Peningkatan prestasi belajar sejarah melalui pendekatan CTL model Problem Solving pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu tahun ajaran 2012/2013.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH
MELALUI PENDEKATAN CTL MODEL PROBLEM SOLVING PADA
SISWA KELAS XI IPS 2 SMA PANGUDI LUHUR ST. LOUIS IX
SEDAYU TAHUN AJARAN 2012/2013
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:
SRI HARTATI
NIM: 08 1314 029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH
MELALUI PENDEKATAN CTL MODEL PROBLEM SOLVING PADA
SISWA KELAS XI IPS 2 SMA PANGUDI LUHUR ST. LOUIS IX
SEDAYU TAHUN AJARAN 2012/2013
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:
SRI HARTATI
NIM: 08 1314 029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :
x

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria memberikan kekuatan dan
perlindungan dalam di setiap langkah hidupku.

x

Kedua orangtua tercinta Roberto Limpo dan Lidia N yang telah mendidik,
membesarkan, memberi dukungan, baik materil maupun moril serta
menyayangiku hingga saat ini.

x

Kepada kedua adikku Fransiskus Sugiono dan Yustina Marisa yang selalu
memberi motivasi dan dukungan.

iv

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku.
By: Filifi 4:13
Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka hal yang harus
dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya
atau tidak.
By: Ernest Newman

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Juni 2013
Penulis

Sri Hartati

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama
Nomor Mahasiswa
Prodi

: Sri Hartati
: 081314029
: Pendidikan Sejarah

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI
PENDEKATAN CTL MODEL PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS
IX IPS 2 SMA PANGUDI LUHUR ST. LOUIS IX SEDAYUTAHUN

AJARAN 2012/2013
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 7 Juni 2013

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI
PENDEKATAN CTL MODEL PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS
X I IPS 2 SMA PANGUDI LUHUR ST. LOUIS IX SEDAYU TAHUN
AJARAN 2012/2013
Ole h
Sri Hartati
Universitas Sanata Dharma
2013
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar
sejarah melalui pendekatan CTL model Problem Solving pada siswa kelas XI IPS
2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu tahun ajaran 2012/2013, tentang
perkembangan kehidupan Negara-Negara Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Hopkins,
dengan subyek penelitian siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX
Sedayu tahun ajaran 2012/2013 berjumlah 36 siswa. Metode penelitian meliputi 4
tahap, yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan Tindakan, Observasi dan Refleksi.
Instrumen yang digunakan (1)Lembar observasi untuk guru, (2)Lembar observasi
untuk siswa, dan (3)Tes. Analisis data dengan menggunakan teknik analisis

deskriptif dan persentase
Hasil penelitian ini menunjukkan terjadi peningkatan prestasi belajar sejarah
setelah penerapan pendekatan CTL model Problem Solving baik dari segi nilai
rata-rata maupun kemampuan dalam mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) sebesar 70. Dari segi nilai rata-rata keadaan awal prestasi belajar sebesar
60,63, setelah dilakukan tindakan pada siklus I meningkat menjadi 73,08 dan pada
siklus II meningkat menjadi 80,41, dengan selisih antara siklus I dan II sebesar
7,33%. Sedangkan dari segi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), pada keadaan
awal terdapat 7 orang dari 36 siswa (19,44%) yang tuntas, pada siklus I meningkat
menjadi 21 orang dari 36 siswa (58,33%), dan pada siklus II meningkat lagi
menjadi 33 orang dari 36 siswa (91,67%).

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ABSRTACT

THE IMPROVEMENT ON THE STUDENTS’ ACHIEVEMENT IN
STUDYING HISTORY USING CTL APPROACH PROBLEM SOLVING
ON ELEVENTH GRADE OF 2 IPS OF SENIOR OF ST LOUIS IX SMA
PANGUDI LUHUR SEDAYU 2012/2013
By
Sri Hartati
University Of Sanata Dharma
2013
This study aims to improve the students’achievement in studying history
using CTL Approach on eleventh grade of 2 IPS of senior of St Louis IX SMA
Pangudi Luhur Sedayu 2012/2013. The study was to analysed the development of
the Hindu-Budha kingdoms in Indonesia.
The study was classified as Class Action Resarch (PTK) using Hopkins’
model. The Subject were 36 students of the eleventh grade of 2 IPS of SMA St.
Louis IX Pangudi Luhur Sedayu year 2012/2013. The Research Method
encompassed four steps, namely: Planning, Implementation, observation and
reflection. The instruments employed were: (1)Teacher’s observation sheet, (2)
Students’ observation sheet, (3) Test. This study implemented descriptive
analysis using descriptivetechnique and percentage.
The result of the research shows that the students’achievement improve in
studying history after CTL Approach model Problem Solving has implemented
for obtaining the average score and the minimum standard (KKM) % 70. The
previous average of the score of the student’achievement was 60,63. The average
score was increasing after doing the experiment in the first cycle which was 70,08
and the second cycle increased to 80,41, the interval between the first and the
second cycle is 7,33%. Mean while the students’achievementon obtaining the
minimum standard (KKM)% 70, in the previous state increased from 7 students
out of 36 students (19,44%). In the first cycle increased to 21 students of 36
students (58,33%), in the first stage; and than in the second cycle increased up to
33 students out of 36 student (91,67%).

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat, petunjuk dan nikmat-Nya dalam mengerjakan skripsi
ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Terselesaikannya pembuatan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1.

Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Bapak Y.R. Subakti, M. Pd selaku Dosen pembimbing I yang membimbing
penulis dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.

3.

Ibu Dra. Th. Sumini M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan
mendampingi, meluangkan waktu, tenaga, dan dengan penuh kesabaran
membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4.

Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur St.Louis IX Sedayu Br. Agustinus
Mujiya, S. Pd.,FIC dan Bapak Drs. Paulus Samsuhari selaku guru mata
pelajaran Sejarah serta para siswa yang telah bersedia menyediakan waktu
untuk bekerjasama membantu penulis dalam penelitian skripsi ini.

5.

Teman-teman kelompok payung beserta seluruh teman-teman prodi
Pendidikan Sejarah angkatan 2008 yang telah memberikan dukungan dan
kerjasama selama ini.
Tulisan dalam karya ini disadari penulis masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu saran dan kritik terhadap karya ini sangat dihargai demi membantu
perkembangan penulis. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 7 Juni 2013

Penulis
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................

iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS....................................

vii

ABSTRAK...................................................................................................

viii

ABSTRACT ................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR .................................................................................

x

DAFTAR ISI ...............................................................................................

xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR...................................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah .....................................................................

1

B. Rumusan Masalah...............................................................................

4

C. Cara Pemecahan Masalah ...................................................................

5

D. Batasan Masalah .................................................................................

5

E. Tujuan Penelitan .................................................................................

5

F. Manfaat Penelitian ..............................................................................

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................

8

A. KajianTeori ........................................................................................

8

1. Prestasi Belajar Sejarah....................................................................

8

2. Konsep Belajar Contextual Teaching and Learning dalam
Pembelajaran Sejarah .......................................................................

16

3. Konsep Pembelajaran model Problem Solving ................................

21

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Kerangka Berpikir ..............................................................................

23

C. Hipotesis Tindakan .............................................................................

24

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

25

A. Setting Penelitian ................................................................................

25

B. Metode dan Instrumen pengumpulan data ...........................................

26

1. Metode Pengumpulan Data ..............................................................

26

a. Observasi .....................................................................................

27

b. Tes ................................................................................................

27

c. Diskusi..........................................................................................

27

2. Instrumen Pengumpulan Data ..........................................................

27

C. Tehnik Analisis Data ..........................................................................

31

1. Data Kualitatif .................................................................................

31

2. Data Kuantitatif ...............................................................................

32

3. Nilai Final........................................................................................

33

D. Prosedur Penelitian .............................................................................

36

E. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................

37

F. Indikator keberhasilan.........................................................................

40

G. Jadwal Penelitian ................................................................................

41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................

42

A. Keadaan Awal Belajar Sejarah ..........................................................

42

1. Siklus I ............................................................................................

44

a. Perencanaan ..................................................................................

44

b. Pelaksanaan ..................................................................................

45

c. Observasi ......................................................................................

46

d. Refleksi ........................................................................................

54

2. Siklus II ...........................................................................................

56

a. Perencanaan ..................................................................................

56

b. Pelaksanaan ..................................................................................

56

c. Observasi ......................................................................................

58

d. Refleksi ........................................................................................

66

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Komparasi .........................................................................................

67

C. Pembahasan ......................................................................................

70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

74

A. Kesimpulan .......................................................................................

74

B. Saran ................................................................................................

74

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

76

LAMPIRAN ................................................................................................

81

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel

1

: Ranah Kognitif ........................................................................ 9

Tabel

2

: Ranah Afektif .......................................................................... 11

Tabel

3

: Ranah Psikomotor ................................................................... 13

Tabel

4

: Tahap pembelajaran Problem Solving ...................................... 22

Tabel

5

: Contoh Tabel distribusi frekuensi dengan panjang kelas yang
Sama ....................................................................................... 35

Tabel

6

: Indikator keberhasilan ............................................................. 40

Tabel

7

: Jadwal Penelitian ..................................................................... 41

Tabel

8

: Prestasi Siswa Kondisi Awal ................................................... 43

Tabel

9

: Observasi Terhadap Diskusi dan Presentasi Pada Siklus I ........ 48

Tabel

10 : Hasil Tes Harian...................................................................... 50

Tabel

11 : Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I ........................................ 52

Tabel

12 : Daftar Distribusi Frekuensi Prestasi Siswa Siklus I .................. 54

Tabel

13 : Observasi Terhadap Diskusi dan Presentasi Pada Siklus II....... 59

Tabel

14 : Hasil Tes Harian...................................................................... 62

Tabel

15 : Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II ....................................... 63

Tabe

16 : Daftar Distribusi Frekuensi Prestasi Siswa Siklus II ................ 65

Tabel

17 : Komparasi Prestasi Pra Tindakan dan Siklus I ........................ 67

Tabel

18 : Komparasi Prestasi Siklus I dan Siklus II ................................ 69

Tabel

19 : Selisih peningkatan prestasi Pra Tindakan,Siklus I dan
Siklus II .................................................................................. 71

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar I : Kerangka Berpikir dengan model pembelajaran Pendekatan
CTL model Problem Solving ...................................................... 24
Gambar 2: Desain Penelitian....................................................................... 26
Gambar 3: Bagan Perhitungan nilai final .................................................... 33

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian dari Ketua Jurusan IPS ...............................79
Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian daari Sekolah .................................80
Lampiran 3 : Silabus .......................................................................................81
Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ...........................................84
Lampiran 5 : Lembar Insterumen Penilaian Kemampuan Guru Siklus I .........97
Lampiran 6 : Lembar Insterumen Penilaian Kemampuan Guru Siklus II .......105
Lampiran 7 : Lampiran Materi ........................................................................106
Lampiran 8 : Lembar Kisi-kisi soal Ulangan Siklus I dan II ...........................128
Lampiran 9 : Soal Ulangan Siklus I dan II .......................................................131
Lampiran 10 : Kunci Jawaban Siklus I dan II ....................................................140
Lampiran 11 : Tabel Valididasi Soal Siklus I dan II ..........................................141
Lampiran12 : Lampiran Foto............................................................................142

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Pendidikan

tersebut ditempuh oleh seseorang melalui sarana formal (di sekolah) dan non
formal (di rumah). Bila pendidikan ditempuh di lembaga non formal yang
memiliki andil besar adalah orang tua dan lingkungan sosial, maka di sekolah
yang memiliki andil besar terhadap keberhasilan siswa dalam perkembangan
intelektualitasnya adalah guru itu sendiri untuk itu kreativitas seorang guru
memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam keberhasilan siswa, hal ini
dikarenakan guru merupakan tokoh utama dan memiliki peranan yang sangat
penting dalam proses pembelajaran. Adapun peranan guru antara lain,
mengkomunikasikan pengetahuan, guru sebagai model dan sebagai pribadi,1 oleh
karena guru memiliki peranan yang sangat penting dalam mengkomunikasikan
pengetahuan kepada siswa, hendaknya terjalin komunikasi yang baik
diantaranya, hal ini bertujuan agar dalam proses pembelajaran tercipta suasana
yang hidup didalam kelas, dengan demikian tujuan pembelajaran yang akan
dicapai guru dan siswa dapat terlaksana dengan baik.
Kemajuan teknologi dan komunikasi sekarang ini ternyata berdampak juga
pada dunia pendidikan di Indonesia. Kemajuan teknologi dan komunikasi ini

1

Nasution, S, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: PT. Bina
Aksara, 1982, hal. 16-17

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

memberi dampak positf karena dapat membantu dalam mengajar terutama bagi
guru-guru baru terbiasa dengan penggunaan teknologi. Hal ini berbanding
terbalik dengan guru-guru senior, ada beberapa guru senior belum bisa mengikuti
perkembangan dan kemajuan teknologi, akibatnya mereka tetap menggunakan
cara-cara mengajar yang cenderung konvensional dengan pengunaan metode
ceramah dan media pengajaran yang tidak di sesesuaikan dengan kemajuan dan
kebutuhan dalam pengajaran. Sebagai contoh dalam mengajar guru kerap kali
memaparkan teori- teori dan fakta-fakta secara lisan didepan kelas, sehingga
muncul kesan bahwa guru berbicara sendiri tanpa memperdulikan apakah siswa
memahami atau tidak apa yang telah disampaikannya. Keadaan- keadaan
semacam ini menyebabkan munculnya ketidaktertarikan terhadap pelajaran, rasa
bosan, dan munculnya rasa kantuk pada saat pembelajaran berlangsung, hal ini
berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa terhadap pelajaran sejarah.
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SMA Pangudi Luhur St.
Louis IX Sedayu, rendahnya prestasi siswa terhadap pelajaran sejarah juga
dipengaruhi oleh cara mengajar guru yang sangat konvensional, karena
penggunaan metode dan media yang digunakan oleh guru tidak sesuai dengan
materi yang diajarkan. Pada saat guru menyampaikan materi didepan kelas siswa
bukan memperhatikan dan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru,
melainkan sibuk berbicara dengan teman disekitarnya, padahal agar tujuan
pembelajaran dapat berjalan dengan baik komunikasi yang baik sangat
diperlukan antara guru dan siswa. Pada akhirnya keadaan ini berdampak pada
kurangnya pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap palajaran yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

disampaikan oleh guru dan rendahnya prestasi belajar siswa terhadap pelajaran
sejarah. Rendahnya prestasi siswa terhadap pelajaran sejarah didasarkan pada
data observasi peneliti yang menunjukan bahwa 80,55% atau 29 orang siswa
yang tidak mampu mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah sebesar
70, sedangkan yang mampu mencapai KKM hanya 19,44% atau 7 orang saja.
Berdasarkan pengalaman diatas pendekatan CTL dengan model Problem
Solving dirasa cocok digunakan sebagai sarana untuk memecahkan persoalan
yang dihadapi oleh siswa yang pada akhirnya dapat menciptakan dan
memunculkan semangat siswa untuk belajar sejarah. Pemilihan metode Problem
Solving dengan pendekatan CTL ini dikarenakan metode ini cocok dengan situasi
dan kondisi siswa yang cenderung suka berbicara dengan teman-temannya
disamping pada saat guru menjelaskan dan juga keberanian para siswa dalam
menjawab pertanyaan yang terkadang diajukan oleh guru. Selain itu penggunaan
metode Problem Solving dapat merangsang pengembangan kemampuan berpikir
siswa secara kreatif dan menyeluruh. Hal ini dkarenakan dalam proses belajarnya
siswa banyak melakukan proses belajar yang runtut dengan menyoroti
permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencapai pemecahannya.
Dasar peneliti menggunakan pendekatan CTL model Problem Solving
sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah karena
melihat keberhasilan Muhammad Basri dalam skripsinya yang berjudul
“Efektivitas Metode Problem Solving Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di Kelas XI IPS 1 SMA N 1 Batang Hari
Lampung Timur Tahun Pelajaran 2007 / 2008”. Penelitian tersebut berhasil dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

dibuktikan pada siklus I efektivitas metode Problem Solving sebesar 52,8%
siklus II sebesar 61,1% dan siklus III sebesar 66,7%. Sedangkan rata- rata
aktivits belajar siswa pada siklus I sebesar 55,5%, siklus II sebesar 69,8% dan
pada siklus III sebesar 82,5%.2 Sedangkan Erlina Supriyati Martiningrum dalam
skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)
dalam Pembelajaran Sejarah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
dan Hasil Belajar : Studi Pada Siswa Kelas X1.IPS SMA Negeri 1 Purwokerto
Tahun Pelajaran 2012/2013” juga mampu meningkatkan nilai rata-rata siswa
pada setiap siklusnya siklus I ; 63,16%, kemudian pada siklus II meningkat
menjadi 73,68% dan pada siklus III meningkat lagi menjadi sebesar 92,11%.
Keberhasilan peneliti-peneliti sebelumnya ini mendorong peneliti untuk
melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan CTL dengan model
Problem Solving pada kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St Louis IX Sedayu.
Penelitian ini sekaligus memberikan inspirasi bagi peneliti lain dan para guru
untuk menggunakan Problem Solving pada materi tertentu dalam pembelajaran
sejarah.
B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, maka

peneliti mengambil rumusan masalah: Apakah pendekatan CTL model Problem
Solving dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi

2

http//Lampung-ptk.html/diunduh pada tanggal 29 Juni 2013 jam 10.06

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

Luhur St Louis IX Sedayu, pada materi menganalis perkembangan kehidupan
negara-negara kerajaan Hindu-Budha di Indonesia?
C.

Cara Pemecahan Masalah
Cara pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan

kelas ini adalah penerapan pendekatan CTL meode Problem Solving. Penggunaan
pendekatan dan model tersebut diharapkan dapat meningkatkatan prestasi belajar
sejarah pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St Louis IX Sedayu
tahun ajaran 2012/2013, pada materi menganalisis perkembangan kehidupan
negara-negara kerajaan Hindu-Budha di Indonesia.
D.

Batasan Masalah
Pada penelitian ini penulis hanya membahas tentang peningkatan prestasi

belajar sejarah melalui pendekatan CTL model Problem Solving pada materi
menganalis perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan Hindu-Budha di
Indonesia.
E.

Tujuan Penulisan

Penelitian ini bertujuan untuk:
Mendeskripsikan peningkatkan prestasi belajar sejarah pada siswa kelas XI
IPS 2 SMA Pangudi Luhur St Louis IX Sedayu melalui pendekatan CTL model
Problem Solving pada

materi tentang menganalis perkembangan kehidupan

negara-negara kerajaan Hindu-Budha di Indonesia.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

F.

6

Manfaat Penulisan
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi dan
sumber bagi peneliti-peneliti lainnya di Universitas Sanata Dharma yang
akan melelaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
2. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan sarana belajar
bagi guru di sekolah, khususnya penggunaan metode yang bervariasi
dalam upaya membangkitkan minat siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran di kelas.
3. Bagi siswa.
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu sekaligus dapat
meningkatkan prestasi siswa kelas XI IPS 2 terhadap pelajaran Sejarah.
4. Bagi Guru
Penelitian

ini

diharapkan

dapat

menambah

wawasan

dan

pengetahuan guru khususnya dalam kegiatan pembelajaran didalam kelas,
karena dalam kegiatan pembelajaran tersebut guru diperkenalkan dengan
metode dan media pembelajaran yang baru, sehingga dengan demikian
dapat menjadi sarana bagi guru untuk lebih mengembangkan metode
pembelajaran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

5. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menjadi sarana belajar bagi peneliti untuk masa
sekarang maupun masa yang akan datang, karena lewat penelitian ini
peneliti

mendapat

banyak

pengalaman

memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas.

dan

pembelajaran

dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Prestasi Belajar Sejarah.
Dalam melakukan proses belajar tentunya setiap orang memiliki tujuan
yang ingin dicapai, tujuan yang ingin dicapai tersebut berupa hasil belajar. Hasil
belajar ini dapat dilihat dari tes maupun non-tes yang dilakukan setiap
berakhirnya setiap sub bahasan maupun setiap bab, perolahan hasil tes dan nontes inilah yang selanjutnya disebut sebagai prestasi dalam belajar. Prestasi
merupakan bukti keberhasilan yang dicapai seseorang setelah melakukan usahausaha belajar.Selain itu juga ada pendapat yang mengatakan bahwa prestasi
merupakan hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam
bentuk simbul, huruf, maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah
dicapai oleh setiap anak/siswa pada periode tertentu.3Prestasi berarti hasil yang
telah dicapai, sedangkan pengertian belajar adalah berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu.Prestasi belajar tersebut mencakup kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik. Adapun cakupan dari ranah kognifitif afektif dan
psikomotorik adalah sebagai berikut:4

3
4

Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta, Gramedia,198, hal. 102

Bermawi Munthe, Desain Pembelajaran, Yogyakarta, Pustaka Insan Madani, 2009, hal. 40

8

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

a. Ranah Kognitif.
Ranah kognitif memuat tentang perilaku-perilaku yang menekankan
aspek intelektual, seperti pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesa dan evaluasi.5 Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1 : Ranah Kognitif
Perubahan
Knowledge
(Pengetahuan)

Comprehension
(pemahaman)

Application
(penerapan)

Ibid, hal. 41.

Kemampuan Internal
1. Menyebut kembali
informasi (istilah,
fakta, aturan, dan
metode)

1. Menjelaskan
informasi dengan
bahasa sendiri
2. Memecahkan
3. Memperkirakan
4. Menentukan
(metode/prosedur)
5. Memeahami
(konsep/kaidah/prinsi
p, kaitan antara fakta,
isi pokok)
1. Menginterprestasikan
(tabel, grafik, bagan)
2. Mengaplikasikan
pengetahuan atau
generalisasi kedalam
situasi baru
3. Memecahkan
masalah yang
formulatif
4. Membuat bagan dan
grafik
5. Menggunakan
(rumus, kaidah,
formula, metode,

Kata Kerja Operasional
1. Menyebutkan
kembali.
2. Menghapal.
3. Menunjukkan
4. Menggarisbawahi.
5. Menyortir.
6. Menyatakan
1. Menjelaskan
2. Mendiskripsikan
3. Membuat pernyataan
ulang
4. Menguraikan
5. Menerangkan
6. Mengubah
7. Memberi contoh
8. Menerangkan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mengoprasikan
Mendemonstrasikan
Menghitung
Menghubungkan
Membuktikan
Menghasilkan
Menunjukan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Perubahan

Kemampuan Internal

10

Kata Kerja Operasional

prosedur, konsep.
Analysis
(analisis)

Synthesis
(Sintesa)

Evaluation
(Evaluasi)

1. Menguraikan
pengetahuan kebagiankebagiannya dan
menunjukan hubungan
di antara bagianbagian tersebut.
2. Membedakan (fakta,
data dari kesimpulan).
3. Menganalisis (struktur
dasar, bagian-bagian,
hubungan antara)
1. Memadukan bagianbagian pengetahuan
menjadi satu keutuhan
dan membentuk
hubungan kedalam
situasi baru.
2. Menghasilkan
(klasifikasi, karangan,
krangka teoritis.
3. Menyusun (rencana,
sekema, program
kerja)
1. Membuat penilaian
berdasarkan kriteria.
2. Menilai berdasarkan
norma internal (hasil
karya, karangan,
pekerjaan, khotbah,
program penataran).
3. Mempertimbangkan
(baik, buruk, pro
kontra, untung rugi)

1.
2.
3.
4.
5.

Membandingkan.
Mempertentangkan.
Memisahkan.
Menghubungkan.
Membuat diagram/
skema.
6. Menunjukan
hubungan.
7. Mempertanyakan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Mengategorikan.
Mengombinasikan.
Mengarang.
Menciptakan.
Mendesain/merancang
Menyusun kembali.
Merangkaikan.
Menyimpulkan.
Membuat pola

1. Mempertahankan
2. Mengategorikan
3. Mengobinasikan
4. Mengarang
5. Menciptakan
6. Mendesain
7. Mengatur
8. Menyusun kembali
9. Merangkaikan
10. Menghubungkan
11. Menyimpulkan
12. Merancang
13. Membuat pola
14. Memberikan argumen

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

b. Ranah Afektif.
Ranah afektif memuat tentang hal-hal yang menekankan aspek
penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan sikap, organisasi, pembentukan
karakter atau pola hidup.6 Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 2 : Ranah Afektif
Perubahan
Receiving
(penerimaan)

Responding
(partisipasi)

Valuing
(Penilaian/
Penentuan sikap)

6

Ibid.,hal. 42

Kemampuan Internal
1. Menunjukan
(kesadaran,
kemauan, perhatian)
2. Mengakui
(kepentingan,
perbadaan)

Kata Kerja Oprasional

1. Menanyakan
2. Memilih
3. Mengikuti
4. Menjawab
5. Melanjutkan
6. Memberikn
7. Menyatakan
8. Menempatkan
1. Mematuhi
1. Melaksanakan
(peraturan, tuntunan, 2. Membantu
perintah)
3. Menawarkan
2. Ikut serta aktif (di
4. Menyambut
laboratorium,
5. Menolong
diskusi, belajar
6. Mendatangi
kelompok)
7. Menyumbangkan
8. Menyesuaikan diri
9. Menampilkan
10. Membawakan
11. Menyatakan
persetujuan
1. Menerima suatu nilai 1. Melaksanakan
2. Menyukai
2. Mengikuti
3. Menyepakati
3. Menyatakan pendapat
4. Menghargai (karya
4. Mengambil prakarsa
seni, sumbangan
5. Ikut serta
ilmu, pendapat)
6. Bergabung
5. Bersikap (positif
7. Mengundang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Perubahan

Kemampuan Internal
atau negative)
6. Mengakui

Organization
(organisasi)

1. Membentuk sistem
nilai
2. Menangkap relasi
antar nilai
3. Bertanggung jawab
4. Mengintegrasikan
nilai

Characterization 1. Menunjukan
(pembentukan
(kepercayaan diri,
karakter atau pola
disiplin pribadi,
hidup)
kesadaran)
2. Mempertimbangkan
3. Melibatkan diri

12

Kata Kerja Oprasional
8. Mengusulkan
9. Membela
10. Menuntun
11. Membenarkan
12. Menolak
13. Mengajak
1. Berpegang pada
2. Mengintegrasikan
3. Mengaitkan
4. Menyusun
5. Mengatur
6. Mengubah
7. Memodifikasi
8. Menyempurnakan
9. Menyesuaikan.
10. Menyamakan
11. Mebandingkan
12. Mempertahankan
1. Bertindak
2. Menyatakan
3. Memperlihatkan
4. Mempraktekkan
5. Melayani
6. Mengundurkan diri
7. Membuktikan
8. Menunjukan
9. Bertahan
10. Mempertimbangkan
11. Mempersoalkan

c. Ranah Psikomotor.
Ranah psikomotor memuat tentang hal-hal yang menekankan aspek
persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan mekanis terbiasa, gerakan
respons kompleks.7Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
Tabel 3 : Ranah Psikomotor

7

Ibid, hal. 44

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Perubahan

13

Kemampuan Internal

Kata Kerja Oprasional

Perception
(persepsi)

1. Menfsirkan
rangsangan
2. Peka terhadap
rangsangan
3. Mendiskriminasikan

Set
(Kesiapan)

1. Berkonsentrasi
2. Menyiapkan diri
(fisik)

Guidded response
(gerakan
terbimbing)

1. Meniru contoh

Mechanism
(gerakan mekanis
terbiasa)

1.
2.

Complex overt
response (gerakan
respon kompleks)

1. Berketrampilan
(secara lancar,
luwes, supel, gesit,
lincah)

1. Memilih
2. Membedakan
3. Mempersiapkan
4. Menyisihkan
5. Menunjukkan
6. Mengidentifikasi
1. Melalui
2. Mengawali
3. Bereaksi
4. Mempersiapkan
5. Menanggapi
6. Mempertunjukan
1. Mempraktikan
2. Memainkan
3. Mengikuti
4. Mengerjakan
5. Membuat
6. Mencoba
7. Memperlihatkan
8. Memasang
9. Membongkar
1.
Membangun
2. Memasang
3. Membongkar
4. Memperbaiki
5. Melaksanakan
6. Mengerjakan
7. Menyusun
8. Menggunakan
9. Mengatur
10. Memainkan
11. Menangani
1. Membangun
2. Memasang
3. Membongkar
4. Memperbaiki
5. Melaksanakan
6. Mengerjakan
7. Menyusun
8. Menggunakan
9. Mengatur
10. Memainkan
11. Menangani
12. Mendemonstrasikan

Berkentrampilan.
Berpegang pada
pola

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Perubahan

Kemampuan Internal

Adaptation
(Penyesuaian pola
gerakan)

1. Menyesuaikan diri
2. Bervariasi

Origination
(Kreativitas)

1. Menciptakan
sesuatu yang baru
2. Berinisiatif

14

Kata Kerja Oprasional
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Mengubah
Mengadaptasi
Mengatur kembali
Membuat variasi
Merancang
Menyusun
Menciptakan
Mendesain
Mengombinasikan
Mengatur
Merencanakan

Berdasarkan tabel 1 2 dan 3 diatas sudah jelas bahwa dalam proses
pembelajaran siswa dituntut untuk memiliki kemampuan baik secara kognitif,
afektif dan psikomotorik agar tujuan pembelajaran terlaksana dengan baik dan
pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Menurut Masidjo, didalam bukunya yang berjudul Psokologi Belajar dan
Pembelajaran, mengatakan bahwa prestasi belajar siswa merupakan hasil yang
dicapai oleh siswa dalam suatu rangkaian pembelajaran yang dilakukan oleh
instansi pendidikan, dimana hasil tersebut dapat membuktikan kemampuan yang
dimiliki oleh para peserta didik. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil
evaluasi yang dilakukan.Seorang guru yang baik sangat tahu bagaimana kondisi
peserta didik yang diajarnya, untuk itu guru tersebut sangat tahu apa yang
dibutuhkan oleh siswa terkait kegiatan pembelajaran. Agar tujuan guru dan
murid dapat tercapai dengan baik, salah satu hal yang dapat dilakukan oleh guru
adalah menggunakan model, metode dan media dalam pembelajaran sejarah
yang bervariatif, sebab metode juga dapat digunakan sebagai alat untuk
mencapai tujuan pembelajaran, yaitu

alat untuk mencapai tujuan dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan
pengajaran.8Selain

metode

suasana

belajar

yang

kondusif

juga

dibutuhkan.Suasana kondusif yang dimaksud adalah suasana yang mendukung
bagi terciptanya suasana belajar, yaitu suasana yang interaktif.9
Menurut Winarno Surakhmand metode pembelajaran yang digunakan
harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti faktor anak didik, tujuan
pembelajaran, fasilitas belajar dan guru itu sendiri. Maka dari itu siapapun yang
menjadi guru harus mengenal, memahaminya dan mempedomaninya ketika
akan melaksanakan pemilihan dan penentuan metode.10Pemilihan dan penentuan
metode dilakukan dengan tujuan agar siswa tidak mengalami kejenuhan dalam
belajar dan bersemangat dalam belajar, Sehingga nantinya berimbas pada
peningkatan prestasi siswa itu sendiri.Dalam menghasilkan suatu prestasi belajar
sejarah, perlu adanya suatu kerjasama baik antara guru dengan siswa untuk
menjalankan proses mendapatkan suatu hasil dari proses tersebut, hasil yang
dicapai oleh siswa terhadap pelajaran sejarah tersebut didukung oleh beberapa
faktor seperti daya tangkap siswa itu sendiri, kemudian kreatifitas yang dimiliki
oleh guru dalam penyampaian materi supaya dapat ditangkap oleh siswa dengan
baik. Maka dari itu untuk memperoleh suatu prestasi belajar sejarah yang

8

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,
2010, hal. 75
9
Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran.Malang: Pustaka Jaya,1996,hal.38
10
Ibid, hal. 78-82

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

maksimal, maka perlu adanya kerjasama dengan baik antara siswa dengan guru
dalam prosesnya.11
Prestasi belajar sejarah adalah hasil yang diperoleh oleh siswa dari
kegiatan belajar mengajar sejarah. Dalam kegiatan belajar mengajar ini siswa
dituntut untuk aktif yang ditunjukan dengan suasana kelas yang hidup dengan
adanya interaksi antara guru dan siswa dalam pembelajaran terkait dengan
materi yang disampaikan. Penilaian prestasi tersebut diukur dengan sebuah tes,
baik tes tertulis maupun non tertulis, dari pengukuran tes tersebut maka
didapatlah nilai berupa angka maupun huruf, inilah nantinya yang disebut
dengan prestasi belajar sejarah. Tinggi rendahnya prestasi belajar sejarah
tersebut menunjukan tingkat penguasan siswa terhadap materi yang telah di
pelajari.
2. Konsep Pembelajaran Contextual Teaching and Learning(CTL) dalam
Pembelajaran Sejarah.
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning merupakan model
pembelajaran yang dapat membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran,
karena proses pembelajaran ditentukan dengan melihat kondisi nyata siswa,
sehingga dengan demikian guru dapat mengambil tindakan (terkait metode dan
media ) yang digunakan dalam pembelajaran.
Menurut Sugiyanto dalam bukunya yang berjudul Model-Model
Pembelajaran Inovatif mengatakan bahwaPembelajaranContextual Teaching
and
11

Learning

adalah

konsep

belajar

yang

mendorong

guru

Masidjo, Psikologi belajar dan pembelajaran.Yogyakarta: Bina Dharma Mulia, 2006.

untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa dan
juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapanya dalam kehidupan mereka sendiri-sendiri.12Landasan
filosofi CTL adalah Konstruktivisme yang menekankan bahwa belajar tidak
sekedar menghafal, tetapi siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan yang dia
miliki.Oleh sebeb itu pengetahuan terbentuk dari dua faktor yaitu obyek yang
menjadi bahan pengamatan dan kemampuan subyek untuk menginterprestasikan
obyek tersebut. PembelajaranCTL pada dasarnya mendorong agar siswa bisa
mengkosntruksiakan pengetahuan melalui proses pengamatan dan pengalaman
nyata yang dibangun oleh individu siswa.13Diharapkan dengan pendekatan CTL
proses pembelajaran dapat berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa
untuk bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.
Konsep pembelajaran Contextual Teaching and Learning juga membantu
guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka
sehari-hari. Oleh karena itu dalam pembelajaran Contextual Teaching and
Learning ini sebagai guru harus bisa melihat situasi dan kondisi nyata (keadaan
siswa saat itu), agar tujuan pembelajaran sejarah yang ingin dicapai dapat
terealisasi oleh guru dan siswa, sehingga pada perkembangan selanjutnya dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.

12

13

H. Sugiyanto, Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka,2009, hal. 14
Ibid.,hal.17

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

Jhonson dalam buku yang berjudul Model-Model Pembelajaran yang
Inovatif mengatakan bahwa sistem Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat
makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara
menghubungkan subyek-subyekakademik dalam konteks kehidupan keseharian
mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, sosial dan budaya mereka.
Untuk mencapai tujuan ini, sistem tersebut meliputi delapan komponen berikut:
membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, melakukan pekerjaan yang
berarti, melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, melakukan kerjasama,
berpikir kritis, kreatif dll.14
Dalam pembelajaran Contextual Teaching and learning (CTL) tugas guru
adalah membimbing peserta didik mencapai tujuannya, mengelola kelas sebagai
sebuah sistem yang bekerjasama untuk menemukan suatu yang baru bagi
anggota kelas, suatu yang baru itu baik pengetahuan maupun keterampilan yang
datang dari “menemukan sendiri”bukan dari apa kata guru. Selain itu guru lebih
banyak berururusan dengan startegi dari pada memberi informasi dengan kata
lain dalam pembelajaran sejarah penerapan pembelajaran Contextual Teaching
and Learning guru hanya sebagai fasilitator dan mediator bagi siswa yang
bertugas membimbing dan mengarahkan agar mendapat jalan bagi pemecahan
permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan materi yang dipelajari.

14

H. Tukiran Taniredja. Model-Model Pembelajaran Inovatif, Bandung Alfabeta, 2011, hal.49

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

Kokom Komalasari dalam bukunya yang berjudul Pembelajaran
Kontekstual Konsep dan Aplikasi mengemukakan bahwa: 15
Contextual Teaching and learning is a conseption of teaching and
learning tahat helps teachers relate subject matter content to real world
situations;and motivatates students to make connection batween knowledge and
itsapliccations to their lives as family mambers, citizens, and wokers and egage
in the hard work that learning requires.
Berdasarkan pernyataan diatas dengan demikian pembelajaran Kontektual
Learning merupakan konsep belajar dan mengajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga
negara dan pekerja.Contextual Teaching and Learning ini merupakan salah satu
model yang dapat digunakan untuk membantu siswa dan guru dalam proses
belajar dan mengajar dalam rangka mencapai tujuan tujuan pembelajaran.
Konsep pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam
pembelajaran sejarah dapat membantu akan dapat mendorong guru untuk
membantu siswa dalam proses pembelajaran sejarah dengan melihat situasi dan
kondisi nyata siswa, dengan demikian guru akan dengan mudah membantu
siswa untuk menghubungkan pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan
dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan demikian pembelajran sejarah
akan lebih terasa maknanya, sehingga pada akhirnya dengan pemahaman dan
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa tersebut akan dapat meningkatkan prestasi
belajar sejarah sesuai harapan guru dan siswa.Selain itu keterampilan guru
15

Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual konsep dan Aplikasi,Bandung PT. Refika
Aditama, 2010, hal. 6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

dalam bertanya sangat diperlukan, karena dengan bertanya guru dapat
menjadikan pembelajaran sejarah menjadi lebih produktif yang berguna untuk:16
a.
b.
c.
d.
e.

Menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam penguasaan pelajaran.
Membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.
Merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuatu.
Memfokuskan siswa pada sesuatu yang diinginkan.
Membimbing siswa untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu.
Dalam

setiap

pembelajaran

tentu

membutuhkan

permasalahan-

permasalahan yang hendak dipecahkan baik oleh individu maupun kelompok,
dalam pembelajaran CTL ini permasalahan tidak dipecahkan sendiri tetapi
membutuhkan sharing dengan orang lain, teman, antar kelompok, sumber
lainnya bukan hanya guru. Dalam pembelajaran CTL proses belajar lebih
ditekankan daripada hasil, keberhasilan pembelajaran tidak hanya ditentukan
oleh perkembangan kemampuan intelekual saja tetapi perkembangan seluruh
aspek. Oleh karena itu penilaian akan dilakukan terus menerus selama proses
pembelajaran berlangsung dan dilakukan secara terintegrasi. Secara sederhana
langkah-langkah pembelajaran CTL adalah sebagai berikut:17
a. Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna
dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkonstrukan
sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
b. Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
c. Mengembangkan sikap ingin tahu dengan bertanya.
d. Menciptakan masyarakat belajar(belajar dalam kelompok-kelompok).
e. Menghadirkan model-model sebagai contoh pembelajaran.
f. Melakukan refleksi di akhir pertemuan.
g. Melakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.

16
17

Ibid.,hal.18
Ibid.,hal.22

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

3. Konsep Pembelajaran Model Problem Solving
Kokom Komalasari dalam bukunya yang berjudul Pembelajaran
Kontekstual Konsep dan Aplikasi, dikatakan bahwa pembelajaran berbasis

masalah merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa dalam
memecahkan masalah dengan cara mengintegrasikan berbagai konsep dan
keterampilan dari berbagai disiplin ilmu.18Dalam hal ini siswa terlibat dalam
penyelidikan untuk menemukan pemecahan permasalahan yang dihadapi dan
kemudian mengintegrasikan berbagai konsep dari berbagai isi materi
pelajaran. Kegiatan siswa dalam pembelajaran ini adalah mengumpulkan
informasi yang berkaitan dengan pertanyaan (permasalahan) menyintesa, dan
mempresentasikan penemuannya kepada oranglain, proses pembelajaran yang
demikian dapat membantu siswa untuk berpikir kritis, memiliki keterampilan
dalam memecahkan persoalan dll. Selain itu metode Problem Solving yaitu
metode yang merangsang berpikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat
kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Dalam pelaksanaannya guru
tidak disarankan berorientasi, akan tetapi guru hanya melihat jalan pikir yang
disampaikan oleh siswa, pendapat siswa serta motivasi siswa untuk
mengeluarkan pendapat mereka, dan sekali-kali guru tidak boleh tidak
menghargai pendapat siswa sekalipun pendapat tersebut salah.19 Guru tidak
lagi berperan sebagai penguasa diatas panggung kelas, tetapi memandu dari
pinggir. Dari kalimat diatas sudah jelas bahwa guru hanya sebagai fasilitator

18
19

Ibid.,hal. 58
Ibid.,hal. 55

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

dan mediator bagi siswa dalam rangka membantu siswa berpkir aktif dan
mandiri.20
Menurut Made Wena dalam bukunya yang berjudul Strategi
pembelajaran Inovatif Kontemporer Satu Tinjauan Konseptual Ope

Dokumen yang terkait

Hubungan persepsi siswa tentang moving class dan hasil tes prestasi belajar sosiologi pada siswa kelas XI IPS di MAN 4 Jakarta

0 4 124

Peningkatan pemahaman wacana argumentasi melalui penerapan strategi PQ4R (penelitian tindakan pada siswa kelas XI SMA Islam Al-Mukhlisin)

1 18 89

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Upaya meningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran pkn pada pokok bahasan sejarah berdirinya asean melalui penerapan metode jigsaw pada siswa kelas VI di MI Arrobiatul Adawiyah Kota Tangerang Tahun ajaran 2012/2013

0 22 114

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Perbedaan hasil belajar siswa antara yang menggunakan pendekatan keterampilan proses melalui metode eksperimen dan pendekatan ekspositori melalui metode demonstrasi : quasi eksperimen pada kelas x SMA Negeri 2 Ciputat Tangerang

0 3 163

Peningkatan hasil belajar matematika siswa melalui pendekatan realistik pada pokok bahasan pecahan

2 17 79

Peningkatan hasil belajar IPS (pada studi perkembangan teknologi transportasi) melalui penerapan pendekatan belajar pembelajaran kontekstual siswa kelas IV MI Miftahusshibyan Curug Tangerang

1 19 97

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42

Hubungan motivasi belajar dan gaya belajar siswa dengan prestasi belajar matematika siswa mts Islamiyah Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

4 24 150