PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS IV SD NEGERI NO. 016396 PERKEBUNAN SIPARE-PARE KABUPATEN BATUBARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING THINK PAIR SHARE.

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS IV SD NEGERI NO. 016396 PERKEBUNAN SIPARE-PARE KABUPATEN

BATUBARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING THINK PAIR SHARE

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

DELITA NURSANTI NIM. 809182024

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS IV SD NEGERI NO. 016396 PERKEBUNAN SIPARE-PARE KABUPATEN

BATUBARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING THINK PAIR SHARE

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

DELITA NURSANTI NIM. 809182024

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(3)

(4)

(5)

(6)

ii ABSTRAK

Delita Nursanti (2013). Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas IV SD Negeri No. 016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Think Pair Share.

Model pembelajaran Koperatif Think Pair Share (TPS) merupakan salah satu alternatif untuk pembelajaran Bahasa Indonesia, sehinga diharapkan kemampuan menulis pantun dan aktivitas siswa mengalami peningkatan. Adapun tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif TPS dapat meningkatkan kemampuan menulis pantun siswa kelas IV SD Negeri No.016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara, dan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam mempelajari materi “menulis pantun” melalui model pembelajaran kooperatif TPS.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas IV SD Negeri No.016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara dengan jumlah siswa 24 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data terdiri dari tes kemampuan menulis pantun berupa isian, lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi kemampuan guru mengelola pembelajaran. Analisis data untuk melihat adanya peningkatan kemampuan menulis pantun dan aktivitas siswa diolah dengan menggunakan program Ms. Excel.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran koperatif TPS dapat meningkatkan kemampuan menulis pantun. Hal ini diketahui adanya peningkatan nilai rata-rata 71,9 pada siklus I menjadi 81,1 pada siklus II. Jumlah siswa yang memperoleh nilai  65 (kategori cukup) adalah 16 orang siswa dari 24 orang siswa yang mengikuti tes, atau tingkat ketuntasan belajar siswa adalah 66,67% pada siklus I, sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang memperoleh kategori minimal cukup (minimal nilai 65,0) adalah 21 orang siswa dari 24 siswa yang mengikuti tes atau tingkat kemampuan menulis pantun siswa adalah 87,5%.

Dari sembilan aspek penilaian untuk aktivitas siswa terdapat 4 (empat) aspek atau 44,44% tidak memenuhi indikator keberhasilan dan 5 (lima) aspek atau 55,56% telah memenuhi indikator keberhasilan pada siklus I. Pada siklus II kesembilan aspek penilaian untuk aktivitas siswa telah memenuhi indikator keberhasilan penelitian.

Adapun saran adalah dalam pelaksanaan model pembelajaran koperatif TPS, hendaknya guru maupun peneliti melibatkan semua siswa berinteraksi secara positif, diawali dari mengeksplorasi, kemudian mempresentasikan dan mengkomunikasikan kepada seluruh anggota kelas.


(7)

iii ABSTRACT

Delita Nursanti (2013). Increasing of Primary School Student’s Ability For Writing Poem at Class IV No. 016396 Perkebunan Sipare-pare Batubara Regency by Using Model of Cooperative Learning Think Pair Share.

Cooperative learning models Think Pair Share (TPS) is one alternative to learning Bahasa Indonesian, so that expected ability to write rhymes and activities of students has increased. The purpose of this study were: to determine whether the model of cooperative learning can enhance the ability of TPS to write rhymes Primary School fourth grade students No.016396 Perkebunan Sipare-pare Batubara Regency, and to determine the activity of teachers and students in learning the material "write the poem" through the learning model cooperative TPS.

This research is conducted in a class action class IV Estates Primary School No.016396 Sipare-pare Batubara Regency by the number of students 24 people. Instruments used to collect test data consists of the ability to write rhymes in the form fields, student activity sheets and observation sheets observational ability of teachers to manage learning. Analysis of the data to see any increase in ability to write rhymes and activities of students processed using the program Ms. Excel.

From the research results can be concluded that the application of cooperative learning can enhance the ability of TPS to write rhymes. It is known that an increase in the average value of 71.9 to 81.1 in cycle I to cycle II. The number of students who scored 65 (the category is sufficient) is 16 students from 24 students to take tests, completeness or level of student learning was 66.67% in cycle I, whereas in the second cycle the number of students who earn at least enough categories (minimal value 65.0) are 21 students from 24 students who take the test or the ability to write rhymes students is 87.5%.

Of the nine aspects of assessment for student activities there are 4 (four) aspects, or 44.44% did not meet the success indicators and 5 (five) aspects, or 55.56% have met the indicators of success in cycle I. In the ninth aspect of the second cycle assessment for student activities in compliance with the indicators of research success.

The suggestion is in the implementation of cooperative learning model TPS, teachers and researchers should involve all students to interact in a positive way, starting from exploring, and presenting and communicating to all members of the class.


(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini dengan baik. Tesis ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas IV SD Negeri No. 016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara dengan Menggunakan Model Kooperatif Learning Think Pair Share”. Penelitian ini merupakan tugas akhir untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar magister pendidikan di Universitas Negeri Medan. Dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, penulis mendapat bimbingan dari para Dosen dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. selaku Direktur PPs Universitas Negeri Medan yang telah membantu dan mengizinkan penelitian dalam menyelesaikan tesis ini.

2. Ibu Dr. Evi Eviyanti, M.Pd dan Bapak Dr. Abdurahman Adisaputra M.Hum, selaku Dosen Pembimbing I dan II yang telah membimbing dan meluangkan waktunya serta telah memberikan nasehat dan arahan kepada penulis selama penulisan tesis ini.

3. Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd, M.A, M.Sc, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan Dasar PPs Negeri Medan yang telah banyak membantu dalam memberikan arahan kepada penulis dalam penulisan tesis ini.

4. Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd, selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Dasar PPs Universitas Negeri Medan yang telah membantu penulis dalam penulisan tesis ini.


(9)

5. Putra selaku pegawai Prodi Pendidikan Dasar PPs Universitas Negeri Medan yang telah membantu penulis sejak dalam perkuliahan hingga penyelesaian tesis.

6. Rekan-rekan mahasiswa Prodi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana di Universitas Negeri Medan yang banyak membantu sejak dalam perkuliahan hingga penyelesaian tesis ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan serta arahan dalam penyelesaian tesis ini yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang terbaik atas bantuan dan bimbingan yang diberikan. Dengan penuh harapan kiranya tesis ini bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkannya. Amin.

Medan, Januari 2013 Penulis,

Delita Nursanti NIM: 809182024


(10)

iv DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Fokus Masalah ... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoretis ... 10

2.1.1 Kemampuan menulis ... 10

2.1.1.1 Menulis Permulaan ... 13

2.1.1.2 Fungsi dan Tujuan Menulis... 14

2.1.1.3 Manfaat Menulis ... 15

2.1.1.4 Menulis Pantun ... 15

2.1.2 Pendekatan Pembelajaran Kooperatif ... 17

2.1.2.1 Pembelajaran Koperatif Think Pair Share ... 25

2.1.2.2 Langkah-Langkah Koopeatif TPS ... 28

2.1.3 Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Koperatif TPS ... 30

2.2 Kerangka Konseptual ... 33

2.3 Penelitian yang Relevan ... 37


(11)

v BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 39

3.2 Jenis Penelitian….. ... 39

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 39

3.3.1 Subjek Penelitian ... 39

3.3.2 Objek Penelitian ... 40

3.4 Desain Penelitian … ... 40

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 44

3.5.1 Tes Kemampuan Menulis Pantun ... 44

3.5.2 Observasi ……. ... 46

3.6 Teknik Analisis Data ... 47

3.7 Indikator Keberhasilan Penelitian ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perencanaan ... ... 49

4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... ... 49

4.1.2 Observasi Siklus I... ... 51

4.1.3 Refleksi Siklus I... ... 52

4.1.4 Pelaksanaan Tindakan Siklus II... ... 53

4.1.5 Observasi Siklus II... ... 55

4.1.6 Refleksi Siklus II... ... 57

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus I ... 58

4.2.1 Hasil Kemampuan Menulis Pantun Siswa Siklus I ... 58

4.2.2 Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengelola ... Pembelajaran Siklus I ... 59

4.2.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 63

4.2.4 Hasil Dokumentasi Foto Siklus I ... 66

4.2.5 Hasil Refleksi Siklus I ... 70

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Kelas Siklus II ... 76


(12)

vi

4.3.2 Hasil Observasi Kemampuan Guru Mengelola ...

Pembelajaran Siklus II ... 78

4.3.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 81

4.3.4 Dokumentasi Foto Siklus II ... 84

4.3.5 Hasil Refleksi Siklus II ... 86

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ….. ... 89

4.4.1 Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Siswa ... 89

4.4.2 Aktivitas Siswa ... 91

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... ... 97

5.2 Saran ... ... 98


(13)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Langkah-Langkah Strategi Pembelajaran Koperatif ... 24

Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif TPS ... 29

Tabel 2.3 Indikator/Aspek yang Diamati pada Aktivitas Siswa ... 33

Tabel 3.1 Rubrik Penilaian Kemampuan Menulis pantun ... 45

Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Menulis Pantun ... 46

Tabel 4.1 Tingkat Kemampuan Menulis Pantun Siswa Siklus I ... 58

Tabel 4.2 Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Siklus I ... 60

Tabel 4.3 Rerata Nilai Aktivitas Siswa Siklus I ... 64

Tabel 4.4 Tingkat Kemampuan Menulis Pantun Siswa Siklus II ... 76

Tabel 4.5 Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran Siklus II ... 78

Tabel 4.6 Rerata Nilai Aktivitas Siswa Siklus II ... 81


(14)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Nilai Ulangan Harian Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri No.016396 Perkebunan Sipare-pare Kabupaten

Batubara pada Materi Menulis Pantun ... 4

Gambar 2.1 Cluster Seating Arrangement ... 20

Gambar 2.2 Swing Seating Arrangement ... 20

Gambar 2.3 Tahapan-Tahapan Model Koperatif Learning TPS ... 36

Gambar 3.1 Rencana Penelitian Tindakan Kelas (Adopsi dari Hopkins) . 40 Gambar 4.1 Tingkat Kemampuan Menulis Pantun Siswa Siklus I ... 59

Gambar 4.2 Rata-Rata Penilaian Kemampuan Guru Mengelola ... Pembelajaran siklus I... 62

Gambar 4.3 Aktivitas Siswa Siklus I ... 65

Gambar 4.4 Aktivitas Awal Pembelajaran Siklus I ... 67

Gambar 4.5 Aktivitas Siswa Saat Diskusi Menulis Pantun Siklus I ... 68

Gambar 4.6 Aktivitas Guru dan Observer ... 69

Gambar 4.7 Aktivitas Siswa Mempresentasikan Hasil Pantun Siklus I .... 70

Gambar 4.8a Ragam Pola Jawaban Menulis Pantun siswa Siklus I ... 73

Gambar 4.8b Ragam Pola Jawaban Menulis Pantun siswa Siklus I ... 74

Gambar 4.8c Ragam Pola Jawaban Menulis Pantun siswa Siklus I ... 75

Gambar 4.9 Tingkat Kemampuan Menulis Pantun Siswa Siklus II ... 77

Gambar 4.10 Rata-Rata Penilaian Kemampuan Guru Mengelola ... Pembelajaran siklus II ... 80

Gambar 4.11 Aktivitas Siswa Siklus II ... 82

Gambar 4.12 Aktivitas Awal Pembelajaran Siklus II ... 84

Gambar 4.13 Aktivitas Menulis Pantun Siklus II ... 85

Gambar 4.14 Aktivitas Siswa Membacakan Pantun Siklus II ... 86

Gambar 4.15a Ragam Pola Jawaban Menulis Pantun siswa Siklus II ... 87


(15)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran II Skenario Pelaksanaan Tindakan Lampiran III Lembar Aktivitas Siswa (LAS) Lampiran IV Tes Kemampuan Menulis

Lampiran V Lembar Observasi Aktivitas Siswa Lampiran VI Data Kemampuan Menulis Pantun Siswa Lampiran VII Data Aktivitas Siswa


(16)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Peningkatan kualitas sumber daya manusia terus diupayakan melalui perbaikan sistem kurikulum dan evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengadaan dan pengembangan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Pembangunan pendidikan bukan hanya terfokus kepada faktor input pendidikan saja, tetapi juga harus memperhatikan faktor proses pendidikan. Salah satu faktor penyebab rendahnya kualitas pendidikan adalah proses pembelajaran belum sesuai dengan keberagaman siswa.

Selama proses pembelajaran, kebanyakan guru belum memberdayakan seluruh potensi siswanya. Hal inilah yang menyebabkan sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk setiap mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, mulai tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai ke perguruan tinggi adalah Bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam bahasa Indonesia baik secara lisan maupun tulisan.


(17)

2

Dalam proses belajar mengajar, guru berperan amat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Peran penting guru ini tidak maksimal karena pada kenyataannya masih sering dijumpai kecenderungan guru melaksanakan proses belajar mengajar tidak melibatkan siswa dalam pembelajaran dan guru sering menggunakan metode ceramah, sehingga siswa kurang mengembangkan dan menemukan kemampuan sendiri. Siswa lebih bersifat pasif dan menunggu informasi guru daripada menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.

Salah satu tugas guru adalah menciptakan suasana yang kondusif agar siswa dapat membangun pengetahuan, mengaitkan pengetahuan yang lama dengan yang baru, serta kritis terhadap pengetahuan yang didapat. Suasana yang kondusif itu memungkinkan siswa mengaktualisasikan dirinya melalui kegiatan tulis-menulis. Tuntutan perubahan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru seperti tersebut di atas, belum terealisasi dengan baik karena di sekolah belum terlihat inovasi pembelajaran dan peningkatan mutu yang berarti.

Selanjutnya peneliti sekaligus guru kelas yang melakukan pembelajaran bahasa indonesia di kelas IVA SD Negeri No. 016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara perlu menjelaskan bahwa aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung terkesan pasif. Siswa cenderung diam, dan beberapa siswa yang lain melakukan aktivitas yang tidak relevan dengan pembelajaran seperti ribut dalam kelas, mengganggu teman dan sebagainya. Fokus pembelajaran hanya berpusat pada guru (teacher centered), bukan berpusat kepada siswa (student centred)


(18)

3

dimana siswa hanya menerima apa yang diberikan guru tanpa melalui aktivitas dan partisipasi siswa yang berarti.

Sejalan dengan permasalahan di atas, pengamatan dan pengalaman peneliti pada siswa kelas IV SD Negeri No. 016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara menunjukkan bahwa kemampuan menulis siswa pada materi menulis pantun adalah rendah. Sebagai contoh ketika siswa diminta menyelesaikan membuat pantun seperti di bawah ini:

Selesaikanlah pantun di bawah ini ... ... Jika kita malas belajar

Niscaya akan jadi bodoh

... ... Mari kawan kita bermain

Menghilangkan rasa penat dan lelah. ... ... Patuhi selalu nasihat ibu

Kelak hidupmu akan bahagia.

Banyak siswa belum mampu membuat kalimat dalam baris dan sampiran pantun. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum memahami cara menulis pantun. Siswa tidak terlatih menulis. Ketidakmampuan siswa dalam menulis pantun dapat dilihat dari ulangan harian Bahasa Indonesia siswa pada materi menulis pantun, dengan nilai rata-rata 57,28. Terdapat 2 orang yang memiliki kemampuan tinggi, 8 orang yang memiliki kemampuan cukup, 10 orang yang memiliki kemampuan rendah, 4 orang yang memiliki kemampuan sangat rendah. Jumlah siswa yang mencapai nilai sesuai Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yakni 65 adalah 10 orang siswa (41,67%) dari 24 orang siswa yang mengikuti ujian.


(19)

4

Untuk lebih jelasnya dapat dicermati diagram nilai ulangan harian Bahasa Indonesia siswa pada materi menulis pantun berikut:

Nilai Ulangan Harian Bahasa Indonesia Siswa pada Materi Menulis Pantun

4 10 8 2 0 0 2 4 6 8 10 12

SR R C T ST

J u ml a h S is w

a sangat tinggi

tinggi cukup rendah sangat rendah

Gambar 1.1 Nilai Ulangan Harian Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri No. 016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara pada Materi Menulis Pantun

Penyebab rendahnya nilai pantun siswa di atas berasal dari kurangnya minat dan motivasi siswa, menulis pantun cukup sulit bagi siswa baik dari sisi sampiran maupun isi pantun, keterbatasan sumber belajar (sarana dan prasarana), dan metode belajar yang diterapkan guru kurang menarik dan membosankan siswa. Oleh karena itu guru perlu merubah strategi, metode atau model pembelajaran agar suasana pembelajaran dirancang dengan penuh kreativitas, sehingga diharapkan siswa menjadi aktif belajar pantun. Guru sebagai salah satu komponen sumber belajar kurang tepat dalam menerapkan teknik pembelajaran yang hanya terbatas pada metode lama dimana guru dengan materi yang sama dari tahun ke tahun dengan gaya mengajar yang tidak berubah, standar, formal dan kaku.


(20)

5

Memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran secara benar dan tepat memerlukan pemahaman dan tindakan nyata dari guru. Ketepatan model pembelajaran dalam aktivitas belajar mengajar oleh guru adalah langkah awal dari tindakan perbaikan. Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan mempermudah pemahaman dan penguasaan materi ajar oleh peserta didik. Kemudahan menguasai materi pembelajaran identik dengan penguasaan kompetensi-kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi, kompetensi-kompetensi inilah yang akan diukur ketercapaiannya melalui indikator-indikator penilaian dalam berbagai teknik dan instrumen. Ketercapaian penguasaan kompetensi akan ditunjukkan oleh angka-angka pada atau di atas nilai batas ambang kriteria keberhasilan belajar atau kriteria ketuntasan minimum.

Untuk mengatasi masalah di atas, salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan pada kelas IV SD Negeri No. 016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara adalah model pembelajaran Cooperative Learning Think

Pair Share dengan menerapkan aspek-aspeknya yang dimulai dari tahap berpikir

(think), berpasangan (pair) dan berbagi (share). Pada tahap awal, siswa diberi kesempatan untuk memikirkan kalimat sederhana apa yang akan dituliskan pada bagian sampiran dan baris pantun. Pada tahap ini, perkembangan kognitif siswa lebih berfokus pada kemampuan berpikir.

Siswa diberi kesempatan berdiskusi dan saling memberikan informasi tentang apa yang ditulisnya. Siswa juga dapat mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh sebagai latihan menulis pantun. Pengetahuan,


(21)

6

gagasan, sikap, dan nilai-nilai siswa berkembang lewat interaksinya dengan siswa lain. Interaksi sosial yang terjadi adalah bagaimana cara mereka berpikir dan memahami orang lain yang meliputi perasaan emosi, perhatian, dan sudut pandang terhadap temannya.

Berdasarkan hal inilah peneliti yakin bahwa dengan penerapan pembelajaran Cooperative Learning Think Pair Share, kemampuan menulis pantun siswa kelas IV SD Negeri No. 016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara dapat meningkat. Hal ini juga sesuai dengan yang dinyatakan Ibrahim (2000:7) bahwa “Strategi pembelajaran kooperatif telah dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar”.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang

”Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Siswa Kelas IV SD Negeri No. 016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara dengan Menggunakan Model Cooperative Learning Think Pair Share.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: (1) rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia siswa, khususnya aspek menulis; (2) Kurangnya kemampuan siswa dalam menulis pantun; (3) strategi pembelajaran yang selama ini diterapkan kurang bervariasi untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia; (4) rendahnya penguasaan guru dalam manajemen pembelajaran, terutama memvariasikan pendekatan, teori, dan model pembelajaran; (5) fokus pembelajaran hanya berpusat pada guru


(22)

7

(teacher centered), bukan berpusat kepada siswa (student centred) dimana siswa hanya menerima apa-apa yang diberikan guru tanpa melalui aktivitas dan partisipasi siswa yang berarti; (6) seringnya guru menggunakan metode pembelajaran yang kurang tepat; (7) thinking skills siswa dalam mengemukakan pendapatnya masih rendah; (8) siswa kurang menguasai materi pembelajaran sehingga keberhasilan siswa juga rendah, dan (10) sikap tanggung jawab siswa pada tugasnya masih rendah.

1.3 Fokus Penelitian

Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi dibandingkan waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka peneliti merasa perlu memberikan batasan terhadap fokus masalah yang akan dikaji agar analisis hasil penelitian ini dapat dilakukan dengan lebih mendalam dan terarah. Oleh karena itu penelitian ini

terbatas pada ”kemampuan menulis pantun dan aktivitas belajar” pada siswa

kelas IV SD dengan menggunakan model Cooperative Learning Think Pair

Share.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis pantun siswa kelas IV SD Negeri No. 016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara dengan menggunakan model Cooperative Learning Think Pair Share?


(23)

8

2. Bagaimanakah peningkatan aktivitas guru dan siswa kelas IV SD Negeri No. 016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara dengan menggunakan model Cooperative Learning Think Pair Share?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:

1. Peningkatan kemampuan menulis siswa kelas IV SD Negeri No. 016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara dengan menggunakan model

Cooperative Learning Think Pair Share.

2. Peningkatan aktivitas guru dan siswa kelas IV SD Negeri No. 016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara dengan menggunakan model

Cooperative Learning Think Pair Share.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat bersifat teoretis maupun bersifat praktis.

Manfaat secara teoretis sebagai berikut: 1. Memberikan khasanah pemikiran kepada peneliti lain tentang model

Cooperative Learning Think Pair Share dalam pembelajaran menulis,

tujuan, karakteristik bahan pembelajaran, dan dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa dan konteks.

2. Memberikan konstribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan standar proses pembelajaran di kelas ketika guru berhadapan dengan siswanya.


(24)

9 Manfaat secara praktis adalah :

1. Penelitian ini secara praktis sebagai alternatif bagi guru di kelas untuk dapat menguasai metode pembelajaran yang efektif dan efesien untuk menghasilkan siswa yang kreatif, inovatif, dan produktif.

2. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan konteks materi pembelajaran. Sehingga tidak saja mencapai kompetensi belajar, namun yang terpenting adalah termotivasinya siswa untuk belajar secara mandiri. Jika siswa diajari dengan konteks yang benar dan bermakna , maka siswa akan mengetahui apa manfaat dan faedah yang dipelajarinya.


(25)

97 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan temuan dan hasil analisis data penelitan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan pembelajaran Model Cooperative Learning Think Pair Share dapat meningkatkan kemampuan menulis pantun siswa. Hal ini diketahui dari nilai rata-rata kemampuan menulis pantun siswa. Nilai rata-rata pada siklus I adalah 70,5. Jumlah siswa yang memperoleh nilai  65 (kategori cukup) adalah 19 orang siswa dari 30 orang siswa yang mengikuti tes, atau tingkat ketuntasan belajar siswa adalah 63,33%. Nilai rata-rata pada siklus II adalah 80,3. Jumlah siswa yang memperoleh kategori minimal cukup (minimal nilai 65,0) adalah 27 orang siswa atau tingkat kemampuan menulis pantun siswa adalah 90%.

2. Penerapan pembelajaran Model Cooperative Learning Think Pair Share dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini diketahui dari setiap aspek penilaian aktivitas belajar siswa dengan nilai rata-rata > 70 sampai pada siklus II. Aktivitas pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC sangat menarik dan menyenangkan bagi siswa sehingga memberikan motivasi dalam menulis pantun.


(26)

98 5.2 Saran

Berdasarkan simpulan penelitian yang diuraikan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran model Model Cooperative Learning Think Pair

Share mampu meningkatkan kemampuan menulis pantun siswa. Temuan

penelitian, hasil analisis data, perangkat pembelajaran, maupun instrumen yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam upaya peningkatan kemampuan menulis pantun pada jenjang yang berbeda ataupun mata pelajaran yang berbeda dengan penelitian ini.

2. Pembelajaran koperatif Model Cooperative Learning Think Pair Share hendaknya menuangkan masalah kontekstual dari yang paling sederhana menuju yang lebih rumit sebagai bagian pengembangan bahan ajar. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk merepresentasi dan mengaitkannya dengan konsep lain serta memuat langkah-langkah pembelajaran yang mencerminkan belajar interaktif.

3. Dalam pelaksanaan pembelajaran Model Cooperative Learning Think Pair

Share hendaknya guru maupun peneliti melibatkan semua siswa berinteraksi

secara positif, diawali dari mengeksplorasi, kemudian merepresentasi dan mengkomunikasikan kepada seluruh anggota kelas.

4. Subjek pada penelitian ini terbatas pada siswa SD, untuk itu perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran koperatif Model

Cooperative Learning Think Pair Share dalam meningkatkan kemampuan


(27)

99

DAFTAR PUSTAKA

Abied. 2008. Peningkatan Hasil Belajar Geografi Melalui Model Pembelajaran Koperatif Think Pair Share. Sulawesi Selatan.

Arends, R. I. 2008. Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar, edisi ketujuh, buku dua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

D, Angelo, Frank J, 1980. Process and Thought in Composition Massachusetts: Winthorp Publishers, Inc.

Elliot, J. 1991. Action Research for Educational Change. Philadelphia: Open University Press.

Fahrurozi. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Melalui Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Kecakapan Sosial Siswa Kelas IV B SD-1 Al-Azhar Medan. UNIMED.

Hopskin, 1993. Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud LPTK. Jakarta.

Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-University Press. Isjoni. 2009. Cooperative Learning, Efektifitas Pembelajaran Kelompok.

Bandung: Alfabeta.

Johnson, David W and Rogert T Johnson. 1994. Meaningfull Assesment: Manageable and Ckoopertif Proces. Boston: Allyn & Bacon.

Marwoto, Suyatmi dan Suyitno. 1987. Komposisi Praktis. Yogyakarta : Penerbit: Handinita.

Nurhadi dan Senduk, Agus Gerrad. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

Purwanto. 2000. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sigit, M. 2003. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual Bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, R, E. 1995. Cooverative Learning Theory, Research and Practice. Second Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon Publisher.


(28)

100

Soedjana, W. 1986. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Penerbit Kanurika. Jakarta.

Suherman, E. 2001. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Dirjen Dikdasmen Depdikbud.

Suriamiharja, A. 1997. Petunuk Praktis Menulis. Jakarta: Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Penerbit Angkasa.

Utaminingsih. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Think Pair Share Dalam Pembelajaran Pkn. Surakarta.

Wibisono. 2010. Penerapan Pendekatan Struktural Think Pair Share Dalam Pembelajaran Matematika Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa. Surakarta.

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Zainuddin. 1981. Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.


(1)

8

2. Bagaimanakah peningkatan aktivitas guru dan siswa kelas IV SD Negeri No. 016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara dengan menggunakan model Cooperative Learning Think Pair Share?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:

1. Peningkatan kemampuan menulis siswa kelas IV SD Negeri No. 016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara dengan menggunakan model Cooperative Learning Think Pair Share.

2. Peningkatan aktivitas guru dan siswa kelas IV SD Negeri No. 016396 Perkebunan Sipare-Pare Kabupaten Batubara dengan menggunakan model Cooperative Learning Think Pair Share.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat bersifat teoretis maupun bersifat praktis.

Manfaat secara teoretis sebagai berikut: 1. Memberikan khasanah pemikiran kepada peneliti lain tentang model

Cooperative Learning Think Pair Share dalam pembelajaran menulis, tujuan, karakteristik bahan pembelajaran, dan dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa dan konteks.

2. Memberikan konstribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan standar proses pembelajaran di kelas ketika guru berhadapan dengan siswanya.


(2)

9 Manfaat secara praktis adalah :

1. Penelitian ini secara praktis sebagai alternatif bagi guru di kelas untuk dapat menguasai metode pembelajaran yang efektif dan efesien untuk menghasilkan siswa yang kreatif, inovatif, dan produktif.

2. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan konteks materi pembelajaran. Sehingga tidak saja mencapai kompetensi belajar, namun yang terpenting adalah termotivasinya siswa untuk belajar secara mandiri. Jika siswa diajari dengan konteks yang benar dan bermakna , maka siswa akan mengetahui apa manfaat dan faedah yang dipelajarinya.


(3)

97 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan temuan dan hasil analisis data penelitan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan pembelajaran Model Cooperative Learning Think Pair Share dapat meningkatkan kemampuan menulis pantun siswa. Hal ini diketahui dari nilai rata-rata kemampuan menulis pantun siswa. Nilai rata-rata pada siklus I adalah 70,5. Jumlah siswa yang memperoleh nilai  65 (kategori cukup) adalah 19 orang siswa dari 30 orang siswa yang mengikuti tes, atau tingkat ketuntasan belajar siswa adalah 63,33%. Nilai rata-rata pada siklus II adalah 80,3. Jumlah siswa yang memperoleh kategori minimal cukup (minimal nilai 65,0) adalah 27 orang siswa atau tingkat kemampuan menulis pantun siswa adalah 90%.

2. Penerapan pembelajaran Model Cooperative Learning Think Pair Share dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini diketahui dari setiap aspek penilaian aktivitas belajar siswa dengan nilai rata-rata > 70 sampai pada siklus II. Aktivitas pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC sangat menarik dan menyenangkan bagi siswa sehingga memberikan motivasi dalam menulis pantun.


(4)

98

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan penelitian yang diuraikan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Penerapan pembelajaran model Model Cooperative Learning Think Pair Share mampu meningkatkan kemampuan menulis pantun siswa. Temuan penelitian, hasil analisis data, perangkat pembelajaran, maupun instrumen yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam upaya peningkatan kemampuan menulis pantun pada jenjang yang berbeda ataupun mata pelajaran yang berbeda dengan penelitian ini.

2. Pembelajaran koperatif Model Cooperative Learning Think Pair Share hendaknya menuangkan masalah kontekstual dari yang paling sederhana menuju yang lebih rumit sebagai bagian pengembangan bahan ajar. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk merepresentasi dan mengaitkannya dengan konsep lain serta memuat langkah-langkah pembelajaran yang mencerminkan belajar interaktif.

3. Dalam pelaksanaan pembelajaran Model Cooperative Learning Think Pair Share hendaknya guru maupun peneliti melibatkan semua siswa berinteraksi secara positif, diawali dari mengeksplorasi, kemudian merepresentasi dan mengkomunikasikan kepada seluruh anggota kelas.

4. Subjek pada penelitian ini terbatas pada siswa SD, untuk itu perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran koperatif Model Cooperative Learning Think Pair Share dalam meningkatkan kemampuan menulis pantun pada siswa lain.


(5)

99

DAFTAR PUSTAKA

Abied. 2008. Peningkatan Hasil Belajar Geografi Melalui Model Pembelajaran Koperatif Think Pair Share. Sulawesi Selatan.

Arends, R. I. 2008. Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar, edisi ketujuh, buku dua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

D, Angelo, Frank J, 1980. Process and Thought in Composition Massachusetts: Winthorp Publishers, Inc.

Elliot, J. 1991. Action Research for Educational Change. Philadelphia: Open University Press.

Fahrurozi. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Melalui Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Dan Menyenangkan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA dan Kecakapan Sosial Siswa Kelas IV B SD-1 Al-Azhar Medan. UNIMED.

Hopskin, 1993. Penelitian Tindakan Kelas. Depdikbud LPTK. Jakarta.

Ibrahim. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: UNESA-University Press. Isjoni. 2009. Cooperative Learning, Efektifitas Pembelajaran Kelompok.

Bandung: Alfabeta.

Johnson, David W and Rogert T Johnson. 1994. Meaningfull Assesment: Manageable and Ckoopertif Proces. Boston: Allyn & Bacon.

Marwoto, Suyatmi dan Suyitno. 1987. Komposisi Praktis. Yogyakarta : Penerbit: Handinita.

Nurhadi dan Senduk, Agus Gerrad. 2003. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

Purwanto. 2000. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sigit, M. 2003. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual Bagi Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, R, E. 1995. Cooverative Learning Theory, Research and Practice. Second Edition. Massachusetts: Allyn and Bacon Publisher.


(6)

100

Soedjana, W. 1986. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Penerbit Kanurika. Jakarta.

Suherman, E. 2001. Evaluasi Proses dan Hasil Belajar Matematika. Dirjen Dikdasmen Depdikbud.

Suriamiharja, A. 1997. Petunuk Praktis Menulis. Jakarta: Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Tarigan, Henry Guntur. 2005. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Penerbit Angkasa.

Utaminingsih. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Think Pair Share Dalam Pembelajaran Pkn. Surakarta.

Wibisono. 2010. Penerapan Pendekatan Struktural Think Pair Share Dalam Pembelajaran Matematika Sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa. Surakarta.

Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Zainuddin. 1981. Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.


Dokumen yang terkait

Pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah : kuasi eksperimen di smp pgri 2 ciputat

0 11 202

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Perbandingan hasil belajar biologi dengan menggunakan metode pembelajaran cooperative learning tipe group investigation (GI) dan think pair share (TPS)

1 5 152

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 64

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN SISWA KELAS V SD NEGERI 4 METRO PUSAT

0 3 66

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGANYAR 02

2 16 203

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR.

0 1 46

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI LEMPUYANGAN 1.

0 0 146

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 LORAM KULON JATI KUDUS

0 1 24

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE DI KELAS IV SD NEGERI PAMOTAN II PORONG - Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

0 0 9