Analisa Peranan Controller Dalam Mendukung Ketepatan Pembayaran Gaji Dan Upah Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Kereta Api (Persero)).

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan usaha dan kegiatan operasinya

tentu saja dipengaruhi oleh banyak faktor. Pemeliharaan hubungan yang baik di antara

manajemen dan para pekerja merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan suatu

perusahaan. Dengan adanya Hubungan yang baik antara manajemen dengan karyawan

maka tentu saja dapat meningkatkan loyalitas terhadap perusahaan, sehingga dengan

loyalitas yang tinggi tersebut para karywan akan selalu berusaha memberikan hasil yang

terbaik bagi perusahaan.

Mungkin bagi sebagian perusahaan pemeliharaan hubungan yang baik dengan

para karyawannya bukan merupakan hal yang gampang untuk di wujudkan. Gaya

kepemimpinan dalam suatu perusahaan tidak jarang menjadi salah satu faktor

penghambat dalam mewujudkan hubungan yang baik antara perusahaan dengan para

karyawannya.

Untuk memelihara hubungan yang baik dengan para karyawan, salah satu cara

yang dapat dilakukan pihak manajemen perusahaan misalnya dengan memperhatikan

masalah gaji dan upah. Semakin besar gaji atau upah yang diterima seorang karyawan,

maka kinerja yang dihasilkan oleh karyawan tersebut juga cenderung semakin meningkat,

dan pada akhirnya dengan meningkatnya kinerja karyawan tersebut maka diharapkan

efisiensi dan efektifitas kegiatan operasional perusahaan dapat tercapai. Tingkat gaji yang

cukup baik tentu saja bukan satu-satunya hal yang dapat memotivasi kinerja karyawan.

Akan tetapi hal lain yang juga perlu mendapat perhatian serius dari perusahaan selain

masalah tingkat gaji adalah masalah ketepatan waktu dalam melakukan pembayaran gaji

karyawan.

Pemberian kompensasi yang tepat, serta ketepatan waktu pembayaran gaji dan

upah diharapkan dapat memberikan kepuasan serta mampu untuk memotivasi karyawan

dalam melakukan suatu pekerjaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk

mewujudkan hal tersebut, maka perusahaan memerlukan manajemen yang dapat

melaksanakan fungsinya dengan baik, yaitu manajemen yang mampu menciptakan,

menjalankan, dan mengawasi sistem pengendalian terhadap kegiatan operasional

perusahaan.

Agar fungsi dan kegiatan operasional dalam perusahaan dapat berjalan dengan

baik, terlebih dahulu diperlukan informasi mengenai data baik

financial

maupun

non-financial

. Sebelum diterapkan dalam kegiatan operasional perusahaan, harus ada

interpretasi dari informasi tersebut agar informasi dapat bermanfaat sesuai dengan tujuan

yang hendak dicapai. Hal tersebut dapat dilakukan oleh orang yang benar-benar mengerti

tentang bidang tersebut, cakap, serta memiliki pandangan dan wawasan yang luas

mengenai kondisi perusahaan. Untuk itu manajemen perusahaan membutuhkan bantuan

seorang

controller

untuk mengarahkan transaksi dapat dilaksanakan dengan

sebaik-baiknya.

Untuk menilai sejauh mana peranan

controller

dalam mendukung ketepatan

pembayaran gaji dan upah karyawan, maka penulis melakukan penelitian pada PT.

Kereta Api Indonesia (Persero), yang beralamat di Jalan Perintis KemerdekaanNo.1

Bandung. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa angkutan

darat.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

Dalam penelitian skripsi ini penulis menggunakan metode analisis deskriptiff,

sedangkan dalam pengumpulan data, penulis menyebarkan kuesioner kepada 35 orang

karyawan PT. Kereta Api.

Dari hasil jawaban responden kemudian penulis melakukan pengolahan data

secara statisitik dengan menggunakan program SPSS versi 11.5. Berdasarkan hasil

pengolahan dari SPSS penulis menyimpulkan bahwa

controller

memiliki peran yang

cukup signifikan sebesar 50,3% dalam mendukung ketepatan pembayaran gaji dan upah

karyawan, dan jika dilihat dari korelasinya controller dan proses penggajian memiliki

hubungan yang sangat erat karena memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,709

(mendekati 1). Sedangkan dilihat dari tingkat signifikansi korelasi satu sisi didapat nilai

sebesar 0,000, artinya korelasi antara controller dengan proses penggajian sangat nyata

karena nilai 0,000 jauh dibawah 0,05.


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

ABSTRAK

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah...1

1.2

Identifikasi Masalah...3

1.3

Maksud dan Tujuan Penelitian...4

1.4

Kegunaan Penelitian...4

1.5

Rerangka Pemikiran...6

1.6

Metode Penelitian...9

1.7

Lokasi dan Waktu Penelitian...10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep dan Pengertian Peranan...12

2.2 Controllership Sebagai Suatu Fungsi...14

2.2.1 Pengertian Controller...14

2.2.2 Fungsi Dasar Controller...16

2.2.3 Tanggungjawab Controller...17

2.2.4 Ciri-ciri Tugas Controller...19

2.2.5 Kualifikasi Controller...21

2.3 Gaji dan Upah...22

2.3.1 Pengertian Gaji dan Upah...22

2.4 Siklus Penggajian dan Kepegawaian...26

2.4.1 Pengertian Siklus Penggajian dan Kepegawaian...26


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.5 Fungsi dan Dokumen Terkait Dalam Siklus Penggajian danKepegawaian...28

2.6 Penyelewengan Atas Gaji dan Upah..30

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian...33

3.2 Sejarah Perkeretaapian Indonesia...33

3.3 Visi dan Misi Perusahaan...35

3.3.1 Visi Perusahaan...35

3.3.2 Misi Perusahaan...35

3.4 Tujuan dan Sasaran Perusahaan...36

3.4.1 Tujuan Perusahaan...36

3.4.2 Sasaran Perusahaan...36

3.5 Sarana dan Sumberdaya PT.Kereta Api...37

3.5.1 Sarana PT. Kereta Api...37

3.5.2 Sumber Daya Manusia PT. Kereta Api...41

3.6 Metodologi Penelitian...42

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data...44

3.6.2 Penentuan Responden...45

3.6.3 Langkah – langkah Penelitian...46

3.6.3.1 Teknik Pengembangan Instrumen...46

3.6.3.2 Skala Pengukuran...48

3.6.3.3 Operasionalisasi Variabel...48

3.7 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis...55

3.7.1 Analisa Data...55

3.7.2 Pengujian Hipotesis...55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian...59

4.1.1 Struktur Organisasi...59

4.1.2 Bagan Struktur Organisasi...60

4.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab...61


(5)

Universitas Kristen Maranatha

4.3.1 Status Pegawai...74

4.3.2 Penempatan Pegawai...75

4.3.3 Penerimaan Pegawai...75

4.3.4 Syarat – syarat Penerimaan Pegawai...76

4.3.5 Masa Pemagangan...77

4.3.6 Penetapan Sebagai Pegawai...78

4.3.7 Mutasi Jabatan...78

4.3.8 Kewenagan Mutasi Pegawai...80

4.3.9 Jenjang Pangkat Serta Golongan dan Ruangan...82

4.3.9.1 Jenis – jenis Kenaikan Pangkat...83

4.3.9.2 Promosi dan Rotasi Jabatan...83

4.3.9.3 Demosi...85

4.4 Hari Kerja dan Waktu Kerja...85

4.4.1 Kerja Lembur...86

4.5 Pembebasan dari Kewajiban Bekerja...86

4.5.1 Hari Libur Resmi...86

4.5.2 Cuti...87

4.6 Penghasilan dan Kesejahteraan...89

4.6.1 Komponen Penghasilan...89

4.6.1.1 Komponen – komponen Tunjangan Tetap...89

4.6.1.2 Komponen – komponen Tunjangan Tidak Tetap...90

4.6.2 Pemberian Kesejahteraan dan Jaminan Sosial...91

4.7 Perjalanan Dinas...93

4.8 Pelanggaran Disiplin dan Penjatuhan Sanksi...94

4.2 Pembahasan...96

4.2.1 Sistem dan Prosedur Penggajian dan Pengupahan PT. Kereta Api...96

4.2.2 Sistem Pengolahan Data...101


(6)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan...109

5.2 Saran...112

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

Tabel 4.1 : Tabel Skala Pengukuran...49

Tabel 4.2 : Descriptive Statistics...103

Tabel 4.3 : Correlations...104

Tabel 4.4 : Model Summary...105

Tabel 4.5 : Annova...106

Tabel 4.6 : Coeficients...106

Grafik 4.1 : Grafik Normal P-P Plot of Regression Standarized...108

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Upah Pekerja Kontrak Perusahaan.

Daftar Pembayaran Penghasilan Pegawai.

Nota Permintaan Dana.

Bukti Pembayaran.

Slip Gaji Masing – masing Pegawai.

Daftar Uang Gaji Yang Disetorkan Kembali Karena Tidak Dibayarkan.

Daftar Tahunan Tentang Penghasilan – Pemotongan – dan lainnya.


(7)

Universitas Kristen Maranatha

Daftar Rekapitulasi Absen.


(8)

(9)

(10)

(11)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rudolf Martua Parulian NRP : 0151076

Menyatakan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir atau Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.Serta apabila di kemudian hari diketahui pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pencabutan gelar dan pembatalan ijazah yang telah dikeluarkan.Demikian pernyataan saya.

Bandung, Februari 2007 Yang menyatakan,


(12)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan usaha dan kegiatan operasinya tentu saja dipengaruhi oleh banyak faktor. Pemeliharaan hubungan yang baik di antara manajemen dan para pekerja merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan suatu perusahaan. Dengan adanya Hubungan yang baik antara manajemen dengan karyawan maka tentu saja dapat meningkatkan loyalitas terhadap perusahaan, sehingga dengan loyalitas yang tinggi tersebut para karywan akan selalu berusaha memberikan hasil yang terbaik bagi perusahaan.

Mungkin bagi sebagian perusahaan pemeliharaan hubungan yang baik dengan para karyawannya bukan merupakan hal yang gampang untuk di wujudkan. Gaya kepemimpinan dalam suatu perusahaan tidak jarang menjadi salah satu faktor penghambat dalam mewujudkan hubungan yang baik antara perusahaan dengan para karyawannya.

Untuk memelihara hubungan yang baik dengan para karyawan, salah satu cara yang dapat dilakukan pihak manajemen perusahaan misalnya dengan memperhatikan masalah gaji dan upah. Tidak dapat dipungkiri bahwa bagi sebagian orang khususnya karyawan, gaji maupun upah merupakan tujuan mereka dalam bekerja. Semakin besar gaji atau upah yang diterima seorang karyawan, maka kinerja yang dihasilkan oleh karyawan tersebut juga cenderung semakin meningkat, dan pada akhirnya dengan meningkatnya kinerja karyawan tersebut


(13)

Universitas Kristen Maranatha 2

maka diharapkan efisiensi dan efektifitas kegiatan operasional perusahaan dapat tercapai. Tingkat gaji yang cukup baik tentu saja bukan satu-satunya hal yang dapat memotivasi kinerja karyawan. Akan tetapi hal lain yang juga perlu mendapat perhatian serius dari perusahaan selain masalah tingkat gaji adalah masalah ketepatan waktu dalam melakukan pembayaran gaji karyawan.

Pemberian kompensasi yang tepat, serta ketepatan waktu pembayaran gaji dan upah diharapkan dapat memberikan kepuasan serta mampu untuk memotivasi karyawan dalam melakukan suatu pekerjaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka perusahaan memerlukan manajemen yang dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, yaitu manajemen yang mampu menciptakan, menjalankan, dan mengawasi sistem pengendalian terhadap kegiatan operasional perusahaan.

Agar fungsi dan kegiatan operasional dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik, terlebih dahulu diperlukan informasi mengenai data baik financial maupun non-financial. Sebelum diterapkan dalam kegiatan operasional perusahaan, harus ada interpretasi dari informasi tersebut agar informasi dapat bermanfaat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Hal tersebut dapat dilakukan oleh orang yang benar-benar mengerti tentang bidang tersebut, cakap, serta memiliki pandangan dan wawasan yang luas mengenai kondisi perusahaan. Untuk itu manajemen perusahaan membutuhkan bantuan seorang controller untuk mengarahkan transaksi dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Controller diharapkan dapat menyediakan laporan, analisis, rekomendasi, serta mekanisme dan pengendalian mengenai aktivitas operasi yang ada di


(14)

Universitas Kristen Maranatha 3

perusahaan secara akurat yang dapat membantu pihak manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan, serta dapat melakukan tindakan yang efektif dan efisien dalam semua aktivitas perusahaan termasuk didalamnya adalah aktivitas pengendalian penggajian dan upah.

PT. Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa angkutan darat. Sebagai perusahaan yang besar dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), tentu saja perusahaan ini memiliki jumlah karyawan yang cukup banyak, sehinggga perlu keseriusan dari pihak manajemen dalam pengelolaan sumber daya manusia, khususnya sistem penggajian dan pengupahan, agar tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai secara efisien dan efektif.

Atas dasar latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai peran controller dalam penggajian dan pengupahan, dengan judul: ”Analisa Peranan Controller Dalam Mendukung Ketepatan Pembayaran Gaji dan Upah Karyawan (Studi Kasus Pada PT Kereta Api Indonesia)”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas,maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pengendalian penggajian dan upah yang telah diterapkan oleh perusahaan?


(15)

Universitas Kristen Maranatha 4

2. Apakah peranan controller dalam pengendalian penggajian dan upah dapat meningkatkan keakuratan dan ketepatan pembayaran gaji dan upah.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana peranan controller dalam penggajian, khususnya dalam mendukung ketepatan pembayaran gaji dan upah karyawan.

Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana pelaksanaan pengendalian

penggajian dan upah yang dilaksanakan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) - Bandung.

2. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan pengendalian penggajian dan upah yang dilakukan oleh controller pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) - Bandung, dapat menunjang keakuratan perhitungan serta ketepatan pembayaran gaji dan upah karyawan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini besar harapan Penulis semoga penelitian ini bisa memberikan manfaat dan dapat menjadi sumber bacaan yang berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan, diantaranya:


(16)

Universitas Kristen Maranatha 5

1. Bagi penulis

a. Diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, serta pengalaman penulis khususnya mengenai bagaimana pengendalian penggajian dan upah yang dilakukan oleh suatu perusahaan.

b. Dapat mengetahui bagaimana peran controller dalam pengendalian gaji dan upah.

c. Dapat membandingkan antara teori yang telah diperoleh penulis selama masa perkuliahan dengan kenyataan yang terdapat dilapangan, dan dapat memperoleh pengalaman tentang bagaimana lingkungan kerja.

d. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh sidang sarjana program studi Strata 1, Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha - Bandung.

2. Bagi perusahaan

Penulis berharap penelitian ini dapat menyumbangkan pemikiran-pemikiran yang dapat berguna bagi perusahaan terutama sebagai dasar untuk mengetahui efektifitas pengendalian gaji dan upah karyawan, serta bagaimana peran controller dalam penggajian dan pengupahan.

3. Bagi pembaca

Dapat menambah pengetahuan serta memberikan informasi yang lebih jelas tentang peran controller, dan bisa menambah wawasan serta pengetahuan pembaca mengenai pengendalian penggajian dalam suatu perusahaan.


(17)

Universitas Kristen Maranatha 6

1.5 Rerangka Pemikiran

Kedinamisan lingkungan dan Perkembangan teknologi yang pesat mau tidak mau menuntut perusahaan untuk peka dan mampu bersaing dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu setiap keputusan yang diambil oleh manajemen harus dipertimbangkan dan dianalisa dengan sebaik-baiknya, agar nantinya keputusan yang telah diambil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan, sehingga dapat mendukung aktivitas dan kegiatan operasional perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien.

Sistem pengendalian manajemen yang baik dan tepat dapat menjadi salah satu cara untuk mendorong dan memperlancar efektifitas dan efisiensi aktivitas perusahaan, misalnya sistem pengendalian dalam masalah penggajian dan pengupahan yang pembayarannya harus tepat waktu, tepat orang, dan tepat dalam hal jumlah.

Dalam suatu perusahaan masalah penggajian dan pengupahan seringkali menjadi prosedur yang cukup kompleks. Gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jabatan, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana atau buruh. (Mulyadi, 1993:377)

Gaji dan upah diberikan perusahaan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang sudah dilakukan. Biasanya gaji dibayarkan secara tetap per bulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan. Untuk memaksimalkan kualitas kerja karyawan dalam masalah penggajian dan upah perlu ada suatu sistem


(18)

Universitas Kristen Maranatha 7

pengendalian yang tepat, dalam hal ini diperlukan peran seorang controller dalam pengendalian penggajian dan pengupahan. Oleh karena itu controller diharapakan mampu menjamin bahwa gaji dan upah yang akan dibayarkan kepada karyawan telah dibayarkan pada waktu yang tepat.

Menurut James D. Willson dan John B. Campbell dalam bukunya Controllership yang dialihbahasakan oleh Tjintjin F. Tjendera (1994:327) terdapat beberapa kontribusi yang dapat diberikan seorang controller dalam pengendalian, yaitu:

1. Menetapkan prosedur-prosedur untuk membatasi banyaknya pegawai yang dimasukkan dalam daftar gaji dan upah sampai sejumlah yang diperlukan untuk rencana produksi.

2. Menyediakan informasi pra-rencana yang akan dipergunakan dalam menetapkan standar regu kerja dengan menghitung standar jam manusia yang diperlukan untuk program produksi.

3. Melaporkan per jam, per hari, atau per minggu prestasi kerja dari buruh ataupun karyawan yang sebenarnya dibandingkan dengan standarnya. 4. Menetapkan prosedur-prosedur untuk pendistribusian yang cermat dari

biaya buruh yang sebenarnya, termasuk pengklasifikasian tenaga kerja yang penting untuk menyediakan analisa biaya tenaga kerja yang informatif.

5. Menyediakan data tentang prestasi pelaksanaan masa yang lalu dalam hubungannya dengan penetapan standar.


(19)

Universitas Kristen Maranatha 8

6. Memelihara catatan-catatan yang memadai mengenai standar-standar kerja dan tetap siap terhadap revisi-revisi yang diperlukan.

7. Menyediakan laporan-laporan data tambahan mengenai tenaga kerja, seperti:

a. Jam dan biaya premi lembur, untuk pengendalian lembur.

b. Jam kerja rata-rata per minggu, penerimaan rata-rata dan data yang serupa untuk negosiasi.

c. Analisa terperinci mengenai biaya tenaga kerja yang berada di atas atau di bawah standar.

d. Data statistik tentang perputaran tenaga kerja, masa kerja, biaya latihan.

Controller merupakan sebutan atau titel yang dipergunakan untuk menunjukkan jabatan kepala departemen akuntansi yang bertanggung jawab untuk bidang statistik dan pengendalian keuangan. Controller diharapkan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, salah satu tugas dan tanggung jawab khusus dari controller adalah: mengarahkan, pelaporan, dan penganalisaan anggaran operasi perusahaan. (Willson & Campbell, 1994:20) Berdasarkan rerangka pemikiran diatas, maka penulis menarik hipotesis, yaitu: ”Jika controller berperan baik dalam pengendalian penggajian dan pengupahan, maka dapat meningkatkan keakuratan dan ketepatan pembayaran gaji dan upah karyawan”. Hipotesis tersebut dirumuskan sebagai berikut:


(20)

Universitas Kristen Maranatha 9

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara controller terhadap ketepatan pembayaran gaji dan upah karyawan.

H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara controller dengan ketepatan pembayaran gaji dan upah karyawan.

1.6 Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan adalah metode penelitian deskriptif analitis, yaitu metode yang bertujuan melukiskan, memaparkan, mencatat, serta melaporkan suatu keadaan, objek atau peristiwa berdasarkan data yang diperoleh. Kemudian data tersebut dianalisis yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan suatu perusahaan, serta menginterpretasikan dan menarik kesimpulan berdasarkan penemuan yang diperoleh dari pengumpulan data.

Teknik dan cara pengumpulan data yang akan penulis gunakan dalam penelitian untuk menyusun skripsi ini antara lain adalah:

1. Penelitian Lapangan (field Research)

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meninjau secara langsung pada perusahaan.

Cara ini dapat dilakukan dengan cara:

1.1 Melakukan wawancara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang akan diteliti.

1.2 Melakukan observasi, yaitu pengamatan atau peninjauan secara langsung ke perusahaan mengenai aktivitas-aktivitas yang berhubungan penelitian.


(21)

Universitas Kristen Maranatha 10

1.3 Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada karyawan perusahaan melalui penyebaran kuesioner atau daftar pertanyaan.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan literatur, referensi yang berhubungan dengan penelitian, yang bertujuan untuk memperoleh informasi tertulis yang dijadikan sebagai dasar untuk mengembangkan penelitian.

Adapun metode pengolahan data yang akan penulis gunakan dalam melakukan penelitian untuk penulisan skripsi ini adalah metode analisis regresi. Analisis regresi terutama digunakan untuk tujuan peramalan, dimana dalam analisis ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (independent), dan variabel tidak bebas (dependent). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas, dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Controller. Sedangkan variabel tidak bebas adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain, dalam hal ini variabel tidak bebasnya adalah Keakuratan dan Ketepatan Pembayaran Gaji dan Upah Karyawan.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero), Bandung, yang bergerak dalam bidang jasa angkutan darat, dan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang berlokasi di Perintis Kemerdekaan No.1 - Bandung.


(22)

Universitas Kristen Maranatha 11

Adapun lama waktu penelitian yang akan dilakukan diperkirakan kurang lebih 3 bulan, yaitu dari bulan September 2006 sampai bulan Desember 2006.


(23)

Universitas Kristen Maranatha

109

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan di PT. Kereta

Api (persero) mengenai

” Analisa Peranan Controller Dalam Mendukung Ketepatan

Pembayaran Gaji dan Upah ”

penulis ingin mengemukakan beberapa kesimpulan,

yaitu:

1.

Peranan Controller Dalam Mendukung Ketepatan Pembayaran Gaji dan

Upah, berdasarkan:

Korelasi Pearson (Tabel 4.2)

Dari hasil korelasi pearson diperoleh korelasi antara peranan controller

dengan proses penggajian sebesar 0,709. Ini berarti menunjukkan hubungan

yang sangat erat antara peran controller dengan proses penggajian, karena

mendekati 1. Sedangkan tingkat signifikansi satu sisi diukur dari probabilitas

menghasilkan angka 0,000, yang berarti korelasi antara controller dengan

proses penggajian sangat nyata karena tingkat signifikansi probabilitasnya

lebih kecil dari 0,05.

Model Summary (Tabel 4.3)

Dari hasil R square didapat nilai 0,503, ini berarti ketepatan pembayaran gaji

dan upah karyawan 50,3% dapat dipengaruhi oleh peranan controller,

sedangkan 49,7% (100%-50,3%) dipengaruhi oleh sebab-sebab lain.


(24)

Universitas Kristen Maranatha

110

Model Regresi (Tabel 4.5)

Hasil regresi mengenai

”Analisa P eranan Controller Dalam Mendukung

Ketepatan

Pembayaran Gaji dan Upah”

adalah Y = 49,785 + 0,732X.

Hail regresi ini mempunyai pengertian bahwa jika tidak ada peran controller

maka proses penggajian adalah sebesar 49,785 poin, dan setiap penambahan 1

poin atau 1 % peran controller, maka akan meningkatkan ketepatan proses

penggajian dan pengupahan sebesar 0,732 atau 0,732%.

ANOVA (Tabel 4.4)

Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah sebesar 33,346 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh kebih kecil

dari 0,05, maka model regresi yang dihasilkan pada analisis regresi bisa

dipakai untuk memprediksi proses penggajian.

2.

Sistem Pengolahan Data dan Penggajian

Sistem pengolahan data dan penggajian pada PT. Kereta Api (persero) sudah

sangat baik. Data-data mengenai karyawan sudah diolah dengan sistem

komputerisasi dalam bentuk database, sehingga hal ini dapat meningkatkan

efisiensi kerja pegawai. Database karyawan tersebut mencakup data pribadi

masing-masing pegawai mulai dari nama, tempat tanggal lahir, lama bekerja,

jabatan atau golongan, dan besaran gaji. Tiap-tiap bagian atau Direktorat di PT.

Kereta Api memiliki database karyawan merereka masing-masing, sehingga

dalam proses penggajian dan pengupahan akan memudahkan pegawai dalam

memprosesnya, karena dalam database tersebut sudah terdapat informasi


(25)

Universitas Kristen Maranatha

111

mengenai setiap karyawan. Sistem penggajian dan pengupahan di PT. Kereta Api

(persero) sudah sangat baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya pembagian tugas

dan fungsi yang jelas.

3.

Sistem Absensi Otomatis

Saat ini PT. Kereta Api (persero) sudah menggunakan sistem abesensi otomatis.

Selain bertujuan untuk efisiensi, daftar hadir menggunakan mesin otomatis ini

juga bertujuan untuk mencegah kemungkinan kecurangan-kecurangan pemalsuan

kehadiran yang akan dilakukan oleh pegawai. Kecurangan terhadap pemalsuan

kehadiran ini dapat dicegah dikarenakan mesin absensi otomatis hanya mengenali

sidik jari dari pegawai. Setiap pegawai tentu saja memiliki sidik jari yang

berbeda-beda, sehingga kecurangan tidak dapat dilakukan.

4.

Struktur Organisasi

Dari bagan struktur organisai PT. Kereta Api (persero) terlihat bahwa perusahaan

tersebut memiliki pembagian tugas dan fungsi yang jelas. Tiap-tiap direktorat

memiliki sub direktorat dan bagian-bagian yang memiliki tugas dan tanggung

jawab berbeda. Perusahaan juga memiliki Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang

bertujuan untuk mengawasi manajemen, melakukan pengujian dan penilaian hasil

laporan serta pengusutan di bidang-bidang yang ada dalam perusahaan. Satuan

pengawasan intern ini bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.


(26)

Universitas Kristen Maranatha

112

5.2

Saran

Berdasarkan pemahaman penulis dari penelitian dan pembahasan yang dilakukan,

penulis ingin mengemukakan beberapa saran dan masukan:

Untuk jumlah mesin absensi karyawan sebaiknya ditambah, agar dengan

penambahan mesin absensi ini antrian untuk abesensi kehadiran tidak terjadi.

Selain itu untuk absensi secara manual harus selalu dipersiapkan setiap saat

untuk digunakan sebagai alternatif jika mesin absensi otomatis mengalami

gangguan.

Mesin absensi diharapkan tidak hanya mencantumkan daftar hadir dan pulang

karyawan saja, tetapi ditambah dengan item alasan lain, misalnya keluar

kantor untuk urusan dinas / kerja. Item ini diperlukan karena dapat dijadikan

sebagai dasar penilaian kinerja. Misalnya dari

print out

mesin absensi kita

dapat mengeatahui siapa saja karyawan yang keluar pada saat jam kerja demi

urusan kantor, dan seberapa sering. Berarti dari data absensi tersebut kita

dapat mengetahui karyawan yang aktif dalam melakukan tanggung jawabnya.

Selalu adakan pelatihan bagi setiap karyawan untuk meningkatkan kualitas,

misalnya saja untuk bagian sistem informasi, bagian ini harus dapat

meningkatkan keahlian dan kemampuannya khususnya dalam masalah

pengoperasian komputer. Hal ini sangat penting, karena sistem pengolahan

data dan absensi di PT. Kereta Api sudah komputerisasi, sehingga jika terjadai

gangguan terhadap database perusahaan bagian sistem informasi dapat dengan

cepat menanggulanginya sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian, dan

aktifitas kerja tidak terganggu.


(27)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Willson, James D. and John B. Campbell. 1994, “Controllership” : Work Managerial

accountant”, Los Angeles, California: John Wesley and Sons, Inc.

Dialihbahasakan oleh Tjintjin F. Tjendera, 1997. Controllership: Tugas

Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Komarudin, 1994. Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyadi. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2001.

Arens, Alvin A. and Loebbecke, James K., Auditing: An Integrated Approach, 10

th

.,

Prantice Hall International Inc, New Jersey, 2000.

Bodnar, George H.; and Hopwood, William S., Sistem Informasi Akuntansi, Buku Dua,

Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf. Jakarta: Penerit Salemba Empat, 1996.

Cushing, Barry E., Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan,

diterjemahkan oleh Ruchyat Kosasih, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1992.

Usry, Milton F. and Lawrence H. Hammer, 1994,

Cost Accounting: Planning and

controlling,

Tenth Edition, Cincinati, Ohio : South Western Publishing Co.

Dialihbahasakan oleh Alfonsus Sirait, Jakarta, 1999.

Wilkinson, Joseph W, 1992,

Accounting and Information Systemf,

Arizona: John

Wiley and Sons, Inc. Dialihbahasakan oleh AgusMaulana dan Herman

Wibowo, 1995,

Sistem Akunting dan Informasi,

Edisi Ketiga, Jilid Kedua,

Jakarta: Binarupa Aksara.

Hasan, Iqbal.

Pokok-pokok Materi Statistik 1,

Edisi Kedua, Jakarta: Penerbit :

Bumi Aksara.

Santoso, Singgih.

Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS Versi 11.5,


(1)

Adapun lama waktu penelitian yang akan dilakukan diperkirakan kurang lebih 3 bulan, yaitu dari bulan September 2006 sampai bulan Desember 2006.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan di PT. Kereta Api (persero) mengenai ” Analisa Peranan Controller Dalam Mendukung Ketepatan Pembayaran Gaji dan Upah ” penulis ingin mengemukakan beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Peranan Controller Dalam Mendukung Ketepatan Pembayaran Gaji dan Upah, berdasarkan:

♣ Korelasi Pearson (Tabel 4.2)

Dari hasil korelasi pearson diperoleh korelasi antara peranan controller dengan proses penggajian sebesar 0,709. Ini berarti menunjukkan hubungan yang sangat erat antara peran controller dengan proses penggajian, karena mendekati 1. Sedangkan tingkat signifikansi satu sisi diukur dari probabilitas menghasilkan angka 0,000, yang berarti korelasi antara controller dengan proses penggajian sangat nyata karena tingkat signifikansi probabilitasnya lebih kecil dari 0,05.

♣ Model Summary (Tabel 4.3)

Dari hasil R square didapat nilai 0,503, ini berarti ketepatan pembayaran gaji dan upah karyawan 50,3% dapat dipengaruhi oleh peranan controller, sedangkan 49,7% (100%-50,3%) dipengaruhi oleh sebab-sebab lain.


(3)

Model Regresi (Tabel 4.5)

Hasil regresi mengenai ”Analisa P eranan Controller Dalam Mendukung KetepatanPembayaran Gaji dan Upah” adalah Y = 49,785 + 0,732X. Hail regresi ini mempunyai pengertian bahwa jika tidak ada peran controller maka proses penggajian adalah sebesar 49,785 poin, dan setiap penambahan 1 poin atau 1 % peran controller, maka akan meningkatkan ketepatan proses penggajian dan pengupahan sebesar 0,732 atau 0,732%.

ANOVA (Tabel 4.4)

Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah sebesar 33,346 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh kebih kecil dari 0,05, maka model regresi yang dihasilkan pada analisis regresi bisa dipakai untuk memprediksi proses penggajian.

2. Sistem Pengolahan Data dan Penggajian

Sistem pengolahan data dan penggajian pada PT. Kereta Api (persero) sudah sangat baik. Data-data mengenai karyawan sudah diolah dengan sistem komputerisasi dalam bentuk database, sehingga hal ini dapat meningkatkan efisiensi kerja pegawai. Database karyawan tersebut mencakup data pribadi masing-masing pegawai mulai dari nama, tempat tanggal lahir, lama bekerja, jabatan atau golongan, dan besaran gaji. Tiap-tiap bagian atau Direktorat di PT. Kereta Api memiliki database karyawan merereka masing-masing, sehingga dalam proses penggajian dan pengupahan akan memudahkan pegawai dalam memprosesnya, karena dalam database tersebut sudah terdapat informasi


(4)

mengenai setiap karyawan. Sistem penggajian dan pengupahan di PT. Kereta Api (persero) sudah sangat baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya pembagian tugas dan fungsi yang jelas.

3. Sistem Absensi Otomatis

Saat ini PT. Kereta Api (persero) sudah menggunakan sistem abesensi otomatis. Selain bertujuan untuk efisiensi, daftar hadir menggunakan mesin otomatis ini juga bertujuan untuk mencegah kemungkinan kecurangan-kecurangan pemalsuan kehadiran yang akan dilakukan oleh pegawai. Kecurangan terhadap pemalsuan kehadiran ini dapat dicegah dikarenakan mesin absensi otomatis hanya mengenali sidik jari dari pegawai. Setiap pegawai tentu saja memiliki sidik jari yang berbeda-beda, sehingga kecurangan tidak dapat dilakukan.

4. Struktur Organisasi

Dari bagan struktur organisai PT. Kereta Api (persero) terlihat bahwa perusahaan tersebut memiliki pembagian tugas dan fungsi yang jelas. Tiap-tiap direktorat memiliki sub direktorat dan bagian-bagian yang memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda. Perusahaan juga memiliki Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang bertujuan untuk mengawasi manajemen, melakukan pengujian dan penilaian hasil laporan serta pengusutan di bidang-bidang yang ada dalam perusahaan. Satuan pengawasan intern ini bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.


(5)

5.2 Saran

Berdasarkan pemahaman penulis dari penelitian dan pembahasan yang dilakukan, penulis ingin mengemukakan beberapa saran dan masukan:

♣ Untuk jumlah mesin absensi karyawan sebaiknya ditambah, agar dengan penambahan mesin absensi ini antrian untuk abesensi kehadiran tidak terjadi. Selain itu untuk absensi secara manual harus selalu dipersiapkan setiap saat untuk digunakan sebagai alternatif jika mesin absensi otomatis mengalami gangguan.

♣ Mesin absensi diharapkan tidak hanya mencantumkan daftar hadir dan pulang karyawan saja, tetapi ditambah dengan item alasan lain, misalnya keluar kantor untuk urusan dinas / kerja. Item ini diperlukan karena dapat dijadikan sebagai dasar penilaian kinerja. Misalnya dari print out mesin absensi kita dapat mengeatahui siapa saja karyawan yang keluar pada saat jam kerja demi urusan kantor, dan seberapa sering. Berarti dari data absensi tersebut kita dapat mengetahui karyawan yang aktif dalam melakukan tanggung jawabnya. ♣ Selalu adakan pelatihan bagi setiap karyawan untuk meningkatkan kualitas,

misalnya saja untuk bagian sistem informasi, bagian ini harus dapat meningkatkan keahlian dan kemampuannya khususnya dalam masalah pengoperasian komputer. Hal ini sangat penting, karena sistem pengolahan data dan absensi di PT. Kereta Api sudah komputerisasi, sehingga jika terjadai gangguan terhadap database perusahaan bagian sistem informasi dapat dengan cepat menanggulanginya sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian, dan aktifitas kerja tidak terganggu.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Willson, James D. and John B. Campbell. 1994, “Controllership” : Work Managerial accountant”, Los Angeles, California: John Wesley and Sons, Inc.

Dialihbahasakan oleh Tjintjin F. Tjendera, 1997. Controllership: Tugas Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Komarudin, 1994. Ensiklopedia Manajemen. Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara. Mulyadi. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2001.

Arens, Alvin A. and Loebbecke, James K., Auditing: An Integrated Approach, 10th., Prantice Hall International Inc, New Jersey, 2000.

Bodnar, George H.; and Hopwood, William S., Sistem Informasi Akuntansi, Buku Dua, Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusuf. Jakarta: Penerit Salemba Empat, 1996. Cushing, Barry E., Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan, diterjemahkan oleh Ruchyat Kosasih, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1992.

Usry, Milton F. and Lawrence H. Hammer, 1994, Cost Accounting: Planning and

controlling, Tenth Edition, Cincinati, Ohio : South Western Publishing Co. Dialihbahasakan oleh Alfonsus Sirait, Jakarta, 1999.

Wilkinson, Joseph W, 1992, Accounting and Information Systemf, Arizona: John

Wiley and Sons, Inc. Dialihbahasakan oleh AgusMaulana dan Herman

Wibowo, 1995, Sistem Akunting dan Informasi,Edisi Ketiga, Jilid Kedua,

Jakarta: Binarupa Aksara.

Hasan, Iqbal. Pokok-pokok Materi Statistik 1, Edisi Kedua, Jakarta: Penerbit :

Bumi Aksara.

Santoso, Singgih. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS Versi 11.5,