Peranan doa lingkungan terhadap keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat di Lingkungan Kisik Tlagan, Paroki Boro, Kulonprogo - USD Repository

  

PERANAN DOA LINGKUNGAN TERHADAP KETERLIBATAN UMAT DALAM

HIDUP BERMASYARAKAT DI LINGKUNGAN KISIK TLAGAN, PAROKI BORO,

KULONPROGO

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

  

Tri Hesti Irmawati

NIM: 081124019

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada: Kedua Orang Tuaku Tercinta Saudaraku Kakak Yekti Ambar Wati, Kakak Dwi Yono Estu Widodo.

  

MOTTO

  Biarlah biduk hidup kecil ini berlayar Walaupun badai dan taufan menghalang jalan

  Dengan pusaka iman semua akan aku kukalahkan Satu pada-Mu kepercayaan ini tertuju Akan kubiarkan kuncup bunga mekar

  Dan kembali rontok bersama untaian waktu Dalam kesejukan embun pagi

  Menuju kasih abadi (Antonia Sri Hartuti)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 16 Juni 2014 Penulis, Tri Hesti Irmawati

  

LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Tri Hesti Irmawati Nomor Mahasiswa : 081124019 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

  

PERANAN DOA LINGKUNGAN TERHADAP KETERLIBATAN UMAT DALAM

HIDUP BERMASYARAKAT DI LINGKUNGAN KISIK TLAGAN, PAROKI BORO,

KULONPROGO, beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

  memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal, 16 Juni 2014 Yang menyatakan, (Tri Hesti Irmawati)

  ABSTRAK Judul skripsi PERANAN DOA LINGKUNGAN TERHADAP KETERLIBATAN

  UMAT DALAM HIDUP BERMASYARAKAT DI LINGKUNGAN KISIK TLAGAN, PAROKI BORO, KULONPROGO penulis memilih judul ini berdasarkan fakta yang ada di lingkungan Kisik Tlagan bahwa tidak banyak orang yang benar-benar peduli dengan kehidupan orang lain, tidak ada yang mau dan membantu orang lain. Begitu juga yang ada di lingkungan Kisik Tlagan walaupun tergolong desa mereka tidak melihat keadaan disekitarnya. Padahal paguyuban di desa itu seharusnya sangat kuat tetapi hal itu tidak luput dengan kesibukan mereka, sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang mereka geluti entah itu sebagai PNS, petani, pedagang, dan sebagainya untuk mencukupi segala kebutuhan dalam kesehariannya sehingga mereka tidak melihat dunia sekitarnya ataupun kehidupan orang lain disekitarnya. Dengan adanya doa lingkungan ini saya berharap umat dapat selalu melibatkan hidupnya dengan membantu orang lain disekitarnya yang notabennya tidak memiliki penghasilan tetap. Dengan begitu banyak umat yang akan selalu tertolong serta mendapatkan kehidupan yang layak.

  Persoalan pokok dalam skrispi ini adalah seberapa besar peranan doa lingkungan terhadap keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat di Lingkungan Kisik Tlagan, Paroki Boro, Kulonprogo, Yogyakarta. Hasil wawancara tentang peranan doa lingkungan bahwa peranan doa lingkungan dapat membawa umat lebih aktif dan bertanggungjawab terhadap imannya sebagai umat beriman dan kita perlu berdoa setiap saat, karena dengan berdoa dapat membuat umat semakin menyadari bahwa Tuhan sungguh-sungguh hadir dalam kehidupan umat lewat peranan atau saling tolong menolong antar warga lingkungan maupun warga yang lainnya, serta menambah rasa keimanan umat lebih dalam dan mempererat hubungan antar umat satu dengan yang lainnya. Namun umat hanya terlibat aktif dalam lingkup umat Katolik saja, keterlibatan dalam hidup bermasyarakat sangat kurang.

  Mengingat peranan doa lingkungan terhadap keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat di lingkungan Kisik Telagan sangat penting, maka penulis menyumbangkan suatu program doa lingkungan dengan bentuk katekese sosial dengan model Shared Christian Praxis. Katekese sosial ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran umat lingkungan akan pentingnya doa bersama di lingkungan bagi keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat.

  ABSTRACT

  The title of the research is the ROLE OF COMMUNITY PRAYER ON THE

  INVOLVEMENT OF THE BELIEVERS IN COMMUNITY LIFE IN KISIK TLAGAN NEIGHBORHOOD, BORO PARISH, KULONPROGO, YOGYAKARTA. The researcher chose this title based on the fact that there were some people in Kisik Tlagan neighborhood who did not really care about other people's lives. Some of them were not willing to help others including those in Kisik Tlagan. Although they lived in a place that was classified as a village, they did not notice their surrounding condition. Whereas, people who live in a village are supposed to be strong in socialization no matter how busy they are to fulfill their daily necessities as civil, farmers, or traders, etc. So they did not care about the life of others around them. By having a community prayer the researcher hopes that they can always involve in helping others around them especially those who did not have a fixed income. Therefore, there will be many people who can be helped and live a better life.

  The problem of the research is to identify how far the role of the community prayer to the involvement of the believers in community life in Kisik Tlagan neighborhood, Parish Boro, Kulon Progo, Yogyakarta. The result of the interviews about the role of the community prayer was it could bring the people to be more active and responsible for their faith as believers and they needed to pray all the time, because the prayer made them be more aware that God is truly present in their lives through the mutual help among them as well as increasing a deeper sense of faith in them, and strengthening the relationship among them. However, they only actively involved in the scope of the Catholics alone and less involvement in broad community life.

  Because the role of the community prayer in Kisik Tlagan neighborhood is very important, the researcher contributes a prayer program with form of social catechesis with model of Shared Christian Praxis. The social catechesis aims to increase community awareness of the importance of praying together in the community to the involvement of the believers in community life.

KATA PENGANTAR

  Penulis mengambil judul “Peran doa lingkungan terhadap keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat di lingkungan Kisik Telagan, Paroki Boro, Kulonprogo ”. Pengolahan tentang peran doa lingkungan terhadap keterlibatan umat di lingkungan merupakan usaha penulis untuk menambah wawasan serta sebagai bentuk mendalami iman serta semakin melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan. Peranan doa lingkungan dalam keterlibatan umat bagi penulis merupakan usaha untuk melatih diri dan lebih melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat, hal itu berguna ketika penulis melaksanakan tugasnya sebagai kateikis serta terjun di lingkungan dimanapun penulis berada. Sebagai seorang katekis dalam melaksanakan tugasnya mendidik dan membina iman umat, lebih terlibat di lingkungan, dan membantu umat yang sedang mengalami kesulitan yakni melalui Katekese Umat maupun doa lingkungan.

  Penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan bantuan yang telah diberikan oleh beberapa pihak. Penulis dengan tulus hati ingin mengucapkan terimakasih kepada:

  1. Romo Dr. Bernardus Agus Rukiyanto, SJ. Selaku dosen pembimbing utama sekaligus dosen pendamping akademik yang begitu serius, sabar, setia dan murah hati telah mendampingi dan membimbing penulis dari awal hingga penulisan skripsi ini selsesai.

  2. Ibu Dra. Yulia Supriyati, M.Pd. Selaku dosen penguji kedua yang mengarahkan dan membimbing dengan sabar dalam penulisan skripsi ini.

  3. Romo Dr. C. Putranto, SJ. Selaku dosen penguji ketiga yang mengarahkan dan membimbing dengan sabar dalam penulisan skripsi ini.

  4. Seluruh dosen, staf dan karyawan IPPAK, yang telah banyak membantu penulis selama studi di IPPAK.

  5. Bapak dan ibu, S. Waliman dan C. Sri Narti serta kakak-kakak Yekti Ambar Wati dan Dwi Yono Estu Widodo sebagai keluarga yang membiayai, menyemangati dan mendukung penulis selama studi di IPPAK.

  6. Mbak Yuyuk Hupepy yang selalu membantu dan mendukung dalam penulisan kripsi ini.

  7. Seluruh angkatan 2008, Valentina Wuri Widawati, Bernadheta Suparti, Anang Rujito, selaku teman satu angkatan yang mendukung dan membantu dalam penulisan skripsi ini.

  8. Teman-teman mahasiswa IPPAK khususnya angkatan 2008 yang senantiasa memberikan semangat kepada penulis dari awal perjumpaan hingga selesainya skripsi ini.

  9. Staf perpustakaan Kolose St. Ignatius Kotabaru, Perpustakaan Prodi IPPAK, dan Perpustakaan USD yang telah membantu dan mengizinkan penulis untuk menggunakan berbagai buku yang diperlukan selama menyelesaikan penulisan skripsi.

10. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebut.

  Atas segala kebaikan dan perhatian mereka, tidak ada kata yang lebih tepat yang dapat diungkapkan oleh penulis selain “terima kasih dan terima kasih”.

  Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat berguna bagi siapa saja yang mempunyai minat dan perhatian terhadap keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat. Penulis juga menyadari skripsi ini belumlah sempurna, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan saran-saran dari pembaca demi kesempurnaan.

  Yogyakarta, 16 Juni 2014 Penulis

  Tri Hesti Irmawati

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. iv

MOTTO .................................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................... vii

ABSTRAK ................................................................................................................ viii

ABSTRACT ............................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiii

DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................... xvi

BAB I: PENDAHULUAN........................................................................................

  1 A.

  1 Latar Belakang……………………………………………………………… B.

  6 Rumusan Masalah........…………………………....…...................................

  C.

  6 Tujuan Penulisan…..………..….........…........................................................

  D.

  7 Manfaat Penulisan…………………...............................................................

  E.

  7 Jenis Penulisan….....………............................................................................

  F.

  8 Sistematika Penulisan.……………………………….....................................

  BAB II: DOA BERSAMA DI LINGKUNGAN DAN KETERLIBATAN UMAT DALAM HIDUP BERMASYARAKAT..................................................................

  10 A.

  11 Doa Bersama di Lingkungan...........................................................................

  1.

  11 Doa…………...............................................................................................

  a.

  12 Pengertian Doa………………………………………………………….

  b.

  13 Sumber Doa…………………………………………………………....

  c.

  14 Pengertian Doa Menurut Kitab Suci…………………………………...

  d.

  15 Isi Doa………………………………………………………………….

  e.

  16 Bentuk Doa…………………………………………………………….

  f.

  18 Syarat-Syarat Utama Doa……………………………………………...

  2.

  19 Doa yang Mencerminkan Kehidupan...........................................................

  a.

  19 Jiwa yang Jernih dan Murni....................................................................

  b.

  19 Peristiwa Hidup dan Pengamatannya….................................................

  c.

  19 Peristiwa Membekas dalam Pribadi Manusia.........................................

  d.

  20 Tercermin dalam Doa.............................................................................

  3.

  20 Pengertian Lingkungan………………….....................................................

  a.

  21 Doa Lingkungan………………………………………………………. 1)

  24 Doa Bersama ……………………………………………………... 2)

  25 Isi Doa Bersama…………………………………………………... 3)

  25 Macam-Macam Doa Bersama…………………………..................

  b.

  26 Peranan Doa Lingkungan…………………………………...................

  c.

  29 Rencana Struktur Doa Lingkungan…………………………………… d.

  31 Kegiatan Lingkungan…………………………………………………. 1)

  31 Communio………………………………………………………… 2)

  32 Menggereja………………………………………………………... 3)

  32 Memasyarakat……………………………………………………..

  B.

  33 Keterlibatan Umat………………………………….........................................

  1.

  36 Dasar Keterlibatan Umat………………………….....................................

  a.

  36 Dasar Kitabiah Keprihatinan dan Keterlibatan Sosial………………… b.

  37 Yesus Kristus Beserta Injil-Nya bagi Kaum Miskin………….............

  c.

  38 Cintakasih yang Mengutamakan Kaum Miskin……………….............

  d.

  40 Orang Miskin dalam Kerajaan Allah………………………………… e.

  41 Kabar Gembira bagi Kaum Miskin…………………………………....

  f.

  42 Siapakah Orang Miskin dalam Kerajaan Allah……………….............

  g.

  44 Mendengarkan Sabda Allah…………………………………………..

  2.

  45 Unsur-unsur dalam Keterlibatan Umat…………………………………… a.

  45 Kepedulian Umat akan Masalah-masalah Masyarakat………………..

  c.

  47 Dialog antara Sabda Allah dengan Realitas Hidup Konkrit Manusia… d.

  48 Keterlibatan Sosial Gereja demi Manusia dan Dunia………………… 1)

  49 Keterlibatan dalam Dunia demi Kepentingan Manusia…………… 2)

  49 Keterlibatan Gereja dalam Soal-soal Sosial……………………….. 3)

  49 Keterlibatan Gereja dalam Perjuangan Sosial……………………... 4)

  50 Keterlibatan Sosial Gereja adalah Praktis………………………….

  3.

  50 Bentuk-bentuk Masalah Umat......................................................................

  a.

  51 Saling Tolong Menolong……………………………………………… b.

  52 Masalah Keluarga……………………………………………..............

  c.

  52 Masalah Ekonomi……………………………………………..............

  d.

  53 Masalah Pendidikan…………………………………………..............

  e.

  54 Masalah Remaja……………………………………………………… f.

  54 Berbohong atau Dusta………………………………………………..

  BAB III: PERAN DOA LINGKUNGAN TERHADAP KETERLIBATAN UMAT DALAM HIDUP BERMASYARAKAT DI LINGKUNGAN KISIK TLAGAN, PAROKI BORO, KULONPROGO

  56 ……….........................................

  A.

  56 Gambaran Umum Paroki St. Theresia Lisieux Boro.......................................

  1. Jumlah Umat Di Lingkungan St. Theresia Kisik Tlagan Paroki St. Theresia

  57 Lisieux Boro…………………………………..........................................

  B.

  58 Situasi Umum Wilayah IX, Lingkungan St. Theresia Kisik Tlagan...............

  1.

  58 Situasi Umat Katolik Lingkungan St. Theresia Kisik Tlagan....................

  a.

  Jumlah dan Pembagian Blok dalam Lingkungan St. Theresia Kisik

  58 Tlagan………………………………………………………………… b. Jumlah dan Susunan Umat Lingkungan St. Theresia Kisik

  58 Tlagan………………………………………………………………… c. Kekhasan Umat dan Keluarga-Keluarga Katolik Lingkungan St. Theresia

  59 Kisik Tlagan…………………………………………………………..

  d.

  Situasi Umat Katolik Lingkungan St. Theresia Kisik Tlagan dengan

  C.

  60 Metodologi Penelitian.....................................................................................

  1.

  60 Manfaat Penelitian……………………………………………………….

  2.

  61 Jenis Penelitian…………………………………………………………..

  3.

  61 Metode Penelitian………………………………………………………..

  4.

  62 Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………… 5.

  62 Responden Penelitian…………………………………………………….

  6.

  63 Instrumen Penelitian……………………………………………………..

  7.

  64 Variabel Penelitian……………………………………………………….

  8.

  65 Hasil Wawancara dan Pembahasan……………………………………… A.

  65 Laporan Hasil Wawancara 1.

  65 Hasil Wawancara………………………………………………… 2. Pembahasan Hasil Wawancara di Lingkungan Kisik Tlagan, Paroki

  69 St. Theresia Lisieux Boro………………………………………… 3.

  76 Keterbatasan Penelitian…………………………………………..

  BAB IV: USULAN PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN KETERLIBATAN UMAT DALAM HIDUP BERMASYARAKAT DI LINGKUNGAN KISIK TLAGAN, PAROKI BORO, KULONPROGO.....................................................

  77 A.

  82 Pengertian Katekese Sosial………………………………………………….

  B.

  82 Latar Belakang Pemilihan Program……........................................................

  C.

  83 Tema dan Tujuan…………………………………………………………… D.

  85 Penjabaran Tema…………………………………………………………… E.

  96 Petunjuk Pelaksanaan Program……………………………………………...

  F.

  Contoh Persiapan Katekese Umat Model Shared Christian Praxis (SCP)...................................................................................................

  98 BAB V: PENUTUP 110 ………………………………………………………………..

  A.

  110 Kesimpulan………………………………………………………………….

  B.

  112 Saran-Saran…………………………………………………………………. 114 DAFTAR PUSTAKA …………………………………….…...................................

  Lampiran 1: Surat Keterangan Penelitian.............................................................. Lampiran 2: foto- foto Panti Wreda……………………………………………… Lampiran 3: cerita SCP…………………………………………………………..

  (1) (2) (5)

DAFTAR SINGKATAN A.

   Singkatan Dokumen Resmi

  DV : Dei Verbum, “Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan tentang Wahyu Ilahi”, II,18 November 1965.

  FC : Familiaris Consortio, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II Pasca-Sinode, 22 November 1981.

  LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21 November 1964.

  PO :Presbyterorum Ordinis, Dekrit Konsili Vatikan II tentang pelayanan dan Kehidupan para Iman, 7 Desember 1965 B.

   Singkatan Kitab Suci

  Rm : Roma Flp : Filipi Mzm : Mazmur Kej : Kejadian Ul :Ulangan Sam : Samuel Luk : Lukas Mat : Matius Yes : Yesaya Kol : Kolose

  Mrk : Markus Yoh : Yohanes Ef : Efesus C.

   Singkatan Lain

  SCP : Shared Christian Praxis Lih : Lihat OMK : Orang Muda Katolik PIR : Pendamping Iman Remaja HP : Handphone WKRI : Wanita katolik Republik Indonesia PIA : Pendampingan Iman Anak WK : Wanita Katolik Bdk : Bandingkan.

  Dst : Dan Seterusnya Dll : Dan Lain-lain MUDIKA : Muda Mudi Katolik KWI : Konferensi Waligereja Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia diwarnai dengan berbagai

  masalah-masalah yang tidak kunjung selesai bahkan masalah-masalah yang mereka hadapi bertambah besar dan sulit untuk mendapatkan jalan keluar dalam memyelesaikannya. Umat manusia mengalami perubahan pandangan mengenai seluruh kenyataan hidup yang begitu sangat sulit. Dari situlah muncul rangkaian masalah-masalah baru, penghayatan iman kristiani yang terjadi dalam rangkaian kenyataan sosial yang terus berkembang. Pencemaran dan kerusakan lingkungan, penderitaan karena kemelaratan, penindasan terhadap orang-orang kecil dan lemah, angkatan muda yang menghadapai masa depan yang tidak pasti mengingat kurangnya lapangan pekerjaan, sikap acuh tak acuh terhadap nasib orang banyak. Sekalipun ada usaha pembangunan di mana- mana, namun manfaatnya hanya menguntungkan beberapa orang kaya saja, sedangkan jurang antara kaya dan yang miskin semakin melebar, dalam kenyataannya orang kaya tidak memandang orang miskin padahal yang miskin juga mendapatkan hak yang sama untuk memperbaiki kehidupannya. Oleh karena itu kurban ketidakadilan ini adalah berjuta-juta manusia dengan wajah dan nama orang kecil dan lemah yang tidak mampu bersuara dan tidak berdaya

  (Muller, 1992:43). Situasi semacam itu terjadi hampir di semua negara di dunia ini, terlebih di dunia yang sedang berkembang seperti di Negara Indonesia ini.

  Keterlibatan Gereja akan permasalahan sosial saat ini, lebih-lebih didasari misi Yesus Kristus sendiri yaitu mewartakan kerajaan Allah. Kerajaan Allah akan semakin terwujud jika kaum miskin senantiasa menjadi yang lebih diutamakan dalam segala karya dan pewartaannya. Maka Gereja dalam rangka mewujudkan kehadiran Kerajaan Allah senantiasa mendahulukan kaum miskin. Perhatian Gereja tersebut tampak dalam berbagai bidang karya, warta dan lembaga. Hal itu tak lepas dari peranan dan keterlibatan seluruh umat: para imam, biarawan dan biarawati serta awam yang dengan gigih memperjuangkan keadilan dengan berbagai cara sesuai dengan kharisma masing-masing.

  Melihat situasi yang ada saat ini dimana kebanyakan rakyat kecil mengalami ketidakpastian, kecemasan karena mau digusur, tidak memiliki harga diri, ditindas martabatnya sebagai manusia, maka penulis merasa tergerak hatinya untuk turut serta ambil bagian didalamnya. Keprihatinan itu tertuju pada lingkup yang kecil yaitu umat di lingkungan Kisik Telagan yang sebagian besar mata pencaharian mereka adalah bertani. Umat lingkungan Kisik Telagan juga merupakan sebagian kecil masyarakat yang mengalami berbagai macam persoalan hidup antara lain: sebagai umat yang sudah tidak baru lagi dalam menghadapi kenyataan hidup yang semakin hari semakin berat, pekerjaan mereka hanya sebagai seorang petani dan pedagang saja. Memperjuangkan hidup dan masa depan anak-anaknya. Sebagian umat saja yang mampu sungguh membutuhkan bantuan yang bukan hanya semata-mata berbentuk kebutuhan hidup sehari-hari (sandang, pangan), akan tetapi kiranya yang jauh lebih mendesak adalah bagaimana mereka ini akhirnya sebagai orang yang mampu mempertahankan hidupnya tanpa menggantungkan uluran kasih dari orang lain, mampu berjuang mengatasi kesulitan hidupnya, mencari jalan keluar bersama rekan seperjuangannya, sehingga sebagai manusia mampu merasakan sama martabatnya di hadapan sesamanya tanpa minder berani berjuang dalam hidupnya.

  Dalam kenyataannya banyak orang yang tidak benar-benar peduli dengan kehidupan orang lain, tidak ada yang mau dan membantu orang lain.

  Begitu juga yang ada di lingkungan Kisik Tlagan walaupun tergolong desa mereka tidak melihat keadaan disekitarnya. Padahal kata orang paguyuban di desa itu sangat kuat tetapi hal itu tidak luput dengan kesibukan mereka, sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang mereka geluti entah itu sebagai PNS, petani, pedagang, dsb. Untuk mencukupi segala kebutuhan dalam kesehariannya. Sehingga umat setempat tidak peduli atau tidak memperhatikan orang lain di lingkungan Kisik Tlagan. Dengan adanya doa lingkungan ini saya berharap umat dapat selalu melibatkan hidupnya dengan membantu orang lain disekitarnya yang notabennya tidak memiliki penghasilan tetap.

  Doa lingkungan yang selalu dibicarakan tidak pernah menyangkut kehidupan yang ada di sekitar umat lingkungan Kisik Tlagan, bahwa masih banyak orang yang masih membutuhkan bantuan, dukungan, hiburan. Pemandu kehidupan masyarakat disekitar kita, hanya memperingati perayaan setiap bulannya. Bulan ini memperingati hari apa hanya itu yang mereka sampaikan, padahal keterlibatan umat yang diharapkan tidak pernah ada, harapannya dapat terjun langsung membantu umat-umat yang membutuhkan. Walaupun dikatakan desa namun hal itu sangat kurang, ada yang hidupnya berkecukupan ada pula yang hidupnya sedang-sedang saja penghasilannya habis hanya untuk makan saja bahkan ada yang kurang mampu dan tidak memiliki penghasilan apa-apa hanya bisa mengandalkan pemberian orang lain saja dan menyuruhnya untuk mengerjakan sawah saja padahal penghasilan dari menggarap sawah hanya cukup untuk makan sehari-hari saja.

  Paguyuban di desa itu dangat kuat, rasa bermasyarakatnya sangat kental namun hal itu jauh dari pikiran saya, walaupun kehidupan menggereja mereka sangat antusias sangat kental namun mereka tidak melihat kehidupan disekitarnya bahwa masih ada orang yang sangat membutuhkan bantuan kita walaupun hanya sedikit. Kebanyakan yang ada di lingkungan ini hanya orang dewasa dan oang tua saja karena kaum mudanya pergi keluar untuk bekerja, kuliah, dsb. Namun dalam kenyataannya doa lingkungan tidak selalu membawa umat untuk saling hidup bermasyarakat, hal itu di pengaruhi banyak faktor kepribadiannya dengan alasan malas untuk ikut doa lingkungan, capek karena baru pulang kerja, cuaca yang tidak mendukung, tidak ada teman di jalan.

  Sebaliknya ada juga umat yang rajin ikut doa lingkungan tetapi tidak selalu mengikuti banyak acara di lingkungannya banyak kerjaan, yang penting ikut

  Selain itu dalam kenyataannya umat yang tidak pernah mengikuti doa lingkungan namun mereka aktif mengikuti kegiatan lingkungan, selalu terjun kelapangan untuk membantu orang lain serta terlibat dalam hidup bermasyarakat. Sebenarnya itu semua tergantung dari pribadinya masing, jika hatinya mudah tergerak, ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain hal itu sangat mudah untuk membantu orang lain yang mengalami kesulitan. Hal itu lebih baik kalo mengikuti doa lingkungan sehingga dapat menyumbangkan suatu pemikiran untuk kegiatan apa selanjutnya yang akan diadakan di lingkungan.

  Umat Kristen semakin menyadari kebersamaannya sebagai komunitas Gereja dalam mengungkapkan imannya. Tidak mengherankan bahwa selain perayaan Ekaristi, umat ingin secara berkala berkumpul dalam kelompok kecil untuk melaksanakan kebaktian bersama. Secara terasa suatu kebutuhan yang mendesak akan sebuah buku penuntun kebaktian tersebut. Sebagai orang beriman tentu saja kita alami suatu hubungan khusus dengan orang se-iman yang tinggal berdekatan dengan kita di suatu desa atau satu bagian kota. Kita pun dapat membantu mereka dan meneguhkan mereka dalam penghayatan iman dan dalam menghadapi berbagai situasi hidupnya. Kita perlu didampingi mereka supaya kita mampu tetap tegak dalam iman dan kepercayaan. Tidak mengherankan bahwa di banyak tempat rasa kebersamaan itu menghasilkan kelompok- kelompok yang lazimnya dinamika “kring” atau “rukun”, “kumpulan”, “lingkungan” atau “rata marga” dan lain sebagainya, bagaikan suatu Gereja dalam ukuran kecil, lengkap dengan pimpinan atau badan pengurusnya dan dipedomi oleh beberapa penetapan atau peraturan sederhana.

B. Rumusan Masalah

  Setelah melihat permasalahan yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan pada beberapa hal, antara lain:

  1. Apa yang dimaksud doa lingkungan? 2.

  Bagaimana keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat? 3. Seberapa besar peran doa lingkungan terhadap keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat di lingkungan Kisik Tlagan, Paroki Boro, Kulonprogo?

  4. Apa yang bisa dilakukan untuk membantu umat di lingkungan Kisik Tlagan, Paroki Boro, Kulonprogo, dalam mengembangkan umat dalam kehidupan bermasyarakat?

C. Tujuan Penulisan

  Adapun tujuan yang hendak dicapai lewat skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Memaparkan tentang doa lingkungan.

  2. Menggali keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat di lingkungan Kisik Tlagan, Paroki Boro, Kulonprogo.

  3. Menemukan dan menjelaskan peran doa lingkungan terhadap keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat di lingkungan Kisik Tlagan, Paroki Boro,

  4. Mengusulkan katekese model SCP sebagai salah satu cara membantu dalam pengaruh doa lingkungan terhadap keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat di lingkungan Kisik Tlagan, Paroki Boro, Kulonprogo.

5. Memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

D. Manfaat Penulisan 1.

  Bagi Lingkungan Meningkatkan peranan doa lingkungan terhadap keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat di lingkungan Kisik Tlagan, Paroki Boro, Kulonprogo.

2. Bagi Peneliti

  Dapat mengetahui secara lebih lanjut bahwa katekese dapat digunakan untuk membantu umat.

E. Jenis Penulisan

  Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif yaitu dengan memanfaatkan studi pustaka. Penelitian ini mempunyai

tujuan untuk mengungkap keterlibatan umat dalam hidup masyarakat melalui

doa lingkungan, di lingkungan Kisik Tlagan, Paroki Boro, Kulonprogo. Penulis

mengadakan penelitian sederhana melalui observasi lapangan dengan

F. Sistematika Penulisan

  Sebagai sebuah gambaran umum tentang hal apa saja yang akan dibahas di dalam penulisan skripsi ini, berikut ini adalah sistematika penulisan skripsi ini:

  BAB I Pendahuluan, berisi gambaran umum tentang isi skripsi yang meliputi: latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II Doa lingkungan terhadap keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat di lingkungan. Bab ini menguraikan dua bagian yaitu pertama menguraikan doa lingkungan terhadap keterlibatan umat yang meliputi: pengertian doa, doa dalam Kitab Suci, sumber doa, isi doa, bentuk doa, cara berdoa, Syarat-Syarat utama doa dan doa yang mencerminkan kehidupan, jiwa yang jernih dan murni, peristiwa hidup dan pengamatannya, peristiwa membekas dalam pribadi manusia, tercermin dalam doa. Doa lingkungan yang meliputi: pengertian lingkungan, pengertian doa lingkungan, doa bersama, isi doa bersama, macam- macam doa bersama, peran doa lingkungan, rancangan struktur doa lingkungan. Bagian kedua menguraikan keterlibatan umat yang meliputi: Bentuk-bentuk masalah umat, keterlibatan Allah terhadap kaum miskin, unsur-unsur dalam katekese sosial, dasar Kitabiah keprihatinan dan keterlibatan social, kepedulian umat akan msalah-masalah masyarakatnya, martabat dan kodrat sosial manusia, keterlibatan sosial Gereja demi manusia dan dunia.

  BAB III Peranan Doa Lingkungan Terhadap Keterlibatan Umat Dalam Hidup Bermasyarakat Di Lingkungan Kisik Tlagan, Paroki Boro, Kulonprogo. Bab ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama tentang situasi umum lingkungan Santa Theresia Kisik Tlagan yang meliputi: Gambaran umum Paroki Santa Theresia Lisieux Boro, jumlah umat di lingkungan St. Theresia Kisik Tlagan Paroki Santa Theresia Lisieux Boro, situasi umum wilayah IX lingkungan St.

  Theresia Kisik Tlagan, situasi umat katolik lingkungan St. Theresia Kisik Tlagan. Sedangkan bagian kedua mengenai metodologi penelitian, hasil wawancara dan pembahasan hasil wawancara. Metodologi penelitian mencakup tujuan penelitian, manfaat penelitian, jenis penelitian, metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, responden penelitian, instrument penelitian, variable penelitian. Tahap berikutnya penulis akan mengkaji hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian.

  BAB IV Usulan Program Meningkatkan Peranan Doa Lingkungan Terhadap Keterlibatan Umat Dalam Hidup Bermasyarakat Di Lingkungan. Bab ini menguraikan peran doa lingkungan terhadap keterlibatan umat dalam hidup bermasyarakat di lingkungan, katekese, metode katekese, pengertian katekese umat, model dan metode katekese sosial, dan usulan program berupa SCP yang terdiri dari latar belakang pemilihan program, alasan pemilihan tema/ tujuan, rumusan tujuan, penjabaran program, petunjuk pelaksanaan program, contoh persiapan.

  BAB V Penutup, bab ini merupakan kesimpulan dan saran-saran berdasarkan hasil penulisan skripsi.

BAB II DOA BERSAMA DI LINGKUNGAN DAN KETERLIBATAN UMAT DALAM HIDUP BERMASYARAKAT Lingkungan Katolik mengalami kesulitan dalam melaksanakan doa

  bersama dalam lingkungan karena kurang menghayati doa bersama dalam Lingkungan. Ada atau tidak adanya pastor, pertemuan doa lingkungan tetap berlangsung. Doa lingkungan diadakan satu kali dalam seminggu. Pada masa Adven, Prapaskah, Bulan Kitab Suci (sekali seminggu), Mei dan Oktober (hampir setiap hari). Kesulitan yang dialami di lingkungan adalah tidak banyak yang datang, hanya orang dewasa dan tua-tua saja yang datang kaum mudanya sibuk dengan kegiatan sendiri. Dari sharing para anggota, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa mereka sangat sedih karena kaum mudanya tidak ada yang hadir dalam setiap doa lingkungan. Tetapi dengan adanya doa lingkungan mereka juga merasa senang atas usaha pengurus dalam menghidupkan kegiatan lingkungan. Secara pribadi penulis sangat bersyukur bisa mendapatkan siraman rohani dengan mengikuti doa lingkungan.

  Iman penulis semakin dikuatkan. Persaudaraan dengan sesama anggota semakin akrab. Kami dapat saling berbagi suka dan duka, apalagi dalam menghadapi situasi krisis ini. Menurut penulis, yang paling penting dari pertemuan atau doa lingkungan ini adalah suasana persaudaraannya yang begitu kuat, di mana umat dapat saling berbagi pengalaman hidup sehari-hari dan bersama anggota sama-sama menggumuli kehidupan dengan segala permasalahan yang ada. Memang harus diakui bahwa dalam doa lingkungan tidak terlepas dari berbagai kesulitan dan keterbatasan, seperti: kurangnya tenaga pendamping, bahan pertemuan kurang bervariasi termasuk cara penyajiannya, ada anggota yang sungguh pasif meskipun sudah berkali-kali diajak.

A. Doa bersama di Lingkungan

  Doa merupakan salah satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh semua umat beriman, termasuk umat di lingkungan dalam hidup bersama.

1. Doa

  Semua agama mengenal doa. Kebanyakan agama pun tidak melihat doa sebagai kegiatan mendaraskan rumusan-rumusan hafalan. Doa yang utama adalah suatu pernyataan iman dihadapan Allah. Doa dan hidup religius di tanah air kita pada umumnya berakar di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam kebudayaan, pandangan hidup telah menjadi satu dengan agama. Hal ini tidak hanya merupakan warisan sejarah, namun dapat membentuk kehidupan di dalam masyarakat yang selalu terlibat dan membantu masyarkat yang satu dengan yang lain di lingkungannya. Agama telah menjadi bagian dari cara berpikir dan kehidupan bersama dalam masyarakat.

Dokumen yang terkait

Pengaruh perayaan ekaristi terhadap keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah Kalimantan Barat.

2 26 124

Upaya meningkatkan keterlibatan umat dalam hidup menggereja di Stasi Santo Lukas, Sokaraja, Paroki Santo Yosep Purwokerto Timur, Jawa Tengah melalui katekese umat model shared christian praxis.

29 354 137

Penghayatan spiritualitas keterlibatan umat berinspirasi pada Santa Maria dalam hidup menggereja di Paroki Santa Maria Kota Bukit Indah Purwakarta.

0 0 189

Sumbangan katekese umat sebagai upaya untuk meningkatkan keterlibatan umat dalam hidup menggereja di Stasi Mansalong Paroki Maria Bunda Karmel Mansalong Kabupaten Nunukan.

2 16 158

Pengaruh perayaan ekaristi terhadap keterlibatan umat dalam hidup menggereja di stasi pusat Paroki Salib Suci Nanga Tebidah Kalimantan Barat

1 1 122

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja secara kontekstual di lingkungan Santo Yusuf Kadisobo Paroki Santo Yoseph Medari

2 17 157

Belajar dari kesetiaan iman Maria guna meningkatkan kualitas hidup beriman umat di lingkungan St. Ignatius Loyola Cokrodiningratan Paroki Jetis - Yogyakarta - USD Repository

0 1 144

Upaya meningkatkan keterlibatan kaum muda dalam hidup menggereja di Paroki Santo Antonius, Bade, Keuskupan Agung Merauke melalui shared christian praxis - USD Repository

0 4 141

Upaya menumbuhkan hidup doa dalam keluarga-keluarga kristiani umat lingkungan Santa Maria stasi Majenang paroki Santo Stefanus Cilacap melalui katekese umat - USD Repository

0 0 137

Rekoleksi sebagai upaya melibatkan remaja dalam pengembangan umat di lingkungan Santo Martinus Blendung, Paroki Santa Theresia Sedayu, DIY - USD Repository

0 1 137