PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI KELAS IV SD NEGERI 104188 MEDAN KRIO.

(1)

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING DAN

MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA

DI KELAS IV SD NEGERI 104188 MEDAN KRIO

TAHUN AJARAN 2014/2015

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

EKO FEBRI SYAHPUTRA SIREGAR NIM : 8136182014

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

i

ABSTRAK

Eko Febri Syahputra Siregar, 8136182014, Pengaruh Model Project Based Learning dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa di Kelas IV SD Negeri 104188 Medan Krio.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang diajarkan dengan model Project Based Learning dan kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan model ekspositori; (2) Perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diajarkan dengan model Project Based Learning dan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diajarkan dengan menggunakan model ekspositori; (3) Perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajarkan dengan model Project Based Learning dan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajarkan dengan menggunakan model ekspositori; (4) Interaksi antara Model Project Based Learning dengan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 104188 Medan Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2014/2015 dengan populasi seluruh siswa kelas IV sebanyak 70 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas IV A dan Kelas IV B yang masing-masing berjumlah 35 siswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen dengan desain faktorial 2x2. Adapun instrument pengumpulan data yang digunakan yaitu tes hasil belajar, angket motivasi belajar dan daftar ceklist penilaian proyek. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik ANAVA dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan (1) hasil belajar kelompok siswa yang diajarkan dengan model project based learning lebih tinggi dibandingkan hasil belajar pada kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan model ekspositori dengan nilai FHitung = 6,41 > Ftabel = 3,99; (2) hasil belajar kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diajarkan dengan model project based learning lebih tinggi dibandingkan hasil belajar pada kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diajarkan dengan menggunakan model ekspositori dengan nilai Fhitung = 13.93 > Ftabel = 2.74; (3) hasil belajar kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajarkan dengan model project based learning tidak lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajarkan dengan menggunakan model ekspositori dengan nilai menunjukkan Fhitung = 0.01 < Ftabel = 2.74; (4) terdapat interaksi antara model project based learning dan motivasi belajar siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa dengan nilai FHitung = 4,37 > Ftabel = 3,99.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Project Based Learning, Ekspositori, Motivasi


(3)

ii

ABSTRACT

Eko Febri Syahputra Siregar, 8136182014, The Effect Model Project Based Learning and Motivation Against IPS Student Learning Outcomes in SD Negeri 104188 Medan Krio.

This research aims to find: (1) differences between groups learning outcomes of students who are taught by models of Project Based Learning and groups of students taught using expository models; (2) The difference in learning outcomes between groups of students who have high motivation to learn is taught by models of Project Based Learning and the group of students who have high motivation to learn is taught using expository models; (3) The difference in learning outcomes between groups of students who have low learning motivation taught by models of Project Based Learning and the group of students who have low learning motivation are taught using expository models; (4) The interaction between the Model Project Based Learning with Learning Motivation Students Against Student Results. The research was conducted in primary schools 104 188 Terrain Krio Sunggal Deli Serdang District of School Year 2014/2015 with the entire population of the fourth grade students as many as 70 students. The sample in this study is a class IV A and Class IV B, each of which amounted to 35 students. The method used in this study is a quasi-experimental method with a 2x2 factorial design. The data collection instruments used were the test results of learning, motivation questionnaire and check the list of project appraisal. Data analysis technique used is the technique ANOVA with significance level of 0.05. Results showed (1) the results of the study group of students who were taught with a project-based learning models is higher than the results of study on a group of students who were taught using expository model of Fhit = 6.41> F table = 3.99; (2) the results of the study group of students who have high motivation to learn is taught project-based learning model is higher than the results of study on a group of students who have high motivation to learn is taught using expository models with value of F = 13.93> F table = 2.74; (3) the results of the study group of students who have low learning motivation taught by the model of project-based learning is not higher than the group of students who have low learning motivation are taught using expository models to demonstrate the value of F = 0.01 <F table = 2.74; (4) there is an interaction between the model of project-based learning and student motivation in influencing student learning outcomes with the value of F = 4.37> F table = 3.99.

Keywords : Learning Model Project Based Learning, Expository, Learning Motivation and Learning Outcomes


(4)

(5)

(6)

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas berkat Rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengaruh Model Project Based Learning Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Di Kelas IV SD Negeri 104188 Medan Krio”. Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan di Program Studi Pendidikan Dasar, Universitas Negeri Medan.

Banyak hal yang dihadapi penulis selama melakukan penelitian ini terutama berbagai hal yang mungkin dapat mematahkan semangat penulis. Namun penulis menghiraukan hal tersebut dan menyadari bahwa hal tersebut sebagai tantangan dan hal tersebut semakin membuat penulis termotivasi untuk menyelesaikan tesis ini sesuai dengan yang diharapkan dan memperoleh gelar Magister Pendidikan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Dr. Restu, M.S. Selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Dr. Hidayat, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing II dengan segala kerendahan hati telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis hingga selesainya penulisan tesis ini.

Selain itu tidak lupa juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.


(8)

iv

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. Selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Bapak Dr. Arif Rahman, M.Pd. Selaku Asisten Direktur I, Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd. Selaku Asisten Direktur II.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar dan Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd. Selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar.

4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama penulis belajar di Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Serta tidak lupa juga seluruh staff pegawai tata usaha Program Pascasarjana yang telah banyak memberikan bantuan.

5. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si, Ibu Dr. Reh Bungana Br. Perangin-Angin, M.H, dan Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd. selaku narasumber yang telah banyak memberikan masukan demi kesempurnaan tesis ini.

6. Kepala Sekolah dan guru-guru di SD Negeri No. 104188 Medan Krio yang telah memberikan izin melakukan penelitian, serta siswa/siswi SD Negeri No. 104188 Desa Medan Krio Kecamatan Sunggal.

7. Kedua orang tuaku, Ayahanda Jamaluddin Siregar dan Ibunda Faridah Nasution yang tidak pernah lelah membimbing dan memotivasi penulis dengan kasih sayang dan ketulusan hati hingga penulis menyelesaikan pendidikan Magister Pendidikan ini. 8. Kakak terbaik penulis, Farija Rosaini Siregar, S.Pd serta kedua adik yang penulis

sayangi Rahimah Anggi Siregar dan Rika Anida Siregar serta teman terdekat penulis yang tidak pernah lelah memotivasi penulis disaat penulis menemui kebuntuan dalam penulisan tesis ini.


(9)

v

9. Teman-teman seperjuangan di kelas B2 Program Studi Pendidikan Dasar serta para sahabat di lingkungan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

10. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan tesis ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu terimakasih atas dukungannya.

Pada akhirnya tidak ada hasil kerja yang sempurna karena selalu ada kekurangan sesuai perkembangan zaman, maka dari itu dibutuhkan suatu proses untuk menyelesaikan tantangan tersebut. Dan penulis menyadari bahwa sebuah proses itu ibarat sebuah perjalanan panjang yang selalu diawali dengan langkah awal yang kecil. Semoga dengan adanya tesis ini dapat dijadikan langkah awal bagi peningkatan proses pembelajaran sesuai yang diharapkan.

Medan, Juni 2015 Penulis,

Eko Febri Syahputra Siregar NIM. 8136182014


(10)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi masalah ... 7

1.3 Batasan Masalah... 8

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis ... 11

2.1.1 Hasil Belajar IPS ... 11

2.1.1.1 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 17

2.1.2 Model Pembelajaran ... 18

2.1.2.1 Model Pembelajaran Project Based Learning ... 19

2.1.2.1.1 Ciri-Ciri Project Based Learning ... 21

2.1.2.1.2 Dukungan Teoritis Project Based Learning ... 23

2.1.2.1.3 Langkah-Langkah Project Based Learning ... 26

2.1.2.1.4 Kelebihan dan Kekurangan Project Based Learning... 30

2.1.2.2 Model Ekspositori... 32

2.1.2.2.1 Prosedur Pelaksanaan Ekspositori ... 34

2.1.2.2.2 Kelebihan dan Kekurangan Model Ekspositori ... 35

2.1.3 Motivasi Belajar ... 37

2.1.3.1 Fungsi Motivasi Belajar... 39

2.1.3.2 Macam-Macam Motivasi Belajar ... 40

2.1.3.3 Motivasi Belajar Tinggi dan Motivasi Belajar Rendah ... 42

2.1.4 Penelitian Yang Relevan ... 43

2.2 Kerangka Berpikir ... 46


(11)

vii BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian... 53

3.2 Populasi dan Sampel ... 53

3.3 Metode dan Desain Penelitian ... 53

3.4 Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 55

3.4.1 Prosedur Perlakuan ... 55

3.4.2 Pelaksanaan Perlakuan ... 55

3.5 Pengontrolan Perlakuan ... 57

3.5.1 Validitas Eksternal ... 57

3.5.2 Validitas Internal ... 58

3.6 Variabel dan Defenisi Operasional ... 58

3.7 Teknik dan Instrumen Penelitian ... 59

3.7.1 Teknik Pengumpulan Data ... 59

3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data ... 60

3.7.2.1 Tes Hasil belajar IPS ... 60

3.7.2.2 Instrumen Penilaian Proyek ... 60

3.7.2.3 Angket Motivasi Belajar ... 62

3.8 Uji Coba Instrumen ... 63

3.8.1 Uji Validitas ... 64

3.8.2 Uji Realibilitas ... 64

3.8.3 Taraf Kesukaran ... 65

3.8.4 Daya Beda... 66

3.9 Teknik Analisis Data ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data ... 72

4.1.1 Hasil Belajar Siswa dengan Model Project Based Learning ... 72

4.1.2 Hasil Belajar Siswa dengan Model Ekspositori ... 73

4.1.3 Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi pada Kelas yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning ... 75

4.1.4 Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah pada Kelas yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning ... 77

4.1.5 Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi pada Kelas yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Ekspositori ... 79


(12)

viii

4.1.6 Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah pada Kelas yang Diajarkan Dengan Model

Pembelajaran Ekspositori ... 81

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis ... 83

4.2.1 Uji Instrumen Penelitian ... 84

4.2.1Uji Normalitas Data ... 88

4.2.2Uji Homogenitas Data ... 89

4.3 Pengujian Hipotesis ... 89

4.3.1 Hipotesis Pertama... 91

4.3.2 Hipotesis Kedua ... 91

4.3.3Hipotesis Ketiga ... 92

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 96

4.4.1 Hasil Belajar Kelompok Siswa yang Diajarkan Dengan Model Project Based Learning Lebih Tinggi dibandingkan Hasil Belajar Pada Kelompok Siswa Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Model Ekspositori ... 96

4.4.2 Hasil Belajar Kelompok Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi yang diajarkan dengan Model Project Based Learning Lebih Tinggi dibandingkan Hasil Belajar Pada Kelompok Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi yang diajarkan dengan Menggunakan Model Ekspositori ... 99

4.4.3 Tidak Terdapat Perbedaan Hasil Belajar Antara Kelompok Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah yang diajarkan dengan Model Project Based Learning dan Kelompok Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah yang diajarkan dengan Menggunakan Model Ekspositori ... 101

4.4.4 Terdapat Interaksi Antara Model Project Based Learning dan Motivasi Belajar Siswa dalam Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa ... 103

4.5 Keterbatasan Penelitian ... 108

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN ... 110

5.2 IMPLIKASI... 111

5.3 SARAN ... 112


(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Nilai Rata-Rata Siswa Kelas V Pada Pelajaran IPS ... 3

Tabel 3.1. Desain Penelitian dengan Faktorial 2 x 2 ... 54

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ... 60

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Penilaian Proyek ... 61

Tabel 3.4. Kisi-Kisi Penilaian Produk... 62

Tabel 3.5. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar ... 63

Tabel 4.1. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa yang Diajarkan dengan Menggunakan Model Project Based Learning ... 72

Tabel 4.2. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa yang Diajarkan dengan Menggunakan Model Ekspositori ... 74

Tabel 4.3. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi pada Kelas yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning ... 76

Tabel 4.4. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah pada Kelas yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning ... 78

Tabel 4.5. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi pada Kelas yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Ekspositori ... 80

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah pada Kelas yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Ekspositori ... 82

Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Setiap Kelompok Penelitian... 88

Tabel 4.8. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas ... 89

Tabel 4.9. Data Induk Hasil Penelitian ... 90

Tabel 4.10. Rangkuman Hasil Perhitungan ANAVA Faktorial 2x2 ... 90


(14)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Langkah-langkah Project Based learning ... 28 Gambar 3.1. Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa yang

Menerapkan Project Based Learning ... 73 Gambar 3.2. Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPS Siswa yang

Menerapkan Ekspositori ... 75 Gambar 3.3. Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang

Memiliki Motivasi Belajar Tinggi pada Kelas yang Diajarkan

Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning ... 77 Gambar 3.4. Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang

Memiliki Motivasi Belajar Rendah pada Kelas yang Diajarkan

Dengan Model Pembelajaran Project Based Learning ... 79 Gambar 3.5. Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang

Memiliki Motivasi Belajar Tinggi pada Kelas yang Diajarkan

Dengan Model Pembelajaran Ekspositori ... 81 Gambar 3.6. Histogram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang

Memiliki Motivasi Belajar Rendah pada Kelas yang Diajarkan

Dengan Model Pembelajaran Ekspositori ... 83 Gambar 4.1. Pola Interaksi antara Model Pembelajaran dan Motivasi Belajar


(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Model Project Based Leaning ... 116

Lampiran 2 RPP Model Ekspositori ... 123

Lampiran 3 Instrumen Tes Hasil Belajar ... 128

Lampiran 4 Teknik Penilaian Proyek ... 133

Lampiran 5 Angket Motivasi Belajar Siswa... 135

Lampiran 6 Uji Validitas ... 137

Lampiran 7 Uji Relibilitas ... 138

Lampiran 8 Uji Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Soal ... 139

Lampiran 9 Data Hasil Belajar Siswa ... 140

Lampiran 10 Pengelompokkan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Tingkat Motivasi ... 142

Lampiran 11 Perhitungan Statistik Deskriptif ... 144

Lampiran 12 Uji Normalitas ... 150

Lampiran 13 Uji Homogenitas ... 157

Lampiran 14 Uji Hipotesis Penelitian ... 162

Lampiran 15 Perhitungan Uji Scheff ... 166

Lampiran 16 Tabel Bantu Statistik ... 173

Lampiran 17 Hasil Proyek Siswa ... 176


(16)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Model Project Based Leaning ... 116

Lampiran 2 RPP Model Ekspositori ... 123

Lampiran 3 Instrumen Tes Hasil Belajar ... 128

Lampiran 4 Teknik Penilaian Proyek ... 133

Lampiran 5 Angket Motivasi Belajar Siswa... 135

Lampiran 6 Uji Validitas ... 137

Lampiran 7 Uji Relibilitas ... 138

Lampiran 8 Uji Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Soal ... 139

Lampiran 9 Data Hasil Belajar Siswa ... 140

Lampiran 10 Pengelompokkan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Tingkat Motivasi ... 142

Lampiran 11 Perhitungan Statistik Deskriptif ... 144

Lampiran 12 Uji Normalitas ... 150

Lampiran 13 Uji Homogenitas ... 157

Lampiran 14 Uji Hipotesis Penelitian ... 162

Lampiran 15 Perhitungan Uji Scheff ... 166

Lampiran 16 Tabel Bantu Statistik ... 173

Lampiran 17 Hasil Proyek Siswa ... 176


(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah pembelajaran yang berkenaan langsung dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS membahas tentang cara manusia memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, kejiwaannya, memanfaatkan sumber daya yang ada dipermukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka mempertahankan kehidupan masyarakat manusia.

Pembelajaran IPS pada setiap jenjang pendidikan dibatasi sesuai dengan kemampuan siswa, sehingga ruang lingkup pembelajaran IPS pada jenjang pendidikan dasar berbeda dengan jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pada jenjang pendidikan dasar, pembelajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah. Terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar siswa. Pendekatan interdisipliner atau multidisipliner dan pendekatan sistem menjadi pilihan yang tepat untuk diterapkan karena IPS menjadi sarana melatih daya pikir dan daya nalar siswa secara berkesinambungan. Oleh karena itu, pembelajaran IPS harus menggali materi-materi yang bersumber pada masyarakat.

Bukan saja dalam pembelajaran IPS, pembelajaran yang lainnya dalam pendidikan abad ini secara keseluruhan juga harus berhubungan dengan permasalahan


(18)

2

baru yang ada di dunia nyata. Hasil pendidikan yang diharapkan adalah pola kompetensi dan inteligensi yang dibutuhkan untuk berkiprah pada abad ini.

Menurut Winkel (1996:51) hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan. Sedangkan Hamalik (2010:37) hasil belajar yang utama adalah pola tingkah laku yang bulat.

Maka dari itu hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang diharapkan setelah melalui proses belajar. Pendidikan bukan hanya menyiapkan masa depan, tetapi juga bagaimana menciptakan masa depan. Sehingga produk yang dihasilkan dari pembelajaran harus mampu bersaing atau lebih hebat lagi apabila dapat menjadi penguasa kemajuan zaman yang semakin pesat. Mengingat salah satu tujuan pendidikan adalah membentuk karakter individu yang mampu bersaing di tengah era globalisasi.

Menyikapi hal tersebut, kurikulum pendidikan terus diperbaiki untuk menghasilkan produk yang diharapkan. Semua proses pembelajaran bermula dari kurikulum, mengingat kurikulum adalah satuan pendidikan sebagai acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Proses pembelajaran dalam kurikulum terbaru mengenalkan salah satu pendekatan yang mengajak siswa untuk aktif dalam pembelajaran yaitu pendekatan saintifik. Hal ini menyikapi pembelajaran di sekolah yang pada umumnya belum mengajak siswa untuk menerapkan, mengolah setiap unsur-unsur konsep yang dipelajari untuk membuat (sintesis) generaliasi, dan belum mengajak


(19)

3

siswa mengevaluasi (berpikir kritis) terhadap konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang telah dipelajarinya. Sementara itu, aspek keterampilan (psikomotor) dan sikap (attitude) juga banyak terabaikan.

Pendekatan saintifik mengajak siswa untuk aktif dalam pembelajaran bukan lagi sebagai pendengar yang budiman di bangkunya masing-masing. Pendekatan ini sangat sesuai dengan Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 Lampiran IV mengenai proses pembelajaran yang harus memuat 5M, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan.

Namun pada kenyataanya pembelajaran IPS di sekolah masih belum maksimal. Kondisi yang ideal diharapkan dari hasil pembelajaran IPS dianggap belum sesuai. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh guru kelas IV SD Negeri 104188 Medan Krio Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, bahwa hasil pembelajaran IPS belum maksimal. Penjelasan guru tersebut terlihat dari nilai rata-rata tiap semester dalam satu tahun terakhir, yang ditunjukkan oleh tabel berikut.

Tabel 1.1. Nilai Rata-Rata Siswa Kelas IV Pada Pelajaran IPS

Tahun Semester Nilai rata-rata KKM

2013/2014

I (Ganjil) 71

71

II (Genap) 72

Sumber : Data Nilai Siswa Kelas IV SD Negeri 104188 Medan Krio

Berdasarkan tabel tersebut, terlihat jelas nilai rata-rata yang diperoleh masih hanya sekedar pas-pasan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS terlihat dari kesulitan siswa dalam memahami materi dikarenakan siswa masih belum menyadari tentang pentingnya


(20)

4

IPS dalam konteks dirinya sebagai bagian masyarakat serta motivasi yang belum terlihat dari diri siswa. Selama pembelajaran, siswa hanya sekedar belajar tanpa mengetahui tujuan untuk apa dia belajar dan mengapa materi IPS diajarkan. Dan melihat hal tersebut pun, guru masih terasa belum peka untuk merangsang siswa. Hal ini dapat dilihat dengan belum terlihatnya inovasi yang dilakukan oleh guru. Guru masih mendominasi pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode ceramah.

Menyadari hal tersebut, perlu dicari solusi yang tepat yaitu dengan melakukan uji coba salah satu model yang ditawarkan oleh pendekatan saintifik, yaitu model Project Based Learning. Pemilihan model ini dikarenakan materi pokok yang akan diteliti oleh peneliti adalah Koperasi dan Kesejahteraan Rakyat. Hal ini dilakukan mengingat di SD Negeri 104188 Medan Krio belum adanya suatu koperasi sekolah dan yang tampak hanya ada kantin sekolah. Peristiwa ini mungkin tidak hanya terjadi di sekolah tersebut bahkan di sekolah lainnya. Mengingat usia SD adalah usia yang masih usia bermain dan siswa belum diberikan tanggung jawab. Padahal jika pihak sekolah menyadari hal ini dapat dijadikan bahan pelatihan siswa untuk berorganisasi yang berujung pada pengembangan diri siswa.

Dalam pembelajaran dengan model Project Based Learning siswa akan dibagi beberapa kelompok untuk berdiskusi memecahkan masalah yang berhubungan dengan koperasi, khususnya koperasi sekolah. Sehingga pada proyek nantinya siswa dapat menghasilkan sebuah kepengurusan koperasi sekolah dengan memanfaatkan anggota kelompok yang ada. Sehingga hal ini dapat merangsang siswa untuk beinovasi dan berorganisasi, karena di dalam kelompok siswa dapat mengutarakan gagasannya dan


(21)

5

belajar bagaimana menghargai pendapat orang lain dalam membentuk kepengurusan koperasi sekolah.

Model Project Based Learning berkaitan dengan penggunaan inteligensi dari dalam diri individu yang berada dalam sebuah kelompok untuk memecahkan masalah yang bermakna, relevan, dan kontekstual dan pada akhir pembelajaran siswa dapat menghasilkan suatu karya (proyek). Inti dari model ini adalah pembelajaran berbasis proyek. Siswa dapat berinovasi menuangkan hasil pemikiran bersama keompok ke dalam salah satu proyek yang menggambarkan hasil kerja mereka secara kelompok.

Moeslichatoer (dalam Istarani, 2012:156) Pembelajaran berbasis proyek adalah salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara berkelompok. Dalam kelompok siswa diajak berfikir logis menyatukan beberapa pikiran untuk menjawab pertanyaan yang menjadi inti dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran ini guru memonitor dan memantau perkembangan proyek kelompok-kelompok siswa dan memberikan bimbingan yang dibutuhkan, artinya guru tidak lagi sebagai sumber belajar, sedangkan siswa melaksanakan seluruh aktivitas mulai dari persiapan pelaksanaan proyek mereka hingga melaporkannya sementara. Sehingga dengan model ini merangsang siswa meningkatkan motivasi dalam belajar, karena mau tidak mau dia harus ikut andil menuangkan pikirannya dalam suatu kelompok untuk menghasilkan suatu karya sebagai buah dari pembelajaran berkelompok. Setelah siswa melaporkan hasil proyek yang mereka lakukan, guru menilai pencapaian yang siswa peroleh baik dari segi pengetahuan (knowledge) terkait konsep yang relevan dengan topik, hingga keterampilan dan sikap yang mengiringinya.


(22)

6

Langkah terakhir adalah guru kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk merefleksi semua kegiatan (aktivitas) dalam pembelajaran berbasis proyek yang telah mereka lakukan agar di lain kesempatan pembelajaran dan aktivitas penyelesaian proyek menjadi lebih baik lagi.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sehingga kreativitas yang menjadi target dari pendekatan ini dapat menjadi modal bagi setiap siswa agar mampu mengikuti perkembangan zaman serta mencari solusi atas masalah yang dihadapinya. Karena kreativitas sangat ditentukan oleh pendidikan dan hanya ada sedikit pengaruh dari gen yang dimiliki

Selain model pembelajaran, faktor motivasi belajar siswa juga sangat penting untuk diperhatikan. Mengingat motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah serta pengaruh pada kegiatan belajar, sehingga apa yang menjadi tujuan dapat tercapai. Karena mereka benar-benar akan dibuat aktif baik secara hands on (melalui kegiatan fisik), maupun secara minds on (melalui kegiatan-kegiatan berpikir/secara mental).

Dengan memperhatikan faktor model pembelajaran dan faktor motivasi siswa, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Maka berdasarkan uraian


(23)

7

tersebut, peneliti ingin melakukan sebuah penelitian dengan membandingkan dua model yaitu antara model Project Based Learning yang merupakan salah satu model dari pendekatan saintifik dengan model yang sering diterapkan guru, yaitu model ekspositori.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalah yang terjadi selama pembelajaran di Kelas IV SD Negeri 104188 Medan Krio, yaitu:

1. Dari data yang diperoleh peneliti, bahwa hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 104188 Medan Krio masih tergolong rendah karena nilai rata-rata masih pas-pasan dengan KKM.

2. Model yang digunakan guru masih kurang tepat sehingga pembelajaran masih monoton yang menyebabkan kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran. 3. Motivasi belajar belum terlihat dalam diri siswa, selama pembelajaran siswa

melakukan pembelajaran hanya sekedar belajar tanpa mengetahui tujuan untuk apa dia belajar dan mengapa materi IPS diajarkan.

4. Guru masih terasa belum peka untuk merangsang siswa, karena hanya menggunakan metode ceramah tanpa adanya suatu inovasi dalam pembelajaran. 5. Siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan sendiri dalam pembelajaran


(24)

8

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini mengingat keterbatasan waktu dan dana yang dimiliki peneliti. Adapun yang menjadi pembatasan masalah, yaitu penerapan Project Based Learning untuk mempengaruhi hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran Project Based Learning dan model pembelajaran ekspositori. Bersamaan dengan itu, diteliti juga pengaruh motivasi belajar siswa yang dibagi dua, yaitu motivasi belajar tinggi dan motivasi belajar rendah terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah hasil belajar antara kelompok siswa yang diajarkan dengan model Project Based Learning lebih tinggi dari pada kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan model ekspositori ?

2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diajarkan dengan model Project Based Learning dan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diajarkan dengan menggunakan model ekspositori ?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajarkan dengan model Project Based Learning dan


(25)

9

kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajarkan dengan menggunakan model ekspositori?

4. Apakah terdapat interaksi antara Model Project Based Learning dengan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang diajarkan dengan model Project Based Learning dan kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan model ekspositori.

2. Perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diajarkan dengan model Project Based Learning dan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diajarkan dengan menggunakan model ekspositori.

3. Perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajarkan dengan model Project Based Learning dan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajarkan dengan menggunakan model ekspositori.

4. Interaksi antara Model Project Based Learning dengan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa.


(26)

10

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan sebagai upaya peningkatan hasil belajar siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Adapun secara rinci adalah sebagai berikut :

1. Siswa

Dengan menggunakan model Project Based Learning, siswa akan lebih aktif dan dapat mengembangkan kreativitasnya terhadap materi yang sedang dipelajari.

2. Guru

Dengan menggunakan model Project Based Learning, guru dapat lebih mudah mengajarkan materi, karena guru hanya sebagai fasilitator yang dapat mengawasi dan memotivasi siswa.

3. Sekolah

Penggunaan model Project Based Learning merupakan masukan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikannya dan memperoleh produk karya siswa sendiri yang dapat dijadikan kebanggan.


(27)

110

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 1.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang diambil oleh peneliti adalah :

1. Hasil belajar kelompok siswa yang diajarkan dengan model Project Based Learning lebih tinggi dibandingkan hasil belajar pada kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan model Ekspositori dengan nilai FHitung yang diperoleh lebih besar dari Ftabel (FHitung = 6,41 > Ftabel = 3,99) pada taraf signifikansi 5%.

2. Hasil belajar kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diajarkan dengan model Project Based Learning lebih tinggi dibandingkan hasil belajar pada kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diajarkan dengan menggunakan model Ekspositori dengan nilai FHitung lebih besar dari Ftabel (Fhitung = 13.93 > Ftabel = 2.74) pada taraf signifikansi 5%.

3. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajarkan dengan model Project Based Learning dan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajarkan dengan menggunakan model Ekspositori dengan nilai FHitung lebih besar dari Ftabel (Fhitung = 0.01 < Ftabel = 2.74) pada taraf signifikansi 5%.

4. Terdapat interaksi antara model Project Based Learning dan motivasi belajar siswa dalam mempengaruhi hasil belajar siswa dengan nilai FHitung lebih besar dari Ftabel (FHitung = 4,37 > Ftabel = 3,99 pada taraf signifikansi 5%.)


(28)

111

1.2 IMPLIKASI

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang diawali dengan pemberian masalah sudah sangat tepat diterapkan di masa sekarang ini. Hal ini terbukti selama kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan kondusif, siswa sangat antusias, media yang lebih kreatif sehinggga kesemuanya itu dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar hingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang termasuk ke dalam pendekatan saintifik yaitu model Project Based Learning yang menjadi pusat penelitian peneliti. Terlihat perbedaan hasil belajar kedua kelompok model yang ditawarkan. Dimana hasil belajar pada kelompok siswa yang diajarkan dengan model Project Based Learning lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Ekspositori.

Model Project Based Learning membuat siswa lebih aktif dan posisi guru mulai lebih ringan hanya sebagai fasilitator. Sehingga apabila ada siswa yang kurang paham barulah guru menjalankan tugasnya. Jadi guru bukan lagi sebagai penguasa kelas. Melainkan fasilitator dalam kelas. Sehingga siswa dapat lebih mengembangkan pengetahuannya dalam permasalahan yang ditawarkan oleh pada awal pembelajaran.

Merujuk pada hal ini sebaiknya para guru memiliki pengetahuan yang selalu terbaru tentang model, strategi, media ataupun segala sesuatunya yang berhubungan dengan kegiatan pendidikan. Hal ini perlu dilakukan oleh para guru, mengingat zaman yang terus maju dengan tawaran teknologi yang semakin canggih. Maka dari itu guru harus terus memperbaharui pengetahuannya agar mampu menciptakan lulusan yang mampu bersaing di zaman yang akan datang bahkan sebagai pencipta masa depan dan bukan lagi pengejar masa depan


(29)

112

1.3 SARAN

Setelah melakukan penelitian ini pada akhirnya peneliti memiliki beberapa saran yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Dinas Pendidikan, sebaiknya mempertimbangkan hasil penelitian ini sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan pendidikan dan pengajaran dalam rangka peningkatan mutu guru dan peningkatan keaktifan serta kreativitas siswa dalam pembelajaran melalui pembelajaran berbasis masalah.

2. Bagi pihak sekolah, sebaiknya lebih melengkapi sarana prasarana yang dapat memberikan pengaruh besar dalam menimbulkan semangat siswa untuk belajar. Salah satu contohnya adalah penyediaan infocus. Hal ini terlihat dengan sangat antusiasnya siswa dalam mengikuti pembelajaran dan guru pada akhirnya dapat lebih kreatif dalam mendesain pembelajaran.

3. Bagi guru sebaiknya mengetahui beberapa langkah-langkah model pembelajaran. Agar pembelajaran tidak terfokus pada model konvensional. Hal ini mengingat terus terjadinya perubahan kurikulum guna meningkatkan lulusan yang berkualitas. 4. Bagi Siswa, sebaiknya siswa lebih menanamkan motivasi yang tinggi untuk

mengikuti pembelajaran sehingga dapat menerima pembelajaran dengan baik dan memperoleh hasil yang memuaskan.

5. Bagi peneliti yang akan meneliti variabel yang relevan dengan penelitian ini, sebaiknya dapat memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini dengan membuat perencanaan penelitian yang lebih baik.


(30)

113

DAFTAR PUSTAKA

Anita Lie. (2007). Kooperatif Learning (Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas). Jakarta: Grasindo.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. 2010. Jakarta: Rineka Cipta

Aryanto, Muhammad.2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Materi Sistem Saraf pada Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa SMA N 1 Batangan Pati. Universitas Negeri Semarang.

Diakses di http://lib.unnes.ac.id/14320/

Bell, Stephanie. 2010. Project-Based Learning for the 21st Century: Skills for the Future. The Clearing House, 83: 39–43, Copyright C_ Taylor & Francis Group, LLC ISSN: 0009-8655 print. DOI: 10.1080/00098650903505415 (online)

Dahar, Ratna Wilis. 2006. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Depdiknas. 2006. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas.

Dewi, Ni Kt Nik Aris Sandi, dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 8 Banyuning. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Diakses di http://ejournal.undiksha.ac.id

Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Florin, Suzanne. A Brief Introduction To Project Based Learning.

http://m.brighthubeducation.com/teaching-methods-tips/90553-brief-introduction-to-project-based-learning/ (online)

Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Haraharp, Syarifah Ainun. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita di Kelas VIII MTsN 2 Medan. Medan: Universitas Negeri Medan (Tesis)

Hasnimar. 2010. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi Belajar Terhadap hasil Belajar Bahasa Indonesia. Medan: Universitas Negeri Medan (Tesis)


(31)

114

Http://www.m-edukasi.web.id/langkah-langkah-project-based-learnnig

Ibrahim.2013.Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa SD Negeri 105355 Sukamulia Kabupaten Deli Serdang TP. 2012/2013. Medan: Universitas Negeri Medan (Tesis)

Istarani.2012. 58 Model Pembelajaran inovatif.Medan: Media Persada

Kamayani, I.A Diah, dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning Berbantuan Media Tiga Dimensi Terhadap Hasil Belajar IPA di SD Gugus IX Kecamatan Buleleng. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Diakses di http://ejournal.undiksha.ac.id

Kemdikbud. 2013. Salinan Lampiran Permendikbud No. 81 A Tahun 2013. Jakarta: Kemdikbud

Kemdikbub. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. BPSDMPK dan

PMP:Jakarta

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan . 2014. Model Pembelajaran Berbasis Proyek/ Project Based Learning.

Marni, dkk. 2014. Effect of Application of Model Project Based Learning (PBL) Against the Results of Studying Biology Class XI Students of SMAN 1 Jujuhan Muaro Bungo. Universitas Bung Hatta

Online diakses di www.ejurnal.bunghatta.ac.id

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo Nurgayah. 2011. Strategi & Metode Pembelajaran. Bandung: Citrapustaka Media

Perintis

Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, Implementasi Kurikulum, Lampiran IV. Pedoman Umum Pembelajaran.: Jakarta

. Project Based Learning

http://edutechwiki.unige.ch/en/Project-based_learning (Online)

Ratumanan, Tanwey Gerson. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya : UNESA University Press


(32)

115

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Prenada Media Group

Sardiman.2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press Setiawan, Deny. 2013. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Medan: UNIMED Press

Siregar, Devi Anriani. 2012. Pengaruh Model Project Based Learning Dengan Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid. Universitas Negeri Medan.

Diakses di http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED

Slameto. 2010. Belajar & Faktor – faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera.

Widyantini., Theresia. 2014. Penerapan Model Project Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Materi Pola Bilangan Kelas VII. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika (Artikel)


(1)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 1.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang diambil oleh peneliti adalah :

1. Hasil belajar kelompok siswa yang diajarkan dengan model Project Based

Learning lebih tinggi dibandingkan hasil belajar pada kelompok siswa yang

diajarkan dengan menggunakan model Ekspositori dengan nilai FHitung yang

diperoleh lebih besar dari Ftabel (FHitung = 6,41 > Ftabel = 3,99) pada taraf signifikansi

5%.

2. Hasil belajar kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diajarkan

dengan model Project Based Learning lebih tinggi dibandingkan hasil belajar pada kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi yang diajarkan dengan menggunakan model Ekspositori dengan nilai FHitung lebih besar dari Ftabel (Fhitung =

13.93 > Ftabel = 2.74) pada taraf signifikansi 5%.

3. Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajarkan dengan model Project Based Learning dan kelompok siswa yang memiliki motivasi belajar rendah yang diajarkan dengan menggunakan model Ekspositori dengan nilai FHitung lebih besar dari Ftabel (Fhitung =

0.01 < Ftabel = 2.74) pada taraf signifikansi 5%.

4. Terdapat interaksi antara model Project Based Learning dan motivasi belajar siswa

dalam mempengaruhi hasil belajar siswa dengan nilai FHitung lebih besar dari Ftabel


(2)

1.2 IMPLIKASI

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang diawali dengan pemberian masalah sudah sangat tepat diterapkan di masa sekarang ini. Hal ini terbukti selama kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan kondusif, siswa sangat antusias, media yang lebih kreatif sehinggga kesemuanya itu dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar hingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang termasuk ke dalam pendekatan saintifik yaitu model Project Based Learning yang menjadi pusat penelitian peneliti. Terlihat perbedaan hasil belajar kedua kelompok model yang ditawarkan. Dimana hasil belajar pada kelompok siswa yang diajarkan dengan model Project Based Learning lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model Ekspositori.

Model Project Based Learning membuat siswa lebih aktif dan posisi guru mulai lebih ringan hanya sebagai fasilitator. Sehingga apabila ada siswa yang kurang paham barulah guru menjalankan tugasnya. Jadi guru bukan lagi sebagai penguasa kelas. Melainkan fasilitator dalam kelas. Sehingga siswa dapat lebih mengembangkan pengetahuannya dalam permasalahan yang ditawarkan oleh pada awal pembelajaran.

Merujuk pada hal ini sebaiknya para guru memiliki pengetahuan yang selalu terbaru tentang model, strategi, media ataupun segala sesuatunya yang berhubungan dengan kegiatan pendidikan. Hal ini perlu dilakukan oleh para guru, mengingat zaman yang terus maju dengan tawaran teknologi yang semakin canggih. Maka dari itu guru harus terus memperbaharui pengetahuannya agar mampu menciptakan lulusan yang mampu bersaing di zaman yang akan datang bahkan sebagai pencipta masa depan dan bukan lagi pengejar masa depan


(3)

1.3 SARAN

Setelah melakukan penelitian ini pada akhirnya peneliti memiliki beberapa saran yaitu sebagai berikut :

1. Bagi Dinas Pendidikan, sebaiknya mempertimbangkan hasil penelitian ini sebagai bahan acuan dalam pengambilan kebijakan pendidikan dan pengajaran dalam rangka peningkatan mutu guru dan peningkatan keaktifan serta kreativitas siswa dalam pembelajaran melalui pembelajaran berbasis masalah.

2. Bagi pihak sekolah, sebaiknya lebih melengkapi sarana prasarana yang dapat memberikan pengaruh besar dalam menimbulkan semangat siswa untuk belajar. Salah satu contohnya adalah penyediaan infocus. Hal ini terlihat dengan sangat antusiasnya siswa dalam mengikuti pembelajaran dan guru pada akhirnya dapat lebih kreatif dalam mendesain pembelajaran.

3. Bagi guru sebaiknya mengetahui beberapa langkah-langkah model pembelajaran. Agar pembelajaran tidak terfokus pada model konvensional. Hal ini mengingat terus terjadinya perubahan kurikulum guna meningkatkan lulusan yang berkualitas.

4. Bagi Siswa, sebaiknya siswa lebih menanamkan motivasi yang tinggi untuk

mengikuti pembelajaran sehingga dapat menerima pembelajaran dengan baik dan memperoleh hasil yang memuaskan.

5. Bagi peneliti yang akan meneliti variabel yang relevan dengan penelitian ini, sebaiknya dapat memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam penelitian ini dengan membuat perencanaan penelitian yang lebih baik.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Anita Lie. (2007). Kooperatif Learning (Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas). Jakarta: Grasindo.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. 2010. Jakarta: Rineka Cipta

Aryanto, Muhammad.2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Materi Sistem Saraf pada Hasil Belajar dan Kreativitas Siswa SMA N 1 Batangan Pati. Universitas Negeri Semarang.

Diakses di http://lib.unnes.ac.id/14320/

Bell, Stephanie. 2010. Project-Based Learning for the 21st Century: Skills for the Future. The Clearing House, 83: 39–43, Copyright C_ Taylor & Francis Group, LLC ISSN: 0009-8655 print. DOI: 10.1080/00098650903505415 (online)

Dahar, Ratna Wilis. 2006. Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga Depdiknas. 2006. Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (SMA, SMK,

dan SLB). Jakarta: Depdiknas.

Dewi, Ni Kt Nik Aris Sandi, dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN 8 Banyuning. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Diakses di http://ejournal.undiksha.ac.id

Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Florin, Suzanne. A Brief Introduction To Project Based Learning.

http://m.brighthubeducation.com/teaching-methods-tips/90553-brief-introduction-to-project-based-learning/ (online)

Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Haraharp, Syarifah Ainun. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita di Kelas VIII MTsN 2 Medan. Medan: Universitas Negeri Medan (Tesis)

Hasnimar. 2010. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi Belajar Terhadap hasil Belajar Bahasa Indonesia. Medan: Universitas Negeri Medan (Tesis)


(5)

Http://www.m-edukasi.web.id/langkah-langkah-project-based-learnnig

Ibrahim.2013.Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa SD Negeri 105355 Sukamulia Kabupaten Deli Serdang TP. 2012/2013. Medan: Universitas Negeri Medan (Tesis)

Istarani.2012. 58 Model Pembelajaran inovatif .Medan: Media Persada

Kamayani, I.A Diah, dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning Berbantuan Media Tiga Dimensi Terhadap Hasil Belajar IPA di SD Gugus IX Kecamatan Buleleng. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Diakses di http://ejournal.undiksha.ac.id

Kemdikbud. 2013. Salinan Lampiran Permendikbud No. 81 A Tahun 2013. Jakarta: Kemdikbud

Kemdikbub. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. BPSDMPK dan PMP:Jakarta

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan . 2014. Model Pembelajaran Berbasis Proyek/ Project Based Learning.

Marni, dkk. 2014. Effect of Application of Model Project Based Learning (PBL) Against the Results of Studying Biology Class XI Students of SMAN 1 Jujuhan Muaro Bungo. Universitas Bung Hatta

Online diakses di www.ejurnal.bunghatta.ac.id

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo Nurgayah. 2011. Strategi & Metode Pembelajaran. Bandung: Citrapustaka Media

Perintis

Permendiknas No 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, Implementasi Kurikulum, Lampiran IV. Pedoman Umum Pembelajaran.: Jakarta

. Project Based Learning

http://edutechwiki.unige.ch/en/Project-based_learning (Online)

Ratumanan, Tanwey Gerson. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya : UNESA University Press


(6)

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group

Sardiman.2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press Setiawan, Deny. 2013. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Medan: UNIMED Press Siregar, Devi Anriani. 2012. Pengaruh Model Project Based Learning Dengan

Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid. Universitas Negeri Medan.

Diakses di http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED

Slameto. 2010. Belajar & Faktor – faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. 2001. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera.

Widyantini., Theresia. 2014. Penerapan Model Project Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Materi Pola Bilangan Kelas VII. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika (Artikel)