PEMANFAATAN ANGKLUNG UNTUK MENGIRINGI LAGU MALAM KUDUS PADA PERAYAAN NATAL DI GEREJA KRISTEN PROTESTAN ANGKOLA TEBING TINGGI.

PEMANFAATAN ANGKLUNG UNTUK MENGIRINGI
LAGU MALAM KUDUS PADA PERAYAAN NATAL
DI GEREJA KRISTEN PROTESTAN ANGKOLA
TEBING TINGGI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ERNITA VERONIKA HASIBUAN
NIM : 081222510049

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

ABSTRAK

ERNITA VERONIKA HASIBUAN. NIM. 081222510049. Pemanfaatan
Angklung Untuk Mengiringi Lagu Malam Kudus Pada Perayaan Natal di
Gereja Kristen Protestan Angkola Tebing Tinggi. Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemanfaatan Angklung untuk
Mengiringi Lagu Malam Kudus Pada Perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan
Angkola Tebing Tinggi, yang merupakan suatu Pembelajaran kepada Naposo
Bulung dan Anak sekolah minggu terhadap Pemanfaatan Angklung melodi.
Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sampel
pada penelitian ini adalah pemimpin GKPA, Pembina Anak sekolah minggu dan
Pembina Naposo bulung serta pemain angklung melodi dan gitar yang ikut
Mengiringi Lagu Malam Kudus Pada Perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan
Angkola Tebing Tinggi yang berjumlah 15 orang.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi Lapangan, wawancara,
Dokumentasi, dan studi kepustakaan, yang dilakukan secara langsung terhadap
pemimpin GKPA, Pembina Anak sekolah minggu dan Pembina Naposo bulung
serta pemain angklung melodi dan gitar. Penelitian ini mengambil lokasi di Jln.
Kesatria Ujung Asrama Kodim 122 dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan
November sampai dengan Desember 2012
Secara umum penelitian ini menunjukkan bahwa Musik merupakan ungkapan

perasaan jiwa seseorang terhadap apa yang dialami dan dapat digunakan dalam
berbagai tujuan seperti sebagai pengiring pada upacara keagamaan. Alat musik
Angklung melodi digunakan sebagai pengiring dan dimanfaatkan pada upacara
keagamaan khusunya pada perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi. Dari hasil
penelitian dengan proses pembelajaran yang efektif, Alat musik angklung dapat
dimanfaatkan untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada perayaan Natal tanggal
24 Desember 2012 di GKPA Tebing Tinggi. Pemanfaatan angklung tersebut juga
menggunakan sebuah alat musik gitar sebagai alat musik pendukung untuk
mengiringi angklung dan memperindah bunyi angklung yang dihasilkan.

i

KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur penulis persembahkan
kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan
Angklung untuk Mengiringi Lagu Malam Kudus Pada Perayaan Natal di Gereja
Kristen Protestan Angkola Tebing Tinggi.”
Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni,

UNIMED. Disamping persyaratan akademis, adalah juga ungkapan tanggung
jawab penulis sebagai seorang akademisi, melalui usaha penelitian ilmiah yang
diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam penyelesaian skripsi ini, peneliti juga menyadari tanpa bantuan dari
berbagai pihak, skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan. Maka pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas
Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.
4. Ibu Uyuni Widiastuti, S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik
dan dosen Pembimbing Skripsi II.
5. Bapak Panji Suroso, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Seni
Musik Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang
banyak memberikan bimbingan, arahan, ide, dan semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini dan Bapak/Ibu Dosen Seni Musik yang telah
memberikan ilmunya selama perkuliahan.
7. Ibu May Sonny Sinaga M.Sn selaku dosen Pembimbing Forum yang selalu
memberikan Motivasi untuk berkarya.
8. Bapak St. W. Siregar, ibu St. T. Br Silaban, ibu M. Siregar, Armi, Yesika,
Desi, Fride, Komo, Doli, Kardo, Farrel, dan NGKPA serta seluruh jemaat
GKPA Tebing Tinggi yang telah banyak memberikan kemudahan dalam
mengumpulkan data penelitian.
9. Kedua Orangtuaku terkasih Papa St I. Hasibuan dan mama Dra. R. Siregar
Terimakasih untuk segala perhatian, kasih sayang, pengorbanan, doa,
didikan, nasehat, motivasi yang selalu diberikan kepada penulis dalam
mendukung penyelesaian skripsi ini.
10. Buat saudara-saudaraku abang Anes/Eda Arnita, abang adi, abang Io,
Benny, yang tidak lupa selalu mendoakan dan selalu memotivasi penulis.

ii

Terkhusus buat Adik Lauren Tyas Nesita Br. Hasibuan yang selalu
tersenyum.
11. Kawan-kawan mahasiswa seni musik Terkhusus buat Valin dan Esther.

Serta Juliana, Imay, Sanny, Angel, Eri, Adi, kakak Clara, kakak Ria, adik
Martha G, yang menjadi teman belajar/diskusi dan pemberi motivasi.
12. Saudara Siregar Eca, kakak Lena, kakak Tina, Dissa. Teman baik, Julinar,
Yunita, Gita. Serta seluruh sahabat penulis yang lain.
Semoga Tuhan memberikan berkat yang melimpah kepada seluruh pihak
yang telah memberikan bantuan, baik moral maupun materil kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang turut serta mendukung dan membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung, semoga skripsi ini dapat bermanfaat buat kita
semuanya.

Medan, Maret 2013
Penulis,

Ernita Veronika Hasibuan
081222510049

iii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................... vii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................... 1
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
Identifikasi Masalah............................................................................. 4
Pembatasan Masalah ............................................................................ 5
Rumusan Masalah ................................................................................ 7
Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

BAB II. LANDASAN TEORETIS DAN
KERANGKA KONSEPTUAL....................................................... 10
A. Landasan Teoretis ................................................................................ 10
1. Pengertian Pemanfaatan ......................................................... 10
2. Pengertian Angklung .............................................................. 11
a. Jenis-jenis Angklung ........................................................... 13
b. Teknik Permainan Angklung ............................................. 17
3. Pengertian Musik ................................................................... 19
4. Pengertian Pembelajaran ....................................................... 22
5. Pengertian Natal ...................................................................... 24
B. Kerangka Konseptual........................................................................... 25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .................................... 28
A. Metode Penelitian ............................................................................... 28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 29
C. Populasi dan Sampel........................................................................... 30
1. Populasi .......................................................................................... 30
2. Sampel ........................................................................................... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 32
1. Observasi Lapangan ...................................................................... 32
2. Wawancara .................................................................................... 34
3. Dokumentasi .................................................................................. 34
4. Studi Kepustakaan .......................................................................... 35
E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 38

iv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............ 39
A.
B.
C.
D.
E.
F.

Deskripsi Gereja Kristen Protestan Angkola Tebing Tinggi. ............ 39
Latar Belakang Pemanfaatan Angklung ............................................. 41
Tehnik Pembelajaran Angklung ......................................................... 43

Proses Pembelajaran Angklung .......................................................... 49
Kendala dalam Pembelajaran Angklung ............................................ 56
Pemanfaatan Angklung Pada Perayaan Natal
di GKPA Tebing Tinggi ..................................................................... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................... 60
A. Kesimpulan ........................................................................................ 60
B. Saran .................................................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 63

v

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ......................................................................................................... 14
Gambar 2.2 ........................................................................................................ 15
Gambar 2.3 ......................................................................................................... 15
Gambar 2.4 ......................................................................................................... 16
Gambar 2.5 ......................................................................................................... 17
Gambar 2.6 ......................................................................................................... 20

Gambar 2.7 ......................................................................................................... 21
Gambar 2.8 ......................................................................................................... 22
Gambar 4.1 ......................................................................................................... 39
Gambar 4.2 ......................................................................................................... 40
Gambar 4.3 ......................................................................................................... 42
Gambar 4.4 ......................................................................................................... 43
Gambar 4.5 ......................................................................................................... 44
Gambar 4.6 ......................................................................................................... 50
Gambar 4.7 ......................................................................................................... 51
Gambar 4.8 ......................................................................................................... 52
Gambar 4.9 ......................................................................................................... 53
Gambar 4.10 ....................................................................................................... 54
Gambar 4.11 ....................................................................................................... 55
Gambar 4.12 ....................................................................................................... 55
Gambar 4.13 ....................................................................................................... 56
Gambar 4.14 ....................................................................................................... 57
Gambar 4.15 ....................................................................................................... 58
Gambar 4.16 ....................................................................................................... 59

vi


DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 ............................................................................................................. 49

vii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Musik merupakan nyanyian suara hati atau ungkapan perasaan jiwa
seseorang terhadap apa yang dialami baik dalam keadaan suka maupun duka dan
dapat digunakan secara luas dalam berbagai tujuan seperti sebagai media
komunikasi, iringan tari, hiburan, komersial dan upacara keagamaan, karena itulah
musik sangat diminati oleh semua generasi mulai anak-anak sampai yang sudah
dewasa. Melalui musik, setiap manusia dapat mengungkapkan perasaannya
sehingga ia dapat mengekspresikan apa yang ia rasakan. Hampir setiap hari
manusia mendengarkan musik karena itu banyak orang beranggapan bahwa musik
merupakan suatu hiburan atau sekedar hobi untuk menyalurkan bakat namun,
didalam musik juga terdapat bunyi yang dikeluarkan secara teratur. Bunyi yang
disusun sedemikian rupa tersebut memiliki unsur-unsur musik seperti melodi,
ritme, dan harmoni serta berasal dari alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi.
Salah satu penghasil bunyi disebut sebagai alat musik.
Alat musik merupakan media dalam menghasilkan suatu musik. Alat
musik juga merupakan instrumen atau suatu alat yang menghasilkan bunyi,
khususnya bunyi-bunyi musik. Alat musik tersebut dibuat atau dimodifikasi
sedemikian rupa yang bertujuan untuk menghasilkan musik yang sudah dikenal
sejak zaman dahulu dimana bentuk alat musiknya pun masih sangat sederhana.
Salah satu contoh alat musik yaitu Organ elektrik dimana pada umumnya alat
musik organ elektrik ini banyak ditemui di tempat-tempat beribadah yang

1

digunakan sebagai alat musik iringan dalam mengiringi acara keagamaan.
misalnya bagi umat kristen, organ elektrik biasanya digunakan untuk mengiringi
lagu-lagu pujian yang dinyanyikan oleh jemaat dalam memuji dan memuliakan
nama Tuhan pada ibadah setiap minggu, maupun pada perayaan hari-hari besar
lainnya seperti : Natal, Paskah, dan sebagainya. Salah satu tempat beribadah umat
Kristen yang menggunakan alat musik organ elektrik adalah GKPA (Gereja
Kristen Protestan Angkola) Tebing Tinggi dimana GKPA merupakan Gereja suku
Angkola yang berpusat di Padang Sidempuan dan memiliki cabang-cabang yang
salah satunya berada di kota Tebing Tinggi.
GKPA Tebing Tinggi diresmikan pada tanggal 4 Mei 1997. Sejak tahun
1997 sampai sekarang, GKPA Tebing Tinggi hanya menggunakan sebuah organ
elektrik, yang merupakan alat musik tunggal di Gereja tersebut. Organ elektrik
inilah yang sangat berperan penting, yang digunakan sebagai alat musik iringan
untuk mengiringi nyanyian Bahasa Batak Angkola pada ibadah di GKPA Tebing
Tinggi sehingga kondisi fisik organ elektrik yang tidak dapat berfungsi dengan
maksimal dan permainannya yang dianggap monoton pada saat sekarang ini
membuat khususnya Ibadah minggu dan Perayaan Natal jemaat GKPA Tebing
Tinggi menjadi bosan dan kurang bervariasi.
Perayaan Natal merupakan salah satu perayaan terbesar yang paling
ditunggu umat Kristen di Indonesia dan seluruh dunia karena merupakan perayaan
kelahiran sang Juru Slamat umat Kristen, sehingga banyak persiapan khusus
menjelang Natal seperti persiapan berbagai pernak-pernik khas Natal, lampu
warna-warni, Sinterklas, dan pohon natal. Ada juga Persiapan yang khusus

2

diadakan oleh pembina anak sekolah minggu dan pembina naposo bulung (mudamudi) dalam melatih anak-anak sekolah minggu dan naposo bulung untuk
ditampilkan pada ibadah Natal di Gereja. Anak-anak sekolah minggu dan naposo
bulung dilatih untuk melakukan berbagai kegiatan dan salah satunya adalah
menyanyi. Menyanyi akan lebih indah jika diiringi dengan alat musik namun,
inilah yang menjadi kendala bagi jemaat GKPA Tebing Tinggi, karena alat musik
tunggal organ elektrik tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Untuk itu, peneliti ingin memberi variasi pada perayaan Natal yang akan
dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2012 di GKPA Tebing Tinggi, dimana
perayaan Natal tersebut hanya diadakan satu kali. Berbeda dengan Gereja-gereja
pada umumnya yang mengadakan acara Natal hingga beberapa kali sesuai dengan
kebutuhan atau banyaknya jumlah jemaat. Hal ini disebabkan jumlah jemaat
GKPA Tebing Tinggi yang relatif sedikit. Variasi yang ingin peneliti berikan
yaitu dengan menyediakan angklung melodi yang akan dimanfaatkan sebagai
media untuk memainkan nada-nada lagu malam kudus yang sakral dengan baik
dan benar sehingga menciptakan nuansa Natal yang hikmat. Dimana, lagu Malam
Kudus merupakan lagu yang selalu dinyanyikan pada acara Natal untuk
menggambarkan suasana kelahiran Tuhan Yesus dimalam yang sunyi dan senyap.
Angklung adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia, sebagai
warisan budaya nenek moyang kita yang berkembang dan dikenal sebagai alat
musik dari daerah Jawa Barat. Angklung merupakan alat musik pukul yang
terbuat dari bambu yang dimainkan dengan cara digoyangkan atau digetarkan
(tremolo) dan juga merupakan salah satu contoh alat musik idiophone yang

3

sumber bunyinya berasal dari badan alat musik itu sendiri. Alat musik ini dapat
dimainkan secara beramai-ramai tergantung jumlah angklung, peserta dan nada
dari lagu yang akan dimainkan.
Peneliti menyediakan dan memilih alat musik angklung melodi sebanyak 1
set untuk dimanfaatkan mengiringi lagu Malam Kudus yang dinyanyikan oleh
jemaat pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi karena tergolong unik.
Bunyi yang dihasilkan dari angklung juga dianggap peneliti sangat sesuai untuk
memainkan nada-nada dari lagu Malam Kudus yang pada umumnya dinyanyikan
dengan suasana Natal yang Sunyi Senyap pada Natal. Angklung juga masih jarang
dijumpai dikalangan jemaat GKPA Tebing Tinggi namun melalui strategi
interaksi yang efektif, pembina naposo bulung dan pembina anak sekolah minggu
dapat dengan mudah untuk mengajarkannya kepada jemaat GKPA Tebing Tinggi
khususnya pada anak sekolah minggu dan naposo bulung (muda-mudi) GKPA
Tebing Tinggi. Maka berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengangkat
sebuah judul “Pemanfaatan Angklung untuk Mengiringi Lagu Malam Kudus
Pada Perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan Angkola Tebing Tinggi.”

B. Identifikasi Masalah
Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan
menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Menurut
pendapat Sugiyono (2009 : 385) menjelaskan bahwa :
“Identifikasi masalah merupakan semua masalah dalam objek,
baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat
mungkin dikemukakan. Berdasarkan berbagai permasalahan yang
telah diketahui tersebut, selanjutnya dikemukakan hubungan satu

4

masalah dengan masalah yang lain. Masalah yang akan diteliti itu
kedudukannya dimana diantara masalah yang akan diteliti.
Masalah apa saja yang diduga berpengaruh positif dan negatif
terhadap masalah yang diteliti.”
Berdasarkan pendapat tersebut dan dari uraian yang terdapat pada latar
belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan
sebagai berikut:
1.

Bagaimana latar belakang pemanfaatan angklung untuk mengiringi lagu
Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

2.

Bagaimana tehnik pembelajaran angklung untuk mengiringi lagu Malam
Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

3.

Bagaimana proses pembelajaran angklung untuk mengiringi lagu Malam
Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

4.

Bagaimana minat anak-anak sekolah minggu dan naposo bulung dalam
mempelajari angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus di GKPA
Tebing Tinggi?

5.

Apa yang menjadi kendala dalam pembelajaran angklung untuk mengiringi
lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

6.

Bagaimana pemanfaatan angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus
pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat
cakupan, keterbatasan waktu, dana, kemampuan peneliti, maka peneliti
mengadakan

pembatasan

masalah

untuk

5

memudahkan

peneliti

dalam

memecahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian. Menurut pendapat
Spradley dalam Sugiyono (2008 : 208) mengatakan bahwa : “A focused refer to
single cultural domain or afew related domains.” Maksudnya adalah bahwa
fokus itu merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait situasi
sosial. Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih
didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial
Maka disimpulkan dari pendapat tersebut bahwa pembatasan masalah
adalah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah peneliti yang akan diteliti
untuk membatasi pembahasan agar topik menjadi fokus dan menjaga agar
pembahasan tidak melebar.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti membatasi masalah
penelitian ini sebagai berikut :
1.

Bagaimana latar belakang pemanfaatan angklung untuk mengiringi lagu
Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

2.

Bagaimana tehnik pembelajaran angklung untuk mengiringi lagu Malam
Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

3.

Bagaimana proses pembelajaran angklung untuk mengiringi lagu Malam
Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

4.

Apa yang menjadi kendala dalam pembelajaran angklung untuk mengiringi
lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

5.

Bagaimana pemanfaatan angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus
pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

D. Rumusan Masalah

6

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang
hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk
menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik,
sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban. Menurut Sugiyono (2009
: 396-397) mengatakan bahwa : “ Rumusan masalah merupakan panduan awal
bagi peneliti untuk penjelajahan pada objek yang diteliti. Namun bila rumusan
masalah ini tidak sesuai dengan kondisi objek penelitian, maka penelitian perlu
mengganti rumusan masalah penelitiannya.”
Berdasarkan pendapat tersebut serta uraian yang terdapat pada latar
belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka
permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana
Pemanfaatan Angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal
di Gereja Kristen Protestan Angkola Tebing Tinggi?”

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam
penelitian. Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang dilakukan
tidak terarah karena tidak tahu apa yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut. Hal
ini diperkuat pendapat Ali (2003 : 10) yang mengatakan bahwa:
”Kegiatan seseorang dalam merumuskan tujuan penelitian sangat
mempengaruhi keberhasilan penelitian yang dilaksanakan, karena
penelitian pada dasarnya merupakan titik anjak dari titik tuju yang
akan dicapai seseorang kegiatan penelitian yang dilakukan.” Itu
sebabnya tujuan penelitian harus mempunyai rumusan yang tegas,
jelas, dan oprasional berdasarkan berdasarkan pendapat tersebut.”

7

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian
tidak lain untuk mengetengahkan Indikator-indikator apa yang hendak ditemukan
dalam penelitian terutama yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian.
Untuk melihat berhasil atau tidaknya suatu kegiatan, dapat dilihat melalui
tercapainya tujuan yang telah diterapkan. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh
peneliti adalah :
1.

Untuk mengetahui latar belakang pemanfaatan angklung untuk mengiringi
lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi.

2.

Untuk mengetahui tehnik pembelajaran angklung untuk mengiringi lagu
Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi.

3.

Untuk mengetahui proses pembelajaran angklung untuk mengiringi lagu
Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi.

4.

Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala dalam pembelajaran
angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di
GKPA Tebing Tinggi.

5.

Untuk mengetahui pemanfaatan angklung untuk mengiringi lagu Malam
Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi.

F. Manfaat Penelitian
Seseorang yang melakukan kegiatan penelitian tentu dapat memikirkan
kemungkinan manfaat yang diperoleh dari hasil penelitiannya. Penelitian akan
bermanfaat jika tujuan yang diharapkan tercapai. Manfaat penelitian merupakan
kegunaan dari penelitian yang dapat dijadikan sumber informasi dalam
mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya khususnya pada pemanfaatan

8

angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus di Gereja Kristen Protestan
Angkola Tebing Tinggi.
Beberapa manfaat penelitian yang diambil dari kegiatan penelitian ini, yaitu :
1. Sebagai bahan informasi kepada Jemaat Gereja Kristen Protestan Angkola
(GKPA) tentang pemanfaatan angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus
pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi.
2. Sebagai bahan pegangan bagi peneliti dalam menambah pengetahuan dan
wawasan peneliti mengenai pemanfaatan angklung untuk mengiringi lagu
Malam Kudus Pada Perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan Angkola
(GKPA) Tebing Tinggi.
3. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan Seni Musik UNIMED.
4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti yang bermaksud mengadakan penelitian

pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan permasalahan yang
ditelitinya.

9

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat diambil
Kesimpulan dari penelitian ini. Kesimpulan tersebut untuk menjawab pokok
permasalahan penelitian yaitu mengenai Pemanfaatan Angklung untuk Mengiringi
lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan Angkola
TebingTinggi. Oleh karena itu peneliti membuat beberapa kesimpulan sabagai
berikut:
1. Sejak tanggal 4 Mei 1997. sampai sekarang, GKPA Tebing Tinggi hanya
menggunakan sebuah organ elektrik, sehingga kondisi fisik organ elektrik yang
tidak dapat berfungsi dengan maksimal dan permainannya dianggap monoton
pada kemajuan zaman saat ini. Untuk itu, peneliti ingin memberi variasi pada
perayaan Natal yang dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2012 yaitu
dengan menyediakan alat musik angklung melodi yang akan dimanfaatkan
sebagai media untuk memainkan nada-nada lagu malam kudus
2. Tehnik materi pembelajaran pemanfaatan angklung untuk Mengiringi Lagu
Malam Kudus di GKPA Tebing Tinggi adalah: notasi angka lagu Malam
Kudus ciptaan Joseph Mohr & FX Gruber yang bernada dasar A = Do namun
agar dapat dimainkan dengan menggunakan angklung yang bertangga nada C
Mayor Netral maka nada dasar diubah menjadi C=Do

60

3. Proses pembelajaran berjalan dengan baik, dimana Pembina naposo bulung
yang dibantu oleh pembina anak sekolah minggu memiliki kerjasama yang
baik sehingga proses pembelajarannya dapat berjalan dengan lancar, walaupun
ada beberapa kendala yang terjadi.
4. Kendala utama dalam pembelajaran pemanfaatan Angklung untuk mengiringi
lagu Malam Kudus yaitu kurangnya waktu pertemuan antara pembina naposo
bulung dan pembina anak sekolah minggu dengan naposo bulung dan anak
sekolah untuk berlatih memainkan alat musik angklung.
5. Alat musik angklung dapat dimanfaatkan untuk mengiringi lagu Malam Kudus
pada perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan Angkola Tebing Tinggi, serta
menggunakan iringan gitar untuk memperindah bunyi yang dihasilkan dari alat
musik angklung.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat dikemukakan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Agar pihak Gereja dapat memperbaiki Alat musik Organ sehingga dapat
digunakan secara maksimal pada Ibadah Minggu dan Perayaan Natal.
2. Perlunya penambahan waktu pertemuan dan jadwal latihan pada pembelajaran
angklung. Hal ini agar dapat meningkatkan permainan angklung dalam
mengiringi lagu Malam Kudus dan lagu lainnya menjadi lebih baik lagi
dikemudian hari.

60

3. Melihat kurangnya peralatan pendukung seperti standbook, mic untuk
menunjang proses dan pelaksanaan permainan angklung sehingga tidak
menghambat dalam berlatih dan bermain angklung.

60

63

DAFTAR PUSTAKA
Azhari, Ajimufti & Asri Andarini. Jurus Kilat Jago Main Angklung. Bekasi :
Laskar Aksara
Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang: Quantum Teaching.
http://angklung-web-institute.com/content/view/692/2/lang.en/
http://id.publicholiday.org/calendar/natal/
http://id.wikipedia.org/wiki/Musik
Marzoeki. 1995. Istilah-istilah Musik. Jakarta: Djambatan.
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan.” Jakarta: Bumi Aksara.
Sitanggang, Ruth. 2011. Pembelajaran Ansambel Angklung Dalam
Ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Tanjung Pura. Universitas negeri Medan.
Soeharto. 1992. Kamus Musik. Jakarta: Gramedia Widyasarana Indonesia.
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Supranto, J. 2011. Proposal Penelitian dan Contoh. Jakarta: UniversitasIndonesia
(UI-PRESS).