PERHITUNGAN KADAR TIMBAL (PB) PADA POHON PENEDUH JALAN DI KAWASAN INDUSTRI MEDAN (KIM) 1 DAN TERMINAL PINANG BARIS.

PERHITUNGAN KADAR TIMBAL (Pb) PADA POHON PENEDUH
JALAN DI KAWASAN INDUSTRI MEDAN (KIM) 1
DAN TERMINAL PINANG BARIS

Oleh :
Siti Kumala Sari
NIM. 408241010
Program Studi Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

KATAPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya skripsi yang beljudul Perhitungan Kadar Timbal (Ph)
Pada Pohon Peneduh Jalan di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 dan Terminal
Pinang Baris ini dapat diselesaikan.
Penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada Ibu Dra. Cicik Suriani, M.Si selaku pembimbing skripsi, Bapak Drs.
Ashar Hasair.in, M.Si, Ibu Dra. Rosita Tarigan, M.Pd, dan Bapak Drs. Tri
Harsono, M.Si selaku dosen penguji dan seluruh dosen Biologi yang telah
memberikan ilmu kepada penulis selama ini.
Teristimewa kepada orangtua Ibunda Julidar dan Ayahanda Supriadi dan
saudara-saudaraku tercinta Panji Rahmad, Muhammad Surya, Ali Wardana dan
Yudhi Safrizal, terimakasih atas segala pengorbanannya. Tidak lupa penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada para sahabat (Ida, Mahda, Neng, Maya, Omi,
Roma, Roi, Monang, Zen, dan Hamid) serta ternan-ternan BlOND '08 yang
memberi dukungan kepada penulis selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna. Untuk itu penulis
mengaharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. "Wassalamu'alaikum Wr.Wb.".


Medan, Februari 2013

v

Perhitungan Kadar Timbal (Pb) pada Pohon Peneduh Jalan di Kawasan
Industri Medan (KIM) 1 dan Terminal Pinang Baris
Siti Kumala Sari (408241010)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis pohon peneduh jalan
di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris, jenis pohon yang
memiliki kadar timbal (Pb) tertinggi hingga yang terendah, serta pohon yang
cocok di tanam sebagai pohon peneduh di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 dan
terminal Pinang Baris.
Jenis penelitian adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah pohon
peneduh jalan di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris.
Sampel dalam penelitian ini adalah 10 gram daun dari setiap jenis pohon peneduh
jalan kemudian di periksa di Balai Laboratorium Kesehatan Medan untuk
mengetahui kadar timbal (Pb) dengan menggunakan Furnace (destruksi kering)
dan Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil laboratorium ditabulasikan
untuk kemudian dideskripsikan.

Dari penelitian diketahui di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 ada 9 jenis
pohon peneduh jalan dan juga pohon yang mempunyai kadar timbal (Pb) dari
yang tertinggi hingga yang terendah yaitu dari Tanjung (1,88 μg/g), Glodokan
Tiang (2,29 μg/g), Angsana (0,89 μg/g), Waru (0,89 μg/g), Ceri (0,49 μg/g),
Mahoni (0,49 μg/g), Saga (0,29 μg/g) dan Mangga (0,09 μg/g). Di terminal
Pinang Baris ada 7 jenis pohon peneduh jalan dan juga pohon yang mempunyai
kadar timbal (Pb) dari yang tertinggi hingga yang terendah yaitu dari Tanjung
(1,07 μg/g), Glodokan (0,79 μg/g), Glodokan Tiang (0,79 μg/g), Palm Putri (0,78
μg/g), Dadap (0,59 μg/g), Waru (0,59 μg/g) dan Angsana (0,39 μg/g). Pohon
peneduh jalan yang cocok untuk ditanam di Kawasan Industri Medan (KIM) 1
yaitu Tanjung, Glodokan Tiang, Angsana. Di terminal Pinang Baris yaitu
Tanjung, Glodokan, Glodokan Tiang.

Calculation Levels of Lead (Pb) on Roadside Trees in Medan Industrial Area
(KIM) 1 and Terminal Pinang Baris
Siti Kumala Sari (408241010)
ABSTRACT
This study aims to determine the types of roadside trees in Medan
Industrial Area (KIM) and Terminal Pinang Baris, tree species have high levels of
lead (Pb), the highest to the lowest, and suitable trees planted as a shade tree in

Medan Industrial Area (KIM) 1 and terminal Pinang Baris.
Type of research is descriptive. Population of study is a roadside tree in
Medan Industrial Area (KIM) 1 and terminal Pinang Baris. The sample in this
study was 10 grams of leaves of each tree species in roadside then check in
Medan Health Laboratory to determine levels of lead (Pb) by using the Furnace
(dry destruction) and Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Laboratory
results are tabulated for later descripted.
The study found in Medan Industrial Area (KIM) 1 there are 9 types of
roadside trees and trees that have levels of lead (Pb) from the highest to the
lowest, from the Tanjung (1.88 ug/g), Glodokan Tiang (2, 29 ug/g), Angsana
(0.89 ug/g), Waru (0.89 ug/g), Ceri (0.49 ug/g), Mahoni (0.49 ug/g), Saga (0, 29
ug/g) and Mangga (0.09 ug/g). In the terminal Pinang Baris there are 7 types of
roadside trees and trees that have levels of lead (Pb) from the highest to the
lowest, from the Tanjung (1.07 ug /g), Glodokan (0.79 ug/g), Glodokan Tiang (0,
79 ug/g), Palm Putri (0.78 ug/g), Dadap (0.59 ug/g), Waru (0.59 ug/g) and
Angsana (0.39 ug/g). Roadside trees suitable for planting in Medan Industrial
Area (KIM) 1 are Tanjung, Glodokan Tiang, Angsana. In the terminal Pinang
Baris are Tanjung, Glodokan, Glodokan Tiang.

DAFTAR ISI

Halaman
Lembaran Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iv
v
vi
viii
ix
x

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
1
3
3
3
3
4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hutan Kota
2.1.1. Jenis Hutan Kota
2.1.2. Bentuk Hutan Kota
2.1.3. Manfaat Hutan Kota

2.1.4.Pemilihan Jenis Tanaman Hutan Kota
2.2. Bahan Bakar Minyak (BBM)
2.2.1. Bensin
2.2.2. Premium
2.2.3. Pertamax
2.2.4. Solar
2.3. Pencemaran Oleh Logam Berat
2.3.1.Logam Timbal (Pb)
2.3.2.Sumber Timbal (Pb) di Lingkungan
2.3.3.Dampak Timbal (Pb) pada Tumbuhan
2.3.4.Proses Masuknya Partikel Timbal (Pb)
ke dalam Jaringan Daun
2.3.5.Bioremediasi

5
5
5
6
7
10

10
10
12
12
13
13
14
15
18
18
20

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.2.3.Teknik Pengambilan Sampel
3.3. Alat dan Bahan


21
21
21
21
21
21
21

3.3.1. Alat
3.3.2. Bahan
3.4. Rancangan Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
a. Di Lapangan
b. Di Laboratorium
3.6. Teknik Analisis Data

21
21
22
22

22
22
23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Penelitian
4.1.1. Jenis Pohon yang Ditemukan di
Kawasan Industri Medan (KIM) 1
4.1.2. Jenis Pohon yang Ditemukan di
Terminal Pinang Baris
4.1.3.Kadar timbal (Pb) pada Setiap Jenis
Pohon Peneduh Jalan
4.1.4.Jenis Pohon Peneduh Jalan yang Cocok
Ditanam di Kawasan Industri Medan (KIM) 1
dan Terminal Pinang Baris
4.2. Pembahasan Penelitian
4.2.1. Jenis Pohon Peneduh Jalan di
Kawasan Industri Medan (KIM) 1
4.2.2.Kadar timbal (Pb) di Terminal di
Kawasan Industri Medan (KIM) 1

4.2.3.Jenis Pohon Peneduh Jalan di Terminal Pinang Baris
4.2.4.Kadar timbal (Pb) di Terminal Pinang Baris
4.2.5.Perbandingan Kadar timbal (Pb) pada
Kedua Lokasi Penelitian
4.2.6.Pohon yang Cocok Ditanam Di Kawasan
Industri Medan (KIM) 1 dan Terminal Pinang Baris

24
24
24
24
25

26
30
30
31
32
33
34
35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
5.2.Saran

36
36
37

DAFTAR PUSTAKA

38

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1. Jenis Pohon di Kawasan Industri
Medan (KIM) 1
Tabel 4.2. Jenis Pohon di Terminal Pinang Baris
Tabel 4.3. Kadar timbal (Pb) pada Setiap Jenis
Pohon di Kedua Lokasi Penelitian

24
25
25

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1. Jalur Hijau
Gambar 2.2. Bensin
Gambar 2.3. Solar
Gambar 2.4. Timbal (Pb)
Gambar 2.5.Akumulasi Partikel Timbal (Pb) pada Jaringan Daun
Gambar 4.1.Pohon Tanjung
Gambar 4.2. Pohon Kupu-Kupu
Gambar 4.3. Pohon Glodokan
Gambar 4.4. Pohon Glodokan Tiang
Gambar 4.5. Pohon Palem Putri

7
11
13
14
19
26
27
28
28
29

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.Hasil Perhitungan Kadar Timbal (Pb)
Laboratorium Kesehatan Medan
Lampiran 2. Perhitungan Kadar Timbal (Pb) pada Daun
Lampiran 3.Dokumentasi Penelitian
Lampiran 4.Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 5.Surat Ijin Penelitian
Lampiran 6.Surat Balasan Ijin Penelitian

42
44
47
49
50
51

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah
Peningkatan jumlah penduduk di perkotaan akan menyebabkan kualitas
lingkungan menurun karena tingginya aktivitas manusia. Perkembangan kota
seringkali diikuti oleh perkembangan teknologi, industri, peningkatan jumlah
penduduk serta bertambahnya sarana transportasi. Kondisi demikian jelas akan
memberikan dampak negatif terhadap lingkungan terutama pencemaran udara.
Udara yang bersih sering dikotori oleh gas-gas pencemar baik yang dihasilkan
oleh proses alam maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia. Dengan adanya
hutan kota udara akan dibersihkan oleh tajuk pohon melalui proses jerapan
(menempel pada daun) dan serapan (masuk ke dalam sel daun). Bila dalam waktu
lama tidak terjadi hujan maka kosentrasi gas pencemar udara makin meningkat.
Pohon dan vegetasi akan menyerap dan menjerap polutan yang dikeluarkan
kendaraan bermotor melalui daun. Vegetasi berperan efektif dalam menyerap
(absorp) polutan udara dan mampu membersihkan polutan tersebut dari udara
(Samsoedin, 2010).
Pencemaran udara akibat pemakaian bahan bakar bertimbal (Pb)
merupakan problem lingkungan serius di kota-kota besar di Indonesia. Salah satu
pendekatan untuk mereduksi kandungan partikel timbal di udara adalah dengan
bioremediasi menggunakan tumbuhan. Suatu tumbuhan dikatakan berpotensi
sebagai agen bioremediasi jika mampu menyerap pencemar tanpa mengalami
kerusakan atau gangguan pertumbuhan. Penyumbang polusi timbal (Pb) terbesar
di udara adalah sektor transportasi, yang diakibatkan oleh penggunaan timbal (Pb)
sebagai zat aditif untuk meningkatkan bilangan oktan pada bahan bakar. Di
Indonesia, sebagian besar BBM masih mengandung timbal (Pb), kecuali pada
beberapa kota di Pulau Jawa seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang (Sukarto,
2006).

1

Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya kontaminasi timbal (Pb)
pada lingkungan adalah pemakaian bensin bertimbal yang masih tinggi di
Indonesia. Untuk mempermudah bensin terbakar, titik bakarnya harus diturunkan
melalui peningkatan bilangan oktan dengan penambahan timbal (Pb) dalam
bentuk Tetra Ethyl Lead (TEL). Namun dalam proses pembakaran timbal (Pb)
dilepas kembali bersama-sama sisa pembakaran lainnya ke udara (Kamal, 2008).
Menurut spesifikasi resmi Ditjen Migas, kandungan maksimum timbal
(Pb) dalam bahan bakar yang diizinkan adalah 0,45 gram perliter. Sementara,
menurut ukuran internasional, ambang batas maksimum kandungan timbal (Pb)
adalah 0,15 gram per liter (Santi, 2001).
Pembangunan di Indonesia diutamakan pada sektor industri. Kemajuan
dari sektor industri memberikan efek samping bagi manusia sendiri yaitu
timbulnya pencemaran, berupa buangan atau limbah industri yang mengandung
gugus logam berat. Pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah industri yang
mengandung logam berat misalnya As, Cd, Pb, dan Hg dapat berakumulasi dalam
tanaman. Akibat yang ditimbulkan dari pencemaran adalah terganggunya aktivitas
kehidupan makhluk hidup, terlebih apabila organisme tersebut tidak mampu
mendegradasi bahan pencemar tersebut, sehingga bahan tersebut terakumulasi
dalam tubuhnya. Peristiwa tersebut akan mengakibatkan terjadinya biomagnifikasi
dari organisme satu ke organisme yang lain yang mempunyai tingkatan yang lebih
tinggi (Sudarwin, 2008).
Salah satu upaya mengurangi kandungan partikel timbal (Pb) dalam udara
adalah menggunakan fungsi ekologis tanaman, di mana tiap-tiap jenis tanaman
mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menurunkan kandungan
timbal (Pb) dari udara. Tanaman damar (Agathis alba), mahoni (Swietenia
macrophylla) , jamuju (Padocarpus imbricatus) , pala (Mirystica fragrans), asam
landi (Pithecelabium dulce), lahar (Cassia siamea), mempunyai kemampuan
sedang - tinggi dalam menurunkan kandungan timbal dari udara (Suseno, 2002).

1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Kondisi lingkungan perkotaan khususnya industri dan terminal yang
tercemar.
2. Kemampuan tanaman untuk menyerap logam timbal (Pb).

1.3.Batasan Masalah
Penelitian dibatasi pada pohon peneduh jalan yang ada di Kawasan
Industri Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris.

1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan penelitian di atas maka permasalahan pokok yang dihadapi
dalam penelitian ini adalah:
1. Apa jenis pohon yang ada di Kawasan Industri Medan (KIM) 1?
2. Apa jenis pohon yang memilki kadar timbal (Pb) dari yang tertinggi
hingga yang terendah di Kawasan Industri Medan (KIM) 1?
3. Apa jenis pohon yang ada di terminal Pinang Baris?
4. Apa jenis pohon yang memilki kadar timbal (Pb) dari yang tertinggi
hingga yang terendah di di terminal Pinang Baris?
5.

Apa jenis pohon yang cocok untuk ditanam di Kawasan Industri Medan
(KIM) 1 dan terminal Pinang Baris?

1.5.Tujuan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dirumuskan, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui jenis pohon yang ada di Kawasan Industri Medan (KIM) 1
2. Mengetahui jenis pohon yang memilki kadar timbal (Pb) dari yang
tertinggi hingga yang terendah di Kawasan Industri Medan (KIM) 1.
3. Mengetahui jenis pohon yang ada di terminal Pinang Baris
4. Mengetahui jenis pohon yang memilki kadar timbal (Pb) dari yang
tertinggi hingga yang terendah di di terminal Pinang Baris.

5. Mengetahui jenis pohon yang cocok untuk ditanam di Kawasan Industri
Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris

1.6.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang jenisjenis pohon peneduh jalan dan kadar timbal (Pb) yang ada pada setiap jenis pohon
di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 dan terminal Pinang Baris sehingga dapat
ditetapkan jenis pohon apa yang cocok untuk ditanam di kawasan industri maupun
daerah terminal.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan


Jenis pohon yang ada di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 adalah
Angsana (Pterocarpus indicus), Ceri (Muntingia calabura), Glodokan
Tiang (Polyalthia sp), Kupu-Kupu (Bauhinea purpurea), Mahoni
(Swietenia

macrophylla),

Mangga

(Mangifera

indica),

Saga

(Adenanthera pavonina), Tanjung (Mimusop elengi), dan Waru


(Hibiscus tiliaceus).
Jenis pohon yang memiliki kadar timbal (Pb) dari yang tinggi hingga
yang rendah di Kawasan Industri Medan (KIM) 1 Adalah Tanjung,



Glodokan Tiang, Angsana, Waru, Ceri, Mahoni, Saga, dan Mangga.
Jenis pohon yang ada di terminal Pinang Baris adalah Angsana
(Pterocarpus indicus), Dadap (Erythrina variegata), Glodokan
(Polyalthia longifolia), Glodokan Tiang (Polyalthia sp), Palm Putri
(Ravenea sp), Tanjung (Mimusop elengi) dan Waru (Hibiscus



tiliaceus).
Jenis pohon yang memiliki kadar timbal (Pb) dari yang tinggi hingga
yang rendah di terminal Pinang Baris adalah Tanjung, Glodokan,



Glodokan Tiang, Palm Putri, Dadap, Waru, dan Angsana.
Jenis pohon yang cocok ditanam di Kawasan Industri Medan (KIM) 1
adalah Tanjung, Glodokan Tiang, dan Kupu-kupu. Di daerah terminal
Pinang Baris jenis pohon yang cocok ditanam adalah Tanjung, Palm
Putri, dan Glodokan.

5.2.Saran


Perlu penambahan penanaman pohon kupu-kupu di daerah KIM 1 dan



pohon glodokan di terminal Pinang Baris.



lain tanaman (misalnya akar, ataupun batang).

Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang kadar timbal (Pb) pada bagian

Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang kadar timbal (Pb) pada
tanaman dengan waktu yang berbeda untuk pengambilan sampel (misalnya
pagi dan sore).

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1, (2012), Bensin, http://id.wikipedia.org/wiki/bensin, Diakses: 16
September 2012
Anonim 2, (2012), Pertamax, http://id.wikipedia.org/wiki/pertamax, Diakses: 16
September 2012
Anonim 3, (2012), Premium, http://id.wikipedia.org/wiki/premium, Diakses: 16
September 2012
Anonim 4, (2012), Glodokan, http://serumpunlubai.blogspot.com/2012/10/
glodokan.html, Diakses, 30 Januari 2013
Anonim 5, (2012), Glodokan Tiang, http://d2landscape.birojasabali.com/201
2/04/polyalthea-longifolia-glodokan-tiang.html, Diakses: 30 Januari 2013
Anonim 6, (2010), Minyak Solar, http://mbureng-online.blogspot.com/2010
/12/minyak-solar.html, Diakses: 30 Januari 2013
Anonim 7, (2010), Timbal, http://netsains.net/2010/01/si-kelabu-kebiruan-yangmembahayakan/, Diakses: 30 Januari 2013
Andini, (2010), Indentifikasi Arsitekturis dan Kerapatan Trikoma Pada Tujuh
Puluh Lima Spesies Pohon untuk Lansekap Tepi Jalan, http://
pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/3d418deec0370edfa5c12def13aa68da.pdf,
Diakses: 30 Januari 2013
Arisanti, A., (2005), Adaptasi Anatomis Pohon Roof Garden,Skripsi, Jurusan
Arsitektur Lanskap, IPB, Bogor

Arya,H., (2012), Pohon Tanjung, http://harisarya.blogspot.com/2012/06/tanamantanjung-mimusops-elengi-sebagai.html, Diakses: 30 Januari 2013
Asmiwyati, I.G.A.A.R., Penilaian Kondisi Fisik dan Kandungan Partikel Pohon di
Tepi Jalan di Kota Denpasar, Wicaksana, Jurnal Lingkungan, Vol 21(1), 111

Dahlan, (2004), Membangun Kota Kebun Bernuansa Hutan Kota, IPB Press,
Bogor
Dahlan, (2011), Hutan Kota, http://Endesdahlan.Staff.Ipb.Ac.Id/Files/2011
/04/Bentuk-Dan-Fungsi-HK.Pdf, Diakses: 10 April 2012
Darmono, (2008), Lingkungan Hidup dan Pencemaran, UI-Press, Jakarta
Erman, M., (2006), Pemanfaatan Mikroba dalam Bioremediasi suatu Teknologi
Alternatif untuk Pelestarian Lingkungan, Skripsi, Universitas Sumatera
Utara, Medan
Fakuara, Y., (1996), Studi Toleransi Tanaman Peneduh Jalan Kemampuan
Mengurangi polusi Udara, Penelitian dan Karya Universitas Trisakti,
Vol: 2,1-7
Falka, M.V., (2011), Karakteristik Bahan Bakar Minyak Untuk kendaraan
Bermotor yang Berpengaruh Pada Pencemaran Lingkungan, http://mvfprocessengineer.blogspot.com/2011/01/karakteristik-bahan-bakar-minyakuntuk.html, Diakses: 16 September 2012
Hendrasarie, N., (2007), Kajian Efektifitas Tanaman Dalam Menjerap Kandungan
Pb di Udara, Rekayasa Perencanaan, Vol 2, 1-15
Irawati, R., (1991), Studi Pemilihan 10 Jenis Tanaman untuk Pengembangan
Hutan Perkotaan di Kawasan Pabrik Semen, Skripsi, Jurusan Konservasi
Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor
Irwan, (2007), Fungsi Taman Hutan Kota, http://re-searchengines.com/0707/
zoeraini.html, Diakses: 14 April 2012
Kamal, Z., Guntary, A., (2008), Pengaruh Ketebalan Kulit,Waktu Serta Lokasi
Penjualan Terhadap Kadar Timbal (Pb) dalam Buah Jambu Air, Belimbing,
Jeruk dan Pisang, Seminar Nasional IV SDM Teknologi Nuklir
Martawijaya, A., dkk., (2005), Atlas Kayu Jilid I, II, III, Departemen Kehutanan,
Badan Penelitian dan Pengembangan, Bogor
Palar, H., (2004), Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Rineka Cipta,
Jakarta

Priyanto, B., (2006), Fitoremediasi sebagai Sebuah Teknologi Pemulihan
Pencemaran,
Khususnya Logam berat,
http://ltl.bppt.tripod.com
/sublab/lflora1.htm, Diakses: 30 Januari 2013
Ruhaibah, (2011), Akumulasi Logam Pb, Cu, Dan Zn pada Tanaman Pelindung di
Jalur Hijau Kota Banda Aceh, Skripsi, Program Pasca Sarjana, Institut
Pertanian Bogor, Bogor
Samsoedin, (2010), Kajian Tingkat Toleransi Jenis-Jenis Pohon Sebagai
Penyerap dan Penjerap Polutan Timbal (Pb) dan Cd di Berbagai Tipe
Curah Hujan, Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi Badan Litbang
Kehutanan Kementrian Kehutanan, Bogor
Samsoedin, I., Sobiandono, E., (2007), Pembangunan dan Pengelolaan Hutan
Kota, http://www.dephut.go.id/files/Ismayadi.pdf, Diakses: 25 April 2012
Santi,

N.D., (2001), Pencemaran Udara Oleh Timbal (Pb) Serta
Penanggulangannya, Skripsi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera
Utara, Medan

Sembiring, R., (2009), Analisis Kandungan Logam Berat Hg, Cd dan Pb Daging
Kijing Lokal ((Pilsbryoconcha exilis) dari perairan Situ Gede, Bogor,
Skripsi, Departemen Teknologi Hasil Perairan, Institut Pertanian Bogor,
Bogor
Sibarani, J.P., (2003), Potensi Kampus Universitas Sumatera Utara Sebagai Salah
Satu Hutan Kota di Kota Medan, repository.usu.ac.id/bitstream
/123456789/980/1/hutan-josua.pdf, Diakses: 10 April 2012
Soemarwoto, (1991), Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan, Djambatan,
Jakarta
Sudarwin, (2008), Analisis Spasial Pencemaran Logam Berat (Pb dan Cd) pada
Sedimen Aliran Sungai dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah
Jatibarang Semarang, Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas
Diponegoro, Semarang
Sukarto, H., (2006), Transportasi Perkotaan dan Lingkungan, Jurnal Teknik Sipil,
Vol. 3, 10-18

Sukawi, (2008), Taman Kota dan Upaya Pengurangan Suhu Lingkungan
Perkotaan (Studi Kasus Kota Semarang), Seminar Nasional, Peran
Arsitektur Perkotaan dalam Mewujudkan Kota Tropis, 1-6
Sulasmini L.K., (2003) Peranan Tanaman Penghijauan Angsana, Bungur, dan
daun Kupu-kupu Sebagai Penyerap Emisi Pb dan Debu Kendaraan
Bermotor di jalan Cokroaminoto, Melati, dan Cut Nyak Dien di Kota
Denpasar. Ecotrophic Vol 2, 1-11
Sulistyawati E., Sembiring, E., (2006), Akumulasi Pb dan Pengaruhnya pada
Kondisi Daun Swietenia macrophylla King, Seminar Nasional Penelitian
Lingkungan Hidup, Institut Teknologi Bandung, Bandung
Suseno, H., Lubis, E., (2002), Penyerapan Timbal Oleh Tanaman Berakar
Gantung, Pusat Pengembangan Pengelolaan limbah Radioaktif, Jakarta
Tambaru, E., (2011), Karakter Morfologi dan Tipe Stomata Daun Beberapa Jenis
Pohon Penghijauan Hutan Kota di Kota Makassar, Tesis, Universitas
Hasanuddin, Makassar
Vidali, M., (2001), Bioremediasi, Jurnal Penelitian Kimia, Vol: 73, 1163-1172.

Werdiningsih, H., (2005), Kajian Penggunaan Tanaman Sebagai Alternatif Pagar
Rumah dan Jalan, Jurnal Ilmiah Perancangan Kota dan Pemukiman, Vol 6,
1-8
Widagdo, S., (2005), Tanaman Elemen Lanskap Sebagai Biofilter untuk
Mereduksi Polusi Pb (Pb) di Udara, Skripsi, Institut Pertanian Bogor,
Bogor
Widowati, H., (2011), Pengaruh Logam Berat Cd, Pb Terhadap Perubahan Warna
Batang dan Daun Sayuran, El-Hayah, Vol. 1, 167-173
Zuhra, C.F., (2003), Penyulingan, Pemrosesan dan Penggunaan Minyak Bumi,
Skripsi, Jurusan Kimia, USU, Medan