USAHA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKATEKESE UMAT BAGI PARA KATEKIS SUKARELA DI PAROKI KELUARGA SUCI TERING KEUSKUPAN AGUNG SAMARINDA SKRIPSI

  

USAHA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKATEKESE UMAT

BAGI PARA KATEKIS SUKARELA

DI PAROKI KELUARGA SUCI TERING

KEUSKUPAN AGUNG SAMARINDA

S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Hermas Hului NIM: 061124047

  

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk orang-orang tercinta di hati:

  Bapak dan ibuku (Petrus Liah, Yuliana Siti), saudara-saudaraku (Simon Meleng, Ingai dan Stefanus Lawing) di desa Tering Lama, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

  MOTTO “Jagalah hati kita terhadap kebencian, supaya kita tidak hidup dalam kegelapan”

  (1 Yoh 2:11)

  ABSTRAK Skripsi ini berjudul USAHA MENINGKATKAN KEMAMPUAN

  BERKATEKESE UMAT BAGI PARA KATEKIS SUKARELA DI PAROKI KELUARGA SUCI TERING KEUSKUPAN AGUNG SAMARINDA. Judul skripsi ini dipilih berdasarkan fakta bahwa pelaksanaan katekese umat orang dewasa di Paroki Keluarga Suci Tering sangat memprihatinkan. Ini disebabkan oleh katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering belum mendapat pendidikan yang memadai di bidang kateketik. Selama proses pelaksanaan katekese umat para peserta cenderung pasif dan hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh katekis. Bertitik tolak dari kenyataan ini penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk membantu para katekis sukarela dalam berkatekese umat di Paroki Keluarga Suci Tering. Untuk itu perlu diadakan pendampingan guna menambah pengetahuan dan wawasan katekis sukarela dalam berkatekese umat yang dialogal partisipatif.

  Persoalan yang mendasar dalam skripsi ini adalah keprihatinan katekis sukarela dalam melaksanakan proses berkatekese bekaitan dengan keterbatasan wawasan maupun metode dalam berkatekese umat yang dialogal partisipatif. Oleh karena itu penelitian dengan menyebarkan angket kepada para katekis sukarela di Paroki Keluarga Suci Tering, telah dilaksanakan. Kemudian studi pustaka diperlukan untuk memperoleh pemikiran-pemikiran dan gagasan-gagasan yang dapat dipergunakan untuk memahami katekese umat dengan model Shared Christian

  

Praxis sebagai sumbangan katekese bagi para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci

Tering.

  Katekis adalah orang beriman yang secara khusus dipanggil oleh Gereja untuk mewartakan nilai-nilai Kerajaan Allah dan terlibat dalam kehidupan menggereja. Tugas yang dipercayakan kepada mereka membutuhkan kemampuan yang memadai khususnya kemampuan dalam berkatekese umat yang dialogal partisipatif. Katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering tidak dididik secara khusus di bidang katekese, khususnya katekese yang melibatkan umat, sehingga proses pelaksanaan katekese umat selama ini di Paroki Keluarga Suci Tering sangat memperihatinkan karena katekese yang melibatkan umat kurang diperhatikan oleh para katekis sukarela selaku penggerak umat.

  Untuk membantu para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering yang tidak mendapat pendidikan formal dalam bidang katekese, penulis menawarkan program katekese umat model Shared Christian Praxis, sekaligus dengan penjabaran program. Sebagai tindak lanjut, penulis mengusulkan program pendampingan bagi katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering selama empat bulan yang diadakan pada setiap hari Minggu pertama dan Minggu ketiga dengan sembilan judul pertemuan.

  ABSTRACT This thesis entitled AN ATTEMPT TO INCREASE THE ABILITY OF

  CATECHESIS OF THE FAITHFUL TO THE VOLUNTARY CATECHISTS IN THE PARISH OF HOLY FAMILY IN TERING, ARCHDIOCE THE OF SAMARINDA. The title of this thesis was chosen based on the fact that the performance of adults catechesis in the Parish of Holy Family in Tering is really miserable. This fact is caused by voluntary catechists in the Parish of Holy Family who have not got adequate education in catechesis. During the process of catechesis, the audiences tend to be passive and only listen to what the catechist is talking about. Based on this fact, this thesis is intended to help voluntary catechists in catechesis in the Parish of Holy Family in Tering. Thus it needs to conduct the assistance in order to add the knowledge and perception of voluntary catechists in dialogical participative catechesis.

  The main problem in this thesis is the apprehension of voluntary catechesis in implementing catechism process relating to the limitation of perception or method in catechesis of the faithful dialogical participative. Thus this research had distributed questionnaire to the voluntary catechists in the Parish of Holy Family in Tering. Then the literatures are needed to have considerations and concepts which can be used to know the community catechesis of the faithful by Shared Christian Praxis model as catechesis contribution to the voluntary catechists of the Parish of Holy Family in Tering.

  Catechist is a faithful person who is specifically called by the Church to convey the values of the Kingdom of God and involved in Church life. The task assigned to them needs the sufficient competence in particularly catechesis of the faithful. The process of community catechesis of the faithful up to now in the Parish of Holy in Tering is very poor because the catechesis of the faithful has not been applied by the voluntary catechist as the community activator.

  To help the voluntary catechists in the Parish of Holy Family in Tering which had not had formal education in catechesis field, the author offers the program of catechesis of the faithful of Shared Christian Praxis model, as well as by describing the program. As follow up, the author submit an assistance program to the voluntary catechists in the Parish of Holy Family in Tering for four months which is conducted every first Sunday and third Sunday with nine meeting topics.

  KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena berkat kasih-Nya penulis dapat menyelsaikan skripsi yang berjudul USAHA MENINGKATKAN

  KEMAMPUAN BERKATEKESE UMAT BAGI PARA KATEKIS SUKARELA DI PAROKI KELUARGA SUCI TERING KEUSKUPAN AGUNG SAMARINDA.

  Penyusunan skripsi ini dengan suatu keprihatinan dan harapan penulis terhadap kenyataan hidup menggereja secara khusus dalam pelaksanaan karya katekese di mana para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering kurang mendapat pengetahuan dan pendidikan yang memadai berkaitan dengan tugas mereka sebagai penggerak umat khususnya dalam pelaksanaan karya katekese yang dialogal partisipatif. Selain itu di Paroki Keluarga Suci Tering tidak ada tenaga ahli dalam bidang katekese sehingga pembinaan para katekis sukarela tidak pernah diadakan. Oleh karena itu, maksud penyusunan skripsi untuk membantu memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan serta wawasan kepada para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering selaku penggerak umat sehingga mereka mampu mengembangkan dan meningkatkan karya katekese yang dialogal partisipatif. Selain itu, skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Pada kesempatan ini dengan tulus hati penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Drs. M. Sumarno Ds., S.J., M.A. selaku dosen pembimbing utama, yang dengan keterbukaan hati memberikan perhatian, meluangkan waktu, kesabaran, memberikan masukan dan kritik-kritikan sehingga penulis dapat lebih termotivasi dalam menuangkan gagasan-gagasn dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

  2. Dr. B. Agus Rukiyanto, S.J., selaku dosen wali, yang terus mendampingi penulis sampai akhir penulisan skripsi ini.

  3. Yoseph Kristianto, SFK., M.Pd. selaku dosen penguji, yang dengan sabar mendampingi penulis dari awal sampai akhir penulisan skripsi ini.

  4. Segenap Staf Dosen Prodi IPPAK-JIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dan membimbing penulis selama belajar sampai selesainya skripsi ini.

  5. Segenap Staf Sekretariat dan Perpustakaan Prodi IPPAK, dan seluruh karyawan bagian lain, yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

  6. Para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering, yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis dengan memberikan masukan informasi untuk melangkapi materi skripsi ini.

  7. Gregorius Syamsudin MSF, selaku pastor Paroki Keluarga Suci Tering, yang atas kesediannya menerima dan membantu penulis selama mengadakan penelitian dan observasi lapangan.

  8. Bupati Kutai Barat Bapak Ismail Thomas dan Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Barat, yang sudah membantu dan memberikan beasiswa dari awal studi di Prodi IPPAK-FKIP-USD Yogyakarta sampai akhir skripsi ini.

  9. Bapak, ibu, dan saudara-saudaraku, yang memberikan semangat dan dukungan moral, material, dan spiritual selama penulis menempuh studi di Yogyakarta.

  10. Agatha Eka Setya Wardani, yang selalu mendukung dan memberikan semangat,

  DAFTAR ISI

   Halaman

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN KARYA .................................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii

  

ABSTRACT .......................................................................................................... ix

  KATA PENGANTAR ......................................................................................... x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xvii

  BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3 C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 4 D. Manfaat Penulisan ............................................................................... 4 E. Metode Penulisan ................................................................................ 5 F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 6 BAB II. GAMBARAN UMUM KEMAMPUAN PARA KATEKIS SUKARE- LA DALAM BERKATEKESE UMAT DI PAROKI KELUARGA SUCI TERING ..................................................................................... 8 A. Gambaran Umum Paroki Keluarga Suci Tering .................................. 8

  1. Keadaan geografis Paroki Keluarga Suci Tering ............................. 9

  2. Situasi umat Paroki Keluarga Suci Tering ....................................... 10

  3. Situasi katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering .................... 11

  B. Penelitian Mengenai Kemampuan Katekis Sukarela di Paroki Keluarga Suci Tering ............................................................................ 12

  1. Jenis dan metode penelitian ............................................................. 13

  3. Tujuan penelitian ............................................................................ 13

  4. Responden ....................................................................................... 14

  5. Variable penelitian .......................................................................... 14

  6. Hasil penelitian ............................................................................... 15

  a. Identitas responden ...................................................................... 15

  b. Pengetahuan katekis sukarela tentang katekese ........................... 17

  c. Kemampuan katekis dalam berkatekese ...................................... 24

  d. Kesulitan/permasalahan yang dihadapi oleh katekis dalam berkatekese .................................................................................. 32 e. Harapan katekis sukarela ............................................................ 35

  7. Rangkuman hasil penelitian ............................................................. 37

  a. Permasalahan pokok ................................................................... 37

  b. Harapan ....................................................................................... 39 BAB III. KEMAMPUAN KATEKIS DALAM BERKATEKESE UMAT ........

  42 A. Katekese Umat dalam Gereja ................................................................. 43

  1. Gambaran umum katekese ................................................................ 44

  a. Pengertian katekese ....................................................................... 45

  b. Peranan katekese .. ........................................................................ 46

  c. Tujuan katekese .......................................................................... 47

  d. Metode katekese ............................................................................ 48

  2. Pengertian katekese umat .................................................................. 49

  a. Arti katekese umat ........................................................................ 49

  b. Isi katekese umat ........................................................................... 50

  c. Peranan pemimpin katekese umat ................................................. 51

  d. Suasana katekese umat .................................................................. 52

  e. Ciri-ciri katekese umat .................................................................. 53

  f. Tujuan katekese umat ................................................................... 54

  3. Model katekese umat ......................................................................... 55

  a. Model pengalaman hidup .............................................................. 56

  b. Model biblis .................................................................................. 60

  c. Model campuran: Biblis dan pengalaman hidup .......................... 63

  B. Shared Christian Praxis: Alternatif Katekese Umat Model Pengalam- an Hidup ................................................................................................ 66

  1. Pengertian Shared Christian Praxis ................................................... 67

  a. Shared ........................................................................................... 67

  b. Christian ........................................................................................ 68

  c. Praxis ............................................................................................. 69

  2. Langkah-langkah Shared Christian Praxis ..................................... 70

  a. Langkah 0 : Pemusatan aktivitas ................................................... 70

  b. Langkah I : Pengungkapan pengalaman hidup faktual ................. 72

  c. Langkah II : Mendalami pengalaman hidup peserta ..................... 74

  d. Langkah III : Menggali pengalaman iman Kristiani ..................... 75

  e. Langkah IV : Menerapkan iman Kristiani dalam situasi peserta konkrit ............................................................................... 77 f. Langkah V : Mengusahakan aksi konkrit .................................... 79

  3. Refleksi atas kekuatan dan kelemahan katekese model SCP ............. 80

  a. Kekuatan katekese model SCP ...................................................... 80

  b. Kelemahan katekese model SCP ................................................... 82

  4. Peranan katekis dalam katekese umat model SCP ............................ 82

  a. Katekis sebagai motivator ............................................................ 83

  b. Katekis sebagai fasilitator ............................................................. 84

  c. Katekis sebagai mediator .............................................................. 84

  d. Katekis sebagai komunikator ....................................................... 85

  C. Kemampuan yang Dibutuhkan oleh Katekis dalam Berkatekese Umat. ...................................................................................................... 85

  1. Spiritualitas katekis ............................................................................ 86

  2. Kemampuan katekis dalam berkomunikasi ...................................... 88

  3. Kemampuan katekis dalam berefleksi .............................................. 90

  4. Kemampuan katekis dalam berkatekese umat ................................... 90

  BAB IV. USULAN PROGRAM PENDAMPINGAN UNTUK PARA KATE- KIS SUKARELA DENGAN KATEKESE MODEL SCP .................. 93 A. Latar Belakang Pemilihan Program ....................................................... 93 B. Alasan Pemilihan Tema/Tujuan ............................................................. 94

  D. Penjabaran Program Pendampingan ...................................................... 96

  E. Petunjuk Pelaksanaan Program .............................................................. 100

  F. Contoh Persiapan ................................................................................... 100

  BAB V. PENUTUP ............................................................................................ 117 A. Kesimpulan ........................................................................................... 117 B. Saran ...................................................................................................... 120

  1. Bagi Paroki Keluarga Suci Tering ..................................................... 120

  2. Bagi katekis Profesional .................................................................... 120

  3. Bagi katekis sukarela ......................................................................... 121 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 122 LAMPIRAN ........................................................................................................ 124

  Lampiran 1: Daftar kuesioner ................................................................... (1) Lampiran 2: Pedoman wawancara ............................................................ (6) Lampiran 3: Hasil wawancara .................................................................. (7) Lampiran 4: Teks cerita “Menjawab Panggilan Kristus” ......................... (10)

  DAFTAR SINGKATAN

  A. Singkatan Kitab Suci

  Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci

  Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru: dengan Pengantar dan Catatan Singkat

  (Dipersembahkan kepada Umat Katolik oleh Dirjen Bimas Katolik Departemen Agama Republik Indonesia dalam rangka PELITA IV). Ende: Arnoldus, 1984/1985, h. 8.

  B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

  AG : Ad Gentes, Dekrit Konsili Vatikan II tentang kegiatan Missioner Gereja, Desember 1965.

  CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II kepada uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese masa kini, 16 Oktober 1979. GS : Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja di dunia dewasa ini, 7 Desember 1965.

  C. Singkatan Lain

  Art : Artikel Ay : Ayat H : Halaman

  IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Kan : Kanon KHK : Kitab Hukum Kanonik

  Komkat : Komisi Kateketik KSPB : Kitab Suci Perjanjian Baru KSPL : Kitab Suci Perjanjian Lama KWI : Konferensi Waligereja Indonesia Lamp : Lampiran LBI : Lembaga Biblika Indonesia MB : Madah Bakti (Buku Doa dan Nyanyian Umum) Mgr : Monsinyur MSF : Missionarii Sanctae Familiae No : Nomor PKKI : Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia SCP : Shared Christian Praxis SJ : Sociatis Jesu (Serikat Yesus) USD. : Universitas Sanata Dharma

     

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2009 Paroki Keluarga Suci Tering terdiri dari 3.926 umat yang

   

  digembalakan oleh pastor Gregorius Syamsudin MSF dibantu oleh bruder dan para suster yang bertugas di Paroki Keluarga Suci Tering. Dalam karya pastoral Gereja, para penggerak, seperti katekis sukarela, suster dan guru agama menjadi wakil pastor dalam membantu melayani umat di stasi-stasi atau di lingkungan sekitar pusat paroki. Dalam melaksanakan tugas sebagai pewarta, mereka dengan rendah hati dan penuh rasa persaudaraan melayani umat setempat. Tetapi sebagian besar para katekis tidak dididik secara khusus di bidang katekese untuk mewartakan nilai- nilai Kerajaan Allah serta mengembangkan iman umat. Dalam proses berkatekese para katekis belum menggunakan metode katekese yang menarik untuk melibatkan para peserta. Kenyataan katekese yang dilaksanakan selama ini hanya terbatas pada penerimaan sakramen-sakramen yang dilaksanakan umat cenderung pasif dan tidak dilibatkan. Katekese melibatkan para peserta cenderung kurang diperhatikan oleh para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering selaku penggerak umat.

  Katekis adalah seorang awam yang dipilih secara khusus oleh Gereja sesuai dengan kebutuhan setempat, untuk memperkenalkan Kristus, bagi mereka yang belum mengenal-Nya. Katekis, sebagai pewarta kabar gembira, diharapkan mampu menjadi pewarta yang berkualitas demi perkembangan iman umat semakin mengenal dan mengikuti Yesus Kristus yang menyelamatkan (Komkat KWI, 1997:

     

  situasi konkrit umat. Para katekis harus benar-benar dipersiapkan agar semakin mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Katekese umat yang dilaksanakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan atau situasi konkrit yang terjadi di tengah umat, bukan pemikiran dan ajaran yang abstrak, melainkan situasi nyata yang benar-benar terjadi di dalam masyarakat.

  Berdasarkan latar belakang di atas, pendampingan berupa kaderisasi/kursus bagi para katekis sukarela diperlukan dalam upaya memperluas pengetahuan dan wawasan mereka mengenai katekese umat yang melibatkan para peserta. Melihat permasalahan di atas, penulis merasa terpanggil untuk ambil bagian dalam membantu para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering untuk meningkatkan kemampuan berkatekese umat yang dialogal partisipatif.

  Penulis melihat katekese umat model Shared Christian Praxis (SCP) sangat cocok karena sesuai dengan kebutuhan para katekis sukarela sebagai penggerak umat. Katekese merupakan alternatif untuk meningkatkan karya pastoral para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering selaku penggerak umat. Untuk itu penulis memilih judul skripsi USAHA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERKATEKESE UMAT BAGI PARA KATEKIS SUKARELA DI PAROKI KELUARGA SUCI TERING KEUSKUPAN AGUNG SAMARINDA. Katekese umat model SCP dipilih sebagai alternatif untuk membantu para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering agar mampu berkatekese yang melibatkan para peserta.

  Katekese umat model SCP merupakan salah satu bentuk katekese umat dialogal partisipatif yang bermaksud mendorong para peserta untuk terlibat, baik

     

  keputusan demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah di dalam kehidupan setiap manusia yang terlibat dalam dunia (Sumarno Ds, 2009: 14).

  Langkah-langkah katekese model SCP merupakan satu kesatuan yang menyeluruh, bukan langkah-langkah yang terlepas. Katekese model SCP bertujuan untuk mendorong para peserta agar menemukan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam kehidupan mereka sehari-hari. Maka katekese umat model SCP dirasa sangat cocok untuk membantu para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering, selaku penggerak umat, dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta kemampuan berkatekese umat yang melibatkan para peserta.

B. Rumusan Permasalahan

  Permasalahan yang dialami katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering dalam berkatekese umat, antara lain berkaitan dengan keterampilan dan pengetahuan serta wawasan mengenai katekese umat yang dialogal partisipatif. Bertitik tolak dari permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka ditemukan beberapa permasalahan sebagai berikut:

  1. Kesulitan apa saja yang dihadapi dan dialami para katekis sukarela dalam melaksanakan kegiatan katekese umat di Paroki Keluarga Suci Tering?

  2. Model dan metode katekese macam apa yang dapat dilakukan dalam berkatekese umat agar para peserta semakin terlibat?

3. Sejauh mana katekese umat model SCP bisa membantu katekis sukarela Paroki

  Keluarga Suci Tering dalam upaya mengembangkan katekese umat yang melibatkan para peserta?

      C. Tujuan Penulisan

  Adapun tujuan yang hendak dicapai lewat skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi/dihadapi katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering dalam pelaksanaan kegiatan katekese.

  2. Memberi masukan kepada para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering selaku penggerak umat berupa sumbangan pemikiran yang meliputi metode dan model-model katekese umat yang melibatkan para peserta, sehingga mereka mampu mencari jalan pemecahan untuk mengembangkan katekese umat yang dialogal partisipatif.

  3. Mengusulkan katekese model SCP sebagai salah satu cara membantu para katekis sukarela dalam melaksanakan proses katekese umat yang dialogal partisipatif.

  4. Memenuhi salah satu syarat kelulusan Sarjana Strata 1 Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  D. Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis

  • umat model SCP.

  Semakin memiliki pengetahuan, wawasan dan ketrampilan tentang katekese

  Semakin trampil dalam melaksanakan proses katekese umat yang dialogal - partisipatif.

  Mampu menggunakan katekese umat model SCP dengan baik sesuai dengan

     

  2. Bagi Gereja

  • proses berkatekese umat.

  Mengetahui model katekese umat yang dapat melibatkan para peserta dalam

  • mampu membantu para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering dalam berkatekese umat yang melibatkan peserta.

  Mengembangkan katekese umat yang dialogal partisipatif, dengan demikian

  Semakin mampu memperkembangkan iman umat melalui katekese umat yang - dialogal partisipatif.

  3. Bagi Katekis

  • partisipatif.

  Mendapat pengetahuan baru di bidang katekese umat yang dialogal

  • SCP sebagai penggerak umat di Paroki Keluarga Suci Tering.

  Menambah pengetahuan serta ketrampilan para katekis dalam menggunakan

  • nilai-nilai Kerajaan Allah dapat diwujudkan di tengah kehidupan umat.

  Mampu melaksanakan katekese yang dialogal partisipatif, dengan demikian

E. Metode Penulisan

  Berhubungan dengan masalah yang dipaparkan di atas, dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis dengan memanfaatkan studi pustaka. Supaya mengetahui permasalahan/kesulitan yang dialami oleh para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering selaku penggerak umat, penulis mengadakan penelitian sederhana melalui observasi lapangan dengan menyebarkan angket/kuesioner dan melakukan wawancara. Dalam penyebaran angket/kuesioner

     

  penulis mendatangi langsung setiap rumah para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering.

F. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi ini berlangsung sebagai berikut:

  Bab I berisikan pendahuluan yang meliputi latar belakang penulisan, rumusan permasalahan, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

  Bab II memaparkan gambaran umum kemampuan para katekis sukarela dalam berkatekese umat di Paroki Keluarga Suci Tering yang diuraikan dalam dua bagian yaitu, pertama gambaran umum Paroki Keluarga Suci Tering, keadaan geografis, situasi umat dan situasi katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering, sedangkan pada bagian kedua penulis mengadakan penelitian mengenai kemampuan katekis suka rela yang meliputi jenis dan metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, tujuan penelitian, responden, variable penelitian, hasil penelitian dan rangkuman.

  Bab III memaparkan kegiatan katekese dan kemampuan katekis dalam berkatekese umat, yang diuraikan dalam tiga bagian. Pertama katekese umat dalam Gereja yang meliputi gambaran umum katekese, pengertian katekese umat, model katekese umat. Kedua SCP sebagai alternatif katekese umat model pengalaman hidup yang meliputi pengertian Shared Christian Praxis, langkah-langkah SCP, refleksi atas kekuatan dan kelemahan katekese umat model SCP dan peranan katekis dalam katekese umat model SCP. Ketiga kemampuan yang dibutuhkan oleh

     

  katekis dalam berkomunikasi, kemampuan katekis dalam berefleksi, kemampuan katekis dalam berkatekese umat.

  Bab IV membahas usulan program pendampingan bagi para katekis sukarela dengan katekese model SCP yang terdiri dari latar belakang pemilihan program, alasan pemilihan tema/tujuan, rumusan tujuan, penjabaran program pendampingan, petunjuk pelaksanaan program, contoh persiapan.

  Bab V akan ditutup dengan membuat kesimpulan berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Selanjutnya penulis memberi catatan penting berupa saran-saran yang ditujukan pada penggerak umat dan dilanjut dengan penutup.

     

  

BAB II

GAMBARAN UMUM KEMAMPUAN

PARA KATEKIS SUKARELA DALAM BERKATEKESE UMAT

DI PAROKI KELUARGA SUCI TERING

Kemampuan yang dibutuhkan oleh seorang pembina katekese umat dalam

  melaksanakan proses berkatekese umat adalah kemampuan berkomunikasi yang berfungsi untuk mengumpulkan, menyatukan, mengungkapkan diri untuk berbicara dan mendengarkan, menciptakan suasana yang memudahkan peserta untuk mengungkapkan diri dan mendengar pendapat orang lain. Selain kemampuan berkomunikasi katekis juga harus memiliki kemampuan berefleksi yang berfungsi untuk menemukan nilai-nilai manusiawi dari pengalaman dan Kitab Suci kemudian memadukannya dengan pengalaman hidup sehari-hari yang dialami secara nyata (Lalu, 2005: 121).

  A. Gambaran Umum Paroki Keluarga Suci Tering

  Tahun 1928 desa Tering dibuka sebagai Stasi pusat Misi di wilayah bantaran sungai Mahakam. Sepanjang sejarah perkembangannya mengalami pertambahan penduduk yang semakin pesat seiring tingginya laju urbanisasi yang terjadi di Tering (Steenbrink, 2006: 515).

  Mgr. Florentinus Sului MSF Uskup Keuskupan Agung Samarinda memaparkan sejarah singkat perpindahan Misi dalam buku Kenangan 90 tahun Gereja Katolik Kalimantan Timur yang ditulis oleh Pastor Yan Suir. Desa Laham

     

  sulit dijangkau, para misionaris cenderung memilih Tering sebuah kampung di hilir Long Iram yang cukup banyak umatnya dan tempatnya sangat strategis menjadi tempat baru karya misi. Maka pada tahun 1928 seorang Pastor dan seorang Bruder yang namanya Icid menetap di Tering untuk mendirikan pos misi permanen kedua di Tering, 15 km sebelah Timur Long Iram di bantaran sungai Mahakam. Pada tahun 1933 pusat misi dipindahkan dari Laham ke Tering setelah Gereja, Pastoran, Asrama putra dan putri serta susteran selesai dibangun (Steenbrink, 2006: 515).

  Tering dipilih menjadi pusat misi karena keadaan geografis desa Tering sangat mendukung untuk pusat karya pastoral, tempatnya mudah dijangkau karena berdekatan dengan pinggiran sungai Mahakam. Pinggiran sungai Mahakam merupakan jalur alternatif yang menghubungkan daerah satu dengan daerah lain.

1. Keadaan geografis Paroki Keluarga Suci Tering

  Gereja Paroki Keluarga Suci Tering berada di desa Tering, Kecamatan Tering, Kabupaten Kutai Barat, Propinsi Kalimantan Timur. Wilayah Paroki Keluarga Suci Tering merupakan wilayah dataran rendah berada di pinggiran sungai Mahakam. Air yang menjulur di sepanjang sungai Mahakam merupakan jalur jalan raya utama yang menghubungkan daerah satu dengan daerah yang lain. Transport utama yang digunakan masyarakat setempat Kapal Motor, Speed Boat dan Sampan [Lampiran 3: (8)].

  Wilayah Paroki Keluarga Suci Tering di bagian utara berbatasan dengan Paroki Melapeh, Paroki Barong Tongkok. Sedangkan di bagian barat Paroki keluarga Suci Tering berbatasan dengan Paroki Long Hubung Paroki Laham dan

     

  Paroki Keluarga Suci Tering memiliki delapan stasi, kedelapan stasi tersebut adalah Jelemuq, Kelubaq, Muara Mujan, Muyud Aked, Tering Pasar, Tukul, Kelian, Dali. Pada hari Minggu di setiap stasi selalu dilayani seorang pastor dalam merayakan Ekaristi. Di stasi-stasi yang tidak sempat dilayani oleh pastor, selalu diambil alih oleh para katekis sukarela dalam merayakan ibadat sabda [Lampiran 3: (8)].

  2.

    Situasi umat Paroki Keluarga Suci Tering

  Menurut statistik keadaan Paroki Keluarga Suci Tering tahun 2009 terdiri

   

  dari 3.926 umat yang digembalakan oleh seorang pastor Gregorius Syamsudin MSF dibantu oleh bruder, suster yang bertugas di Paroki Keluarga Suci Tering. Demikian pula Dewan Pastoral Paroki berperan membantu mensukseskan kegiatan-kegiatan yang ada di paroki. Tetapi yang menjadi ujung tombak pelaksanaan kerasulan di tengah umat adalah katekis sukarela (ketua lingkungan). Mereka bekerja di lingkungan-lingkungan basis secara sukarela guna membantu sesama umat beriman dalam menemukan nilai-nilai Kerajaan Allah di dalam kehidupan mereka sehari- hari.

  Paroki Keluarga Suci Tering merupakan daerah yang banyak dihuni suku dayak, relasi antara sesama bisa dikatakan sangat akrab, hal ini bisa dilihat ketika ada kegiatan gotong royong semua warga terlibat aktif. Tetapi keaktifan umat Paroki Keluarga Suci Tering dalam merayakan perayaan sakramen-sakramen sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari keaktifan umat yang sangat kurang dalam menghadiri perayaan sakramen-sakramen seperti Ekaristi, pengakuan dosa serta

     

3. Situasi katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering

  Katekis dalam tugas pastoralnya mengajar agama, serta mempersiapkan pembabtisan dan komuni pertama serta menggerakan kelompok-kelompok lain untuk dapat mengembangkan imannya secara baik dan mendalam sehingga nilai- nilai Kerajaan Allah terwujud dalam kehidupan bersama. Dalam kegiatan hidup menggereja katekis harus tunduk pada hirarki serta setia dalam melaksanakan tugas-tugas yang telah dipercayakan kepadanya. Sikap yang harus dimiliki sebagai seorang pewarta terbuka terhadap Kristus dan menyerahkan diri sepenuhnya dalam iman serta mampu menghayati imannya dengan sebaik-baiknya. Pada dasarnya tugas seorang katekis adalah mewartakan dan menyampaikan sabda Tuhan kepada sesama umat beriman, oleh karena itu, sikap rohani yang paling dasar adalah keterbukaan terhadap sabda, yang terkandung dalam wahyu, diwartakan oleh Gereja, dirayakan dalam liturgi dan dihayati. Sikap ini selalu berarti perjumpaan dengan Kristus, yang bersemayam dalam sabda, dalam Ekaristi dan dalam saudara- saudari kita. Terbuka terhadap sabda berarti terbuka terhadap Tuhan, Gereja dan dunia (Komkat KWI, 1997: 23).

  Di Paroki Keluarga Suci Tering jumlah katekis sukarela yang bertugas 30 orang, mereka dipilih secara khusus oleh Gereja untuk memperkenalkan Kristus kepada umat. Pendidikan formal katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering rata- rata SMP dan SMA. Sebagian besar pekerjaan katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering adalah sebagai petani dan nelayan. Pekerjaan sebagai petani dan nelayan kadang membuat katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering enggan terlibat dalam hidup menggereja karena sibuk dengan pekerjaan mereka sehari-hari

     

  mengalami hambatan dan kesulitan untuk melibatkan para peserta, faktor yang menghambat perkembangan kearah keterlibatan umat adalah sebagian besar para katekis kurang mengetahui metode berkatekese umat yang dialogal partisipatif, sehingga dalam melaksanakan proses berkatekese keterlibatan para peserta kurang diperhatikan. Selain itu di Paroki Keluarga Suci Tering tidak ada tenaga ahli dalam bidang katekese, hal ini tentu menghambat para katekis dalam mewartakan nilai- nilai Kerajan Allah di tengah umat.

  Melihat permasalahan di atas, penulis merasa terdorong untuk meneliti terlebih dahulu proses pelaksanaan katekese di Paroki Keluarga Suci Tering, khususnya karya katekese umat yang dilaksanakan. Dari hasil pengamatan tersebut akan dicari jalan pemecahannya untuk menjadi sebuah sumbangan pemikiran bagi katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering selaku penggerak umat.

  B.

  

Penelitian Mengenai Kemampuan Katekis Sukarela di Paroki Keluarga

Suci Tering

  Penelitian mengenai kemampuan katekis sukarela di Paroki Keluarga Suci Tering, pertama-tama dengan menghadap dosen pembimbing skripsi untuk diadakan penelitian. Kemudian mengajukan proposal penelitian untuk menyatakan apa saja yang akan dilakukan dalam penelitian, jenis dan metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, tujuan penelitian, responden, variable penelitian serta hasil penelitian. Setelah disetujui proposal yang ditulis, maka penulis membuat kuesioner untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan katekis mengenai katekese umat, kemudian penulis mengedarkan kuesioner kepada para katekis sukarela di Paroki

     

  1. Jenis dan metode penelitian

  Penulisan skripsi ini menggunakan jenis penelitian terapan yang diselenggarakan untuk mengungkapkan masalah yang terjadi sebagaimana adanya dan merupakan penyikapan fakta dalam proses pelaksanaan katekese sehingga mencari sesuatu yang lebih baik (Hermawan Wasito, 1992:10).

  Metode penelitian yang akan penulis gunakan adalah metode deskriptif analisis berdasarkan penelitian sederhana yaitu melalui observasi lapangan dengan menyebarkan kuesioner/angket dan melakukan wawancara.

  2. Tempat dan waktu penelitian

  Tempat yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah di Paroki Keluarga Suci Tering Keuskupan Agung Samarinda. Waktu penelitian sekitar 2 (dua) bulan, pada bulan Juni-Juli 2010. Pada tanggal 23 Agustus 2010 memeriksa, menghitung data yang terkumpul.

  3. Tujuan penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah ingin: a. Mengetahui metode dan model-model katekese yang digunakan selama ini, serta kesulitan/permasalahan apa saja yang dialami katekis sukarela Paroki

  Keluarga Suci Tering dalam berkatekese umat.

  b. Mengetahui sejauh mana kemampuan katekis sukarela dalam berkatekese umat di Paroki Keluarga Suci Tering.

  c.

  Menawarkan katekese model Shared Christian Praxis (SCP) sebagai salah satu cara melibatkan para peserta.

     

  4. Responden

  Responden dalam penelitian ini adalah para katekis sukarela. Sedangkan penelitian ini dilaksanakan di Paroki Keluarga Suci Tering, jumlah keseluruhan katekis sukarela yang ada di Paroki Keluarga Suci Tering adalah 30 orang, ini termasuk katekis sukarela yang ada di stasi-stasi sekitar maupun lingkungan.

  Penelitian dilakukan terhadap para katekis sukarela, karena merekalah yang menjadi sasaran utama dalam skripsi ini, setelah melihat sejauh mana kemampuan dan kesulitan katekis sukarela dalam berkatekese umat, penulis menawarkan katekese umat model SCP sebagai usaha meningkatkan kemampuan para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering dalam berkatekse umat yang melibatkan peserta.

  5. Variable penelitian

  Variable adalah suatu dimensi konsep yang dapat diukur (Hagidorn, 1982: 29).

  a. Variable tersebut dapat dilihat dalam sebuah tabel berikut:

  No Variable No Item Jumlah

(1) (2) (3) (4)

  1 Identitas responden. 1, 2, 3, 4

  4

  2 Pengetahuan katekis sukarela tentang 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14

  11 katekese.

  3 Kemampuan katekis dalam 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,

  10 berkatekese. 23, 24

  4 Kesulitan/permasalahan yang 25, 26, 27

  2 dihadapi oleh katekis dalam berkatekese.

  5 Harapan katekis sukarela. 28, 29, 30

  3 Jumlah

  30 Pengolahan data menggunakan tabel distribusi frequensi relatif yang

     

  seluruh responden, kemudian dikalikan dengan seratus (F: N x 100). F menunjukkan frequensi dan N menunjukkan jumlah responden.

6. Hasil penelitian

  Penelitian ini dapat berjalan dengan baik karena setiap katekis sukarela yang ada di Paroki Keluarga Suci Tering, baik mereka yang di pusat paroki/gereja maupun di stasi-stasi dapat dihubungi/ditemui untuk mengisi kuesioner yang penulis bagikan. Dari hasil yang sudah terkumpul penulis akan melaporkan hasil data frequensi jawaban yang diberikan oleh responden terhadap setiap pertanyaan yang penulis buat. Di sini penulis akan mencoba untuk menganalisis dan menafsirkan serta mengungkapkan fakta yang diperoleh di lapangan. Penulis akan menyimpulkan data yang sudah terkumpul, tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana pelaksanaan, kemampuan, kesulitan/permasalahan yang dialami katekis sukarela di Paroki Keluarga Suci Tering selama ini dalam berkatekese umat.

  Setelah melihat permasalahan yang dialami, penulis menawarkan katekese umat model SCP untuk membantu para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering dalam melaksanakan proses katekese umat yang dialogal partisipatif.

  a.

  Identitas responden Tabel 1: Identitas responden

  (N=30)

  No Aspek yang diungkap Frequensi % Item (1) (2) (4) (5)

1 Usia: a.

  2 6,67% Kurang dari 30 tahun.

  b.

  10 33,33% 30-40 tahun.

  c.

  11 36,67% 41-50 tahun.

      (1) (2) (4) (5)

  2 Jenis kelamin: a.

  23 76,67% Laki-laki.

  b.

  7 23,33% Perempuan.

  3 Pendidikan terakhir: a.

  5 16,67% SD.

  b.

  13 43,33% SMP.

  c.

  9 30,00% SMA.

  d.

  3 10,00% Perguruan Tinggi.

  4 Lama menjadi katekis sukarela: a.

  2 6,67% 1-5 tahun.

  b.

  12 40,00% 5-9 tahun.

  c.

  9 30,00% 10-14 tahun.

  d.

  7 23,33% Di atas 15 tahun.

  Dari tabel 1 no. item 1 memperlihatkan katekis sukarela yang berusia kurang dari 30 tahun, berjumlah 2 orang (6,67%) yang berusia 30-40 tahun, berjumlah 10 orang (33,33%), disusul dengan katekis sukarela yang berusia 41-50 tahun 11 orang (37,67%). Katekis yang berusia di atas 50 tahun, berjumlah 7 orang (23,33%). Bisa dikatakan sebagian besar para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering berusia antara 41-50 tahun dengan jumlah 11 orang (36,67%), langsung diikuti oleh mereka yang berusia 30-40 tahun, sebanyak 10 orang (33,33%) dengan selisih satu responden. Tampak di sini bahwa para katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering didominasi dari mereka yang berusia 41-51 tahun dan diikuti oleh mereka yang berusia 30-40 tahun, sedangkan dari kalangan generasi muda yang berusia di bawah 30 tahun jumlahnya sangat terbatas yang menjadi katekis sukarela Paroki Keluarga Suci Tering.

  Melihat tabel 1 no. item 2 di atas katekis sukarela pria, berjumlah 23 orang (76,67%) dan wanita, berjumlah 7 orang (23,33%). Hal ini menunjukkan di Paroki Keluarga Suci Tering, pelayan katekis lebih banyak dilaksanakan oleh kaum pria.

  Status pendidikan terakhir yang ditempuh oleh katekis sukarela Paroki Keluarga