Kampanye Keep Positive sebagai Cara Mengurangi Konsumsi Minuman Ringan dalam Kemasan bagi Usia Dewasa Muda.

(1)

vi ABSTRAK

KAMPANYE KEEP POSITIVE SEBAGAI CARA MENGURANGI KONSUMSI MINUMAN RINGAN DALAM KEMASAN

BAGI USIA DEWASA MUDA

Oleh

Vania Decone Jolanda NRP 1164126

Manusia memenuhi kebutuhan asupan airnya dengan makanan dan minuman. Jika kekurangan asupan air, tubuh akan mengalami rasa haus. Saat tubuh merasa haus, umumnya manusia akan mengatasi rasa haus tersebut dengan mengonsumsi air minum atau minuman ringan. Air minum sudah dikenal masyarakat akan manfaatnya bagi tubuh tetapi dengan berkembangnya industri minuman ringan, air minum yang kaya manfaat tidak diminati khususnya bagi usia dewasa muda.

Oleh karena itu, tujuan perancangan tugas akhir ini bertujuan untuk menyadarkan kembali pentingnya manfaat air pada tubuh dan manfaat mengonsumsi air minum bagi tubuh. Manfaat-manfaat tersebut disampaikan dengan menggunakan media minformasi menarik yang disesuaikan dengan gaya hidup usia dewasa muda. Dengan demikian, diharapkan usia dewasa muda memiliki gaya hidup sehat yaitu mengonsumsi air minum dan mengurangi konsumsi minuman ringan dalam hidup sehari-hari.

Metode pendekatan yang digunakan adalah kampanye sosial dengan teknik visual menarik yang disebarkan pada media sosial sebagai media utama didukung dengan ambiance media serta event road show ke beberapa kampus di Bandung. Melalui kampanye ini, diharapkan target sasaran usia dewasa muda (18-25 tahun) dapat meningkatkan wawasan pentingnya mengonsumsi air minum bagi tubuh.


(2)

ABSTRACT

"KEEP POSITIVE" CAMPAIGN TO REDUCE BEVERAGES CONSUMPTION TO YOUNG ADULTS

Submitted by Vania Decone Jolanda

NRP 1164126

Human fulfills their water intake with food and drinks. When the body feels thirsty, generally people will overcome the thirst to consume water or beverages. Drinking water is already known to the public of its benefits as a joint lubricant, regulating body temperature also helps the skin to keep it moist but with the development of the beverages industry, drinking water is rarely desirable to young adulthood.

Therefore, the design of this final project is to acknowledge the benefits of drinking water which is delivered using interesting information media and adjusted to the lifestyle of young adulthood. It is expected that young adults have a healthy lifestyle i.e. drinking water consumed and reduce the consumption of beverages in their everyday life.

The media approaches are done through social campaigns with interesting visual techniques in posters, web banners pop-ups, x-banner, with social media as the main media and supported by the ambiance media and road shows to several campuses in Bandung. Through this campaign, is expected to target young adults (18-25 years) may increase the consumption of drinking water.


(3)

viii 1  1  2  3  3  4  5  5  5  13  12  9  8  8  6 

DAFTAR ISI

   

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang ... 1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 1.3 Tujuan Perancangan ... 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 1.5 Skema Perancangan ...

BAB II : LANDASAN TEORI ... 2.1 Teori Kampanye ... 2.2 Jenis - Jenis Kampanye ... 2.3 Teori Persuasi Dalam Praktik Kampanye ... 2.4 Teori Kesehatan ... 2.4.1 Air Dalam Tubuh ... 2.4.2 Air Minum ... 2.4.3 Manfaat Air Minum Bagi Tubuh ... 2.4.4 Minuman Ringan ...


(4)

17 15  15  19 21  19 19 30  32  34  35  36  34  37  37  38  42  46  51  52  52  52  xiv  2.5 Teori Dewasa Muda ...

2.5.1 Psikologis Dewasa Muda ... 2.5.2 Perilaku Kesehatan Dewasa Muda ...

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 3.1. Data dan Fakta ...

3.1.1 Perusahaan atau Lembaga Terkait ... 3.1.2 Data tentang Permasalahan ... 3.1.3 Tinjauan Terhadap Proyek atau Karya Sejenis ... 3.2. Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ...

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH ... 4.1. Konsep Komunikasi ... 4.2. Konsep Kreatif ... 4.3. Konsep Media ... 4.4. Hasil Karya ... 4.4.1. Logo ... 4.4.2. Awareness ... 4.4.3. Informing ... 4.4.4. Reminding ... 4.4.5. Budgeting ...

BAB V : PENUTUP ... 5.1. Kesimpulan ... 5.2. Saran ...

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN


(5)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 4

Gambar 3.1 Logo Nestle Pure Life ... 20

Gambar 3.2 Diagram Hasil Kuesioner Tentang Usia Responden ... 25

Gambar 3.3 Diagram Hasil Kuesioner Tentang Aktivitas Responden ... 25

Gambar 3.4 Diagram Hasil Kuesioner Tentang Lamanya Aktivitas Responden ... 26

Gambar 3.5 Diagram Hasil Kuesioner Tentang Pilihan Minuman ... 26

Gambar 3.6 Diagram Hasil Kuesioner Tentang Pengetahuan Anjuran Konsumsi Air Minum ... 27

Gambar 3.7 Diagram Hasil Kuesioner Tentang Pencukupan Anjuran Konsumsi Air Minum ... 27

Gambar 3.8 Diagram Hasil Kuesioner Tentang Konsumsi Air Minum Sehari ... 28

Gambar 3.9 Diagram Hasil Kuesioner Tentang Sumber Informasi ... 28

Gambar 3.10 Diagram Hasil Kuesioner Tentang Situs yang Sering Diakses ... 29

Gambar 3.11 Logogram Kampanye Ada Aqua ... 30

Gambar 3.12 TVC Kampanye Ada Aqua ... 30

Gambar 3.13 Billboard Kampanye Ada Aqua ... 31

Gambar 3.14 Temukan Perbedaan-Kampanye Ada Aqua ... 31

Gambar 4.1 Warna Logo ... 36

Gambar 4.2 Logo Kampanye ... 38

Gambar 4.3 Ambiance Media ... 38

Gambar 4.4 Penempatan Ambiance Media ... 39

Gambar 4.5 Poster Awareness ... 39

Gambar 4.6 Instalasi Poster Awareness ... 40

Gambar 4.7 Poster Awareness Wanita ... 40


(6)

Gambar 4.9 Instalasi Poster Pada Media Instagram ... 41

Gambar 4.10 Informing Manfaat Air Minum ... 42

Gambar 4.11 Informing Tips ... 43

Gambar 4.12 Icon Informing Pada Wallpost Tips 1 ... 43

Gambar 4.13 Icon Informing Pada Wallpost Tips 2 ... 44

Gambar 4.14 Informing Pada Instagram ... 44

Gambar 4.15 Informing Lomba Video ... 45

Gambar 4.16 Informing Pemenang Lomba Video ... 45

Gambar 4.17 Spanduk Informing Event ... 46

Gambar 4.18 Kaos Panitia Reminding Event ... 47

Gambar 4.19 Name Tag Panitia Reminding Event ... 47

Gambar 4.20 Promotion Booth ... 47

Gambar 4.21 X-Banner Reminding Event ... 48

Gambar 4.22 Gimmick Event ... 48

Gambar 4.23 Brosur Reminding Event ... 49

Gambar 4.24 Wallpost Instagram Reminding Event 1 ... 49

Gambar 4.25 Wallpost Instagram Reminding Event 2 ... 50


(7)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Total Kebutuhan Air Dari Makanan dan Minuman Setiap Hari ... 9 Tabel 2.2 Parameter Wajib Kualitas Air Minum ... 10-11 Tabel 4.1 Timeline Kampanye Keep Positive ... 37 Tabel 4.2 Budgeting Kampanye Keep Positive ... 51


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Hasil Kuesioner ... 53 Lampiran B Hasil Wawancara ... 56 Lampiran C Sketsa


(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia memenuhi kebutuhan asupan airnya dengan makanan dan minuman. Jika kekurangan asupan air, tubuh akan mengalami rasa haus. Saat tubuh merasa haus, umumnya manusia akan mengatasi rasa haus tersebut dengan mengonsumsi air minum (air putih) atau minuman ringan. Hasil penelitian dari Perhimpunan Pakar Gizi (PERGIZI) dan Pangan Indonesia bersama Danone-Aqua Indonesia mengenai “Kebiasaan minum dan status hidrasi pada remaja hingga dewasa” di dua wilayah ekologi yang berbeda pada tahun 2009-2010, minuman yang sering dikonsumsi oleh remaja dan dewasa adalah minuman yang tergolong minuman ringan dalam kemasan seperti teh, kopi, susu, minuman isotonik, minuman sari buah dan minuman bersoda.

Menurut Dr. Fereydoon Batmanghelidj, M.D, seorang pakar air yang menulis buku

Water For Health, For Healing, For Life, ketika tubuh membutuhkan air, minuman

seperti teh, kopi, soda tidak dapat menggantikan kebutuhan air dalam tubuh walaupun minuman tersebut mengandung air karena minuman tersebut akan memberi asupan gula dan kafein lebih banyak daripada asupan air yang seharusnya dibutuhkan oleh tubuh bahkan kandungan tambahan pada minuman ringan seperti pemanis buatan, pewarna dan pengawet apabila dikonsumsi terus menerus dapat meningkatkan resiko penyakit diabetes yang menjadi salah satu penyebab terganggunya sistem kerja ginjal. (Arthur, 2007).

Air minum sudah dikenal masyarakat akan manfaatnya bagi tubuh tetapi dengan berkembangnya industri minuman ringan, air minum yang kaya manfaat tidak diminati khususnya bagi usia dewasa muda yang sebelumnya diungkap pada hasil penelitian oleh PERGIZI dan Pangan Indonesia bersama Danone-Aqua Indonesia. Maka dari itu untuk meningkatkan minat usia dewasa muda agar mengurangi


(10)

diperlukan adanya perancangan kampanye sosial. Bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual (DKV) dapat menjadi salah satu pemecah masalah karena memiliki media yang beragam untuk mempengaruhi pola pikir dan gaya hidup kalangan dewasa muda moderen melalui strategi pendekatan dan visual yang tepat dan menarik.

1.2 Permasalahan Dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan permasalahan utama dari topik ini sebagai berikut :

1. Bagaimana cara menyadarkan manfaat mengonsumsi air minum (air putih) pada dewasa muda dalam kehidupan sehari-hari?

2. Bagaimana merancang kampanye untuk meningkatkan konsumsi air minum dibandingkan dengan minuman ringan dalam kemasan yang menarik bagi target kampanye?

Berdasarkan permasalahan, penulis memfokuskan ruang lingkup permasalahan pada: 1. Masalah difokuskan pada upaya peningkatan konsumsi air putih pada dewasa

muda dengan menyadarkan manfaat mengonsumsi air minum dibandingkan mengonsumsi minuman ringan dalam kemasan di aktivitas sehari-hari.

2. Membuat kampanye sosial yang efektif bagi target usia dewasa muda 18-25 tahun karena golongan ini memiliki aktivitas di luar rumah dengan jadwal yang lebih padat dan tidak tentu dibanding usia sekolah.

3. Penelitian dibatasi di kota Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia. Diharapkan proyek ini dapat mewakili permasalahan serupa di kota-kota besar Indonesia lainnya.


(11)

Universitas Kristen Maranatha 3 Berdasarkan permasalahan dan ruang lingkup yang telah diuraikan, tujuan perancangan adalah sebagai berikut :

1. Menyadarkan pengetahuan manfaat pentingnya air minum dibandingkan minuman ringan untuk menunjang aktivitas sehari-hari dalam gaya hidup dan aktivitas sehari-hari.

2. Merancang kampanye sesuai trend di kalangan usia dewasa muda sesuai dengan aktivitas sehari-hari agar mudah diterima oleh target sasaran dan mendukung kesuksesan kampanye.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan:

1. Wawancara

Tanya jawab langsung dengan Ibu Grace, P., M. Gizi., dr, selaku dokter dan dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha untuk mengklarifikasi fakta dan mitos air minum yang sering beredar di masyarakat.

2. Studi Pustaka

Penelusuran studi pustaka melalui buku, jurnal penelitian dan internet mengenai air dalam tubuh, manfaat jangka panjang mengonsumsi air minum bagi tubuh dibanding mengonsumsi minuman ringan dalam kemasan, teori mengenai kampanye, teori mengenai psikologis dan kesehatan dewasa muda.

3. Data kuesioner

Pembagian kuesioner melalui open source docs.google kepada 100 responden usia 18-25 tahun di kota Bandung mengenai gaya hidup, aktivitas sehari-hari, dan pemilihan jenis minuman yang dikonsumsi ketika beraktivitas di luar rumah.


(12)

1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: Hasil Penelitian Tugas Akhir)


(13)

Universitas Kristen Maranatha 52

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari proses penyusunan Tugas Akhir mengenai perancangan kampanye “Keep Positive” yaitu:

1. Adanya perbedaan istilah terhadap air yang dapat dikonsumi. Masyarakat Indonesia lebih mengenal istilah air putih yang merujuk kepada semua jenis air yang dapat diminum sedangkan dalam dunia medis, istilah tersebut dikenal dengan air minum. Air minum sendiri memiliki banyak jenis. Pada kampanye ini, air minum yang dimaksud adalah air yang mengandung mineral yang sering dikonsumsi dalam bentuk kemasan oleh masyarakat Indonesia. Air mineral memiliki banyak manfaat tuntuk tubuh sehat. Orang yang memiliki gangguan ginjal tidak dianjurkan meminum air mineral.

2. Saat ini media sosial berkembang pesat yang memudahkan perancang kampanye untuk menjangkau target tertentu, tapi media sosial seperti ini tetap harus didukung dengan event agar target merasa menjadi bagian dari kampanye secara nyata.

5.2 Saran

Saran bagi perancang kampanye, saat ini banyak topik mengenai isu sosial yang sederhana tetapi dapat diangkat menjadi sebuah kampanye. Keberhasilan kampanye salah satunya bergantung pada media yang digunakan, untuk itu perlu adanya analisa mengenai daya efektif dari media yang akan digunakan. Apabila kampanye memerlukan figur tokoh publik, tokoh tersebut harus memiliki karakter selaras dengan tujuan kampanye. Selain itu, penyampaian informasi pun harus memiliki nilai kebaruan agar target tertarik mengikuti kampanye tersebut.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

(Arthur, Christian. 2007, The Water Cure: An interview with Dr. Batmanghelidj - A

NewsTarget Special Report by Mike Adams (Online)

(http://loveforlife.com.au/content/07/11/03/water-cure-interview-dr-batmanghelidj-newstarget-special-report-mike-adams, diakses 10 Desember 2015, pukul 21.00 WIB).

Dariyo, Agus. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hamidin, A.S. 2013. Keampuhan Terapi Air Putih. Yogyakarta: Media Pressindo. Hydration for Health, 2014. “Keseimbangan Air Dalam Tubuh” (Online),

(http://www.h4hinitiative.com/indonesia/air-bagi-kesehatan/keseimbangan-air-dalam-tubuh#sthash.cUgWsszi.dpuf, diakses 20 Februari 2016, pukul 22.00 WIB)

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi ke 5. Jakarta: Erlangga.

Kementerian Kesehatan, 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta: Menteri Kesehatan.

Kinanti, 2015, Tak Bisa Sembuh dan Tak Bergejala, Penyakit Ginjal Kronik Bisa Dicegah Kok (Online),

(http://health.detik.com/read/2015/03/12/173628/2857261/763/tak-bisa-sembuh-dan-tak-bergejala-penyakit-ginjal-kronik-bisa-dicegah-kok, diakses 20 Februari 2016, pukul 19.05).

Venus, Antar. 2012. Manajemen Kampanye: Panduan Teoretis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekata Media. Young, Bessie & Feldman, Harold, 2014. The Kidneys and How They Work.

(Online)

http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/Anatomy/kidneys-how-they-work/Pages/anatomy.aspx, diakses 20 Februari 2016, pukul 19.00)


(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia memenuhi kebutuhan asupan airnya dengan makanan dan minuman. Jika kekurangan asupan air, tubuh akan mengalami rasa haus. Saat tubuh merasa haus, umumnya manusia akan mengatasi rasa haus tersebut dengan mengonsumsi air minum (air putih) atau minuman ringan. Hasil penelitian dari Perhimpunan Pakar Gizi (PERGIZI) dan Pangan Indonesia bersama Danone-Aqua Indonesia mengenai “Kebiasaan minum dan status hidrasi pada remaja hingga dewasa” di dua wilayah ekologi yang berbeda pada tahun 2009-2010, minuman yang sering dikonsumsi oleh remaja dan dewasa adalah minuman yang tergolong minuman ringan dalam kemasan seperti teh, kopi, susu, minuman isotonik, minuman sari buah dan minuman bersoda.

Menurut Dr. Fereydoon Batmanghelidj, M.D, seorang pakar air yang menulis buku

Water For Health, For Healing, For Life, ketika tubuh membutuhkan air, minuman seperti teh, kopi, soda tidak dapat menggantikan kebutuhan air dalam tubuh walaupun minuman tersebut mengandung air karena minuman tersebut akan memberi asupan gula dan kafein lebih banyak daripada asupan air yang seharusnya dibutuhkan oleh tubuh bahkan kandungan tambahan pada minuman ringan seperti pemanis buatan, pewarna dan pengawet apabila dikonsumsi terus menerus dapat meningkatkan resiko penyakit diabetes yang menjadi salah satu penyebab terganggunya sistem kerja ginjal. (Arthur, 2007).

Air minum sudah dikenal masyarakat akan manfaatnya bagi tubuh tetapi dengan berkembangnya industri minuman ringan, air minum yang kaya manfaat tidak diminati khususnya bagi usia dewasa muda yang sebelumnya diungkap pada hasil penelitian oleh PERGIZI dan Pangan Indonesia bersama Danone-Aqua Indonesia. Maka dari itu untuk meningkatkan minat usia dewasa muda agar mengurangi


(2)

mengonsumsi minuman ringan dalam kemasan sebagai pengganti air minum, diperlukan adanya perancangan kampanye sosial. Bidang keilmuan Desain Komunikasi Visual (DKV) dapat menjadi salah satu pemecah masalah karena memiliki media yang beragam untuk mempengaruhi pola pikir dan gaya hidup kalangan dewasa muda moderen melalui strategi pendekatan dan visual yang tepat dan menarik.

1.2 Permasalahan Dan Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan permasalahan utama dari topik ini sebagai berikut :

1. Bagaimana cara menyadarkan manfaat mengonsumsi air minum (air putih) pada dewasa muda dalam kehidupan sehari-hari?

2. Bagaimana merancang kampanye untuk meningkatkan konsumsi air minum dibandingkan dengan minuman ringan dalam kemasan yang menarik bagi target kampanye?

Berdasarkan permasalahan, penulis memfokuskan ruang lingkup permasalahan pada: 1. Masalah difokuskan pada upaya peningkatan konsumsi air putih pada dewasa

muda dengan menyadarkan manfaat mengonsumsi air minum dibandingkan mengonsumsi minuman ringan dalam kemasan di aktivitas sehari-hari.

2. Membuat kampanye sosial yang efektif bagi target usia dewasa muda 18-25 tahun karena golongan ini memiliki aktivitas di luar rumah dengan jadwal yang lebih padat dan tidak tentu dibanding usia sekolah.

3. Penelitian dibatasi di kota Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia. Diharapkan proyek ini dapat mewakili permasalahan serupa di kota-kota besar Indonesia lainnya.


(3)

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan permasalahan dan ruang lingkup yang telah diuraikan, tujuan perancangan adalah sebagai berikut :

1. Menyadarkan pengetahuan manfaat pentingnya air minum dibandingkan minuman ringan untuk menunjang aktivitas sehari-hari dalam gaya hidup dan aktivitas sehari-hari.

2. Merancang kampanye sesuai trend di kalangan usia dewasa muda sesuai dengan aktivitas sehari-hari agar mudah diterima oleh target sasaran dan mendukung kesuksesan kampanye.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan:

1. Wawancara

Tanya jawab langsung dengan Ibu Grace, P., M. Gizi., dr, selaku dokter dan dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha untuk mengklarifikasi fakta dan mitos air minum yang sering beredar di masyarakat.

2. Studi Pustaka

Penelusuran studi pustaka melalui buku, jurnal penelitian dan internet mengenai air dalam tubuh, manfaat jangka panjang mengonsumsi air minum bagi tubuh dibanding mengonsumsi minuman ringan dalam kemasan, teori mengenai kampanye, teori mengenai psikologis dan kesehatan dewasa muda.

3. Data kuesioner

Pembagian kuesioner melalui open source docs.google kepada 100 responden usia 18-25 tahun di kota Bandung mengenai gaya hidup, aktivitas sehari-hari, dan pemilihan jenis minuman yang dikonsumsi ketika beraktivitas di luar rumah.


(4)

1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber: Hasil Penelitian Tugas Akhir)


(5)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari proses penyusunan Tugas Akhir mengenai perancangan kampanye “Keep Positive” yaitu:

1. Adanya perbedaan istilah terhadap air yang dapat dikonsumi. Masyarakat Indonesia lebih mengenal istilah air putih yang merujuk kepada semua jenis air yang dapat diminum sedangkan dalam dunia medis, istilah tersebut dikenal dengan air minum. Air minum sendiri memiliki banyak jenis. Pada kampanye ini, air minum yang dimaksud adalah air yang mengandung mineral yang sering dikonsumsi dalam bentuk kemasan oleh masyarakat Indonesia. Air mineral memiliki banyak manfaat tuntuk tubuh sehat. Orang yang memiliki gangguan ginjal tidak dianjurkan meminum air mineral.

2. Saat ini media sosial berkembang pesat yang memudahkan perancang kampanye untuk menjangkau target tertentu, tapi media sosial seperti ini tetap harus didukung dengan event agar target merasa menjadi bagian dari kampanye secara nyata.

5.2 Saran

Saran bagi perancang kampanye, saat ini banyak topik mengenai isu sosial yang sederhana tetapi dapat diangkat menjadi sebuah kampanye. Keberhasilan kampanye salah satunya bergantung pada media yang digunakan, untuk itu perlu adanya analisa mengenai daya efektif dari media yang akan digunakan. Apabila kampanye memerlukan figur tokoh publik, tokoh tersebut harus memiliki karakter selaras dengan tujuan kampanye. Selain itu, penyampaian informasi pun harus memiliki nilai kebaruan agar target tertarik mengikuti kampanye tersebut.


(6)

 

DAFTAR PUSTAKA

(Arthur, Christian. 2007, The Water Cure: An interview with Dr. Batmanghelidj - A

NewsTarget Special Report by Mike Adams (Online)

(http://loveforlife.com.au/content/07/11/03/water-cure-interview-dr-batmanghelidj-newstarget-special-report-mike-adams, diakses 10 Desember 2015, pukul 21.00 WIB).

Dariyo, Agus. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hamidin, A.S. 2013. Keampuhan Terapi Air Putih. Yogyakarta: Media Pressindo. Hydration for Health, 2014. “Keseimbangan Air Dalam Tubuh” (Online),

(http://www.h4hinitiative.com/indonesia/air-bagi-kesehatan/keseimbangan-air-dalam-tubuh#sthash.cUgWsszi.dpuf, diakses 20 Februari 2016, pukul 22.00 WIB)

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Edisi ke 5. Jakarta: Erlangga.

Kementerian Kesehatan, 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta: Menteri Kesehatan.

Kinanti, 2015, Tak Bisa Sembuh dan Tak Bergejala, Penyakit Ginjal Kronik Bisa Dicegah Kok (Online),

(http://health.detik.com/read/2015/03/12/173628/2857261/763/tak-bisa-sembuh-dan-tak-bergejala-penyakit-ginjal-kronik-bisa-dicegah-kok, diakses 20 Februari 2016, pukul 19.05).

Venus, Antar. 2012. Manajemen Kampanye: Panduan Teoretis dan Praktis dalam Mengefektifkan Kampanye Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekata Media. Young, Bessie & Feldman, Harold, 2014. The Kidneys and How They Work.

(Online)

http://www.niddk.nih.gov/health-information/health-topics/Anatomy/kidneys-how-they-work/Pages/anatomy.aspx, diakses 20 Februari 2016, pukul 19.00)