ANALISIS TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS DITINJAU DARI PERSPEKTIF GEOMETRIK JALAN ( STUDI KASUS : RUAS NGAWI – MANTINGAN ).
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GEOMETRIK JALAN
( STUDI KASUS : RUAS NGAWI – MANTINGAN )
TESIS
Diajukan dan telah dipertahankan pada Ujian Pendadaran
Tesis dihadapan Dewan Penguji
Pada tanggal 19 Oktober 2006
Oleh :
MARIJATOEL KITTIJAH
NIM
:
S100040028
Susunan Dewan Penguji
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Saad Shakir Mahmood
Ir. Agus Riyanto SR, MT.
Anggota
Ir. H. Sri Widodo, M.T
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB. I
:
PENDAHULUAN.
A.
Latar Belakang …………………………………
1
B.
Perumusan Masalah ……………………………
1
C.
Batasan Masalah ………………………………..
2
D.
Tujuan Penelitian ……………………………….
2
E.
Manfaat Penelitian ……………………………...
2
F.
Keaslian Penelitian ……………………………..
3
G.
Persamaan Dan Perbedaan Dengan
Penelitian sebelumnya …………………………
BAB. II
:
3
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Jalan Raya ………………………………………
5
B
Perlengkapan Jalan …………………………….
6
C.
Daerah Rawan Kecelakaan …………………….
9
D.
Jenis Kecelakaan Lalu Lintas …………………..
10
E.
Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas .........
11
F.
Pendekatan Untuk Mengurangi Kecelakaan
G.
Lalu Lintas ...........................................................
18
Pemaparan Penelitian Sejenis .............................
19
iii
BAB. III
:
LANDASAN TEORI
A.
Analisis Daerah Rawan Kecelakaan ..................
25
B.
Geometri Jalan ....................................................
26
1. Alinemen Horisontal ......................................
26
2. Alinemen Vertikal ..........................................
32
3. Koordinasi Alinemen .....................................
36
Jarak Pandang ......................................................
37
1. Jarak pandang henti ......................................
38
2. Jarak pandang mendahului ..........................
39
3. Jarak pandang pada malam
40
D.
Volume Lalu lintas ...............................................
41
E.
Kecepatan .............................................................
44
1. Kecepatan Rencana ........................................
44
2. Kecepatan rata-rata .......................................
45
F.
Kapasitas Jalan ....................................................
46
G.
Tingkat Pelayanan Jalan .....................................
49
H.
Pengujian Statistik ...............................................
51
C.
BAB. IV
:
METODE PENELITIAN
A.
Lokasi ...................................................................
53
B.
Pengumpulan Data .............................................
53
C.
Analisis Data .......................................................
53
D.
Bagan Alur Penelitian .........................................
54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Ruas jalan Ngawi – Mantingan dengan panjang 35,04 Km adalah
jalan nasional yang mempunyai nilai strategis karena selain sebagai jalan
arteri juga sebagai penghubung dua Provinsi, yaitu menghubungkan kota
Ngawi yang terletak di ujung barat perbatasan Provinsi Jawa Timur dengan
kota Sragen yang terletak di ujung timur perbatasan Provinsi Jawa Tengah
(lihat lampiran I).
Kecelakaan yang terjadi di ruas Ngawi – Mantingan amat tinggi sehingga
jalur ini mendapat julukan Jalur Tengkorak.
Selain itu, hingga saat ini di ruas Ngawi – Mantingan belum pernah
dilaksanakan suatu penelitian yang menyangkut kecelakaan, faktor
penyebabnya serta solusi pencegahannya.
Hal tersebut sangat penting
dan mendesak untuk dilaksanakan mengingat perkembangan lalu lintas yang
melewati ruas tersebut dari tahun ke tahun meningkat dan juga mengingat
banyaknya kejadian kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa, luka
serta kerugian harta benda.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, yang menjadi permasalahan saat
ini adalah belum adanya penelitian pada ruas jalan tersebut sehingga belum
diketahui lokasi Daerah Rawan Kecelakaan (Black Spot) serta pengaruh
faktor jalan yang dititik beratkan pada geometrik agar dapat diketahui upaya
1
– upaya yang perlu dilakukan untuk mengurangi tingkat kecelakaan di ruas
jalan Ngawi – Mantingan di masa mendatang.
B. Perumusan Masalah.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, permasalahan yang akan
diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Dimanakah lokasi Daerah Rawan Kecelakaan (Black Spot) di ruas jalan
Ngawi – Mantingan.
2. Apakah terdapat hubungan antara kondisi geometrik jalan terhadap
terjadinya kecelakaan.
3. Apakah terdapat hubungan antara volume lalu lintas dan kapasitas jalan
terhadap terjadinya kecelakaan.
C. Batasan Masalah.
Mengingat ruang lingkup penelitian ini sangat luas dan komplek,
dalam pelaksanaannya, penelitian ini dilakukan dengan pembatasan :
1. Masalah kecelakaan yang menjadi kajian studi adalah kecelakaan yang
terjadi di ruas jalan Ngawi – Mantingan.
2. Penelitian dan analisa dibatasi pada faktor geometrik jalan, volume lalu
lintas, dan kapasitas jalan.
D. Tujuan Penelitian.
Penelitian ini dilakukan untuk mencari :
1. Lokasi Daerah Rawan Kecelakaan (Black Spot) di ruas jalan Ngawi–
Mantingan.
2. Hubungan
antara
kondisi
geometrik
jalan
terhadap
terjadinya
kecelakaan.
3. Hubungan antara volume lalu lintas dan kapasitas jalan terhadap
terjadinya kecelakaan.
E. Manfaat Penelitian.
Berdasrkan hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberi
masukan bagi pengambil kebijakan terutama Pemerintah yaitu :
1. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur.
Dapat memberi masukan faktor-faktor yang mempunyai pengaruh
signifikan terhadap besarnya resiko terjadinya kecelakaan dari segi
prasarana jalan terutama geometri-nya pada suatu lokasi Black Spot.
2. Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Provinsi Jawa Timur.
Dapat memberi masukan faktor-faktor yang mempunyai pengaruh
signifikan terhadap besarnya resiko terjadinya kecelakaan dari segi
perlengkapan jalan pada suatu lokasi Black Spot.
sehingga besarnya kemungkinan terjadinya kecelakaan dapat diperkecil.
F. Keaslian Penelitian.
Penelitian dengan judul Analisis Tingkat Kecelakaan Lalu
Lintas Ditinjau Dari Perspektif Geometrik Jalan (Studi Kasus Ruas
Ngawi – Mantingan) belum pernah dibahas oleh peneliti – peneliti
terdahulu, sedangkan penelitian sejenis yang sudah ada dengan judul :
Pengaruh Jari-jari Tikungan dan Superelevasi Terhadap Faktor Keamanan
(Studi Kasus pada Tikungan Under Pass I Ruas Jalan Kaliwungu – Kendal)
(Saptaningsih, 2000); Studi Kecelakaan Lalu Lintas di Ruas Klaten –
Yogyakarta (Muklison, 2001); Analisa Tingginya Tingkat Kecelakaan pada
Ruas Jalan Surakarta – Purwodadi Ditinjau dari Aspek Geometrik Jalan
(Tuniati, 2003); Profil dan
Evaluasi
Daerah
Rawan Kecelakaan di
Kabupaten
Bantul (Studi
Kasus
Jalan
Yogyakarta - Wonosari
15+200), (Salim, 2004); Analisis Tingkat
Km. 0+000 –
Kecelakaan Lalu Lintas di
Kabupaten Kudus dan Strategi Penanganannya (Studi kasus di Ruas Jalan
Kudus–Pati Km. 00+000 – Km. 15+200), (Bagiono, 2005).
G. Persamaan Dan Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan
sebelumnya
adalah sama-sama mengevaluasi atau menganalisa masalah
kecelakaan lalu lintas. Adapun yang diteliti meliputi daerah rawan
kecelakaan, geometrik jalan, jarak pandangan lurus dan jarak pandangan
menyiap, kapasitas jalan, superelevasi pada tikungan, kebebasan samping,
pelebaran tikungan dan penataan rambu serta marka. Perbedaan antara
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah belum adanya pengujian
statistik, serta lokasi yang diteliti.
ANALISIS TINGKAT KECELAKAAN LALU LINTAS
DITINJAU DARI PERSPEKTIF GEOMETRIK JALAN
( STUDI KASUS : RUAS NGAWI – MANTINGAN )
TESIS
Diajukan dan telah dipertahankan pada Ujian Pendadaran
Tesis dihadapan Dewan Penguji
Pada tanggal 19 Oktober 2006
Oleh :
MARIJATOEL KITTIJAH
NIM
:
S100040028
Susunan Dewan Penguji
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Saad Shakir Mahmood
Ir. Agus Riyanto SR, MT.
Anggota
Ir. H. Sri Widodo, M.T
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB. I
:
PENDAHULUAN.
A.
Latar Belakang …………………………………
1
B.
Perumusan Masalah ……………………………
1
C.
Batasan Masalah ………………………………..
2
D.
Tujuan Penelitian ……………………………….
2
E.
Manfaat Penelitian ……………………………...
2
F.
Keaslian Penelitian ……………………………..
3
G.
Persamaan Dan Perbedaan Dengan
Penelitian sebelumnya …………………………
BAB. II
:
3
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Jalan Raya ………………………………………
5
B
Perlengkapan Jalan …………………………….
6
C.
Daerah Rawan Kecelakaan …………………….
9
D.
Jenis Kecelakaan Lalu Lintas …………………..
10
E.
Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas .........
11
F.
Pendekatan Untuk Mengurangi Kecelakaan
G.
Lalu Lintas ...........................................................
18
Pemaparan Penelitian Sejenis .............................
19
iii
BAB. III
:
LANDASAN TEORI
A.
Analisis Daerah Rawan Kecelakaan ..................
25
B.
Geometri Jalan ....................................................
26
1. Alinemen Horisontal ......................................
26
2. Alinemen Vertikal ..........................................
32
3. Koordinasi Alinemen .....................................
36
Jarak Pandang ......................................................
37
1. Jarak pandang henti ......................................
38
2. Jarak pandang mendahului ..........................
39
3. Jarak pandang pada malam
40
D.
Volume Lalu lintas ...............................................
41
E.
Kecepatan .............................................................
44
1. Kecepatan Rencana ........................................
44
2. Kecepatan rata-rata .......................................
45
F.
Kapasitas Jalan ....................................................
46
G.
Tingkat Pelayanan Jalan .....................................
49
H.
Pengujian Statistik ...............................................
51
C.
BAB. IV
:
METODE PENELITIAN
A.
Lokasi ...................................................................
53
B.
Pengumpulan Data .............................................
53
C.
Analisis Data .......................................................
53
D.
Bagan Alur Penelitian .........................................
54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Ruas jalan Ngawi – Mantingan dengan panjang 35,04 Km adalah
jalan nasional yang mempunyai nilai strategis karena selain sebagai jalan
arteri juga sebagai penghubung dua Provinsi, yaitu menghubungkan kota
Ngawi yang terletak di ujung barat perbatasan Provinsi Jawa Timur dengan
kota Sragen yang terletak di ujung timur perbatasan Provinsi Jawa Tengah
(lihat lampiran I).
Kecelakaan yang terjadi di ruas Ngawi – Mantingan amat tinggi sehingga
jalur ini mendapat julukan Jalur Tengkorak.
Selain itu, hingga saat ini di ruas Ngawi – Mantingan belum pernah
dilaksanakan suatu penelitian yang menyangkut kecelakaan, faktor
penyebabnya serta solusi pencegahannya.
Hal tersebut sangat penting
dan mendesak untuk dilaksanakan mengingat perkembangan lalu lintas yang
melewati ruas tersebut dari tahun ke tahun meningkat dan juga mengingat
banyaknya kejadian kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa, luka
serta kerugian harta benda.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, yang menjadi permasalahan saat
ini adalah belum adanya penelitian pada ruas jalan tersebut sehingga belum
diketahui lokasi Daerah Rawan Kecelakaan (Black Spot) serta pengaruh
faktor jalan yang dititik beratkan pada geometrik agar dapat diketahui upaya
1
– upaya yang perlu dilakukan untuk mengurangi tingkat kecelakaan di ruas
jalan Ngawi – Mantingan di masa mendatang.
B. Perumusan Masalah.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, permasalahan yang akan
diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Dimanakah lokasi Daerah Rawan Kecelakaan (Black Spot) di ruas jalan
Ngawi – Mantingan.
2. Apakah terdapat hubungan antara kondisi geometrik jalan terhadap
terjadinya kecelakaan.
3. Apakah terdapat hubungan antara volume lalu lintas dan kapasitas jalan
terhadap terjadinya kecelakaan.
C. Batasan Masalah.
Mengingat ruang lingkup penelitian ini sangat luas dan komplek,
dalam pelaksanaannya, penelitian ini dilakukan dengan pembatasan :
1. Masalah kecelakaan yang menjadi kajian studi adalah kecelakaan yang
terjadi di ruas jalan Ngawi – Mantingan.
2. Penelitian dan analisa dibatasi pada faktor geometrik jalan, volume lalu
lintas, dan kapasitas jalan.
D. Tujuan Penelitian.
Penelitian ini dilakukan untuk mencari :
1. Lokasi Daerah Rawan Kecelakaan (Black Spot) di ruas jalan Ngawi–
Mantingan.
2. Hubungan
antara
kondisi
geometrik
jalan
terhadap
terjadinya
kecelakaan.
3. Hubungan antara volume lalu lintas dan kapasitas jalan terhadap
terjadinya kecelakaan.
E. Manfaat Penelitian.
Berdasrkan hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberi
masukan bagi pengambil kebijakan terutama Pemerintah yaitu :
1. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur.
Dapat memberi masukan faktor-faktor yang mempunyai pengaruh
signifikan terhadap besarnya resiko terjadinya kecelakaan dari segi
prasarana jalan terutama geometri-nya pada suatu lokasi Black Spot.
2. Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Provinsi Jawa Timur.
Dapat memberi masukan faktor-faktor yang mempunyai pengaruh
signifikan terhadap besarnya resiko terjadinya kecelakaan dari segi
perlengkapan jalan pada suatu lokasi Black Spot.
sehingga besarnya kemungkinan terjadinya kecelakaan dapat diperkecil.
F. Keaslian Penelitian.
Penelitian dengan judul Analisis Tingkat Kecelakaan Lalu
Lintas Ditinjau Dari Perspektif Geometrik Jalan (Studi Kasus Ruas
Ngawi – Mantingan) belum pernah dibahas oleh peneliti – peneliti
terdahulu, sedangkan penelitian sejenis yang sudah ada dengan judul :
Pengaruh Jari-jari Tikungan dan Superelevasi Terhadap Faktor Keamanan
(Studi Kasus pada Tikungan Under Pass I Ruas Jalan Kaliwungu – Kendal)
(Saptaningsih, 2000); Studi Kecelakaan Lalu Lintas di Ruas Klaten –
Yogyakarta (Muklison, 2001); Analisa Tingginya Tingkat Kecelakaan pada
Ruas Jalan Surakarta – Purwodadi Ditinjau dari Aspek Geometrik Jalan
(Tuniati, 2003); Profil dan
Evaluasi
Daerah
Rawan Kecelakaan di
Kabupaten
Bantul (Studi
Kasus
Jalan
Yogyakarta - Wonosari
15+200), (Salim, 2004); Analisis Tingkat
Km. 0+000 –
Kecelakaan Lalu Lintas di
Kabupaten Kudus dan Strategi Penanganannya (Studi kasus di Ruas Jalan
Kudus–Pati Km. 00+000 – Km. 15+200), (Bagiono, 2005).
G. Persamaan Dan Perbedaan Dengan Penelitian Sebelumnya.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan
sebelumnya
adalah sama-sama mengevaluasi atau menganalisa masalah
kecelakaan lalu lintas. Adapun yang diteliti meliputi daerah rawan
kecelakaan, geometrik jalan, jarak pandangan lurus dan jarak pandangan
menyiap, kapasitas jalan, superelevasi pada tikungan, kebebasan samping,
pelebaran tikungan dan penataan rambu serta marka. Perbedaan antara
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah belum adanya pengujian
statistik, serta lokasi yang diteliti.