Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin T1 132011035 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Pada dasarnya, manusia merupakan

makhluk sosial yang selalu

membutuhkan orang lain untuk dapat mempertahankan hidupnya. Oleh
karena itu, proses kehidupan manusia yang dimulai sejak lahir hingga dewasa
mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu fase
perkembangan manusia adalah masa remaja. Masa remaja adalah periode
perkembangan dimana individu mendesak untuk mendapat otonomi dan
berusaha untuk mengembangkan jati diri mereka (Santrock, 2003). Anakanak yang patuh menjadi tidak patuh ketika menginjak usia remaja karena
pada usia tersebut konflik orang tua dan remaja meningkat lebih dari konflik
orang tua dan anak. Konflik orang tua dan remaja disebabkan karena
perbedaan dalam memandang sebuah permasalahan.
Gardner dalam Firman (2005) mengatakan bahwa orang yang memiliki
kecerdasan interpersonal akan memiliki suatu kecerdasan untuk memahami
perasaan, motivasi, tabiat dan hasrat dari orang lain. Mereka yang mempunyai
kecerdasan interpersonal mampu bekerja sama dalam organisasi serta
berkomunikasi secara lisan ataupun non lisan sama baiknya dengan orang

lain. Pada tahap yang mudah, kecerdasan ini termasuk kecerdasan seorang
anak-anak mengenal dan sensitive pada mood dari orang dewasa di
sekitarnya. Orang yang memiliki kecerdasan interpersonal yang rendah dapat
memunculkan konflik interpersonal.

1

Kebutuhan akan kecerdasan interpersonal diperlukan orang dalam
berinteraksi dengan sesama, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat. Hubungan interpersonal yang terjadi di kalangan remaja hanya
terjadi di sekolah karena masa remaja sebagian besar berada pada masa
sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Siswa yang sedang
memasuki masa remaja tentunya memiliki permasalahan yang lebih kompleks
dibandingkan dengan pada masa sebelumnya. Hal ini disebabkan karena pada
masa remaja individu sudah memasuki dunia pergaulan yang lebih luas
dimana pengaruh teman-teman dan lingkungan sosial akan menuntut remaja
untuk beradaptasi. Kecerdasan interpersonal merupakan tugas perkembangan
yang paling penting bagi seorang remaja dalam menjalankan hubungan
sosialnya. Kecerdasan interpersonal adalah bagaimana individu berinteraksi
dan berkomunikasi antara dua orang atau lebih dan dalam kegiatan itu terjadi

suatu proses psikologis yang bisa merubah sikap, pendapat, atau perilaku
orang yang sedang melakukan interaksi tersebut. Jika seorang remaja sudah
tidak mampu menjalin hubungan dengan teman sebayanya, maka
kemungkinan besar remaja tersebut akan menjadi individu yang terisolir yang
tidak

mampu

bergaul

dengan

lingkungan

sosialnya.

Kecerdasan

interpersoanal menjadi penting karena dalam kehidupan manusia tidaklah
bisa hidup sendiri, ada ungkapan “No man is an island” (tidak ada orang yang

dapat hidup sendiri) (May Lwin, 2008). Sesungguhnya orang memerlukan
orang lain agar mendapatkan kehidupan seimbang secara sosial, emosional
dan fisik. Kurangnya kecerdasan interpersonal adalah salah satu akar

2

penyebab tingkah laku yang tidak diterima secara sosial. Remaja yang
memiliki kecerdasan interpersonal yang rendah nantinya cederung tidak peka,
tidak peduli, egois dan menyinggung perasaan orang lain.
Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru pembimbing di
SMA Negeri 1 Tengaran yaitu Ibu Sunari pada 5 Mei 2015, diperoleh data
bahwa siswa kelas XI IS 3 SMA Negeri 1 Tengaran mempunyai masalah
kecerdasan

interpersonal.

Hal

tersebut


perlu

adanya

upaya

dalam

mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa. Untuk
membantu meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa, dapat dilakukan
melalui layanan bimbingan dan konseling. Kecerdasan interpersonal
merupakan salah satu dari tugas perkembangan pada usia remaja yang perlu
dikembangkan. Adanya kecerdasan interpersonal yang dimiliki siswa akan
membantu siswa dalam mencapai tugas-tugas perkembangan selanjutnya.
Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMAN 1
TENGARAN

ditemukan semua siswa kelas XI IS 3 yang memiliki

kecerdasan interpersonal dengan kategori tinggi, sedang dan rendah seperti

tampak pada tabel berikut :
Tabel 1.1
Tabel Hasil Inventori Kecerdasan Interpersonal
Di SMA N 1 Tengaran
Interval
96-128
64-95
32-63

Kategori
Tinggi
Sedang
Rendah
Total

3

Frekuensi
14
8

10
32

Presentase (%)
43,75 %
25,00 %
31,25 %
100%

Dari tabel diatas dapat diketahui terdapat 14 siswa mempunyai
kecerdasan interpersonal dengan kategori tinggi, terdapat 8 siswa memiliki
kecerdasan interpersonal dengan kategori sedang dan 10 siswa memiliki
kecerdasan interpersonal dengan kategori rendah, oleh karena itu kecerdasan
interpersonal

dengan

kategori

rendah


dan

sedang

tersebut

perlu

dikembangkan. Apabila kecerdasan interpersonal siswa yang berkategori
rendah dan sedang tidak diatasi maka siswa akan mengalami hambatan dalam
interaksi sosial . Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan untuk mengkaji
lebih lanjut tentang “Meningkatkan kecerdasan interpersonal melalui teknik
sosiodrama pada siswa kelas XI IS 3 SMA Negeri 1 Tengaran Tahun Ajaran
2015/2016”.
Dalam layanan bimbingan kelompok terdapat teknik sosiodrama yang
dipandang tepat dalam membantu siswa untuk meningkatkan kecerdasan
interpersonal. Teknik sosiodrama sebagai media dalam upaya membimbing
individu yang memerlukan dengan memanfaatkan dinamika kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Dengan teknik sosiodrama siswa dapat saling

berinteraksi

antar anggota kelompok dengan berbagai

pengalaman,

pengetahuan, gagasan atau ide-ide dan diharapkan dapat memberikan
pemahaman siswa mengenai kecerdasan interpersonal. Selain untuk
membantu memecahkan permasalahan secara bersama, dalam kegiatan
bimbingan kelompok ini mereka juga bisa berlatih cara meningkatkan
kecerdasan interpersonal siswa dihadapan siswa lain dan juga dapat melatih
mengungkapkan maksud dan keinginan mereka, serta memodifikasi tingkah

4

laku mereka sampai orang lain mempersepsikannya sebagaimana yang
mereka maksud.
Roestiyah (2008) mengemukakan bahwa dengan menggunakan teknik
sosiodrama siswa dapat mendramatisasikan tingkah laku, atau ungkapan
gerak-gerik wajah seseorang dalam sosial antar manusia, atau siswa dapat

memainkan peranan dalam dramatisasi masalah sosial atau psikologis.
Melalui kegiatan sosiodrama, akan terjadi interaksi antar anggota kelompok
dan akan timbul rasa saling percaya untuk mengungkapkan masalah. Dari
hasil pembahasan dalam teknik sosiodrama maka anggota kelompok (siswa)
dapat belajar dari pengalaman baru yang berupa penilaian ingatan dan
pemahaman yang alami.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Fadhilatul (2010),
tentang efektivitas penggunaan tekhnik sosiodrama untuk meningkatkan
kecerdasan interpersonal siswa kelas VII SMP NEGRI I Krembung
Sidoharjo. Didapatkan hasil F=2.087 dan P

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin T1 132011035 BAB II

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin T1 132011035 BAB IV

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin T1 132011035 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin

0 0 42

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konsep Diri dengan Kemandirian Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bancak Kabupaten Semarang T1 132008038 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konsep Diri dengan Perilaku Konsumtif pada Siswa Kelas VIII SMP Masehi T1 132010001 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Komunikasi Interpersonal Siswa SMA 1 Kertek Wonosobo T1 132008058 BAB I

0 2 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin

0 0 16

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Interpersonal Orangtua dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak: Studi pada Keluarga dari Anak Tuna Daksa yang Bersekolah di SLB Anugeraharanganyar, Surakarta T1

0 0 6