Partisipasi, Mahasiswa Pencinta Alam, Pelestarian Lingkungan Hidup.

(1)

Partisipasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam Dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Di Kota Bandung

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sabagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Geografi

Oleh Adi Mulyana S

0907025

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

Partisipasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam

Dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup di Kota

Bandung

Oleh Adi Mulyana S

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Adi Mulyana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

ADI MULYANA S

PARTISIPASI KELOMPOK MAHASISWA PENCINTA ALAM DALAM UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Darsiharjo, MS NIP 1962 0921 198603 1 005

Pembimbing II

Dr. Asep Mulyadi, M.Pd NIP 1962 0902 199001 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

Dr. Epon Ningrum, M.Pd NIP 1962 0304 198704 2 001


(4)

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

“PARTISIPASI KELOMPOK MAHASISWA PENCINTA ALAM DALAM UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDUNG”

Oleh : Adi Mulyana S (0907025)

Bandung adalah kota besar yang memiliki permasalahan lingkungan, Hal itu menuntut pemerintah dan masyarakat untuk berperan aktif mengatasi masalah tersebut. Dalam tatanan masyarakat Bandung memiliki salah satu kelompok masyarakat yang bergerak dalam bidang kegiatan alam terbuka seperti petualangan dan konservasi yaitu mahasiswa pencinta alam (Mapala). Peran Mapala yang dianggap belum berkontribusi menjadi pokok bahasan yang dibatasi dalam tiga rumusan masalah, antara lain : 1) Bagaimana Profil Kelompok Mahasiswa Pencita Alam? 2) Bagaimana Partisipasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Kota? 3) Bagaimana Upaya Peningkatan Peran Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam dalam Pelestarian Lingkungan Hidup di Kota?. Berangkat dari latar belakang tersebut peneltian ini dibangun dengan jumlah sampel 40 dari 66 populasi Mapala yang ada di kota Bandung, dengan menghubungkan tingkat partisipasi Mapala berupa partisipasi pikiran, partisipasi harta, partisipasi tenaga dan partisipasi sosial dengan enam permasalahan lingkngan hidup kota Bandung yang telah di sebutkan, kemudian di analisis dengan dengan metode prosentase dan cross-tab. Hasil yang didapat bahwa pengetahuan dan sikap Mapala terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung memiliki kecendrungan positif, artinya sebagian besar dari mereka mengetahui permasalahan lingkungan hidup kota Bandung dan siap untuk berkontribusi untuk mengatasi masalah tersebut. Hanya saja hal itu berbanding terbalik dengan tingkat partisipasi Mapala terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup kota, dimana kontribusi yang diberikan Mapala masih rendah. Adapun beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peran kelompok mahasiswa pencinta alam terkait upaya pelestarian hidup kota diantaranya adalah optimalisasi forum komunikasi mapala, membuat acara bersama yang bertemakan lingkungan hidup, optimalisasi media sosial untuk berkampanye dan Membuka akses dengan pemerintah kota untuk bekerja sama.

Kata kunci : Partisipasi, Mahasiswa Pencinta Alam, Pelestarian Lingkungan Hidup


(5)

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

"PARTICIPATION OF GROUP STUDENT NATURE LOVERS TO EFFORTS ENVIRONMENTAL CONSERVATION IN BANDUNG CITY "

By : Adi Mulyana S (0907025)

Bandung is a big city that has environmental problems , It requires governments and communities to play an active role to resolve the issue . In order to have one of Bandung society groups engaged in outdoor activities such as adventure and conservation of nature lovers such as students ( Mapala ) . Mapala role that is considered not to contribute the subject is limited in three formulation of the problem , among other things : 1 ) How Natural pencita Student Group Profile ? 2 ) How Nature Lovers Students Group Participation in Environmental Conservation Efforts City ? 3 ) How to Increase the Role of Student Nature Lovers Group on Environmental Protection in the City ? . Departing from the background of this research is built with a sample of 40 of the 66 existing Mapala population in the city , by linking the level of participation in the form of participation Mapala mind , the participation of property , labor participation and social participation by six environmental problems in the city of Bandung which have been mentioned , then in the analysis with the percentage method and cross - tabs . The results that the knowledge and attitudes Mapala towards environmental preservation efforts in the city have a positive tendency , meaning that most of them know the environmental problems of the city of Bandung and ready to contribute to resolve the issue . It's just that it is inversely proportional to the level of participation Mapala towards environmental protection cities , where the contribution made Mapala still low . The few businesses that can be done to improve the role of the student group of nature lovers associated city life conservation efforts include the optimization of communication Mapala forums , create an event with the theme of the environment , optimization of social media for campaigning and open access by the city government to work together .


(6)

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(7)

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Hakikat Pencinta Alam ... 8

B. Sejarah Pencinta Alam ... 10

C. Kedudukan Pencinta Alam di Lingkungan Universitas ... 12

D. Partisipasi ... 13

E. Lingkungan Hidup ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A. Lokasi Penelitian ... 27

B. Metode Penelitian ... 28

C. Populasi dan Sampel ... 29

1. Populasi ... 29

2. Sampel ... 31

D. Variabel Penelitian ... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ... 33

F. Alat dan Bahan Penelitian ... 35

G. Teknik Pengolahan Data ... 35


(8)

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Profil Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam ... 39

1. Berdasarkan Letak Geografis ... 62

2. Berdasarkan Waktu Pendirian ... 63

3. Berdasarkan Keilmuan ... 65

4. Berdasarkan Arah Kegiatan ... 65

B. Tingkat Pengetetahuan dan Sikap Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam Terkait Masalah Lingkungan Hidup di Kota Bandung ... 66

C. Tingkat Partisipasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam Terhadap Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup di Kota Bandung ... 71

D. Upaya Peningkatan Peran Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Kota Bandung ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81


(9)

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Organisasi Pencina Alam Kota Bandung... 29

Tabel 3.2 Variabel Penelitian ... 33

Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Prosentase ... 37

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Mapala ... 37

Tabel 4.1 Profil Tematik Mapala ... 59

Tabel 4.2 Sebaran Mapala Kota Bandung ... 62

Tabel 4.3 Profil Mapala Berdasarkan Waktu Pendirian ... 64

Tabel 4.4 Profil Mapala Berdasarkan Arah Kegiatan ... 66

Tabel 4.5 Pengetahuan Permasalahan Lingkungan dengan Kesiapan Mapala Untuk menanggulangi masalah lingkungan hidup d kota Bandung... 67

Tabel 4.6 Pengetahuan mengenai masalah polusi udara dan cara yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah polusi udara ... 67

Tabel 4.7 Pengetahuan mengenai masalah sampah dan cara yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah sampah ... 68

Tabel 4.8 Pengetahuan mengenai masalah banjir dan cara yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah banjir ... 68

Tabel 4.9 Pengetahuan mengenai masalah ruang terbuka hijau dan cara yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah ruang terbuka hijau ... 69

Tabel 4.10 Pengetahuan mengenai masalah kawasan Bandung Utara dan cara yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah kawasan Bandung Utara ... 69

Tabel 4.11 Pengetahuan mengenai masalah kemacetan dan cara yang harus dilakukan untuk mengurangi masalah kemacetan... 70

Tabel 4.12 Pengetauan mengenai program lingkungan hidup pemerintah dengan kesiapan Mapala untuk bekerjasama ... 70


(10)

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.13 Tingkat partisipasi pikiran terhadap permasalahan lingkungan di kota Bandung ... 71 Tabel 4.14 Tingkat partisipasi tenaga terhadap permasalahan lingkungan di kota Bandung ... 72 Tabel 4.15 Tingkat partisipasi harta terhadap permasalahan lingkungan di kota Bandung ... 73 Tabel 4.16 Tingkat partisipasi social terhadap permasalahan lingkungan di kota Bandung ... 75 Tabel 4.17 Tingkat partisipasi kelompok mahasiswa pencnta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup kota Bandung ... 76


(11)

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kekayaan sumber daya alam dan didukung sumber daya manusia di Indonesia menjadikan interaksi diantara keduanya menjadi tinggi. Tingginya interaksi alam sebagai suatu lingkungan hidup dengan manusia sebagai pemeran utama pada akhirnyaakan membentuk suatu sistem lingkungan atau yang biasa disebut ekosistem. Dimana dalam ekosistem setiap makhluk atau benda, baik mati atau tumbuh memiliki peran tersendiri yang tidak bisa digantikan dengan mudah, jika salah satu benda tidak berada pada fungsinya tentu sistem yang telah terjalin akan bermasalah. Hubungan timbal-balik antar benda yang ada dalam ekosistem harus senantiasa terjaga dengan baik kualitas maupun kuantitasnya agar tidak menimbulkan permasalahan lingkungan.

Manusia sebagai makhluk yang dominan pada suatu ekosistem di kemukakan Ristizona (2012) bahwa suatu makhluk dikatakan dominan secara ekologik, apabila menyangkut jumlah anggota populasi, ukuran tubuhnya, dan kemampuan untuk mengubah lingkungannya.Manusia mempunyai kemampuan untuk mengubah lingkungan karena sifat anatomi dan mentalnya, oleh sebab itu manusia dapat berkompetisi dan berhasil dengan baik mendapatkan kebutuhannya.Posisi dominan manusia semestinya dapat memastikan kelestarian lingkungan di masa yang akan datang jika manusia itu bijak terhadap lingkungan.

Di bumi yang kita tinggali sekarang banyak permasalahan terkait lingkungan.Salah satunya dalam upaya yang dilakukan oleh WWF (world wildlife


(12)

2

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah yang coba di selesaikan antara lain penebangan hutan, perdagangan satwa liar, polusi, kelangkaan air, polusi udara, perubahan iklim, erosi tanah dan lain sebagainya. Artinya apa yang coba mereka selesaikan itu merupakan permasalahan lingkungan yang ada di dunia. Di Indonesia sendiri masalah lingkungan yang ada seperti penebangan hutan secara ilegal, banjir, tanah longsor, kerusakan ekosistem laut, perubahan suhu, ketersediaan air bersih dan lainnya.

Masalah lain terjadi di kota-kota besar di Indonesia seperti kota Bandung.Permasalahan ini muncul akibat sistem yang terjalin kurang baik seperti banyaknya alat transportasi berbahan bakar minyak yang kurang ramah lingkungan dan menyebabkan penipisan lapisan ozon secara regional. Permasalahan lain seperti banjir, polusi udara, peningkatan suhu, kemacetan, pembangunan di kawasan konservasi, sampah, kurangnya air bersih, merebaknya pemukiman kumuh dan minimnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) diakibatkan pola interaksi yang tinggi antar manusia dan lingkungan serta minimnyapartisipasi dan kepedulian manusia sebagai pemeran utama terhadap lingkungannya.

Banjir di Kota Bandung umumnya adalah banjir cileuncang.Banjir yang menggenang jalan-jalan umum akibat derasnya hujan dan buruknya drainase. Banjir

cileuncang kerap terjadi di jalan utama kota Bandung seperti jl. Soekarno Hatta, jl,

Pelajar Pejuang, jl. Pasirkoja, jl. Mohammad Toha, jl Antapani, dan jl. Palasari.Kemacetan akibat banjir cileuncang sering terjadi, kemacetan yang terjadi di Bandung tidak hanya akibat banjir, tapi akibat banyaknya volume kendaraan yang masuk ke bandung setiap harinya bahkan di akhir pekan, hampir di setiap ruas jalan utama dilanda kemacetan akibat akumulasi kendaraan wisatawan yang berlibur di Bandung.

Kemacetan berdampak pada lingkungan yang kurang baik. Ilustrasinya, sebuah kendaraan bermotor yang memerlukan bahan bakar 1 liter per 13 km dan tiap


(13)

3

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hari mememerlukan BBM 10 liter maka akan menghasilkan emisi karbon-dioksida sebanyak 30 kg/hari atau 9 ton/tahun. Bisa dibayangkan jika jumlah kendaraan bermotor di Kota Bandung di jalanan yang sering macet kita asumsikan 500.000 kendaraan, maka dari sektor transportasi Kota Bandung menyumbang emisi karbon-dioksida ke atmosfer sebanyak 4,5 juta ton/ tahun. Semua itu berakibat pada perubahan iklim dan peningkatan suhu bumi.

Untuk menanggulangi itu semua ada Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dibutuhkan untuk dapat meminimalisir permasalahan lingkungan diatas.Dalam pengendalian masalah lingkungan perkotaan peran dari RTH tak bisa dipandang sebelah mata karena mampu mengontrol masalah lingkungan. Selain fungsi ekologis, RTH juga memiliki peran estetika pendukung keindahan dan kenyamanan kota. Menurut Miller dalam Nandi (2007 : 5) membagi manfaat RTH yaitu simbol sejarah kota, arsitektur dan nilai estetis, manfaat klimatologi (mengendalikan radiasi sinar matahari, suhu udara, kelembaban), dan manfaat rekayasa (mengurangi polusi udara, kebisingan, erosi, fungsi hidrologi, mengurangi cahaya yang menyilaukan, dan menetralisir limbah cair).

RTH yang dimiliki Kota Bandung baru sekitar 1700 hektar atau 8,76 % dari idealnya menurut UU No. 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, luas RTH di suatu kota minimal 30 persen dari total luas kota. Artinya bahwa Kota Bandung masih berhutang 4300 hektare untuk menggenapkannya menjadi 30 % (data BPLHD).akibat minimnya persentase RTH, setiap tahun permukaan tanah di Kota Kembang ini menyusut sekitar 42 sentimeter. Di Babakan Siliwangi sendiri permukaan air tanah berada pada kedudukan 14,35 meter dari sebelumnya 22,99 meter.

Kawasan Bandung Utara (KBU) merupakan kawasan yang menyuplai air tanah bagi wilayah Cekungan Bandung.Sekitar 60% air tanah Cekungan Bandung disuplai dari kawasan seluas 38.543,33 Ha.Termasuk kawasan lindung dalam RTRW


(14)

4

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kota Bandung 2011-2031 akan tetapi pembangunan marak dilakukan dikawasan ini.Seperti kasus Punclut yang merupakan salah satu dari KBU, terdapat banyak permasalahan dimana warga bersengketa dengan pihak pengembang yaitu Ciputra dan PT Dam Utama Sakti, terkait pembangunan yang dilakukan dikawasan tersebut padahal semestinya pemerintah tegas untuk tidak ada pembangunan disana.

Artinya bahwa selain masalah kepedulian yang masih kurang di masyarakat, kebijakan pemerintah kota yang tidak berwawasan lingkungan bahkan cenderung melanggar RTRW. Maka partisipasi dan kontrol dari masyarakat sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah lingkungan yang ada di kota Bandung. Beberapa permasalahan lingkungan yang ditekankan yaitu masalah polusi udara, sampah, ruang terbuka hijau, kawasan bandung utara, banjir, dan kemacetan. Permasalahan tersebut merupakan masalah kota Bandung yang terjadi pada saat ini dan tengah coba diselesaikan oleh pemerintah.

Dalam setiap pembangunan atau permasalahan yang ada dalam ruang, umumnya akan cepat terselesaikan jika semua pihak berpartisipasi dalam prosesnya. Menurut Alastaire dalam Sugianto (2011:10). Mengungkapkan beberapa alasan tentang pentingnya partisipasi :

1. Dengan partisipasi lebih banyak hasil kinerja yang dapat dicapai.

2. Dengan partisipasi pelayan atau servis dapat diberikan dengan biaya yang murah.

3. Partisipasi merupakan katalisator untuk pembangunan selanjutnya. 4. Partisipasi mendorong timbulnya rasa tanggung jawab.

5. Partisipasi menjamin, bahwa suatu kebutuhan yang dirasakan oleh masyarakat telah dilibatkan

6. Partisipasi menjamin, bahwa pekerjaan dilaksanakan dengan arah yang benar.

7. Partisipasi menghimpun dan memanfaatkan berbagai pengetahuan yang terdapat di dalam masyarakat, sehingga terjadi perpaduan berbagai keahlian.


(15)

5

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam peraturan daerah kota Bandung no 6 tahun 2011 tentang penyelenggaraan, perlindungan dan pengelolaan lingkugan hidup dijabarkan fungsi dan peran masyarakat dalam proses pembangunan dalam konteks tersebut yaitu sebagai kontrol dari program pemerintah.

Dalam kehidupan sosial, latar belakang dan status yang ada pada individu kelompok akan berpengaruh terhadap proses pembangunan yang ada. Salah satunya masyarakat yang berstatus sebagai mahasiswa.Mahasiswa diyakini generasi muda yang memiliki kemampuan berfikir kritis yang tinggi dan kepedulian terhadap lingkungan yang peka, bahkan disebut juga agen perubahan dan agen pembangunan.Hal itu bermula dari pergerakan mahasiswa yang militan.Diawali pada tahun 1908, pada saat itu Boedi Utomo mendirikan organisasi modern pertama yang terdiri dari mahasiswa dan pelajar-pelajar Indonesia yang sejak itu mulai tumbuh organisasi modern lainnya. Lalu pada tahun 1928, mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesiaberkumpul untuk sama-sama merumuskan sumpah pemuda yang sampai saat ini kita kenal. Dan pada reformasi 1998 dimana penggulingan kekuasaan yang korup diawali dari pergerakan mahasiswa.Artinya mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengawali, menjalani, dan mengawasi pembangunan.

Banyaknya sekolah sarjana dan sejenisnnya, secara otomatis menumbuh kembangkanorganisasi mahasiswa yang hidup dikampusnya.Tuntutan untuk memiliki

soft skilltertentu, kemampuan leadership, jaringan agar menjadi individu yang unggul

di dapat di organisasi ekstra kampus.Salah satu organisasi ekstra kampus yaitu Mahasiswa Pencinta Alam (MAPALA).Di Kota Bandung sendiri terdapat kurang lebih 66 organisasi mahasiswa pencinta alam dengan rata-rata anggota aktif 30 orang/organisasi.


(16)

6

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pencinta alam merupakan konsep yang hadir di tengah masyarakat Indonesia pada tahun 1964 oleh Soe Hok Gie. Soe Hok Gie mendirikan sebuah organisasi kampus yang bernama Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (MAPALA UI) berawal dari sana kemudian konsep pencinta alam mulai dikenal hingga sekarang. Menurut Sarasehan Nasional Himpala ITENAS (Apudin : 2008) Pencinta alam merupakan orang atau kelompok yang melakukan pekerjaan mencintai, menikmati, menyelidiki, dan berpetualang dengan alam. Artinya bahwa seharusnya para pencinta alam harus senantiasa menjaga apa yang mereka cintai yaitu alam.

Banyaknya organisasi pencinta alam se-tingkat perguruan tinggi di kota Bandung, idealnya dapat memberikan banyak sumbangsih tenaga maupun pemikiran terkait permasalahan dan isu-isu lingkungan yang ada seperti RTH, sampah, banjir, kemacetandan lainnya. Partisipasi aktif dari seluruh komponen individu dalam rangka mencapai tujuan bersama mutlak diperlukan.Melihat pada fakta melalui pengamatan sementara peran serta mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup kota bandung dirasa masih kurang. Dalam beberapa event lingkungan yang diadakan pemerintah maupun swadaya dari kelompok pencinta lingkungan lain, partisipasi aktif yang diharapkan masih minim. Indikasi lain ketika mereka melakukan kegiatan outdoor seperti pendakian gunung, biasanya selalu terlihat sampah berserakan di jalur pendakian maupun di camping ground.

Melihat permasalahan lingkungan yang ada di Kota Bandung. Serta pentingnya peran masyarakat dalam hal ini mahasiswa pencinta alam yang dirasa masih kurang untuk ikut serta terhadap usaha bersama menjaga kelestarian lingkungan maka penulis mengambil judul “Partisipasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup di Kota Bandung”.


(17)

7

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berangkat dari permasalahan yang muncul dan perlunya pembatasan kajian dalam setiap penelitian agar tepat sasaran dan perlunya media untuk mendekati masalah.Maka harus diajukan pertanyaan terkait permasalahan yang diteliti. Dalam penelitian Partisipasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup di Kota Bandung, penulis mengajukan dua rumusan yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana Profil Kelompok MahasiswaPencinta Alam di Kota Bandung? 2. Bagaimana Partisipasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam Dalam

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup di Kota Bandung?

3. Bagaimana upaya peningkatan peran kelompok mahasiswa Pencinta Alam dalam pelestarian Lingkungan Hidup di Kota Bandung.

C. Tujuan Penelitian

Dalam setiap penelitian diperlukan sebuah tujuan yang pada akhirnya dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Adapun arah yang coba dicapai dalam penelitian ini dijabarkan dalam poin-poin berikut :

1. Mendeskripsikan profil kelompok pencinta alam di Kota Bandung.

2. Mendeskripsikan Partisipasi Kelompok Mahasiswa Pencinta Alam Dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup di Kota Bandung

3. Menemukan solusi alternatif peningkatan peran serta kelompok Pencinta Alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung.


(18)

8

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Manfaat yang bisa didapat dari hasil penelitian setidaknya ada 3 hal utama yaitu sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan peran mapala dalam semangat menjaga lingkungan hidup. 2. Sebagai bahan masukan bagi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam

meningkatkan kegiatan yang bersifat menjaga lingkungan hidup.

3. Sebagai sumber pustaka bagi peneliti lain terkait upaya pelestarian lingkungan hidup di Kota Bandung.


(19)

27

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan secara rinci bagaimana sistematika pengambilan data dan proses pengolahannya serta pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan hasil penelitian yang dapat dipercaya. Sistematika dalam bab ini meliputi lokasi penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, variabel, teknik pengumpulan dan pengolahan data. Serta terdapat alur penelitian untuk memudahkan peneliti dan pembaca memahami cara yang dilakukan pada penelitian ini.

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang akan dilakukan adalah kota Bandung. Seperti yang banyak kita ketahui kenampakan kota Bandung yang terus mengembangkan pusat-pusat ekonominya yang mengenyampingkan fungsi dan peran lingkungan hijaunya. Selain itu Kota Bandung memiliki banyak lembaga pendidikan setingkat Sekolah Menengah Atas/Sederajat dan peruguruan tinggi yang didalamnya memilki organisasi pencinta alam. Sebagai ibu kota Jawa Barat yang mempunyai luas lahan 16.729,65 hektar, memiliki 30 kecamatan dan berbatasan dengan :

Utara : Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung Selatan : Kabupaten Bandung

Timur : Kabupaten Bandung

Barat : Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat

Secara topografis KotaBandung terletak pada ketinggian 768 meter di atas permukaan laut, titik tertinggi di daerah Utara dengan ketinggian 1.050 meter dan terrendah di sebelah Selatan adalah 675 meter di atas permukaan laut. Morfologi di bagian Selatan Kota Bandung permukaan relatif datar, sedangkan di wilayah kota


(20)

28

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bagian Utara berbukit-bukit dan menjadi Kawasan Lindung yang menyuplai air bersih kota dan sebagai daerah resapan air (water catchment).

Keadaan Geologis dan tanah yang ada di kota Bandung dan sekitarnya terbentuk pada zaman Kwarter dan mempunyai lapisan tanah aluvial hasil letusan gunung Takuban Parahu. Jenis material di bagian Utara umumnya merupakan jenis andosol, dibagian Selatan serta Timur terdiri atas sebaran jenis aluvial kelabu dengan bahan endapan tanah liat. Di bagian Tengah dan Barat tersebar jenis andosol.

Iklim kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan sejuk. Pada tahun 1998 temperatur rata-rata 23,5ᵒ C, curah hujan rata-rata 200,4 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 21,3 hari perbulan.

Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat. Menurut data dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat pada tahun 2010, tingkat kepadatan penduduk mencapai 14.228 orang per kilometer persegi. Total jumlah penduduk di kota Bandung mencapai 2.393.633 orang.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya menguji hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu (Surackhmad, 1990:40). Berdasarakan taraf pembahasan masalah penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif, artinya penelitian ini mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan menggunakan fakta-fakta yang ada dan terkadang diberikan interpretasi atau analisis (Pabundu Tika, 2005:4).

Berdasarkan bentuk dan metode pelaksanaanya penelitian ini menggunakan metode survei. Menurut Pabundu Tika, (2005:6) menyatakan bahwa :

“Survei adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan. Data dikumpulkan melalui individu atau sampel fisik


(21)

29

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tertentu dengan tujuan agar dapat menggeneralisasikan terhadap apa yang diteliti. Variabel yang dikumpulkan bersifat fisik maupun sosial.”

Dalam penelitian ini peneliti mendatangi setiap sekretariat kelompok mapala yang menjadi sampel. Ada 40 sekretariat yang didatangi, untuk pengisian angket dilakukan oleh Ketua dari organisasi atau dewan pengurus harian agar mendapatkan hasil yang dapat dipercaya dan sesuai dengan kondisi saat ini.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Pabundu Tika (2008 : 39) Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Himpunan individu atau objek yang terbatas adalah himpunan individu atau objek yang dapat diketahui atau diukur dengan jumlahnya maupun batasannya.Sedangkan himpunan individu atau objek yang tidak terbatas merupakan himpunan individu atau objek sulit diketahui jumlahnya walaupun batas wilyahn ya kita ketahui. Sedangkan menurut Sugiyono (2012 : 215) populasi adalah objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanannya.

Berdasarkan pengertian diatas maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh gejala, individu dan masalah yang terkait maka mahasiswa pencinta alam yang tergabung dalam himpunan mahasiswa pecinta alam di Kota Bandung menjadi populasi. Ada setidaknya 66 organisasi pecinta alam setingkat perguruan tinggi yang tersebar di perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Bandung dengan jumlah anggota yang bervariasi dengan rata-rata anggota aktif 30/organisasi. Berikut tabel daftar organisasi mahasiswa pencinta alam yang ada di kota Bandung :

Tabel 3.1 Daftar Organisasi Pencinta Alam Kota Bandung


(22)

30

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 Jantera (Geografi) UPI

2 Gandawesi (FPTK) UPI

3 Pamor (FPOK) UPI

4 Khauf (Fisika) UPI

5 Biocita (Biologi) UPI

6 Mapach (Pkn) UPI

7 Gentrapala (IPAI) UPI

8 Avisamba (FPEB) UPI

Tabel 3.1 (Lanjutan)

No Nama Organisasi Perguruan Tinggi

9 Paser (Seni Rupa) UPI

10 Amepa Boemi (Elektro) UPI

11 Margasopana (Sejarah) UPI

12 Mahacita UPI

13 Pancak Suji (B. Sunda) UPI

14 Mapad Purpala (FPBS) UPI

15 Gema Kalingga (Matematika) UPI

16 Atlas Medica Pioneer (Kedokteran) UNPAD

17 Bramatala Widyatama

18 Dewadru AMIK

19 Giriraya UNINUS

20 Guatemala UNINUS

21 Hiawata (FT) UNWIM

22 Himapa STIE YPKP

23 Himpala ITENAS

24 Himapala STT Mandala

25 Himapa Aktripa STIE Yapari

26 KMPA Ganesha ITB

27 Kolometal STT Textil

28 Mahapeka UIN

29 Mahatala UNJANI Kampus II

30 Mahatala STTIB

31 Mahitala UNPAR


(23)

31

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33 Rimbawana UPI Cibiru

34 Mapalih (FE) UNBAR

35 Mapala UNJANI

36 Mapella UNLA

37 Mapeka Maranata

38 Mapenta UNISBA

39 Mawaraga Faperta UNBAR

40 Maktala STIE Pasundan

41 Palawa STIE AKPI

42 Palatra STIE Tridarma

43 Palawa UNPAD

Tabel 3.1 (Lanjutan)

No. Nama Organisasi Perguruan Tinggi

44 Ranger STIE INABA

45 SAGA POLBAN

46 Wanasatrya STBA

47 Grune Techniker POLMAN

48 PPGBKA ARYA DRICALA UNPAD D3

49 Mapaligi UNIKOM

50 Torak Rimba (Teknik) UNPAS

51 Gempar POLTEKPOS

52 Wapp STMIK - LIKMI

53 OPAL UT PKBM 24

54 Mapagrita Kampus ITA

55 Giriwana STHB

56 HMPA WALET STMIK MI

WIDYALOKA

57 TIFPA MEERKAT ST INTEN

(Informatika)

58 Argawilis STSI

59 Mapala STIE PASIM

60 PA Raimuna STIKOM

61 Osiris LPKIA

62 Mataspala Ekuitas


(24)

32

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

64 Palapa Politeknik Padjajaran

65 Satriapela BSI Bandung

66 Wanapela ITHB

Sumber : Databese FKBPABR dan Jantera

2. Sampel

Menurut Pabundu Tika (2008 : 40) menyatakan Sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi. Dan menurut Sugiyono (2012 : 215) Sampel merupakan sebagian dari populasi. Belum ada ketetapan yang mutlak untuk pengambilan jumlah sampel yang mewakili populasi dalm sebuah penelitian, sebab kesalahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya mendekati populasi atau tidak, Arikunto dalam Anto (2010 : 40) menyatakan bahwa banyaknya sampel tergantung pada :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya

b. Sempit dan luasnya pengamatan setiap sampel, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.

Berdasarkan pada penjelasan diatas maka teknik sampling yang diambil yaitu teknik probability sampling artinya teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2011:82). Beberapa jenis sampling yang ada dalam probability sampling, peneliti memililih jenis simple random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi.

Untuk menentukan jumlah sampel yang diambil, peneliti menggunakan formula Solvin dengan keakuratan 90 % (Riduwan, 2005:). Berikut penjabaran dari jumlah sampel dalam penelitian ini.


(25)

33

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibulatkan menjadi 40

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi d = Taraf kesalahan (10%)

Adapun untuk pengambilan data ke 40 Mapala dilakukan pada pengurus aktif seperti ketua, sekretaris atau anggota yang sedang menjalan roda organisasi. Hal itu dikarenakan pihak pengurus lebih mengetahui kondisi organisasinya pada saat di teliti. Sampel yang diambil datanya adalah Jantera, Paser, Pancaksuji, Avisamba, Gandawesi, Biocita Formica, Mapach, Amepa Boemi, Gentrapala, Pamor, SBSM, Grune Techniker, Mataspala, Himapa, Mapala Giriwana, Gempar, Bramatala, Wanasatrya, Dewadaru, Hipama Aktripa, KMPA Ganesha, HMPA Walet, Kelometal, Himpala, Mapak Alam, PPRG Saga, Mapenta, Mapagri, Himapala, Palatra, Torak Rmba, Mahitala, Mapaligi, Arya Dricala, Giriraya, Mapeka, Argawilis, Osiris, Ranger, dan Mahatala melalui metode acak.

D. Varibael Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:38) mengemukakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.


(26)

34

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Variabel Penelitian

Variabel Indikator

Partisipasi Kelompok Mapala

 Profil Mapala Kota Bandung

Partisipasi Pemikiran

Partisipasi Tenaga

Partisipasi Harta

 Partisipasi Sosial

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai untuk penelitian ini dalam mencari data yang relevan untuk kemudian di analisis diantaranya, yaitu :

1. Observasi Lapangan

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara meneliti dan mengamati secara langsung dilapangan ( objek penelitian ) dengan cara melihat, mengamati, serta mencatat data – data mengenai objek yang di teliti oleh penulis.

Metode observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode observasi langsung. Menurut Fathoni (104:2006) menyatakan bahwa : Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dengan pencatatan terhadap keadaan atau perilaku sasaran.

Dengan melakukan metode ini maka penulis akan mendapatkan data primer melalui kegiatan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi langsung di Kota Bandung.


(27)

35

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Wawancara

“Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui proses Tanya

jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara” (Fathoni, 105:2006). Wawancara akan dilakukan terhadap sampel yang sudah dipilih di sekitar gejala dalam hal ini pengurus kelompok pencinta alam baik itu ketua, sekretaris ataupun anggota yang masih aktif menjalankan roda organisasi.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik yang digunakan untuk memperoleh sejumlah data yang bersifat faktual dari responden yang menjadi sampel penelitian dengan cara memberikan instrumen yang berisi sejumlah pertanyaan yang harus diisi oleh responden.

4.Studi dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari sumber – sumber informasi mengenai variabel-variabel yang berupa transkip, catatan-catatan, buku-buku, foto-foto, peta dan sebagainya yang berada di daerah penelitian yang sesuai serta dapat melengkapi data dan informasi bagi keperluan penelitian.

F. Alat dan Bahan Penelitan

1. Peta Rupabumi skala 1 : 25.000 sebagai pedoman dalam melakukan langkah-langkah awal penelitian dan survey lapangan.


(28)

36

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Instrumen, Sebagai pedoman dalam melaksanakan pengambilan data pada sampel.

3. Pedoman Wawancara, sebagai pedoman dalam melakukan wawancara dengan kelompok mapalayang dijadikan sebagai responden dalam penelitian.

4. Kamera, digunakan untuk mendokumentasikan objek penelitian dilapangan.

G. Teknik Pengolahan Data

Langkah yang dilakukan setelah data terkumpul adalah menggunakan analisis kuantitatif, yaitu suatu analisis mengenai kumpulan fakta yang menggambarkan persoalan secara sistematik dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengadakan pengecekan terhadap kelengkapan pengisian instrumen, kejelasan informasi, dan kebenaran pengisian.

2. Melakukan pengumpulan data dengan teknik yang telah ditentukan. 3. Menyusun dan mengelompokan jawaban sejenis untuk ditabulasikan. Selain teknik yang digunakan penulis dalam pengolahan data yaitu menggunakan perhitungan:

a. Menyeleksi data

Langkah ini diambil dengan tujuan untuk mengetahui apakah data terkumpul melalui teknik pengumpulan data terutama pedoman wawancara dapat diolah atau tidak.


(29)

37

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah ini diambil untuk memperoleh gambaran jawaban, jumlah frekuensi dan kecenderungan setiap alternatif jawaban pada setiap pertanyaan dari data kuesioner, setelah dikelompokan datanya berdasarkan pertanyaan.

c. Analisis data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis

crosstab dan analisis prosentase, dimana analisis ini mampu melihat

kecendrungan responden terhadap fenomena yang ada di lapangan. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

Keterangan :

P = Prosentase

f = Frekuensi dari setiap alternatif jawaban yang dipilih

n = Jumlah seluruh frekuensi alternatif jawaban yang jadi pilihan 100 = Konstanta

Setelah dilakukan perhitungan melalui analisis prosentase maka diklasifikan menurut kategori yang ada pada tabel berikut :

Tabel 3.3 Kriteria penilaian prosentase

Prosentase Kriteria

100% Seluruhnya


(30)

38

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51-74% >Setengahnya

50 Setengahnya

25-49% < Setengahnya

1-24% Sbagian kecil

0% Tidak ada

Sumber : Arikunto

Sedangkan untuk melihat arah kegiatan Mapala, penulis membuat criteria agar memudahkan dalam menarik kesimpulan. Berikut kriteria Mapala berdasarkan arah kegiatannya :

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Kegiatan Mapala

Tipe Penjelasan Kriteria

A Berorientasi di Bidang Konservasi

Kegiatan Konservasi ≥

51 % B Berorienasi di Bidang

Petualangan

Kegiatan Petualangan ≥ 51%

C

Berorientasi di Kegiatan Lain (Jurnalistik, Keilmuan, Organisasi, dan Lainnya)

Kegiatan Lainnya ≥

51%

D Tidak pada Ketiganya

Kegiatan Konservasi, Petualangan dan

Lainnya ≤ 50 %

H. Definisi Operasional

Judul penelitian ini adalah “Partisipasi Mahasiswa Pencinta Alam Dalam Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup Kota Bandung Untuk meminimalisir


(31)

39

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

miskonsepsi atas kata dari judul yang ajukan. Maka penulis perlu memberikan batasan dalam definisi opersaional sebagai berikut :

1. Partisipasi merupakan kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap program pembangunan sesuai dengan kemampuan setiap orang atau anggota masyarakat tanpa disertai pengorbanan kepetingannya sendiri maupun masyarakatnya. (Mubyarto dalam Rahayu : 2011). Untuk mengukur kontribusi dari mahasiswa pencinta alam dalam hal sumbangsih pemikiran, sumbangsih, harta, sosial, dan sumbangsih tenaga dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

2. Pencinta Alam merupakan kelompok yang mempunyai tujuan yang sama dalam mencintai, menikmati, menyelidiki, dan berpetualang dengan alam dan memiliki sebuah aturan yang mengikat untuk anggotanya. Sarasehan Nasional Himpala ITENAS (Apudin : 2008). Dalam hal ini pecinta alam yang dimaksud adalah pencinta alam yang berstatus mahasiswa dan tergabung dalam organisasi pencinta alam yang berada di perguruan tinggi di Kota Bandung.

3. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. (UU No 32 Tahun 2009). Dalam penelitian ini objek lingkungan hidup adalah lingkungan hidup Kota Bandung.


(32)

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 79

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu kegiatan kelompok mapala yang ada di kota Bandung masih fokus pada kegiatan yang bersifat olahraga dan petualangan dengan asumsi setiap organisasi memiliki 60 % kegiatan yang bertemakan hal ini, sedangkan konservasi sendiri kaitannya dengan upaya pelestarian lingkungan hidup kota Bandung masih sangat kurang atau belum menjadi kegiatan utama.

Sikap dan pengetahuan Mapala terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup kota Bandung menunjukan kecendrungan postif, artinya sebagian besar dari mereka mengetahui permasalahan lingkungan kota Bandung dan siap untuk berkontribusi untuk mengatasi masalah tersebut. Hanya saja hal itu berbanding terbalik dengan tingkat partisipasi Mapala terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup kota, dimana kontribusi yang diberikan Mapala masih rendah.

B. Rekomendasi

1. Dominannya kegiatan yang dilakukan kelompok mapala masih bertumpu di kegiatan petualangan dan olahraga sedangkan kegiatan konservasi lingkungan hidup masih rendah. Baiknya ada kesimbangan diantara kegiatan tersebut, jika ketidakseimbangan tersebut terus berlanjut, istilah penggiat alam lebih tepat di terapkan dibanding pencinta alam.

2. Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peran kelompok mahasiswa pencinta alam terkait upaya pelestarian hidup kota diantaranya adalah optimalisasi forum komunikasi mapala, membuat acara bersama yang bertemakan lingkungan hidup, optimalisasi media sosial


(33)

80

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk berkampanye dan Membuka akses dengan pemerintah kota untuk bekerja sama.

3. Penelitian ini dapat dikembangkan kembali, jika ada peneliti yang berniat melakukan penelitian sejenis. Penjabaran faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya partisipasi mapala dapat menjadi tema.


(34)

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Apriyani, Rini (2012). Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove di

Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu. . Skripsi

pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI : tidak diterbitkan

Apudin, 2008.Tingkat Kepedulian Mahasiswa Pencinta Alam dan Non Pencinta

Alam Universitas Pendidikan Indonesia Terhadap Lingkungan Kampusnya. .

Skripsi pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI : tidak diterbitkan. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Prakik. Rineka

Cipta : Jakarta

Danusaputra, Munadjat. 1985. Hukum Lingkungan. Bina Cipta : Jakarta

Fathoni, Abdurachmat (2006). Metode Penelitian dan Teknik penyusunan Skripsi. Rineka Cipta

Jantera, 2007.Menembus Buana 30 Tahun Perjalanan Jantera. Bandung

Listyani, Linda. (2011). Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Abrasi

Pantai di Desa Balongan Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu. .

Skripsi pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI : tidak diterbitkan Nandi. 2007. Mengatasi Masalah Lingkungan Perkotaan Melalui Optimalisasi

Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau. Makalah PIT IGI IX

Pradana, Rego (2012). Partisipasi Masyarakat dalam reklamasi Lahan Galian C di

Desa Cibereum Wetan Kecamatan Cimalakan Kabupaten Sumedang. . Skripsi


(35)

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rahayu, herdi Adi (2011).Partisipasi Masyarakat dalam Pengendalian Erosi dan

Sedimentasi di Sub Daerah Aliran Cikeruh. . Skripsi pada Jurusan Pendidikan

Geografi FPIPS UPI : tidak diterbitkan

Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta Salim, Emil. 1981. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Mutiara

Sastropoetro, RA. Santoso. 1988. Partisipasi. Komunkasi. Persuasi, dan Disiplin

dalam Pembangunan. Bandung : Alumni

Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan

Sugianto, Gian (2011). Partisipasi Masyarakat dalam Mengatasi Pencemaran

Cikapundung di Kecamatan Coblong Kota Bandung. Skripsi pada Jurusan

Pendidikan Geografi FPIPS UPI : tidak diterbitkan

Sugiyono (2012) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta

Sumaatmadja, Nursid. 1996. Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya dan

Lingkungan Hidup. Bandung : Alfabeta

Surakhmad, Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik. Bandung : Tarsito

Tika, Pabundu (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Aksara Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 6 Tahun 2011


(36)

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peraturan Menteri PU No.05/PRT/M/2008 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009


(1)

39

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

miskonsepsi atas kata dari judul yang ajukan. Maka penulis perlu memberikan batasan dalam definisi opersaional sebagai berikut :

1. Partisipasi merupakan kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap

program pembangunan sesuai dengan kemampuan setiap orang atau anggota masyarakat tanpa disertai pengorbanan kepetingannya sendiri maupun masyarakatnya. (Mubyarto dalam Rahayu : 2011). Untuk mengukur kontribusi dari mahasiswa pencinta alam dalam hal sumbangsih pemikiran, sumbangsih, harta, sosial, dan sumbangsih tenaga dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

2. Pencinta Alam merupakan kelompok yang mempunyai tujuan yang sama

dalam mencintai, menikmati, menyelidiki, dan berpetualang dengan alam dan memiliki sebuah aturan yang mengikat untuk anggotanya. Sarasehan Nasional Himpala ITENAS (Apudin : 2008). Dalam hal ini pecinta alam yang dimaksud adalah pencinta alam yang berstatus mahasiswa dan tergabung dalam organisasi pencinta alam yang berada di perguruan tinggi di Kota Bandung.

3. Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. (UU No 32 Tahun 2009). Dalam penelitian ini objek lingkungan hidup adalah lingkungan hidup Kota Bandung.


(2)

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

79

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan yaitu kegiatan kelompok mapala yang ada di kota Bandung masih fokus pada kegiatan yang bersifat olahraga dan petualangan dengan asumsi setiap organisasi memiliki 60 % kegiatan yang bertemakan hal ini, sedangkan konservasi sendiri kaitannya dengan upaya pelestarian lingkungan hidup kota Bandung masih sangat kurang atau belum menjadi kegiatan utama.

Sikap dan pengetahuan Mapala terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup kota Bandung menunjukan kecendrungan postif, artinya sebagian besar dari mereka mengetahui permasalahan lingkungan kota Bandung dan siap untuk berkontribusi untuk mengatasi masalah tersebut. Hanya saja hal itu berbanding terbalik dengan tingkat partisipasi Mapala terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup kota, dimana kontribusi yang diberikan Mapala masih rendah.

B. Rekomendasi

1. Dominannya kegiatan yang dilakukan kelompok mapala masih bertumpu

di kegiatan petualangan dan olahraga sedangkan kegiatan konservasi lingkungan hidup masih rendah. Baiknya ada kesimbangan diantara kegiatan tersebut, jika ketidakseimbangan tersebut terus berlanjut, istilah penggiat alam lebih tepat di terapkan dibanding pencinta alam.

2. Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan peran

kelompok mahasiswa pencinta alam terkait upaya pelestarian hidup kota diantaranya adalah optimalisasi forum komunikasi mapala, membuat acara bersama yang bertemakan lingkungan hidup, optimalisasi media sosial


(3)

80

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk berkampanye dan Membuka akses dengan pemerintah kota untuk bekerja sama.

3. Penelitian ini dapat dikembangkan kembali, jika ada peneliti yang berniat

melakukan penelitian sejenis. Penjabaran faktor-faktor yang


(4)

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Apriyani, Rini (2012). Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove di Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu. . Skripsi pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI : tidak diterbitkan

Apudin, 2008.Tingkat Kepedulian Mahasiswa Pencinta Alam dan Non Pencinta Alam Universitas Pendidikan Indonesia Terhadap Lingkungan Kampusnya. . Skripsi pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI : tidak diterbitkan. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Prakik. Rineka

Cipta : Jakarta

Danusaputra, Munadjat. 1985. Hukum Lingkungan. Bina Cipta : Jakarta

Fathoni, Abdurachmat (2006). Metode Penelitian dan Teknik penyusunan Skripsi. Rineka Cipta

Jantera, 2007.Menembus Buana 30 Tahun Perjalanan Jantera. Bandung

Listyani, Linda. (2011). Partisipasi Masyarakat dalam Penanggulangan Abrasi Pantai di Desa Balongan Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu. . Skripsi pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI : tidak diterbitkan Nandi. 2007. Mengatasi Masalah Lingkungan Perkotaan Melalui Optimalisasi

Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau. Makalah PIT IGI IX

Pradana, Rego (2012). Partisipasi Masyarakat dalam reklamasi Lahan Galian C di Desa Cibereum Wetan Kecamatan Cimalakan Kabupaten Sumedang. . Skripsi pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI : tidak diterbitkan


(5)

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rahayu, herdi Adi (2011).Partisipasi Masyarakat dalam Pengendalian Erosi dan Sedimentasi di Sub Daerah Aliran Cikeruh. . Skripsi pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI : tidak diterbitkan

Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta Salim, Emil. 1981. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Mutiara

Sastropoetro, RA. Santoso. 1988. Partisipasi. Komunkasi. Persuasi, dan Disiplin dalam Pembangunan. Bandung : Alumni

Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan

Sugianto, Gian (2011). Partisipasi Masyarakat dalam Mengatasi Pencemaran Cikapundung di Kecamatan Coblong Kota Bandung. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI : tidak diterbitkan

Sugiyono (2012) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung : Alfabeta

Sumaatmadja, Nursid. 1996. Manusia Dalam Konteks Sosial, Budaya dan Lingkungan Hidup. Bandung : Alfabeta

Surakhmad, Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Teknik. Bandung : Tarsito

Tika, Pabundu (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta : Bumi Aksara Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 6 Tahun 2011


(6)

Adi Mulyana S, 2014

Partisipasi kelompok mahasiswa pencinta alam dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peraturan Menteri PU No.05/PRT/M/2008 Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009