KORELASI PB (TIMBAL) DAN CR (KROM) PADA TALUS LIKEN DI TEGAKAN POHON MAHONI DENGAN KEPADATAN LALU LINTAS DI KAWASAN PINANG BARIS MEDAN.

(1)

KORELASI Pb (TIMBAL) DAN Cr (KROM) PADA TALUS LIKEN DI TEGAKAN POHON MAHONI DENGAN KEPADATAN

LALU LINTAS DI KAWASAN PINANG BARIS MEDAN

Oleh : REDI SINAGA

4112220008 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya yang memberikan hikmat, kekuatan dan kesehatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun skripsi ini yang berjudul“Korelasi Pb (Timbal) dan Cr (Krom) pada Talus Liken di Tegakan Pohon Mahoni dengan Kepadatan Lalu Lintas di Kawasan Pinang Baris Medan.”

Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis dalam perkuliahan dan menyelesaikan skripsi ini antara lain Bapak Drs. Ahar Hasairin, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu atas bimbingan, kesabaran, dan waktu yang telah diberikan selama penelitian dan penulisan skripsi serta Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si, Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si, dan Ibu Dra. Hj. Nuraini Harahap, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan bimbingan.

Penghargaan juga diberikan kepada Bapak Prof. Motlan M.Sc,Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Bapak Drs. Zulkifli Simatupang M.Pd, selaku Ketua Jurusan Biologi Universitas Negeri Medan, Ibu Endang Sulistyarini Gultom S.Si, Apt. M.Si, Apt selaku Sekretaris Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan, Ibu Dra. Melva Silitonga, M.S, selaku Ketua Prodi Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan. Bapak Zulkifli Simatupang M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama perkuliahan. Ibu Drs. Uswatun Hasanah, M.Si selaku Kepala Laboratorium Biologi FMIPA Unimed. Serta Dra. Rosita Tarigan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis yang telah memberi bimbingan kepada penulis selama perkuliahan. Ibu Dra. Ernawati, Apt selaku Manager Teknis dan Pembina Utama Muda Balai Laboratorium Kesehatan Medan.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabat CHI FAMZ (Esi, Mei, Devi, Eka, Valensi, Weny, Sirma, dan Astuti) dan teman-teman (Jasman, Marojahan, dan Dame) atas waktu dan semangatnya selama kuliah empat tahun. Terima kasih juga penulis ucapkan buat teman sepenelitian dan satu pembimbing


(4)

skripsi (Sriweny dan Nuroni) atas bantuannya selama ini dan kepada semua teman-teman penulis di Jurusan Biologi Non Kependidikan FMIPA UNIMED stambuk 2011 khususnya kelas A. Terimakasih juga penulis ucapkan buat bang Berton sebagai PKK serta teman-teman KTB ku (Novi, Trisna) yang selalu memberikan doa dan semangat kepada penulis. Terima kasih juga penulis ucapkan buat Rekan-rekan NHKBP Sidorejo yang memberikan inspirasi serta saran kepada penulis,dan tidak lupa juga untuk satu kos ku serta ka Marinovalina membantu dan memotivasi penulis.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda Terkasih Marsudin Sinaga dan Ibunda Terkasih Keseria Simbolon yang telah melimpahkan kasih sayang, perhatian, doa, dana, dan semangat serta arahan kepada penulis selama menempuh masa pendidikan dan juga buat adik-adik ku Minar Sinaga dan Sumuang Sinaga yang selalu memberikan motivasi, dukungan, semangat serta Doa restunya sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan studi dan Skripsi penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan skripsi ini dan tulisan-tulisan penulis di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca.

Medan, Maret 2015 Penulis,

Redi Sinaga NIM. 4112220008


(5)

Korelasi Pb (Timbal) dan Cr (Krom) pada Talus Liken di Tegakan Pohon Mahoni dengan Kepadatan Lalu Lintas di Kawasan Pinang Baris Medan

REDI SINAGA (4112220008) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: a) kadar Pb (Timbal) dan Cr (Krom) pada talus liken yang terdapat pada tegakan pohon mahoni di Kawasan Pinang Baris Medan, (b) Hubungan konsentrasi Pb dan Cr pada talus liken di tegakan pohon mahoni dengan kepadatan lalu lintas. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode survey eksploratif. Penelitian ini telah mengabil 3 titik lokasi penelitian yaitu 1). Jl. TB Simatupang, 2). Jl. Pinang Baris dan 3). Jl.Swadaya. Desain penelitian ini menggunakan korelasi pearson product moment. Parameter yang diamati adalah jumlah kadar Pb dan Cr serta jumlah kepadatan lalu lintas. Hasil penelitian diperoleh jenis liken yang memiliki kadar timbal (Pb) dan Krom (Cr) paling tinggi adalah jenis liken dengan jumlah kendaran yang tinggi juga. Terdapat hubungan tidak signifikan antara kandungan Pb pada talus liken dengan kepadatan lalu lintas dengan nilai r =0,11.Korelasi sangat rendah, berkorelasi positif tidak signifikan. Dengan perhitungan menggunakan analisis Pearson Product Momment diperoleh t hitung (0,28) ≤ dari t

tabel (1,895),adanya hubungan Pb pada talus liken dengan kepadatan lalu lintas.

Sedangkan Korelasi Cr pada masing-masing talus liken dengan kepadatan lalu lintas yang diperoleh sebesar 0,08 positif signifikan. Dengan perhitungan menggunakan analisis Pearson Product Momment diperoleh t hitung (2,6) ≥ dari t

tabel (1,895) maka dapat dikatakan terdapat hubungan positif yang signifikan


(6)

The Correlation of Pb (Lead) and Cr (Chrom) On The Lichenes thallus In mahogany tree stands with Traffict Density at the area of Pinang Baris

Medan

REDI SINAGA (4112220008)

ABSTRACT

This research aims to know: a) The levels of Pb (Lead) and Cr (Chrom) on thallus lichenes found in the mahogany tree stand at the area of pinang baris medan, (b) correlation of Pb and Cr concentration and Cr on the thallus lichens in the mahogany trees with Traffict Density. The kind of this research is descriptif with metode eksploratif survey. This research took three location are 1)Jl.TB Simatupang, 2)Jl.Pinang Baris, 3) Jl.Swadaya. Desain of research use correlation pearson product moment. The parameter measure are concentratin of Pb and Cr and the traffic density. The result research get the kind of lichens have consentratino of lead (Pb) and Chrom (Cr) the highest level is the kind of lichens with the highest level. There is not significant relationship between traffic density with the consentration of Pb on lichenes thallus with Traffict Density with r=0,11. The correlation very low and positif but not signifikan. With the calculation use analisis Pearson Product Momment get t hitung (0,28) ≤ t tabel

(1,895), have correlation Pb on the thallus lichenes with Traffict Density and get 0,08 positif signifikan. With calculation analisis Product Momment get t hitung

(2,6) ≥ t tabel (1,895) and have the conclusion have correlation fositif signifikan


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2.Batasan Masalah 1

1.3. Rumusan Masalah 4

1.4.Tujuan Penelitian 4

1.5.Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 Pencemaran Udara 6

2.1.1 Ciri dan Sebab Pencemaran Udara 7

2.2 Pencemaran Udara Akibat Kendaran Bermotor 8

2.3 Timbal (Pb) 8

2.3.1 Bahaya Gas Pb bagi Kesehatan 10

2.3.2 Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran 11

2.4 Krom (Cr) 13

2.5 Pengenalan Lumut Kerak 13

2.6 Morfologi Lumut Kerak 15

2.6.1 Struktur Luar (Morfologi) 15

2.6.2 Struktur Dalam (Anatomi) 15

2.7 Klasifikasi Liken 18

2.8 Pengaruh Faktor Lingkungan Bagi Lumut Kerak 20

BAB III METODE PENELITIAN 22

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 22

3.2 Populasi dan Sampel 22


(8)

3.2.2 Sampel 21

3.2.3 Tekhnik Pengambilan Sampel 21

3.3 Alat dan Bahan 22

3.3.1 Alat 22

3.3.2 Bahan 22

3.4 Rancangan Penelitian 23

3.4.1 Jenis Data 23

3.4.2 Prosedur Pengambilan Data 24

3.5 Tekhnik Analisi Data 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 29

4.1 Hasil Penelitan 29

4.1.1 Jenis-jenis liken yang terdapat pada Tegakan

Pohon Mahoni di Kawasan Pinang Baris Medan 30 4.1.2 Kadar Pb (Timbal) dan Cr (Krom) pada Talus

Liken dalam Setiap Lokasi Pengamatan 30 4.1.3 Tingkat Kepadatan Lalu Lintas di Tiga Lokasi

Pengamatan 31

4.2 Pembahasan 33

4.2.1 Jenis-jenis liken yang terdapat pada Tegakan

Pohon mahoni di Kawasan Pinang Baris Medan 33 4.2.2 Hubungan Kepadatan Lalu Lintas terhadap

Kandungan Pb daan Cr pada Setiap Talus Liken 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 42

5.1 Kesimpulan 42

5.2 Saran 42

DAFTAR PUSTAKA 43


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Graphis scipta

17

Gambar 2.2 Parmelia sulcata

17

Gambar 2.3 Usnea fillipendula

18

Gambar 2.4 Psora pseudorusselli

18

Gambar 4.1 Lokasi penelitian di Kawasan Pinang Baris Medan

32

Gambar 4.2 Grafik Kepadatan Lalu-Lintas Pada Setiap Kendaraan

33

Gambar 4.3 Grafik Kepadatan Lalu Lintas pada Setiap Jenis Kendaraan

32

Gambar 4.4. Morfologi Ochrolechia tartarea (Crustose)

36

Gambar 4.5 Morfologi Parmelia sp (foliose)

36

Gambar 4.6 Morfologi Buelia canescens (Crustose)

37

Gambar 4.7 Morfologi Parmelia saxatilis (foliose)

38

Gambar 4.8 Morfologi Graphis scripta (Crustose)

39


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jumlah jenis liken yang ditemukan di seluruh

lokasi pengamatan 46

Lampiran 2. Data Jumlah Kendaraan 56 Lampiran 3. Data Total Jumlah Kendaraan Per Hari 59 Lampiran 4. Hasil Identifikasi Kondisi Fisik-Kimia Lingkungan 60 Lampiran 5. Perhitungan Statistik Korelasi Product Moment Pearson

Hubungan Timbal (Pb) pada Talus Liken pada setiap

spesies dengan Kepadatan Lalu Lintas 61 Lampiran 6. Perhitungan Statistik Korelasi Product Moment Pearson

Hubungan Krom (Cr) pada Talus Liken pada setiap spesies

dengan Kepadatan Lalu Lintas 67


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pencemar kendaraan bermotor di kota besar makin terasa. Pembakaran bensin dalam kendaraan bermotor merupakan lebih dari separuh penyebab polusi udara. Disamping karbon monoksida, juga dikeluarkan nitrogen oksida, belerang oksida, partikel padatan, dan senyawa-senyawa fosfor timbal. Senyawa ini selalu terdapat dalam bahan bakar dan minyak pelumas bensin. Rancangan mesin dan macam bensin ikut menentukan akan jumlah pencemar yang timbul. Pembakaran bensin akan lebih efisien jika mobil dilarikan dengan kecepatan yang konstan, dan mengurangi frekuensi pengereman dan kerja mobil. Pembakaran bensin yang tidak sempurna akan menghasilkan banyak bahan yang tidak diinginkan dan meningkatkan pencemaran ( Sastrawijaya, 1991).

Pencemaran udara adalah jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat atau radiasi yang berpengaruh jelek terhadap organisme hidup. Jumlah pengotoran ini cukup banyak sehingga tidak dapat di absorbsi atau dihilangkan. Umumnya pengotoran ini bersifat alamiah, misalnya gas pembusukan, debu akibatnya erosi, dan serbuk tepung sari yang terbawa angin. Kemudian ditambah ulah manusia karena jumlah dan kadar bahayanya makin meningkat ( Sastrawijaya, 1991).

Jovan (2008) menyatakan keberadaan zat pencemar dalam udara dapat membahayakan makhluk hidup termasuk manusia. Oleh karena itu, upaya pemantauan kualitas udara terutama di lingkungan tempat tinggal sangat perlu dilakukan. Pemantauan kualitas udara dapat dilakukan dengan menggunakan alat pemantau kualitas udara atau dengan melakukan biomonitoring terhadap keberadaan suatu bioindikator yang ada di lingkungan.

Tanaman mahoni banyak ditanam dipinggir-pinggir jalan atau di lingkungan rumah tinggal dan halaman perkantoran sebagai tanaman peneduh. Mahoni dapat tumbuh dengan baik ditempat-tempat yang terbuka dan kena sinar matahari langsung, baik didataran rendah maupun dataran tinggi, yakni hingga ketinggian 1000 m diatas permukaan laut ( Hendrasarie, 2007 ). Lumut kerak


(12)

atau Lichens adalah salah satu organisme yang digunakan sebagai bioindikator pencemaran udara. Hal ini disebabkan Lichens sangat sensitif terhadap pencemaran udara, memiliki sebaran geografis yang luas (kecuali di daerah perairan), keberadaannya melimpah, memiliki bentuk morfologi yang relatif tetap dalam jangka waktu yang lama dan tidak memiliki lapisan kutikula sehingga Lichens dapat menyerap gas dan partikel polutan secara langsung melalui permukaan talusnya. Penggunaan Lichens sebagai bioindikator dinilai lebih efisien dibandingkan menggunakan alat atau mesin indikator ambient dalam pengoperasiannya memerlukan biaya besar dan penanganan khusus (Loopi et.al 2002).

Modernisasi dan kemajuan teknologi di dalam kehidupan telah menyebabkan pencemaran udara yang serius. Walaupun ada kemungkinan untuk membersihkan air dan memperbaiki daratan yang tidak sedap dipandang, maka tidak banyak yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas udara. Pencemar-pencemar atmosfer dapat berupa partikulat (padatan yang sangat kecil atau tetesan-tetesan cairan) atau berupa gas. Partikel-partikel padatan yang paling sering adalah jelaga, timbal, asbes dan oksida-oksida besi (Michael, 1995). Timah hitam (Pb) merupakan logam lunak yang berwarna kebiru-biruan atau abu-abu keperakan dengan titik leleh pada 327,50C dan titik didih 17400C pada tekanan atmosfer. Senyawa Pb-organik seperti Pb-tetraetil dan Pb-tetrametil merupakan senyawa yang penting karena banyak digunakan sebagai zat aditif pada bahan bakar bensin dalam upaya meningkatkan angka oktan secara ekonomi.

Di atmosfer di kota-kota aersol timbal merupakan pencemar yang telah dikenal. Timbal memang terdapat di mana-mana. Di air, tanah, tanaman, hewan dan udara. Abu silikat yang beterbangan terjadi erosi tanah mengiur timbal juga. Misalnya karena pembakaran batubara, di pabrik-pabrik, penyemprotan pestisida, pembakaran sampah, dan dikota-kota karena pembakaran bensin di kendaraan (Sastrawijaya, 1991)

Asap kendaraan bermotor bisa mengeluarkan partikel Pb yang kemudian bisa mencemari udara, tanaman di sekitar jalan raya, dan mencemari makanan yang dijajakan dipinggir jalan. Asap juga bisa terhirup oleh manusia secara


(13)

langsung melalui pernapasan atau kulit. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya kontaminasi Pb dalam lingkungan adalah pemakaian mesin bertimbal yang masih tinggi di indonesia (Widowati dkk, 2008).

Pencemaran udara terjadi diterminal karena disana banyak penyebab pencemaran yaitu perubahan bahan bakar bensin yang berasal dari berbagai jenis kendaraan bermotor. Ada berbagai gas yang di keluarkan oleh knalpot kendaraan bermotor antara lain: gas CO2, NO2, dan NO yang dikenal dengan NOx, SO2,

Kendaraan bermotor merupakan alat transportasi sehingga selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dan selama diperjalanan mengeluarkan hasil pembakarannya. Oleh karena itu, kendaraan bermotor disebut sebagai sumber yang bergerak dari bahan pencemar (Rukaesih, 2004).

Emisi Pb dari pembakaran mesin menyebabkan jumlah Pb udara dari asap buangan kendaraan meningkat sesuai meningkatnya jumlah kendaraan. Percepatan pertumbuhan sektor transportasi, kepadatan arus lalu lintas serta tingginya volume kendaraan bisa menyebabkan kemacetan arus lalu lintas. Kota Medan provinsi terpadat no.3 di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Jumlah bus dan mobil pengangkutan umum angkot yang keluar/masuk setiap hari Ke terminal pinang baris yaitu 3540 unit Dampak negatif kemacetan lalu lintas bisa menyebabkan tingginya tingkat polusi udara di lingkungan kota. Hasil emisi gas pembuangan kendaraan bermotor akan meningkatkan kadar Pb di udara (Widowati dkk, 2008)

Krom atau Cr merupakan jenis logam yang sering digunakan sebagai pelapis knalpot kendaraan bermotor. Cr dapat ikut terlepas ke atmosfer bersamaan dengan emisi kendaraan bermotor khususnya yang berbahan bakar solar. Cr adalah salah satu jenis polutan logam berat yang bersifat toksik dan dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan penyakit lainnya jika terserap oleh manusia (Panjaitan dkk, 2005).

Terminal Terpadu Pinang Baris atau sering disingkat sebagai TTPB Jalan TB Simatupang adalah salah satu dari 2 terminal terpadu perhubungan darat di Kota Medan. Terminal ini khusus menampung bus-bus antar provinsi dan dalam provinsi yang masuk ke Kota Medan dari sebelah barat dalam hal ini terutama


(14)

bus-bus dari NAD. Terminal ini terletak di Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan. Terminal Terpadu Pinang Baris memiliki luas lahan ±4 ha (40.000 m2) dengan jumlah bus dan mobil pengangkutan umum angkot yang keluar/masuk setiap hari yaitu 3540 unit (Maria, 2013). Alasan Memilih Lokasi pengamatan adalah karena lokasi tersebut dekat dengan terminal dan didukung juga dengan pohon mahoni yang mendominasi daerah tersebut.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ‘‘Korelasi Pb dan Cr pada Talus Liken yang terdapat pada Tegakan Pohon Mahoni dengan Kepadatan Lalu Lintas di Kawasan Pinang Baris Medan’’.

1.2. Batasan Masalah

Permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini dibatasi hanya pada Korelasi Pb dan Cr pada Talus Liken yang terdapat pada Tegakan Pohon Mahoni (Swietenia macrophylla) dengan Kepadatan Lalu Lintas (jumlah kendaraan) di Kawasan Pinang Baris.

1.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Jenis-jenis Liken apa saja yang terdapat pada tegakan pohon Mahoni (Swietenia macrophylla) di Kawasan Pinang Baris Medan?

2. Berapakah kadar Pb dan Cr pada Talus Liken yang terdapat pada tegakan pohon Mahoni (Swietenia macrophylla) di Kawasan Pinang Baris Medan? 3. Berapakah jumlah kendaraan rata-rata per hari yang melintasi daerah

Kawasan Pinang Baris

4. Bagaimanakah korelasi Pb (Timbal) dan Cr (Krom) pada setiap Talus Liken yang terdapat pada Tegakan Pohon Mahoni (Swietenia

macrophylla) dengan Kepadatan Lalu Lintas di Kawasan Pinang Baris


(15)

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui jenis-jenis Liken yang terdapat pada tegakan pohon Mahoni (Swietenia macrophylla) di Kawasan Pinang Baris Medan.

2. Untuk mengetahui kadar Pb (Timbal) dan Cr (Krom) pada Talus Liken yang terdapat pada tegakan pohon Mahoni (Swietenia macrophylla) di kawasan Pinang Baris Medan

3. Untuk mengetahui jumlah kendaraan rata-rata per hari yang melintasi daerah Kawasan Pinang Baris

4. Untuk mengetahui korelasi Liken Pb (Timbal) dan Cr (Krom) pada setiap Talus Liken yang terdapat pada Tegakan Pohon Mahoni (Swietenia

macrophylla) dengan kepadatan Lalu Lintas di Kawasan Pinang Baris

Medan.

1.5. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Menginformasikan tentang korelasi Pb (Timbal) dan Cr (Krom) pada Talus Liken yang terdapat pada Tegakan Pohon Mahoni (Swietenia

macrophylla) dengan Kepadatan Lalu Lintas di Kawasan Terminal Pinang

Baris Medan

2. Mengidentifikasi keberadaan liken yang terdapat pada lokasi penelitian di kawasan Terminal Pinang Baris Medan yang dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran udara

3. Sebagai pangkalan data dan sumber data pendukung atau refrensi tambahan bagi peneliti lain serta peneliti lanjutan tentang Liken


(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :

1. Ditemukan 5 jenis Liken dari 4 famili dan dua tipe talus yaitu foliose dan crustose pada tegakan pohon mahoni di Kawasan Pinang Baris Medan 2. Kadar timbal (Pb) dan Krom (Cr) paling tinggi terdapat pada jenis liken

Parmelia saxatilis yaitu Pb mengandung 45,63 µg/ml dan Cr mengandung

31,74 µg/ml dan yang paling rendah terdapat pada jenis liken Ochrolechia

tartarea yaitu Pb mengandung 0,63 µg/ml dan Cr mengandung 0,62

µg/ml

3. Korelasi Pb pada masing-masing talus liken dengan kepadatan lalu lintas yang diperoleh sebesar 0,12 positif signifikan. Korelasi yang paling tinggi yaitu pada spesies Parmelia saxatilis dan paling rendah adalah

Ochrolechia tartarea

4. Korelasi Cr pada masing-masing talus liken dengan kepadatan lalu lintas yang diperoleh sebesar 0,08 positif signifikan. Korelasi yang paling tinggi juga terdapat pada spesies Parmelia saxatilis dan paling rendah adalah

Ochrolechia tartarea

5.2. Saran

1. Perlu penelitian lanjutan dengan penambahan lokasi untuk mengetahui perbandingannya.

2. Perlu identifikasi lebih lanjut terhadap jenis liken Parmelia sp

3. Pemerintah sebaiknya menetapkan batas standar emisi gas buang yang diperbolehkan pada kendaran bermotor dan menetapkan penggunaan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan guna menghindari pencemaran udara


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Ahluwalia, V. K., (2008), Environmental Chemistry. New Delhi, Ane Books India Akhadi, M., (2014), Isu Lingkungan Hidup, Mewaspadai Dampak Kemajuan Teknologi dan Polusi Lingkungan Global yang Mengancam Kehidupan Yogyakarta, Graha Ilmu

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta

Basuki, K. T , (2007), Penurunan Konsentrasi HC dan SO2 pada Emisi

Kendaraan Bermotor dengan Menggunakan TiO2 Lokal yang Disisipkan

Karbon Aktif

Brown, D.H., (1985), Lichen Physiology and Cell Biology. Plenium Press, New York

Darmono., (2001), Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Hubungannya dengan

Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universita Indonesia, Jakarta

Daryanto., (1983), Ikhtisar Praktis Berbagai Macam Logam. Penerbit Tarsito, Bandung

Djaingsastro, A. J., (2007), Studi Keanekaragaman Lichenes Di Hutan Aek-Nauli

Parapat Kabupaten Simalungun Berdasarkan Ketinggian Tempat dan Substrat Tumbuh, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Hendraisarie, Novirina., (2007) Kajian Evektivitas dalam Menyerap Kandungan Pb di Udara, Jurnal Rekayasa Perencanaan 3

Hawksworth, D., L., (1984), The Lichens-Forming FUngi, Champman and Hall Publisher, New York

Heryanto., (1994), Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. PT Rineka Cipta, Jakarta

Loopi S, Ivanov D, Boccardi R., (2002), Biodiversity of Epiphytic Lichens and Air

Pollution in the Town of Siena (Central Italy. Environmental Pollution)

Kristanto, P., (2001), Ekologi Industri. Edisi Pertama. Penerbit ANDI Yogyakarta, Yogyakarta

Kristanto, P., ( 2002), Ekologi Industri. Edisi Kedua. Penerbit ANDI Yogyakarta, Yogyakarta


(18)

Maria, F., (2013), Analisis Sanitasi Lingkungan Terminal Kendaraan Bermotor

Di Kota Medan Tahun 2012, Skripi, Ilmu Kesehatan Masyarakat, USU,

Medan. (Tidak dipublikasikan)

Michael, P., (1995), Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan

Laboratorium. Penerbit UI Press, Jakarta

Nebora, Idola Dian Yoku, (2013), Keanekaragaman Lichene Corticolous pada

Johar (Cassia siamea) dan Palem Botol (Hyoporbe lagenicaulis) sebagai Bioindikator Pencemaran Udara di Lingkungan Kampus UNIPA, Skripsi,

FMIPA, Universitas Negeri Papua, Manokwari

Noer, I.S., (2004), Bioindikator Sebagai Alat Untuk Menengarai Adanya Pencemaran Udara. Forum Komunikasi Lingkungan III, Kamajongan, Bandung

Palar, H., (1994), Logam Berat dan Toksikologi, Erlangga, Surabaya

Panjaitan, D. M., Fitmawati, Atria, M., (2012), Keanekaragaman Lichens Sebagai Bioindikator Pencemaran Udara Di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, FMIPA Universitas Riau, Riau

Pratiwi, M. E., (2006), Kajian Lumut Kerak Sebagai Bioindikator Kualitas

Udara, Skripsi, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan

Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Bogor

Rangkuti, M. N.Sari Rangkuty., (2003), Kandungan Logam Berat Timbal dalam Daun dan Kulit Kayu Tanaman Kayu Manis (Cinnamomum burmani Bl) pada Sisi Kiri Jalan Tol Jagorawi

Rukaesih, A ., ( 2004), Kimia Lingkungan. Penerbit ANDI, Yogyakarta

Sastrawijaya, A. T., (1991), Pencemaran Lingkungan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Sharnoff, S. D., (2002), Lichen Biology and The Environment The Special

Biology of Lichens. http:/ www.lichen.com. (Diakses November 2014)

Situmorang, M., (2007), Kimia Lingkungan. Universitas Negeri Medan, Medan Tanggul., (2005), Kadar Timbal (Pb) dalam Darah dan Hubungannya dengan

Kadar Hb Darah Akibat Emisi Kendaraan Bermotor pada Petugas Di Kota Surakarta

Tjitrosoepomo, G., (1989), Taksonomi Tumbuhan Schizophyta, Thallophyta,


(19)

Wardhana, W, A., (2001), Dampak Pencemaran Lingkungan, Penerbit ANDI, Yogyakarta

Widowati, W., (2008), Efek Toksik Logam. Pencegahan dan Penanggulangan

Pencemaran. Penerbit ANDI Yogyakarta,Yogyakarta

Yurnaliza, (2002), Lichenes (Karakteristik, Klasifikasi Dan Kegunaan), digitized by USU digital library, Medan


(1)

bus-bus dari NAD. Terminal ini terletak di Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan. Terminal Terpadu Pinang Baris memiliki luas lahan ±4 ha (40.000 m2) dengan jumlah bus dan mobil pengangkutan umum angkot yang keluar/masuk setiap hari yaitu 3540 unit (Maria, 2013). Alasan Memilih Lokasi pengamatan adalah karena lokasi tersebut dekat dengan terminal dan didukung juga dengan pohon mahoni yang mendominasi daerah tersebut.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ‘‘Korelasi Pb dan Cr pada Talus Liken yang terdapat pada Tegakan Pohon Mahoni dengan Kepadatan Lalu Lintas di Kawasan Pinang Baris Medan’’.

1.2. Batasan Masalah

Permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini dibatasi hanya pada Korelasi Pb dan Cr pada Talus Liken yang terdapat pada Tegakan Pohon Mahoni (Swietenia macrophylla) dengan Kepadatan Lalu Lintas (jumlah kendaraan) di Kawasan Pinang Baris.

1.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Jenis-jenis Liken apa saja yang terdapat pada tegakan pohon Mahoni (Swietenia macrophylla) di Kawasan Pinang Baris Medan?

2. Berapakah kadar Pb dan Cr pada Talus Liken yang terdapat pada tegakan pohon Mahoni (Swietenia macrophylla) di Kawasan Pinang Baris Medan? 3. Berapakah jumlah kendaraan rata-rata per hari yang melintasi daerah

Kawasan Pinang Baris

4. Bagaimanakah korelasi Pb (Timbal) dan Cr (Krom) pada setiap Talus Liken yang terdapat pada Tegakan Pohon Mahoni (Swietenia

macrophylla) dengan Kepadatan Lalu Lintas di Kawasan Pinang Baris


(2)

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui jenis-jenis Liken yang terdapat pada tegakan pohon Mahoni (Swietenia macrophylla) di Kawasan Pinang Baris Medan.

2. Untuk mengetahui kadar Pb (Timbal) dan Cr (Krom) pada Talus Liken yang terdapat pada tegakan pohon Mahoni (Swietenia macrophylla) di kawasan Pinang Baris Medan

3. Untuk mengetahui jumlah kendaraan rata-rata per hari yang melintasi daerah Kawasan Pinang Baris

4. Untuk mengetahui korelasi Liken Pb (Timbal) dan Cr (Krom) pada setiap Talus Liken yang terdapat pada Tegakan Pohon Mahoni (Swietenia

macrophylla) dengan kepadatan Lalu Lintas di Kawasan Pinang Baris

Medan.

1.5. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Menginformasikan tentang korelasi Pb (Timbal) dan Cr (Krom) pada Talus Liken yang terdapat pada Tegakan Pohon Mahoni (Swietenia

macrophylla) dengan Kepadatan Lalu Lintas di Kawasan Terminal Pinang

Baris Medan

2. Mengidentifikasi keberadaan liken yang terdapat pada lokasi penelitian di kawasan Terminal Pinang Baris Medan yang dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran udara

3. Sebagai pangkalan data dan sumber data pendukung atau refrensi tambahan bagi peneliti lain serta peneliti lanjutan tentang Liken


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :

1. Ditemukan 5 jenis Liken dari 4 famili dan dua tipe talus yaitu foliose dan crustose pada tegakan pohon mahoni di Kawasan Pinang Baris Medan 2. Kadar timbal (Pb) dan Krom (Cr) paling tinggi terdapat pada jenis liken

Parmelia saxatilis yaitu Pb mengandung 45,63 µg/ml dan Cr mengandung

31,74 µg/ml dan yang paling rendah terdapat pada jenis liken Ochrolechia

tartarea yaitu Pb mengandung 0,63 µg/ml dan Cr mengandung 0,62

µg/ml

3. Korelasi Pb pada masing-masing talus liken dengan kepadatan lalu lintas yang diperoleh sebesar 0,12 positif signifikan. Korelasi yang paling tinggi yaitu pada spesies Parmelia saxatilis dan paling rendah adalah

Ochrolechia tartarea

4. Korelasi Cr pada masing-masing talus liken dengan kepadatan lalu lintas yang diperoleh sebesar 0,08 positif signifikan. Korelasi yang paling tinggi juga terdapat pada spesies Parmelia saxatilis dan paling rendah adalah

Ochrolechia tartarea

5.2. Saran

1. Perlu penelitian lanjutan dengan penambahan lokasi untuk mengetahui perbandingannya.

2. Perlu identifikasi lebih lanjut terhadap jenis liken Parmelia sp

3. Pemerintah sebaiknya menetapkan batas standar emisi gas buang yang diperbolehkan pada kendaran bermotor dan menetapkan penggunaan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan guna menghindari pencemaran udara


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Ahluwalia, V. K., (2008), Environmental Chemistry. New Delhi, Ane Books India Akhadi, M., (2014), Isu Lingkungan Hidup, Mewaspadai Dampak Kemajuan Teknologi dan Polusi Lingkungan Global yang Mengancam Kehidupan Yogyakarta, Graha Ilmu

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta

Basuki, K. T , (2007), Penurunan Konsentrasi HC dan SO2 pada Emisi Kendaraan Bermotor dengan Menggunakan TiO2 Lokal yang Disisipkan Karbon Aktif

Brown, D.H., (1985), Lichen Physiology and Cell Biology. Plenium Press, New York

Darmono., (2001), Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Hubungannya dengan

Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universita Indonesia, Jakarta

Daryanto., (1983), Ikhtisar Praktis Berbagai Macam Logam. Penerbit Tarsito, Bandung

Djaingsastro, A. J., (2007), Studi Keanekaragaman Lichenes Di Hutan Aek-Nauli

Parapat Kabupaten Simalungun Berdasarkan Ketinggian Tempat dan Substrat Tumbuh, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Hendraisarie, Novirina., (2007) Kajian Evektivitas dalam Menyerap Kandungan Pb di Udara, Jurnal Rekayasa Perencanaan 3

Hawksworth, D., L., (1984), The Lichens-Forming FUngi, Champman and Hall Publisher, New York

Heryanto., (1994), Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. PT Rineka Cipta, Jakarta

Loopi S, Ivanov D, Boccardi R., (2002), Biodiversity of Epiphytic Lichens and Air

Pollution in the Town of Siena (Central Italy. Environmental Pollution)

Kristanto, P., (2001), Ekologi Industri. Edisi Pertama. Penerbit ANDI Yogyakarta, Yogyakarta

Kristanto, P., ( 2002), Ekologi Industri. Edisi Kedua. Penerbit ANDI Yogyakarta, Yogyakarta


(5)

Maria, F., (2013), Analisis Sanitasi Lingkungan Terminal Kendaraan Bermotor

Di Kota Medan Tahun 2012, Skripi, Ilmu Kesehatan Masyarakat, USU,

Medan. (Tidak dipublikasikan)

Michael, P., (1995), Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan

Laboratorium. Penerbit UI Press, Jakarta

Nebora, Idola Dian Yoku, (2013), Keanekaragaman Lichene Corticolous pada

Johar (Cassia siamea) dan Palem Botol (Hyoporbe lagenicaulis) sebagai Bioindikator Pencemaran Udara di Lingkungan Kampus UNIPA, Skripsi,

FMIPA, Universitas Negeri Papua, Manokwari

Noer, I.S., (2004), Bioindikator Sebagai Alat Untuk Menengarai Adanya Pencemaran Udara. Forum Komunikasi Lingkungan III, Kamajongan, Bandung

Palar, H., (1994), Logam Berat dan Toksikologi, Erlangga, Surabaya

Panjaitan, D. M., Fitmawati, Atria, M., (2012), Keanekaragaman Lichens Sebagai Bioindikator Pencemaran Udara Di Kota Pekanbaru Provinsi Riau, FMIPA Universitas Riau, Riau

Pratiwi, M. E., (2006), Kajian Lumut Kerak Sebagai Bioindikator Kualitas

Udara, Skripsi, Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan

Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, Bogor

Rangkuti, M. N.Sari Rangkuty., (2003), Kandungan Logam Berat Timbal dalam Daun dan Kulit Kayu Tanaman Kayu Manis (Cinnamomum burmani Bl) pada Sisi Kiri Jalan Tol Jagorawi

Rukaesih, A ., ( 2004), Kimia Lingkungan. Penerbit ANDI, Yogyakarta

Sastrawijaya, A. T., (1991), Pencemaran Lingkungan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Sharnoff, S. D., (2002), Lichen Biology and The Environment The Special

Biology of Lichens. http:/ www.lichen.com. (Diakses November 2014)

Situmorang, M., (2007), Kimia Lingkungan. Universitas Negeri Medan, Medan Tanggul., (2005), Kadar Timbal (Pb) dalam Darah dan Hubungannya dengan

Kadar Hb Darah Akibat Emisi Kendaraan Bermotor pada Petugas Di Kota Surakarta

Tjitrosoepomo, G., (1989), Taksonomi Tumbuhan Schizophyta, Thallophyta,


(6)

Wardhana, W, A., (2001), Dampak Pencemaran Lingkungan, Penerbit ANDI, Yogyakarta

Widowati, W., (2008), Efek Toksik Logam. Pencegahan dan Penanggulangan

Pencemaran. Penerbit ANDI Yogyakarta,Yogyakarta

Yurnaliza, (2002), Lichenes (Karakteristik, Klasifikasi Dan Kegunaan), digitized by USU digital library, Medan