POLA PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI PADA SEKOLAH SEPAKBOLA PUTRA BINGAI KECAMATAN SEI BINGAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015.

(1)

POLA PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI PADA

SEKOLAH SEPAKBOLA PUTRA BINGAI

KECAMATAN SEI BINGAI

KABUPATEN LANGKAT

TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh:

Koresta Situmorang NIM. 6103321075

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

i ABSTRAK

KORESTA SITUMORANG. NIM. 6103321075. Pola Pembinaan Olahraga Prestasi Pada Sekolah Sepakbola Putra Bingai Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat Tahun 2015. (Pembimbing : MAHMUDDIN)

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahrgaan Unimed Tahun 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola Pembinaan Olahraga Prestasi Pada Sekolah Sepakbola Putra Bingai Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat Tahun 2015. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab prestasi di Sekolah Sepakbola Putra Bingai tetap minim walaupun sudah berdiri cukup lama yaitu sekitar 12 tahun.

Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan pada 19 Februari hingga 7 Maret 2015 yang bertempat di lapangan Sekolah Sepakbola Putra Bingai. Subjek penelitian berjumlah 43 orang dimana yang menjadi informan adalah 1 orang Pembina, 1 orang Pelatih, dan 3 orang atlet.

Hasil penelitian menunjukan : (1) Perencanaan pola pembinaan di Sekolah Sepakbola Putra Bingai terfokus pada pencapaian prestasi yaitu menjadi juara pada setiap turnamen yang diikuti. Perencanaan yang lain adalah menjadikan setiap atlet Sekolah Sepakbola Putra Bingai menjadi anak yang berahlak dan berbudi pekerti yang baik. Program latihan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan fisik, teknik, taktik, dan mental bermain dengan berpedoman pada kurikulum sepakbola tingkat nasional yang diperoleh pelatih pada saat mengikuti pelatihan sepakbola. Perekrutan pemain untuk bergabung di Sekolah Sepakbola Putra Bingai tidak dilakukan seleksi tetapi untuk menjadi anggota kesebelasan untuk mengikuti kejuaraan baru dilakukan seleksi yang ketat mulai dari seleksi fisik, teknik, taktik, dan mental bertanding. Sarana dan prasarana di Sekolah Sepakbola Putra Bingai akan ditingkatkan dari tahun ke tahun sehingga lebih lengkap dari yang ada sekarang ini. (2) Pengorganisasian di Sekolah Sepakbola Putra Bingai adalah terdiri dari Pengurus/Pembina, Pelatih, dan Asisten Pelatih. Dana di Sekolah Sepakbola Putra Bingai diperoleh dari sumbangan donatur yang tediri dari pemerintah setempat, pengusaha-pengusaha setempat, pengurus/pembina dan para atlet-atlet itu sendiri. (3) Directing di Sekolah Sepakbola Putra Bingai yang mencakup komunikasi antar pengurus/pembina, pelatih, asisten pelatih, atlet, dan orang tua terjalin cukup baik. (4) Koordinasi di Sekolah Sepakbola Putra Bingai selalu ditegakkan dengan lisan sesuai dengan kebutuhan yang ada dimana setiap aturan tersebut selalu ditaati oleh anggota organisasi. Demikian juga dengan prosedur, tidak prosedur yang baku di Sekolah Sepakbola Putra Bingai, semua berjalan dengan berlandaskan kekeluargaan. (5) Controling mencakup standarisasi dan koreksi. Standarisasi tidak terlalu menonjol


(3)

ii

di Sekolah Sepakbola Putra Bingai, hanya dilakukan pada saat seleksi untuk menjadi tim inti dalam mengikuti pertandingan. Standarisasi yang lain yaitu menciptakan permainan yang bagus dimana kerjasama anggota tim terjalin dengan baik. Koreksi dan evaluasi selalu dilakukan oleh pengurus. Koreksi selalu dilakukan baik pada saat pertandingan maupun pada saat latihan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Kesimpulan penelitian ini adalah pola pembinaan di Sekolah Sepakbola Putra Bingai belum baik dilihat dari planning yang masih mengacu kepada juara, juga pengorganisasian yang masih bersifat kekeluargaan selanjutnya directing, pengkordinasian, dan controling yang masih kurang baik. Masih banyak hal yang harus diperbaiki oleh pengurus dan pelatih Sekolah Sepakbola Putra Bingai agar bisa menjadi lebih baik dan mengharumkan namanya di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional.


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi ini dengan judul “POLA PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI PADA SEKOLAH SEPAKBOLA PUTRA BINGAI KECAMATAN SEI BINGAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2015”.

Selama Penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. H. Basyaruddin Daulay, M. Kes, selaku Dekan FIK UNIMED. 3. Bapak Drs. Suharjo, M. Pd, Selaku Wakil Dekan I FIK UNIMED.

4. Bapak Drs. Mesnan, M. Kes, Selaku Wakil Dekan II FIK UNIMED. 5. Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd, Selaku Wakil Dekan III FIK UNIMED. 6. Ibu Dr. Novita, M. Pd, selaku Ketua Jurusan PKO dan Bapak Yan Indra

Siregar, S. Pd, M. Pd, selaku Sekretaris Jurusan PKO yang telah memberikan bimbingan dan arahannua dalam menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak Mahmuddin, S. Pd, M. Pd, selaku pembimbing skripsi dan

pembimbing akademik yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam pembuatan skripsi, sehingga penulis dapat menulis dan menyelesaikan skripsi.


(5)

iv

8. Bapak Irwansyah Siregar, S. Pd, M. Pd, Bapak Indra Darma Sitepu, S. Pd, M. Kes, dan Bapak Yan Indra siregar, S. Pd, M. Pd, sebagai dosen pengarah dan penguji yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

9. Seluruh Staf pengajar dan Staf pegawai FIK Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan kemudahan administrasi kepada penulis dari awal perkuliahan.

10. Bapak A. Paroland Tarigan, Bapak Adi Siswannto, dan atlet-atlet yang telah memberikan kemudahan dalam pelaksanaan penelitian saya.

11. Secara khusus dan istimewa saya ucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ayah saya Jakatno Situmorang dan Ibu saya Herlina Br. Sembiring sebagai sumber motivasi saya. Juga kepada kakak saya Resvina dan adik saya Grenvi Silsylia.

12. Teman-teman terdekat saya Agus Saut Gultom, Ruben Pardamean Hutapea, Karto Pranata Bukit, Jitra Samudra, Lazkar Ginting, Kevin Ginting, Dobi Pindo Anggara Sembiring, Reno Rinaldi Sitepu, Lilo Tarigan, Dea Valencia Tarigan, Novika Lumbangaol, Kak Helen, Era, Tanti Yosepa Simbolon, Eva Cianti, Sarny Silaban, dan Putri Sari Milala yang telah banyak membantu saya dan memberikan masukan kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Dan kepada semua pihak yang mendukung dan membantu saya dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.


(6)

(7)

vi DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL . ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ... ..x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian...8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Hakikat Sepakbola ... 9

2. Hakikat Pola Pembinaan Olahraga Prestasi ... 14

B. Kerangka Berpikir ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 29

B. Waktu Penelitian ... 29

C. Populasi dan Sampel...29

D. Metode Penelitian... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 33

BAB IV DESKRIPTIF DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Deskriptif Latar Penelitian ... 34


(8)

vii

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 56

B. Implikasi (Rekomendasi) ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60


(9)

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Lapangan Sepakbola ... 27

2. Bola Sepakbola... 27

3. Denah Lokasi Penelitian ... 35

4. Lapangan SSB Putra Bingai ... 36

5. Wawancara Dengan Pelatih ... 93

6. Wawancara Dengan Atlet ... 93

7. Wawancara Dengan Pembina ... 94

8.Wawancara Dengan Pembina...94

9. Atlet Sedang Melakukan Latihan...95

10. Atlet Sedang Melakukan Latihan...95

11. Atlet Sedang Melakukan Latihan...96

12. Bola SBB Putra Bingai...96


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Untuk Pembina ... 32

2. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Untuk Pelatih ... 33

3. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Untuk Atlet ... 34

4. Sarana dan Prasarana SSB Putra Bingai ... 36

5. Keadaan Personalia SSB Putra Bingai ... 37


(12)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Pedoman Wawancara untuk Pembina...62

2. Pedoman Wawancara untuk Pelatih...64

3. Pedoman Wawancara untuk Atlet...66

4. Pedoman Observasi...67

5. Lembar Pengamatan Lapangan...68

6. Lembar Pengamatan Lapangan...71

7. Lembar Pengamatan Lapangan...75

8. Catatan Wawancara...78

9. Catatan Wawancara...84

10. Catatan Wawancara...86

11. Catatan Wawancara...88


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga olahraga menjadi sarana strategis untuk membangun kepercayaan diri, identitas bangsa, dan kebanggaan nasional. Berbagai kemajuan pembangunan di bidang keolahragaan yang bermuara pada meningkatnya budaya dan prestasi olahraga. Melalui pembinaan olahraga yang sistematis, kualitas sumber daya manusia dapat diarahkan pada peningkatan pengendalian diri, tanggung jawab, disiplin, sportivitas yang pada akhirnya dapat memperoleh prestasi olahraga yang dapat membangkitkan kebanggaan nasional. Oleh sebab itu, pembangunan olahraga perlu mendapatkan perhatian yang lebih proporsional melalui pembinaan, manajemen, perencanaan dan pelaksanaan yang sistematis dalam pembangunan nasional.

Prestasi di bidang olahraga dapat mengangkat nama baik klub olahraga, sekolah, daerah serta mengharumkan nama bangsa dan negara di dunia. Persaingan olahraga prestasi dewasa ini semakin ketat. Prestasi bukan lagi milik perorangan, tetapi sudah menyangkut harkat dan martabat suatu bangsa. Itulah sebabnya berbagai daya dan upaya dilakukan oleh suatu sekolah atau daerah,


(14)

2

maupun negara untuk menempatkan atletnya sebagai juara di kegiatan-kegiatan olahraga.

Pembinaan olahraga merupakan sebuah tahap penting dalam mencapai prestasi olahraga. Namun banyak klub-klub olahraga yang kurang memperhatikan hal ini, sehingga tidak dapat bersaing dalam hal prestasi maupun keberlangsungan latihan tidak terencana dengan baik, sistematis dan bertahan lama. Sistem pembinaan prestasi olahraga di Indonesia adalah pemanduan bakat dan pengembangan bakat. Jadi, untuk mencapai jenjang prestasi tinggi di butuhkan sistem pembinaan yang baik. Tanpa pembinaan yang tersistem dengan maksimal maka tahap pencapaian prestasi tidak akan tercapai.

Permainan sepakbola adalah olahraga yang dapat dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa baik pria maupun wanita. Permainan sepakbola dalam perkembangan di zaman modern dapat diterima dan dapat digemari oleh masyarak at, hal ini disebabkan karena permainan sepakbola merupakan permainan yang cukup menarik dilihat dari variasi bertahan serta dalam melakukan variasi serangan yang keseluruhannya mengacu pada tingkat penguasaan teknik dalam permainan sepakbola.

Permainan sepakbola saat ini tidak hanya merupakan olahraga yang bersifat reakreasi, sekedar alat untuk meningkatkan kesegaran jasmani saja melainkan telah menuntut kualitas prestasi yang setinggi-tingginya. Dalam usaha pemain sepakbola untuk mencapai prestasi maksimal, persiapan pemain bukan hanya ditekankan pada penguasaan teknik dan taktik saja, tetapi juga kondisi fisik


(15)

3

yang sempurna berkat latihan, merupakan syarat penting bagi pemain sepakbola. Sehingga setelah mengalami proses coaching yang baik maka akan dihasilkan pemain sepakbola yang berprestasi tinggi.

Sepakbola merupakan salah satu bagian dari olahraga prestasi. Olahraga prestasi merupakan olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Untuk mencapai prestasi yang bagus bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi harus juga ada partisipasi dari masyarakat.

Prestasi tinggi dalam suatu cabang olahraga, membutuhkan prasyarat berupa karakteristik yang sesuai dengan tuntutan cabang olahraga yang bersangkutan. Sebab setiap cabang olahraga memiliki sifat yang spesifik dan karena itu pula pembinaan olahraga merupakan bantuan secara sengaja dan sistematis untuk memenuhi tuntutan tersebut agar dapat dicapai prestasi yang lebih tinggi. Salah satu upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi olahraga khususnya sepakbola adalah dengan mengembangkan perkumpulan olahraga atau klub olahraga melalui sentra pembinaan dan pelatihan.

Di Indonesia permainan sepakbola merupakan olahraga yang sangat merakyat, sehingga olahraga ini sangat memasyarakat di Indonesia. Salah satu kelebihan olahraga sepakbola ini tidak memandang siapa yang ingin melakukannya. Walaupun sepakbola di negara ini sangat populer, tetapi untuk kawasan ASEAN apalagi di tingkat asia dan dunia, tim nasional Indonesia


(16)

4

prestasinya masih belum menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dari prestasi sepakbola Indonesia yang masih jauh tertinggal dan belum menunjukan prestasi maksimal. Keberhasilan pencapaian prestasi yang maksimal tidak lepas dari pola pembinaan yang ada di Indonesia mulai dari usia dini. Pembinaan yang dilakukan dari usia dini salah satunya melalui Sekolah Sepakbola (SSB), yang merupakan wadah sepakbola yang paling tepat.

Sekolah Sepakbola (SSB) saat ini sudah banyak dimana-mana, PSSI sebagai induk organisasi olahraga sepakbola tiap tahunnya selalu mengadakan kompetisi untuk usia-usia dini, seperti Piala Suratin, Liga Danone, dan lain-lain.

Untuk meningkatkan prestasi PSSI perlu dilakukan pembinaan yang serius sejak usia dini. Setiap sekolah sepakbola diberikan dukungan sarana - prasarana dan juga ikut berperan aktif meningkatkan kualitas pelatih agar bisa meningkatkan prestasi dari sekolah sepakbola itu sendiri dan alangkah bagusnya jika itu tidak dilakukan hanya dikota - kota besar tetapi juga diseluruh daerah yang ada di Indonesia sehingga tercipta manusia – manusia muda yang tidak hanya sehat dan bugar tetapi juga berprestasi yang bisa mengharumkan nama bangsa dan negara.

Di kabupaten Langkat, juga banyak berdiri Sekolah Sepakbola (SSB) yang tiap tahun rutin mengadakan kompetisi usia dini. Semua itu tidak lepas dari usaha PSSI Pengkab Langkat untuk membina atlet usia dini. Hal ini sebagai peremajaan pembuatan bibit yang berkualitas di wilayah Langkat.

Di kabupaten Langkat sendiri kurang lebih ada 10 SSB yang membina anak usia dini. Salah satunya di kecamatan Sei Bingai, di daerah pinggiran terlihat SSB


(17)

5

Putra Bingai. SSB Putra Bingai adalah salah satu SSB yang ada di kecamatan Sei Bingai kabupaten Langkat. SSB Putra Bingai didirikan sejak tahun 2002, dan sempat redup sampai beberapa tahun dan kini aktif kembali. SSB Putra Bingai saat ini memiliki siswa sebanyak 40 orang yang terdiri dari usia 13 – 15 tahun. Latihan dilaksanakan di lapangan sepakbola Namu Ukur dimana latihan dilakukan setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu mulai pukul 15’00 –18’00.

Dalam perjalanan waktu SSB Putra Bingai telah menghasilkan bibit-bibit pemain sepakbola yang berkualitas dan bisa diambil seleksi untuk bergabung pada tim sepakbola Langkat. Karena SSB ini didirikan untuk menampung bakat dan menyalurkan bakat anak usia dini di Sei Bingai dan sekitarnya. Namun dalam perkembangannya SSB Putra Bingai menjadi salah satu SSB yang masih kurang berprestasi ditingkat kabupaten, ini bisa dilihat karna SSB Putra Bingai belum penah menjuarai turnamen ditingkat kabupaten.

Pada tahun 2007 SSB Putra Bingai hanya sampai kesepuluh besar saja pada turnamen antar CLUB diseluruh kabupaten Langkat. Adapun prestasi yang dimiliki SSB Putra Bingai hanya dalam tingkat lokal saja, yaitu : Juara I Putra Bingai Cup 2005, Juara II Sei Bingai Cup 2006, Juara IV Simulasi Antar Club 2008, Juara IV Karsima Cup.

Hampir seluruh SSB di Indonesia sudah melakukan pembinaan olahraga. Pembinaan olahraga untuk mewujudkan olahraga prestasi banyak atlet-atlet dikalangan usia dini yang berprestasi di tingkat nasional. Namun dalam perkembangannya SSB Putra Bingai menjadi salah satu SSB yang kurang


(18)

6

berprestasi ditingkat kabupaten, ini bisa dilihat karna SSB Putra Bingai belum penah menjuarai turnamen ditingkat kabupaten.

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada tanggal 16 Agustus 2014 pola pembinaan pada SSB Putra Bingai masih kurang baik. Ini bisa disebabkan karena kurangnya pembinaan yang berkesinambungan dan sarana-prasarana yang belum memadai untuk menghasilkan atlet-atlet olahraga untuk mewujudkan olahraga prestasi, sehingga kurang adanya atlet-atlet dikalangan usia dini yang berprestasi di tingkat nasional.

Pengertian kata pembinaan menurut kamus besar bahasa Indonesia ialah proses, cara, perbuatan membina atau pembaharuan atau penyempurnaan, usaha atau tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Dengan kata lain pola pembinaan olahraga prestasi sepakbola adalah, pelaksanaan usaha penyempurnaan olahraga sepakbola agar mendapatkan prestasi yang lebih baik.

Pembinaan olahraga merupakan sebuah tahap penting dalam mencapai prestasi olahraga. Sistem pembinaan prestasi olahraga di Indonesia adalah pemanduan bakat dan pengembangan bakat. Jadi, untuk mencapai jenjang prestasi tinggi di butuhkan sistem pembinaan yang baik.

Pembinaan olahraga di tata dengan pola yang terstruktur sesuai fungsi masing-masing. Hampir seluruh SSB maupun klub-klub cabang olahraga di Indonesia sudah melakukan pembinaan olahraga begitu juga dengan SSB Putra Bingai. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan


(19)

7

penelitian tentang “Pola Pembinaan Olahraga Prestasi Pada Sekolah

Sepakbola Putra Bingai Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat Tahun 2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang akan diteliti dapat diidentifkasi sebagai berikut:

Apa yang dimaksud dengan Pembinaan? Apa yang dimaksud dengan olahraga prestasi? Faktor apa-apa saja yang mendukung olahraga prestasi? Upaya-upaya apa yang dilakukan dalam pembinaan? Bagaimana system pembinaan olahraga prestasi sepakbola yang baik? Bagaimana perekrutan atlet sepakbola SSB Putra Bingai tahun 2015? Bagaimana pola pembinaan olahraga prestasi pada sekolah sepakbola Putra Bingai kecamatan Sei Bingai kabupaten Langkat tahun 2015? Bagaimana sistem keorganisasian pembinaan atlet klub sepakbola Putra Bingai tahun 2015?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindarkan masalah yang lebih luas, maka dalam penelitian ini dibuat pembatasan masalah. Penelitian ini dibatasi pada pola pembinaan olahraga prestasi pada sekolah Sepakbola Putra Bingai kecamatan Sei Bingai kabupaten Langkat tahun 2015.

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini


(20)

8

adalah: Bagaimana pola pembinaan olahraga prestasi pada sekolah sepakbola Putra Bingai kecamatan Sei Bingai kabupaten Langkat tahun 2015 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pembinaan olahraga prestasi pada sekolah sepakbola Putra Bingai kecamatan Sei Bingai kabupaten Langkat tahun 2015.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pelatih dan pembina SSB Putra Bingai dalam meningkatkan pretasi.

2. Sebagai bahan masukan yang berarti bagi atlet, pelatih, pembina, serta pemerhati olahraga sepakbola khususnya dalam manajemen pelatihan olahraga.

3. Memberikan masukkan kepada pengurus cabang maupun daerah untuk menerapkan manajemen pelatihan sebagai upaya untuk peningkatan prestasi atlet sepakbola.

4. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan cabang olahraga sepakbola khususnya tentang mata kuliah manajemen kepelatihan olahraga bagi masahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

5. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan kajian bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.


(1)

yang sempurna berkat latihan, merupakan syarat penting bagi pemain sepakbola. Sehingga setelah mengalami proses coaching yang baik maka akan dihasilkan pemain sepakbola yang berprestasi tinggi.

Sepakbola merupakan salah satu bagian dari olahraga prestasi. Olahraga prestasi merupakan olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Untuk mencapai prestasi yang bagus bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi harus juga ada partisipasi dari masyarakat.

Prestasi tinggi dalam suatu cabang olahraga, membutuhkan prasyarat berupa karakteristik yang sesuai dengan tuntutan cabang olahraga yang bersangkutan. Sebab setiap cabang olahraga memiliki sifat yang spesifik dan karena itu pula pembinaan olahraga merupakan bantuan secara sengaja dan sistematis untuk memenuhi tuntutan tersebut agar dapat dicapai prestasi yang lebih tinggi. Salah satu upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi olahraga khususnya sepakbola adalah dengan mengembangkan perkumpulan olahraga atau klub olahraga melalui sentra pembinaan dan pelatihan.

Di Indonesia permainan sepakbola merupakan olahraga yang sangat merakyat, sehingga olahraga ini sangat memasyarakat di Indonesia. Salah satu kelebihan olahraga sepakbola ini tidak memandang siapa yang ingin melakukannya. Walaupun sepakbola di negara ini sangat populer, tetapi untuk kawasan ASEAN apalagi di tingkat asia dan dunia, tim nasional Indonesia


(2)

prestasinya masih belum menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dari prestasi sepakbola Indonesia yang masih jauh tertinggal dan belum menunjukan prestasi maksimal. Keberhasilan pencapaian prestasi yang maksimal tidak lepas dari pola pembinaan yang ada di Indonesia mulai dari usia dini. Pembinaan yang dilakukan dari usia dini salah satunya melalui Sekolah Sepakbola (SSB), yang merupakan wadah sepakbola yang paling tepat.

Sekolah Sepakbola (SSB) saat ini sudah banyak dimana-mana, PSSI sebagai induk organisasi olahraga sepakbola tiap tahunnya selalu mengadakan kompetisi untuk usia-usia dini, seperti Piala Suratin, Liga Danone, dan lain-lain.

Untuk meningkatkan prestasi PSSI perlu dilakukan pembinaan yang serius sejak usia dini. Setiap sekolah sepakbola diberikan dukungan sarana - prasarana dan juga ikut berperan aktif meningkatkan kualitas pelatih agar bisa meningkatkan prestasi dari sekolah sepakbola itu sendiri dan alangkah bagusnya jika itu tidak dilakukan hanya dikota - kota besar tetapi juga diseluruh daerah yang ada di Indonesia sehingga tercipta manusia – manusia muda yang tidak hanya sehat dan bugar tetapi juga berprestasi yang bisa mengharumkan nama bangsa dan negara.

Di kabupaten Langkat, juga banyak berdiri Sekolah Sepakbola (SSB) yang tiap tahun rutin mengadakan kompetisi usia dini. Semua itu tidak lepas dari usaha PSSI Pengkab Langkat untuk membina atlet usia dini. Hal ini sebagai peremajaan pembuatan bibit yang berkualitas di wilayah Langkat.

Di kabupaten Langkat sendiri kurang lebih ada 10 SSB yang membina anak usia dini. Salah satunya di kecamatan Sei Bingai, di daerah pinggiran terlihat SSB


(3)

Putra Bingai. SSB Putra Bingai adalah salah satu SSB yang ada di kecamatan Sei Bingai kabupaten Langkat. SSB Putra Bingai didirikan sejak tahun 2002, dan sempat redup sampai beberapa tahun dan kini aktif kembali. SSB Putra Bingai saat ini memiliki siswa sebanyak 40 orang yang terdiri dari usia 13 – 15 tahun. Latihan dilaksanakan di lapangan sepakbola Namu Ukur dimana latihan dilakukan setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu mulai pukul 15’00 –18’00.

Dalam perjalanan waktu SSB Putra Bingai telah menghasilkan bibit-bibit pemain sepakbola yang berkualitas dan bisa diambil seleksi untuk bergabung pada tim sepakbola Langkat. Karena SSB ini didirikan untuk menampung bakat dan menyalurkan bakat anak usia dini di Sei Bingai dan sekitarnya. Namun dalam perkembangannya SSB Putra Bingai menjadi salah satu SSB yang masih kurang berprestasi ditingkat kabupaten, ini bisa dilihat karna SSB Putra Bingai belum penah menjuarai turnamen ditingkat kabupaten.

Pada tahun 2007 SSB Putra Bingai hanya sampai kesepuluh besar saja pada turnamen antar CLUB diseluruh kabupaten Langkat. Adapun prestasi yang dimiliki SSB Putra Bingai hanya dalam tingkat lokal saja, yaitu : Juara I Putra Bingai Cup 2005, Juara II Sei Bingai Cup 2006, Juara IV Simulasi Antar Club 2008, Juara IV Karsima Cup.

Hampir seluruh SSB di Indonesia sudah melakukan pembinaan olahraga. Pembinaan olahraga untuk mewujudkan olahraga prestasi banyak atlet-atlet dikalangan usia dini yang berprestasi di tingkat nasional. Namun dalam perkembangannya SSB Putra Bingai menjadi salah satu SSB yang kurang


(4)

berprestasi ditingkat kabupaten, ini bisa dilihat karna SSB Putra Bingai belum penah menjuarai turnamen ditingkat kabupaten.

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada tanggal 16 Agustus 2014 pola pembinaan pada SSB Putra Bingai masih kurang baik. Ini bisa disebabkan karena kurangnya pembinaan yang berkesinambungan dan sarana-prasarana yang belum memadai untuk menghasilkan atlet-atlet olahraga untuk mewujudkan olahraga prestasi, sehingga kurang adanya atlet-atlet dikalangan usia dini yang berprestasi di tingkat nasional.

Pengertian kata pembinaan menurut kamus besar bahasa Indonesia ialah proses, cara, perbuatan membina atau pembaharuan atau penyempurnaan, usaha atau tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Dengan kata lain pola pembinaan olahraga prestasi sepakbola adalah, pelaksanaan usaha penyempurnaan olahraga sepakbola agar mendapatkan prestasi yang lebih baik.

Pembinaan olahraga merupakan sebuah tahap penting dalam mencapai prestasi olahraga. Sistem pembinaan prestasi olahraga di Indonesia adalah pemanduan bakat dan pengembangan bakat. Jadi, untuk mencapai jenjang prestasi tinggi di butuhkan sistem pembinaan yang baik.

Pembinaan olahraga di tata dengan pola yang terstruktur sesuai fungsi masing-masing. Hampir seluruh SSB maupun klub-klub cabang olahraga di Indonesia sudah melakukan pembinaan olahraga begitu juga dengan SSB Putra Bingai. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan


(5)

penelitian tentang “Pola Pembinaan Olahraga Prestasi Pada Sekolah Sepakbola Putra Bingai Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat Tahun 2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang akan diteliti dapat diidentifkasi sebagai berikut:

Apa yang dimaksud dengan Pembinaan? Apa yang dimaksud dengan olahraga prestasi? Faktor apa-apa saja yang mendukung olahraga prestasi? Upaya-upaya apa yang dilakukan dalam pembinaan? Bagaimana system pembinaan olahraga prestasi sepakbola yang baik? Bagaimana perekrutan atlet sepakbola SSB Putra Bingai tahun 2015? Bagaimana pola pembinaan olahraga prestasi pada sekolah sepakbola Putra Bingai kecamatan Sei Bingai kabupaten Langkat tahun 2015? Bagaimana sistem keorganisasian pembinaan atlet klub sepakbola Putra Bingai tahun 2015?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindarkan masalah yang lebih luas, maka dalam penelitian ini dibuat pembatasan masalah. Penelitian ini dibatasi pada pola pembinaan olahraga prestasi pada sekolah Sepakbola Putra Bingai kecamatan Sei Bingai kabupaten Langkat tahun 2015.

D. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini


(6)

adalah: Bagaimana pola pembinaan olahraga prestasi pada sekolah sepakbola Putra Bingai kecamatan Sei Bingai kabupaten Langkat tahun 2015 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pembinaan olahraga prestasi pada sekolah sepakbola Putra Bingai kecamatan Sei Bingai kabupaten Langkat tahun 2015.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pelatih dan pembina SSB Putra Bingai dalam meningkatkan pretasi.

2. Sebagai bahan masukan yang berarti bagi atlet, pelatih, pembina, serta pemerhati olahraga sepakbola khususnya dalam manajemen pelatihan olahraga.

3. Memberikan masukkan kepada pengurus cabang maupun daerah untuk menerapkan manajemen pelatihan sebagai upaya untuk peningkatan prestasi atlet sepakbola.

4. Untuk memperkaya ilmu pengetahuan cabang olahraga sepakbola khususnya tentang mata kuliah manajemen kepelatihan olahraga bagi masahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

5. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan kajian bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian lebih lanjut.