MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA PELAJARAN SAINS DI KELAS V SD NEGERI NO. 060955 MEDAN MARELAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012.
“Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Pada Pelajaran Sains Dikelas V
SD Negeri N0.060955 Medan Marelan”.
SKRIPSI
OLEH :
TIRTA JASA TAMA
N.I.M :108313372
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala
karunian dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Pelajaran
Sains Di Kelas V SD Negeri N0. 060955 Medan Marelan Tahun Pelajaran
2011/2012”dengan baik dan tepat waktu.skripsi ini disusun sebagai persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan PPSD Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari banyak mengalami kesulitan dan hambatan, selama
menyelesaikan skripsi ini, karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman
penulis. Penulis juga menyadari tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik tanpa bimbingan, saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak
terutama Dra. Rosliana Sitompul, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, saran, motivasi dan arahan mulai dari awal
penulisan proposal hingga selesainya penyusunan skripsi ini.
Penulisan proposal ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs.Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED,
serta Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II,Pembentu Dekan III FIP
UNIMED.
3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra
Sekolah Dasar (PPSD),Bapak Drs.Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekertaris
Jurusan Pendidikan PPSD FIP UNIMED.
4. Bapak Drs.Ramli Sitorus, M.Ed, Ibu Dra.Herawati Bukit. M.Pd, Ibu
Dra.Naeklan Simbolon.M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi ini
5. Ibu Dra. Rosliana Sitompul , M.Pd selaku pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan masukan serta saran-saran mulai dari
rencana penelitian sampai dengan selesainya penyusunan sekripsi.
6. Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak memberikan berbagai bekal
pengetahuan kepada penulis.
7. Bapak Syahputra, S,Pd MM selaku Kepala Sekolah SD Negeri N0.060955
Medan Marelan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian.
8. Ibu Manja Helda, S.Pd selaku Guru Kelas V/A SD Negeri 060955 Medan
Marelan yang telah banyak memberikan masukan dalam penelitian.
9. Teristimewa rasa terima kasih dan penghargaan kepada Alm.ayahhanda
Dalilan dan Ibundaku Suriani yang paling kusayangi dan yang paling
kucintai kakakku Desi Valena, Manja Helda, Adikku Ibrahim yang Ikhlas
mendukung, selalu mendoakan, memberikan semangat, dan pengorbanan
baik secara moril maupun material selama perkuliahan dan penulisan
skripsi.
10. Terima Kasih Kepada Teman-teman seperjuangan yaitu: bowo, engga ,
faisal, robet, angkat, Dedi, resmalia, ,martin, nia, fadlin, dilah, roni, jake,
indra.
Serta seluruh teman-teman stambuk 2008
Program Studi S-I
Khususnya seluruh Mahasiswa Kelas A ekstensi 2008
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan dari
pembaca, akhir kata penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.
Medan, Maret 2012
Penulis
Tirta Jasa Tama
108313372
ABSTRAK
Tirta Jasa Tama, NIM.108313372, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Pelajaran
Sains Di Kelas V SD Negeri N0. 060955 Medan Marelan Tahun Pelajaran
2011/2012”.
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran Sains di kelas V SD Negeri N0.060955 Medan
Marelan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran sains pada materi
pokok proses daur air.
Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas V SD Negeri N0. 060955Medan
Marelan yang berjumlah 40 orang siswa. Penentuan subjek penelitian diperoleh
berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti. Dimana saat observasi,
hampir seluruh siswa yang hasil belajarnya masih rendah khususnya pada
pelajaran sains, sehingga peneliti berupaya untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan
dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilkukan dua kali pertemuan dan masing –
masing pertemuan selama 35 menit. Dalam setiap siklus akan diberikan tes
kepada siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.
Dari hasil penelitian, siswa yang tuntas hasil belajarnya pada kondisi awal
hanya 6 orang siswa ( 15% ) dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 34
orang siswa ( 85% ) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 43,25. Setelah diadakan
tindakan pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 20 orang siswa ( 50% ) dan
siswa yang belum tuntas sebanyak 20 orang siswa ( 50%) dengan nilai rata-rata
kelas sebesar 64,75. Sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas belajar sebanyak
37 orang siswa ( 92,5% ). Dan 3 orang siswa ( 7,5% ) yang belum tuntas belajar
dengan nilai rata-rata kelas 80.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil
belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas V/A SD Negeri
N0.060955 Medan Marelan. Dengan hasil yang diperoleh dari 40 orang siswa
dapat dilihat bahwa setelah dilakukanya tindakan pada setiap siklus terjadi
peningkatan hasil
belajar. Ini dapat disimpulkan bahwa melalui model
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran
sains materi pokok proses daur air di Kelas V SD Negeri N0.060955 Medan
Marelan.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK…..…………………………………………………………..…….. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… v
DAFTAR TABEL ………………………………...…………………………. viii
DAFTAR GAMBAR ………………………………...…………………………. ix
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… x
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1
1.2 Identifikasi Masalah………………………………………………... 7
1.3 Pembatasan Masalah……………………………………………….. 7
1.4 Rumusan Masalah………………………………………………….. 7
1.5 Tujuan Penelitian…………………………………………………... 8
1.6 Manfaat penelitian…………………………………………………. 8
.
BAB II : KAJIAN TEORITIS
2.1 Kerangka teori
2.1.1 Pengertian Belajar ………………………………………..
9
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar…………………………….…... 11
2.1.3 Pengertian Sains ................................................................. 12
2.1.4 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ............................. 13
a. Pengertian pembelajaran Kooperatif ............................... 13
b. Konsep pembelajaran ....................................................... 15
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .................... 19
2.1.6 Pentingnya Sains Dengan Model pembelajaran kooperatif
Tipe STAD ............................................................................ 23
• Keungulan dan kekurangan pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD ............................................................................... 24
2.1.7 Materi pembelajaran ............................................................. 25
• Proses daur air .................................................................. 25
• Kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air ............. 26
2.2. Kerangka Berfiki....... ……………………………………….…….. 28
2.3. Hipotesis Tindakan…………………………………….…………...
29
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian…………………………………………………….. 30
3.2 Lokasi dan Waktu………………………………………………….. 30
3.3 Subjek dan Objek Penelitian .............................................................. 30
3.4 Devenisi Operasional Variable ......................................................... 30
3.5 Desain penelitian
3.6 Prosedur Penelitian
……………………………………..……….... 31
………………………………………….....
32
• Siklus I............................................................................................ 32
• Siklus II .......................................................................................... 35
3.7 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 38
3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................... 39
3.9 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ............................................. 41
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitan
……………………………………………….. 42
4.1.1 Deskripsi Hasil Prasiklus........................................................... 42
4.1.2 Hasil Pelaksanaan Test Awal (pre tes) ...................................... 44
4.1.3 Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian Pada Siklus I ....................... 47
1. Alternatife Pemecahan (rencana tindakan ) ..................... 47
2. Pelaksanaan tindakan ...................................................... 48
3. Observasi Siklus I ........................................................... 52
4. Refleksi Siklus I ............................................................... 54
4.1.4 Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian pada siklus II....................... 58
Permasalahan ....................................................................... 58
1. Perencanaan Tindakan ..................................................... 59
2. Pelaksanaan tindakan ...................................................... 60
3. Observasi Siklus II ........................................................... 65
4. Refleksi Siklus II .............................................................. 68
4.1.5 Rekaptulasi Nilai Pada Tes Awal ( Pre Tes), Siklus I,
Dan Siklus II .............................................................................. 72
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 76
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 80
5.2 Saran ............................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Langkah langkah pembelajaran kooperatif ...................................18
Tabel 2 : Penghargaan Kelompok .............................................................. 23
Tabel 3: Kegiatan Dan Sasaran Tiap Siklus ................................................ 32
Tabel 4: Hasil belajar siswa pada tes awal (pre tes) .................................... 45
Tabel 5: Deskripsi nilai hasil belajar pada tes awal ................................... 46
Tabel 6: Pengamatan pembelajaran kooperatif pada siklus I....................... 52
Tabel 7: Pengamatan kegiatan guru pada siklus I ........................................ 53
Tabel 8: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I (post tes I)................................ 55
Tabel 9: Kategori penghargaan pada siklus I ............................................... 56
Tabel 10: Deskripsi nilai hasil belajar pada siklus I ( post tes I) ................. 57
Tabel 11: Pengamatan pembelajaran kooperatif pada siklus II .................. 66
Tabel 12: Pengamatan kegiatan guru pada siklus II .................................... 67
Tabel 13: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II (post tes II) ........................... 69
Tabel 14: Kategori penghargaan pada siklus II ........................................... 70
Tabel 15: Deskripsi nilai hasil belajar pada siklus II ( post tes II)............... 71
Tabel 16: Hasil belajar siswa keseluruhan .................................................. 73
Tabel 17: Hasil keseluruhan pengamatan pembelajaran kooperatif ............ 74
Tabel 18: Hasil keseluruhan observasi guru ................................................ 75
Tabel 19: Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah siklus .......................... 76
Tabel 20: Nilai rata-rata hasil belajar siswa ................................................. 77
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1: Proses terjadinya daur air .......................................................... 25
Gambar 2: Proses terjanya daur air .............................................................. 26
Gambar 3: Penebangan liar ......................................................................... 27
Gambar 4: Hutan gundul .............................................................................. 28
Gambar 5: Grafik hasil belajar siswa pada tes awal .................................... 47
Gambar 6: Guru membagi kelompok terdiri 5 orang................................... 49
Gambar 7: Peneliti menjelaskan materi pelajaran........................................ 50
Gambar 8: Guru memberikan Post test I...................................................... 51
Gambar 9: Grafik hasil belajar siswa pada siklus I..................................... 58
Gambar 10: Alamat lokasi penelitian........................................................... 61
Gambar 11: Guru melihat kerja kelompok .................................................. 62
Gambar 12: Peneliti membimbing kelompok .............................................. 63
Gambar 13: Peneliti memberi penghargaan kelompok ................................ 64
Gambar 14: Guru memberikan Post test II .................................................. 65
Gambar 15: Grafik hasil belajar pada siklus II ............................................ 71
Gambar 16: Grafik hasil belajar siswa sebelum dan sesudah siklus ............ 77
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I) ..................... 81
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II) ................... 85
Lampiran 3: Lembar observasi guru siklus I ........................................... 89
Lampiran 4: Lembar observasi guru siklus II .......................................... 91
Lampiran 5: Soal free test ......................................................................... 93
Lampiran 6: Soal post tes I........................................................................ 95
Lampiran 7: Soal post tes II ...................................................................... 97
Lampiran 8: Soal Kuis ............................................................................. 99
Lampiran 9: Jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian ............................ 100
Lampiran 10: Daftar nama siswa di SD 060955 Medan Marelan ........... 101
Surat Keterangan Balasan Dari Sekolah SD 060955 Medan Marelan
Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian Dari UNIMED
RIWAYAT HIDUP
1. Latar Belakang Keluarga
a. Nama
: Tirta Jasa Tama
b. Tempat/Tanggal Lahir
: Medan, 04 September 1990
c. Nama Ayah
: Alm. Dalilan
d. Nama Ibu
: Suriani
e. Pekarjaan Orang Tua
-
Ayah
: PNS
-
Ibu
: Wiraswasta
Alamat Orang Tua
: Bukit Lawang
2. Riwayat Pendidikan
a. Sekolah Dasar
: SD Negeri 055969 Gotong-Royong
b. Sekolah Menengah Pertama
: SMP Negeri 1 Bahorok Tahun 2005
c. Sekolah Menengah Atas
: SMA Y.P Utama Medan
Demikianlah daftar surat ini saya perbuat dengan sebenarnaya.
Medan,
Agustus 2011
Yang menyatakan,
Tirta Jasa Tama
NIM. 108313372
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang
phenomena alam dan segala sesuatu yang ada di alam. IPA (ilmu
pengetahuan alam) dapat disebut juga sains (science). Science mempunyai
arti sebagai pengetahuan dan natural science atau ilmu pengetahuan alam
(IPA).Tujuan pembelajaran sains di SD adalah dimaknai sebagai sesuatu yang
diharapkan akan dicapai oleh peserta didik setelah melalui suatu proses
pembelajaran IPA tertentu di sekolah dasar. Tujuan pembelajaran yang
dirumuskan pada langkah awal pembelajaran digunakan sebagai acuan dalam
kegiatan pembelajaran dan proses penilaian yang akan dilakukan.
Tujuan pengajaran sains di sekolah bisa sangat beragam, yaitu: sains
sebagai
produk,
masyarakat
sains
ataupun
sebagai
sains
untuk
proses,
sains
sebagai
pengembangan
sikap
teknologi
dan
nilai,
dan
dan
pendekatan ketrampilan personal dan sosial. Secara keseluruhan berbagai
kemungkinan
tujuan
pengajaran
sains
ini
bisa
diwujudkan
melalui
pengajaran sains di laboratorium.
Implementasi Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan
pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan 8
Standar Nasional Pendidikan, yaitu : standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Proses salah
satunya, menjelaskan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat sekurang-kurangnya :
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar.
Sulistyorini
dan suparto (2007)
( http://info-hsu.blogspot.
com/)
”menyatakan bahwa standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
sains di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus
dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di
setiap
satuan
pendidikan”.
Pencapaian SK
dan
KD
didasarkan
pada
untuk membangun kemampuan bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang
di fasilitasi oleh guru.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau natural
science berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung
untuk
mengembangkan
kompetensi
agar
menjelajahi
dan
memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang
alam
sekitar. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak
berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada
penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan
membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja
ilmiah secara bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah
serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh
karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman
belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan
proses dan sikap ilmiah. Mencermati uraian di atas, maka dipandang perlu untuk
menerapkan pengembangan silabus, RPP, materi ajar, strategi pembelajaran, dan
alat evaluasi pembelajaran sains terpadu di kelas V sekolah dasar.
Kata pembelajaran dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi
dalam kemampuan, sikap, atau perilaku yang relatif permanen sebagai
akibat dari pengalaman atau pelatihan. Perubahan kemampuan yang hanya
sekejap dan kemudian kembali ke perilaku semula menunjukkan belum
terjadi peristiwa pembelajaran, namun masih terjadi pengajaran. Tugas guru
adalah membuat agar proses pembelajaran pada siswa berlangsung secara
aktif, efektif, kreatif, menarik dan menyenangkan.
Hasil observasi pada proses pembelajaran di kelas V SDN 060955
Medan Marelan menunjukkan bahwa interaksi pembelajaran dalam kelas
masih berlangsung satu arah. Pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa
menerima begitu saja informasi yang diberikan oleh guru. Respon siswa
terhadap pembelajaran
cenderung rendah. Selama proses pembelajaran,
kegiatan siswa hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan guru. Sedikit
sekali
siswa
yang
mengajukan
pertanyaan maupun
yang
menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru, bahkan tidak jarang siswa bermain-main
sendiri saat guru sedang menerangkan pelajaran.
Penggunaan model pembelajaran mengajar
merupakan
salah
satu penyebab kurangnya
minat
yang
belajar
kurang
tepat
siswa
yang
mengakibatkan keaktifan atau aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA.
Guru sebagai pengajar
menyampaikan
materi
pelajaran
secara
verbal.
Namun penyampaian secara verbal saja tidaklah cukup untuk memberi
pemahaman kepada siswa, karena siswa menjadi kurang tertarik untuk
memperhatikan pelajaran.
Penggunaan metode mengajar yang kurang maksimal. Guru di dalam
menyampaikan materi hanya menggunakan metode ceramah saja, sehingga
siswa tidak dapat memahami apa yang di sampaikan oleh guru tersebut.
Penggunaan metode mengajar sangatlah
penting
untuk
mencapai tujuan
pembelajaran yang akan di capai.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas di SD Negeri 060955
Medan Marelan diperoleh data bahwa nilai untuk mata pelajaran Sains
relatif selalu rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa.
Dari 40 orang siswa di kelas V, hanya 40 % (9 orang) saja yang mampu
mengerjakan soal tersebut dengan benar. Sedangkan 60 % (31 orang) siswa
tidak
mampu
dalam
mengerjakan
soal
tersebut.
Hasil
belajar
ini
menunjukkan bahwa pemahaman siswa masih rendah.
Selama ini guru lebih sering menggunakan metode ceramah sebagai
media
yang
memberikan
digunakan
contoh
yang
oleh
guru,
nyata
kurang
kepada
bervariasi,
siswa,
bahkan
guru
kurang
lebih
sering
menggambar dipapan tulis untuk memvisualisasikan materi yang diajarkan.
Guru
hanya
memberikan
informasi
dan
mengharapkan
siswa
untuk
menghapal dan mengingatnya. Berkaitan dengan itu dalam pembelajaran
sains perlu pendekatan yang tidak mengharuskan siswa untuk menghapal
fakta-fakta tetapi sebuah strategi pendekatan yang mendorong siswa untuk
belajar menemukan konsep.
Gagne (dalam Suprijono, 2009:2) menagatakan “belajar adalah perubahan
disposisi atau kemampuan seseorang melalui aktivitas”. Dengan bekerja
mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman dan dan aspek-aspek tingkah
laku lainnya. Pembelajaran kooperatif dapat dijadikan salah satu alternatif
untuk
meningkatkan
aktivitas belajar dan pemahaman siswa sehingga
pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih bermakna.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
menekankan kepada keaktifan siswa yang berbentuk kelompok. Kelompok
belajar kooperatif sendiri di dasarkan atas saling ketergantungan positif yang
menuntut adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi
pelajaran tiap anggota kelompok, selain itu dalam belajar kooperatif siswa
belajar
bersama
sebagai
suatu
tim
dalam
kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
menyelesaikan
tugas-tugas
Jadi setiap anggota kelompok
memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya.
Di sekolah dasar Sains merupakan salah satu mata pelajaran yang
sangat penting, karena perlunya Sains maka siswa sekolah dasar di tuntut
untuk menguasai Sains yang ditandai pada situasi belajar yang tinggi. Akibat
pemilihan model pembelajaran kurang tepat, siswa akan merasa bosan dan
malas ketika belajar, serta banyak siswa yang gagal dalam belajar sehingga
mempengaruhi hasil belajar dan minat siswa untuk belajar. Hal ini yang
kurang mendapat perhatian dari guru sehingga tidak mampu menanggulangi
masalah - masalah tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan penggunaan model pembelajaran yang
dapat meningkatkan hasil belajar, agar siswa lebih aktif dalam belajar dan
membuat siswa paham akan materi yang diajarkan. Salah satu pembelajaran
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif dengan tipe
Student Teams Achievement
Division (STAD).
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, saya (peneliti) tertarik untuk
mengangkat
judul
menggunakan model
“Meningkatkan
hasil
pembelajaran
kooperatif
belajar
pada
siswa
dengan
pelajaran
Sains
dikelas V SD Negeri N0.060955 Medan Marelan”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari
latar
belakang
di
atas,
maka
permasalahan
dapat
di
indentifikasikan sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang kurang tepat.
2.
Pembelajaran yang berlangsung kurang melibatkan siswa.
3. Rendahnya hasil belajar siswa.
4. Penggunaan metode mengajar yang kurang maksimal.
1.3 Pembatasan Masalah
Suatu penelitian tanpa ketidak jelasan pembatasan dan fokus masalah
yang akan diteliti menyebabkan penelitian tidak terarah. Agar penelitian ini
mencapai sasaran penulis membatasi masalah yang hendak diteliti. Adapun
batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai. “Meningkatkan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
pada
pelajaran
Sains
materi
N0.060955 Medan Marelan”.
pokok Daur Air
dikelas
V
SD
Negeri
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : Apakah dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif
tipe STAD
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pelajaran Sains kelas V SD Negeri No. 060955 Medan Marelan.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa mengenai Daur air pada pelajaran Sains dikelas V SD Negeri
No. 060955 Medan Marelan.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah :
a. Siswa dapat memahami pelajaran dan meningkatkan hasil belajar
terutama dalam pelajaran benda dan sifatnya.
b. Sebagai bahan sarana bagi para guru dalam mencapai materi
pelajaran.
c. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam memilih dan
menggunakan metode untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
d.
Sebagai bahan msaukan bagi peneliti selanjutnya, khususnya jurusan
PGSD FIP Unimed tentang pemanfaatan metode-metode pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang
dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
a. Dari 40 siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD terdapat 37 siswa atau 92,5% yang telah tuntas
secara individu dan 3 siswa atau 7,5% tidak tuntas secara individual. Hal
ini berarti siswa kelas V SD Negeri N0.060955 Medan Marelan telah
tuntas secara klasikal dalam mendeskripsikan proses daur air.
b. Berdasarkan hasil observasi bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan
model kooperatif tipe STAD berjalan dengan baik.
c. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD yang diperoleh tingkat ketuntasan belajar secara
klasikal sebesar 80%.terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar
15,25% dari hasil post-tes I atau dari siklus I.
d. Penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
dalam
pembelajaran sains dalam mendeskripsikan proses daur air,ternyata dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan di atas, maka
disarankan beberapa hal sebagai berikut :
a. Disarankan kepada guru mata pelajaran sains agar menerapkan
pembelajaran kooperatf tipe STAD dalam mendeskripsikan proses daur
air.
b. Disarankan kepada guru mata pelajaran sains agar menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan lain yang sesuai.
c. Untuk menghindari kejenuhan siswa, ajarkanlah materi pelajaran dengan
menggunakan berbagai sumber.
d. Disarankan kepada peneliti lain yang akan mengadakan penelitian ini
sebagai bahan bandingannya.
DAFTAR PUSTAKA
Aswan, Zain, Djamarah, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rineka Cipta.
Agus Suprijono.2009. Cooperative Learning. Surabaya : Pustaka Pelajar.
Rosmala Dewi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Negeri Medan.
Syaiful Bahri Djamarah . 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
H.Isjoni . 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Zainal Aqib, Eko, Siti, Khusnul, 2009. Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung : Yrama Widya.
Sulistyanto, Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Zainal Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.
Hamzah B.Uno, Mohammad. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM.
Jakarta : Bumi Aksara.
Anita Lie. 2008. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo.
Oemar Hamalik .2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto. Dasar- Dasar Evaluasi Belajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi belajar. Jakarta : Grafindo Persada
http://ian43.wordpress.com/2010/10/18/tujuan-pembelajaran-sains-di-misd/
http://info-hsu.blogspot.com/2011/01/pengembangan-silabus-dan-rpp-kelasv.html
http://eprints.uny.ac.id/5541/1/ISI.pdf
http://yankcute.blogspot.com/2010/02/keunggulan-dan-kekurangan
pembelajaran.html
Pembelajaran Kooperatif Pada Pelajaran Sains Dikelas V
SD Negeri N0.060955 Medan Marelan”.
SKRIPSI
OLEH :
TIRTA JASA TAMA
N.I.M :108313372
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala
karunian dan rahmat-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Pelajaran
Sains Di Kelas V SD Negeri N0. 060955 Medan Marelan Tahun Pelajaran
2011/2012”dengan baik dan tepat waktu.skripsi ini disusun sebagai persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan PPSD Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari banyak mengalami kesulitan dan hambatan, selama
menyelesaikan skripsi ini, karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman
penulis. Penulis juga menyadari tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik tanpa bimbingan, saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak
terutama Dra. Rosliana Sitompul, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak memberikan bimbingan, saran, motivasi dan arahan mulai dari awal
penulisan proposal hingga selesainya penyusunan skripsi ini.
Penulisan proposal ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Drs.Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED,
serta Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II,Pembentu Dekan III FIP
UNIMED.
3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Pra
Sekolah Dasar (PPSD),Bapak Drs.Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekertaris
Jurusan Pendidikan PPSD FIP UNIMED.
4. Bapak Drs.Ramli Sitorus, M.Ed, Ibu Dra.Herawati Bukit. M.Pd, Ibu
Dra.Naeklan Simbolon.M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi ini
5. Ibu Dra. Rosliana Sitompul , M.Pd selaku pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan masukan serta saran-saran mulai dari
rencana penelitian sampai dengan selesainya penyusunan sekripsi.
6. Bapak/Ibu Dosen yang telah banyak memberikan berbagai bekal
pengetahuan kepada penulis.
7. Bapak Syahputra, S,Pd MM selaku Kepala Sekolah SD Negeri N0.060955
Medan Marelan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
melaksanakan penelitian.
8. Ibu Manja Helda, S.Pd selaku Guru Kelas V/A SD Negeri 060955 Medan
Marelan yang telah banyak memberikan masukan dalam penelitian.
9. Teristimewa rasa terima kasih dan penghargaan kepada Alm.ayahhanda
Dalilan dan Ibundaku Suriani yang paling kusayangi dan yang paling
kucintai kakakku Desi Valena, Manja Helda, Adikku Ibrahim yang Ikhlas
mendukung, selalu mendoakan, memberikan semangat, dan pengorbanan
baik secara moril maupun material selama perkuliahan dan penulisan
skripsi.
10. Terima Kasih Kepada Teman-teman seperjuangan yaitu: bowo, engga ,
faisal, robet, angkat, Dedi, resmalia, ,martin, nia, fadlin, dilah, roni, jake,
indra.
Serta seluruh teman-teman stambuk 2008
Program Studi S-I
Khususnya seluruh Mahasiswa Kelas A ekstensi 2008
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu segala kritik dan saran yang sifatnya membangun penulis harapkan dari
pembaca, akhir kata penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya.
Medan, Maret 2012
Penulis
Tirta Jasa Tama
108313372
ABSTRAK
Tirta Jasa Tama, NIM.108313372, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Pada Pelajaran
Sains Di Kelas V SD Negeri N0. 060955 Medan Marelan Tahun Pelajaran
2011/2012”.
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran Sains di kelas V SD Negeri N0.060955 Medan
Marelan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. Penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran sains pada materi
pokok proses daur air.
Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas V SD Negeri N0. 060955Medan
Marelan yang berjumlah 40 orang siswa. Penentuan subjek penelitian diperoleh
berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti. Dimana saat observasi,
hampir seluruh siswa yang hasil belajarnya masih rendah khususnya pada
pelajaran sains, sehingga peneliti berupaya untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan
dalam 2 siklus, dimana setiap siklus dilkukan dua kali pertemuan dan masing –
masing pertemuan selama 35 menit. Dalam setiap siklus akan diberikan tes
kepada siswa untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa.
Dari hasil penelitian, siswa yang tuntas hasil belajarnya pada kondisi awal
hanya 6 orang siswa ( 15% ) dan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 34
orang siswa ( 85% ) dengan nilai rata-rata kelas sebesar 43,25. Setelah diadakan
tindakan pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 20 orang siswa ( 50% ) dan
siswa yang belum tuntas sebanyak 20 orang siswa ( 50%) dengan nilai rata-rata
kelas sebesar 64,75. Sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas belajar sebanyak
37 orang siswa ( 92,5% ). Dan 3 orang siswa ( 7,5% ) yang belum tuntas belajar
dengan nilai rata-rata kelas 80.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil
belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas V/A SD Negeri
N0.060955 Medan Marelan. Dengan hasil yang diperoleh dari 40 orang siswa
dapat dilihat bahwa setelah dilakukanya tindakan pada setiap siklus terjadi
peningkatan hasil
belajar. Ini dapat disimpulkan bahwa melalui model
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran
sains materi pokok proses daur air di Kelas V SD Negeri N0.060955 Medan
Marelan.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK…..…………………………………………………………..…….. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… v
DAFTAR TABEL ………………………………...…………………………. viii
DAFTAR GAMBAR ………………………………...…………………………. ix
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………… x
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1
1.2 Identifikasi Masalah………………………………………………... 7
1.3 Pembatasan Masalah……………………………………………….. 7
1.4 Rumusan Masalah………………………………………………….. 7
1.5 Tujuan Penelitian…………………………………………………... 8
1.6 Manfaat penelitian…………………………………………………. 8
.
BAB II : KAJIAN TEORITIS
2.1 Kerangka teori
2.1.1 Pengertian Belajar ………………………………………..
9
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar…………………………….…... 11
2.1.3 Pengertian Sains ................................................................. 12
2.1.4 Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ............................. 13
a. Pengertian pembelajaran Kooperatif ............................... 13
b. Konsep pembelajaran ....................................................... 15
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .................... 19
2.1.6 Pentingnya Sains Dengan Model pembelajaran kooperatif
Tipe STAD ............................................................................ 23
• Keungulan dan kekurangan pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD ............................................................................... 24
2.1.7 Materi pembelajaran ............................................................. 25
• Proses daur air .................................................................. 25
• Kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air ............. 26
2.2. Kerangka Berfiki....... ……………………………………….…….. 28
2.3. Hipotesis Tindakan…………………………………….…………...
29
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian…………………………………………………….. 30
3.2 Lokasi dan Waktu………………………………………………….. 30
3.3 Subjek dan Objek Penelitian .............................................................. 30
3.4 Devenisi Operasional Variable ......................................................... 30
3.5 Desain penelitian
3.6 Prosedur Penelitian
……………………………………..……….... 31
………………………………………….....
32
• Siklus I............................................................................................ 32
• Siklus II .......................................................................................... 35
3.7 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 38
3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................... 39
3.9 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian ............................................. 41
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitan
……………………………………………….. 42
4.1.1 Deskripsi Hasil Prasiklus........................................................... 42
4.1.2 Hasil Pelaksanaan Test Awal (pre tes) ...................................... 44
4.1.3 Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian Pada Siklus I ....................... 47
1. Alternatife Pemecahan (rencana tindakan ) ..................... 47
2. Pelaksanaan tindakan ...................................................... 48
3. Observasi Siklus I ........................................................... 52
4. Refleksi Siklus I ............................................................... 54
4.1.4 Pelaksanaan Dan Hasil Penelitian pada siklus II....................... 58
Permasalahan ....................................................................... 58
1. Perencanaan Tindakan ..................................................... 59
2. Pelaksanaan tindakan ...................................................... 60
3. Observasi Siklus II ........................................................... 65
4. Refleksi Siklus II .............................................................. 68
4.1.5 Rekaptulasi Nilai Pada Tes Awal ( Pre Tes), Siklus I,
Dan Siklus II .............................................................................. 72
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 76
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 80
5.2 Saran ............................................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Langkah langkah pembelajaran kooperatif ...................................18
Tabel 2 : Penghargaan Kelompok .............................................................. 23
Tabel 3: Kegiatan Dan Sasaran Tiap Siklus ................................................ 32
Tabel 4: Hasil belajar siswa pada tes awal (pre tes) .................................... 45
Tabel 5: Deskripsi nilai hasil belajar pada tes awal ................................... 46
Tabel 6: Pengamatan pembelajaran kooperatif pada siklus I....................... 52
Tabel 7: Pengamatan kegiatan guru pada siklus I ........................................ 53
Tabel 8: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I (post tes I)................................ 55
Tabel 9: Kategori penghargaan pada siklus I ............................................... 56
Tabel 10: Deskripsi nilai hasil belajar pada siklus I ( post tes I) ................. 57
Tabel 11: Pengamatan pembelajaran kooperatif pada siklus II .................. 66
Tabel 12: Pengamatan kegiatan guru pada siklus II .................................... 67
Tabel 13: Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II (post tes II) ........................... 69
Tabel 14: Kategori penghargaan pada siklus II ........................................... 70
Tabel 15: Deskripsi nilai hasil belajar pada siklus II ( post tes II)............... 71
Tabel 16: Hasil belajar siswa keseluruhan .................................................. 73
Tabel 17: Hasil keseluruhan pengamatan pembelajaran kooperatif ............ 74
Tabel 18: Hasil keseluruhan observasi guru ................................................ 75
Tabel 19: Hasil belajar siswa sebelum dan sesudah siklus .......................... 76
Tabel 20: Nilai rata-rata hasil belajar siswa ................................................. 77
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1: Proses terjadinya daur air .......................................................... 25
Gambar 2: Proses terjanya daur air .............................................................. 26
Gambar 3: Penebangan liar ......................................................................... 27
Gambar 4: Hutan gundul .............................................................................. 28
Gambar 5: Grafik hasil belajar siswa pada tes awal .................................... 47
Gambar 6: Guru membagi kelompok terdiri 5 orang................................... 49
Gambar 7: Peneliti menjelaskan materi pelajaran........................................ 50
Gambar 8: Guru memberikan Post test I...................................................... 51
Gambar 9: Grafik hasil belajar siswa pada siklus I..................................... 58
Gambar 10: Alamat lokasi penelitian........................................................... 61
Gambar 11: Guru melihat kerja kelompok .................................................. 62
Gambar 12: Peneliti membimbing kelompok .............................................. 63
Gambar 13: Peneliti memberi penghargaan kelompok ................................ 64
Gambar 14: Guru memberikan Post test II .................................................. 65
Gambar 15: Grafik hasil belajar pada siklus II ............................................ 71
Gambar 16: Grafik hasil belajar siswa sebelum dan sesudah siklus ............ 77
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I) ..................... 81
Lampiran 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus II) ................... 85
Lampiran 3: Lembar observasi guru siklus I ........................................... 89
Lampiran 4: Lembar observasi guru siklus II .......................................... 91
Lampiran 5: Soal free test ......................................................................... 93
Lampiran 6: Soal post tes I........................................................................ 95
Lampiran 7: Soal post tes II ...................................................................... 97
Lampiran 8: Soal Kuis ............................................................................. 99
Lampiran 9: Jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian ............................ 100
Lampiran 10: Daftar nama siswa di SD 060955 Medan Marelan ........... 101
Surat Keterangan Balasan Dari Sekolah SD 060955 Medan Marelan
Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian Dari UNIMED
RIWAYAT HIDUP
1. Latar Belakang Keluarga
a. Nama
: Tirta Jasa Tama
b. Tempat/Tanggal Lahir
: Medan, 04 September 1990
c. Nama Ayah
: Alm. Dalilan
d. Nama Ibu
: Suriani
e. Pekarjaan Orang Tua
-
Ayah
: PNS
-
Ibu
: Wiraswasta
Alamat Orang Tua
: Bukit Lawang
2. Riwayat Pendidikan
a. Sekolah Dasar
: SD Negeri 055969 Gotong-Royong
b. Sekolah Menengah Pertama
: SMP Negeri 1 Bahorok Tahun 2005
c. Sekolah Menengah Atas
: SMA Y.P Utama Medan
Demikianlah daftar surat ini saya perbuat dengan sebenarnaya.
Medan,
Agustus 2011
Yang menyatakan,
Tirta Jasa Tama
NIM. 108313372
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah ilmu yang mempelajari tentang
phenomena alam dan segala sesuatu yang ada di alam. IPA (ilmu
pengetahuan alam) dapat disebut juga sains (science). Science mempunyai
arti sebagai pengetahuan dan natural science atau ilmu pengetahuan alam
(IPA).Tujuan pembelajaran sains di SD adalah dimaknai sebagai sesuatu yang
diharapkan akan dicapai oleh peserta didik setelah melalui suatu proses
pembelajaran IPA tertentu di sekolah dasar. Tujuan pembelajaran yang
dirumuskan pada langkah awal pembelajaran digunakan sebagai acuan dalam
kegiatan pembelajaran dan proses penilaian yang akan dilakukan.
Tujuan pengajaran sains di sekolah bisa sangat beragam, yaitu: sains
sebagai
produk,
masyarakat
sains
ataupun
sebagai
sains
untuk
proses,
sains
sebagai
pengembangan
sikap
teknologi
dan
nilai,
dan
dan
pendekatan ketrampilan personal dan sosial. Secara keseluruhan berbagai
kemungkinan
tujuan
pengajaran
sains
ini
bisa
diwujudkan
melalui
pengajaran sains di laboratorium.
Implementasi Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan
Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan
pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan 8
Standar Nasional Pendidikan, yaitu : standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Proses salah
satunya, menjelaskan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat sekurang-kurangnya :
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar.
Sulistyorini
dan suparto (2007)
( http://info-hsu.blogspot.
com/)
”menyatakan bahwa standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
sains di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus
dicapai oleh siswa dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di
setiap
satuan
pendidikan”.
Pencapaian SK
dan
KD
didasarkan
pada
untuk membangun kemampuan bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang
di fasilitasi oleh guru.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau natural
science berhubungan
dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman
langsung
untuk
mengembangkan
kompetensi
agar
menjelajahi
dan
memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat
membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
tentang
alam
sekitar. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk
memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak
berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan ada
penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi, dan
masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan
membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja
ilmiah secara bijaksana.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific
inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah
serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh
karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman
belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan
proses dan sikap ilmiah. Mencermati uraian di atas, maka dipandang perlu untuk
menerapkan pengembangan silabus, RPP, materi ajar, strategi pembelajaran, dan
alat evaluasi pembelajaran sains terpadu di kelas V sekolah dasar.
Kata pembelajaran dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi
dalam kemampuan, sikap, atau perilaku yang relatif permanen sebagai
akibat dari pengalaman atau pelatihan. Perubahan kemampuan yang hanya
sekejap dan kemudian kembali ke perilaku semula menunjukkan belum
terjadi peristiwa pembelajaran, namun masih terjadi pengajaran. Tugas guru
adalah membuat agar proses pembelajaran pada siswa berlangsung secara
aktif, efektif, kreatif, menarik dan menyenangkan.
Hasil observasi pada proses pembelajaran di kelas V SDN 060955
Medan Marelan menunjukkan bahwa interaksi pembelajaran dalam kelas
masih berlangsung satu arah. Pembelajaran masih berpusat pada guru, siswa
menerima begitu saja informasi yang diberikan oleh guru. Respon siswa
terhadap pembelajaran
cenderung rendah. Selama proses pembelajaran,
kegiatan siswa hanya mencatat dan mendengarkan penjelasan guru. Sedikit
sekali
siswa
yang
mengajukan
pertanyaan maupun
yang
menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru, bahkan tidak jarang siswa bermain-main
sendiri saat guru sedang menerangkan pelajaran.
Penggunaan model pembelajaran mengajar
merupakan
salah
satu penyebab kurangnya
minat
yang
belajar
kurang
tepat
siswa
yang
mengakibatkan keaktifan atau aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA.
Guru sebagai pengajar
menyampaikan
materi
pelajaran
secara
verbal.
Namun penyampaian secara verbal saja tidaklah cukup untuk memberi
pemahaman kepada siswa, karena siswa menjadi kurang tertarik untuk
memperhatikan pelajaran.
Penggunaan metode mengajar yang kurang maksimal. Guru di dalam
menyampaikan materi hanya menggunakan metode ceramah saja, sehingga
siswa tidak dapat memahami apa yang di sampaikan oleh guru tersebut.
Penggunaan metode mengajar sangatlah
penting
untuk
mencapai tujuan
pembelajaran yang akan di capai.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas di SD Negeri 060955
Medan Marelan diperoleh data bahwa nilai untuk mata pelajaran Sains
relatif selalu rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa.
Dari 40 orang siswa di kelas V, hanya 40 % (9 orang) saja yang mampu
mengerjakan soal tersebut dengan benar. Sedangkan 60 % (31 orang) siswa
tidak
mampu
dalam
mengerjakan
soal
tersebut.
Hasil
belajar
ini
menunjukkan bahwa pemahaman siswa masih rendah.
Selama ini guru lebih sering menggunakan metode ceramah sebagai
media
yang
memberikan
digunakan
contoh
yang
oleh
guru,
nyata
kurang
kepada
bervariasi,
siswa,
bahkan
guru
kurang
lebih
sering
menggambar dipapan tulis untuk memvisualisasikan materi yang diajarkan.
Guru
hanya
memberikan
informasi
dan
mengharapkan
siswa
untuk
menghapal dan mengingatnya. Berkaitan dengan itu dalam pembelajaran
sains perlu pendekatan yang tidak mengharuskan siswa untuk menghapal
fakta-fakta tetapi sebuah strategi pendekatan yang mendorong siswa untuk
belajar menemukan konsep.
Gagne (dalam Suprijono, 2009:2) menagatakan “belajar adalah perubahan
disposisi atau kemampuan seseorang melalui aktivitas”. Dengan bekerja
mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman dan dan aspek-aspek tingkah
laku lainnya. Pembelajaran kooperatif dapat dijadikan salah satu alternatif
untuk
meningkatkan
aktivitas belajar dan pemahaman siswa sehingga
pembelajaran yang berlangsung menjadi lebih bermakna.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
menekankan kepada keaktifan siswa yang berbentuk kelompok. Kelompok
belajar kooperatif sendiri di dasarkan atas saling ketergantungan positif yang
menuntut adanya akuntabilitas individual yang mengukur penguasaan materi
pelajaran tiap anggota kelompok, selain itu dalam belajar kooperatif siswa
belajar
bersama
sebagai
suatu
tim
dalam
kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
menyelesaikan
tugas-tugas
Jadi setiap anggota kelompok
memiliki tanggung jawab yang sama untuk keberhasilan kelompoknya.
Di sekolah dasar Sains merupakan salah satu mata pelajaran yang
sangat penting, karena perlunya Sains maka siswa sekolah dasar di tuntut
untuk menguasai Sains yang ditandai pada situasi belajar yang tinggi. Akibat
pemilihan model pembelajaran kurang tepat, siswa akan merasa bosan dan
malas ketika belajar, serta banyak siswa yang gagal dalam belajar sehingga
mempengaruhi hasil belajar dan minat siswa untuk belajar. Hal ini yang
kurang mendapat perhatian dari guru sehingga tidak mampu menanggulangi
masalah - masalah tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan penggunaan model pembelajaran yang
dapat meningkatkan hasil belajar, agar siswa lebih aktif dalam belajar dan
membuat siswa paham akan materi yang diajarkan. Salah satu pembelajaran
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif dengan tipe
Student Teams Achievement
Division (STAD).
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, saya (peneliti) tertarik untuk
mengangkat
judul
menggunakan model
“Meningkatkan
hasil
pembelajaran
kooperatif
belajar
pada
siswa
dengan
pelajaran
Sains
dikelas V SD Negeri N0.060955 Medan Marelan”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari
latar
belakang
di
atas,
maka
permasalahan
dapat
di
indentifikasikan sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang kurang tepat.
2.
Pembelajaran yang berlangsung kurang melibatkan siswa.
3. Rendahnya hasil belajar siswa.
4. Penggunaan metode mengajar yang kurang maksimal.
1.3 Pembatasan Masalah
Suatu penelitian tanpa ketidak jelasan pembatasan dan fokus masalah
yang akan diteliti menyebabkan penelitian tidak terarah. Agar penelitian ini
mencapai sasaran penulis membatasi masalah yang hendak diteliti. Adapun
batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai. “Meningkatkan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
pada
pelajaran
Sains
materi
N0.060955 Medan Marelan”.
pokok Daur Air
dikelas
V
SD
Negeri
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : Apakah dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif
tipe STAD
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
pelajaran Sains kelas V SD Negeri No. 060955 Medan Marelan.
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam upaya meningkatkan hasil
belajar siswa mengenai Daur air pada pelajaran Sains dikelas V SD Negeri
No. 060955 Medan Marelan.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah :
a. Siswa dapat memahami pelajaran dan meningkatkan hasil belajar
terutama dalam pelajaran benda dan sifatnya.
b. Sebagai bahan sarana bagi para guru dalam mencapai materi
pelajaran.
c. Sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam memilih dan
menggunakan metode untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
d.
Sebagai bahan msaukan bagi peneliti selanjutnya, khususnya jurusan
PGSD FIP Unimed tentang pemanfaatan metode-metode pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian tindakan kelas yang
dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
a. Dari 40 siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD terdapat 37 siswa atau 92,5% yang telah tuntas
secara individu dan 3 siswa atau 7,5% tidak tuntas secara individual. Hal
ini berarti siswa kelas V SD Negeri N0.060955 Medan Marelan telah
tuntas secara klasikal dalam mendeskripsikan proses daur air.
b. Berdasarkan hasil observasi bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan
model kooperatif tipe STAD berjalan dengan baik.
c. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD yang diperoleh tingkat ketuntasan belajar secara
klasikal sebesar 80%.terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar
15,25% dari hasil post-tes I atau dari siklus I.
d. Penggunaan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
STAD
dalam
pembelajaran sains dalam mendeskripsikan proses daur air,ternyata dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil temuan penelitian dan kesimpulan di atas, maka
disarankan beberapa hal sebagai berikut :
a. Disarankan kepada guru mata pelajaran sains agar menerapkan
pembelajaran kooperatf tipe STAD dalam mendeskripsikan proses daur
air.
b. Disarankan kepada guru mata pelajaran sains agar menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan lain yang sesuai.
c. Untuk menghindari kejenuhan siswa, ajarkanlah materi pelajaran dengan
menggunakan berbagai sumber.
d. Disarankan kepada peneliti lain yang akan mengadakan penelitian ini
sebagai bahan bandingannya.
DAFTAR PUSTAKA
Aswan, Zain, Djamarah, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :
Rineka Cipta.
Agus Suprijono.2009. Cooperative Learning. Surabaya : Pustaka Pelajar.
Rosmala Dewi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Negeri Medan.
Syaiful Bahri Djamarah . 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
H.Isjoni . 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Zainal Aqib, Eko, Siti, Khusnul, 2009. Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung : Yrama Widya.
Sulistyanto, Wiyono. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Zainal Aqib. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.
Hamzah B.Uno, Mohammad. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM.
Jakarta : Bumi Aksara.
Anita Lie. 2008. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo.
Oemar Hamalik .2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto. Dasar- Dasar Evaluasi Belajar. Jakarta : Bumi Aksara.
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi belajar. Jakarta : Grafindo Persada
http://ian43.wordpress.com/2010/10/18/tujuan-pembelajaran-sains-di-misd/
http://info-hsu.blogspot.com/2011/01/pengembangan-silabus-dan-rpp-kelasv.html
http://eprints.uny.ac.id/5541/1/ISI.pdf
http://yankcute.blogspot.com/2010/02/keunggulan-dan-kekurangan
pembelajaran.html