PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA MTS SWASTA KECAMATAN KUALUH HULU KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.

ABSTRACT

Lilik Munawaroh. Reg. No. 0809122038. The Effect of Instructional Strategy and
Interpersonal Communication Toward Learning Achivement
Civic Education of Students MTs Swasta Kecamatan Kualuh
Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara. A Thesis. Postgraduate
Program, State University of Medan, 2012.

The objectives of this research were: (1) the achievement of Civic Eduation
between the student that taught by social inquiry and expository strategies, (2) the
achievement of Civic Eduaction between student who had ability of high
interpersonal communication and low interpersonal communication, and (3)
interaction between instructional strategy and interpersonal communication on the
students’ achievement in Civic Education.
The population of this research was 108 students of grade VIII MTs
Islamiyah Londut consisting of three classes and 94 students of grade VIII MTs
Assyarif Kuala Beringin consiting of three classes. The sampling technique applied
was cluster random sampling with grade VIII-1 and VIII-3 MTs Islamiyah Londut
(56 students) taught with social inquiry strategy and grade VIII-3 dan VIII-2 MTs
Assyarif (62 students) taught with expository stratety. The data analysis technique
was Analysis of Variance (ANOVA) two-way at the level of significance  = 0.05

followed by Scheffe test.
The research findings were: (1) on average the students’ learning
achievement taught with social inquiry strategy was X = 70.93 which was higher
than the average the students’ learning achievement taught with expository approach
strategy, which was X = 69.69 with F count = 7.03 > F table = 3.928, (2) on average
the student’ learning achievement with high interpersonal communication was X =
73.42, which was higher than the student’ learning achievement with low
interpersonal communication was X = 67.80 with F count = 44.63 > F table = 3.928,
and (3) there was an interaction between instructional strategy and interpersonal
communication on the Civic Education achievement with F count = 15.04 > F table =
3.928.
Based on the data analysis, it can be concluded that students with high
interpersonal communication characteristics should be best taught with social
inquiry strategy while students with low interpersonal communication with
expository strategy. The implication is that the implementation of instructional
strategy should be in accordance with the interpersonal communication
characteristics. The implication research speciallly for teacher.

i


ABSTRAK

Lilik Munawaroh. NIM. 0809122038. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan
Komunikasi
Interpersonal
Terhadap
Hasil
Belajar
Pendidikan
Kewarganegeraan Siswa MTs Swasta Kecamatan Kualuh Huluh Kabupaten
Labuhanbatu Utara. Tesis: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) hasil belajar Pendidikan
Kewargangeraan (PKn) siswa yang diajar dengan menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri sosial lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori, (2) hasil belajar PKn antara
siswa dengan karakterk komunikasi interpersonal tinggi lebih tinggi daripada hasil
belajar siswa dengan karakter komunikasi interpersonal rendah, dan (3) interaksi
antara strategi pembelajaran dan komunikasi interpersonal terhadap hasil belajar
PKn.

Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Islamiyah Londut
terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa adalah 108 orang dan kelas VIII MTs
Assyarif Kuala Beringin terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa 94 orang. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik acak kelompok cluster
random sampling), dalam hal ini diperoleh kelas VIII-1 dan VIII MTs Islamiyah
Londut (56 orang) diajar dengan strategi inkuiri sosial dan kelas VIII-3 dan VIII 2
(62 orang) diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Teknik analisis adalah
Anava dua jalur pada taraf signifikansi  = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe.
Hasil penelitian adalah: (1) rata-rata hasil belajar PKn siswa yang diajar
dengan strategi pembelajaran inkuiri sosial ( X = 70,93) lebih tinggi daripada ratarata hasil belajar PKn siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori
( X = 69,69) dengan Fhitung 7,03 > Ftabel 3,928, (2) rata-rata hasil belajar PKn siswa
dengan komunikasi interpersonal tinggi ( X = 73,42) lebih tinggi daripada hasil
belajar PKn siswa dengan komunikasi interpersonal rendah ( X = 67,80), dengan
Fhitung 44,63 > Ftabel 3,928, dan (3) terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan
komunikasi interpersonal terhadap hasil belajar PKn dengan Fhitung 15,04 > Ftabel
3,928.
Hasil analisis data disimpulkan bahwa siswa
dengan karakteristik
komunikasi interpersonal tinggi lebih tepat diajar dengan strategi pembelajaran
inkuiri sosial sedangkan siswa dengan karakteristik komunikasi interpersonal rendah

lebih tepat diajar dengan strategi
pembelajaran ekspositori. Implikasi dari
penelitian ini secara khusus ditujukan kepada guru.

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan
kekuatan dan Rahmat-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Dalam proses
penulisannya ini banyak menghadapi kendala dan keterbatasan, namun berkat
bimbingan Pembimbing dan motivasi dari keluarga serta rekan-rekan mahasiswa
Pascasarjana akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini,
ucapan terimakasih disampaikan kepada:
Secara khusus ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. H.
Abdul Hamid K. M.Pd. dan Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, sebagai
Pembimbing I dan Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya memberikan
pengarahan serta bimbingan dalam penyusunan tesis ini.
Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M..Pd, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd
dan Bapak Dr. Raden Mursyid, M.Pd selaku narasumber yang telah memberikan

masukan bagi penyempurnaan tesis ini.
Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd., Rektor Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
perkuliahan di Program Pascasarjana Unimed dan Bapak

Prof. Dr. Belferik

Manulang, Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan
bantuan administrasi di Program Pascasarjana Unimed.
Selanjutnya ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Sahat
Siagian, M.Pd., Ketua

Program

Studi

Mursyid, M.Pd., Sekretaris Program
motivasi

dan


bantuan

kepada

Teknologi Pendidikan dan Dr. Raden
Studi Teknologi Pendidikan atas segala

penulis

administrasinya.

iii

berupa

layanan

perkuliahan


dan

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak/Ibu dosen
Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti
perkuliahan dan ucapan terima kasih disampaikan kepada rekan

mahasiswa

Pascasarjana Unimed Program Studi Teknologi Pendidikan sebagai teman yang telah
banyak memberikan bantuan moril dan motivasi sehingga tesis ini dapat
diselesaikan.
Ucapan terimkasih teristimewa disampaikan kepada Ayahanda dan Ibunda
yang telah memberikan motivasi kepada penulis selama mengikuti perkuliahan dan
penulisan tesis ini. Secara khusus pula ucapan terimakasih suami tercinta dan anakanakku tercinta Zuriah Alfan Zakaria, Faris Khoiri Husni Mubaroh yang selalu
memberikan curahan kasih sayang.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pendidikan di masa kini
dan yang akan datang.

Medan,


Maret 2012

Penulis,

LILIK MUNAWAROH
Nim. 0809122038

iv

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Peran penting pendidikan dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia yang mendukung kemajuan bangsa dan negara sebagaimana tergambar
dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 4 dinyatakan bahwa: Pendidikan

Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini memberi makna bahwa pelaksanaan
pendidikan nasional memiliki tujuan yang kompleks, di samping bertaqwa kepada
Tuhan-Nya, pendidikan juga diharapkan mampu membentuk peserta didik
menjadi sosok yang cakap terhadap ilmunya dan mandiri, demokratis dan
bertanggung jawab.
Menyahuti amanat di atas, maka perbaikan dan peningkatan mutu
pendidikan

dilakukan pemerintah melalui berbagai kebijakan yang diambil

misalnya penyempurnaan kurikulum yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), sertifikasi tenaga kependidikan dan bantuan operasional sekolah (BOS).
Berkaitan langsung dengan pembentukan karakter siswa adalah bidang studi yang
harus dipelajari oleh siswa di sekolah khususnya di tingkat sekolah menengah
pertama di antaranya adalah pendidikan kewarganegaraan (PKn) yang

2


dimaksudkan untuk membentuk siswa menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Namun demikian masih terdapat hambatan-hambatan serta kekurangan, hal
yang memprihatinkan yang dapat dilihat langsung adalah hasil nilai ulangan akhir
nasional tingkat sekolah menengah yang belum mencapai hasil yang diharapkan.
Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa
dalam pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, materi pelajaran, strategi
dan teknik mengajar. Semua variabel tersebut memiliki ketergantungan satu sama
lain dan tidak dapat berdiri sendiri dalam memberhasilkan pembelajaran.
Rendahnya mutu pembelajaran sebagaimana diungkapkan di atas juga
terjadi pada pembelajaran PKn, berdasarkan data awal yang peneliti peroleh dari
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Labuhanbatu Utara dapat dijelaskan
bahwa dalam dua tahun terakhir ini rata-rata hasil belajar PKn untuk tingkat MTs
pada tahun ajaran 2009/2010 adalah 69,10 sedangkan pada tahun ajaran
2010/2011 adalah 71,50. Hal yang sama juga tergambar data yang peneliti peroleh
mengenai hasil belajar PKN di MTs Islamiyah Londut Kecamatan Kualuh Hulu
Kabupaten Labuhanbatu Utara pada tiga tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel
1.1.
Tabel 1.1 Rata-Rata Hasil Belajar PKn Siswa Kelas VIII MTs Islamiyah

Londut Dalam 3 Tahun Terakhir
No

Tahun Ajaran

Rata-Rata Hasil Belajar

1

2008/2009

70,10

2

2009/2010

65,50

3

2010/2011

68,75

Sumber: Tata Usaha MTs Islamiyah Londut

3

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas dapat diperhatikan bahwa perolehan hasil
belajar PKn masih kurang memuaskan, hal ini ditandai dengan rendahnya rata-rata
PKn kelas VIII yang masih di bawah nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yaitu 75. Belum maksimalnya hasil belajar PKn, disinyalir karena selama ini
proses pembelajaran kurang mendukung pemahaman anak didik, yaitu terlalu
banyak materi yang dipelajari dan pembelajaran yang menekankan pada aspek
hafalan yang berorientasi pada strategi pembelajaran ekspositori yaitu didominasi
melalui kegiatan ceramah dan pembelajaran berpusat kepada guru. Hal ini
didukung berdasarkan hasil pengamatan awal terhadap kegiatan pembelajaran
PKn yang dilakukan guru ditemukan bahwa kecenderungan guru mengajarkan
PKn dalam memberikan pemahaman terhadap konsep, selalu dilakukan melalui
penyampaian melalui kegiatan ceramah, sehingga siswa kurang bergairah dan
tidak begitu antusias ketika pelajaran berlangsung.
Dalam rangka mengatasi persoalan perolehan hasil belajar siswa MTs
Islamiyah Londut Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhanbatu Utara, yang
masih relatif rendah, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman siswa khususnya pada bidang studi PKn. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan penerapan
strategi pembelajaran yang lebih tepat.
Strategi pembelajaran yang dikembangkan haruslah berpusat dan
menitikberatkan pada keaktifan siswa sehingga melalui pemilihan strategi
pembelajaran yang tepat sehingga harapan-harapan peningkatan mutu dan hasil
belajar dapat dipenuhi. Untuk itu dituntut kemampuan guru menguasai teknologi
pembelajaran untuk merencanakan, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi

4

serta melakukan feedback menjadi faktor penting

guna mencapai tujuan

pembelajaran. Kemampuan guru menguasai materi pembelajaran, gaya mengajar,
penggunaan media, penentuan strategi dan pemilihan strategi pembelajaran
merupakan suatu usaha guna melancarkan embelajaran dan meningkatkan hasil
pencapaian tujuan pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang digunakan guru-guru selama ini belum optimal
sehingga menyebabkan timbulnya kebosanan siswa yang berakibat rendahnya
hasil belajar. Untuk mengurangi atau bahkan menghindari strategi pembelajaran
yang terlalu monoton diupayakan berbagai strategi pembelajaran yang lebih
efektif dalam menciptakan komunikasi yang multi arah, sehingga diharapkan juga
menimbulkan dan meningkatkan interaksi yang proaktif dalam pembelajaran.
Namun perlu disadari bahwa strategi tersebut tidak ada yang terbaik atau buruk,
karena strategi pembelajaran tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
Salah satu strategi yang dapat diterapkan pada pembelajaran PKn adalah
strategi pembelajaran inkuiri sosial. Penerapann strategi pembelajaran inkuiri
sosial pada pembelajaran PKn memberikan pengalaman langsung kepada siswa,
tujuannya adalah membina siswa dalam rangka mengembangkan aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik siswa secara menyeluruh dan berinteraksi dengan teman
dan lingkungannya. Pembelajaran inkuiri sosial dalam bidang studi PKn
menekankan pembelajaran di mana siswa menemukan sendiri yang dipelajarinya,
bukan mengetahui dari guru saja.
Sedangkan pada strategi pembelajaran ekspositori pada pembelajaran PKn
lebih menekankan penyampaian informasi atau ceramah yang dilakukan guru,
sehingga terdapat kecenderungan siswa hanya sebagai pendengar pasif dan

5

pencatat saja di mana fungsi guru merupakan satu-satunya sumber belajar
sehingga penumpukan informasi yang disampaikan guru melalui ceramah
sehingga kondisi yang demikian membuat siswa jenuh dan berakibat kepada
pencapaian hasil belajar yang kurang maksimal.
Di lain pihak, perolehan hasil belajar suatu kegiatan pembelajaran juga
dipengaruhi oleh karakteristik siswa dalam hal ini adalah komunikasi
interpersonal siswa dalam belajar, dalam hal ini komunikasi interpersonal
dibedakan atas komunikasi interpersonal tinggi dan komunikasi interpersonal
rendah. Komunikasi interpersonal

yaitu

kemampuan individu melakukan

komunikasi bertukar informasi, pikiran, ide, dan perasaan yang berlangsung antar
individu dalam rangka supaya terjalin hubungan baik dan harmonis. Komunikasi
interpersonal yang baik maka akan tercermin dan termanifestasikan ke dalam
menjalin komunikasi.
Materi PKn berisi konsep-konsep dan penerapannya sehingga komunikasi
interpersonal menjadi urgen. Siswa yang memiliki komunikasi interpersonal yang
tinggi juga akan lebih mudah dalam mempelajari materi PKn, sedangkan pada
siswa yang memiliki komunikasi interpersonal yang rendah akan mengalami
kesulitan dalam hal mempelajari materi PKn. Siswa yang memiliki komunikasi
interpersonal yang tinggi juga relatif akan lebih mudah mengolah informasi dan
mengemukakan ide dan pemikiran yang ada dibenaknya bila dibandingkan dengan
siswa yang memiliki komunikasi interpersonal rendah.
Pemahaman guru terhadap karakteristik komunikasi interpersonal yang
dimiliki siswa bertujuan pada kegiatan merancang pembelajaran yang relevan
untuk membantu dan mengarahkan kesiapan siswa untuk menerima materi

6

pelajaran. Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dibutuhkan dan disesuaikan
dengan komunikasi interpersonal

siswa, karena mempelajari materi PKn yang

cukup padat maka dituntut komunikasi interpersonal

siswa dalam mencari

sumber-sumber lain. Oleh karena itu, komunikasi interpersonal

siswa adalah

salah satu komponen yang harus diperhatikan dengan seksama oleh guru dalam
mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki peserta didiknya yang akan
membantu dalam menentukan materi, strategi, dan media yang tepat untuk
digunakan. Hal ini perlu dilakukan agar pembelajaran yang disampaikan dapat
menarik perhatian siswa dan setiap detik yang berlangsung dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan akan bermakna dan tidak membosankan bagi siswa.
Penelitian ini mengungkapkan tentang upaya peningkatan hasil belajar
siswa khususnya pada bidang studi PKn dengan menerapkan strategi
pembelajaran inkuiri sosial sebagai salah satu strategi pembelajaran yang dapat
diterapkan pada pembelajaran PKn, begitu juga dengan tingkat komunikasi
interpersonal siswa dalam belajar berpengaruh terhadap hasil belajar. Pemilihan
dan penerapan strategi pembelajaran inkuiri sosial dalam pembelajaran PKn
dilakukan sesuai dengan karakteristik dari mata pelajaran itu sendiri

dan

karakteristik keterampilan berpikir dan keterampilan berkomunikasi interpersonal
siswa. Untuk itu salah satu cara yang dapat dilakukan dalam pembelajaran PKn
adalah menerapkan strategi pembelajaran inkuiri sosial.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi
masalah berkenaan dengan penelitian ini, yakni: Apakah yang harus diberikan
terlebih dahulu dalam kegiatan pembelajaran PKn?

Bagaimanakah cara

7

menyampaikan urutan materi pelajaran yang paling baik dalam pembelajaran
PKn? Urutan bagaimanakah yang lebih tepat dan dapat membantu proses belajar
siswa dalam pembelajaran PKn? Apakah perbedaan dalam strategi pembelajaran
PKn memberikan hasil belajar yang berbeda? Apakah tujuan pembelajaran yang
berbeda membutuhkan kondisi pembelajaran yang berbeda pula? Apakah
perbedaan karakteristik belajar siswa mempengaruhi hasil belajar siswa? Apakah
strategi pembelajaran tertentu hanya efektif untuk siswa yang memiliki
karekteristik tertentu pula? Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih tinggi dari pada hasil belajar PKn siswa
yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori? Apakah hasil belajar
siswa dengan komunikasi interpersonal tinggi lebih tinggi dari pada hasil belajar
siswa dengan komunikasi interpersonal rendah? Apakah terdapat interaksi antara
strategi pembelajaran dan komunikasi interpersonal siswa terhadap hasil belajar
PKn?

C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup lokasi penelitian, subjek
penelitian, dan variabel penelitian. Berkaitan dengan lokasi penelitian, penelitian
ini terbatas pada MTs Islamiyah Londut dan terbatas dalam mengikutsertakan
siswa yaitu siswa kelas VIII saja. Berkaitan dengan variabel penelitian dibatasi
dengan melibatkan variabel bebas yaitu strategi pembelajaran inkuiri sosial dan
strategi pembelajaran ekspositori dan satu variabel moderator yaitu komunikasi
interpersonal. Sedangkan. hasil belajar PKn

kelas VIII pada materi ajar

pelaksanaan demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan yang dibatasi pada ranah
afektif yaitu pengenalan (receiving), pemberian respon (responding), penghargaan

8

terhadap nilai (valuing), pengorganisasian (organization) dan pengamalan
(characterization).
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar PKn

siswa yang dibelajarkan dengan strategi

pembelajaran inkuiri sosial lebih tinggi dari pada hasil belajar PKn siswa
yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori?
2. Apakah hasil belajar PKn siswa dengan karakter komunikasi interpersonal
tinggi lebih tinggi dari pada hasil belajar PKn siswa dengan karakter
komunikasi interpersonal rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan komunikasi
interpersonal terhadap hasil belajar PKn?

E. Tujuan Penelitian
Bertitik

tolak

dari masalah

yang diteliti, penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui dan mendeskprisikan:
1. Hasil belajar PKn siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi
pembelajaran inkuiri sosial lebih tinggi dari pada hasil belajar PKn siswa
yang dibelajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.
2. Hasil belajar PKn antara siswa dengan komunikasi interpersonal tinggi
lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan komunikasi interpersonal
rendah.
3. Interaksi antara strategi pembelajaran dan komunikasi interpersonal
terhadap hasil belajar PKn.

9

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
guru yang bersifat teoretis maupun yang bersifat praktis. Manfaat teoretis dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk

memperkaya

khasanah

ilmu

pengetahuan

guna

meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan
strategi pembelajaran yang dapat diterapkan pada pembelajaran PKn.
2. Sumbangan pemikiran bagi guru khususnya guru PKn dalam memahami
dinamika dan karakteristik siswa.
3. Bahan masukan bagi lembaga pendidikan sebagai aplikasi teoretis dan
teknologi pembelajaran.
4. Bahan perbandingan bagi peneliti yang lain, yang membahas dan meneliti
permasalahan yang sama.
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan pertimbangan dan alternatif bagi guru tentang strategi
pembelajaran pada pembelajaran PKn yang dapat diterapkan guru bagi
kemajuan dan peningkatan keberhasilan belajar siswa.
2. Sebagai

bahan

pertimbangan

bagi

siswa

dalam

melaksanakan

pembelajaran aktif khususnya dalam pembelajaran PKn.
3. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan dalam upaya
peningkatan

pengetahuan

dan

keterampilan

dalam

hal-hal

yang

berhubungan dengan aplikasi teknologi pembelajaran yang dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran PKn.

10

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan
Simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis
adalah sebagai berikut:
Pertama, rata-rata hasil belajar PKn siswa yang diajar dengan strategi
pembelajaran inkuiri sosial lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil
belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori. Dengan
demikian strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih efektif diterapkan dalam
pembelajaran PKn khususnya pada materi ajar pelaksanaan demokrasi dalam
kehidupan sehari-hari daripada strategi pembelajaran ekspositori.
Kedua, rata-rata hasil belajar PKn siswa dengan kecenderungan tingkat
komunikasi interpersonal tinggi secara keseluruhan baik yang diajar dengan
strategi pembelajaran inkuiri sosial dan strategi pembelajaran ekspositori lebih
tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar PKn siswa dengan
kecenderungan tingkat komunikasi interpersonal rendah.
Ketiga, perbedaan pengaruh strategi pembelajaran dan komunikasi
interpersonal adalah siswa dengan komunikasi interpersonal tinggi lebih tepat
diajar dengan strategi pembelajaran inkuiri sosial daripada diajar dengan strategi
pembelajaran ekspositori, sedangkan siswa dengan komunikasi interpersonal
rendah lebih baik diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori daripada diajar
dengan strategi pembelajaran inkuiri sosial.

90

B. Implikasi
Pertama, hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya
pengaruh

strategi pembelajaran

terhadap hasil belajar siswa PKn. Hal ini

memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajaran merupakan
salah satu faktor yang menjadi perhatian untuk meningkatkan hasil belajar. Hal ini
dapat dimaklumi karena melalui penerapan strategi pembelajaran yang tepat
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya dapat
menggiring keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri.
Dengan demikian konsekuensinya apabila strategi yang kurang tepat dalam
pembelajaran maka tentu akan berakibat berkurang pula partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran. Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil
belajar PKn siswa lebih tinggi dengan menggunakan strategi pembelajaran Inkuiri
Sosial dari pada strategi pembelajaran ekspositori. Hal ini menunjukkan bahwa
strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar
PKn, karena dalam pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran inkuiri
sosial, siswa cenderung aktif untuk merekonstruksi sendiri ilmu yang akan
diperolehnya, siswa berupaya menemukan dan menyelesaikan masalah dalam
kerangka pencapaian tujuan pembelajaran. Kekhasan dari pembelajaran inkuiri
sosial adalah pencarian informasi dari berbagai sumber yang dapat digali siswa
Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap
hasil belajar PKn berimplikasi kepada tenaga pengajar PKn untuk melaksanakan
strategi pembelajaran Inkuiri Sosial. Dengan menggunakan strategi pembelajaran
Inkuiri Sosial diharapkan tenaga pengajar dapat membangkitkan dan memotivasi

91

keterlibatan dan partisipasi aktif siswa terhadap pembelajaran PKn dan dapat
menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Implikasi dari penerapan pembelajaran Inkuiri Sosial bagi
guru untuk selalu berupaya memunculkan isu-isu atau masalah-masalah yang di
seputar kehidupan keseharian yang tentunya berkaitan dengan materi pelajaran
yang akan dibahas, oleh karena itu guru ditentukan selalu memperluas dan
menambah wawasan ilmu pengetahuannya.
Kedua,

hasil

penelitian

juga

menunjukkan

bahwa

komunikasi

interpersonal berpengaruh terhadap hasil belajar PKn. Siswa dengan komunikasi
interpersonal tinggi secara rata-rata mempunyai hasil belajar lebih tinggi atau
unggul dibandingkan dengan siswa dengan komunikasi interpersonal rendah.
Pernyataan tersebut memberikan penjelasan dan penegasan bahwa komunikasi
interpersonal signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar
PKn siswa. Komunikasi interpersonal yang dipilah atas komunikasi interpersonal
tinggi dan komunikasi interpersonal rendah ditentukan dari hasil skor hasil
angket. Siswa dengan tingkat komunikasi interpersonal tinggi berupaya dengan
maksimal untuk menyelesaikan masalah-masalah atau tugas-tugas yang
menantang, siswa tidak akan pernah berhenti bekerja sebelum menemukan jalan
keluar (jawaban). Dengan demikian maka siswa tersebut melatih dirinya secara
terus menerus akan dapat menemukan pemecahan atau penyelesaian tugastugasnya.

Dengan demikian konsekuensinya apabila siswa dengan komunikasi

interpersonal tinggi akan memperoleh hasil belajar yang maksimal, sebaliknya
siswa dengan komunikasi interpersonal rendah tentunya pencapaian hasil
belajarnya tidak maksimal.

92

Konsekuensi logis dari pengaruh komunikasi interpersonal terhadap hasil
belajar PKN berimplikasi kepada tenaga pengajar PKn untuk melakukan
identifikasi dan prediksi di dalam menentukan komunikasi interpersonal yang
dimiliki siswa. Apabila komunikasi interpersonal siswa dapat dikelompokkan
maka tenaga pengajar dapat menerapkan rencana pembelajaran dan strategi
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa, di samping itu
juga tenaga pengajar dapat melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk
siswa dengan komunikasi interpersonal tinggi diberikan materi-materi pengayaan
dan soal-soal latihan dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi sedangkan untuk
siswa dengan komunikasi interpersonal rendah diberikan materi-materi remedial
yang bertujuan memberikan pemahaman dan penguasaan kepada siswa terhadap
materi pelajaran. Dengan demikian siswa diharapkan mampu membangun dan
menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya dalam
menyelesaikan persoalan belajar untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Di samping itu siswa diharapkan mampu untuk meningkatkan retensinya dengan
cara menemukan materi-materi penting dari materi ajar yang dikonstruknya
sendiri.
Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari aspek komunikasi
interpersonal mengisyaratkan kepada tenaga pengajar untuk memilih strategi
pembelajaran mempertimbangkan komunikasi interpersonal siswa. Dengan
adanya komunikasi interpersonal dalam diri siswa akan berperan terhadap reaksi
positif atau negatif yang akan dilakukannya dalam merespon suatu ide, gagasan
atau situasi tertentu dalam pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu

93

strategi pembelajaran yang diterapkan tenaga pengajar akan efektif atau tidak,
tergantung pada karakteristik siswa.
Adanya perbedaan komunikasi interpersonal ini berimplikasi kepada
tenaga pengajar di dalam memberikan motivasi dan membangkitkan minat
belajar. Bagi siswa dengan komunikasi interpersonal tinggi hal tersebut tidaklah
menjadi

sebuah

kesulitan

membangkitkan minat

bagi

tenaga

pengajar

dalam

motivasi

dan

belajar siswa, tetapi bagi siswa dengan komunikasi

interpersonal rendah maka tenaga pengajar memberikan perhatian yang lebih dan
kontiniu didalam memberikan motivasi dan membangkitkan minat belajar.
Dapatlah dimaklumi bahwa pemberian motivasi dan membangkitkan minat akan
efektif apabila hubungan antara tenaga pengajar dengan siswa tercipta dan terjalin
secara kondusif sebelumnya
Perbedaan komunikasi interpersonal juga berimplikasi kepada tenaga
pengajar di dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Tindakan yang dapat
dilakukan tenaga pengajar adalah dengan menerapkan konsep belajar tutorial
sesama siswa di mana tenaga pengajar mengarahkan dengan membentuk
kelompok belajar atau kelompok diskusi di dalam kelas di mana siswa yang
berkomunikasi interpersonal tinggi dapat memberikan bantuan kepada siswa yang
berkomunikasi interpersonal rendah, dengan demikian kegiatan pembelajaran bagi
siswa yang berkomunikasi interpersonal rendah dapat terbantu.
Ketiga, hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi strategi
pembelajaran dan komunikasi interpersonal terhadap hasil belajar siswa. Interaksi
tersebut terindikasi dari siswa dengan komunikasi interpersonal tinggi dan diajar
dengan strategi pembelajaran Inkuiri Sosial secara rata-rata mempunyai hasil

94

belajar yang

lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi

pembelajaran ekspositori. Sedangkan bagi siswa dengan komunikasi interpersonal
rendah pada pembelajaran ekspositori rata-rata hasil belajarnya lebih tinggi
dibandingkan pada kelas pembelajaran inkuiri sosial. Dengan demikian dapat
dipahami bahwa strategi pembelajaran inkuiri sosial lebih tepat digunakan bagi
siswa yang memiliki karakteristik komunikasi interpersonal tinggi, sedangkan
strategi pembelajaran ekspositori lebih tepat digunakan bagi siswa dengan
karakteristik komunikasi interpersonal rendah.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil
belajar PKn dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan dan
komunikasi interpersonal. Dalam hal ini antara tenaga pengajar dan siswa
mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam meningkatkan hasil belajar itu
sendiri, sehingga dengan demikian untuk mencapai hasil belajar yang maksimal
maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan komunikasi
interpersonal perlu menjadi perhatian sekaligus.
Konsekuensi logis dari interaksi strategi pembelajaran dan komunikasi
interpersonal

berimplikasi kepada tenaga pengajar dan siswa. Untuk tenaga

pengajar, agar dapat memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik
penerapan strategi pembelajaran inkuiri sosial dalam pembelajaran di kelas karena
melalui penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar.
Sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya meningkatkan komunikasi
interpersonal dengan tekun belajar dan yang terpenting adalah mendisiplinkan diri
untuk komit dan konsisten dalam belajar.

95

C. Saran-Saran
1. Kepada pihak pengelola madrasah agar memotivasi guru-guru

dalam

kegiatan pembelajaran untuk menerapkan strategi pembelajaran inkuiri
sosial karena melalui penelitian ini terbukti bahwa pembelajaran inkuiri
sosial dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Kepada pihak tenaga pengajar perlu melihat karakteristik komunikasi
interpersonal siswa di dalam menerapkan strategi pembelajaran inkuiri
sosial dan ekspositori. Untuk siswa dengan komunikasi interpersonal
tinggi lebih tepat diajar dengan strategi pembelajaran inkuiri sosial
sedangkan bagi siswa dengan komunikasi interpersonal rendah maka
strategi pembelajaran yang lebih tepat diterapkan adalah strategi
pembelajaran ekspositori.
3. Kepada peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut tentang strategi
pembelajaran inkuiri sosial hendaknya memperhatikan variabel-variabel
lainnya khususnya yang berkaitan dengan karakteristik siswa sepertyi gaya
belajar, kemampuan awal, gaya kognitif dan sebagainya sehingga
diperoleh pengetahuan yang lebih komprehensif lagi.

96

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA SMP NEGERI 2 MEDANG DERAS KECAMATAN MEDANG DERAS KABUPATEN BATUBARA.

0 3 31

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PKN DI MTS NEGERI KUALUH HULU KECAMATAN KUALUH SELATAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.

0 2 33

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK PAB SAENTIS KABUPATEN DELI SERDANG.

0 5 30

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PKN SISWA SMP AL-AZHAR MEDAN.

2 7 38

PERSEPSI ORANGTUA TERHADAP BIAYA PENDIDIKAN TINGGI DI DESA PERKEBUNAN MEMBANG MUDA KECAMATAN KUALUH HULU KABUPATEN LABUHANBATU UTARA.

0 3 27

STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS.

0 1 19

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKN) MAHASISWA AKADEMI PERAWATAN (AKPER) YAYASAN SARI MUTIARA KOTA MEDAN.

0 2 32

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA MTS ULUMUL QURAN LANGSA PROPINSI ACEH.

0 3 36

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMP NEGERI 1 MEDAN.

0 1 29

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PPKN SISWA MTS NURUL HIKMAH TINJOAN KABUPATEN SIMALUNGUN.

0 0 24