PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 060885 MEDAN.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANCONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR

IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 060885 MEDAN

T E S I S

Oleh:

KULA GINTING 8116182013


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Kula Ginting. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 060885 Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 060885 Medan setelah penerapan pembelajaran CTL. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam empat kali pertemuan. Masing-masing siklus terdiri atas empat langkah yaitu: (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi.

Data observasi siswa dan guru dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dan guru, Adapun hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa : 1) penerapan pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan peningkatan sebesar 58,17%, 2) penerapan pembelajaran CTL dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa sebesar 19,72%.


(6)

6 ABSTRAC

Kula Ginting. 2013. Application of Contextual Teaching and Learning to Improve Student Learning Outcomes and Learning Activity of SDN 060885 Medan.

This study aims to describe the increase in learning outcomes and learning activities of students in fifth grade social studies in SDN 060885 Medan after learning the application of CTL. This research is action research is carried out in two cycles. Each cycle conducted in four sessions. Each cycle consists of four steps: (1) Planning, (2) action, (3) Observations, and (4) Reflection.

Students and teacher observation data were analyzed qualitatively using student activity sheets and teacher observation, The student learning outcomes were analyzed quantitatively using descriptive analysis.

Based on the results of data analysis and discussion of research results, it can be concluded that: 1) the application of CTL learning can improve learning outcomes of students with an increase of 58,17%, 2) the application of CTL can enhance the learning of student learning activities by 19,72%.


(7)

DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

ABSTRAC ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9

A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Hakikat Hasil Belajar IPS ... 9

2. Hakikat Aktivitas Belajar ... 14

3. Hakikat Model Pembelajaran CTL ... 19

4. Penelitian yang Relevan ... 27

B. Kerangka Berpikir ... 28

C. Hipotesis Tindakan ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Tempat dan Subjek Penelitian ... 33

B. Waktu Penelitian ... 33

C. Rancangan Penelitian ... 33

D. Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ... 34


(8)

8

A. Simpulan ... 81

B. Implikasi ... 81

C. Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 82 LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Hal. Tabel 1.1. Hasil Semester Mata Pelajaran IPS SD Negeri 060885 4 Tabel 2.1. Kegiatan Belajar Menurut Dierich 17 Tabel 2.2. Indikator Aktivitas Belajar Whipple 17

Tabel 3.1. Kegiatan Perencanaan 35

Tabel 3.2. Tahapan Pelaksanaan Model Pembelajaran CTL 35

Tabel 3.3. Kegiatan Observasi 36

Tabel 3.4. Kegiatan Refleksi 37

Tabel 3.5. Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar IPS 39 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Tes Awal Hasil Belajar IPS 44 Tabel 4.2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus I 47 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Siklus I 50 Tabel 4.4. Aktivitas Guru pada Pertemuan 1 Siklus I 53 Tabel 4.5. Aktivitas Guru pada Pertemuan 2 Siklus I 53 Tabel 4.6. Aktivitas Guru pada Pertemuan 3 Siklus I 55 Tabel 4.7. Aktivitas Guru pada Pertemuan 4 Siklus I 56 Tabel 4.8. Aktivitas Siswa pada Pertemuan 1 Siklus I 57 Tabel 4.9. Aktivitas Siswa pada Pertemuan 2 Siklus I 58 Tabel 4.10. Aktivitas Siswa pada Pertemuan 3 Siklus I 59 Tabel 4.11. Aktivitas Siswa pada Pertemuan 4 Siklus I 59 Tabel 4.12. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus I I 47 Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Siklus II 65 Tabel 4.14. Aktivitas Guru pada Pertemuan 1 Siklus II 68 Tabel 4.15. Aktivitas Guru pada Pertemuan 2 Siklus II 70 Tabel 4.16. Aktivitas Guru pada Pertemuan 3 Siklus II 71 Tabel 4.17. Aktivitas Guru pada Pertemuan 4 Siklus II 72 Tabel 4.18. Aktivitas Siswa pada Pertemuan 1 Siklus II 73 Tabel 4.19. Aktivitas Siswa pada Pertemuan 2 Siklus II 74 Tabel 4.20. Aktivitas Siswa pada Pertemuan 3 Siklus II 75 Tabel 4.21. Aktivitas Siswa pada Pertemuan 4 Siklus II 76 Tabel 4.22. Peningkatan Aktivitas Siswa dan Guru Setiap Siklus 80


(10)

10

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1. Alur Kegiatan PTK ... 31

Gambar 4.1. Histogram Tes Awal Hasil Belajar IPS Siswa ... 45

Gambar 4.2. Histogram Tes Awal Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I ... 51


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran hal

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 84 2. Instrumen Tes Hasil Belajar IPS

3. Instrumen Observasi 4. Skor Hasil Belajar Siswa 5. Skor Observasi Aktivitas 6. Statistik Dasar


(12)

(13)

(14)

(15)

ABSTRAK

Kula Ginting. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 060885 Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS di kelas V SD Negeri 060885 Medan setelah penerapan pembelajaran CTL. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan dalam empat kali pertemuan. Masing-masing siklus terdiri atas empat langkah yaitu: (1) Perencanaan, (2) Tindakan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi.

Data observasi siswa dan guru dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa dan guru, Adapun hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis deskriptif.

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa : 1) penerapan pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan peningkatan sebesar 58,17%, 2) penerapan pembelajaran CTL dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa sebesar 19,72%.


(16)

6 ABSTRAC

Kula Ginting. 2013. Application of Contextual Teaching and Learning to Improve Student Learning Outcomes and Learning Activity of SDN 060885 Medan.

This study aims to describe the increase in learning outcomes and learning activities of students in fifth grade social studies in SDN 060885 Medan after learning the application of CTL. This research is action research is carried out in two cycles. Each cycle conducted in four sessions. Each cycle consists of four steps: (1) Planning, (2) action, (3) Observations, and (4) Reflection.

Students and teacher observation data were analyzed qualitatively using student activity sheets and teacher observation, The student learning outcomes were analyzed quantitatively using descriptive analysis.

Based on the results of data analysis and discussion of research results, it can be concluded that: 1) the application of CTL learning can improve learning outcomes of students with an increase of 58,17%, 2) the application of CTL can enhance the learning of student learning activities by 19,72%.


(17)

DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iii

ABSTRAC ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9

A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Hakikat Hasil Belajar IPS ... 9

2. Hakikat Aktivitas Belajar ... 14

3. Hakikat Model Pembelajaran CTL ... 19

4. Penelitian yang Relevan ... 27

B. Kerangka Berpikir ... 28

C. Hipotesis Tindakan ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

A. Tempat dan Subjek Penelitian ... 33

B. Waktu Penelitian ... 33

C. Rancangan Penelitian ... 33

D. Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ... 34


(18)

8

A. Simpulan ... 81

B. Implikasi ... 81

C. Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 82 LAMPIRAN


(19)

DAFTAR TABEL

Hal. Tabel 1.1. Hasil Semester Mata Pelajaran IPS SD Negeri 060885 4

Tabel 2.1. Kegiatan Belajar Menurut Dierich 17

Tabel 2.2. Indikator Aktivitas Belajar Whipple 17

Tabel 3.1. Kegiatan Perencanaan 35

Tabel 3.2. Tahapan Pelaksanaan Model Pembelajaran CTL 35

Tabel 3.3. Kegiatan Observasi 36

Tabel 3.4. Kegiatan Refleksi 37

Tabel 3.5. Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar IPS 39 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Tes Awal Hasil Belajar IPS 44 Tabel 4.2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus I 47 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Siklus I 50 Tabel 4.4. Aktivitas Guru pada Pertemuan 1 Siklus I 53 Tabel 4.5. Aktivitas Guru pada Pertemuan 2 Siklus I 53 Tabel 4.6. Aktivitas Guru pada Pertemuan 3 Siklus I 55 Tabel 4.7. Aktivitas Guru pada Pertemuan 4 Siklus I 56 Tabel 4.8. Aktivitas Siswa pada Pertemuan 1 Siklus I 57 Tabel 4.9. Aktivitas Siswa pada Pertemuan 2 Siklus I 58 Tabel 4.10. Aktivitas Siswa pada Pertemuan 3 Siklus I 59 Tabel 4.11. Aktivitas Siswa pada Pertemuan 4 Siklus I 59 Tabel 4.12. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus I I 47 Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Siklus II 65 Tabel 4.14. Aktivitas Guru pada Pertemuan 1 Siklus II 68 Tabel 4.15. Aktivitas Guru pada Pertemuan 2 Siklus II 70 Tabel 4.16. Aktivitas Guru pada Pertemuan 3 Siklus II 71 Tabel 4.17. Aktivitas Guru pada Pertemuan 4 Siklus II 72 Tabel 4.18. Aktivitas Siswa pada Pertemuan 1 Siklus II 73 Tabel 4.19. Aktivitas Siswa pada Pertemuan 2 Siklus II 74 Tabel 4.20. Aktivitas Siswa pada Pertemuan 3 Siklus II 75 Tabel 4.21. Aktivitas Siswa pada Pertemuan 4 Siklus II 76 Tabel 4.22. Peningkatan Aktivitas Siswa dan Guru Setiap Siklus 80


(20)

10

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1. Alur Kegiatan PTK ... 31

Gambar 4.1. Histogram Tes Awal Hasil Belajar IPS Siswa ... 45

Gambar 4.2. Histogram Tes Awal Hasil Belajar IPS Siswa Siklus I ... 51


(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran hal

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 84 2. Instrumen Tes Hasil Belajar IPS

3. Instrumen Observasi 4. Skor Hasil Belajar Siswa 5. Skor Observasi Aktivitas 6. Statistik Dasar


(22)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Akhir-akhir ini masalah kenakalan remaja menjadi semakin mengkhawatirkan. Banyak anak di bawah umur yang sudah mengenal rokok, narkoba, freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Kekerasan dan bentrokan di kalangan mahasiswa semakin meningkat. Tawuran antar pelajar bahkan sampai memakan korban jiwa. Tidak punya sopan santun dan semakin sulit diatur menjadi cap bagi kebanyakan remaja di mata orang tua. Banyak remaja yang kehilangan jati diri dan sangat mudah terbawa arus modernisasi. Gaya hidup dengan meniru perilaku idola tanpa melihat sisi baik dan buruknya sehingga menjadi sulit berkreasi dan mengukir prestasi. Keadaan di atas tentu sangat mengkhawatirkan dan perlu segera ditanggulangi. Jika tidak maka bukan tidak mungkin segala kenakalan remaja tersebut akan merambat ke tingkat usia yang lebih muda dan memperparah keadaan.

Permasalahan kenakalan remaja tidak terlepas dari rendahnya pendidikan moral bagi anak mulai dari usia dini hingga beranjak remaja. Kurangnya pendidikan moral di rumah dan perilaku orang tua yang tidak bisa dijadikan teladan, ditambah lagi lingkungan yang tidak kondusif bagi perkembangan perilaku anak, adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab kenakalan remaja.


(23)

2

Sekolah sebagai rumah kedua bagi anak, memiliki peran penting membentuk karakter anak sejak dini mulai sejak anak di bangku sekolah dasar. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap jenjang, harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik sehingga mampu bersaing, beretika, bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat, ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya


(24)

3

manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

Salah satu upaya untuk menerapkan pendidikan karakter di sekolah adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran di kelas di setiap mata pelajaran. IPS sebagai salah satu mata pelajaran yang dipelajari di SD menjadi mata pelajaran yang paling potensial dan paling mudah untuk diintegrasikan dengan nilai-nilai karakter. Hal ini dikarenakan mata pelajaran IPS merupakan mata pelajaran yang membahas hubungan antara manusia dengan lingkungannya, yaitu lingkungan masyarakat tempat anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dan dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. IPS dibelajarkan di sekolah dasar, dimaksudkan agar siswa menjadi manusia dan warga negara yang baik, seperti yang diharapkan oleh dirinya, orang tua, masyarakat, dan agama.

Pembelajaran IPS sebagai salah satu program pendidikan yang membina dan menyiapkan peserta didik sebagai warga negara yang baik dan memasyarakat diharapkan mampu mengantisipasi berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat sehingga siswa mempunyai bekal pengetahuan dan keterampilan dalam melakoni kehidupan di masyarakat. Guru dituntut untuk mampu mengikuti dan mengantisipasi berbagai perubahan masyarakat tersebut, sehingga program pembelajaran yang dilakukannya dapat membantu siswa dalam mempersiapkan dirinya sebagai warga masyarakat dan warga negara untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupannya sehari-hari.


(25)

4

Pada kenyataannya, selama ini mata pelajaran IPS yang diajarkan di sekolah dasar, masih belum memberikan hasil yang memuaskan baik dari segi hasil belajar IPS siswa, maupun pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam pembelajaran di kelas. Hal ini juga dialami di SD Negeri 060885 yang beralamat di Jalan Jamin Ginting Medan. Hasil belajar IPS yang diperoleh siswa masih rendah. Pemilihan model pembelajaran di kelas juga belum memaksimalkan pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam pembelajaran. Nilai-nilai karakter hanya tertuang dalam RPP namun, masih sangat kurang dalam pengimplementasian di kelas.

Berdasarkan data nilai ulangan harian dan nilai rata-rata ujian semester mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 060885 Medan hasil belajarnya masih rendah. Data menunjukkan bahwa pada Tahun Pelajaran 2008/2009 sampai 2011/2012 hasil rata-rata nilai ujiannya masih belum menunjukkan peningkatan, seperti terlihat dalam Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Hasil Semester Mata Pelajaran IPS SD Negeri 060885 Medan Tahun Perolehan nilai

2008/2009 59

2009/2010 60

2010/2011 61

2011/2012 59

Kemudian dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan sebelum penulis melaksanakan penelitian terhadap beberapa murid kelas V SD diperoleh


(26)

5

mendengarkan penjelasan guru. Jika diberikan pertanyaan oleh guru lebih banyak siswa memilih diam dan tidak berani menjawab dan mengemukakan pendapat. Ketika diberi kesempatan untuk bertanya, biasanya tidak ada siswa yang bertanya. Ketika siswa diberi tugas, kebanyakan siswa cenderung memilih mencontek temannya daripada bertanya dan berdiskusi dengan teman untuk menyelesaikan tugasnya.

Masih rendahnya hasil belajar IPS disebabkan oleh masih dominannya pengajaran menghafal daripada pembelajaran yang menekankan pada kemampuan siswa untuk memproses sendiri pemahaman suatu materi. Selama ini, minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS masih tergolong sangat rendah. Hal ini dapat dilihat pada sikap siswa selama mengikuti proses pembelajaran tidak fokus dan sulit berkonsentrasi. Bahkan ada sebagian siswa yang menganggap mata pelajaran IPS tidak begitu penting dikarenakan tidak masuk pada mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional (UN). Faktor minat itu juga dipengaruhi oleh adanya metode mengajar yang digunakan guru dalam menyampaikan materi.

Pembelajaran yang monoton dan tidak variatif, terlalu didominasi oleh guru, siswa cenderung pasif dan hanya menjadi pendengar yang baik, pembelajaran tidak dikaitkan dengan kenyataan sehari-hari yang dihadapi siswa menjadikan pembelajaran IPS menjadi membosankan untuk siswa. Selain itu penggunaan model pembelajaran yang mengajarkan siswa dalam pemecahan masalah, terutama pemecahan masalah dalam kehidupan sehari- hari masih kurang. Pengembangan model pembelajaran tersebut sangat perlu dilakukan untuk


(27)

6

menjawab kebutuhan keterampilan pemecahan permasalahan yang harus dimiliki oleh siswa.

Pola pembelajaran IPS di SD hendaknya lebih menekankan pada unsur pendidikan dan pembekalan pemahaman, nilai-moral, dan keterampilan-keterampilan sosial pada siswa. Untuk itu, penekanan pembelajarannya bukan sebatas pada upaya menjejali siswa dengan sejumlah konsep yang bersifat hapalan belaka, melainkan terletak pada upaya menjadikan siswa memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan agar mereka mampu menjadikan apa yang telah dipelajarinya sebagai bekal dalam memahami dan ikut serta dalam melakoni kehidupan masyarakat lingkungannya, serta sebagai bekal bagi dirinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Rancangan pembelajaran guru, hendaknya diarahkan dan difokuskan sesuai dengan kondisi dan perkembangan potensi siswa agar pembelajaran yang dilakukannya benar-benar berguna dan bermanfaat bagi siswa. Dengan demikian pembelajaran Pendidikan IPS semestinya diarahkan diarahkan pada upaya pengembangan iklim yang kondusif bagi siswa untuk belajar sekaligus melatih pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilannya selama pembelajaran, disamping memungkinkan siswa untuk terlibat secara langsung dalam proses belajar


(28)

7

mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri. Dengan model ini, diharapkan proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Melalui proses belajar yang mengalami sendiri, menemukan sendiri, maka anak menjadi senang, sehinga tumbuhlah minat untuk belajar. Sehingga, melalui model pembelajaran CTL ini, diharapkan siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap IPS, aktivitas siswa di kelas meningkat dan siswa memperoleh hasil belajar yang optimal.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi di SD Negeri 060885 Medan sebagai berikut:

1. Masih rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS 2. Masih rendahnya minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPS 3. Masih rendahnya aktivitas siswa di kelas dalam mempelajari IPS 4. Pembelajaran IPS masih didominasi dengan metode ceramah

5. Masih kurangnya penerapan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai karakter dalam pembelajaran IPS di kelas

6. Masih kurangnya penerapan model CTL untuk meningkatkan hasil belajar siswa

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada penerapan model CTL untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa SD Negeri 060885 Medan.


(29)

8

D. Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya meningkatkan aktivitas siswa di kelas dengan menggunakan model CTL?

2. Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar IPS siswa SD Negeri 060885 Medan dengan menggunakan model CTL?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Penerapan model pembelajaran CTL untuk meningkatkan aktivitas siswa di kelas

2. Penerapan model pembelajaran CTL untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa SD Negeri 060885 Medan

F. Manfaat Penelitian

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat kepada bertambahnya khazanah keilmuan yang berkaitan dengan model CTL. Sedangkan manfaat praktis dari penelitian ini bagi guru adalah mampu menganalisa permasalahan-permasalahan


(30)

(31)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan

1. Penerapan pembelajaran CTL dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa

2. Penerapan pembelajaran CTL mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa

3. Pembelajaran CTL menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, aktif, kreatif dan tidak membosankan.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan bahwa penerapan CTL mampu meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa di dalam kelas. Hal ini memberi implikasi bahwa guru-guru dapat menerapkan pembelajaran CTL untuk di sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi terhadap guru-guru bagaimana menerapkan CTL yang efektif di dalam kelas.

C. Saran


(32)

81

3. Diperlukan penelitian-penelitian yang serupa dengan subjek dan materi pelajaran yang berbeda untuk memperoleh tingkat ketetapan dan kemantapan penerapannya.


(33)

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Qurratul. 2009. Penerapan CTL untuk Meningkatkan Motivasi, Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa kelas IV SDN Tangkilsari I Kec Tajinan Kabupaten Malang pada Pembelajaran Sains Bahasan Energi dan Perubahannya. Skripsi. Malang : UNM

Arikunto, S. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

BSNP. 2006. Peraturan Mendiknas. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan 2006. Jakarta : Depdiknas

Bloom, Benjamin S, et al. 1979. Taxonomy of Educational Objectives Book I Cognitive Domain. London : Longman Group LTD

Dahar, R.W. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta : Erlangga Dimyati. 1994. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Fajar, Arnie. 2004. Portofolio dalam pembelajaran IPS, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hamalik, Umar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Hasibuan. 1994. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya Joyce, B. 2009. Models of Teaching,Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Kemmis, S & R. Mc. Taggart. 1990. The Action Research Planner. Victoria : Deakin University

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada


(34)

Oka, Anak Agung. 2009. Peningkatan Aktivitas Belajar dan Penguasaan Konsep Ekosistem Melalui Pembelajaran Kontekstual di SMA Teladan 1 Metro. Skripsi. FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Poedjiadi, A. 1999. Pengantar Filsafat Ilmu bagi Pendidik. Bandung : Cendrawasih

Pulungan, Anni H, dkk. 2005. Pengaruh Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Pemahaman Membaca Siswa. Medan : FBS UNIMED Rusyan, Tabrani, dkk. 1989. Pendekatan Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Rosdakarya

Sabil, Husni. 2011. Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching dan Learning (CTL) pada Materi Ruang Dimensi Tiga Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (MPBM) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNJA.Skripsi. Jambi : Universitas Jambi

Saidihardjo & Sumadi HS. 1996. Konsep Dasar Ilmu Pengatahuan Sosial. Yogyakarta : FIP IKIP

Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Sa’ud, Udin Saefudin. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana. 1990. Teknik Analisis Data Kualitatif. Bandung : Tarsito

Sulastri, Elis. 2009. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Skripsi. Bandung. UPI

Sumaatmaja, N. 1984. Metodologi pengajaran IPS. Bandung. Alumni

Suparno. 1996. Filsafat Konstruktivis dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius Susan, C, Marilyn L, dan Tony, T. 1995. Learning to Teach in the Secondary

School. London : Routledge

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Uzwardani, Rivan. 2011. Penerapan CTL (Contextual Teaching anda Learning) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa kelas V pada Pembelajaran Sains “Sifat Cahaya” di SDN Pohsangit Ngisor Kabupaten Probolinggo. Skripsi. Malang : UNM


(35)

Wijaya, C. Rusyan, T. 1992. Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya


(1)

(2)

80 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan

1. Penerapan pembelajaran CTL dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa

2. Penerapan pembelajaran CTL mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa

3. Pembelajaran CTL menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, aktif, kreatif dan tidak membosankan.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan bahwa penerapan CTL mampu meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa di dalam kelas. Hal ini memberi implikasi bahwa guru-guru dapat menerapkan pembelajaran CTL untuk di sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi terhadap guru-guru bagaimana menerapkan CTL yang efektif di dalam kelas.

C. Saran

1. Perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan kepada guru-guru di SD tentang penerapan pembelajaran CTL di kelas

2. Diperlukan kreativitas guru untuk merancang pembelajaran CTL yang sesuai dan mampu dilaksanakan oleh siswa SD


(3)

81

3. Diperlukan penelitian-penelitian yang serupa dengan subjek dan materi pelajaran yang berbeda untuk memperoleh tingkat ketetapan dan kemantapan penerapannya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Qurratul. 2009. Penerapan CTL untuk Meningkatkan Motivasi, Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa kelas IV SDN Tangkilsari I Kec Tajinan Kabupaten Malang pada Pembelajaran Sains Bahasan Energi dan Perubahannya. Skripsi. Malang : UNM

Arikunto, S. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

BSNP. 2006. Peraturan Mendiknas. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan 2006. Jakarta : Depdiknas

Bloom, Benjamin S, et al. 1979. Taxonomy of Educational Objectives Book I Cognitive Domain. London : Longman Group LTD

Dahar, R.W. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta : Erlangga Dimyati. 1994. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Fajar, Arnie. 2004. Portofolio dalam pembelajaran IPS, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hamalik, Umar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara Hasibuan. 1994. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya Joyce, B. 2009. Models of Teaching,Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Kemmis, S & R. Mc. Taggart. 1990. The Action Research Planner. Victoria : Deakin University

Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Mabroer, Akhmad. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatid Tipe STAD untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Fisika Kelas X-C Semester Genap Thun Pelajaran 2005/2006 di SMAN I Lembang. Skripsi. Bandung. UPI

Mujiman, Haris. 2007. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri. Yogyakarta : Pustaka Belajar


(5)

Oka, Anak Agung. 2009. Peningkatan Aktivitas Belajar dan Penguasaan Konsep Ekosistem Melalui Pembelajaran Kontekstual di SMA Teladan 1 Metro. Skripsi. FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

Poedjiadi, A. 1999. Pengantar Filsafat Ilmu bagi Pendidik. Bandung : Cendrawasih

Pulungan, Anni H, dkk. 2005. Pengaruh Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Pemahaman Membaca Siswa. Medan : FBS UNIMED Rusyan, Tabrani, dkk. 1989. Pendekatan Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Rosdakarya

Sabil, Husni. 2011. Penerapan Pembelajaran Contextual Teaching dan Learning (CTL) pada Materi Ruang Dimensi Tiga Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (MPBM) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNJA.Skripsi. Jambi : Universitas Jambi

Saidihardjo & Sumadi HS. 1996. Konsep Dasar Ilmu Pengatahuan Sosial. Yogyakarta : FIP IKIP

Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Sa’ud, Udin Saefudin. 2008. Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana. 1990. Teknik Analisis Data Kualitatif. Bandung : Tarsito

Sulastri, Elis. 2009. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Skripsi. Bandung. UPI

Sumaatmaja, N. 1984. Metodologi pengajaran IPS. Bandung. Alumni

Suparno. 1996. Filsafat Konstruktivis dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius Susan, C, Marilyn L, dan Tony, T. 1995. Learning to Teach in the Secondary

School. London : Routledge

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada

Uzwardani, Rivan. 2011. Penerapan CTL (Contextual Teaching anda Learning) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa kelas V pada Pembelajaran Sains “Sifat Cahaya” di SDN Pohsangit Ngisor Kabupaten Probolinggo. Skripsi. Malang : UNM


(6)

Wijaya, C. Rusyan, T. 1992. Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya


Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 GUNUNG SUGIH BESAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 2 47

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS V SD NEGERI 3 BOJONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 55

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUNUNG RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 13 44

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI PLUMBON 02 KABUPATEN SEMARANG

0 10 196

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SMA N 2 MEDAN T P 2013/2014.

0 0 23

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 MAN 1 PALU

0 0 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD N 3 BAE KUDUS TAHUN 20132014

0 0 24

PENGARUH PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD

0 0 8

Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 139 Pekanbaru

0 0 12