MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA TEMA SEHAT ITU PENTING DENGAN METODE GUIDED TEACHING DI KELAS V SD NEGERI 106161 LAUT DENDANG T.A 2014/2015.

(1)

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA TEMA

SEHAT ITU PENTING DENGAN METODE GUIDED TEACHING

DI KELAS V SD NEGERI 106161 LAUT DENDANG

T.A 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

YUNIDAR SIREGAR NIM. 1103311096

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

Belajar Siswa Pada Tema Sehat Itu Penting Dengan Metode Guided Teaching Di Kelas V SD Negeri 106161 Laut Dendang T.A 2014/2015”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2015.

Masalah yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu: guru masih kesulitan menerapkan kurikulum 2013, aktivitas belajar siswa masih rendah, siswa kurang terampil bertanya dan menyampaikan pendapat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada tema Sehat Itu Penting subtema Pentingnya Kesehatan Diri dan Lingkungan dengan metode pembelajaran guided teaching di kelas V SD Negeri 106161 Laut Dendang T.A 2014/2015.

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 106161 Laut Dendang, pada siswa kelas V dengan jumlah siswa 27 orang, dengan jumlah murid perempuan sebanyak 14 dan siswa laki-laki 13 orang. Penelitian tindakan ini dilakukan dalam 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaaan, pengamatan dan refleksi. Untuk memperoleh data pada penelitian ini peneliti melakukan observasi aktivitas belajar kepada siswa dengan menggunakan lembar observasi untuk siswa dan guru,serta dokumentasi foto. Adapun teknik analisa data dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif model Miles dan Huberman yaitu: reduksi data, paparan data dan penarikan kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metodeguided teachingdapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada Tema Sehat Itu Penting subtema Pentingnya Kesehatan Diri dan Lingkungan di Kelas V SD Negeri 106161 Laut Dendang T.A 2014/2015. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan opserpasi atau pengamatan yang diperoleh pada kondisi awal atau sebelum diberi tindakan terdapat aktivitas belajar persentase 43,4% dari keseluruhan jumlah siswa. Pada siklus I siswa mencapai persentase aktivitas belajar mengalami peningkatan persentase menjadi 50,7%. Meskipun telah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa, namun hasil yang didapatkan masih belum sesuai dengan nilai keaktifan belajar yaitu 70 pada tiap siswa. Untuk itu, peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II. Pada siklus II didapati bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dengan persentase keaktifan mencapai 95,8%. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas belajar siswa sampai pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yaitu lebih dari 70%.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa metode guided teaching merupakan salah satu metode pembelajaran yang membuat siswa menjadi aktif dan memberi peluang siswa untuk berfikir kreatif dan sistematis serta meningkatkan aktivitas belajar siswa pada Tema Sehat Itu Penting subtema Pentingnya Kesehatan Diri dan Lingkungan di Kelas V SD Negeri 106161 Laut Dendang T.A 2014/2015. Disarankan kepada guru-guru agar menerapkan metode pembelajaran guided teaching kepada siswa untuk menyajikan Tema Sehat Itu Penting subtema Pentingnya Kesehatan Diri dan Lingkungan di Kelas V. Kepala sekolah hendaknya mengupayakan penyediaan buku-buku penunjang peningkatan professional guru,terutama buku tentang metode pembelajaran inovatif.


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teori ... 7

2.1.1Pengertian Aktivitas Belajar ... 7

2.1.2Macam-macam Aktivitas Belajar ... 9

2.1.3Metode Guided Teaching... 11

2.1.4 Langkah-langkah Guided Teaching... 12

2.2 Kerangka Berpikir... 14

2.3 Hipotesis Penelitian ... 16

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 17

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17

3.3 Subjek dan Objek Penelitian... 17

3.4 Defenisi Operasional Penelitia... 18

3.5Desain Penelitian... 18

3.6 Prosedur Penelitian ... 19


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian... 29 Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Pra Siklus ... 34 Tabel 4.2 Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus... 35 Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Klasikal

Pada Pra Siklus... 37 Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I ... 49 Tabel 4.5 Aktivitas Belajar Siswa Siklus I... 50 Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Klasikal

Pada Siklus... 52 Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II... 61 Tabel 4.8 Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 62 Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Klasikal

Pada Siklus II ... 64 Tabel 4.10 Daftar Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa ... 67 Tabel 4.11 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa .... 68 Tabel 4.12 Persentase Kriteria Aktivitas Belajar Siswa ... 69 Tabel 4.13 Peningkatan Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa Perindikator 70 Tabel 4.14 Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Perindikator 72


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Arikunto ... 23 Gambar 4.1 Lokasi Tempat Penelitian ... 30 Gambar 4.2 Kondisi ruang kelas V ... 32 Gambar 4.3 Guru menuliskan beberapa permasalahan di papan tulis 43 Gambar 4.4 Siswa berdiskusi memecahkan permasalahan ... 42 Gambar 4.5 Perwakilan kelompok membacakan hasil diskusi kelompok 43 Gambar 4.6 Siswa antusias memberikan tanggapan terhadap

hasil diskusi teman ... 45 Gambar 4.7 Guru menjelaskan pelajaran secara interaktif setelah

presentase berlangsung... 48 Gambar 4.8 Siswa menyampaikan pendapat di dalam kelompok saat

berdiskusi... 57 Gambar 4.9 Siswa memberi tanggapan terhadap hasil diskusi

teman... 58 Gambar 4.10 Guru menyampaikan poin-poin secara interaktif... . 59 Gambar 4.11 Grafik Peningkatan Persentase Hasil Observasi

Aktivitas Siswa... 69 Gambar 4.12 Grafik Persentase Kriteria Aktivitas Belajar... 70 Gambar 4.13 Grafik Peningkatan Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa

Perindikator... 72 Gambar 4.14 Grafik Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar


(7)

1.1 Latar Belakang Masalah

Kurikulum 2013 atau pendidikan berbasis karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan karakter. Siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun, disiplin yang tinggi.

Dalam pandangan kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran adalah suatu proses pendidikan yang memberikan kesempatan bagi siswa agar dapat mengembangkan segala potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dilihat dari aspek afektif, kognitif dan psikomotorik. Kemampuan ini akan diperlukan oleh siswa tersebut untuk kehidupannya dan untuk masyarakat, berbangsa serta berkontribusi pada kesejahteraan kehidupan umat manusia karena itu suatu kegiatan pembelajaran seharusnya mempunyai arah yang menuju pemberdayaan semua potensi siswa agar dapat menjadi kompetensi yang diharapkan.

Dalam proses belajar mengajar, aktivitas siswa merupakan sesuatu yang sangat penting. Siswa yang memiliki aktivitas positif akan memperoleh prestasi yang lebih baik dan sebaliknya siswa yang memiliki aktivitas negatif akan memperoleh prestasi yang kurang memuaskan. Selama pembelajaran berlangsung diharapkan siswa mempunyai aktivitas belajar positif.


(8)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisa data, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

a. Dari hasil penelitian pada siklus I diketahui aktivitas belajar siswa masih rendah dan belum aktif dalam pembelajaran. Siswa yang mencapai aktivitas belajar persentase 43,4% dari keseluruhan jumlah siswa. Pada siklus I siswa mencapai persentase aktivitas belajar mengalami peningkatan persentase menjadi 50,7%. Meskipun telah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa, namun hasil yang didapatkan masih belum sesuai dengan nilai keaktifan belajar yaitu 70 pada tiap siswa. Untuk itu, peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II. Pada siklus II didapati bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dengan persentase keaktifan mencapai 95,8%. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas belajar siswa sampai pada siklus II telah mencapai lebih dari 70%. Sehingga dapat dikatakan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai.

b. Pada prasiklus hasil observasi aktivitas guru menerapkan langkah-langkah metode guided teaching menunjukkan menunjukkan rata-rata 72,7 dengan persentase 50% kemudian meningkat menjadi rata-rata 91,2 dan persentase 100% serta pada siklus II mencapai rata-rata 95,1 dengan persentase 100%. c. Metode pembelajaran guided teaching dapat meningkatkan aktivitas siswa

pada tema Sehat Itu Penting.

d. Metode pembelajaran guided teaching merupakan salah satu alat bantu yang memampukan siswa untuk mencapai aktivitas belajar di sekolah.


(9)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk guru SD, SLB dan TK. Bandung: Yrama Widya.

Aamprogresif dalam (http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2112284-metode-karya-wisata, diakses 12 April 2011)

Dalyono, M. 2009. Psiokologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Depdiknas. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan, Kurikulum dan Silabus Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta: Depdiknas.

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pascasarjana Unimed.

Djajadisastra, Jusuf. 1981. Metode-metode Mengajar. Bandung: Angkasa. Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2006.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep Aplikasinya. Bandung: PT. Refika Aditama

Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru.Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Roestiyah, NK. 1998. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik

Pengembangan KTSP.Jakarta: Kencana.

Sardiman, AM. 2008.Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Syaiful 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Grafindo Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta: Bumi Aksara.


(1)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teori ... 7

2.1.1Pengertian Aktivitas Belajar ... 7

2.1.2Macam-macam Aktivitas Belajar ... 9

2.1.3Metode Guided Teaching... 11

2.1.4 Langkah-langkah Guided Teaching... 12

2.2 Kerangka Berpikir... 14

2.3 Hipotesis Penelitian ... 16

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 17

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17

3.3 Subjek dan Objek Penelitian... 17

3.4 Defenisi Operasional Penelitia... 18

3.5Desain Penelitian... 18

3.6 Prosedur Penelitian ... 19


(2)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian... 29 Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Pra Siklus ... 34 Tabel 4.2 Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus... 35 Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Klasikal

Pada Pra Siklus... 37 Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus I ... 49 Tabel 4.5 Aktivitas Belajar Siswa Siklus I... 50 Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Klasikal

Pada Siklus... 52 Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Siklus II... 61 Tabel 4.8 Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 62 Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Klasikal

Pada Siklus II ... 64 Tabel 4.10 Daftar Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa ... 67 Tabel 4.11 Peningkatan Persentase Hasil Observasi Aktivitas Siswa .... 68 Tabel 4.12 Persentase Kriteria Aktivitas Belajar Siswa ... 69 Tabel 4.13 Peningkatan Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa Perindikator 70 Tabel 4.14 Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Perindikator 72


(3)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Arikunto ... 23 Gambar 4.1 Lokasi Tempat Penelitian ... 30 Gambar 4.2 Kondisi ruang kelas V ... 32 Gambar 4.3 Guru menuliskan beberapa permasalahan di papan tulis 43 Gambar 4.4 Siswa berdiskusi memecahkan permasalahan ... 42 Gambar 4.5 Perwakilan kelompok membacakan hasil diskusi kelompok 43 Gambar 4.6 Siswa antusias memberikan tanggapan terhadap

hasil diskusi teman ... 45 Gambar 4.7 Guru menjelaskan pelajaran secara interaktif setelah

presentase berlangsung... 48 Gambar 4.8 Siswa menyampaikan pendapat di dalam kelompok saat

berdiskusi... 57 Gambar 4.9 Siswa memberi tanggapan terhadap hasil diskusi

teman... 58 Gambar 4.10 Guru menyampaikan poin-poin secara interaktif... . 59 Gambar 4.11 Grafik Peningkatan Persentase Hasil Observasi

Aktivitas Siswa... 69 Gambar 4.12 Grafik Persentase Kriteria Aktivitas Belajar... 70 Gambar 4.13 Grafik Peningkatan Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa

Perindikator... 72 Gambar 4.14 Grafik Persentase Peningkatan Aktivitas Belajar


(4)

1.1 Latar Belakang Masalah

Kurikulum 2013 atau pendidikan berbasis karakter adalah kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan karakter. Siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun, disiplin yang tinggi.

Dalam pandangan kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran adalah suatu proses pendidikan yang memberikan kesempatan bagi siswa agar dapat mengembangkan segala potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dilihat dari aspek afektif, kognitif dan psikomotorik. Kemampuan ini akan diperlukan oleh siswa tersebut untuk kehidupannya dan untuk masyarakat, berbangsa serta berkontribusi pada kesejahteraan kehidupan umat manusia karena itu suatu kegiatan pembelajaran seharusnya mempunyai arah yang menuju pemberdayaan semua potensi siswa agar dapat menjadi kompetensi yang diharapkan.

Dalam proses belajar mengajar, aktivitas siswa merupakan sesuatu yang sangat penting. Siswa yang memiliki aktivitas positif akan memperoleh prestasi yang lebih baik dan sebaliknya siswa yang memiliki aktivitas negatif akan memperoleh prestasi yang kurang memuaskan. Selama pembelajaran berlangsung diharapkan siswa mempunyai aktivitas belajar positif.


(5)

80

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisa data, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

a. Dari hasil penelitian pada siklus I diketahui aktivitas belajar siswa masih rendah dan belum aktif dalam pembelajaran. Siswa yang mencapai aktivitas belajar persentase 43,4% dari keseluruhan jumlah siswa. Pada siklus I siswa mencapai persentase aktivitas belajar mengalami peningkatan persentase menjadi 50,7%. Meskipun telah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa, namun hasil yang didapatkan masih belum sesuai dengan nilai keaktifan belajar yaitu 70 pada tiap siswa. Untuk itu, peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II. Pada siklus II didapati bahwa aktivitas belajar siswa meningkat dengan persentase keaktifan mencapai 95,8%. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas belajar siswa sampai pada siklus II telah mencapai lebih dari 70%. Sehingga dapat dikatakan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai.

b. Pada prasiklus hasil observasi aktivitas guru menerapkan langkah-langkah metode guided teaching menunjukkan menunjukkan rata-rata 72,7 dengan persentase 50% kemudian meningkat menjadi rata-rata 91,2 dan persentase 100% serta pada siklus II mencapai rata-rata 95,1 dengan persentase 100%. c. Metode pembelajaran guided teaching dapat meningkatkan aktivitas siswa

pada tema Sehat Itu Penting.

d. Metode pembelajaran guided teaching merupakan salah satu alat bantu yang memampukan siswa untuk mencapai aktivitas belajar di sekolah.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk guru SD, SLB dan TK. Bandung: Yrama Widya.

Aamprogresif dalam ( http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2112284-metode-karya-wisata, diakses 12 April 2011)

Dalyono, M. 2009. Psiokologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Depdiknas. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan, Kurikulum dan Silabus Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta: Depdiknas.

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pascasarjana Unimed.

Djajadisastra, Jusuf. 1981. Metode-metode Mengajar. Bandung: Angkasa. Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2006.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep Aplikasinya. Bandung: PT. Refika Aditama

Kunandar. 2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru.Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Roestiyah, NK. 1998. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik

Pengembangan KTSP.Jakarta: Kencana.

Sardiman, AM. 2008.Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Syaiful 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Grafindo Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta: Bumi Aksara.


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS V SD NEGERI 3 ADILUWIH TAHUN PELAJARAN 20112012

0 13 30

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KEBAGUSAN GEDONGTATAAN PESAWARAN

0 6 54

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP SD NEGERI 1 PRINGSEWU UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

1 5 54

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SEMESTER GENAP SD NEGERI 1 PRINGSEWU UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012

0 4 58

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DAN SEQIP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN

2 16 47

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMA CITA-CITAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 4 NATAR

1 7 62

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMA CITA-CITAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 4 NATAR

1 14 59

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMA SEHAT ITU PENTING MELALUI METODE BERMAIN PERAN SISWA KELAS V SDN 3 NEGERI SAKTI KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2014/2015

0 9 60

PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVA SD NEGERI 1 NUNGGALREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 75

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMA BERBAGAI PEKERJAAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 REJOSARI KECAMATAN NATAR

0 7 39