USAHA MENINGKATKAN NILAI MEMBACA AL-QUR'AN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS III SDN I TUKSONGO NGLOROG KEC. PRINGSURAT KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

  USAHA MENINGKATKAN NILAI MEMBACA AL-QUR'AN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISW A KELAS III SDN I TUKSONGO NGLOROG KEC. PRINGSURAT KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2 0 1 0 S K R I P S I

  Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh:

  TUKIMIN NIM: 11408256

  JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  Mochlasin, M.Ag

  DOSEN STAIN SALATIGA

  NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 3 Eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Saudara tukimin Kepada Yth. Ketua Stain Salatiga di Salatiga

  Assalamu’alaikum Wr. IVb

  Selelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama Tukimin NIM 11408256 Jurusan / Progdi

  Tarbiyah / PAI Judul

  IJPAYA MENINGKATKAN NILAI MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS III SDN 1 TUKSONGO TAHUN 2010

  Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Assalamu 'alaikuni Wr. Wb

  Salatiga, 23 Juli 2010 Hfjibing

  IOCHLASIN, M.Ag NFP. 197109232006041002

  K E M E N T E R I A N A G A M A S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I ( S T A I N ) S A L A T I G A Tentara Pelajar Telp. Faks. Salatiga Jl. 02 (0298) 323706 323433 50721

PENGESAHAN KELULUSAN

  Skripsi Saudara TUKIMIN dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408256 yang berjudul:

  

UPAYA MENINGKATKAN NILAI MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS III

SDN I TUKSONGO TAHUN 2010, telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian

  Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal

  25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Salatiga, 25 September 2010

  Panitia Sidang,

  DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Tukimin NIM : 11408256 Jurusan : Tarbiyah Program studi : PAI

  Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang kami tulis, benar-benar marupakan hasil karya sendiri, bukan meaipakan pengambil alihan tulisan atau karya orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau karya sendiri.

  Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini hasil jiplakan, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

  Salatiga, 23 Juli 2010 Yang membuat pernyataan

  

M O TTO

dil^sjji (jjjillj ^5LL q 1 ^L q

  I (jjjill a UI

  ( a L U ^ I I ) “ Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat “ (Q.S. Al Mujadalah: 11)

  UajjJa ^ 4_1]| Laic. A_i3 (J j ix u L U j^)ia i - ^ W ^ s

  “ Barang siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka Allah memudahkan bagi itu jalan menuju syurga.” (H.R. Muslim)

  

ABSTRAK

  UPAYA MENINGKATKAN NILAI MEMBACA AL-QUR'AN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK .

  PADA SISWA KELAS III SDN 1 TUKSONGO TAHUN 2010 Kata kunci : Nilai Membaca al-Qur’an, Model Pembelajaran Kelompok

  Dalam proses pembelajarao yang menyangkut materi, metode, media alat peraga dan sebagainya harus mengalami perubahan kearah pembaharuan (inovasi). Dengan adanya inovasi tersebut di atas, dituntut seorang guru untuk lebih kreatif dan inovatif, terutama dalam menentukan model dan metode yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan siswa terutama pembentukan kecakapan hidup (life, skill) siswa yang berpijak pada lingkungan sekitar.

  Pokok masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peningkatan nilai membaca al-Qur’an dengan diterapkannya model pembelajaran kelompok pada siswa kelas III SDN I Tuksongo tahun pelajaran 2009/2010. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui peningkatan nilai membaca al-Qur’an setelah diterapkannya model pembelajaran kelompok.

  Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rencana, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas III SDN I Tuksongo tahun pelajaran 2009/2010. data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.

  Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (71,42%), siklus II (72,8%) siklus III (93%). Simpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran kelompok dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan nilai membaca al-Qur’an serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran membaca al-Qur’an.

KATA PENGANTAR

  J L_3 j ^ajjdJ

  ^LA\

  a

  III

  • *$ 1\

  j , A i i j u a j All (jjlLai^AiiJ eLnjV^ >A*_ i L

I ! 6«liC- IA a x a j l 3^ jlu

  I III ]I

  q a j a y$\ a Segala puja dan puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

  Agung Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan limpahan rahmad-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyalesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN NILAI MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS

  III SDN 1 TUKSONGO TAHUN 2010 Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Agung Muhammad S. A. W. beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar

  SI pada Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  3. Bapak Mochlasin, M.Ag. selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan dan pengarahannya demi selesainya skripsi ini.

  4. Kepada seluruh dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  5. Bapak PLT. Sujito, S.Pd. selaku kepala Sekolah Dasar Negeri I Tuksongo yang telah memberikan ijin serta fasilitasnya untuk kegiatan penelitian ini.

  6. Kepada seluruh dewan guru Sekolah Dasar Negeri I Tuksongo yang telah memberikan dukungan serta bantuan morilnya dalam kegiatan penelitian ini.

  7. Kepada Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan do’a restunya dengan setulus hati demi keberhasilan putra putrinya.

  8. Kepada Istri tercinta yang senantiasa memotivasi dan memberikan bantuannya dengan penuh rasa kasih sayang dan pengorbanannya yang tulus serta senantiasa mendampingi dalnm penyusunan skripsi ini. Dengan iringan do’a dan harapan yang tulus, penulis berharap semoga amal kebaikan

  Bapak, Ibu dan semua pihak yang telah membantu demi terselesainya penyusunan skripsi ini, mendapat balasan yang setimpal, diridhoi dan selalu dalam rahmad-Nya.

  Dan akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan memberikan sumbangan yang positif bagi pengembangan dunia pendidikan pada umumnya.

  Penulis

  DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  Daftar Tabel.......................................................................................................... xi i i

  

   BAB II KAJIAN PUSTAKA

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ....................................

  16 1. Perencanaan ...........................................................

  16

  18 2. Pelaksanaan ............................................................

  20 3. Pengamatan/Pengumpulan D ata............................

  21 4. Refleksi..................................................................

  21 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I I ...................................

  21 1. Perencanaan...........................................................

  23 2. Pelaksanaan ............................................................

  3. Pengamatan/Pengumpulan D ata............................

  25

  26 4. Refleksi..................................................................

  27 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III.................................

  27 1. Perencanaan...........................................................

  28 2. Pelaksanaan ...........................................................

  30 3. Pengamatan/Pengumpulan D ata............................

  31 4. Refleksi..................................................................

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  32 A. Deskripsi Hasil Penelitian...........................................

  32 1. Siklus I ...................................................................

  33 2. Siklus II ..................................................................

  35 3. Siklus III................................................................

  36 B. Pembahasan.................................................................

  36 L Ketuntasan Hasil Belajar Siswa.............................

  37 2. Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran ...... . 37

  3. Kemampuan Guru dalam Mengolah Pembelajaran

  BAB V PENUTUP

  39 A. Kesimpulan..................................................................

  39 B. Saran ............................................................................

  41

  RIWAYAT HIDUP PENULIS...........................................................................

  6

  

DAFTAR TA BEL

Tabel 3.1 Hasil Tes Formatif Siklus I .................................................................... 19Tabel 3.2 Rekapitulasi Presentase Ketuntasan Siswa pada Siklus I ...................... 19Tabel 3.3 Instrumen Lembar Observasi Siklus I .................................................. 20Tabel 3.4 Hasil Test Formatif Siklus I I ................................................................. 24Tabel 3.5 Rekapitulasi Presentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I I ....... 24Tabel 3.6 Instrumen Lembar Observasi Siklus I I .................................................... 25Tabel 3.7 Hasil Tes Formatif Siklus I I I ................................................................. 29Tabel 3.8 Rekapitulasi Presentase Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I I I ...... 29Tabel 3.9 Instrumen Lembar Observasi Siklus I I I ...................................................30

  

DAFTAR GAM BAR

Gambar 1.1 Alur P T K ............................................................................................ 6Gambar 4.1 Histogram Ketuntasan Belajar Siklus I ............................................ 32Gambar 4.2 Histogram Ketuntasan Belajar Siklus I I ........................................... 34Gambar 4.3 Histogram Ketuntasan Belajar Siklus I I I ......................................... 35

  

DA FTA R LA M PIR A N

  

  

  

  

  

  

  

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah amanah Tuhan Yang Maha Esa yang dianugrahkan kepada

  manusia dalam keadaan fisik dan psikis. Perkembangan selanjutnya tergantung pada lingkungan. Lingkungan yang pertama dan utama adalah lingkungan keluarga dan selebihnya lingkungfan yang berada di luar batas keluarga. Keluarga yang memberikan pendidikan dan suritauladan serta agama kepada anak-anaknya, tidak akan memetik hasil kecuali waladin sholihin.

  Lingkungan yang buruk dapat merintangi pembawaan yang baik, tetapi lingkungan yang baik tidak dapat menjadi pengganti suatu pembawaan yang baik (Daradjat, 2001 : 128). Masalah pendidikan dan agama tidak dapat dipisahkan begitu saja, karena keduanya merupakan landasan hidup yang sangat foundamental dan saling terikat dalam kehidupan. Foundamental karena masalah pendidikan dan agama akan selalu menyangkut penerapan budi pekerti dan moral manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Saling terkait karena pendidikan dan agama merupakan sarana utama dan potensial untuk bekal hidup di dunia dan di akhirat.

  Sebagai insan yang beragama kita dituntut untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama yang termasuk didalamnya adalah membaca al- Qur’an. Membaca al-Qur’an adalah sebuah ibadah yang sangat mulia, tidak hanya terbatas pada orang yang sudah dewasa saja, anak-anak pun sudah harus terbekali sedini mungkin Dengan harapan agar anak-anak lebih mapan dan terbiasa dalam beribadah dan bersyukur kepada Sang Pencipta. Dalam konteks ini, Allah telah berfirman dalam al-Qur’an surat an-Nahl : 78 yang artinya “ dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati agar

  2

  Untuk mewujudkan harapan atas kemampuan membaca al-Qur’an pada anak usia Sekolah Dasar, peran orang tua di rumah dan guru di sekolah sangat diperlukan. Realita yang terjadi pada masyarakat desa jauh dari perkotaan pusat keramaian dan kehidupan masyarakatnya yang rata-rata berada pada level masyarakat ekonomi menengah ke bawah, kterkadang pendidikan anak kurang mendapat perhatian termasuk pendidikan agama. Lebih-lebih dalam membaca al- Qur’an. Pada sisi lain, lingkungan sosial yang kurang menaruh perhatian terhadap perkembangan keberagamaan dan rendahnya pendidikan orang tua sangat berpengaruh terhadap kegiatan dan kesadaran pendidikan anak didik.

  Mata pelajaran Baca Tulis al-Qur’an di Sekolah Dasar yang merupakan mata pelajaran yang bersifat muatan lokal Kabupaten, hanya mengalokasikan satu kali tatap muka perminggu. Hal itu tidak sebanding dengan tingkat kesulitannya, sehingga anak yang tidak dibekali pengetahuan Baca Tulis al-Qur’an di rumah (mengaji) akan mengalami kesulitan dalam pembelajaran.

  Diantara hal yang memprihatinkan adalah banyak anak didik yang kurang tertarik terhadap Baca Tulis al-Qur’an. Ia hanya tinggal di dalam silabus saja. Anak merasa bosan dalam setiap pembelajaran, kurang aktif dan kebanyakan berbicara sendiri saat pembelajaran. Yang ada pada akhirnya nilai Baca Tulis al- Qur’an tidak dapat mencapai standar ketuntasan dan nilai untuk membaca al- Qur’an berada pada kategori rendah.

  Berawal dari pengalaman yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri I Tuksongo, guru Pendidikan Agama Islam memegang peranan cukup penting di sekolah. Oleh karena itu, guru dituntut untuk lebih peka terhadap permasalahan yang muncul. Selain sebagai perubah, guru agama juga bertanggung jawab atas naik- turunnya nilai agama yang dicapai oleh siswa. Seorang guru Pendidikan Agama Islam dituntut untuk lebih aktif, kreatif untuk menemukan model pembelajaran yang repat sebagai sarana tercapainya kemampuan Baca Tulis al-Qur'an pada anak Sekolah Dasar.

  3

  Untuk mengadakan perubahan yang terjadi kiranya perlu adanya penelitian tindakan yang berupa Penelitian Tindakan Kelas yang diawali sebuah persiapan yang matang (Wardani, 2007 : 212).

  Berangkat dari fakta di atas, peneliti menganggap perlu diadakan sebuah Penelitian Tindakan Kelas serta menemukan solusi terbaik pada kasus tersebut. Dengan harapan nilai Baca Tulis al-Qur’an pada siswa kelas III SDN I Tuksongo, dapat lebih meningkat, maka pada penelitan ini peneliti mengambil judul

  “USAHA MENINGKATKAN NILAI MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS III SD NEGERI I TUKSONGO “.

B. Rumusan Masalah

  Maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana keaktifan siswa dalam membaca al-Qur’an dengan menggunakan model belajar kelompok?

  2. Apakah nilai membaca al-Qur’an melalui model pembelajaran kelompok dapat menigkat? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan

  a. Mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kelompok dapat meningkatkan nilai siswa pada mata pelajaran membaca al-Qur’an.

  b. Mengetahui apakah siswa dapat membiasakan atau menerapkan model penbelajaran kelompok di rumah.

  2. Manfaat

  a. Secara teoritis : penelitian ini mempunyai manfaat untuk menambah khasanah teori tentang peningkatan hasil (nilai) pelajaran membaca al- Qur’an pada siswa kelas III Sekolah Dasar.

  4

  b. Secara praktis : penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi guru Pendidikan Agama Islam, untuk menentukan solusi dan langkah-langkah terbaik dalam upaya meningkatkan nilai pelajaran membaca al-Qur’an pada siswa kelas III Sekolah Dasar.

  c. Secara logis : peneliti mengharapkan kesadaran siswa untuk gemar mambaca al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

D. Hipotesis Tindakan

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

  1. Penerapan model pembelajaran kelompok dapat meningkatkan keaktifan siswa pada pelajaran membaca al-Qur’an siswa kelas III Sekolah Dasar

  2. Penerapan model pembelajaran kelompok dapat meningkatkan nilai siswa pada pelajaran mambaca al-Qur’an siswa kelas III Sekolah Dasar.

E. Definisi Operasional

  Agar tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal-hal sebagai berikut:

  1. Model Pembelajaran Kelompok Suatu model pembelajaran dengan menumbuhkan para siswa untuk bekerjasama dengan kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang sama. Metode pembelajaran kelompok identik dengan metode keija kelompok, yaitu suatu cara dalam menyajikan materi pelajaran dimana guru mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok atau grup tertentu, untuk menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan dengan cara bersama-sama dan bergotong royong (Armai, 2002 196). Pembelajaran kelompok merupakan kegiatan belajar yang menghendaki siswa bekerja sama menyelesaikan masalah yang sama dan bukan secara individual menyelesaikan bagian-bagian yang terpisah dari masalah tersebut.

  5

  2. Penelitian Pelajaran Membaca al-Qur’an Merupakan suatu proses pengumpulan pelaporan dan penggunaan infonnasi tentang hasil belajar siswa yang diperoleh melalui pengukuran untuk menjelaskan prestasi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu Hasil dari penelitian adalah nilai yang menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu (Hartanto, 2002 : 33).

F. Metode Penelitian

  1. Rancangan Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus secara kerkelanjutan. Setiap siklus dilaksanakan dengan perbaikan. Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pembelajaran (RP), sarana dan prasarana, skenario pembelajaran secara lembar observasi/pengamatan untuk memperoleh data.

  Dalam pelaksanaan tindakan kelas melalui beberapa siklus, setiap siklus (perencanaan/ac/zon/tindakan), observasi (pengamatan) dan meliputi planning

  reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan pengamatan dan refleksi.

  2. Subyek Penelitian Subyek penelitian tindakan ini adalah semua siswa kelas III SD Negeri

  I Tuksongo yang berjumlah 14 siswa, terdiri dari 10 siswa putra dan 4 siswa putri. Penelitian tindakan dilaksanakan di SD Negeri I Tuksongo, Nglorog, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung pada bulan April 2010.

  6

  3. Langkah-langkah Siklus Penelitian Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan (Suharsimi, 2002 : 83) yaitu berbentuk spiral dari siklus ke siklus berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observer

  (pengamatan) dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum pelaksanaan siklus I, dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral mulai tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:

  Refleksi Tindakan Observasi Refleksi Tindakan Observasi Refleksi Tindakan Observasi

  7

  a. Rencana awal, sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk didalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

  b. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya pengajaran kontekstual model pembelajaran berbasis masalah.

  c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

  d. Rancangan/'rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

  4. Pengumpulan Data Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

  a. Lembar observasi untuk merekam cara guru menjelaskan dan mengaktifkan siswa.

  b. Wawancara dengan siswa setelah pelajaran selesai.

  c. Analisis dokumen (hasil latihan siswa).

  Tujuan dari pengumpulan data ini adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individu maupun secara kelompok (klasikal). Disamping itu juga mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa sehingga dapat dilihat dimana kelemahannya khususnya pada bagian indikator yang belum tercapai.

  5. Analisis Data Dalam rangka menyususn dan mengolah data yang terkumpul sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan dilakukan dengan menyeleksi dan mengelompokkan

  8

  menyimpulkan dalam bentuk pernyataan yang bertujuan untuk menerapkan perencanaan sebagai tindak lanjut.

G. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang diawali dengan halaman judul, lembar persetujuan, lembar pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, motto, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

  Bab pertama : tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi istilah/operasional, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab kedua : tentang kajian pustaka yang terdiri dari penilaian pelajaran membaca al-Qur’an, definisi pembelajaran dan model pembelajaran kelompok Bab ketiga : tentang pelaksanaan penelitian yang terdiri dari deskripsi pelaksanaan siklus f, deskripsi pelaksanaan siklus II dan deskripsi pelaksanaan siklus III.

  Bab keempat : tentang hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari deskripsi persiklus (data hasil pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan) dan pembahasan tiap siklus.

  Bab kelima : penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran. Kemudian pada bagian akhir skripsi ini penulis sertakan daftar pustaka, lampiran dan riwayat hidup penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penilaian Pembelajaran Membaca al-Qur’an Penilaian berasal dari kata dasar “nilai”, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti angka kepandaian juga diartikan biji. Sedangkan membaca

  mempunyai arti mengeja atau melafalkan apa yang tertulis. Pelajaran membaca merupakan belajar meniru bunyi yang didengar. Jika pendengaran peserta didik baik, akan terangsang untuk menirukan bacaan itu secara baik pula, tetapi jika yang terjadi sebaliknya maka akan kesulitan menirukannya (Azis, 2003 : 69).

  Al-Qur’an bermakna kitab suci umat islam yang berisi firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad S. A. W. dengan perantaraan malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia dan yang membacanya merupakan ibadah (Daradjat, 2001 : 89).

  Disamping pengertian di atas, beberapa tokoh ulama mendefinisikan al- Qur’an dengan argumentasi yang berbeda, diantaranya (Mardiyo, 2004 : 24-26).

  1. Menurut H. M. Khudhari : Sebagaimana dikutip oleh Mardiyo, al-Qur’an adalah kalam Allah yang tiada tandingannya (Mukjizat) yang diturunkan kepada nabi Muhammad sebagai penutup para nabi dan rasul dengan perantara malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan kepada manusia secara mutawattir, serta mempelajarinya merupakan suatu ibadah, dimulai dari surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas.

  2. Prof. Dr. T. M. Hasbi Ash Shiddiqy, beliau memberikan pengertiannya sebagai berikut: Sebagaimana dikutip oleh Mardiyo, al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang ditilawatkan dengan lisan mutawattir penulisannya.

  10

  3. Imam Fatkhur Razie dan syekh Mahmud Syaltut menyatakan, yang artinya “al-Qur’an adalah lafadz arab yang diturunkan kepada nabi Muhammad S. A.

  W. yang dinukilkan kapada kita secara mutawattir.

  4. Ustadz farid Wajdi, beliau mengemukakan pengertian al-Qur’an sebagai berikut: Yang artinya : “al-Qur’an adalah wahyu Illahi yang diturunkan dengan perantaraan al-Ruh ai-Amin (Jibril) atas Rasulullah Muhammad S. A. W. agar menjadi peringatan manusia seluruh alam. Namun, pada dasarnya nabi Muhammad S. A. W. dengan perantaraan malaikat Jibril atau dengan perantaraan lain, menggunakan bahas arab untuk pedoman dan petunjuk bagi umat manusia merupakan mukjizat nabi

  Muhammad S. A. W. yang terbesar dan diterima oleh umat manusia secara mutawattir. Dalam kajian ini, lebih ditekankan pada membaca huruf al-Qur’an (arab). Pengajaran Baca Tulis al-Qur’an di Sekolah Dasar, selain anak dituntut mampu membaca al-Qur’an juga diharapkan dapat memberikan perhatian yang seimbang terhadap bacaan itu, hal ini bertujuan :

  a. Siswa dapat membaca kitab Allah dengan mantap, baik segi ketepatan harakat, saktat (tempat-tempat berhenti), membunyikan huruf-huruf dengan makhrajnya dan persepsi maknanya.

  b. Siswa mengetahui makna al-Qur’an dan tertanam dalam jiwanya.

  c. Siswa mampu menimbulkan rasa haru, khusu’ dan tenang jiwanya serta takut kepada Allah.

  d. Membiasakan siswa kemampuan membaca pada mushaf dan memperkenalkan dengan istilah-istilah yang tertulis baik untuk waqaf, mad, idgham dan lainnya (Mardiyo, 2002 : 35).

  e. Pengajaran membaca al-Qur’an identik dengan qiraat al-Qur’an. Yang paling penting dalam membaca al-Qur’an adalah keterampilan atau kemampuan membaca al-Qur'an dengan baik sesuai dengan kaidah yang peningkatan nilai membaca al-Qur’an merupakan ukuran seseorang untuk mendapat nilai yang baik dari hasil pembelajaran membaca al-Qur’an.

B. Definisi Belajar atau Pembelajaran

  Pembelajaran berasal dari kata belajar yang mempunyai arti berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005 : 17), Reber (Muhibbin Syah, 2004 : 94) mengemukakan belajar adalah “are latively permanent chance in respons potentiality which accurs as result of reinforced practice” yaitu perubahan kemampuan beraksi relativ langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat.

  Sedangkan menurut Hamzah B. Uno (2008 : V) menyatakan bahwa pembelajaran (learning) adalah suatu kegiatan yang berupaya membelajarkan siswa secara terintegrasi dengan menghitungkan faktor lingkungan belajar, karakteristik siswa, karakteristik bidang studi serta sebagai strategi pembelajaran, baik penyampaian, pengelolaan maupun pengorganisasian pembelajaran.

  Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan peserta didik yang dikelola secara sistematis dan menyeluruh untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guna menentukan kegiatan pembelajaran yang produktif, perlu dirumuskan kegiatan secara terpadu yang mengandung unsur kegiatan peserta didik, pengelolaan kelas, materi dan penggunaan sarana (Yulaelawati, 2004 : 129)

  Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan kegiatan pembelajaran adalah sebagi berikut:

  1. Mengandung pengalaman belajar yang berpusat pada peserta didik.

  2. Mengandung kegiatan yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.

  3. Mengelola kegiatan yang bervariasi, misalnya kegiatan belajar perseorangan, pasangan, kelompok (ktesrkal).

  4. Memahami perbedaan individu.

  5. Mengemukakan sarana yang tersedia atau yang dapat disediakan.

  12

  6. Menunjang berkembangnya kecakapan hidup yang meliputi kecakapan personal, sosial, akademik dan pengendalian emosi (Yulaelawati : 2004 : 130).

  Keberhasilan belajar belum cukup ditentukan dengan membaca, mendengar atau melihat. Pelajaran yang melibatkan peserta didik untuk mengalami dan membicarakan bahan tertentu dengan orang lain dapat lebih bermakna dalam belajar. Terlebih lagi jika peserta didik mempunyai kesempatan untuk mengajarkan atau memberikan pengetahuannya terhadap peserta didik lain (Yulaelawati, 2004 : 17). Memaparkan teori keberhasilan dalam pembelajaran sebagai berikut:

  Keterangan : 1. Apa yang dibaca : 10 %.

  2. Apa yang didengar : 20 %.

  3. Apa yang dilihat : 30 %.

  4. Apa yang didengar dan dilihat: 50 %.

  5. Apa yang dibicarakan dengan orang lain : 70 %.

  6. Apa yang dialami sendiri : 80 %.

  7. Apa yang diajarkan kepada orang lain : 95 %.

  Dari uraian di atas secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relativ menetap sebagai pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Menurut Ella Yulaelawati (2004 : 37) pembelajaran sebagai proses yang merupakan pengembangan sistematis tentang spesifikasi pembelajaran untuk menjamin mutu pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses keseluruhan tentang kebutuhan dan tujuan belajar serta sistem penyampaiannya.

  Pasal 1 undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pembelajran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran bisa juga diartikan sebagi proses/cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Sedangkan belajar merupakan usaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.

  Dari uaraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses yang disengaja yang menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tetentu.

C. Model Pembelajaran Kelompok

  Pembelajaran kelompok merupakan model pembelajaran yang menerapkan lama dalam teori-teori belajar. Pendekatan ini dapat digambarkan sebagai suatu model pembelajaran dengan menumbuhkan para siswa untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang sama. Pendekatan kelompok bertujuan agar siswa dapat membangun pengetahuannya melalui dialog, saling berbagi informasi sesama siswa dan guru sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan mental pada tingkat tinggi.

  Pembelajaran kelompok oleh sebagian pakar pendidikan diidentikkan dengan metode kerja kelompok juga metode diskusi. Dimana salah satu ciri khas dari pembelajaran kelompok, siswa tidak dikotak-kotakkan berdasarkan kemampuannya, minatnya, maupun karakteristik dan mengurangi kesempatan siswa untuk belajar bersama siswa lain.

  14

  Kelompok bermakna kerja sama (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005 280). Kerja kelompok yang mempunyai arti dengan kolaborasi menyajikan materi pelajaran dimana guru mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok atau grup untuk menyelesikan tugas yang lebih ditetapkan cara bersama-sama dan gotong royong (Armai, 2002 : 196).

  Istilah kerja sama kelompok mengandung arti bahwa siswa dalam satu kelas dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil. Pengelompokan biasanya didasarkan atas prinsip untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran dengan model ini dapat digunakan bila terdapat minat dan perbedaan individual peserta didik serta ada beberapa unit yang perlu diselesaikan dalam waktu bersamaan.

  M. Basyiruddin Usman (2000 : 49) mengemukakan metode ini sebagai berikut:

  1. Ditinjau dari segi pedagogis, kegiatan kelompok akan dapat meningkatkan kualitas kepribadin siswa seperti : adanya kerja sama, toleransi, berfikir kritis, disiplin dan sebagainya.

  2. Ditinjau dari segi psikologis, timbul persaingan positif antar kelompok, karena mereka bekerja pada masing-masing kelompok.

  3. Ditinjau dan segi sosial, anak yang pandai dapat membantu anak yang kurang pandai dalam menyelesaikan tugas.

  Untuk mencapai hasil pengajaran yang maksimal, peran guru dalam model pembelajaran kelompok perlu memperhatikan hal-hal berikut:

  1. Perlu adanya motivasi yang kuat untuk bekerja pada setiap anggota. Situasi yang menyenangkan antar anggota banyak menentukan berhasil atau tidaknya kerja kelompok. Demikian pula persaingan yang sehat antar kelompok biasanya akan mendorong untuk semangat belajar.

  2. Masalah dapat merupakan suatu unit yang dipecahkan bersama, atau masalah dibagi untuk dikerjakan secara individual. Hal ini bergantung pada kompleks atau tidaknya masalah yang akan diselesaikan.

  15

  Sependapat uraian tersebu. di atas, Dr. Zakiyah Daradjat mengemukakan bahwa pembelajaran kerja kelompok (kolaborasi) berguna bagi anak didik agar tertanam rasa saling membantu dan kerja sama menyelesaiakan suatu tugas. Di samping itu juga bermaksud menanamkan kepada anak didik tentang pentingnya musyawarah dan rasa kesetiakawanan.

  Model mempunyai arti pola (contoh, acuan, ragam dan corak) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005 : 751). Dalam buku kurikulum dan pembelajaran Ella Yulaelawati (2004 : 56) dikemukakan model dimaksudkan untuk memudahkan para guru dalam melaksanakan pembelajaran. Kerangka berfikir yeng digunakan adalah perumusan tujuan, penyusunan kegiatan belajar dan penyusunan kegiatan penilaian untuk mencapai tujuan sertya memahami keefektifan kegiatan belajar yang akan dilaksanakan.

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kelompok adalah suatu model atau corak pembelajaran dimana siswa yang dituntut untuk dapat bekerja sama dalam kelompok yang ditentukan untuk menyelesaikan tugas bersamna dengan cara gotong royong ataupun tukar pendapat. Sehingga akan terjalin interaksi yang positif antara siswa yang tingkat kecerdasannya rendah dengan siswa yang tingkat kecerdasannya tinggi.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

  1. Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pembelajaran (RP), sarana dan prasarana serta skenario pembelajaran. Adapun rumusan pembelajaran yang dimaksud adalah :

  RENCANA PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Baca Tulis al-Qur’an. Pokok Bahasan : Membaca al-Qur’an dengan bacaan mad. Sub Pokok Bahasan : Mengenal huruf mad. Kelas/Semester : III/l. Alokasi Waktu : 2 x 35 menit.

  1. Standar Kompetensi : Menerapkan bacaan mad dalam membaca al-Qur’an.

  2. Kompetensi D asar: Membaca al-Qur’an dengan bacaan mad.

  3. Indikator : a. Membaca bacaan mad dengan benar.

  b. Menyebutkan huruf-huruf mad.

  c. Menyebutkan tanda-tanda mad.

  4. Materi Pembelajaran : Bacaan mad.

  5. Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya jawab, penugasan dan diskusi.

  6. Langkah-langkah Pembelajaran

  a. Pendahuluan

  17

  1) Appersepsi. 2) Memotivasi siswa dengan menjelaskan pentingnya materi. 3) Menjelaskan tujuan pembelajaran.

  b. Kegiatan Inti 1) Guru membuat kelompok-kelompok.

  2) Guru menjelaskan materi mad dan cara membaca mad. 3) Siswa mendiskusikan bacaan mad. 4) Siswa mempresentasikan tugas kelompok. 5) Guru memberikan penjelasan beberapa hal yang diperlukan

  c. Penutup 1) Penilaian proses.

  2) Tugas individu.

  7. Sumber Bahan a. Buku paket BTQ untuk Sekolah Dasar kelas III, penerbit Sahabat.

  b. Buku juz ‘amma.

  c. Buku tajwid.

  d. Buku penunjang yang sesuai.

  8. Penilaian a. Kognitif : Lisan.

  b. Afektif : Pengamatan proses. Dalam mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran termasuk alat peraga yang diperlukan dalam pembelajaran, guru melibatkan siswa Diantaranya, dengan meminta setiap siswa membawa buku juz ‘amma dari rumah. Namun demikian, guru tetap mempersiapkan alat peraga khusus yang tidak mungkin disiapkan oleh siswa. Selain PR dan alat peraga yang dipersiapkan, guru juga mempersiapkan topik pembelajaran untuk membaca al-Qur’an dengan bacaan mad thabi’i yang terumus dalam langkah-langkah sebagai berikut :

  18

  a. Guru memberi salam, menanyakan keadaan siswa dan mengadakan appersepsi yang berupa pertanyaan.

  b. Berdasarkan jawaban siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  c. Guru memajang alat peraga yang berisi macam-macam huruf hijaiyah, huruf-huruf mad dan contoh bacaannya.

  d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, bagi siswa yang belum paham.

  e. Siswa diminta untuk mengucapkan huruf-huruf tersebut dan mengucapkan bacaan, mengikuti bacaan guru.

  f. Secara berkelompok diminta mengucapkan mad secara bergantian.

  g. Berdasarkan pertanyaan siswa, guru menjelaskan bacaan mad thabi'I secara terinci.

  h. Guru mengajak siswa untuk mencatat materi yang telah diikuti atau dipelajari bersama. i. Guru memberikan evaluasi kepada siswa.

  2. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 1.4 April 2010 di kelas III SDN I Tuksongo dengan jumlah 14 siswa.

  Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah disiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses pembelajaran siswa diberikan tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Rumusnya sebagai berikut: Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:

  P = x 100% = N

  19 Tabel 3.1 Hasil Tes Formatif Siklus I

  No. Nama Jenis Kelamin Nilai Tes Formatif

  57

  1. Muhammad Arifin L

  2. Dwi Pradana L,

  59

  3. Eko Setiawan L

  58

  4. Muhammad Beni Tri Sefawan L

  69

  5. Danang Arifin L

  69

  6. Muhammad Wahyu Rifa’i L

  71

  7. Septa Adi Pratama L

  66

  8. Tunggul Wahyu Riyadi L

  67

  9. Anggi Setiyawan L

  78

  10. Chanifatul Arifah P

  83

  11. Putri Marlina P

  76

  12. Triningsih P

  59

  13. Nia Anita

  79

  p i

  14. Muhammad Nur Ramadhan L

  77 _l

  Tabel 3. 2 Rekapitulasi Presentase Ketuntasan Siswa pada Siklus I Uraian Hasil Siklus

  No

  1 Nilai rata-rata tes formatif 70,71

  2 Jumlah siswa yang tuntas belajar

  10

  3 Presentase ketuntasan belajar 71,42% Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan pembelajaran model kelompok diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa 70,71 dan ketuntasan belajar mencapai 71,42 % atau 10 dari 14 siswa telah tuntas

  20

  belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai > 65, hanya sebesar 71,42 % lebih kecil dari presentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85 %. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan pembelajaran kelompok.

  3. Pengamatan Pengumpulan Data Pada tahap ini peneliti mempersiapka prosedur dan instrument pengumpul data yang berupa : a. Lembar observasi untuk merekam cara guru menjelaskan dan keaktifan siswa.

  b. Wawancara dengan siswa setelah selesai pelajaran.

  c. Analisis dokumen.

Tabel 3.3 Instrumen Lembar Observasi Siklus I

  Kemunculan No Aspek yang dinilai

  Sering Tidak

  X

  a. Guru yang memberikan contoh

  1 X

  b. Guru menggunakan latar peraga Bahasa yang digunakan guru jelas dan

  X

  2 sederhana Guru memeriksa pemahaman siswa

  X j dengan mengajukan pertanyaan/

  memberi tugas Guru memberikan kesempatan

  X

  4 bertanya

  X

  5

  a. Siswa menjawab

  X

  b. Jawaban siswa logis

  6 Ditanggapi oleh guru

  21

  Ditanggapi oleh siswa lain Tidak ditanggapi

  7 Keaktifan siswa berdiskusi

  X Kesan umum Ketuntasan belajar

  siswa secara kelompok siswa belum tuntas belajar

  4. Refleksi Berdasarkan hasil analisis data dan pemantauan ditemukan kelemahan- kelemahan yang perlu direncanakan kembali pada siklus berikutnya : a. Guru belum maksimal dalam menggunakan alat peraga.

  b. Bahasa yang digunakan guru tidak terfokus pada tema dan sasaran.

  c. Guru masih terbatas dalam memberikan tugas.

  d. Meskipun guru memberikan pertanyaan, tetapi jawaban siswa kurang logis.

  e. Tidak banyak siswa yang mengajukan pertanyaan.

  f. Keaktifan siswa dalam kelompok masih kurang, ada beberapa siswa yang belum pernah terlihat dalam kegiatan diskusi.

  g. Ketuntasan belajar secara kelompok (klasikal) belum mencapai standar ketuntasan, sehingga belum sesuai dengan indikator penelitian dan kriteria ketuntasan belajar.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA KARTU CERITA SISWA KELAS IV SDN NGAMPEL I KEC. PAPAR KAB. KEDIRI

0 6 25

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERANGAN TINJUAN PENCAK SILAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS III SDN 1 WIYONO

1 21 54

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 20112012

0 0 9

UPAYA MENINGKATKAN MINAT SISWA KELAS III DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN FIQIH MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DI MI NGLOROG PRINGSURAT TEMANGGUNG TAHUN 2008

0 0 104

UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN BACA TULIS AL-QUR'AN (BTQ) MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PANCA ARGA I MERTOYUDAN KAB. MAGELANG - Test Repository

0 2 93

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR'AN DENGAN MEDIA IQRO' MELALUI PENDEKATAN CBSA SISWA KELAS V MI NURUL HUDA KEBLUKAN KALORAN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 1 56

UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE PEMBELAJARAN QIRO'ATI PADA SISWA TK IMAN ISTIQOMAH PLUS TETEP RANDUACIR, KEC. ARGOMULYO, KOTA SALATIGA - Test Repository

0 0 99

UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE PEMBELAJARAN QIRO’ATI PADA SISWA TK IMAN ISTIQOMAH PLUS TETEP RANDUACIR, KEC. ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2008/2009 - Test Repository

0 0 99

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SALAT KELAS III MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SD NEGERI 3 PINGIT PRINGSURAT TEMANGGUNG - Test Repository

0 2 126

TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDN 2 NGADIMULYO KEC. KEDU KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2010 - Test Repository

0 2 94