DOCRPIJM 54d24bd564 BAB VIIBab 07 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas
KETERPADUAN PROGRAM BERDASARKAN ENTITAS
Permukiman Kumuh
Desain Kawasan Sektor AM
SPAM MBR (di Rusunawa, Kws Kumuh dan Kws Nelayan)
SPAM di Kws KAPET/MP3EI/KEK
SPAM IKK
SPAM di Pel. Perikanan SPAM di Kws Perbatasan
Sektor Bangkim
Rusunawa Peningkatan Kualitas
PSD Kws Rawan Bencana, Kws Perbatasan, Pulau Kecil Terluar, & Kws Perdesaan Potensial (agro/minapolitan & KTM)
Perda BG Kawasan
Sektor PPLP
Infrastruktur Air Limbah Komunal Infrastruktur TPST/3R
Lingkungan
Rencana Kerja Masyarakat/
Community Action Plan
Sektor AM
SPAM Desa Rawan Air/Pesisir/ Terpencil Sektor Bangkim PPIP
Peningkatan Kualitas
RTBL
SSK Sektor PBL
Sesuai dengan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun dengan berlandaskan berbagai peraturan perundangan dan amanat perencanaan pembangunan serta dalam upaya mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman di daerah, maka keseluruhan usulan yang telah dianalisis dan disusun sebelumnya dapat dikelompokkan dalam 4 (empat) skala entitas yaitu: 1.
TPA Regional
Entitas Regional; 2. Entitas Kabupaten/kota; 3. Entitas Kawasan; dan 4. Entitas Lingkungan/komunitas
Acuan pengelompokan usulan berdasarkan skala entitas sebagai Program Keterpaduan Bidang Cipta Karya tersebut seperti ditunjukkan pad tabel berikut.
Tabel 7.1 Acuan Program Keterpaduan Pembangunan Bidang Cipta Karya Berdasarkan EntitasENTITAS BENTUK DUKUNGAN/KEGIATAN
SOFTWARE PEMBANGUNAN FISIK Regional
Masterplan Feasibility Study
Sektor AM
SPAM Regional Sektor PPLP
IPAL Regional Kab/ Kota
Sampah Sektor PPLP
Sektor AM
RISPAM Sektor Bangkim
RPPKP/SPPI P
Sektor AM
Penyehatan PDAM
SPAM Kab/Kota Sektor PPLP
Infrastruktur Air Limbah terpusat
Infrastruktur Drainase Perkotaan Infrastruktur TPA
Bab .7
Lingkungan Permukiman PAMSIMAS (Perbaikan Kampung/KIP)
Sektor PPLP Sektor PBL
Sanimas PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP)
Kawasan, Revitalisasi
Penataan permukiman tradisional/ bersejarah
Sumber:
Buku Pedoman Penyusunsn RPI2-JM Ditjen Cipta Karya, 2014
7.1. ENTITAS REGIONAL
Entitas regional didefinisikan sebagai suatu wilayah lintas batas administratifyang memiliki kesamaan fungsi, antara lain fungsi ekonomi, sosial, dan lingkungan, yang mendorong terjadinya kerjasama antar daerah. Pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas regional antara lain dalam rangka pengembangan kota metropolitan, KAPET, KEK, dan lain-lain. Adapun contoh program software/non fisik, yang termasuk pada pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas regional antara lain adalah: a.
MasterplanInfrastruktur Bidang Cipta Karya Kawasan Regional b.
Feasibility StudyInfrastruktur Bidang Cipta Karya Kawasan Regional Untuk program pembangunan fisik, yang termasuk pada pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas regional antara lain adalah: a.
Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Regional, sektor Pengembangan Air Minum; b.
Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Regional, sektor Pengembangan PLP. Ruang regional merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan wilayah. Konsep ruang mempunyai beberapa unsur, yaitu:
1. Jarak 2.
Lokasi 3. Bentuk 4. Ukuran
Konsep ruang sangat berkaitan dengan waktu, karena pemanfaatan bumi dan segala kekayaan membutuhkan organisasi/pengaturan ruang dan waktu.Unsur
- – Unsur tersebut diatas secara bersama- sama menyusun tata ruang yang disebut wilayah. Konsep wilayah/region didefinisikan sebagai unit geografi yang dibatasi oleh criteria tertentu dan bagian-bagiannya tergantung secara internal. Wilayah dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu: 1.
Wilayah homogen; 2.
Wilayah Nodal; 3. Wilayah Perencanaan; 4. Wilayah Administrative. Keempat criteria tersebut diatas harus saling melengkapi agar suatu wilayah dikatakan regional.Dalam Desain Program Bidang Cipta Karya menetapkan suatu skala penanganan infrastruktur dengan entitas regional, yaitu dimana suatu pelaksanaan kegiatan pada suatu daerah yang dapat menampung 2 (dua) atau 3 (tiga) daerah atau lebih.
Tabel. 7.2.
Desain Program Bidang Cipta Karya
Entitas Perkotaan Perdesaan
Regional Pembinaan dan Pengembangan Regional:- – SPAM Regional
- – Infrastruktur Air Limbah Terpusat Regional
- – TPA Regional
7.2. ENTITAS KABUPATEN/KOTA
Pada skala entitas kabupaten/kota, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya merupakan infrastruktur yang memiliki tingkat pelayanan dalam skala kabupaten/kota. Usulan Program kegiatan yang dapat dikelompokkana pada entitas kabupaten/kota adalah sebagai berikut: a.
Program software/non fisik antara lain berupa: i.
Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum (RISPAM), sektor Pengembangan Air Minum; ii. Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Kawasan Permukiman (RP2KP), sektor Pengembangan Permukiman; ii i. Perda Bangunan Gedung dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan
Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan; iv. Strategi Sanitasi Kota (SSK), program dari Direktorat Pengembangan PLP Ditjen Cipta Karya, b.
Program pembangunan fisik antara lain berupa: i.
Penyehatan PDAM, sektor Pengembangan Air Minum; ii.
Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Kabupaten/Kota, sektor Pengembangan Air Minum; ii i. Infrastruktur Air Limbah Terpusat, sektor Pengembangan PLP; iv. Infrastruktur Drainase Perkotaan, sektor Pengembangan PLP; v . Infrastruktur TPA Sampah, sektor Pengembangan PLP.
Tabel. 7.3.
Desain Program Bidang Cipta Karya Entitas Perkotaan Perdesaan Kabupaten/Kota Pembinaan dan
Pengembangan Kota: Pembinaan dan Pengembangan Kabupaten:
- – RISPAM Kota
- – RISPAM Kabupaten
- – Pembinaan PDAM
- – SPAM Kabupaten
- – SPAM Kota
- – SPPIP Kabupaten
- – Air Limbah Terpusat
- – SSK Kabupaten
- – Drainase Perkotaan
- – TPA Sampah
- – SPPIP Kota
- – Perda Bangunan Gedung
- – RISPK
- – SSK Kota
7.3. ENTITAS KAWASAN
Pembangunan infrastruktur yang dapat dikelompokkan pada entitas kawasan adalah sesuai yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya yaitu kegiatan-kegiatan yang diprioritaskan pada lokasi atau Kawasan Strategis Kota. Usualan entitas kawasan sesuai lokasi KSK yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan sektoral Kabupaten Simalungun maupun RTRW sebagai lokasi prioritas kawasan kumuh sebagai prioritas penangannya. Prioritas pembanguan pada kawasan KSK ini pengaruh sangat penting dalam lingkup Kabupaten Simalungun karena menyangut kepentingan daerah terutama dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan. Untuk program pembangunan fisik lainya yang termasuk dalam entitas kawasan antara lain adalah sebagai berikut: a.
Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) MBR di Rusuna, Kawasan Kumuh dan Kawasan Nelayan, sektor Pengembangan Air Minum; b. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) di Kawasan KAPET/MP3EI/KEK, sektor
Pengembangan Air Minum; c. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) IKK, sektor Pengembangan Air Minum; d.
Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) di Pelabuhan Perikanan, sektor Pengembangan Air Minum; e. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) di Kawasan Perbatasan, sektor Pengembangan
Air Minum; f. Rusunawa, sektor Pengembangan Permukiman; g.
Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuhsektor Pengembangan Permukiman; h. PSD Kawasan Rawan Bencana, Kawasan Perbatasan, Pulau Kecil Terluar, dan Kawasan
Perdesaan Potensial (Agro/Minapolitan dan KTM), sektor Pengembangan Permukiman; i. Infrastruktur Air Limbah Komunal, sektor Pengembangan PLP; j. Infrastruktur TPST/3R, sektor Pengembangan PLP; k.
Revitalisasi Kawasan, sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan; l. Pengembangan RTH, sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan; m. m.PSD PermukimanTradisional/Bersejarah, sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan.
Sedangkan untuk program software/non fisik, yang termasuk dalam entitas kawasan antara lain adalah: a.
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), sektor Penataan b.
Bangunan dan Lingkungan; c. Desain Kawasan.
Tabel. 7.4.
Desain Program Bidang Cipta Karya Entitas Perkotaan Perdesaan Kawasan Pembinaan dan Pengembangan Kawasan
Perkotaan: Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Perdesaan:
- – SPAM di Rusunawa
- – SPAM di Kawasan Nelayan
- – SPAM di Kawasan Kumuh
- – SPAM di Kawasan IKK
- – SPAM di Pelabuhan Perikanan Kawasan Perkotaan
- – SPAM di Kawasan Pelabuhan Perikanan Kawasan Perdesaan
- – Air Limbah Setempat/Komunal
- – Infrastruktur Rawan Bencana Kawasan Perdesaan
- – Rusunawa
- – Infrastruktur di Kawasan Perbatasan
- – RPKPP
- – RISE/PISEW
- – Infrastruktur permukiman kumuh
- – Agropolitan/Minapolitan
- – Infrastruktur di Rusunawa
- – PNPM Perkotaan Plus
- – Infrastruktur Rawan Bencana Kawasan Perkotaan
- – RTBL
- – RTH
- – PSD Permukiman tradisional/bersejarah
- – Bangunan dan Lingkungan Strategis
7.4. ENTITAS LINGKUNGAN
Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kabupaten Simalungun sebagai pengelompokan usulan pada entitas lingkungan diutamakan diselenggarakan pada pembangunan berbasis komunitas, dan lokasi pembangunan diutamakan pada KSK, yaitu: Untuk program software/non fisik, kegiatan dapat berupa penyusunan Rencana Kerja Masyarakat/Community Action Plan, sedangkan pada program fisik dapat berupa : a.
Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Desa Rawan Air/Pesisir/Terpencil, sektor Pengembangan Air Minum; b. Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Masyarakat (PAMSIMAS), sektor Pengembangan
Air Minum; c. Program Pengembangan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), sektor Pengembangan
Permukiman; d. SANIMAS, sektor Pengembangan PLP; e. Program Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas/
Neighbourhood Development (PLP-
BK/ND), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan; f. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (P2KP), sektor Penataan
Bangunan dan Lingkungan; g. Perbaikan Kampung/Program Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan.
Desain Program Bidang Cipta Karya Entitas Perkotaan Perdesaan Lingkungan/ Komunitas Pembinaan dan Pengembangan
Tabel. 7.5.
Lingkungan/Komunitas Perkotaan: Pembinaan dan Pengembangan Lingkungan/Komunitas Perdesaan:
- – PLP-BK/ND
- – PLP-BK/ND
- – PNPM-MP (P2KP)
- – SPAM Desa Rawan Air/Pesisir/Terpencil
- – SANIMAS
- – PAMSIMAS
- – 3R
- – PPIP
- – RIS PNPM