Peningkatan minat dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Kanisius Gamping menggunakan pendekatan kontekstual - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS
V SD KANISIUS GAMPING MENGGUNAKAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh
Valentina Feti Fetria
NIM: 101134058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA
KELAS V SD KANISIUS GAMPING MENGGUNAKAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh
Valentina Feti Fetria
NIM: 101134058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kupersembahkan kepada :
Yesus dan Bunda Maria yang telah menjadi sumber kekuatanku untuk mencapai
semua ini
Alm. Bapak yang selalu aku percaya doa dan dukungannya dan Ibu tercinta yang
selalu memberikan doa dan dukungan terutama di sela-sela lelahku
Kakak-kakakku tersayang yang menjadi penyemangat dalam perjuanganku dan
pendukung agar selalu fokus
Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd.,M.A., Ed.D. yang telah memberikan pengorbanan
waktu, tenaga, dan pikiran selama langkah perjalanan ini
Sahabat-sahabatku yang telah memberikan semangat yang menguatkanku hingga
di titik ini
Almamaterku : Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

“Melangkahlah dan biarkan Tuhan menuntutmu ke tempat yang jauh lebih
indah dari ini dan nikmati setiap langkah bersama-Nya ”

“God Bless You”
“God never say good bye”

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA
SISWA KELAS V SD KANISIUS GAMPING MENGGUNAKAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL
Valentina Feti Fetria

Universitas Sanata Dharma
2014
Pembelajaran IPA pada siswa kelas V di SD Kanisius Gamping menunjukkan
rendahnya minat dan prestasi belajar. Rendahnya minat dan prestasi belajar
tersebut mendorong peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui (1) penggunaan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan minat
belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Gamping tahun ajaran 2013/2014;
(2) penggunaan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan prestasi belajar
IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Gamping tahun ajaran 2013/2014.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
2 siklus. Subjek penelitian adalah 28 siswa kelas V SD Kanisius Gamping. Objek
penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar IPA menggunakan
pendekatan kontekstual. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi.Teknik
analisis data yang digunakan meliputi teknik analisis kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan persentase siswa yang berminat dari
78,27% pada siklus 1 dan 85,12% pada siklus 2. Hasil penelitian menunjukkan
peningkatan jumlah siswa yang termasuk kategori minimal cukup berminat dari
83,33% pada siklus 1 dan 85,71% pada siklus 2. Hasil minat belajar tersebut
menunjukkan pencapaian target sebesar 85%. Prestasi belajar juga mengalami

peningkatan dari jumlah siswa yang lulus KKM pada siklus 1 sebesar 53,6%
menjadi 92,9% pada siklus 2 dan kenaikan rata-rata kelas pada siklus 1 sebesar 63
menjadi 83 pada siklus 2. Jumlah siswa yang lulus KKM telah mencapai target
sebesar 70% dengan rata-rata kelas 70. Jadi penggunaan pendekatan kontekstual
meningkatkan minat dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Kanisius
Gamping.
Kata kunci : minat belajar, prestasi, dan pendekatan kontekstual

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE IMPROVEMENT OF STUDENT’S INTEREST AND LEARNING
ACHIEVEMENT OF SCIENCE ON GRADE V IN KANISIUS GAMPING

ELEMENTARY SCHOOL BY USING CONTEXTUAL APPROACH
Valentina Feti Fetria
Universitas Sanata Dharma
2014
Data had shown that Studying Science in fifth grade of Kanisius Gamping
Elementary School got low interest and achivement among students. This fact has
encouraged the researcher to conduct a research that is aimed to measure (1) the
use of contextual approach in increasing fifth grade Kanisius Gamping students’
interest on studying science for 2013/2014; (2) the use of contextual approach in
increasing fifth grade Kanisius Gamping student’s achievement on studying
science for 2013/2014.
This research is a classroom action research with two cycles. Subjects of
research are 28 fifth grade students. The object of this research is increasing
students’ interest and achievement on studying science by using contextual
approach. The data collections are through observation, interview, questionaire
and documentation. Analysis data is using quantitative technic and qualitative
technique. The result shows that there is increasing percentage on the students’
interest from 78,27% on the first cycles into 85,12% on the second cycles. Also,
there is an increasing on the students who have quite interest from 83,33% on the
first cycles into 85,71% on the second cycles. These result have reached target

which is 85%. In case of students’ achievement there is an increasing of number
of students who pass KKM from 53,6% on the first cycles into 92,9% on the
second cycles. Also mean has increased into 83 from 63 on the second cycles. The
amount of students who pass KKM has reached target that is 70% by the mean of
70.Conclusion the use of contextual approach has increased fifth grade Kanisius
Gamping Elementary Students’ interest and achievement.
Key words : interest on studying, achievement, and contextual approach

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena telah melimpahkan

berkat dan kasihNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V
SD

KANISIUS

GAMPING

MENGGUNAKAN

PENDEKATAN

KONTEKSTUAL”.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti
menyadari bahwa adanya banyak bantuan dari berbagai pihak selama menyusun
skripsi ini, sehingga peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D. selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan, dorongan, bantuan, semangat, dan
pengalaman berharga yang sangat berguna dalam penelitian ini.
3. Segenap dosen program studi PGSD atas bantuan yang diberikan selama
peneliti menempuh studi.
4. Ibu Fialistina, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Gamping yang
telah memberikan izin dan bantuan dalam penelitian.
5. Bapak Agustinus Legowo selaku guru kelas V SD Kanisius Gamping yang
memberikan kesempatan dan bantuan dalam penelitian ini.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS......................vii
ABSTRAK ..................................................................................................viii
ABSTRACT.................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ...............................................................................................xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xx
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Pembatasan Masalah ............................................................. 8
C. Rumusan Masalah................................................................. 8
D. Tujuan Penelitian .................................................................. 8
E. Manfaat Penelitian ............................................................... 9

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

F. Batasan Pengertian .............................................................. 10
BAB II

TINJAUAN TEORI
A. Kajian Pustaka ................................................................... 12
1. Teori-teori yang Mendukung ......................................... 12
2. Minat Belajar ................................................................. 14
3. Prestasi Belajar .............................................................. 18
4. Student Centered Learning ............................................ 19
5. Pendekatan Kontekstual ................................................. 24
6. Ilmu Pengetahuan Alam ................................................ 30
7. Siswa Sekolah Dasar ..................................................... 32
8. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................... 33
B. Kerangka Berpikir ............................................................... 38
C. Hipotesis Tindakan .............................................................. 40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................. 41
B. Setting Penelitian ................................................................ 42
C. Rencana Tindakan ............................................................... 43
D. Indikator dan Pengukuran Keberhasilan ............................ 47
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 48
F. Instrumen Penelitian ............................................................ 50
G. Uji Validitas dan Reliabilaitas ............................................ 60
H. Indeks Kesukaran ................................................................ 78
I. Teknik Analisis Data ............................................................ 84

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

J. Jadwal Penelitian .................................................................. 87
BAB IV

DESKRIPSI, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian ........................................................... 89
B. Hasil Penelitian ................................................................. 99
C. Pembahasan ..................................................................... 122

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................... 146
B. Keterbatasan ..................................................................... 147
C. Saran ................................................................................ 147
DAFTAR REFERENSI ............................................................................ 149
LAMPIRAN............................................................................................... 153

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

1.

Indikator Keberhasilan ..................................................................... 47

2.

Pedoman Observasi ......................................................................... 51

3.

Pedoman Wawancara ...................................................................... 52

4.

Kisi-kisi Kuesioner Minat ................................................................ 53

5.

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus 1 Sebelum Validasi.......................... 54

6.

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus 2 Sebelum Validasi ......................... 55

7.

Rubrik Penilaian Psikomotorik Pertemuan 1 Siklus 1 .................... 56

8.

Rubrik Penilaian Psikomotorik Pertemuan 2 Siklus 1 .................... 56

9.

Rubrik Penilaian Psikomotorik Pertemuan 3 Siklus 1 .................... 57

10.

Rubrik Penilaian Afektif Siklus 1 ................................................... 58

11.

Rubrik Psikomotorik Siklus 2 .......................................................... 59

12.

Rubrik Penilaian Afektif Siklus 2 ................................................... 60

13.

Perhitungan SPSS untuk Kuesioner ................................................ 63

14.

Kisi-kisi Kuesioner Minat Setelah Validasi .................................... 64

15.

Hasil Content Validity Silabus Siklus 1 ........................................... 65

16.

Hasil Content Validity Silabus Siklus 2 ........................................... 66

17.

Hasil Content Validity RPP Siklus 1................................................ 67

18.

Hasil Content Validity RPP Siklus 2................................................ 68

19.

Hasil Content Validity Soal Evaluasi Siklus 1 ................................. 70

20.

Hasil Content Validity Soal Evaluasi Siklus 2 ................................. 70

21.

Perhitungan SPSS untuk Soal Evaluasi Siklus 1 ............................ 73

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22.

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus 1 Setelah Validasi ........................... 74

23.

Perhitungan SPSS untuk Soal Evaluasi Siklus 2 ............................. 75

24.

Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus 2 Setelah Validasi ........................... 76

25.

Tabel Koefisien Reliabilitas ............................................................ 77

26.

Perhitungan Reliabilitas Kuesioner Minat ....................................... 77

27.

Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus 1 ............................. 78

28.

Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus 2 ............................. 78

29.

Kriteria Indeks Kesukaran ............................................................... 79

30.

Indeks Kesukaran Soal Siklus 1 ..................................................... 80

31.

Kisi-kisi Indeks Kesukaran pada Soal Evaluasi Siklus 1 ................ 81

32.

Indeks Kesukaran Soal Siklus 2 ..................................................... 82

33.

Kisi-kisi indeks Kesukaran pada Soal Evaluasi Siklus 2 ................ 83

34.

Rentang Nilai Tiap Kategori Minat ................................................. 85

35.

Jadwal Penelitian ............................................................................. 87

36.

Minat Belajar Siswa Kondisi Awal berdasarkan Observasi ........... 99

37.

Minat Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus 1 berdasarkan Observasi 100

38.

Minat Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus 1 berdasarkan Observasi 100

39.

Minat Belajar Siswa Pertemuan 3 Siklus 1 berdasarkan Observasi 101

40.

Minat Belajar Siswa pada Siklus 1 berdasarkan Observasi ........... 102

41.

Minat Belajar Siswa Kondisi Awal berdasarkan Kuesioner ......... 103

42.

Minat Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus 1 berdasarkan Kuesioner 104

43.

Minat Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus 1 berdasarkan Kuesioner 105

44.

Minat Belajar Siswa Pertemuan 3 Siklus 1 berdasarkan Kuesioner 106

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

45.

Minat Belajar Siswa pada Siklus 1 berdasarkan Kuesioner........... 107

46.

Hasil Penelitian Mina Belajar Siklus 1 ......................................... 107

47.

Minat Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus 2 berdasarkan Observasi108

48.

Minat Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus 2 berdasarkan Observasi109

49.

Minat Belajar Siswa Siklus 2 berdasarkan Observasi.................... 109

50.

Minat Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus 1 berdasarkan Kuesioner 110

51.

Minat Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus 1 berdasarkan Kuesioner 111

52.

Minat Belajar Siswa pada Siklus 2 ............................................... 112

53.

Hasil Penelitian Minat belajar Siklus ............................................ 112

54.

Prestasi Belajar pada Tahun 2012/2013 ........................................ 113

55.

Prestasi Belajar pada Tahun 2013/2014 ........................................ 114

56.

Prestasi Belajar Siswa Aspek Kognitif Siklus 1 ........................... 115

57.

Prestasi Belajar Siklus 1 berdasarkan Penilaian Otentik ............... 116

58.

Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siklus 1 ..................................... 117

59.

Prestasi Belajar Siswa Aspek Kognitif Siklus 2 ............................ 118

60.

Prestasi Belajar berdasarkan Penilaian Otentik ............................ 119

61.

Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siklus 2 ..................................... 120

62.

Hasil Penelitian ............................................................................. 121

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

1.

Literature Map ................................................................................. 37

2.

Siklus PTK Model Kemmis & Taggart ........................................... 42

3.

Contoh Kegiatan Siswa melakukan Percobaan ............................. 125

4.

Contoh Kesimpulan LAS .............................................................. 126

5.

Contoh Komunitas Belajar ............................................................ 127

6.

Contoh Kartupedia ........................................................................ 128

7.

Contoh Lembar Refleksi ............................................................... 128

8.

Siswa yang menunjukkan Sikap Ceria .......................................... 131

9.

Contoh Percobaan dalam Kelompok ............................................. 131

10. Siswa Presentasi ............................................................................ 132
11. Siswa Bertanya .............................................................................. 133
12. Bagan Minat Belajar berdasarkan Observasi ................................ 134
13. Contoh Kusioner Minat Indikator 1 Siklus 1 ................................ 135
14. Contoh Kusioner Minat Indikator 1 Siklus 2 ................................ 136
15. Contoh Kusioner Minat Indikator 2 Siklus 1 ................................ 137
16. Contoh Kusioner Minat Indikator 2 Siklus 2 ................................ 137
17. Contoh Kusioner Minat Indikator 3 Siklus 1 ................................ 138
18. Contoh Kusioner Minat Indikator 3 Siklus 2 ................................ 138
19. Contoh Kusioner Minat Indikator 4 Siklus 1 ................................ 139
20. Contoh Kusioner Minat Indikator 4 Siklus 2 ................................ 139
21. Bagan Minat Belajar Siswa berdasarkan Kuesioner ..................... 140

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22. Evaluasi Siklus 1 ........................................................................... 142
23. Evaluasi Siklus 2 ........................................................................... 143
24. Bagan pencapaian Jumlah Siswa mencapai KKM ........................ 144
25. Bagan Pencapaian Nilai Rata-rata Kelas ....................................... 145

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

1.

Surat Ijin Melakukan Penelitian dan Selesai Penelitian .....................153

2.

Instrumen Pembelajaran Sebelum Validasi ........................................155

3.

Instrumen Pembelajaran Setelah Validasi...........................................221

4.

Contoh-contoh Hasil Pekerjaan Siswa ................................................297

5.

Hasil penghitungan IK .......................................................................313

6.

Output SPSS untuk Uji Validitas dan Reliabilitas .............................315

7.

Hasil Content Validity .........................................................................321

8.

Data Kuesioner Kondisi Awal, Siklus 1& 2 ......................................345

9.

Hasil Observasi Kondisi Awal Siklus 1 & 2 ......................................351

10. Daftar Nilai Kognitif Siswa Kondisi Awal, Siklus 1 & 2 .................363
11. Daftar Nilai 3 Aspek Siswa Siklus 1& 2.............................................367
12. Data Analisis Hasil Observasi ............................................................369
13. Foto-foto Kegiatan ..............................................................................376

xx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Bab I pendahuluan membahas mengenai latar belakang masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
batasan pengertian.
A.

Latar Belakang Masalah
Samatowa

(2011:4)

mengungkapkan

bahwa

pembelajaran

Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) mempunyai tujuan untuk melatih siswa berpikir kritis.
Kemampuan berpikir kritis ini berawal dari rasa ingin tahu yang mendorong siswa
untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang diajukan melalui langkah
sistematis. Kemampuan ini merupakan dasar untuk mengembangkan pengetahuan
siswa yang dinamis. Pengetahuan yang dinamis ini bermanfaat bagi siswa dan
lingkungannya. Samatowa (2011:4) juga mengungkapkan bahwa pembelajaran
IPA menjadi dasar dalam pembangunan negara di bidang teknologi. Kemampuan
teknologi suatu bangsa akan menjadi tolok ukur untuk kemajuan bangsa tersebut.
Siswa mulai membangun pondasi kemampuan berpikir kritis tersebut di
tingkat sekolah dasar. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
diharapkan lebih menekankan pada kemampuan berpikir daripada kemampuan
menghafal. Kemampuan berpikir ini dikembangkan melalui percobaan yang
dilakukan sendiri oleh siswa dalam pembelajaran. Kegiatan tersebut memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memupuk rasa ingin tahu secara alamiah dan
aktif mencari jawaban berdasarkan bukti melalui langkah yang sistematis. Rasa
ingin tahu tersebut muncul dalam kegiatan pembelajaran secara aktif.
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

Samatowa (2011:2) menjelaskan bahwa “fokus program pengajaran IPA di
SD hendaknya ditujukan untuk memupuk minat dan pengembangan siswa
terhadap dunia mereka dimana mereka hidup” . Minat tersebut dapat berupa rasa
ingin tahu yang mendorong siswa untuk melakukan berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan IPA. Rasa ingin tahu tersebut mengembangkan pengetahuan
yang dapat membantu siswa untuk menjelaskan dan menghadapi berbagai
fenomena alam yang terjadi di lingkungannya. Keberhasilan siswa untuk
membangun pengetahuan tersebut akan terlihat dari prestasi belajar. Hal ini sesuai
dengan pendapat Winkel dalam Sunarto (2009:1) yang menjelaskan bahwa
prestasi belajar sebagai bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang.
Pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Gamping pada
kenyataannya belum mampu memenuhi harapan untuk mengembangkan minat
secara optimal melalui kegiatan yang mengaktifkan siswa. Pembelajaran yang
dilaksanakan di kelas V SD Kanisius Gamping masih mengalami kendala dalam
memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif membangun
pengetahuannya dan melakukan percobaan sehingga minat belajar siswa kurang
optimal. Kurang optimalnya minat belajar tersebut mempengaruhi prestasi belajar
IPA.

Pernyataan

ini

sesuai

dengan

pendapat

Syah

(2001:132)

yang

mengungkapkan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh minat. Pendapat ini juga
diperkuat oleh Sardiman (dalam Susanto, 2013:66) yang menyatakan bahwa
proses belajar tidak dapat berjalan lancar tanpa adanya minat belajar yang
optimal. Proses belajar yang tidak berjalan lancar menyebabkan prestasi belajar
IPA rendah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

Kendala rendahnya minat dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD
Kanisius Gamping tersebut dapat dilihat dari hasil observasi, wawancara,
kuesioner, dan dokumentasi. Slamato, Djamarah, dan Mardapi mengungkapkan
mengenai indikator minat belajar. Peneliti merumuskan indikator minat
berdasarkan pendapat ketiga ahli tersebut. Minat belajar siswa ditunjukkan oleh
beberapa indikator, yaitu : (1) siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA;
(2) siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA; (3) siswa terlibat dalam
proses pembelajaran IPA; dan (4) siswa berinisiatif mencari informasi baru.
Hasil observasi menggambarkan kondisi pembelajaran IPA di kelas V SD
Kanisius Gamping. Hasil observasi pertama pada tanggal 7 Oktober 2013
menunjukkan bahwa

ada 67,86% siswa yang menunjukkan rasa senang saat

mengikuti pembelajaran IPA. Rasa senang tersebut muncul ketika guru meminta
siswa untuk bekerja dalam kelompok di luar kelas. Siswa yang memperhatikan
proses pembelajaran IPA ada 65,48%. Siswa yang kurang memperhatikan
pembelajaran IPA tersebut melakukan aktivitas lain seperti menggunting kuku
dan bermain dengan pulpen. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran ada
49,11%. Siswa yang tidak terlibat dalam kelompok memilih untuk bekerja sendiri.
Inisiatif siswa untuk mencari informasi baru ada 25,00% yang ditunjukkan dengan
adanya 1 siswa yang berusaha bertanya mengenai hal-hal lain yang berkaitan
dengan materi. Rata-rata siswa yang berminat pada observasi pertama adalah
51,86%.
Hasil observasi kedua pada 12 Oktober 2013 menunjukkan bahwa ada
64,29% siswa yang menunjukan rasa senang. Hal ini ditunjukkan dengan adanya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

siswa yang menunjukkan ekspresi ceria ketika proses pembelajaran. Siswa yang
memperhatikan proses pembelajaran ada 71,43% yang ditunjukkan dengan
adanya siswa yang mencatat saat diminta guru. Siswa yang terlibat dalam proses
pembelajaran ada 29,46%. Siswa yang kurang terlibat dalam proses pembelajaran
dan melakukan aktivitas lain seperti menggambar di sampul buku,

bermain

dengan benda yang ada di meja (pulpen, pensil, bendera pramuka, tisu, dan
sebagainya), tiduran, dan berbicara dengan temannya mengenai hal yang tidak
ada kaitannya dengan materi pembelajaran. Inisiatif siswa ada 27,68% yang
ditunjukkan dengan adanya siswa yang berusaha untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan guru dan bertanya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi.
Rata-rata siswa berminat pada observasi kedua adalah 48,21%. Jadi kedua hasil
observasi menunjukkan bahwa rata-rata siswa berminat adalah 50,04%.
Hasil observasi pertama terhadap pembelajaran IPA menunjukkan bahwa
guru menggunakan metode penugasan dengan memberikan tugas kepada siswa
untuk mengerjakan soal. Metode ini sudah mulai menerapkan prinsip kerja
kelompok, tetapi kegiatan yang melibatkan siswa untuk aktif melakukan
percobaan belum ada. Hasil observasi kedua juga menunjukkan bahwa guru
menggunakan metode ceramah dan penugasan untuk mencatat penjelasan guru.
Uraian tersebut membuktikan bahwa guru menggunakan metode ceramah dan
penugasan sebagai metode utama dalam pembelajaran IPA, sehingga siswa
kurang mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan aktif
mencari jawaban berdasarkan bukti melalui langkah yang sistematis. Kurangnya
kesempatan tersebut menyebabkan minat belajar siswa kurang optimal.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

Hasil wawancara kepada guru menunjukkan bahwa keinginan siswa untuk
mengajukan pertanyaan belum muncul dan tidak semua siswa memperhatikan
penjelasan guru. Hal ini dibuktikan dengan pernyataan guru sebagai berikut. “Ya,
ada juga anak yang diam dan kelihatannya memperhatikan, tapi ternyata malah
melamun saat pelajaran. Kalau ditanya tentang materi yang baru diterangkan itu
tidak bisa menjawab”(komunikasi pribadi, 7 Oktober 2013). Pernyataan ini juga
menunjukkan bahwa siswa kurang memiliki inisiatif untuk menjawab pertanyaan.
Minat belajar yang belum optimal pada siswa kelas V SD Kanisius Gamping juga
dibuktikan dengan hasil analisis terhadap kuesioner minat belajar yang telah diisi
oleh siswa. Hasil analisis kuesioner menunjukkan bahwa siswa yang termasuk
pada kategori minimal cukup berminat ada 53,57%.
Prestasi belajar yang rendah dibuktikan dengan hasil analisis terhadap nilai
IPA di SD Kanisius Gamping pada tahun 2012/2013 dan 2013/2014. Hasil
analisis tersebut menunjukkan bahwa pada tahun ajaran 2012/2013 siswa yang
mencapai KKM sebesar 65 ada 64,3% dengan nilai rata-rata kelas 64 dan pada
tahun ajaran 2013/2014 siswa yang mencapai KKM ada 28,6% dengan nilai ratarata kelas 56. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa rata-rata jumlah siswa yang
mencapai KKM dalam 2 tahun terakhir ada 46,5% dengan nilai rata-rata 60,5.
Kurang optimalnya minat belajar yang menyebabkan rendahnya prestasi
belajar tersebut menjadi dasar dalam menentukan tindakan untuk meningkatkan
minat belajar. Skinner (dalam Kusumah 2009:272) mengungkapkan bahwa untuk
mempengaruhi minat siswa, maka guru harus mengubah proses pembelajaran
menjadi pengalaman yang menggairahkan dengan cara membuat materi menjadi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

lebih menarik, memberikan kesadaran terhadap manfaat mata pelajaran dan
penggunaan metode yang bervariasi. Pendapat ini didukung oleh Susanto
(2013:63) yang mengungkapkan bahwa perkembangan minat tergantung pada
kepuasan atas terpenuhinya kebutuhan dan kesempatan belajar yang dimiliki oleh
siswa. Oleh karena itu, untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar diperlukan
sebuah konsep pembelajaran yang mampu memenuhi kebutuhan siswa dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi serta membangun
pengetahuannya. Smaldino (2008:50) menjelaskan bahwa konsep pembelajaran
yang berorientasi pada siswa (Student Centered Learning) bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan siswa. Konsep pembelajaran ini menempatkan siswa
sebagai fokus utama dan guru sebagai fasilitator.
Ada beberapa jenis pembelajaran dalam konsep SCL tersebut, antara lain
Inkuiri, Problem Based Learning, dan pembelajaran kontekstual. Hanafiah
(2012:71) menjelaskan bahwa inkuiri adalah pembelajaran dengan mengikuti
metodologi sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran bermakna.
Problem Based Learning adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata
sebagai suatu konteks sehingga siswa dapat belajar berpikir kritis dalam
melakukan pemecahan masalah yang ditujukan untuk memperoleh pengetahuan
atau konsep yang esensial dari bahan pelajaran. Yuliana (2010:73) menjelaskan
bahwa CTL (Contextual Teaching and Learning) atau pembelajaran kontekstual
merupakan proses pembelajaran yang integral dan menyeluruh yang bertujuan
membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya
dengan konteks kehidupan sehari-hari mereka, sehingga siswa memiliki

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

pengetahuan dan keterampilan yang dinamis dan fleksibel untuk dikonstruksi
sendiri secara aktif melalui pemahamannya. Pendekatan kontekstual ini memiliki
tujuh komponen utama, yaitu konstruktivisme, tanya jawab, inkuiri, komunitas
belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian otentik.
Tindakan yang dipilih untuk mengatasi masalah minat dan prestasi belajar
IPA adalah dengan menggunakan pendekatan kontekstual (CTL). Pendekatan
kontekstual dipilih karena adanya keunggulan pendekatan kontekstual seperti
yang diungkapkan Johnson (2007:37) yaitu mengajak siswa untuk membuat
hubungan-hubungan yang mengungkapkan makna dan memiliki potensi untuk
membuat siswa berminat belajar. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan
kontekstual meningkatkan minat belajar. Pernyataan bahwa pendekatan
kontekstual meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar telah dibuktikan
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nugrahaningtyas (2012). Pernyataan
bahwa CTL meningkatkan prestasi belajar juga telah dibuktikan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ma’rifatulloh (2013) dan Gita (2007).
Oleh karena itu, peneliti menggunakan pendekatan kontekstual untuk
meningkatkan minat dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius
Gamping pada tahun ajaran 2013/2014. Peneliti berdasarkan pembahasan latar
belakang tertarik untuk meneliti mengenai peningkatan minat dan prestasi belajar
IPA siswa kelas V SD Kanisius Gamping menggunakan pendekatan kontekstual
pada tahun ajaran 2013/2014.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

B.

Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada peningkatan minat dan prestasi belajar IPA

menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas V SD Kanisius Gamping
tahun ajaran 2013/2014 dan dibatasi pada Standar Kompetensi 4) memahami
hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda
sebagai hasil suatu proses. Kompetensi dasar 4.1) mendeskripsikan hubungan
antara sifat bahan dengan penyusunnya misalnya benang, kain dan kertas; dan
4.2) menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik
sementara maupun tetap.
C.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.

Bagaimana penggunaan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan minat
belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Gamping tahun ajaran
2013/2014?

2.

Bagaimana penggunaan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan
prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Gamping tahun ajaran
2013/2014?

D.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

1.

Mengetahui penggunaan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan minat
belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Gamping tahun ajaran
2013/2014 ;

2.

Mengetahui penggunaan pendekatan kontekstual dalam meningkatkan
prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Gamping tahun ajaran
2013/2014.

E.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat bagi beberapa pihak, yaitu:

1.

Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat memberikan bantuan kepada siswa dalam

meningkatkan minat belajar IPA dan mengaktifkan siswa dengan mengaitkan
pembelajaran dengan konteks, sehingga prestasi belajar siswa yang dicapai lebih
optimal.
2.

Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan membantu

guru dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD
Kanisius Gamping tahun ajaran 2013/2014 menggunakan pendekatan kontekstual.
3.

Bagi Sekolah
Hasil

penelitian

meningkatkan

kualitas

ini

diharapkan

pembelajaran

dapat
di

membantu

sekolah

dengan

sekolah

untuk

upaya

untuk

meningkatkan minat dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius
Gamping menggunakan pendekatan kontekstual.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

4.

Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi ilmiah yang

membantu penelitian selanjutnya yang terkait dengan peningkatan minat belajar,
prestasi belajar, dan pendekatan kontekstual.
5.

Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan pemahaman yang

konkret bagi peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas mengenai upaya
untuk meningkatkan minat belajar IPA pada siswa kelas V SD Kanisius Gamping
menggunakan pendekatan kontekstual.
F.

Batasan Pengertian

1.

Minat belajar adalah ketertarikan dan keinginan seseorang untuk terlibat
dalam proses perubahan tingkah laku dan membangun pengetahuan baru
secara aktif tanpa adanya paksaan.

2.

Prestasi belajar adalah keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang yang
mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

3.

Student Centered Learning (SCL) adalah konsep belajar yang menekankan
pada minat, kebutuhan, kemampuan, dan peran aktif siswa dalam
pembelajaran dengan tujuan untuk memberikan fasilitas kepada siswa untuk
mengembangkan

kemampuan

komunikasi,

pemahaman

topik,

dan

kemampuan pemecahan masalah.
4.

Contextual Teaching Learning (CTL) atau pendekatan kontekstual adalah
pendekatan belajar yang mengaitkan pengalaman nyata dalam kehidupan
sehari-hari siswa dengan materi pelajaran sehingga diperoleh hubungan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

yang bermakna dengan memperhatikan tujuh komponen utama yaitu
konstruktivisme, tanya jawab, inkuiri, komunitas belajar, pemodelan,
refleksi, dan penilaian otentik.
5.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari objek berupa
kejadian alam dengan menggunakan metode ilmiah berdasarkan hasil
percobaan dan observasi.

6.

Siswa sekolah dasar adalah murid pada tingkat pendidikan dasar yang
ditempuh selama 6 tahun dan berada pada tahap perkembangan kognitif
praoperasional dan operasional konkret.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

BAB II
TINJAUAN TEORI
Bab II tinjauan teori membahas mengenai kajian pustaka, hasil penelitian
yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.
A.

Kajian Pustaka
Kajian pustaka berisi mengenai teori belajar yang mendukung, minat

belajar, prestasi belajar, Student Centered Learning, pendekatan kontekstual, Ilmu
Pengetahuan Alam, dan Siswa Sekolah Dasar.
1.

Teori Belajar yang Mendukung
Robbins (dalam Trianto, 2010:15) mendefinisikan belajar sebagai proses

menciptakan hubungan antara pengetahuan yang sudah dipahami dan pengetahuan
yang belum dipahami. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa siswa telah
memiliki pengetahuan pada awal belajar. Hal ini sesuai dengan pandangan
konstruktivisme yang menekankan pada kegiatan memproses dan mengaitkan
pengetahuan yang sudah dimiliki dengan pengetahuan yang baru diperoleh dari
pengalaman.
Teori

belajar

yang

menganut

pandangan

konstruktivisme

tersebut

berkembang dari kerja Piaget dan Ausuble. Trianto (2009:28) menjelaskan bahwa
teori belajar konstruktivisme yang dikembangkan oleh Piaget dan Ausuble
mengungkapkan bahwa pembelajaran terjadi melalui usaha siswa untuk
membangun

sendiri

pengetahuannya.

Piaget

(dalam

Trianto,

2009:29)

menjelaskan mengenai teori perkembangan kognitif sebagai “suatu proses dimana
anak secara aktif membangun sistem makna dan pemahaman realitas melalui

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi mereka”. Perkembangan kognitif
tersebut melalui 4 tahap, yaitu : tahap sensorimotor (0-2 tahun), praoperasional (27 tahun), operasional konkret (7-11 tahun), dan operasional formal (11 tahun –
dewasa). Siswa pada tahap praoperasional dan operasional konkret belajar melalui
hal-hal

yang

bersifat

konkret. Piaget

(dalam

Ormrod, 2009:41) juga

mengemukakan bahwa “anak-anak mengkonstruksi keyakinan-keyakinan dan
pemahaman-pemahaman mereka berdasarkan pengalaman”. Oleh karena itu,
pembelajaran akan optimal jika dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa yang
berupa pengalaman. Ausuble (dalam Wilis, 2011:95) mengungkapkan mengenai
teori belajar bermakna yang merupakan proses mengaitkan suatu informasi baru
pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang.
Teori ini menjelaskan bahwa kebermaknaan dapat diperoleh jika ada upaya untuk
mengaitkan pengetahuan baru dengan pengalaman siswa.
Kedua tokoh tersebut telah menjelaskan mengenai teori yang menjadi dasar
berkembangnya teori konstruktivisme. Teori konstruktivisme yang berkembang
menekankan pembelajaran pada proses membangun pemahaman yang dilakukan
sendiri oleh siswa dengan mengaitkan pengetahuan baru dengan pengetahuan
yang telah dimilikinya melalui pengalaman bermakna dan interaksi dengan yang
lain serta sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa. Oleh karena itu,
pembelajaran konstruktivisme lebih berpusat kepada siswa. Guru menjadi
fasilitator

yang bertugas mendampingi, membimbing, dan menciptakan

lingkungan belajar yang mampu memberikan pengalaman belajar yang bermakna
bagi siswa melalui komunitas belajar. Jadi, pembelajaran sebaiknya memberikan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan
mengaitkan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru yang
diperolehnya dari pengalaman bermakna sesuai dengan tahap perkembangan
kognitif.
2.

Minat Belajar

a.

Pengertian Minat Belajar
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian minat yang dijelaskan oleh

para ahli seperti yang diungkapkan oleh Sukardi (dalam Susanto, 2013:57) yang
mendefinisikan minat sebagai “suatu kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan
sesuatu”. Slameto (2010:180) juga menyatakan bahwa minat adalah “rasa lebih
suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh”. Crow dan Crow (dalam Djaali, 2007:121) juga mengatakan bahwa
“minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk
menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, dan pengalaman yang
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri”.
Dewey (2004:121) juga berpendapat bahwa “The word interest, in its
ordinary, expresses the whole state of active development, the objective results
that are foreseen and the personal emotional inclination”. Pernyataan tersebut
memiliki makna bahwa minat biasanya mengekspresikan seluruh perkembangan
aktif, hasil dari tujuan yang telah diperkirakan, dan emosi dari kehendak
seseorang. Mardapi (2008:112) menjelaskan minat adalah “watak yang tersusun
melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek, aktivitas,
pengertian, keterampilan untuk tujuan perhatian atau penguasaan”. Pendapat ini

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

sesuai dengan pendapat Gunarso (2008:129) yang menyatakan bahwa “minat
merupakan pendorong ke arah keberhasilan seseorang”. Seseorang yang menaruh
minat pada suatu bidang akan mempelajari bidang itu. Pendapat lain mengenai
minat juga dikemukan oleh Walgito (2004:38) yang menyatakan bahwa minat
adalah “suatu keadaan dimana seseorang memiliki perhatian yang besar terhadap
objek yang disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari hingga
akhirnya membuktikan lebih lanjut tentang objek tersebut”.
Selain pengertian minat, ada juga beberapa ahli yang menjelaskan mengenai
pengertian belajar seperti Slameto (dalam Djamarah, 2011:13) yang menjelaskan
bahwa belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”. Proses
tersebut dilakukan oleh siswa secara aktif dengan mengaitkan pengetahuan baru
dan pengetahuan yang telah dimiliki. Hal ini sesuai dengan pendapat Jerome
Brunner (dalam Trianto, 2009:15) yang menyatakan bahwa belajar adalah “suatu
proses aktif dimana siswa membangun pengetahuan baru berdasarkan pada
pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimilikinya”. Jadi, belajar bukan usaha
untuk mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi usaha aktif siswa untuk
membangun pengetahuan tersebut melalui suatu pengalaman.
Minat belajar dapat disimpulkan berdasarkan beberapa pendapat ahli yang
telah diuraikan sebelumnya. Jadi, minat belajar adalah suatu ketertarikan dan
keinginan seseorang untuk terlibat dalam proses perubahan tingkah laku dan
membangun pengetahuan baru secara aktif tanpa adanya paksaan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

b.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Slameto (dalam Djaali, 2007:121) menjelaskan bahwa minat belajar tidak

dibawa sejak lahir. Minat tersebut dipengaruhi oleh adanya kebutuhan dan
kepuasan. Jika kebutuhan dan kepuasan terpenuhi, maka muncul minat. Pendapat
ini diperkuat oleh Djamarah (2011:192) yang menyatakan bahwa upaya yang
dapat dilakukan untuk membangkitkan minat siswa adalah memahami
kebutuhannya dan melayani kebutuhan tersebut.
Skinner (dalam Kusumah 2009:272) juga mengungkapkan bahwa untuk
mempengaruhi minat siswa, maka guru perlu mengubah proses pembelajaran
menjadi lebih menggairahkan. Cara yang dilakukan untuk membuat proses
pembelajaran bergairah adalah membuat materi yang harus dipelajari menjadi
menarik dan menciptakan suasana baru. Suasana baru tersebut dapat diciptakan
dengan menggunakan pendekatan dalam pembelajaran sesuai dengan konsep
belajar yang mampu memenuhi kebutuhan siswa. Jadi, minat dapat ditingkatkan
dengan memahami dan memenuhi kebutuhan siswa, memberikan kesempatan dan
kebebasan kepada siswa untuk bereksplorasi dan berfikir kreatif, serta mengubah
proses pembelajaran menjadi lebih menggairahkan dengan menerapkan konsep
belajar yang mengaktifkan siswa.
c.

Indikator Minat Belajar
Slameto (2010:180) mengungkapkan bahwa “minat dapat diekspresikan

melalui pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal
daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu
aktivitas. Pendapat ini didukung oleh pendapat Djamarah (2002:191) yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

mengungkapkan bahwa “minat dapat diekspresikan melalui perasaan senang dan
melalui partisipasi dalam suatu aktivitas”. Partisipasi tersebut dapat berupa
perhatian dan keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran IPA.
Mardapi (2008:112) menjelaskan bahwa indikator siswa yang memiliki
minat pada mata pelajaran adalah adanya kesadaran tentang manfaat dari mata
pelajaran tersebut, usaha untuk memahami mata pelajaran, usaha untuk membaca
buku mengenai mata pelajaran, usaha bertanya mengenai mata pelajaran, dan
usaha untuk mengerjakan tugas mata pelajaran dengan suka rela. Usaha yang
dilakukan siswa tersebut menunjukkan adanya inisiatif terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan yang diminatinya.
Indikator minat belajar pada mata pelajaran IPA yang digunakan
berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari uraian di atas adalah (1) siswa
memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA; (2) siswa memperhatikan saat proses
pembelajaran IPA; (3) siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA; dan (4)
siswa berinisiatif mencari informasi baru. Indikator ini digunakan sebagai dasar
penyusunan instrumen untuk mengukur minat belajar siswa.
3.

Prestasi Belajar

a.

Pengertian Prestasi Belajar
Winkel (dalam Sunarto 2009) menjelaskan mengenai pengertian prestasi

belajar sebagai bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Syah
(2003:214) menjelaskan bahwa ada 3 aspek dalam prestasi belajar, yaitu : aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor. Aspek kognitif berkaitan dengan kemampuan
berpikir dan intelektual siswa. Aderson (dalam Supratiknya, 2012:8) memaparkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

aspek kognitif terdiri dari tahapan mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan.
Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan nilai, sikap, dan
kecerdasan emosional siswa. Supratiknya (2012:12) menjelaskan bahwa ranah
afektif meliputi sikap, minat, perhatian, kesadaran, nilai, dan apresiasi. Aspek
psikomotor adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan gerak fisik
yang mempengaruhi sikap mental. Supratiknya (2012:15) menjelaskan bahwa
aspek psikomotor ini mencakup kemampuan menggunakan aneka keterampilan
motor, koordinasi, dan gerakan fisik. Aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
tersebut menjadi dasar dari penilaian otentik.
Pengertian prestasi belajar dapat disimpulkan berdasarkan pendapat yang
telah dikemukakan para ahli. Prestasi belajar adalah keberhasilan yang telah
dicapai oleh seseorang yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
b.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti yang diungkapkan

oleh Syah (2001:132) yaitu faktor internal, eksternal, dan pendekatan belajar.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri siswa seperti bakat,
kecerdasan, minat, dan motivasi. Faktor eksternal berasal dari luar diri siswa.
Faktor eksternal meliputi kualitas guru dalam penguasaan materi, metode yang
digunakan dalam mengajar, fasilitas mengajar, lingkungan yang mendukung, dan
sebagainya. Faktor pendekatan belajar merupakan suatu upaya belajar siswa yang
menggunakan strategi dan metode belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTI

Dokumen yang terkait

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPA menggunakan pendekatan SCL model PBL pada siswa kelas IV SD Kanisius Nglinggi.

0 1 337

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Kanisius Kalasan menggunakan metode kontekstual.

0 1 231

Peningkatan minat dan prestasi belajar matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI siswa kelas V semester genap SD Kanisius Minggir tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 212

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Kanisius Kalasan menggunakan metode kontekstual

0 1 229

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual pada materi pecahan siswa kelas IV SD Kanisius Sorowajan semester II tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 2 204

Peningkatan minat dan prestasi belajar matematika dengan menggunakan pendekatan PMRI siswa kelas V semester genap SD Kanisius Minggir tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 210

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPA materi fase-fase bulan kelas IV Sekolah Dasar Kanisius Jetisdepok dengan pendekatan kontekstual - USD Repository

0 3 240

Peningkatan minat dan prestasi belajar dengan pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV SD Kanisius Jetis Depok tahun pelajaran 2013/2014 - USD Repository

0 1 277

Peningkatan kemandirian dan prestasi belajar matematika menggunakan pendekatan PMRI siswa kelas IV SD Kanisius Gayam Yogyakarta - USD Repository

0 3 309

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru 1 menggunakan pendekatan kontekstual - USD Repository

0 0 406