalur atau proses metabolic yang khas, yang mengakibatkan kerusakan atau kekacauan struktur sel hati, prototipenya etionin dan galaktosamin (Zimmerman, 1999).

Dokumen yang terkait

Efek hepatoprotektif jangka panjang fraksi heksan-etanol ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. terhadap aktivitas laktat dehidrogenase pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 132

Efek hepatoprotektif jangka waktu enam jam ekstrak etanol daun macaranga tanarius L. terhadap ALT-AST pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 111

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang.

0 1 109

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka pendek.

0 1 111

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 106

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida: kajian terhadap praperlakuan jangka waktu 30 menit.

0 3 114

Efek hepatoprotektif jangka waktu enam jam ekstrak etanol daun macaranga tanarius L. terhadap ALT AST pada tikus jantan terinduksi karbon tetraklorida

0 1 109

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol:air (50:50) daun macaranga tanarius L. terhadap kadar ALT-AST serum pada tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 121

Efek hepatoprotektif ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida: kajian terhadap praperlakuan jangka waktu 30 menit - USD Repository

0 1 112

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida - USD Repository

0 0 104