Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Kanisius Kalasan menggunakan metode kontekstual.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA
SISWA KELAS V SD KANISIUS KALASAN MENGGUNAKAN
METODE KONTEKSTUAL
Oleh:
Aprilia Rachmawati
NIM : 091134138
Observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas V SD Kanisius Kalasan
menunjukkan ada permasalahan khususnya pada mata pelajaran IPA.Peneliti
berasumsi bahwa permasalahan tersebut muncul karena guru menggunakan metode
ceramah dalam proses pembelajaran.permasalahan yang muncul dari hasil observasi
tersebut adalah rendahnya keaktifan dan prestasi belajara siswa. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas V SD
Kanisius Kalasan menggunakan metode kontekstual.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Prosedur penelitian ini
ada empat langkah yaitu perencanaan, pelaksanakan, observasi, dan refleksi. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Kalasan yang berjumlah 37 siswa.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi dan wawancara. Tehnik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kuantitatif dan teknik
kualitatif. Teknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil tes tertulis,
sedangkan teknik kualitatif di gunakan untuk menganalisis data non tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menggunakan metode kontekstual dalam
proses pembelajaran IPA,variabel keaktifan mengalami peningkatan dari 5,00
menjadi 8,00 untuk rata-rata turus pada indikator keaktifan pertama dari 5,00
menjadi 9,00, untuk indikator keaktifan kedua dari 5,00 menjadi 7,00, untuk
indikator keaktifan ketiga dari 5,00 menjadi 8,00. Pada prestasi belajar siswa,
peningkatan ditunjukkan dengan meningkatnya rata-rata kelas dari 62,12 menjadi
77,57. Selain rata-rata kelas, peningkatan ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah
siswa yang mencapai KKM dari 37,14% menjadi 83,78%. Berdasarkan paparan
tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan metode kontekstual dalam proses
pembelajaran dapat meningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD
Kanisius Kalasan dan penggunaan metode kontekstual dalam proses pembalajaran
juga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD
Kanisius Kalasan

Kata kunci : keaktifan, prestasi, metode kontekstual.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
INCREASING THE LEARNING INVOLVEMENT AND ACHIEVEMENT
IN LEARNING SCIENCE FOR GRADE V STUDENTS OF KALASAN
ELEMENTARY SCHOOL USING CONTEXTUAL LEARNING METHOD
By
Aprilia Rachmawati
091134138
Observation conducted by researcher the first grade class of V. Kanisius Kalasan


Primary school which showed problems especially on social. It was assumed by the
researcher that those problems raised because the teacher used speech method on its
learning process, and without media support in clarifying the materials delivered. The
problem arouse from the result ofean observation of activity and learning
achievement of students. The purpose of this research was to increase the activities of
science learning of students in the first grade. Another purpose of this research was to
increase the liveliness and the achievement of natural science learning of fifth grade
students in Kalasan Elementary shcool, Kanisius Kalasan by using contextual
method.
The type of this research was a class room action research.There were four
steps in this research procedure, those were planning, implementing, observing, and
reflecting. The subjects were first grade students of Kanisius Kalasan Primary
School consisten of 37 students. The data were obtained with test and non-test
techniques. The data analysis used in this research was quantitative and qualitative
techniques. Quantitative technique was applied to analyze the data obtained from
written test results, while technique qualitative was used to analyze non test data.
The results showed that with the use of contextual method increased the live
liness and natural science learning achievement of students. There was an increase in
the variable of activity from 5.00 to 8.00: for pillar average at first indicator; from
6.00 to 9.00, for second indicator ;and from 5.00 to 7.00 for third indicator 5.00 to

8.00. The result also showed that learning achievement variable had increased, for
class score averages from 62,12 to 77.57, and for achieving KKM from 37,14% to
83,78% . Based on those description,the researcher concluded that the application of
contextual method in learning process could increase the liveliness and the learning
achievement of natural science of fifth grade students of Kanisius elementary School
Kalasan. And the use of contextual method in the learning process were also able to
increase learning achievement in the subject of natural science on frist grade students,
Kanisius Kalasan Primary School.
Key Words :Activities, Learning Achievement, Contextual Metod.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

P E NI NG K A T A N K E A K T I F A N D A N P R E S T A S I B E L A J A R I P A

S I S W A K E L A S V SD K A NI S I U S K A L A S A N M E NG G UNA K A N
M E T O D E K O NT E K ST UA L
SK R I PSI
D iaj ukan S ebagai S alah S atu S yarat
Memperoleh Gelar S arj ana Pendidikan
Program S tudi Pendidikan Guru S ekolah Dasar

D isusun Oleh :
A prilia R achmawati
NIM : 091134138

P R O G R A M ST UD I P E ND I D I K A N G UR U SE K O L A H D A S A R
F A K UL T A S K E G UR UA N D A N I L M U P E ND I D I K A N
UNI V E R S I T A S S A NA T A D H A R M A
Y OG Y A K A R T A
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

P E NI NG K A T A N K E A K T I F A N D A N P R E S T A S I B E L A J A R I P A
S I S W A K E L A S V S D K A NI SI U S K A L A SA N M E NG G UNA K A N
M E T O D E K O NT E K ST UA L
SK R I PSI
D iaj ukan S ebagai S alah S atu S yarat
Memperoleh Gelar Sarj ana Pendidikan
Program S tudi Pendidikan Guru S ekolah Dasar

D isusun Oleh :
A prilia R achmawati
NIM : 091134138

P R O G R A M S T UD I P E ND I D I K A N G UR U S E K O L A H D A SA R
F A K UL T A S K E G UR UA N D A N I L M U P E ND I D I K A N
UNI V E R S I T A S S A NA T A D H A R M A
Y OG Y A K A R T A

2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOT T O
S E S UNGGUHNY A

A LLA H

ME NY UR UH

K A MU

ME NY A MPA IK A N

A MA NA T PA DA OR A NG Y A NG BE R HA K ME NE R IMA NY A , DA N ( ME NY UR UH

K A MU) A PA BIL A ME NE T A PK A N HUK UM DIA NT A R A MA NUS IA S UPA Y A
K A MU ME NE T A PK A N DE NGA N A DIL . S E S UNGGUHNY A A L L A H ME MBE R I
PE NGA J A R A N

S E BA IK -BA IK NY A

PA DA MU.

S E S UNGGUHNY A

A LLA H

A DA L A H MA HA PE NDE NGA R L A GI MA HA ME L IHA T ( Q. S A N NIS A 4 :5 8 ) .

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

P E R NY A T A A N P E R S E T UJ UA N
P UB L I K A SI K A R Y A I L M I A H UNT UK K E PE NT I NG A N A K A D E M I S

Y ang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas S anata Dharma
Nama: A prilia R achmawati
NIM : 091134138
D emi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata D harma karya ilmiah saya yang berj udul : “P E NI NG K A T A N
K E A K T I F A N D A N P R E S T A SI B E L A J A R I P A K E L A S V S D K A NI SI U S
K A L A SA N M E NG G UNA K A N M E T O D E K O NT E K S T UA L ” D engan demikian
saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata D harma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk
pengkajian data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
D emikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Y ogyakarta 20 F ebruari 2014
Y ang menyatakan

A prilia R achmawati

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

P E R NY A T A A N K E A S L I A N K A R Y A
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Y ogyakarta 20 F ebruari 2014
Penulis

A prilia R achmawati

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

A B ST R A K
P E NI NG K A T A N K E A K T I F A N D A N P R E S T A SI B E L A J A R I P A
S I S W A K E L A S V S D K A NI SI U S K A L A SA N M E NG G UNA K A N
M E T O D E K O NT E K ST UA L
O leh:
A pr ilia R achmawati
NI M : 091134138
Observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas V S D K anisius K alasan
menunj ukkan ada permasalahan khususnya pada mata pelajaran IPA .Peneliti
berasumsi bahwa permasalahan tersebut muncul karena guru menggunakan metode
ceramah dalam proses pembelajaran.permasalahan yang muncul dari hasil observasi
tersebut adalah rendahnya keaktifan dan prestasi belajara siswa. Penelitian ini
bertuj uan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belaj ar siswa kelas V S D
K anisius K alasan menggunakan metode kontekstual.
J enis penelitian ini adalah Penelitian T indakan K elas. Prosedur penelitian ini
ada empat langkah yaitu perencanaan, pelaksanakan, observasi, dan refleksi. S ubjek
penelitian ini adalah siswa kelas V S D K anisius K alasan yang berj umlah 37 siswa.
T eknik pengumpulan data yang di gunakan adalah Observasi dan wawancara. T ehnik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kuantitatif dan teknik
kualitatif. T eknik kuantitatif digunakan untuk menganalisis data hasil tes tertulis,
sedangkan teknik kualitatif di gunakan untuk menganalisis data non tes.
Hasil penelitian menunj ukkan bahwa menggunakan metode kontekstual dalam
proses pembelajaran IPA ,variabel keaktifan mengalami peningkatan dari 5,00
menjadi 8,00 untuk rata-rata turus pada indikator keaktifan pertama dari 5,00
menjadi 9,00, untuk indikator keaktifan kedua dari 5,00 menjadi 7,00, untuk
indikator keaktifan ketiga dari 5,00 menj adi 8,00. Pada prestasi belaj ar siswa,
peningkatan ditunj ukkan dengan meningkatnya rata-rata kelas dari 62,12 menjadi
77,57. Selain rata-rata kelas, peningkatan ditunjukkan dengan meningkatnya j umlah
siswa yang mencapai K K M dari 37,14% menjadi 83,78%. B erdasarkan paparan
tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa penggunaan metode kontekstual dalam proses
pembelajaran dapat meningkatan keaktifan dan prestasi belaj ar IPA siswa kelas V S D
K anisius K alasan dan penggunaan metode kontekstual dalam proses pembalaj aran
j uga dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA siswa kelas V S D
K anisius K alasan
K ata kunci : keaktifan, prestasi, metode kontekstual.

vi i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

A B ST R A C T
I NC R E A S I NG T H E L E A R NI NG I NV O L V E M E NT A ND A C H I E V E M E NT
I N L E A R NI NG S C I E NC E F O R G R A D E V S T UD E NT S O F K A L A S A N
E L E M E NT A R Y S C H O O L US I NG C O NT E X T UA L L E A R NI NG M E T H O D
By
A pr ilia R achmawati
091134138
Observation conducted by researcher the first grade class of V . K anisius K alasan

Primary school which showed problems especially on social. It was assumed by the
researcher that those problems raised because the teacher used speech method on its
learning process, and without media support in clarifying the materials delivered. T he
problem arouse from the result ofean observation of activity and learning
achievement of students. T he purpose of this research was to increase the activities of
science learning of students in the first grade. A nother purpose of this research was to
increase the liveliness and the achievement of natural science learning of fifth grade
students in K alasan E lementary shcool, K anisius K alasan by using contextual
method.
T he type of this research was a class room action research.T here were four
steps in this research procedure, those were planning, implementing, observing, and
reflecting. T he subj ects were first grade students of K anisius K alasan Primary
S chool consisten of 37 students. T he data were obtained with test and non-test
techniques. T he data analysis used in this research was quantitative and qualitative
techniques. Quantitative technique was applied to analyze the data obtained from
written test results, while technique qualitative was used to analyze non test data.
T he results showed that with the use of contextual method increased the live
liness and natural science learning achievement of students. T here was an increase in
the variable of activity from 5.00 to 8.00: for pillar average at first indicator; from
6.00 to 9.00, for second indicator ;and from 5.00 to 7.00 for third indicator 5.00 to
8.00. T he result also showed that learning achievement variable had increased, for
class score averages from 62,12 to 77.57, and for achieving K K M from 37,14% to
83,78% . B ased on those description,the researcher concluded that the application of
contextual method in learning process could increase the liveliness and the learning
achievement of natural science of fifth grade students of K anisius elementary S chool
K alasan. A nd the use of contextual method in the learning process were also able to
increase learning achievement in the subject of natural science on frist grade students,
K anisius K alasan Primary School.
K ey Words : Activities, L earning Achievement, C ontextual Metod.

vi i i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

K A T A P E NG A NT A R
A lhamdulillahirobil’alamin yaa R abb. Puj i syukur penulis panjatkan
kehadiran A llah SW T yang telah memberikan segala kenikmatan dan hidayahnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi ini yang berj udul
“P E NI NG K A T A N K E A K T I F A N D A N P R E S T A S I B E L A J A R I P A SI S W A
K EL AS V

S D K A NI S I U S K A L A S A N M E NG G UNA K A N M E T O D E

K O NT E K ST UA L ”. Penulisan tugas akhir ini bertuj uan untuk memenuhi salah
satu syarat dalam memperoleh gelar sarj ana pada program studi pendidikan Guru
Sekolah D asar Universitas Sanata D harma.
Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini tidak akan berhasil tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
a. R ohandi, Ph.D., selaku Dekan F akultas Ilmu Pendidikan Universitas D harma.
b. G. A ri Nugrahanta, S.J ., S.S., B ST ., M.A . selaku K etua Program S tudi
Pendidikan S ekolah D asar Universitas S anata D harma.
c. E . C atur R ismiati, S .Pd., M.A ., E d.D. selaku dosen pembimbing I, terima
kasih atas bimbingan, nasihat dan waktu yang telah diberikan dari awal
hingga tugas akhir ini selesai.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

d. W ahyu W ido S ari, S .S i., M. B iotech. selaku dosen pembimbing II, , terima
kasih atas bimbingan, nasihat dan waktu yang telah diberikan dari awal
hingga tugas akhir ini selesai.
e. P. A gustina R ia D ewi selaku kepala sekolah S D K anisius K alasan yang telah
memberikan ijin tempat untuk melakukan penelitian.
f. M.I. S usi W idya Hesti,S .Pd. selaku guru mata pelajaran IPA SD K anisius
K alasan yang telah bersedia memberikan bantuan dalam proses penelitian.
g. S eluruh siswa kelas V A SD K anisius K alasan selaku subjek penelitian yang
telah bersedia untuk membantu saya dalam proses penelitian.
h. S egenap staf guru dan karyawan S D K anisius K alasan yang telah memberikan
bantuan sehingga proses penelitian berlangsung dengan lancar.
i. K edua orang tua saya B apak S lamet dan Ibu Umi F aizah yang selalu
memberikan semangat dan dukungan serta D oa.
j. A priyanti D wi S etiarini, D anang W atu A j i, Y udi Prastio, R ajendra L eonel
A lviano W atuaj i, yang selalu memberikan semangat.
k. Paulin, K ristian, Gangga, L usia selaku teman PPL di SD K anisius kalasan
yang selalu memberi dukungan dan bantuan dalam proses penelitian.
l. T eman-teman PGS D angkatan 2009 atas semangat, dukungan dan kerj asama
selama proses kegiatan perkuliahan.
m. R oni B askoro, L ely, A lvita, Galih, V ivin, D ien, W ahyu, A rifin, Handoko,
terima kasih atas bantuan kalian karena penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan baik.
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

n. A nisa S udarmini dan Gabrella D etty P,Nur J anah, Melani, Okti, selaku
sahabat yang selalu memberikan motivasi, dukungan dan bantuan selama
proses perkuliahan berlangsung dan sebagai bercurah rasa dalam suka maupun
duka.
o. T eman-teman Universitas S anata D harma dan semua pihak yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan doa, semangat dan
bantuan kepada penulis dari awal hingga T ugas akhir ini selesai.
Penulis menyadari bahwa laporan penelitian tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima segala masukan, kritik, saran yang
bersifat konstruktif demi kesempurnaan penyusunan laporan tugas akhir ini masamasa yang akan datang . A khir kata, semoga laporan penelitian tugas akhir ini
berguna bagi semua pihak.
T erima kasih.

Y ogyakarta 20 F ebruari 2014
Penulis

A prilia R achmawati

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DA F T A R I SI
H A L A M A N J UD UL

i

H A L A M A N P E R S E T UJ UA N P E M B I M B I NG

ii

H A L A M A N P E NG E S A H A N

iii

H A L A M A N M O T T O D A N PE R S E M B A H A N

vi

P E R NY A T A A N P E R S E T UJ UA N P UB L I K A S I

v

P E R NY A T A A N K E A S L I A N K A R Y A

iv

A B ST R A K

vii

A BST R AC T

viii

K A T A P E NG A NT A R

ix

DA F T A R I SI

xii

DA F T A R B A G A N

xv

DA F T A R T A B E L

xvi

DA F T A R G R A F I K

xvii

DA F T A R L A M PI R A N

xviii

B A B I PE ND A H UL UA N
1.1. L atar B elakang Masalah

1

1.2. Pembatasan Masalah

5

1.3. R umusan Masalah

6

1.4. D efinisi Operasional

6

1.5. T uj uan Penelitian

7

1.6. Manfaat Penelitian

7
xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B A B I I T I NJ A UA N L I T E R A T UR
2.1. K aj ian T eori

10

2.1.1. K eaktifan

10

2.1.2. Prestasi B elaj ar

13

2.1.3. Metode Pembelajaran K ontekstual

19

2.1.4. Ilmu Pengetahuan A lam (IPA )

25

2.2. Penelitian yang relevan

28

2.3. B agan Penelitian yang relevan

31

2.4. K erangka berfikir

32

2.5. Hipotesis tindakan

34

B A B I I I M E T O D E P E NE L I T I A N
3.1. J enis Penelitian

35

3.2. Setting Penelitian

38

3.3. Pelaksanaan Penelitian

39

3.4. Instrumen Penelitian

42

3.5. Indikator K eberhasilan

55

3.6. T eknik A nalisis D ata

56

3.7. J adwal Penelitian

59

B A B I V H A S I L P E NE L I T I A N D A N P E M B A H A S A N
4.1 Hasil Penelitian

61

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

74

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B A B V P E NUT UP
5.1 K esimpulan

83

5.2 Saran

84

5.3 K eterbatasan

85

D A F T A R P US T A K A

87

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DA F T A R G A M B A R

Gambar 1 Penelitian yang relevan… … … … … … … … … … … … … … … … … … 31
Gambar 2 F ase siklus dalam Penelitian T indakan K elas (PT K )
Gambar 3 S truktur lapisan tanah hasil pekerj aan siswa.................................. 75

xv

35

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DA F T A R T A B E L

T abel 1 D eskripsi setiap indikator keaktifan siswa

42

T abel 2 D aftar pertanyaan wawancara

43

T abel 3 K isi-kisi soal evaluasi pada siklus

45

T abel 4 K riteria besar koefisien realibilitas

49

T abel 5 V alidasi silabus

50

T abel 6 V alidasi R PP

51

T abel 7 Hasil validasi soal evalusi

53

T abel 8 Hasil reliabilitas S tatistik

55

T abel 9 Indikator keberhasilan

56

T abel 10 Observasi keaktifan siswa pertemuan 1

67

T abel 11 Observasi aktifitas siswa pertemuan 2

69

T abel 12 Observasi keaktifan siswa pertemuan 3

72

T abel 13 Daftar nilai siswa kelas V SD K anisius kalasan pada
materi ajar jenis-j enis tanah

74

T abel 14 A kumulasi hasil observasi keaktifan siswa

77

T abel 15 Indikator keberhasilan penelitian

82

xv i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DA F T A R G R A F I K

Grafik 1 Peningkatan Hasil K eaktifan S iswa D isetiap Indikator

79

Grafik 2 Peningkatan R ata-R ata K elas

81

Grafik 3 Peningkatan J umlah S iswa Y ang Mencapai K K M....................81

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DA F T A R L A M PI R A N
L ampiran 1. S urat ijin penelitian .......................................................................

90

L ampiran 2. S kor awal siswa..............................................................................

92

L ampiran 3. Hasil validasi perangkat pembelajaran...........................................

96

L ampiran 4. Perangkat pembelajaran sebelum divalidasi..................................

102

L ampiran 5. Perangkat pembelajaran sesudah divalidasi.................................

128

L ampiran 6. Hasil validasi keaktifan.................................................................

153

L ampiran 7. Hasil reabilitas dari S PS S .............................................................

158

L ampiran 8. Hasil validasi dari SPS S ...............................................................

159

L ampiran 9. Hasil pengamatan keaktifan.........................................................

160

L ampiran 10. Hasil karya siswa.......................................................................

174

L ampiran 11. F oto-F oto penelitan.....................................................................

196

xv i i i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BA B I
PE ND A H UL U A N

B ab ini diuraikan mengenai pendahuluan, hal-hal yang berkaitan dengan
pendahuluan

meliputi: (1.1) L atar B elakang Masalah, (1.2) Pembatasan

Masalah, (1.3) R umusan Masalah, (1.4)

D efi nisi Operasional, (1.5) T ujuan

Penelitian, (1.6) Manfaat penelitian.
1.1. L atar B elak ang M asalah
Pendidikan adalah salah satu modal penting bangsa jika ingin menj adi
sebuah bangsa yang besar. Pendidikan diharapkan mampu memberikan
perubahan ke arah yang lebih baik. W ulandari (2013:2) mengungkapkan
pendidikan adalah salah satu indikator kemajuan bangsa. Mutu pendidikan yang
baik menunjukkan peradaban suatu bangsa maju, karena dengan mutu
pendidikan yang baik akan menghasilkan banyak sekali S umber D aya Manusia
(S D M) yang berkualitas. Hal ini tentu bukan menjadi tanggung jawab pendidikan
menengah ke atas saja, tetapi pendidikan di seluruh lapisan, tidak terkecuali di
tingkat S ekolah D asar.
Para pendidik di sekolah dasar diharapkan mampu membentuk peserta
didik yang berkualitas. Pendidik juga diharapkan mampu bertugas mendorong
dan membimbing peserta didik untuk mencapai semua kompetensi yang
dibebankan. Z aini (2008:9) mengungkapkan realitanya peserta didik mempunyai
cara belajar berbeda-beda. B eratnya tugas guru tersebut membuat banyak guru
memilih mengajar dengan cara aman.

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

R ahardjo (2012:1) mengungkapkan bahwa guru berperan sebagai pengel ola
proses belajar mengajar, bertindak selaku fasilitator yang berusaha menciptakan
kondisi belajar, mengembangkan bahan pelaj aran dengan baik dan meningkatkan
kemampuan siswa untuk menyimak pel ajaran dan menguasai tujuan pendidikan
yang harus mereka capai. Guru memfasilitasi dan membimbing, siswa yang
berproses. Pada kenyataannya disekol ah-sekolah guru tidak bisa menfasilitasi
dan membimbing siswa dengan maksimal karena karena berbagai hal.
K eaktifan belajar merupakan hal yang penting dalam proses belajar peserta
didik, karena peserta di dik akan mendapat pengal aman baru melalui aktivitas.
Guru seharusnya menyaji kan materi pel ajaran yang diperlukan sebagai dasar bagi
para siswa untuk memecahkan masalah. S udah seharusnya materi pelajaran itu
dapat mengarah pada pemecahan masalah yang aktif dan bel ajar penemuan
(D ahar, 2011:83).
Materi pembelajaran IPA di S D biasanya selal u dimulai dari hal-hal dan
benda-benda yang ada di alam sekitar. Hal-hal dan benda-benda yang menjadi
materi pembelajaran IPA tersebut tentu sangatlah dekat dengan keseharian siswa.
W alaupun begitu, tetap saja banyak guru yang pada proses pembelajaran tidak
memanfaatkan kedekatan siswa dengan materi ajar. Guru lebih suka meminta
siswa untuk menghafal materi dari pada mengajak siswa mengkaitkan materi ajar
dengan kesehari annya. T etapi ada juga beberapa siswa yang sudah mampu
meraba hubungan materi ajar dengan kesehariannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Pada hal jika guru ingin mengkaitkan materi ajar dengan keberhasilan
belajar siswa, guru cukup membuat petunjuk rangkaian kegiatan. Guru
memastikan memastikan keaktifan siswa mel alui hal-hal dan benda-benda
tersebut. J ohnson (2010:36) mengungkapkan bahwa otak berusaha memberi arti
bagi suatu informasi baru dengan cara menghubungkannya dengan pengetahuan
dan keterampilan yang sudah ada. K eadaan ini tentu mampu mempermudah guru
untuk menemukan kebutuhan siswa dalam belajar. T etapi hal itu berbeda dengan
keadaan sesungguhnya, pada penerapannya justru terbalik. B eberapa guru masih
lebih memilih model pembelajaran yang sudah terbiasa dilakukan, misalnya
model pembelajaran ceramah dan menghafal.
S elain mempengaruhi keaktifan siswa, model pembelajaran dapat juga
mempengaruhi hasil prestasi belajar siswa. B eberapa materi aj ar tertentu pada
pembelajaran IPA di S D K anisius K al asan tidak dapat tercapai dengan baik
jika tanpa sebuah pengantar atau metode pembel ajaran yang baik. S al ah satunya
contohnya, prestasi belaj ar siswa kelas V S D K anisius K alasan tahun pel ajaran
2010/2011 pada mata pelajaran IPA dengan materi jenis-jenis tanah masih
rendah. K eaktifan siswa mengikuti pembelaj aran IPA

masih rendah, dan

diikuti prestasi yang juga masih rendah. Nilai rata-rata tersebut masih banyak
yang masih di bawah K K M dan K K M yang ditentukan oleh guru kelas sebesar
70,00 dan dari hasil Persentase jumlah siswa yang telah mencapai K K M
adalah 13 siswa atau 37,14% dari jumlah total 35 jumlah siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas V S D K anisius
K alasan yang dilaksanakan pada tanggal 12 F ebruari 2013. Guru mengatakan
bahwa banyak hal yang menurut beliau membuat prestasi belajar siswa
masih di bawah K K M. Hal itu terbukti dengan nilai rata-rata 62,12. B eliau
mengakui bahwa pembelajaran IPA masih banyak menggunakan metode
ceramah, tentu keadaan ini membuat siswa kurang tertarik. Hal ini diperkuat
dengan

bukti dari R PP yang dimiliki guru. D alam rencana pembel ajaran

tersebut, pelaksanaan pembelajaran belum belum menggunakan media
pembelajaran, serta masih menggunakan metode ceramah saja.
D i hari yang sama, peneliti juga melakukan observasi keaktifan kel as.
Observasi ini bertujuan untuk melihat keaktifan belajar IPA siswa kelas V
S D K anisius K alasan. D alam hal ini peneliti sebagai observer, mengamati
kondisi siswa ketika pelajaran IPA dengan menggunakan rubrik pengamatan.
Hasil yang diperoleh dari indikator keaktifan siswa yang pertama bertanya
kepada guru dan teman tentang materi pembelajaran IPA saat proses
pembelajaran adalah 6,00, dari rata-rata kondisi awal, pada indikator keaktifan
siswa yang kedua mengemukakan pendapat keti ka berdiskusi kelompok adalah
5,00 dari rata-rata kondisi awal, dan pada indi kator

keaktifan yang ketiga

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran IPA
adalah 5,00 dari rata-rata kondisi awal. D ari data tersebut keaktifan siswa masih
sangat rendah. D ata tersebut menjadi acuan peneliti untuk mendeskri psikan
kondisi awal keaktifan si swa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

B erdasarkan keadaan ini, guru perlu merencanakan alternatif atau sol usi
untuk mengatasinya. G uru perlu mencoba menerapkan sebuah model atau
metode pembelajaran berbeda yang lebih tepat. K eaktifan adalah hal pertama
yang menjadi pertimbangan guru dalam memilih model atau metode
pembelajaran. B erdasarkan hasil
diatas, peneliti memutuskan

pendekatan dan berbagai pertimbangan

untuk menerapkan sebuah metode kontekstual

dalam pembelajaran IPA di kelas V S D K anisius K alasan.
Metode kontekstual menyedi akan 7 komponen pembelajaran dalam kel as
yang dapat membuat siswa aktif. K omponen tersebut diantaranya adalah
kontruktivisme, bertanya, inkuiri, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan
penilaian sebenarnya. S eluruh komponen tersebut tentu dapat membangun
pengalaman bel ajar siswa secara langsung. Glaserfed (dalam K omalasari,
2010:14) menegaskan

bahwa

pengetahuan

bukanlah

suatu tiruan dari

kenyataan (realitas). Pengetahuan selalu merupakan akibat atau hasi l dari
pengalaman belajar.
B erdasarkan
menyimpulkan

pertimbangan
bahwa

dan

penjabaran

diatas,

pembelajaran

konstektual

diharapkan dapat

memberikan pengalaman belajar
K omponen-komponen

yang

IPA

dimiliki

kepada

peneliti

siswa secara l angsung.

pembelajaran

kontekstual cukup

membuat siswa aktif. Oleh karena itu, peneliti melakukan sebuah Penelitian
T indakan K elas (PT K )

dengan judul Peningkatan K eaktifan dan Prestasi

B elajar IPA S iswa K el as V S D K anisius K al asan T ahun A j aran 2012/2013
Menggunakan Metode K ontekstual.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

1.2. Pembatasan M asalah
Pada penerapan pembelajaran IPA di kelas V , banyak kompetensi yang
harus dicapai siswa. Penelitian ini hanya mengambil sal ah satu kompetensi
saja, yaitu tentang jenis-jenis tanah. D engan menggunakan pendekatan
kontekstual peneliti ingi n meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran IPA , khususnya pada materi jenis-jenis tanah.
1.3. R umusan M asalah
B erdasarkan

dari

latar bel akang

permasalahan diatas, maka rumusan

masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. B agaimana metode kontekstual dilaksanakan dalam upaya meningkatkan
keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPA kelas V di S D K anisius K alasan
tahun pelajaran 2012/2013?
2. B agaimana metode kontekstual dilaksanakan dalam upaya meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam mata pel ajaran IPA kelas V di S D K anisi us
K alasan tahun pelajaran 2012/2013?
1.4. D efinisi Oper asional
Untuk
penelitian

memperjelas pengertian-pengertian yang

ini, penulis membuat

tersebut. B erikut ini

batasan

adalah beberapa

terdapat dalam

terhadap beberapa pengertian

pengertian yang terdapat dalam

penelitian ini:
1.4.1. K eaktifan belajar adalah segala kegiatan atau aktifitas yang dilakukan siswa
dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah yang ditandai dengan
bertanya, mengemukakan pendapat dan mengerjakan tugas yang diberikan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

1.4.2. Prestasi belajar adalah hasil yang diperol eh siswa setel ah mengikuti proses
pembelajaran dan sudah melakukan tes evaluasi atas materi yang telah
diajarkan.
1.4.3. Motode pembelajaran kontestual adalah

model pembelajaran yang dapat

meningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa yang menyedikan dari 7
komponen adalah kontruktivisme, bertanya, inkuiri, masyarakat belajar,
pemodelan, refleksi dan penilian sebenarnya.
1.5. T uj uan Penelitian
T ujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dijabarkan menjadi
tujuan umum dan tujuan khusus. B erikut ini adalah tujuan umum dan
tujuan khusus dari peneli tian ini :
1.5.1. T ujuan umum:
T ujuan umum dari penelitian ini adalah agar penelitian ini menjadi
masukan bagi guru dalam proses belajar mengajar di kelas sehingga
pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa untuk belajar
IPA .
1.5.2. T ujuan K husus:
a. Mendeskripsikan

dan

menjelaskan

peningkatan

pembelaj aran

IPA

melalui metode kontekstual pada keaktifan siswa kelas V S D K anisius
K alasan.
b. Peningkatan keaktifan

dan prestasi belajar pada mata pelaj aran

melalui metode kontekstual di kelas V S D K anisi us K alasan.

IPA

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

1.6. M anfaat Penelitian
1.6.1. B agi Peneliti
S elain untuk memenuhi syarat kelulusan studi peneliti, penelitian ini
mempunyai banyak manfaat bagi peneliti. Proses penelitian ini memberikan
pengalaman menerapkan sebuah metode pembelajaran. Penelitian ini juga
memberikan pengalaman kepada peneliti

mendesain dan mengelola kelas.

S ecara personal, penelitian ini juga dapat meningkatkan kemampuan menulis
bidang ilmiah peneliti.
1.6.2. B agi S iswa
A da dua manfaat dari penelitian ini bagi siswa. Pertama, prestasi
siswa pada mata pelajaran IPA tentu akan meningkat. Hal ini bermanfaat
bagi akademik siswa. K edua, dengan kebebasan siswa beraktifitas dalam kelas
maka siswa akan memperoleh pengal aman dari aktifitas-aktifitas tersebut.
Pengal aman tersebut akan membekas dalam siswa hingga siswa sampai
pada jenjang pendidikan selanjutnya. S elain itu, keaktifan meningkatkan
kepercayaan

diri

siswa, karena

merasa

dilibatkan dan bisa memberi

kontribusi dalam mencapai tujuan.
1.6.3. B agi Guru
Penelitian

ini bertujuan

meningkatkan prestasi belaj ar siswa.

Peningkatan prestasi pada penelitian ini tentu memudahkan guru mencapai
tujuan pembelajaran. G uru tidak perlu melakukan remidial atau tambahan
waktu agar siswa mencapai K K M. S el ain itu, penelitian ini memberikan
pengalaman kepada guru mengenai pembel ajaran yang inov atif.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

1.6.4. B agi S ekolah
Peningkatan hasil bel ajar yang meningkat tentu memberikan kepuasan
bagi sekolah. S ekolah dianggap berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Hal
ini tentu akan meningkatkan kepercayaan orang tua terhadap pihak sekolah.
A kibatnya, semakin banyak orang tua yang mempercayakan anaknya untuk
belajar di S D tersebut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BA B II
T I NJ A UA N PUS T A K A

D alam bab ini diuraikan mengenai pendahuluan,hal-hal yang berkaitan
dengan landasan teori meliputi: (2.1) K ajian Pustaka, (2.2) Penelitian yang
R elevan, ( 2.3)

B agan penelitian R elevan,( 2.4 ) K erangka B erpikir, (2.5)

Hipotesis T indakan.
2.1 K aj ian T eor i
Untuk memperdalam pengertian-pengertian maupun pengetahuan halhal yang menjadi objek dan subjek penelitian, peneliti juga menggali kajian
teori dari pustaka. B erikut ini adalah kajian teori dari penelitian ini:
2.1.1 K eak tifan
2.2.1.1 Pengertian K eaktifan
K eaktifan berasal dari kata aktif. A ktif dalam K amus B esar B ahasa
Indonesia (2002:19)dapat berarti giat.S elanjutnya, keaktifan dapat diartikan
juga sebuah kegiatan. B elajar itu sendiri merupakan sebuah kegi atan.S unaryo
(dalam K omal asari, 2010:2) mengungkapkan bahwa bel ajar merupakan suatu
kegi atan dimana seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan
tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
Guru memang tidak bisa melihat aktivitas,pikiran dan perasaan
siswa,tetapi guru dapat mengamati dari mani festasinya. Manifestasi dari
aktifitas

siswa

dapat

dilihat

dari

10

kegiatan

siswa

bertanya,si swa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

mengemukakan ide,siswa menyanggah ide,si swa menyetujui ide, siswa
menjawab,

siswa

melakukan

diskusi,siswa

memecahkan

soal,siswa

mengamati sesuatu,siswa melaporkan hasil pekerjaannya,siswa membuat
rangkuman dan sebagai nya. S emua kegi atan si swa tersebut sebagai akibat
adanya aktivitas pikiran dan perasaan.
Peneliti sendiri menyi mpulkan bahwa keaktifan adalah segala
aktivitasyang dilakukan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di
sekolah. K eaktifan belaj ar siswa dapatdilihat dari keterlibatan siswa dal am
proses belajar mengaj ar yang beranekaragamseperti pada saat siswa
mendengarkan ceramah, diskusi, membuat suatu alat,membuat laporan
pelaksanaan tugas dan sebagainya.
2.2.1.2 C iri-ciri S iswa A ktif
S urjobroto (2002:71) menyatakan bahwa siswa dikatakan aktif jika
menunjukkanciri-ciri sebagai berikut: (1) S iswa berbuat sesuatu untuk
memahami

materi

pelajaran.(2)Pengetahuan

dipelajari,

ditemukan oleh siswa.(3)Mencobakan sendiri

dialami,

dan

konsep-konsep.(4)S i swa

mengkomunikasikan hasil pikirannya.
2.2.1.3 Indikator K eaktifan
S udjana (2009:61) mengatakan keaktifan siswa mengikuti proses
pembelajaran dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu:(1) turut serta dalam
melaksanakan tugas belajarnya, (2) siswa terlibat dalam pemecahan masalah,
(3) bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapi nya, (4) berusaha mencari berbagai informasi yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

diperlukan untuk pemecahan persoalan yang sedang dihadapinya, (5)
melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, (6) menilai
kemampuan diri dan hasil-hasil yang diperol ehnya, (7) melatih diri dalam
memecahkan masalah soal atau masalah yang sejenis, (8) menggunakan atau
menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau
persoalan yang dihadapinya.
Peneliti menerapkan uraian indikator-indikator tersebut sebagai dasar
penilaian keaktifan siswa dalam penelitian ini. B erdasarkan ulasan dan hasil
diskusi studi yang menggunakan variabel keaktifan, peneliti mengelompokkan
berbagai indikator di atas menjadi:
1. B er tanya k epada gur u dan teman tentang mater i pembelaj ar an I P A saat
pr oses pembelaj ar an.
Indikator ini terindikasi dilakukan siswa jika siswa terlibat dalam
proses tanya j awab. B aik menjawab pertanyaan guru atau teman hingga
bertanya jika tidak memahami persoalan yang dihadapinya.
2. M engemuk ak an pendapat k etik a ber disk usi k elompok .
Indikator

ini

terindikasi

dilakukan

siswa

j i ka

siswa

berani

mengemukakan gagasan secara spontan dan mel aksanakan diskusi kelompok
sesuai dengan petunjuk guru.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

3. M enger j ak an tugas yang diber ik an oleh gur u dalam pr oses pembelaj ar an
I PA .
Indikator ini terindikasi dilakukan siswa jika siswa turut aktif
mengerjakan tugas dan mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk
pemecahan persoalan yang sedang dihadapinya.
2.1.2 Pr estasi B elaj ar
2.2.1.1 Pengertian B elajar
B elajar merupakan sebuah proses kegi atan. Harold S pears (dalam
S iregar, 2010) mengemukakan belajar dengan l ebih detail, learning is to
observe, to read, to imitate, to try something them selves, to listen, to follow
direction (belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu
pada dirinya sendiri, mendengar dan mengikuti aturan). D apat disimpulkan
bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku untuk mencapai tujuan dari
yang tidak tahu menjadi tahu, atau dapat dikatakan sebagai proses yang
menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku dan kecakapan seorang.
Proses perubahan tingkah laku itu disebabkan ol eh hasil pengalamannya dan
berlangsung selama hidup.
B ertolak

dari

pendapat

tersebut,

belajar

bertujuan

untuk

mengembangkan pribadi manusia bukan sekadar mencerdaskan manusi a
belaka, tetapi menj adikan manusia yang berkepri badian yang luhur hal itulah
hakikat belajar. D al am mengembangkan kepri badian manusia seutuhnya
tersebut melibatkan unsur-unsur cipta atau membuat sesuatu, rasa atau

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

perasaan, karsa atau keinginan, kognitif atau pengetahuan, afektif atau sikap,
dan psikomotorik (gerakan).
S ebagi an orang beranggapan bahwa belajar hanya semata-mata
mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi ataupun materi pelaj aran. B elajar hanya sebuah kegiatan di
sekolah.A kan tetapi belajar bukan hanya sekedar mengumpulkan atau
menghafal fakta-fakta.Haryanta (2013:14) mengungkapkan bahwa belaj ar
dapat dipahami sebagai tahapan dari proses tidak tahu menjadi tahu, tingkah
laku individu yang berbeda antara sebelum belajar dan sesudah belaj ar yang
merupakan sebagai hasil dari pengalaman dan interaksinya. B elajar
merupakan suatu proses untuk merubah sesuatu, bahkan seumur hidupnya.
B elajar adalah proses kompleks yang terjadi pada semua orang dan
berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi ( bahkan dalam kandungan)
hingga liang lahat (S iregar dkk., 2010:12).
D ari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belaj ar
adalah suatu proses atau aktivitas yang dilakukan untuk membawa suatu
perubahan, sebagai suatu hasil usaha individu untuk mencari tujuan yang
lebih baik, dan perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan bukan hasil
kerusakan melainkan hasil pengal aman
Menurut S yah (dal am A ryani,

2011:18)

faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga: (1)F aktor
internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan
rohani siswa.(2) F aktor eksternal (faktor dari l uar siswa), yakni kondisi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

lingkungan di sekitar siswa.(3)F aktor pendekatan belajar (approach to
learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi
pelajaran
2.2.1.2 Prestasi
Prestasi merupakan bentuk hasil dari proses belajar. K ata “prestasi”
berasal dari bahasa B elanda, yaitu prestatie. Menurut K amus B esar B ahasa
Indonesia (K B B I, 2005:859), prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari
yang telah dilakukan, di kerjakan, dsb). Prestasi adalah hasil interaksi antara
beberapa faktor yang mempengaruhi baik dari dalam individu maupun dari
luar individu yang bersangkutan ( Hamalik 2001:36).
D jamarah (2002: 21) mengatakan bahwa prestasi adalah penilaian
pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan
dengan penguasaan bahan pelajaran yang disaji kan kepada mereka nilai nilai yang terdapat di dalam kurikulum. Pendapat tersebut dapat diartikan
bahwa prestasi belajar semaksimal mungkin dapat menyelesaikan tujuan
kurikulum, bahkan tujuan pendidikan. D ari berbagai pendapat ahli, prestasi
dapat diartikan sebagai suatu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan yang
telah dikerjakan dengan sungguh-sungguh demi mencapai tujuan tertentu.
2.2.1.3 Prestasi B elaj ar
Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari masalah belajar. Prestasi
belajar sendiri juga merupakan gabungan dua kata yang memiliki arti lebih
luas dari penggabungan pengertian dua kata tersebut. Prestasi belajar adal ah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

hasil belajar dari suatu kegiatan belajar yang dilakukan siswa melal ui
pengukuran dan penilai an terhadap hasil kegiatan belajar dalam bidang
akademik sesuai dengan nilai yang dicapainya (D harma, 2011:9).
Prestasi belajarjuga dapat berupa hasil usaha bekerja atau
belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dal am bentuk
nilai.D i sekolah, prestasi belajar hasil usaha belajar yang berupa nilai-nil ai
sebagai ukuran kecakapan dari usaha belaj ar yang telah dicapai seseorang.
Prestasi belajar ditunjukkan dengan jumlah nilai laporan hasil belajar atau
tes nilai sumatif.
D alam proses belajar mengajar, prestasi atau hasil belajar sangat
diperlukanuntuk mengetahui apakah seorang siswa berhasil atau tidak dalam
menyerap serta memahami suatu materi pembelajaran. Prestasi belajar dapat
diketahui dengan pemberian evaluasi kepada siswa untuk mengetahui
apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum. D ari hasil evaluasi
akan nampak bahwa siswa yangmenguasai materi akan mendapatkan skor
yang tinggi sesuai dengan tingkatpemahamannya. S kor inilah yang biasanya
digunakan untuk menyatakan prestasi siswa dalam sebuah pembelajaran.
A rikunto (2001:276) berpendapat bahwa nilai prestasi haruslah
mencerminkan tingkatan-tingkatan siswa sejauh mana telah dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan di setiap bidang studi. S imbol yang di gunakan untuk
menyatakan nilai, baik huruf maupun angka hendaknya merupakan tentang
prestasi siswa. D ari pengertian yang telah diuraikan di atas maka dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan capaian atau hasil akhir yang
bisa dilihat setelah proses belajaran.
Prestasi belajar dan proses belajar merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Prestasi belajar pada hakikatnya merupakan hasil akhir
dari proses belajar. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, biasanya
dilakukan evaluasi atau tes terhadap materi belajar yang telah diaj arkan.
S eberapa besar siswa mampu memberikan feed back dari setiap ev aluasi atau
tes yang diberikan. Prestasi belajar merupakan kesempurnaan seorang siswa
dalam berpikir, merasa, dan berbuat. Prestasi belajar seorang siswa
dikatakan sempurna jika memenuhi beberapa aspek dalam belajar. S yah
(2003:214-215) menyatakan bahwa prestasi bel ajar seorang peserta didik
dikatakan sempurna jika memenuhi tiga aspek, yakni: aspek kognitif, aspek
afektif, dan aspek psikomotorik.
A spek kognitif adalah aspek yang berkaitan dengan kegiatan berpikir.
A spek ini sangat berkaitan erat dengan tingkat intelegensi ( IQ) atau
kemampuan berpikir si swa. S ejak dulu aspek kognitif selalu menj adi
perhatian utama dal am sistem pendidikan formal. Hal itu terbukti dengan
melihat metode penilai an di sekolah.A spek afektif adalah aspek yang
berkaitan dengan nilai dan sikap. A spek iniberkaiatan sangat erat dengan
kecerdasan emosi (E Q) siswa. Penilian pada aspek ini dapat terlihat pada
kedisiplinan, tanggung j awab, sikap hormat terhadap guru, kepatuhan, dan
sebagainya.A spek psikomotorik menurut kamus besar bahasa Indonesia
adalah segal a sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan gerak fisik yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

mempengaruhi sikapmental. J adi lebih sederhananya, aspek ini menunjukkan
kemampuan atauketrampilan (skill) yang dimiliki siswa setelah meneri ma
pengetahuan.
2.2.1.4 F aktor-F aktor yang Mempengaruhi Prestasi B elajar
Prestasi

belajar

mempunyai

beberapa

faktor-faktor

yang

mempengaruhi tinggi dan rendahnya prestasi bel ajar. Prestasi belajar siswa
sangat tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi. Menurut S lameto
(dalam L ael y, 2013:34) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi bel ajar
secara umum dapat di gol ongkan menjadi faktor eksternal dan internal.
1. F aktor E ksternal
F aktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar adal ah faktor
yang berasal dari luar diri siswa, dalam hal ini adalah faktor sosial atau
lingkungan. A dapun F aktor lingkungan sendiri dari berupa lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
2. F aktor internal
F aktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor
yang berasal dari dal am diri siswa. F aktor-faktor tersebut adalah
kecerdasan, bakat, minat,dan motivasi belajar.
B erdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pada
dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat
dibedakan menj adi dua golongan, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan faktoryang berasal dari luar diri indi vidu.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

2.1.3 M etode P embelaj ar an K ontek stual
2.2.1.1 K onsep D asar Pembelajaran K ontekstual
C ontextual T eaching & L earningatau pembelajaran kontekstual adalah
sistem yang menyeluruh, terdiri dari bagi an-bagian yang saling terhubung.
J ika bagian-bagian ini terjalin satu sama lain, maka akan dihasilkan pengaruh
yang melebihi hasil yang diberikan bagian-bagiannya secara terpisah
(J ohnson, 2010:65). Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and
learning) adalah pendekatan pembelajaran yang meningkatkan antara materi
yang dipel ajari dengan kehidupan nyata siswa sehari -hari,baik dalam
lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun negara, dengan tuj uan
untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupan (K omal asari,
2010:7).
Pada penerapannya, pembelajaran kontekstual menawarkan konsep
bahwa mengajar bukan transformasi pengetahuan dari guru kepada si swa
dengan menghafal sej umlah konsep-konsep yang seperti terlepas dari
kehidupan nyata, akan tetapi lebih ditekankan pada upaya memfasilitasi siswa
untuk mecari kemampuan untuk bisa hidup (life skill) dari apa yang
dipelajarinya. D engan demikian, pembelajaran akan lebih bermakna, sekolah
lebih dekat dengan masyarakat (bukan dekat dari segi fisik), akan tetapi secara
fungsional apa yang dipelajari disekolah senantiasa bersentuhan dengan
situasi dan permasalahan kehidupan yang terjadi di lingkungan keluarga dan
masyarakat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

Untuk memperkuat pengal aman belajar siswa, tentu saja diperlukan
pembelajaran yang lebi h banyak memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melakukan, mencoba, dan mengal ami sendiri (learning to do), dan
bahkan sekedar pendengar yang pasif sebagi penerima terhadap semua
informasi yang disampai kan guru.
2.2.1.2 Metode Pembelajaran K ontesktual
Pembelajaran

kontekstual

terdiri

dari

7

komponen

yaitu:

kontruktsime,bertanya, i nkuiri,masyarakat belajar, pemodelan,reflekasi, dan
penilian sebenar