Evaluasi penggunaan analgetik dan antibiotik pada pasien kanker serviks di instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Oktober-Desember tahun 2008 - USD Repository

  

EVALUASI PENGGUNAAN ANALGETIK DAN ANTIBIOTIK

PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI INSTALASI RAWAT INAP

RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

PERIODE OKTOBER-DESEMBER TAHUN 2008

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

  

Oleh :

Flora Srisusanti

NIM : 068114042

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

Or a n g- or a n g ya n g m en a bu r d en ga n m en cu cu r k a n

a i r m a t a , a k a n m en u a i d en g a n sor a k sor a i ( M a z m u r

1 2 6 :5 )

Ka r en a Al l a h l a h ya n g m en g er ja k a n d i d a l a m ka m u

ba i k k em a u a n m a u pu n peker ja a n m en u r u t ker el a a n - Nya

( Fi l i pi 2 :1 3 ) ; Ser a h k a n l a h per bu a t a n m u kepa d a Tu h a n ,

m a ka t er l a ksa n a l a h seg a l a r en ca n a m u ( Am sa l 1 6 :3 ) .

AM EN.

  D a l a m kesen d i r i a n k u ku tem u k a n h a d i r - MU

D a l a m d i a m ku ku t em u ka n Ka si h - M U

D a n ………………

d a l a m su ka ci t a ku a ku m er a sa k a n En g k a u sem a k i n

n ya ta d a l a m H i d u pku ( Fl or a )

  

“H I D U P AD ALAH SEBU AH PI LI H AN”

Ku per sem b a h k a n u n t u k :

  

Yesu s yang selalu menc int aiku

Bapak d an M amak yang menjadi inspirasiku

Eka, A dek, L eo, Paman yang mengasihiku

T homas yang menyayangiku

  

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Bapa di surga karena berkat

kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “EVALUASI

  

PENGGUNAAN ANALGETIK DAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN

KANKER SERVIKS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP DR. SARDJITO

YOGYAKARTA PERIODE OKTOBER-DESEMBER TAHUN 2008”

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi pada program

studi Ilmu Farmasi, Jurusan Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

memberikan motivasi, dukungan, bantuan, kritik dan saran sampai

terselesaikannya skripsi ini, terutama kepada:

  

1. Direktur Rumah Sakit RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang telah bersedia

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di RSUP Dr.

  Sardjito Yogyakarta.

  

2. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakata yang telah

membantu dalam proses perijinan untuk melakukan penelitian di RSUP Dr.

  Sardjito Yogyakarta.

  

3. Dosen pembimbing akademik yang telah memberikan waktu, tenaga, kritik

dan saran dalam proses belajar hingga peneliti menyelesaikan studi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

4. Drs. Mulyono, Apt., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyusunan skripsi hingga skripsi ini dapat diselesaikan.

  

5. Maria Wisnu Donowati, M.Si, Apt selaku dosen penguji yang telah bersedia

membantu dengan meluangkan waktu, tenaga, kritik dan saran dalam proses penyusunan skripsi ini.

6. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK selaku dosen penguji yang telah memberikan waktu,

kritik dan saran dalam proses penyusunan skripsi ini.

  

7. Para dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah memberikan bekal kepada penulis untuk praktik kefarmasiannya kelak.

  

8. Staf administrasi dan ICM RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, terimakasih atas

kerjasamanya dalam penelitian.

  

9. Keluarga besarku, Bapak dan Mamak, terimakasih atas semua cinta, doa,

nasehat dan dukungannya hingga aku bisa seperti sekarang. Tiada tempat senyaman berada di pangkuan kalian berdua. Kalian adalah inspirasiku.

  

10. Kakakku Eka dan adikku Elisius Chandra, terima kasih untuk cinta,

kebersamaan dan motivasi yang telah diberikan.

  

11. Pamanku, Pastor K. Pius, cp., terimakasih untuk bimbingan, doa, liburan yang

menyenangkan dan dukungannya.

  

12. Abangku Leo, terimakasih telah mengingat adik-adikmu (Eka, Shanty dan

Eli), kami tahu suatu saat kamu akan menyadari bahwa kami menyayangimu.

  

13. Sahabat terbaikku Mega, terimakasih untuk kebersamaan dan motivasinya.

  Terimakasih juga mau menjagaku waktu sakit. Kamu telah mengembalikan kepercayaanku kepada seorang sahabat dan teman.

  

14. Teman sekaligus sahabatku Andin dan Nita, terimakasih atas kebersamaan,

motivasi dan dukungan yang telah diberikan. Kalian membuat hidupku lebih berwarna.

  15. Kekasihku Thomas, terimakasih untuk motivasi, saran dan dukungannya.

  

16. Temanku Erma, terima kasih telah menyempatkan diri untuk berenang

bersama di DSC.

  

17. Komsel dan teman-teman area STTNas, Mba Flowra, Kak Nana, Kak Denok,

Mba Angel, Kak Kila, Kak Dewi, Tia, Ratna, Yuni, Ita, Mba Phie dan para brothers, terimakasih untuk kebersamaanya selama ini.

  

18. Mba Suci dan Mba Fetri, terimakasih untuk kebersamaan dan diskusi selama

mengikuti kuliah.

  

19. Teman-temanku di Biara Novisiat St. Gabriel Batu, Malang, Biara Pasionis

Malang, Biara Pasionis Tanjung Hulu, Pontianak dan Biara Pasionis Jakarta, terimakasih atas kebersamaan selama liburan Natal dan Paskahnya. Aku merasa seperti di rumah.

  20. Abangku Fr. Niko, cp, terimakasih untuk nasehatnya.

  21. Mba Yos, terimakasih telah mengajariku bermain piano.

  

22. Guru-guru SMPK dan SMAK, khususnya Bu Yasinta, terimakasih untuk

motivasi dan dukungannya.

  

23. Jamal, Ali, Joni, Yofikus, Ahin, Siska dan Teo, terimakasih untuk

kebersamaan selama SMA.

  

24. Teman-temanku di Asrama Putri St. Maria Goreti Sekadau terutama Unit

Odilia dan Angelica. Terima kasih untuk kebersamaannya selama SMP dan SMA.

  

25. Sr. Anas, cp., Sr. Yohana, cp., Sr. Narti, cp., Sr. Jaymud,cp., dll. Terimakasih

untuk bimbingannya selama tinggal di asrama.

  

26. Teman-temanku selama kursus di LIA; Ms. Seko, Ms. Hanna, Ms. Ririn,

Andin, Mukti, A’ang, Dinda, Mba Lina, Mba Indri, Shanty, Rosyid, Rena, Dini, Mba Erlin, Putra dan Anna terima kasih atas kebersamaannya.

  

27. Teman-temanku kelas A dan FKK’A, terimakasih untuk proses yang telah

dilalui bersama.

  28. Semua orang yang telah membuat hidupku menjadi lebih hidup.

  

Intisari

Kanker serviks merupakan penyebab keganasan paling sering kedua dan

penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia terutama di negara dunia

ketiga. Pasien kanker serviks yang mendapat obat sitotoksik ataupun

imunosupresan akan rentan terkena infeksi akibat dari penurunan produksi sel

darah sehingga diperlukan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Sekitar 96% pasien

kanker serviks mengalami nyeri dengan berbagai intensitas. Penanganan nyeri

dapat dilakukan dengan pemberian analgetik berdasarkan pada prosedur standar

dari WHO.

  Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan

deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Jumlah pasien yang dianalisis

sebanyak 20. Karakteristik pasien kanker serviks berdasarkan kelompok usia

terbanyak pada usia 35-44 dan 45-54 (35%), dengan stadium terbanyak yaitu

stadium IIIB (35%) dan dengan skala nyeri terbanyak pada skala nyeri 5 (37,5%).

Pada penelitian digunakan 3 golongan analgetik dan 6 golongan antibiotik, dengan

penggunaan golongan analgetik terbanyak analgetik non-opioid 92,31% dengan

jenis analgetik terbanyak Ketorolac 25,64% dan penggunaan golongan antibiotik

terbanyak Sefalosporin 72% dengan jenis antibiotik terbanyak Cefotaxime 32%.

Berdasarkan tangga analgetik berjenjang tiga dari WHO, sebanyak 62,5%

penggunaan analgetik tidak sesuai. Jenis DRP (Drug Related Problems) pada

penggunaan analgetik sebagai berikut membutuhkan terapi analgetik 2 kasus

(16,67%), tidak membutuhkan terapi analgetik 1 kasus (8,33%), terapi analgetik

tidak tepat 4 kasus (33,33%), dosis analgetik berlebih 3 kasus (25%), efek

samping analgetik aktual 1 kasus (8,33%) dan potensial efek samping analgetik 1

kasus (8,33%). Jenis DRP (Drug Related Problems) pada penggunaan antibiotik

adalah membutuhkan terapi antibiotik 7 kasus (87,5%) dan penggunaan dosis

antibiotik berlebih 1 kasus (12,5%).

  

Kata kunci: analgetik, antibiotik, kanker serviks, tangga analgetik berjenjang tiga,

Drug Related Problems

  

Abstract

Cervical cancer is second cause of neoplasia and death in the world

especially third world states. Cervical cancer patients who receive the cytotoxic

drugs or immunossuppresants is easy to get infection because degradation produce

of blood cells. Therefore, antibiotics are needed to overcome the infections.

Around 96% cervical cancer patients experience of the pain with varieties of

intensities. Pain’s handling can be done with analgesics according to the standard

procedures of WHO.

  This study is a non experimental research through descriptive evaluative

design with retrospective characteristic. There are 20 patients analyzed. The

characteristics of most patients are 35-44 and 45-54 years old (35%), the most

stage of cervical cancer is IIIB (35%) and the most pain scale is 5 (37,5%). This

study is used 3 classes of analgesic and 6 of classes antibiotics, in which the

biggest class of analgesics is non-opioid analgesic (92,31%) with ketorolac

analgesic (25,64) and then the biggest class from antibiotics is Cephalosporin

(72%) with Cefotaxime antibiotic (32%). Based on the three-step analgesic ladder

from WHO, there were 62,5% inaccurate use of analgesics. The type of Drug

Related Problems of analgesics that happened which is needs additional drug

therapy are 2 cases (16,67%), unnecessary drug therapy are 1 case (8,33%),

ineffective drug are 4 cases (33,33%), dosage too high are 3 cases (25%), actual

adverse drug reaction is 1 case (8,33%) and potential adverse drug reaction are 1

case (8,33%). The type of Drug Related Problems of antibiotics that happened

which is needs additional drug therapy are 7 cases (87,5%) and dosage too high is

1 case (12,5%).

  

Key words: analgesics, antibiotics, cervical cancer, the three step analgesic

ladder , Drug Related Problems

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................. v

PRAKATA ......................................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. xi

  

INTISARI .......................................................................................................... xii

ABSTRACT ....................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xxi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxii

  

BAB I. PENGANTAR ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

  1. Perumusan masalah ........................................................................... 3

  2. Keaslian penelitian ............................................................................ 4

  3. Manfaat penelitian............................................................................. 5

  B. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6

  2. Tujuan Khusus .................................................................................. 6

  

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ............................................................... 8

A. Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Wanita .................................. 8 B. Kanker Serviks .................................................................................... 10

  1. Human Papilomavirus (HPV) ....................................................... 12

  2. Epidemiologi ................................................................................ 13

  3. Etiologi .......................................................................................... 14

  4. Patogenesis .................................................................................... 15

  5. Penyebaran Kanker Serviks ........................................................... 16

  6. Penampakan klinis kanker serviks.................................................. 17

  7. Diagnosis ....................................................................................... 17

  8. Stadium kanker serviks .................................................................. 20

  9. Prognosis ....................................................................................... 20

  C. Nyeri ................................................................................................... 21

  1. Definisi ......................................................................................... 21

  2. Alat pengukur nyeri ....................................................................... 23

  3. Analgetika ..................................................................................... 24

  D. Infeksi ................................................................................................. 30

  E. Antibiotika .......................................................................................... 32

  1. Definisi .......................................................................................... 32

  2. Prinsip penggunaan antibiotik ........................................................ 32

  4. Kombinasi antibiotik ..................................................................... 34

  5. Resistensi antibiotik ....................................................................... 35

  F. Drug Related Problem ......................................................................... 35

  G. Keterangan Empiris ............................................................................. 37

  

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 38

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................................... 38 B. Definisi Operasional ............................................................................ 38 C. Subyek Penelitian ................................................................................ 41 D. Bahan Penelitian .................................................................................. 42 E. Lokasi Penelitian ................................................................................. 42 F. Tata Cara Penelitian ............................................................................ 43

  1. Perencanaan .................................................................................. 43

  2. Pengambilan data........................................................................... 43

  3. Pengolahan data ............................................................................. 44

  4. Evaluasi data ................................................................................. 45

  G. Tata Cara Analisis Hasil ...................................................................... 46

  H. Kesulitan Penelitian ............................................................................. 48

  

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 49

A. Karakteristik Pasien Kanker Serviks ....................................................... 49

  1. Persentase kelompok usia pasien kanker serviks ............................... 49

  3. Persentase skala nyeri pasien kanker serviks ..................................... 52

  B. Persentase Penggunaan Analgetik ........................................................... 53

  1. Persentase penggunaan analgetik ...................................................... 53

  2. Kesesuaian pemberian analgetik berdasarkan pada standar dari WHO ......................................................................................................... 55 C. Persentase Penggunaan Antibiotik .......................................................... 57

  D. Kajian Drug Related Problem ................................................................ 59

  1. Evaluasi penggunaan analgetik ......................................................... 59

  a. Analgetik tidak tepat ................................................................... 60

  b. Analgetik diperlukan dalam terapi............................................... 61

  c. Analgetik yang tidak diperlukan dalam terapi ............................. 61

  d. Dosis analgetik berlebihan .......................................................... 62

  e. Efek samping analgetik ............................................................... 62

  2. Evaluasi penggunaan antibiotik ........................................................ 63

  a. Antibiotik diperlukan dalam terapi .............................................. 64

  b. Dosis antibiotik berlebihan ......................................................... 65

  

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 66

A. Kesimpulan ........................................................................................ 66 B. Saran ................................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 69

LAMPIRAN ...................................................................................................... 73

  

DAFTAR TABEL

Tabel I Klasifikasi Sitologi Tes Pap menurut WHO ................................ 18

Tabel II Stadium kanker serviks menurut FIGO ....................................... 20

Tabel III Rentang Skala Nyeri ................................................................... 23

Tabel IV Permasalahan umum terapi obat dan penyebabnya ...................... 36

Tabel V Persentase Stadium Pasien Kanker Serviks yang Menggunakan

Analgetik dan Antibiotik di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.

  Sardjito Yogyakarta Periode Oktober-Desember 2008 ................ 51

Tabel VI Persentase Skala Nyeri Pasien Kanker Serviks yang Menggunakan

Analgetik dan Antibiotik di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Oktober-Desember 2008 ................ 53

Tabel VII Persentase Penggunaan Analgetik pada Pasien Kanker Serviks di

Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Oktober-Desember 2008 ............................................................. 54

  

Tabel VIII Kesesuaian Terapi Analgetik berdasarkan Tangga Analgetik

Berjenjang Tiga dari WHO pada Pasien Kanker Serviks di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Oktober- Desember 2008 ........................................................................... 56

  

Tabel IX Persentase Penggunaan Antibiotik pada Pasien Kanker Serviks di

Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Oktober-Desember 2008 ............................................................. 58

  

Tabel X Kasus DRP Penggunaan Analgetik pada Pasien Kanker Serviks di

Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Oktober-Desember 2008 ............................................................. 59

Tabel XI Kasus DRP Penggunaan Analgetik yang tidak tepat pada Pasien

Kanker Serviks di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Oktober-Desember 2008 ............................. 60

  

Tabel XII Kasus DRP Membutuhkan Terapi Analgetik pada Pasien Kanker

Serviks di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Oktober-Desember 2008 ................................................ 61

Tabel XIII Kasus DRP Tidak Membutuhkan Terapi Analgetik pada Pasien

Kanker Serviks di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Oktober-Desember 2008 ............................. 61

  

Tabel XIV Kasus DRP Penggunaan Analgetik dengan Dosis berlebih pada

Pasien Kanker Serviks di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Oktober-Desember 2008 ............................. 62

Tabel XV Kasus DRP Potensial Efek Samping Analgetik pada Pasien Kanker

Serviks di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Oktober-Desember 2008 ................................................ 62

  

Tabel XVI Kasus DRP Efek Samping Aktual Analgetik pada Pasien Kanker

Serviks di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Oktober-Desember 2008 ................................................ 63

  

Tabel XVII Kasus DRP Penggunaan Antibiotik pada Pasien Kanker Serviks di

Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Oktober-Desember 2008 ............................................................. 63

Tabel XVIII Kasus DRP Membutuhkan Terapi Antibiotik pada Pasien Kanker

Serviks di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Oktober-Desember 2008 ................................................ 64

  

Tabel XIX Kasus DRP Penggunaan Antibiotik dengan Dosis berlebih pada

Pasien Kanker Serviks di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Oktober-Desember 2008 ............................. 65

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Organ Reproduksi Wanita .................................................................. 8

Gambar 2 Skema Patofisiologi Nyeri pada Kanker Serviks ............................. 22

Gambar 3 Skala nyeri 0-10 ............................................................................... 23

Gambar 4 Tangga Analgetik berjenjang tiga .................................................... 25

Gambar 5 Persentase Kelompok Usia Pasien Kanker Serviks yang Menggunakan

Analgetik dan Antibiotik di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito

  Yogyakarta Periode Oktober-Desember 2008 .................................. 50

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pernyataan Peneliti ....................................................................... v

Lampiran 2 Analisis DRP Penggunaan Analgetik dan Antibiotik pada Pasien

  Kanker Serviks di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Oktober-Desember 2008 ............................ 73

Lampiran 3 Petunjuk Penanganan Infeksi Pada Kanker Menurut NCCN ...... 112

BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Sampai saat ini, kanker mulut rahim masih merupakan masalah kesehatan

  

perempuan di Indonesia sehubungan dengan angka kejadian dan angka

kematiannya yang tinggi. Setiap tahun, di dunia terdapat 500.000 kasus baru

kanker serviks dan lebih dari 250.000 kematian. Di Indonesia, menurut data

kanker berbasis patologi di 13 pusat laboratorium patologi kanker serviks

merupakan penyakit kanker yang memiliki jumlah penderita terbanyak di

Indonesia, yaitu lebih kurang 36% (Rasjidi, 2009).

  Pasien dengan penyakit keganasan atau mendapat obat sitotoksik atau

imunosupresan rentan terhadap infeksi berat yang sering kali disebabkan oleh

organisme yang tidak lazim, misalnya bakteri komensal, beberapa virus, ragi,

jamur dan protozoa. Berdasarkan fakta, granulositopenia dengan hitung granulosit

  6

kurang dari 500 x 10 /l akan disertai resiko tinggi terjadinya septikemia. Demam

pada pasien semacam ini harus dianggap memiliki etiologi infeksi dan harus

diobati secara agresif sebelum memperoleh informasi bakteriologik yang pasti

(Reid, Rubin & Whiting, 2007).

  Infeksi merupakan penyebab kematian utama pada pasien kanker di

samping perdarahan. Sekitar 90 % pasien kanker meninggal akibat infeksi,

perdarahan, atau infeksi bersama-sama dengan perdarahan (Sudoyo, Setiyohadi,

  

Simodibrata & Setiati, 2006). Maka sangat diperlukan pemilihan antibiotik yang

tepat untuk mengurangi resiko kematian akibat terjadinya infeksi pada pasien

kanker. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa pemberian antibiotik oral

sebagai profilaksis awal periode netropeni pada pasien resiko tinggi afebril dapat

mengurangi kejadian febril dan resiko infeksi pada pasien (Koda-Kimble, 2009).

Oleh karena itu, evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien kanker serviks perlu

dilakukan.

  Nyeri sering terjadi pada penyakit kanker serviks, sekitar 96% pasien

kanker serviks mengalami nyeri dengan berbagai intensitas dari ringan, sedang

sampai berat. Banyak pasien yang tidak menerima penanganan nyeri yang tepat.

Penanganan nyeri yang kurang tepat dapat menyebabkan penderitaan bagi pasien.

Pendekatan utama dalam penanganan nyeri kanker dengan cara pemberian

analgetik, analgetik sering memperbaiki secara nyata kemampuan pasien.

  

Pemberian analgetik perlu disesuaikan dengan prosedur standar yang dianjurkan

oleh WHO (tangga analgetik berjenjang tiga). Tangga analgetik berjenjang tiga

dari WHO telah digunakan di negara maju dan negara berkembang dengan

keberhasilan terapi mencapai 80% (Levy, 1996). Maka evaluasi penggunaan

analgetik berdasarkan pada prosedur standar yang dianjurkan oleh WHO pada

pasien kanker serviks perlu dilakukan.

  Adapun pemilihan RSUP Dr. Sardjito yang digunakan sebagai tempat

penelitian karena merupakan Rumah Sakit Pendidikan Kelas A dan Rumah Sakit

rujukan bagi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah bagian

  

Selatan. Rumah Sakit ini terdiri dari 23 SMF (Staf Medis Fungsional) dan 29

Instalasi (Anonim, 2010 a ).

1. Perumusan Masalah

  Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya dapat dirumuskan beberapa permasalahan pada pasien kanker serviks di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yaitu sebagai berikut:

  a. Bagaimanakah karakteristik pasien kanker serviks yang menerima analgetik dan antibiotik di Instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta?

  b. Berapa persentase penggunaan analgetik dan antibiotik pada pasien kanker serviks? c. Apakah penggunaan analgetik pada pasien kanker serviks telah sesuai dengan tangga analgetik berjenjang tiga dari WHO? d. Bagaimana potensi dan aktual DRP (Drug Related Problem) yang terjadi pada penggunaan analgetik dan antibiotik pada pasien kanker serviks yang meliputi: 1) additional drug therapy (terapi obat tambahan)

  

2) unnecessary drug therapy ( tidak membutuhkan obat)

3) wrong drug (obat tidak tepat) 4) dosage too low (dosis kurang)

  6) dosage too high (dosis berlebih) 7) compliance (ketaatan pasien)

2. Keaslian Penelitian

  Berdasarkan hasil penelusuran penulis, penelitian mengenai evaluasi penggunaan analgetik dan antibiotik pada pada pasien kanker serviks sudah pernah dilakukan. Beberapa penelitian serupa yang pernah dilakukan oleh peneliti lain mengenai evaluasi penggunaan analgetik dan antibiotik pada pasien kanker serviks, yaitu sebagai berikut:

a. Evaluasi Penggunaan Antibiotika pada Kasus Kanker Leher Rahim di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta tahun 2004 (Mexitalia, 2005).

  b. Evaluasi Penggunaan Analgetik Opioid pada Penanganan Nyeri Kanker Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta selama September sampai November 2006 (Guswita, 2007) .

  c. Efektivitas Penggunaan Analgetik dan Antiemetik pada Pasien Kanker Serviks di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Periode Juli-Oktober tahun 2008 (Mahargyani, 2009)

  d. Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Kanker Leher Rahim yang Menjalani Kemoterapi di RSUP. DR. Sardjito Yogyakara periode Agustus 2004-Agustus 2008 (Marlinah, 2009).

  Adapun perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mexitalia dan Guswita terletak pada subjek, lokasi dan periode penelitian.

  Sedangkan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahargyani penelitian yang dilakukan oleh Marlinah adalah pada periode penelitian. Subyek yang digunakan pada penelitian ini lebih spesifik yaitu pasien kanker serviks yang mendapatkan terapi analgetik dan antibiotik atau salah satu dari kedua obat ini.

3. Manfaat Penelitian

  a. Manfaat praktis 1) Penelitian ini dapat digunakan sebagai evaluasi dan bahan masukan dalam meningkatkan mutu pengobatan pada pengobatan nyeri dan infeksi pasien kanker serviks di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

  2) Dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penggunaan analgetik dan antibiotika pada pasien kanker serviks di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

  b. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai persentase penggunaan analgetik dan antibiotik pada pasien kanker serviks di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, total kesesuaian penggunaan analgetik dengan tangga analgetik berjenjang tiga dari WHO dan dapat digunakan sebagai pedoman bagi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta untuk meningkatkan pelayanannya terutama kepada pasien kanker serviks.

B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Umum Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi penggunaan analgetik dan antibiotik pada Pasien Kanker Serviks di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Oktober-Desember 2008.

2. Tujuan Khusus

  a. untuk mengetahui karakteristik pasien kanker serviks yang menerima analgetik dan antibiotik b. untuk mengetahui persentase penggunaan analgetik dan antibiotik pada pasien kanker serviks c. untuk mengetahui total kesesuaian penggunaan analgetik pada pasien

kanker serviks dengan tangga analgetik berjenjang tiga dari WHO

d. untuk mengetahui potensi dan aktual DRP (Drug Related Problem) yang terjadi pada penggunaan analgetik dan antibiotik pada pasien kanker serviks yang meliputi: 1) mengetahui adanya kasus nyeri kanker serviks yang tidak diberikan terapi analgetik dan kasus infeksi pada pasien kanker serviks tidak diberikan terapi antibiotik (additional drug therapy)

  2) mengetahui apakah ada obat analgetik dan antibiotik yang tidak

dibutuhkan dalam terapi (unnecessary drug therapy)

3) mengetahui penggunaan obat analgetik dan antibiotik yang tidak tepat (wrong drug)

  

4) mengetahui penggunaan dosis obat analgetik dan antibiotik yang

kurang (dosage too low)

5) mengetahui adanya efek samping potensial dan aktual yang dapat

timbul pada terapi analgetik dan antibiotik yang diberikan (adverse drug reactions)

  

6) mengetahui adanya penggunaan obat analgetik dan antibiotik

dengan dosis berlebih (dosage too high).

  

7) mengetahui tingkat ketaatan pasien dalam meminum obat

analgetik dan antibiotik (compliance)

  

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Wanita

Gambar 1. Organ Reproduksi Wanita (Anonim, 2009)

Sistem reproduksi wanita terdiri dari ovarium, tuba fallopii, uterus, serviks, vagina dan vulva. Serviks sebagian besar terdiri atas jaringan ikat yang kuat dan biasanya

berukuran 4 cm, sekitar 2 cm serviks menonjol ke vagina, sedangkan sisanya tetap berada pada intraperitoneal. Serviks membuka ke arah uterus melalui ostium interna dan ke arah vagina

melalui ostium eksterna. Struktur ini dilapisi oleh satu lapis epitel kelenjar

penghasil mukus di bagian dalam kanalis servikalis (endoserviks) dan epitel

skuamosa berlapis pada bagian serviks yang terlihat dalam vagina (ekstoserviks).

  

Transisi antarepitel kelenjar dan skumosa dikenal sebagai zona transformasi. Zona

transformasi secara tipikal terdapat sedikit di dalam ostium eksterna (mulut luar)

dari serviks. Zona ini penting karena merupakan lokasi yang sering mengalami

perubahan displastik yang dapat menjadi keganasan (Heffner & Schust, 2008).

  Serviks mempunyai 2 jenis epitel yaitu epitel kolumner dan epitel skuamosa

yang disatukan oleh sambungan skuamo-kolumnar (SSK). Epitel kolumnar akan

digantikan oleh epitel skuamosa baru sehingga SSK sudah ada akan menjadi

sambungan skuamosa-skuamosa (SSS) di samping terjadinya SSK baru. Proses

pergantian epitel kolumnar oleh epitel skuamosa seperti di atas disebut proses

metaplasia (Harahap, 1982).

  Metaplasia diperkirakan terjadi pada pH rendah karena proliferasi sel

cadangan epitel subkolumnar dan proliferasi sel basal epitel skuamosa terdekat.

  

Proses metaplasia dapat dibagi menjadi dua periode yaitu masa dinamik dan masa maturasi. Masa dinamik terjadi dalam tiga tahap, yaitu: a. Tahap I, sel menjadi kuboidal dan mukusnya berkurang; epitel kolumnar yang menyusun villi menjadi kurang translusen dan pembuluh darah terlihat lebih nyata; biasanya hal itu terjadi pada puncak villi (Harahap, 1984).

  b. Tahap II, sela-sela villi mulai diisi berlapis-lapis sel dan terlihat fusi villi dan beberapa tonjolan villi tersebut (Harahap, 1984).

  c. Tahap III, epitel berlapis telah mengisi semua sela-sela villi sehingga permukaannya terlihat licin (Harahap, 1984).

  Sel-sel yang sudah berada pada tahap III (6-8 lapis) akan mengalami

diferensiasi sehingga menjadi matang (proses maturasi). Masa dinamik proses

metaplasia sangat aktif pada awal pubertas terutama jika terdapat keaktifan

seks, pada fetus, dan pada kehamilan pertama (Harahap, 1984).

  B.

  

Kanker Serviks (Kanker Leher Rahim)

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, kanker merupakan

penyebab kematian ketujuh di Indonesia dengan proporsi 5,7% setelah stroke,

  

TB Paru, hipertensi, cedera, perinatal, dan diabetes mellitus. Terdapat sepuluh

jenis kanker yang menyebabkan kematian terbanyak di Indonesia salah satu

diantaranya adalah kanker serviks. Kanker serviks merupakan penyebab

kematian terbesar pada wanita di Indonesia. Setiap tahun tercatat terdapat 90-

c 100 kasus kanker serviks per 100.000 penduduk (Anonim, 2010 ).

  Kanker serviks biasanya berkembang dari lesi prekursor, yaitu

neoplasma serviks intraepitel (cervical intraephitelial neoplasia, CIN). CIN

bersifat asimtomatik dan tampaknya terjadi 5-15 tahun sebelum berkembangnya

  

zona transformasi serviks (sambungan skuamokolumnar) (Heffner & Schust,

2008).

  Penyebab kanker serviks yang paling sering ditemukan adalah human

papillomavirus (HPV). HPV merupakan virus DNA yang menyebabkan lesi

epitel di dalam saluran gastrointestinal, kulit, serviks, dan vulva. Lebih dari 100

jenis HPV telah diidentifikasi sampai saat ini. Sel serviks dengan kelainan

sitologis dan sel-sel dari kanker serviks sebagian besar mengandung urutan-

urutan dari HPV 6, HPV 11, HPV 16 dan HPV 18. HPV 6 dan 11 berhubungan

dengan risiko keganasan yang rendah. Sebaliknya, 85% kanker serviks

mengandung HPV 16 dan 18 (Heffner & Schust, 2008).

  Karsinoma planoselular dari serviks muncul pertama kali setelah menarke,

dan relatif lebih sedikit hingga usia 35 tahun. Dan kemudian terjadi kenaikan

frekuensi yang jelas terlihat hingga usia 55-60 tahun dan kemudian terjadi

penurunan lagi, yang mencerminkan penurunan total jumlah wanita kelompok

usia ini. Frekuensi tertinggi karsinoma serviks terdapat antara 50-55 tahun

dengan umur rata-rata 53,2 tahun; penyebaran umur mulai dari 18-95 tahun

(Van De Velde, Bosman & Wagener, 1999).

  Terdapat tiga tipe umum kanker serviks. Tipe yang paling sering ditandai

oleh adanya lesi eksofitik yang besar dan meluas ke vagina dan terjadi

perdarahan hebat saat disentuh. Tumor lainnya menginfiltrasi stroma serviks dan

membentuk lesi ‘barrel shape’ tanpa disertai tanda-tanda pertumbuhan ke arah

luar. Lesi ‘barrel shape’ ini dapat baru tampak pertama kali ketika penyebaran

  

Kelompok terakhir dari kanker serviks adalah tumor ulseratif yang sering

mengubah serviks dan vagina bagian atas dengan lubang purulen yang besar

(Heffner & Schust, 2008).

  Pada pasien kanker serviks, terapi kuratif dapat dilakukan yaitu dengan

cara bedah (operasi), radioterapi, kemoterapi atau kombinasi. Di samping

pengobatan kuratif, terdapat pengobatan suportif yang dapat menunjang

pengobatan kanker. Pengobatan suportif bertujuan untuk meningkatkan dan

Dokumen yang terkait

Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) pada pasien lansia dengan diagnosis Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) di instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode 2009-2014.

1 17 110

Evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.

0 3 115

Evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada pasien kanker payudara pasca kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 113

Pola peresepan obat kardiovaskuler berdasarkan tinjauan dosis, interaksi, kontradiksi, dan efek samping obat pada pasien gagal jantung di instalasi rawat inap RSUP Dr. Sardjito periode Januari-Desember tahun 2003 - USD Repository

0 0 112

Evaluasi penggunaan antibiotika pada pasien kaker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 2 145

Evaluasi drug related problems [DRPs] pada pengobatan pasien kanker prostat yang dirawat di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005 - USD Repository

0 0 150

Evaluasi drug related problems (DRPs) pada pasien anak dengue shock syndrome (DSS) di instalasi rawat inap RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2008 - USD Repository

1 1 98

Evaluasi peresepan pada pasien hepatitis B kronis di instalasi rawat inap RSUP DR. Sardjito Yogyakarta periode 2005-2007 - USD Repository

0 0 102

Evaluasi penggunaan antibiotik pada pasien kanker leher rahim yang menjalani kemoterapi di RSUP. DR. Sardjito Yogyakara periode Agustus 2004-Agustus 2008 - USD Repository

0 1 102

Evaluasi drug therapy problems pada pasien anak dengue haemorrhagic fever non komplikasi di instalasi rawat inap RSUP. DR. Sardjito Yogyakarta periode semester 1 tahun 2008 - USD Repository

0 2 119