BAB X - DOCRPIJM a1e25d22bb BAB X10. BAB X Aspek Lingkungan dan Sosial dlm Pembangunan Bidang CK

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

BAB X
ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL DALAM
PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KOTA
MALANG

RPI2-JM bidang Cipta Karya membutuhkan kajian pendukung dalam hallingkungan dan
sosial untuk meminimalkan pengaruh negatif pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya
terhadap lingkungan permukiman baik di perkotaan maupun di perdesaan. Kajian aspek
lingkungan dan sosial meliputi acuan peraturan perundang-undangan, kondisi eksisting
lingkungan dan sosial, analisis dengan instrumen, serta pemetaan antisipasi dan rekomendasi
perlindungan lingkungan dan sosial yang dibutuhkan.

10.1 Aspek Lingkungan
Kajian lingkungan dibutuhkan untuk memastikan bahwa dalam penyusunan RPI2-JM
bidang Cipta Karya oleh pemerintah kabupaten/kota telah mengakomodasi prinsip
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Adapun amanat perlindungan dan
pengelolaan lingkungan adalah sebagai berikut:


a) UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup:
“Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup terdiri atas
antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL), dan Upaya Pengelolaan Lingkungan-Upaya Pemantauan Lingkungan
(UKL-UPL) dan Surat PernyataanKesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
Hidup (SPPLH)”

b) UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional:
“Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang baik perlu penerapan prinsipprinsip pembangunan yang berkelanjutan secara konsisten di segala bidang”

c) Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010-2014:
“Dalam bidang lingkungan hidup, sasaran yang hendak dicapai adalah perbaikan mutu
lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam di perkotaan dan pedesaan,

X-1
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN

RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

penahanan laju kerusakanlingkungan dengan peningkatan daya dukung dan daya tampung
lingkungan; peningkatan kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim”

d) Permen LH No. 9 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis:
Dalam penyusunan kebijakan, rencana dan/atau program, KLHS digunakan untuk
menyiapkan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program agar dampak
dan/atau risiko lingkungan yang tidak diharapkan dapat diminimalkan

e) Permen LH No. 16 Tahun 2012 tentang Penyusunan Dokumen Lingkungan.
Sebagai persyaratan untuk mengajukan ijin lingkungan maka perlu disusun dokumen
Amdal, UKL dan UPL, atau Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup
atau disebut dengandengan SPPL bagi kegiatan yang tidak membutuhkan Amdal atau UKL
dan UPL.
Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kabupaten/kota dalam aspek lingkungan terkait bidang Cipta Karya mengacu pada UU No.
32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yaitu:
1. Pemerintah Pusat
a. Menetapkan kebijakan nasional.

b. Menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria.
c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai KLHS.
d. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.
e. Melaksanakan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
f.

Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai pengendalian dampak perubahan
iklim dan perlindungan lapisan ozon.

g. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan nasional,
peraturan daerah, dan peraturan kepala daerah.
h. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
i.

Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan pengaduan masyarakat.

j.

Menetapkan standar pelayanan minimal.


2. Pemerintah Provinsi
a. Menetapkan kebijakan tingkat provinsi.
b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat provinsi.
c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.
d. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan, peraturan
daerah, dan peraturan kepala daerah kabupaten/kota.
e. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.

X-2
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

f.

Melakukan pembinaan, bantuan teknis, dan pengawasan kepada kabupaten/kota di
bidang program dan kegiatan.


g. Melaksanakan standar pelayanan minimal.

3. Pemerintah Kabupaten/Kota
a. Menetapkan kebijakan tingkat kabupaten/kota.
b. Menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat kabupaten/kota.
c. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai amdal dan UKL-UPL.
d. Mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup.
e. Melaksanakan standar pelayanan minimal.

10.1.1 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Menurut UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah rangkaian analisis
yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
KLHS perlu diterapkan di dalam RPI2-JM antara lain karena:
1. RPI2-JM membutuhkan kajian aspek lingkungan dalam perencanaan pembangunan
infrastruktur.
2. KLHS dijadikan sebagai alat kajian lingkungan dalam RPI2-JM adalah karena RPI2-JM
bidang Cipta Karya berada pada tataran Kebijakan/Rencana/Program. Dalam hal ini, KLHS

menerapkan prinsip-prinsip kehati-hatian, dimana kebijakan, rencana dan/atau program
menjadi garda depan dalam menyaring kegiatan pembangunan yang berpotensi
mengakibatkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup

X-3
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

Gambar 10.1 Diagram Alir Pentahapan Pelaksanaan KLHS

Tahapan Pelaksanaan KLHS
Tahapan pelaksanaan KLHS diawali dengan penapisan usulan rencana/program dalam
RPI2-JM per sektor dengan mempertimbangkan isu-isu pokok seperti (1) perubahan iklim, (2)
kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan keanekaragaman hayati, (3) peningkatan
intensitas dan cakupan wilayah bencana banjir, longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran
hutan dan lahan, (4) penurunan mutu dan kelimpahan sumber daya alam, (5) peningkatan
alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan, (6) peningkatan jumlah penduduk miskin atau

terancamnya keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat; dan/atau (7) peningkatan
risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia. Isu-isu tersebut menjadi kriteria apakah
rencana/program yang disusun teridentifikasi menimbulkan resiko atau dampak terhadap isuisu tersebut.
Tahap 1 dilakukan dengan penapisan (screening) dengan menyusun tabel 10.1

Tabel 10.1 Kriteria Penapisan Usulan Program/Kegiatan Bidang Cipta Karya
Penilaian
No

Kriteria Penapisan

1
2

Perubahan Iklim
Kerusakan, kemerosotan,
dan/atau kepunahan
keanekaragaman hayati
Peningkatan intensitas dan
cakupan wilayah bencana banjir,

longsor, kekeringan, dan/atau
kebakaran hutan dan lahan

3

Uraian Pertimbangan

Kesimpulan
(Signifikan/Tidak)

X-4
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

Penilaian
No


Kriteria Penapisan

4

Penurunan mutu dan kelimpahan
sumber daya alam
Peningkatan alih fungsi kawasan
hutan dan/atau lahan
Peningkatan jumlah penduduk
miskin atau terancamnya
keberlanjutan penghidupan
sekelompok masyarakat
Peningkatan risiko terhadap
kesehatan dan keselamatan
manusia

5
6

7


Uraian Pertimbangan

Kesimpulan
(Signifikan/Tidak)

Tahap ke-2 setelah penapisan terdapat dua kegiatan. Jika melalui proses penapisan di
atas tidak teridentifikasi bahwa rencana/program dalam RPI2-JM tidak berpengaruh terhadap
kriteria penapisan di atas maka berdasarkan Permen Lingkungan Hidup No. 9/2011 tentang
Pedoman Umum KLHS, Tim Satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota dapat menyertakan Surat
Pernyataan bahwa KLHS tidak perlu dilaksanakan, dengan ditandatangani oleh Ketua Satgas
RPI2-JM dengan persetujuan BPLHD, dan dijadikan lampiran dalam dokumen RPI2-JM.
Namun, jika teridentifikasi bahwa rencana/program dalam RPI2-JM berpengaruh
terhadap kriteria penapisan di atas maka Satgas RPI2-JM didukung dinas lingkungan hidup
(BPLHD) dapat menyusun KLHS dengan tahapan sebagai berikut:
1. Pengkajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Wilayah Perencanaan,
dilaksanakan melalui 4 (empat) tahapan sebagai berikut:
a) Identifikasi Masyarakat dan Pemangku Kepentingan Lainnya Tujuan identifikasi
masyarakat dan pemangku kepentingan adalah:
 Menentukan secara tepat pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan

KLHS;
 Menjamin diterapkannya azas partisipasi yang diamanatkan UU No. 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
 Menjamin bahwa hasil perencanaan dan evaluasi kebijakan, rencana dan/atau
program memperoleh legitimasi atau penerimaan oleh publik;
 Agar masyarakat dan pemangku kepentingan mendapatkan akses untuk
menyampaikan

informasi,

saran,

pendapat,

dan

pertimbangan

tentang

pembangunan berkelanjutan melalui proses penyelenggaraan KLHS.

X-5
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

Tabel 10.2 Proses Identifikasi Pemangku Kepentingan dan Masyrakat dalam pneyusunan
KLHS Bidang Cipta Karya
Masyarakat dan Pemangku
Kepentingan
Pembuat Keputusan
Penyusun kebijakan, rencana dan/atau
program
Instansi

Masyarakat yang memiliki informasi
dan/atau keahlian
(perorangan/tokoh/kelompok)

Masyarakat terkena Dampak

Lembaga
a. Bupati / Walikota
b. DPRD
Dinas PU – Cipta Karya
a. Dinas PU – Cipta Karya
b. BPLHD
a. Perguruan tinggi atau lembaga penelitian
lainnya
b. Asosiasi - profesi
c. Forum-forum pembangunan berkelanjutan
dan lingkungan hidup
d. LSM / Pemerhati Lingkungan Hidup
e. Perorangan / tokoh
f. Kelompok yang memiliki data dan
informasi berkaitan dengan SDA
a. Lembaga Adat
b. Asosiasi Pengusaha
c. Tokoh Masyarakat
d. Organisasi Masyarakat
e. Kelompok masyarakat tertentu (nelayan,
petani, dll)

b) Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan
Tujuan identifikasi isu pembangunan berkelanjutan:
 Penetapan isu-isu pembangunan berkelanjutan yang meliputi aspek sosial,
ekonomi, dan lingkungan hidup atau keterkaitan antar ketiga aspek tersebut;
 Pembahasan fokus terhadap isu signifikan; dan
 Membantu penentuan capaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

Tabel 10.3 Proses Identifikasi Isu Pembangunan Berkelanjutan Bidang Cipta Karya
Pengelompokan Isu-isu
Pembangunan Berkelanjutan Bidang
Cipta Karya
Lingkungan Hidup Permukiman
Isu 1 : Kualitas lingkungan hidup yang
semakin menurun

Penjelasan Singkat

Kualitas kesehatan manusia sangat ditentukan
kualitas lingkungan hidup yang ada. Untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sekaligus meningkatkan angka harapan usia hidup
lebih panjang, Pemerintah Kota Malang
berkomitmen untuk meningkatkan kualitas
lingkungan hidup melalui pembangunan yang
berwawasan lingkungan
X-6

Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

Pengelompokan Isu-isu
Pembangunan Berkelanjutan Bidang
Cipta Karya
Isu 2 : Pencemaran lingkungan oleh
infrastruktur yang tidak berfungsi
maksimal

Ekonomi
Isu 3 : Tingginya angka kemiskinan

Isu 4 : Pelaku ekonomi sektor informal
belum diberdayakan secara maksimal
Sosial
Isu 5 : Globalisasi yang menuntut kualitas
SDM yang handal

Isu 6 : Derajat kesehatan masyarakat
yang belum optimal

Permukiman
Isu 7 : Peningkatan Kualitas Prasarana,
Sarana dan Utilitas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kota

Penjelasan Singkat
Dampak lingkungan yang terjadi dari adanya
kegiatan industri salah satunya adalah
pencemaran air. Tercemarnya air selain berasal
dari limbah industri juga berasal dari limbah
domistik yang merupakan buangan berasal bukan
dari industri melainkan berasal dari rumah tangga,
kantor, hotel, restoran, tempat ibadah, tempat
hiburan, pasar, pertokoan dan rumah sakit.
Parameter limbah domestik yang paling utama
dalam menimbulkan pencemaran adalah
detergent.
Berdasarkan data yang bersumber dari Badan
Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Kota
Malang sebesar 5,2 %. Kota Malang berkomitmen
untuk menurunkan angka kemiskinan sebagai
wujud kebijakan Peduli Wong Cilik sekaligus
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
pemerataan hasil pembangunan
Dalam rangka pengembangan ekonomi kreatif di
Kota Malang, maka perlu dikembangkan sektor
koperasi, UKM, dan sektor informal
Globalisasi merupakan tantangan yang tidak bisa
dihindari yang saat ini sudah mulai kita rasakan.
Untuk menghadapi tantangan dimaksud perlu
peningkatan kualitas SDM di kelurahan sebagai
ujung tombak layanan terdepan, serta
meningkatkan daya saing SDM yang ada di
kelurahan untuk memiliki etos kerja yang
produktif, terampil, kreatif, disiplin dan
profesional, termasuk tenaga pendidik untuk
menyiapkan masyarakat didik yang handal dan
punya daya saing secara global.
Mengingat kemajemukan warga Kota Malang
terutama dari aspek sosial ekonomi, maka perlu
dibangun sinergitas antara pemerintah, dunia
usaha, dan masyarakat dalam penyediaan
pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi
seluruh masyarakat Kota Malang
Peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan
permukiman kota dilakukan secara sistematis
dengan menerapkan prinsip-prinsip revitalisasi
dalam bentuk perbaikan lingkungan maupun
pembangunan kembali

X-7
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

c) Identifikasi Kebijakan/Rencana/Program (KRP)
d) Kajian Pengaruh KRP terhadap Kondisi Lingkungan Hidup di Suatu Wilayah

2. Perumusan Alternatif Penyempurnaan KRP
Tujuan perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program untuk
mengembangkan berbagai alternatif perbaikan muatan KRP dan menjamin pembangunan
berkelanjutan. Setelah dilakukan kajian, dan disepakati bahwa kebijakan, rencana dan/atau
program yang dikaji potensial memberikan dampak negatif pada pembangunan
berkelanjutan,

maka

dikembangkan

beberapa

alternatif

untuk

menyempurnakan

rancangan atau merubah kebijakan, rencana dan/atau program yang ada. Beberapa
alternatif untuk menyempurnakan dan atau mengubah rancangan KRP mempertimbangkan
antara lain:
a) Memberikan arahan atau rambu-rambu mitigasi terkait dengan kebijakan, rencana,
dan/atau program yang diperkirakan akan menimbulkan dampak lingkungan atau
bertentangan dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.
b) Menyesuaikan ukuran, skala, dan lokasi usulan kebijakan, rencana, dan/atau program.
c) Menunda, memperbaiki urutan, atau mengubah prioritas pelaksanaan kebijakan,
rencana, dan/atau program.
d) Mengubah kebijakan, rencana, dan/atau program.

Tabel 10.4 Perumusan Alternatif Perumusan KRP
No
1

2
3

Komponen kebijakan,
rencana dan/atau program
Pengembangan Permukiman
a. Pembangunan Permumahan
Baru
b. Penyediaan sarana
prasarana di perumahan
baru

Penataan Bangunan dan
Lingkungan
Pengembangan Air Minum
Peningkatan volume reservoir/
tandon PDAM
Perluasan jaringan pelayanan
distribusi air bersih

Alternatif Penyempurnaan KRP
KRP
sudah
mengakomodasi
kepentingan
pembangunan berkelanjutan, namun secara khusus
perlu memperjelas hal-hal sbb :
a. Konsep perencanaan trasporatsi dan drainase yang
jelas.
b. Mendukung MIRR dengan konsep keanegaragaman
hayati.
c. Kewajiban alokasi RTH, sumur resapan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
d. Konsep alih mata pencaharian bagi penggarap lahan.

KRP
sudah
mengakomodasi
kepentingan
pembangunan berkelanjutan, namun secara khusus
perlu memperjelas hal-hal sbb :
a. Program hemat air.
X-8

Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

b. Implementasi pembangu-nan diupayakan terintegrasi dengan perencanaan pembangunan sarana
jalan dan drainase.
c. Menggali potensi air tanah dalam wilayah Kota
Malang.
d. Mengintegrasikan layanan air bersih di Malang Raya.
4

Pengembangan Penyehatan
Linkungan Permukiman
a. Peningkatan dan
pengembangan sarana dan
prasarana air bersih,
pemakaman dan
persampahan
b. Pengelolaan dan
Penambahan TPS
c. Pengelolaan TPA dengan
sistem sanitary landfill
d. Penambahan luas lahan
TPA, Pembangunan TPA
Bersama Dengan
Kabupaten Malang

e. Perbaikan saluran drainase
sesuai masterplan yang
telah disusun

KRP sudah mengakomodasi kepentingan
pembangunan berkelanjutan

KRP
sudah
mengakomodasi
kepentingan
pembangunan berkelanjutan, namun secara khusus
perlu memperjelas hal-hal sbb :
a. Memperjelas konsep lokasi TPS / TPA untuk
meminimalkan dampak pencemaran udara, dan air
tanah.
b. Memberikan insentif bagi warga sekitar terhadap
akses kesehatan.
c. Khusus TPA mempriori-taskan warga sekitar dalam
melakukan penge-lolaan sampah.
KRP
sudah
mengakomodasi
kepentingan
pembangunan berkelanjutan, namun secara khusus
perlu memperjelas hal-hal sbb :
a. Memperjelas
konsep
pembangunan
dengan
mengintegrasikan pembangunan jalan, saluran air
bersih, dan kepentingan sarana lainnya.
b. Pengelolaan saluran drainase harus diimbangi
dengan penyadaran warga untuk tidak buang
sampah sembarangan.

3. Rekomendasi Perbaikan KRP dan Pengintegrasian Hasil KLHS
Uraian dampak penting terhadap lingkungan hidup dari masing-masing rencana usaha
dan / atau kegiatan tiap-tiap sektor bidang PU/Cipta Karya di Kota Malang yang meliputi sektor
Pengembangan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Penyehatan Lingkungan
Permukiman, Pengembangan air bersih yang harus dikelola berdasarkan hasil evaluasi
dampak penting dari masing-masing proyek yang disesuaikan dengan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS) adalah sebagai berikut :
A. Penataan dan Revitalisasi Kawasan
Tahapan
Kegiatan
Pra Kontruksi

Rona Lingkungan
Awal
Pematokan

Komponen Lingkungan
yang terkena Dampak
- Sosial
- Jalan dan lalu lintas

Kemungkinan Dampak
- Keresahan sosial
- Terganggunya fungsi jalan
X-9

Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

Tahapan
Kegiatan

Rona Lingkungan
Awal

Komponen Lingkungan
yang terkena Dampak
- Persepsi masyarakat

- Jalan dan lalu lintas
- Bahaya

- Persepsi negatif
- Bertambahnya penduduk
musiman
- Konflik sosial
- Tidak terserap tk yang ada
- Terganggunya budaya
setempat
- Timbulanya/meningkatnya
kebisingan
- Terganggunya arus lalu-lintas
- Kecelakaan lalu lintas

- Sosial

- Keresahan sosial

- Kualitas udara

- Meningkatnya kadar debu
- Timbulanya/meningkatnya
kebisingan
- Terganggunya arus lalu-lintas
- Kecelakaan lalu lintas
- Menurunnya kegiatan ekonomi
setempat
- Berkurangnya areal hijau
- Menurunya kualitas air
- Berkurangnya pemanfaatan air
baku
- Meningkatnya kadar debu
- Terganggunya arus lalulintas/pedestrian
- Terganggunya sistem drainase
alam
- Terganggunya kegiatan
belajar/mengajar
- Terganggunya kegiatan
keagaman
- Terganggunya kegiatan
keagaman
- Kecelakaan lalu lintas
- Meningkatnya gangguan
pernafasan
- Keresahan sosial
- Terganggunya arus lalu-lintas
- Terpotongnya sebagian rumah
penduduk
- Tergesernya pagar rumah
penduduk
- Persepsi negatif
- Terganggunya kegiatan
ekonomi setempat

- Kependudukan
Pengerahan TK

- Sosial
- Tenaga kerja
- Budaya
- Kebisingan

Pengerahan Alat
Pembersihan
Lapangan
Pengangkutan
Bahan
Penumpukan
Bahan

- Kebisingan
- Jalan dan lalu lintas
- Bahaya
- Ekonomi
- Pengguna lahan
- Kualitas air
- Pemanfaatan air
baku
- Kualitas udara
- Jalan dan lalu lintas

Pengurukan Jalan

- Drainase
- Sekolah/pendidikan
- Masjid

Kontruksi

- Langgar
- Bahaya
- Kesehatan
- Sosial
- Jalan dan lalu lintas
Pelebaran Jalan

- Perumahan
- Persepsi masyarakat

Pemasangan Batu

Kemungkinan Dampak

- Ekonomi

X - 10
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

Tahapan
Kegiatan

Rona Lingkungan
Awal

Komponen Lingkungan
yang terkena Dampak
- Jalan dan lalu lintas
- Bahaya
- Masjid
- Langgar
- Bahaya
- Jalan dan lalu lintas

Penggorengan
Aspal

- Sekolah/pendidikan
- Bahaya
- Jalan dan lalu lintas
- Air bersih

Pengaspalan
- Sekolah/pendidikan
- Bahaya
- Jalan dan lalu lintas
Penggalian

- Air bersih
- Bahaya

Pemasangan
Gorong-gorong

Pasca Kontruksi

Penggunaan Jalan

- Jalan dan lalu lintas
- Bahaya
- Pengguna lahan
- Kualitas udara
- Kebisingan
- Bahaya

Kemungkinan Dampak
- Terganggunya arus lalulintas/pedestrian
- Kecelakaan lalu lintas
- Terganggunya kegiatan
keagaman
- Terganggunya kegiatan
keagaman
- Kecelakaan lalu lintas/lainnya
- Terganggunya arus lalulintas/pedestrian
- Terganggunya kegiatan
belajar/mengajar
- Terjadinya kebakaran
- Terganggunya arus lalulintas/pedestrian
- Rusaknya jaringan pipa
distribusi
- Terganggunya kegiatan
belajar/mengajar
- Kecelakaan lalu lintas
- Kecelakaan lainnya
- Terganggunya arus lalulintas/pedestrian
- Rusaknya jaringan pipa
distribusi
- Kecelakaan lalu lintas
- Kecelakaan lainnya
- Terganggunya arus lalulintas/pedestrian
- Kecelakaan lalu lintas
- Berubahnya penggunaan lahan
- Meningkatnya kadar debu dan
co2
- Meningkatnya kebisingan
- Kecelakaan lalu lintas

B. Kawasan Permukiman dan Bangunan Bersejarah
Tahapan
Kegiatan

Rona Lingkungan
Awal
Pematokan

Pra Kontruksi
Mobilisasi Tenaga
Kerja

Komponen
Lingkungan yang
terkena Dampak
- Sosial
- Jalan dan lalu lintas
- Persepsi masyarakat
- Kependudukan
- Sosial

Kemungkinan Dampak
- Keresahan sosial
- Terganggunya fungsi jalan
- Persepsi negatif
- Bertambahnya penduduk
musiman
- Konflik sosial
X - 11

Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

Tahapan
Kegiatan

Rona Lingkungan
Awal

Komponen
Lingkungan yang
terkena Dampak
- Tenaga kerja
- Budaya

- Jalan dan lalu lintas
- Bahaya

- Tidak terserap TK yang ada
- Terganggunya budaya setempat
- Timbulanya/meningkatnya
kebisingan
- Terganggunya arus lalu-lintas
- Kecelakaan lalu lintas

- Sosial

- Keresahan sosial

- Kualitas udara

- Meningkatnya kadar debu
- Timbulanya/meningkatnya
kebisingan
- Terganggunya arus lalu-lintas
- Kecelakaan lalu lintas
- Terganggunya kegiatan ekonomi
setempat
- Terganggunya arus lalulintas/pedestrian
- Kecelakaan lalu lintas
- Terganggunya kegiatan
keagaman
- Terganggunya kegiatan
keagaman
- Kecelakaan lalu lintas/lainnya
- Terganggunya arus lalulintas/pedestrian
- Rusaknya jaringan pipa distribusi
- Kecelakaan lalu lintas
- Kecelakaan lainnya
- Berubahnya penggunaan lahan
- meningkatnya kadar debu dan
CO2
- Meningkatnya kebisingan
- Kecelakaan lalu lintas
- Keresahan Masyarakat
- Peningkatan Kualitas Lingkungan
- Peningkatan Kesehatan
Masyarakat

- Kebisingan
Pengerahan Alat
Pembersihan
Lapangan
Pengangkutan
Bahan
Penumpukan Bahan

- Kebisingan
- Jalan dan lalu lintas
- Bahaya
- Ekonomi
- Jalan dan lalu lintas

Pemasangan Batu

- Bahaya
- Masjid
- Langgar
- Bahaya

Kontruksi

- Jalan dan lalu lintas
Penggalian

- Air bersih
- Bahaya
- Pengguna lahan

Penggunaan Jalan

- Kebisingan
- Bahaya

Pasca
Konstruksi

Peningkatan
Kualitas Lingkungan

Kemungkinan Dampak

- Sosial

C. Pembangunan Sarana Sanitasi
Tahapan
Kegiatan
Pra Kontruksi

Rona Lingkungan
Awal
Pematokan

Komponen
Lingkungan yang
terkena Dampak
- Sosial
- Jalan dan lalu lintas
- Persepsi masyarakat

Kemungkinan Dampak
- Keresahan sosial
- Terganggunya fungsi jalan
- Persepsi negatif
X - 12

Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

Tahapan
Kegiatan

Rona Lingkungan
Awal

Komponen
Lingkungan yang
terkena Dampak

- Jalan dan lalu lintas
- Bahaya

- Bertambahnya penduduk
musiman
- Konflik sosial
- Tidak terserap TK yang ada
- Terganggunya budaya setempat
- Timbulanya/meningkatnya
kebisingan
- Terganggunya arus lalu-lintas
- Kecelakaan lalu lintas

- Sosial

- Keresahan sosial

- Kualitas udara

- Meningkatnya kadar debu
- Timbulanya/meningkatnya
kebisingan
- Terganggunya arus lalu-lintas
- Kecelakaan lalu lintas
- Terganggunya kegiatan ekonomi
setempat
- Terganggunya arus lalulintas/pedestrian
- Kecelakaan lalu lintas
- Terganggunya kegiatan
keagaman
- Terganggunya kegiatan
keagaman
- Kecelakaan lalu lintas/lainnya
- Terganggunya arus lalulintas/pedestrian
- Rusaknya jaringan pipa distribusi
- Kecelakaan lalu lintas
- Kecelakaan lainnya
- Berubahnya penggunaan lahan
- meningkatnya kadar debu dan
CO2
- Meningkatnya kebisingan
- Kecelakaan lalu lintas

- Kependudukan
Mobilisasi Tenaga
Kerja

- Sosial
- Tenaga kerja
- Budaya
- Kebisingan

Pengerahan Alat
Pembersihan
Lapangan
Pengangkutan
Bahan
Penumpukan
Bahan

- Kebisingan
- Jalan dan lalu lintas
- Bahaya
- Ekonomi
- Jalan dan lalu lintas

Pemasangan Batu

- Bahaya
- Masjid
- Langgar
- Bahaya

Kontruksi

- Jalan dan lalu lintas
Penggalian

- Air bersih
- Bahaya
- Pengguna lahan

Penggunaan Jalan

Kebisingan
- Bahaya

Pasca
Konstruksi

Peningkatan
Kualitas
Lingkungan

Kemungkinan Dampak

- Keresahan Masyarakat
- Sosial

- Peningkatan Kualitas Lingkungan
- Peningkatan Kesehatan
Masyarakat

X - 13
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

D. Pembangunan Saluran Drainase
Tahapan
Kegiatan

Rona Lingkungan
Awal
Pematokan

Komponen
Lingkungan yang
terkena Dampak
- Sosial
- Jalan dan lalu lintas
- Persepsi masyarakat

- Jalan dan lalu lintas
- Bahaya

- Keresahan sosial
- Terganggunya fungsi jalan
- Persepsi negatif
- Bertambahnya penduduk
musiman
- Konflik sosial
- tidak terserap TK yang ada
- Terganggunya budaya setempat
- Timbulanya/meningkatnya
kebisingan
- Terganggunya arus lalu-lintas
- Kecelakaan lalu lintas

- Sosial

- Keresahan sosial

- Kualitas udara

- Meningkatnya kadar debu
- Timbulanya/meningkatnya
kebisingan
- Terganggunya arus lalu-lintas
- Kecelakaan lalu lintas
- Terganggunya kegiatan ekonomi
setempat
- Terganggunya arus lalulintas/pedestrian
- Kecelakaan lalu lintas
- Terganggunya kegiatan
keagaman
- Terganggunya kegiatan
keagaman
- Kecelakaan lalu lintas/lainnya
- Terganggunya arus lalulintas/pedestrian
- Rusaknya jaringan pipa distribusi
- Kecelakaan lalu lintas
- Kecelakaan lainnya
- Berubahnya penggunaan lahan
- meningkatnya kadar debu dan
CO2
- Meningkatnya kebisingan
- Kecelakaan lalu lintas

- Kependudukan
Mobilisasi Tenaga
Kerja

Pra Kontruksi

- Sosial
- Tenaga kerja
- Budaya
- Kebisingan

Pengerahan Alat
Pembersihan
Lapangan
Pengangkutan
Bahan
Penumpukan
Bahan

- Kebisingan
- Jalan dan lalu lintas
- Bahaya
- Ekonomi
- Jalan dan lalu lintas

Pemasangan Batu

- Bahaya
- Masjid
- Langgar
- Bahaya

Kontruksi

- Jalan dan lalu lintas
Penggalian

- Air bersih
- Bahaya
- Pengguna lahan

Penggunaan Jalan

- Kebisingan
- Bahaya

Pasca
Konstruksi

Peningaktan
Kualitas
Lingkungan

Kemungkinan Dampak

- Keresahan Masyarakat
-

Sosial

- Peningkatan Kualitas Lingkungan
- Peningkatan Kesehatan
Masyarakat
X - 14

Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

10.1.2 AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH
Pengelompokan atau kategorisasi proyek mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 tahun 2012 tentang jenis rencana usaha
dan/atau kegiatan Wajib AMDAL dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 10 Tahun 2008
Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Bidang Pekerjaan Umum yang
Wajib Dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup, yaitu:
a) Proyek wajib AMDAL
b) Proyek tidak wajib AMDAL tapi wajib UKL-UPL

c) Proyek tidak wajib UKL-UPL tapi SPPLH
Tabel 10.5 Perbedaan Instrumen KLHS dan AMDAL
Deskripsi
a) Rujukan Peraturan
Perundangan

Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS)
i. UU 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan
Hidup
ii. Permen LH 09/2011 tentang
Pedoman umum KLHS

b) Pengertian Umum

Rangkaian analisis yang
sistematir, menyeluruh dan
partisipatif untuk memastikan
bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi
dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah
dan/atau kebijakan, rencana,
dan/atau program.

c) Kewajiban
pelaksanaan

Pemerintah dan Pemerintah
Daerah

d) Keterkaitan studi
lingkungan
dengan:

a. Penyusunan atau evaluasi
RTRW, RPJP dan RPJM
b. Kebijakan, rencana dan/atau
program yang berpotensi
menimbulkan dampak
dan/atau resiko lingkungan

Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (Amdal)
a. UU 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
b. Permen PPU 10/PRT/M/2008
tentang jenis kegiatan bidang PU
wajib UKL UPL
c. iii. Permen LH 5/2012 tentang
jenis rencana usaha dan/atau
kegiatan Wajib AMDAL
Kajian mengenai dampak penting
suatu usaha dan/atau kegiatan
yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan
keputusan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan. Usaha dan/atau
Kegiatan adalah segala bentuk
aktivitas yang dapat menimbulkan
perubahan terhadap rona
lingkungan hidup serta
menyebabkan dampak terhadap
lingkungan.
Pemrakarsa rencana usaha
dan/atau kegiatan yang masuk
kriteria sebagai wajib AMDAL
(Pemerintah/swasta)
Tahap perencanaan suatu usaha
dan atau kegiatan

X - 15
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

Deskripsi
e) Mekanisme
pelaksanaan

f) Muatan Studi
Lingkungan

g) Output

h) Outcome

Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS)
a. Pengkajian pengaruh
kebijakan, rencana, dan/ atau
program terhadap kondisi
lingkungan hidup di suatu
wilayah
b. Perumusan alternatif
penyempurnaan kebijakan,
rencana dan/atau program;
dan
c. Rekomendasi perbaikan
unruk pengambilan
keputusan kebijakan, rencana
dan/atau program yang
mengintegrasikan prinsip
pembangunan berkelanjutan

Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (Amdal)
i. Pemrakarsa dibantu oleh pihak
lain yang berkompeten sebagai
penyusun AMDAL
ii. Dokumen AMDAL dinilai oleh
Komisi penilai AMDAL yang
dibentuk oleh Menteri, Gubernur
atau Bupati / Walikota sesuai
kewenangannya dan dibantu
oleh Tim Teknis
iii. Komisi penilai AMDAL
menyampaikan rekomendasi
berupa kelayakan atau
ketodaklayakan lingkungan
kepada Menteri, Gubernur, dan
Bupati / Walikota sesuai dengan
kewenangannya
iv. Menteri, Gubernur dan Bupati /
Walikota nerdasarkan
rekomendasi komisi penilai
AMDAL menerbitkan keputusan
kelayakan atau ketidaklayakan
lingkungan
i. Isu strategis terkait
i. Kerangka acuan
pembangunan berkelanjutan
ii. Andal
iii.RKL – RPL
ii. Kajian pengaruh
rencana/program dengan isuKerangka acuan menjadi dasar
isu strategis terkait
penyusunan Andal dan RKL – RPL.
Kerangka acuan wajib sesuai
pembangunan berkelanjutan
dengan rencana tata ruang wilayah
iii.Alternatif rekomendasi untuk
dan/atau rencana tata ruang
rencana/program
kawasan
Dasar bagi kebijakan, rencana,
Keputusan Menteri, gubernur dan
dan/atau program pembangunan Bupati/walikota sesuai kewenangan
dalam suatu wilayah
tentang
kelayakan
atau
ketidaklayakan lingkungan.
i. Rekomendasi KLHS digunakan
i. Dasar pertimbangan penetapan
sebagai alat untuk melakukan
kelayakan atau ketidak layakan
perbaikan kebijakan, rencana,
lingkungan
ii. Jumlah dan jenis izin
dan/atau program
perlindungan hidup yang
pembangunan yang melampaui
diwajibkan
daya dukung dan daya
iii. Persyaratan dan kewajiban
tampung lingkungan.
ii. segala usaha dan/atau
pemrakarsa sesuai yang
kegiatan yang telah melampaui
tercantum dalam RKL - RPL
daya dukung dan daya
tampung lingkungan hidup
sesuai hasil KLHS tidak
diperbolehkan lagi.

X - 16
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

Deskripsi
i)

Pendanaan

j) Partisipasi
Masyarakat

k) Atribut lainnya:
a. Posisi
b. Pendekatan
c. Fokus analisis
d. Dampak
kumulatif
e. Titik berat
telaahan
f. Alternatif
g. Kedalaman

h. Deskripsi proses

i. Fokus
pengendalian
dampak
j. Institusi penilai

Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS)
APBD Kabupaten/Kota

Masyarakat adalah salah satu
komponen dalam
kabupaten/kota yang dapat
mengakses dokumen
pelaksanaan KLHS

Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (Amdal)
i. Kegiatan penyusunan AMDAL
(KA, ANDAL, RKLRPL) didanai
oleh pemrakarsa,
ii. Kegiatan Komisi Penilai AMDAL,
Tim Teknis dan sekretariat
Penilai AMDAL dibebankan pada
APBN/APBD
iii. Jasa penilaian KA, ANDAL dan
RKL-RPL oleh komisi AMDAL dan
tim teknis dibiayai oleh
pemrakarsa.
iv. Dana pembinaan dan
pengawasan dibebankan pada
anggaran instansi lingkungan
hidup pusat, provinsi dan
kabupaten/kota
Masyarakat yang dilibatkan adalah:
i. Yang terkena dampak;
ii. Pemerhati lingkungan hidup;
dan/atau
iii. Yang terpengaruh atas segala
bentuk keputusan dalam proses
AMDAL

Hhulu siklus pengambilan
keputusan
Cenderung pro aktif
Evaluasi implikasi lingkungan
dan pembangunan berkelanjutan
Peringatan dini atas adanya
dampak kumulatif
Memelihara keseimbangan alam,
pembangunan berkelanjutan
Banyak alternatif
Luas dan tidak rinci sebagai
landasan untuk mengarahkan
visi dan kerangka umum
Proses multi pihak, tumpang
tindih komponen, KRP
merupakan proses interaktif dan
kontinu
Fokus pada agenda
pembangunan berkelanjutan

Akhir siklus pengambilan keputusan

Tidak diperlukan institusi yang
berwenang memberikan
penilaian dan persetujuan KLHS

Diperlukan institusi yang
berwenang memberikan
penilaian dan persetujuan AMDAL

Cenderung bersifat reaktif
Identifikasi, prakiraan dan evaluasi
dampak lingkungan
Amat terbatas
Mengendalikan dan meminimalkan
dampak negative
Alternatif terbatas jumlahnya
Sempit, dalam dan rinci

Proses dideskripsikan dengan jelas,
mempunyai awal dan akhir

Menangani gejala kerusakan
lingkungan

Sumber : Hasil analisa

X - 17
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

Jenis kegiatan Bidang Cipta Karya dan batasan kapasitasnya yang wajib dilengkapi
dokumen AMDAL adalah sebagai berikut :
Tabel 10.6 Penapisan Rencana Kegiatan Wajib AMDAL
No.

A.

B.

C.

D.

E.

Jenis Kegiatan
Persampahan:
a. Pembangunan TPA Sampah Domestik dengan sistem
Control landfill/sanitary landfill:
- luas kawasan TPA, atau
- Kapasitas Total
b. TPA di daerah pasang surut:
- luas landfill, atau
- Kapasitas Total
c. Pembangunan transfer station:
- Kapasitas
d. Pembangunan Instalasi Pengolahan Sampah terpadu
- Kapasitas
e. Pengolahan dengan insinerator:
- Kapasitas
f. Composting Plant:
- Kapasitas
g. Transportasi sampah dengan kereta api:
- Kapasitas
Pembangunan Perumahan/Permukiman:
a. Kota metropolitan, luas
b. Kota besar, luas
c. Kota sedang dan kecil, luas
d. keperluan settlement transmigrasi
Air Limbah Domestik
a. Pembangunan IPLT, termasuk fasilitas penunjang
- Luas, atau
- Kapasitasnya
b. Pembangunan IPAL limbah domestik, termasuk fasilitas
penunjangnya
- Luas, atau
- Kapasitasnya
c. Pembangunan sistem perpipaan air limbah:
- Luas layanan, atau
- Debit air limbah
Pembangunan Saluran Drainase (Primer dan/atau
sekunder)
di permukiman
a.
Kota besar/metropolitan,
panjang:
b. Kota sedang, panjang:
Jaringan Air Bersih Di Kota Besar/Metropolitan
a. Pembangunan jaringan distribusi
- Luas layanan

Skala/Besaran

> 10 ha
> 100.000 ton
semua kapasitas/
besaran
> 500 ton/hari
> 500 ton/hari
semua kapasitas
> 500 ton/hari
> 500 ton/hari
>
>
>
>

25 ha
50 ha
100 ha
2.000 ha

> 2 ha
> 11 m /hari

> 3 ha
> 2,4 ton/hari
> 500 ha
> 16.000 m /hari
> 5 km
> 10 km

> 500 ha
X - 18

Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

No.

Jenis Kegiatan
b. Pembangunan jaringan transmisi
- panjang

Skala/Besaran
> 10 km

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas
menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen AMDAL tetapi wajib dilengkapi dengan
dokumen UKL-UPL. Jenis kegiatan bidang Cipta karya dan batasan kapasitasnya yang wajib
dilengkapi dokumen UKL-UPL tercermin dalam tabel 10.7.

Tabel 10. 7 Penapisan Rencana Kegiatan Tidak Wajib AMDAL tapi Wajib UKL - UPL
Sektor Teknis CK

a. Persampahan

b. Air Limbah Domestik /
Permukiman

c. Drainase Permukiman
Perkotaan

Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya
i. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan sistem
controlled landfill atau sanitary landfill termasuk instansi
· Luas kawasan, atau < 10 Ha
· Kapasitas total < 10.000 ton
ii. TPA daerah pasang surut
· Luas landfill, atau < 5 Ha
· Kapasitas total < 5.000 ton
iii. Pembangunan Transfer Station
· Kapasitas < 1.000 ton/hari
iv. Pembangunan Instalasi/Pengolahan Sampah
Terpadu
· Kapasitas < 500 ton
v. Pembangunan Incenerator
· Kapasitas < 500 ton/hari
vi. Pembangunan Instansi Pembuatan Kompos
· Kapasitas > 50 s.d. < 100 ton/ha
i. Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja
(IPLT) termasuk fasilitas penunjang
· Luas < 2 ha
· Atau kapasitas < 11 m /hari
ii. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah
· Luas < 3 ha
· Atau bahan organik < 2,4 ton/hari
iii. Pembangunan sistem perpipaan air limbah
(sewerage/off-site sanitation system) di perkotaan /
permukiman
· Luas < 500 ha
· Atau debit air limbah < 16.000 m /hari
i. Pembangunan saluran primer dan sekunder
· Panjang < 5 km
ii. Pembangunan kolam retensi/polder di area/kawasan
pemukiman
· Luas kolam retensi/polder (1 – 5) ha
X - 19

Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

Sektor Teknis CK

d. Air Minum

e. Pembangunan Gedung

Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya
i. Pembangunan jaringan distribusi:
· luas layanan : 100 ha s.d. < 500 ha
ii. Pembangunan jaringan pipa transmisi
· Metropolitan/besar, Panjang: 5 s.d 50 lps s.d. < 100 lps
v. Pengambilan air tanah dalam untuk kebutuhan:
· Pelayanan masyarakat oleh penyelenggara
SPAM : 2,5 lps - < 50 lps
· Kegiatan komersil: 1,0 lps - < 50 lps
i. Pembangunan bangunan gedung di atas/bawah
tanahtanah:
:
1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung
perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan,
wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung
tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2
2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid
termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel,
bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan
kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan
gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan,
kebudayaan, laboratorium, dan bangunan gedung
pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi
pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang
ditetapkan oleh menteri
Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal
maka wajib dilengkapi UKL dan UPL
ii. Pembangunan bangunan gedung di bawah tanah
yang melintasi prasarana dan atau sarana umum:
1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung
perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan,
wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung
tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2
2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid
termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel,
bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan
kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan
gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan,
X - 20

Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

Sektor Teknis CK

f. Pengembangan
Kawasan Permukiman
Baru

g. Peningkatan Kualitas
Permukiman

Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya
kebudayaan, laboratorium, dan bangunan gedung
pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi
pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang
ditetapkan oleh menteri
Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal
maka wajib dilengkapi UKL dan UPL
iii. Pembangunan bangunan gedung di bawah atau di
atas air
1) Fungsi usaha meliputi bangunan gedung
perkantoran, perdagangan, perindustrian, perhotelan,
wisata dan rekreasi, terminal dan bangunan gedung
tempat penyimpanan: 5000 m2 s.d. 10.000 m2
2) Fungsi keagamaan, meliputi bangunan masjid
termasuk mushola, bangunan gereja termasuk kapel,
bangunan pura, bangunan vihara, dan bangunan
kelenteng : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
3) Fungsi sosial dan budaya, meliputi bangunan
gedung pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan,
kebudayaan, laboratorium, dan bangunan gedung
pelayanan umum : 5000 m2 s.d. 10.000 m2
4) Fungsi khusus, seperti reaktor nuklir, instalasi
pertahanan dan keamanan dan bangunan sejenis yang
ditetapkan oleh menteri
Semua bangunan yang tidak dipersyaratkan untuk Amdal
maka wajib dilengkapi UKL dan UPL
i. Kawasan Permukiman Sederhana untuk
masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), misalnya PNS,
· Jumlah hunian: < 500 unit rumah;
· Luas kawasan: < 10 ha
ii. Pengembangan kawasan permukiman baru sebagai
pusat kegiatan sosial ekonomi lokal pedesaan (Kota
Terpadu Mandiri eks transmigrasi, fasilitas pelintas batas
PPLB di perbatasan);
· Jumlah hunian: < 500 unit rumah;
· Luas kawasan: < 10 ha
iii. Pengembangan kawasan permukiman baru dengan
pendekatan Kasiba/Lisiba (Kawasan Siap Bangun/
Lingkungan Siap Bangun)
· Jumlah hunian: < 500 unit rumah;
· Luas kawasan: < 10 ha
i. Penanganan kawasan kumuh di perkotaan dengan
pendekatan pemenuhan kebutuhan dasar (basic need)
pelayanan infrastruktur, tanpa pemindahan penduduk;
· Luas kawasan: < 10 ha
ii. Pembangunan kawasan tertinggal, terpencil,
kawasan perbatasan, dan pulau-pulau kecil;
· Luas kawasan: < 10 ha
X - 21

Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

Sektor Teknis CK

h. Penanganan Kawasan
Kumuh Perkotaan

Kegiatan dan Batasan Kapasitasnya
iii. Pengembangan kawasan perdesaan untuk
meningkatkan ekonomi lokal (penanganan kawasan
agropolitan, kawasan terpilih pusat pertumbuhan desa
KTP2D, desa pusat pertumbuhan DPP)
· Luas kawasan: < 10 ha
i. Penanganan menyeluruh terhadap kawasan kumuh
berat di perkotaan metropolitan yang dilakukan dengan
pendekatan peremajaan kota (urban renewal), disertai
dengan pemindahan penduduk, dan dapat
· Luas kawasan: < 5 ha

Jenis Kegiatan Bidang Cipta Karya yang kapasitasnya masih di bawah batas wajib
dilengkapi dokumen UKL-UPL menjadikannya tidak wajib dilengkapi dokumen UKL-UPL tetapi
wajib dilengkapi dengan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan Hidup (SPPLH).

10.2 Aspek Sosial
Aspek sosial terkait dengan pengaruh pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya
kepada

masyarakat

pada

pembangunan/pengelolaan.

taraf
Pada

perencanaan,
taraf

pembangunan,

perencanaan,

maupun

pembangunan

pasca

infrastruktur

permukiman seharusnya menyentuh aspek-aspek sosial yang terkait dan sesuai dengan isuisu yang marak saat ini, seperti pengentasan kemiskinan serta pengarusutamaan gender.
Sedangkan pada saat pembangunan kemungkinan masyarakat terkena dampak sehingga
diperlukan proses konsultasi, pemindahan penduduk dan pemberian kompensasi, maupun
permukiman kembali. Kemudian pada pasca pembangunan atau pengelolaan perlu
diidentifikasi apakah keberadaan infrastruktur bidang Cipta Karya tersebut membawa manfaat
atau peningkatan taraf hidup bagi kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.
Dasar peraturan perundang-undangan yang menyatakan perlunya memperhatikan
aspek sosial adalah sebagai berikut:

1. UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional:
 Dalam rangka pembangunan berkeadilan, pembangunan sosial juga dilakukan dengan
memberi perhatian yang lebih besar pada kelompok masyarakat yang kurang
beruntung, termasuk masyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal di wilayah
terpencil, tertinggal, dan wilayah bencana.
 Penguatan kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak di tingkat
nasional dan daerah, termasuk ketersediaan data dan statistik gender.

X - 22
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

2. UU No. 2/2012 tentang Pengadaan UU No. 2/2012 tentang Pengadaan Lahan bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum:
 Pasal 3: Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum bertujuan menyediakan tanah
bagi pelaksanaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
bangsa, negara, dan masyarakat dengan tetap menjamin kepentingan hukum Pihak
yang Berhak.

3. Peraturan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010-2014:
 Perbaikan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan melalui sejumlah program
pembangunan untuk penanggulangan kemiskinan dan penciptaan kesempatan kerja,
termasuk peningkatan program di bidang pendidikan, kesehatan, dan percepatan
pembangunan infrastruktur dasar.
 Untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender, peningkatan akses dan partisipasi
perempuan dalam pembangunan harus dilanjutkan.

4. Peraturan Presiden No. 15/2010 tentang Percepatan penanggulangan Kemiskinan
 Pasal 1: Program penanggulangan kemiskinan adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah dunia usaha, serta masyarakat untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat,
pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam rangka
meningkatkan kegiatan ekonomi.

5. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam
Pembangunan Nasional
 Menginstruksikan kepada Menteri untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna
terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi
atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai
dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.
Tugas dan wewenang pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah
kabupaten/kota terkait aspek sosial bidang Cipta Karya adalah:
1. Pemerintah Pusat:
a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat strategis nasional
ataupun bersifat lintas provinsi.
b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum yangbersifat strategis
nasional ataupun bersifat lintas provinsi.

X - 23
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

c. Meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat

miskin

melalui

bantuan

sosial,

pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program lain
dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat pusat.
d. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan nasional berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta Karya.
2. Pemerintah Provinsi:
a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang bersifat regional ataupun
bersifat lintas kabupaten/kota.
b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum yang bersifat regional
ataupun bersifat lintas kabupaten/kota.
c. Meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat

miskin

melalui

bantuan

sosial,

pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program lain
dalam rangka meningkatkan kegiatan ekonomi di tingkat provinsi.
d. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan di tingkat provinsi berperspektif gender, khususnya untuk bidang Cipta
Karya.
3. Pemerintah Kabupaten/Kota:
a. Menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum di kabupaten/kota.
b. Menjamin tersedianya pendanaan untuk kepentingan umum di kabupaten/kota.
c. Meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat

miskin

melalui

bantuan

sosial,

pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha mikro dan kecil, serta program lain
dalam rangka
4. peningkatan ekonomi di tingkat kabupaten/kota.

d. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan di tingkat kabupaten/kota berperspektif gender, khususnya untuk
bidang Cipta Karya.

X - 24
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)
Bidang PU / Cipta Karya Kota Malang Tahun 2014

DOKUMEN
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kota Malang Tahun 2015 - 2020

10.2.1 Aspek Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Kemiskinan
Aspek sosial pada perencanaan pembangu