Efektivitas implementasi pendidikan karakter kerja keras berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning : studi evaluatif deskriptif dan pra eksperimen pada siswa kelas VIII SMP Xaverius Gisting, Lampung tahun ajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER KERJA
KERAS BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
KOLABORATIF DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING
(Studi Evaluatif Deskriptif dan Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP
Xaverius Gisting, Lampung Tahun Ajaran 2014/2015)
Elisabet Rubiningsih
Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) efektivitas pendidikan
karakter kerja keras berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan
pendekatan experiential learning di SMP Xaverius Gisting, Lampung berdasarkan
penilaian kepala sekolah dan guru, 2) efektivitas pendidikan karakter kerja keras
berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential
learning di SMP Xaverius Gisting, Lampung menurut penilaian siswa, 3)
seberapa baik peningkatan hasil pendidikan karakter kerja keras berbasis layanan
bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning pada
siswa kelas VIII SMP Xaverius Gisting, Lampung tahun ajaran 2014/2015 untuk
keempat sub karakter yang ditanamkan, 4) peningkatan yang signifikan hasil

pendidikan karakter kerja keras berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif
dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII SMP Xaverius
Gisting, Lampung tahun ajaran 2014/2015 sebelum dan sesudah implementasi
model.
Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluatif deskriptif dan pra eksperimen.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Xaverius Gisting, Lampung Tahun
Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 28 orang. Instrumen penelitian ini berupa tes
dan 3 kuesioner yaitu kuesioner uji validitas guru, validitas efektivitas model
menurut siswa, dan selfassessment scale. Tes yang dipakai adalah tes karakter
kerja keras dengan bentuk pilihan ganda bergradasi berjumlah 20 item. Teknik
analisis yang digunakan adalah dengan pengkategorisasian dan uji T (Wilcoxon).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) berdasarkan penilaian dari mitra
kolaboratif mengenai pendidikan karakter kerja keras berbasis layanan bimbingan
klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas
VIII SMP Xaverius Gisting, Lampung efektif, 2) menurut siswa model ini efektif
meningkatkan karakter kerja keras, 3) ada peningkatan pada tiap sesi, 4)
pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan
pendekatan experiential learning secara signifikan efektif meningkatkan karakter
kerja keras siswa kelas VIII SMP Xaverius Gisting, Lampung.
Kata kunci: karakter kerja keras, bimbingan klasikal kolaboratif, experiential

learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
EFFECTIVENESS OF IMPLEMENTATION OF HARD WORK-BASED
CHARACTER EDUCATION GUIDANCE SERVICES WITH THE
CLASSICAL COLLABORATIVE EXPERIENTIAL LEARNING APPROACH
(Descriptive Evaluative Studies and Pre-Experiments in VIII Grades SMP
Xaverius Gisting, Lampung Academic Year 2014/2015)
Elisabet Rubiningsih
Sanata Dharma University
This study aimed to describe: 1) The effectiveness of hard work
character-based guidance classical collaborative approach to experiential
learning in Junior High School Xaverius Gisting, Lampung based on principals'
and teachers, 2) The effectiveness of hard work character-based guidance
classical collaborative approach to experiential learning in Junior High School
Xaverius Gisting, Lampung according to students assessment, 3) How well the
educational outcomes of hard work character-based guidance classical
collaborative approach to experiential learning in VIII grades Junior High School

Xaverius Gisting, Lampung academic year 2014/2015 for the fourth sub
characters embedded , 4) a significant increase results of hard work based
character education counseling services classical collaborative approach to
experiential learning in VIII grades Junior High School Xaverius Gisting,
Lampung academic year 2014/2015 before and after implementation of the model.
The type of this research is descriptive and evaluative research preexperiment. The subjects were students of VIII grades Junior High School
Xaverius Gisting, Lampung Academic Year 2014/2015 totaling 28 people. This
research instruments such as test and third questionnaire that teacher
questionnaire validity test, the validity of the effectiveness of the model according
to the students, and self assessment scale. This test was hard work character test
with multiple choice graded totaling 20 items. The analysis technique used is the
categorization and T test (Wilcoxon).
The results showed that: 1) Based on an assessment of collaborative
partners regarding of hard work character-based guidance classical
collaborative approach to experiential learning in VIII grades Junior High School
Xaverius Gisting, Lampung effective, 2) According to the students of this model
effectively improve the hard work character, 3) There is increased at each
session, 4) educational guidance service based character classical collaborative
experiential learning approach significantly effectively improve the of hard work
character-of students of VIII grades Junior High School Xaverius Gisting,

Lampung.
Keywords: hard work character, classical guidance collaborative, experiential
learning

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
KERJA KERAS BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN
KLASIKAL KOLABORATIF DENGAN PENDEKATAN
EXPERIENTIAL LEARNING
(Studi Evaluatif Deskriptif dan Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP
Xaverius Gisting, Lampung Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:
Elisabet Rubiningsih

NIM: 121114018

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
KERJA KERAS BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN
KLASIKAL KOLABORATIF DENGAN PENDEKATAN
EXPERIENTIAL LEARNING
(Studi Evaluatif Deskriptif dan Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP
Xaverius Gisting, Lampung Tahun Ajaran 2014/2015)

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun oleh:
Elisabet Rubiningsih
NIM: 121114018

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

Follow your heart but take your brain with you.
(Alfred Adler)
Tidak ada yang namanya kebetulan. Semua telah, sedang,
dan akan berjalan sempurna.
(Gede Prama)
B w

y

yw

y
w


(Dr. Seuss)


iv

w
.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan bagi....
Pemberi napas kehidupan dan Andalanku
Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menjadi penopang
hidupku dan selalu memberi kekuatan, ketenangan, dan
kegembiraan
Bagi semua orang terdekat yang senantiasa memberikan
dukungan, perhatian, serta semangat dari awal hingga akhir
proses perjalanan studi

Orangtua tercinta,
Rubertus Dalwiji dan Yuliana Duriyati
Keluarga tersayang,
Agnes Murniati sekeluarga, Fransiska Harmiyati sekeluarga,
Yusup Pantiyo, Veronika Samtini, Karolus Pantoro, Maria
Indarti, Visensius Pambudi
Sandy Adityo yang senantiasa setia mendampingi, mendukung,
dan membantu
Semua orang terkasih atas pengalaman serta cerita
kebersamaan kita semua dan dukungan, doa, cinta yang
mampu memotivasi saya
Robertha Biancha Prasella Putri yang pernah hadir dalam
keluarga dan memberikan semangat bagi saya

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER KERJA
KERAS BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL KOLABORATIF
DENGAN PENDEKATAN EXPERIENTIAL LEARNING
(Studi Evaluatif Deskriptif dan Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Xaverius
Gisting, Lampung Tahun Ajaran 2014/2015)
Elisabet Rubiningsih
Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) efektivitas pendidikan
karakter kerja keras berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan
pendekatan experiential learning di SMP Xaverius Gisting, Lampung berdasarkan
penilaian kepala sekolah dan guru, 2) efektivitas pendidikan karakter kerja keras
berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential
learning di SMP Xaverius Gisting, Lampung menurut penilaian siswa, 3) seberapa
baik peningkatan hasil pendidikan karakter kerja keras berbasis layanan bimbingan
klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII
SMP Xaverius Gisting, Lampung tahun ajaran 2014/2015 untuk keempat sub karakter
yang ditanamkan, 4) peningkatan yang signifikan hasil pendidikan karakter kerja

keras berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
experiential learning pada siswa kelas VIII SMP Xaverius Gisting, Lampung tahun
ajaran 2014/2015 sebelum dan sesudah implementasi model.
Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluatif deskriptif dan pra eksperimen.
Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Xaverius Gisting, Lampung Tahun
Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 28 orang. Instrumen penelitian ini berupa tes dan 3
kuesioner yaitu kuesioner uji validitas guru, validitas efektivitas model menurut
siswa, dan selfassessment scale. Tes yang dipakai adalah tes karakter kerja keras
dengan bentuk pilihan ganda bergradasi berjumlah 20 item. Teknik analisis yang
digunakan adalah dengan pengkategorisasian dan uji T (Wilcoxon).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) berdasarkan penilaian dari mitra
kolaboratif mengenai pendidikan karakter kerja keras berbasis layanan bimbingan
klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII
SMP Xaverius Gisting, Lampung efektif, 2) menurut siswa model ini efektif
meningkatkan karakter kerja keras, 3) ada peningkatan pada tiap sesi,4) pendidikan
karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
experiential learning secara signifikan efektif meningkatkan karakter kerja keras
siswa kelas VIII SMP Xaverius Gisting, Lampung.
Kata kunci: karakter kerja keras, bimbingan klasikal kolaboratif, experiential learning

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
EFFECTIVENESS OF IMPLEMENTATION OF HARD WORK-BASED
CHARACTER EDUCATION GUIDANCE SERVICES WITH THE CLASSICAL
COLLABORATIVE EXPERIENTIAL LEARNING APPROACH
(Descriptive Evaluative Studies and Pre-Experiments in VIII Grades SMP
Xaverius Gisting, Lampung Academic Year 2014/2015)
Elisabet Rubiningsih
Sanata Dharma University
This study aimed to describe: 1) The effectiveness of hard work characterbased guidance classical collaborative approach to experiential learning in Junior
High School Xaverius Gisting, Lampung based on principals' and teachers, 2) The
effectiveness of hard work character-based guidance classical collaborative
approach to experiential learning in Junior High School Xaverius Gisting, Lampung
according to students assessment, 3) How well the educational outcomes of hard
work character-based guidance classical collaborative approach to experiential
learning in VIII grades Junior High School Xaverius Gisting, Lampung academic
year 2014/2015 for the fourth sub characters embedded , 4) a significant increase
results of hard work based character education counseling services classical
collaborative approach to experiential learning in VIII grades Junior High School
Xaverius Gisting, Lampung academic year 2014/2015 before and after
implementation of the model.
The type of this research is descriptive and evaluative research preexperiment. The subjects were students of VIII grades Junior High School Xaverius
Gisting, Lampung Academic Year 2014/2015 totaling 28 people. This research
instruments such as test and third questionnaire that teacher questionnaire validity
test, the validity of the effectiveness of the model according to the students, and self
assessment scale. This test was hard work character test with multiple choice graded
totaling 20 items. The analysis technique used is the categorization and T test
(Wilcoxon).
The results showed that: 1) Based on an assessment of collaborative
partners regarding of hard work character-based guidance classical collaborative
approach to experiential learning in VIII grades Junior High School Xaverius
Gisting, Lampung effective, 2) According to the students of this model effectively
improve the hard work character, 3) There is increased at each session, 4)
educational guidance service based character classical collaborative experiential
learning approach significantly effectively improve the of hard work character-of
students of VIII grades Junior High School Xaverius Gisting, Lampung.
Keywords: hard work character, classical guidance collaborative, experiential
learning
ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan rahmat dan
perlindungan-Nya, Penulis sehingga mampu menyelesaikan tugas akhir ini yang
berjudul “Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Kerja Keras Berbasis
Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan Experiential Learning
(Studi Evaluatif Deskriptif dan Pra Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Xaverius
Gisting, Lampung Tahun Ajaran 2014/2015)” dengan baik.
Selama proses penulisan tugas akhir ini, Penulis menyadari bahwa ada banyak
pihak yang berperan dalam membimbing, mendampingi, mengingatkan, dan
mendukung setiap proses yang Penulis jalani. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Skripsi.
3. Segenap Bapak/Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas
bimbingan serta pendampingan selama Penulis menempuh studi.
4. Mas Stefanus Priyatmoko selaku petugas sekretariat yang memberikan
pelayanan dengan ramah dan penuh kesabaran pada Penulis selama
menempuh studi.
5. Bapak Robertus Dalwiji dan Ibu Yuliana Duriyati selaku orangtua yang telah
memberikan dukungan, doa, dan nasihat pada Penulis.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Kakak dan adik serta saudara-saudara yang telah memberi dukungan pada
Penulis.
7. Teman-teman BK 2010, 2011, 2012, 2013, 2014, dan 2015 atas doa,
dukungan, pengalaman, serta kebersamaan yang diberikan pada Penulis
selama ini, terkhusus Sahabat BK 2012 atas keceriaan, kekompakan,
dukungan, dan kebersamaan yang sudah dibagikan pada Penulis.
8. Seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses pembuatan
tugas akhir ini, terutama SMP Xaverius Gisting, Lampung atas kesempatan
yang telah diberikan pada Penulis sehingga dapat melakukan penelitian di
sekolah tersebut.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan kekurangan yang
Penulis lakukan selama proses pembuatan tugas akhir ini. Oleh karena itu, Penulis
mohon maaf kepada semua pihak yang merasa telah dirugikan atas kesalahan dan
kekurangan tersebut. Penulis juga menyadari kalau penelitian ini kurang sempurna
maka Penulis berharap mendapatkan kritik serta saran yang membangun dari
berbagai pihak guna untuk pembenahan serta penajaman penelitian ini agar semakin
lebih baik. Penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi pembaca dan
dapat dipergunakan sebagaimana mesti.

Penulis

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................. vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................... vii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvi
DAFTAR GRAFIK .................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 5
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
G. Definisi Istilah .................................................................................. 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ....................................................................... 12
A. Hakikat Pendidikan Karakter ........................................................... 12
1. Pengertian Pendidikan Karakter ................................................. 12
2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter .................................... 13
3. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter .......................................... 14
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Karakter ...... 15
5. Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP ................................. 18
6. Hambatan-hambatan Pelaksanaan Pendidikan Karakter
Terintegrasi ................................................................................ 21
B. Karakter Kerja Keras........................................................................ 24
1. Pengertian Kerja Keras .............................................................. 24
2. Karakteristik Kerja Keras ........................................................... 25
3. Aspek Pembentuk Perilaku Kerja Keras .................................... 26
4. Manfaat Kerja Keras .................................................................. 27
5. Upaya-upaya untuk Mengembangkan Kerja Keras ................... 27
C. Hakikat Remaja ................................................................................ 28
1. Pengertian Remaja ..................................................................... 28
xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Ciri-ciri Remaja.......................................................................... 29
3. Tugas Perkembangan Remaja .................................................... 31
4. Urgensitas dan Manfaat Pendidikan Karakter Kerja Keras
bagi Remaja ................................................................................ 32
D. Hakikat Bimbingan Klasikal Kolaboratif......................................... 34
1. Pengertian Bimbingan Klasikal.................................................. 34
2. Bimbingan Klasikal Kolaboratif ................................................ 35
E. Hakikat Experiential Learning ........................................................ 37
1. Pengertian Experiential Learning .............................................. 37
2. Langkah-langkah dalam Pembelajaran Experiential Learning .. 37
3. Aktivitas Inti dalam Experiential Learning ............................... 39
4. Kelebihan Pendekatan Experiential Learning ........................... 41
F. Kerangka Berpikir ............................................................................ 42
G. Hipotesis Penelitian.......................................................................... 43
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 44
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 44
B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 45
C. Subjek Penelitian.............................................................................. 46
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ....................................... 47
1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 47
2. Instrumen .................................................................................. 49
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ............................... 53
1. Validitas ..................................................................................... 53
2. Reliabilitas ................................................................................ 55
F. Teknik Analisis Data ....................................................................... 56
1. Deskriptif Kategorisasi Hasil Pendidikan Karakter
dan Persentase ............................................................................ 56
2. Wilcoxon Signed Ranks Test ...................................................... 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 62
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 62
B. Pembahasan ..................................................................................... 74
BAB V Simpulan, Keterbatasan Penelitian, dan Saran................................ 84
A. Simpulan .......................................................................................... 84
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 85
C. Saran ................................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 89
LAMPIRAN ................................................................................................. 94

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian ............................................................... 45
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan Bimbingan Klasikal .......................................... 46
Tabel 3.3 Subjek Penelitian.......................................................................... 46
Tabel 3.4 Rekapitulasi Kisi-kisi ................................................................... 53
Tabel 3.5 Reliabilitas ................................................................................... 55
Tabel 3.6 Kriteria Guilford .......................................................................... 56
Tabel 3.7 Nilai Validasi Mitra Kolaboratif .................................................. 57
Tabel 3.8 Tabel Norma Kategorisasi ........................................................... 59
Tabel 3.9 Tabel Norma Kategorisasi Tingkat Karakter Kerja Keras ........... 60
Tabel 4.1 Penilaian Guru terhadap Efektivitas Model ................................ 63
Tabel 4.2 Penilaian Siswa terhadap Efektivitas Model ................................ 65
Tabel 4.3 Kategorisasi Self Assessment Scale .............................................. 67
Tabel 4.4 Kategorisasi Karakter Kerja Keras .............................................. 68
Table 4.5 Uji T Sampel Berpasangan .......................................................... 71

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Experiential Learning ................................................... 38
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir Penelitian ................................................... 43

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Gambaran Peningkatan Karakter pada Siswa tiap Sesi .............. 67
Grafik 4.2 Grafik Tingkat Karakter Kerja Keras Siswa ............................... 69

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Layanan ................................................. 95
Lampiran 2 Tabulasi Uji Validitas ............................................................... 99
Lampiran 3 Tabulasi Data Efektivitas Model Menurut Guru ................... 101
Lampiran 4 Tabulasi Data Efektivitas Model Menurut Siswa ................... 102
Lampiran 5 Tabulasi Data Hasil Self Assessment Scale ............................ 103
Lampiran 6 Tabulasi Data Penelitian Pretest ............................................ 107
Lampiran 7 Tabulasi Data Penelitian Posttest ........................................... 108
Lampiran 8 Validasi Guru.......................................................................... 109
Lampiran 9 Validasi Siswa ........................................................................ 112
Lampiran 10 Self Assessment Scale ........................................................... 113
Lampiran 11 Kuesioner Karakter Kerja Keras........................................... 117
Lampiran 12 Modul.................................................................................... 122
Lampiran 13 Surat Tugas ........................................................................... 163

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
definisi istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Mulai tahun ajaran 2014/2015 Kementerian Pendidikan Republik
Indonesia resmi menggunakan kurikulum baru, yaitu Kurikulum 2013.
Esensi Kurikulum 2013 adalah keseimbangan antara sikap, keterampilan,
dan pengetahuan. Sikap harus menjadi dasar utama, dalam hal ini yang
menyelimuti keterampilan dan pengetahuan, dalam arti sikap harus dapat
memandu keterampilan dan pengetahuan.
Mulyasa (2014) mengemukakan bahwa pendidikan karakter dalam
Kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak
mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang. Pembelajaran
berdasarkan Kurikulum 2013 lebih mengaktifkan peserta didik, sebaliknya
guru berperan sebagai fasilitator yang menggunakan pendekatan
experiential learning. Pendekatan ini bertujuan agar peserta didik mampu
memperoleh pengalaman belajar langsung, baik di kelas maupun di luar
kelas sehingga pengalaman tersebut mampu menyatu hingga membentuk
menjadi

karakter

peserta

1

didik

itu

sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Perubahan kurikulum hendaknya dibarengi dengan adanya evaluasi
serta revisi dari kurikulum itu sendiri. Dengan adanya revisi kurikulum
diharapkan mampu menciptakan suasana atau iklim belajar yang lebih baik
bagi peserta didik, begitu pula dengan implementasi Kurikulum 2013 yang
saat ini digunakan. Akan tetapi dalam praktik di lapangan banyak guru
yang

mengalami

kesulitan,

baik

dari

buku-buku

yang

belum

terdistribusikan, penyusunan RPP yang nilai-nilai karakter sebatas tertulis
tanpa adanya proses penerapannya dalam kegiatan belajar mengajar,
penekanan pada aspek kognitif saja, dan muatan pembelajaran yang begitu
banyak. Hal ini pun dialami oleh para guru yang ada di SMP Xaverius
Gisting, Lampung. Mereka mengalami kesulitan mengimplementasikan
Kurikulum 2013.
SMP Xaverius Gisting, Lampung sebenarnya sudah menerapkan
pendidikan karakter terintegrasi dalam mata pelajaran. Tidak adanya guru
BK atau staf BK yang lulusan BK membuat siswa salah kaprah akan
fungsi BK di sekolah ini. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh para guru
membuat peserta didik kurang diperhatikan terutama tentang pendidikan
karakternya, secara spesifik karakter kerja keras. Padahal pendidikan
karakter kerja keras sudah dipelajari namun kurang mendalam.
Kemungkinan sekolah kurang memahami maksud dan tujuan pendidikan
karakter terintegrasi tersebut sehingga karena pengabaian ini membuat
peserta didik mudah menyerah bila mulai merasakan kesulitan dalam hal
tersebut dan kerja keras mereka kurang optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

Karakter kerja keras yang hendak ditekankan pada penelitian ini lebih
pada usaha dalam mengatasi hambatan belajar maupun tugasnya serta
menyelesaikannya dengan sebaik-baiknya sebagai peserta didik dengan
memperhatikan norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Perilaku yang nampak pada siswa yang kurang mengembangkan karakter
kerja keras ini seperti mencontek pekerjaan teman (copy-paste) tanpa
mempedulikan prosesnya, dan akhirnya mereka tidak mau bersusah payah
mengerjakan tugas mereka masing-masing dan malah mengandalkan
temannya saja. Hal ini terjadi karena perkembangan teknologi yang makin
pesat. Perkembangan teknologi memang mempermudah penyelesaian
tugas-tugas, namun terkadang malah disalahgunakan, misalnya saja
mereka

menggunakannya

untuk

bermain

game

online

tanpa

memperhatikan batas waktu.
Keprihatinan inilah yang mendorong peneliti mengamati problematika
tentang pendidikan karakter kerja keras. Setiap orang pasti memiliki
karakter masing-masing, tetapi karakter yang sudah ada belum
dikembangkan secara optimal. Maka, peneliti tertarik untuk mengetahui
pendidikan karakter kerja keras yang dicapai oleh siswa kelas VIII SMP
Xaverius Gisting, Lampung. Oleh karena itu, peneliti mencoba
menawarkan sebuah program tentang pelaksanaan pendidikan karakter
kerja keras melalui layanan bimbingan klasikal secara kolaborasi dengan
beberapa guru SMP Xaverius Gisting, Lampung dengan pendekatan
experiential learning. Bimbingan klasikal ini memuat topik-topik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

mengenai kerja keras yang terdiri dari 4 topik bimbingan dan topik-topik
ini yang akan diberikan untuk para siswa. Keempat topik tersebut adalah
Aku Senang menghargai Orang Lain, Hasil Karyaku, Santai Nan
Produktif, dan Aku Bisa.
Pendidikan karakter kerja keras berdasarkan layanan bimbingan
klasikal kolaboratif diharapkan dapat membantu guru dalam penyampaian
materi karakter melalui pelajaran di kelas. Selain itu, siswa menjadi lebih
bersemangat mengikuti pelajaran. Program bimbingan klasikal ini berbasis
pada pengalaman (experiential learning). Alasan peneliti menggunakan
menggunakan pendekatan ini adalah karena dengan belajar dari
pengalaman yang telah dialami sendiri maupun orang lain, siswa semakin
sadar dan memahami perilakunya saat itu dan berusaha untuk belajar dari
pengalaman itu supaya jadi lebih baik lagi. Penelitian ini bersifat evaluatif
deskriptif dan pra eksperimen. Program ini diberikan pada siswa untuk
melihat apakah implementasi pendidikan karakter berbasis layanan
bimbingan klasikal kolaboratif dengan experiential learning benar-benar
efektif dalam peningkatan karakter kerja keras siswa.
Beranjak dari masalah-masalah di atas dan mengingat belum ada
penelitian yang secara langsung melihat capaian pendidikan karakter kerja
keras di SMP Xaverius Gisting, Lampung maka peneliti mengangkat judul
“Efektivitas Implementasi Pendidikan Karakter Kerja Keras Berbasis
Layanan Bimbingan Klasikal Kolaboratif dengan Pendekatan
Experiential Learning pada Siswa Kelas VIII di SMP Xaverius

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Gisting, Lampung Tahun Ajaran 2014/2015” dalam skripsi ini. Kajian
ini juga dimaksudkan agar grand design pendidikan karakter kerja keras
mampu mengembangkan potensi siswa sebagai generasi penerus.

B. Identifikasi Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah yang terkait dengan pendidikan
karakter pada siswa SMP, diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Guru mengalami kesulitan dalam implementasi Kurikulum 2013
karena keterbatasan sarana prasarana.
2. Sekolah-sekolah SMP lebih menekankan pengajaran dari segi kognitif
sedangkan segi yang lain diabaikan.
3. Tidak adanya tenaga guru BK di SMP Xaverius Gisting, Lampung.
4. Pendidikan karakter kerja keras kurang ditanamkan pada siswa.
5. Siswa kurang mampu mengembangkan karakter kerja keras yang ada
dalam diri mereka.
6. Belum adanya penelitian yang secara langsung melihat capaian
pendidikan karakter kerja keras di SMP Xaverius Gisting, Lampung.

C. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang telah teridentifikasi masalah memang cukup
banyak dan sangat kompleks. Oleh karena itu, peneliti mencoba
membatasi masalah yang akan dikaji yang difokuskan pada beberapa poin
teridentifikasi yaitu poin 4, 5, dan 6. Fokus kajian diarahkan pada analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

efektivitas implementasi pendidikan karakter kerja keras berbasis layanan
bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning
pada siswa kelas VIII SMP Xaverius Gisting, Lampung.

D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut.
1. Seberapa efektif implementasi pendidikan karakter kerja keras berbasis
layanan

bimbingan

klasikal

kolaboratif

dengan

pendekatan

experiential learning di SMP Xaverius Gisting, Lampung menurut
penilaian kepala sekolah dan guru?
2. Seberapa efektif implementasi pendidikan karakter kerja keras berbasis
layanan

bimbingan

klasikal

kolaboratif

dengan

pendekatan

experiential learning di SMP Xaverius Gisting, Lampung menurut
penilaian siswa?
3. Seberapa baik peningkatan hasil pendidikan karakter kerja keras
berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
experiential learning pada siswa kelas VIII SMP Xaverius Gisting,
Lampung tahun ajaran 2014/2015 untuk keempat sub karakter yang
ditanamkan?
4. Apakah terdapat peningkatan secara signifikan hasil implementasi
pendidikan karakter kerja keras berbasis layanan bimbingan klasikal
kolaboratif dengan pendekatan experiential learning pada siswa kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

VIII SMP Xaverius Gisting, Lampung tahun ajaran 2014/2015 antara
sebelum dan sesudah implementasi model?

E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini, yaitu:
1. Mendeskripsikan efektivitas pendidikan karakter kerja keras berbasis
layanan

bimbingan

klasikal

kolaboratif

dengan

pendekatan

experiential learning di SMP Xaverius Gisting, Lampung berdasarkan
penilaian kepala sekolah dan guru.
2. Mendeskripsikan efektivitas pendidikan karakter kerja keras berbasis
layanan

bimbingan

klasikal

kolaboratif

dengan

pendekatan

experiential learning di SMP Xaverius Gisting, Lampung menurut
penilaian siswa.
3. Mendeskripsikan seberapa baik peningkatan hasil pendidikan karakter
kerja keras berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan
pendekatan experiential learning pada siswa kelas VIII SMP Xaverius
Gisting, Lampung tahun ajaran 2014/2015 untuk keempat sub karakter
yang ditanamkan.
4. Menguji signifikansi peningkatan hasil pendidikan karakter kerja keras
berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan
experiential learning pada siswa kelas VIII SMP Xaverius Gisting,
Lampung tahun ajaran 2014/2015 sebelum dan sesudah implementasi
model.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

F. Manfaat Penelitian
Harapannya

penelitian

ini

dapat

berguna

bagi

orang

yang

membutuhkan. Manfaat penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan
pengalaman, khususnya dalam bidang penerapan Bimbingan dan
Konseling terkait peran guru BK dalam pelaksanaan pendidikan
karakter khususnya nilai kerja keras, sehingga dapat dijadikan
sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya pada kajian yang
sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas dan mendalam.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber inspirasi dan bahan
evaluatif untuk membenahi atau menata ulang kebijakan
pelaksanaan pendidikan karakter secara komprehensif, terpadu,
dan tepat sasaran.
b. Bagi Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk membantu
menumbuhkan kerja sama kemitraan profesional kolaborasi
semua guru dalam mengembangkan, melaksanakan, dan
mengevaluasi program pendidikan karakter yang terintegrasi
dengan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

c. Bagi guru pendidik karakter (Guru BK dan guru mata
pelajaran) di SMP
Hasil penelitian ini dapat menjadi pemahaman baru dan refleksi
mendalam bagi sekolah, agar seluruh anggota sekolah dapat
mengaplikasikan pendidikan karakter secara tepat dan berdaya
guna mencerdaskan peserta didik.
d. Bagi siswa
Penelitian ini dapat mengembangkan kemampuan mereka
terkait dengan nilai kerja keras sehingga di kemudian hari
mereka semakin dapat mengambil dan menerapkan nilai kerja
keras dalam kehidupan sehari-hari.
e. Bagi peneliti
Peneliti

dapat

mengetahui

dan

memahami

efektivitas

pendidikan karakter kerja keras di SMP Xaverius Gisting,
Lampung tahun ajaran 2014/2015. Selain itu, peneliti juga
mengusulkan penyusunan modul pendidikan karakter yang
sesuai dengan nilai-nilai karakter yang hendak ditingkatkan
dalam diri siswa.
f. Bagi peneliti lain
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi tolak ukur yang dapat
digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain

yang

hendak mengembangkan pendidikan karakter ini secara lebih
mendalam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

G. Definisi Istilah
Beberapa istilah terkait judul penelitian ini didefinisikan sebagai berikut:
1. Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah
rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci.
2. Pendidikan karakter adalah upaya penanaman, penghayatan, dan
pengamalan nilai-nilai luhur seseorang yang diwujudkan dalam
interaksi dengan Tuhan, diri sendiri, sesama, dan lingkungannya
untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi
hati, pikir, raga, rasa, dan karsa.
3. Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguhsungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
4. Bimbingan klasikal merupakan suatu layanan bimbingan dan
konseling yang diberikan kepada peserta didik oleh guru bimbingan
dan konseling (Guru BK) atau konselor kepada sejumlah peserta didik
dalam satuan kelas.
5. Bimbingan klasikal kolaboratif adalah salah satu dari layanan dasar
BK yang dirancang bersama dengan pihak lain, seperti guru mata
pelajaran atau tenaga ahli untuk melakukan kontak langsung dengan
para peserta didik di kelas secara terjadwal yang hasilnya dapat
diamati dan dinilai bersama- sama. Selain itu, dapat memperoleh
informasi tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan
pribadinya),

membantu

memecahkan

masalah

siswa,

dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh
guru BK bersama dengan guru mata pelajaran.
6. Experiential learning adalah pendidikan berbasis pengalaman yang
merupakan sebuah proses di mana para pembelajar membangun
pengetahuan, keterampilan, dan nilai dari pengalaman langsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Bab ini membahas hakikat pendidikan karakter, hakikat remaja, hakikat kerja
keras, hakikat bimbingan klasikal kolaboratif, hakikat experiential learning,
kerangka pikir, dan hipotesis penelitian.
A. Hakikat Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan Karakter
Lickona (Wibowo, 2010) mengungkapkan bahwa karakter
merupakan sifat alami seseorang dalam merespon situasi secara
bermoral. Lickona (2013) mendefinisikan pendidikan karakter sebagai
upaya yang dirancang secara sengaja untuk memperbaiki karakter
siswa. Pendidikan karakter menekankan pentingnya 3 unsur yakni
pengertian moral, perasaan moral, dan tindakan moral. Ramli
(Fathurrohman, dkk, 2013), berpendapat bahwa pendidikan karakter
memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan
pendidikan akhlak.
Carr dan Steutel (Nucci, L.P & Darcia N, 2014) berpendapat
bahwa pendidikan karakter seharusnya didasarkan pada komitmen
yang jelas pada etika kebajikan. Menurut Sunaryo (Wibowo, 2012)
pendidikan karakter merupakan pendidikan sepanjang hayat, sebagai
proses perkembangan ke arah manusia kaffah (sempurna). Pendidikan
karakter membutuhkan keteladanan sejak dini sampai dewasa.

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa pendidikan karakter merupakan upaya terencana untuk
menjadikan

seseorang

(peserta

didik)

mengenal,

peduli,

dan

menginternalisasikan nilai-nilai karakter dalam diri, sehingga dapat
berperilaku sebagai manusia seutuhnya. Pendidikan karakter dilakukan
dengan keyakinan bahwa karakter seseorang dapat dikembangkan dan
dapat diubah.
2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan karakter
Fathurrohman, dkk (2013) mengungkapkan bahwa pendidikan
karakter memiliki fungsi sebagai pengembangan, perbaikan, dan
penyaringan.
a. Pengembangan
Mengembangkan potensi peserta didik untuk dapat berperilaku
baik sebagai peserta didik yang sudah mempunyai sikap dan
perilaku yang mencerminkan karakter diri maupun karakter
bangsa.
b. Perbaikan
Memperkokoh pendidikan nasional untuk bertanggung jawab
dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat.
c. Penyaringan
Memilah-milah atau menyaring karakter bangsa sendiri maupun
karakter bangsa lain yang kurang sesuai dengan nilai-nilai karakter
bangsa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

Fathurrohman, dkk (2013) mengatakan bahwa tujuan pendidikan
karakter secara khusus adalah untuk:
a.

Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji
dan sesuai dengan nilai-nilai secara universal dan tradisi karakter
bangsa yang religius.

b. Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan
warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa.
c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta
didik sebagai generasi muda penerus bangsa.
d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang
mandiri, kreatif, dan berwawasan luas.
e. Mengembangkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar
yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta
memiliki rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan
(dignity).
3. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter
Kementerian Pendidikan Nasional (2010) menyatakan bahwa
pendidikan karakter hendaknya didasarkan pada prinsip-prinsip
sebagai berikut:
a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter.
b. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup
pemikiran, perasaan, dan perilaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

c. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif, dan efektif untuk
membangun karakter.
d. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian.
e. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan
perilaku yang baik.
f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan
menantang yang menghargai semua peserta didik, membangun
karakter mereka, dan membantu mereka untuk sukses.
g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para peserta didik.
h. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang
berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada
nilai dasar yang sama.
i. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam
membangun inisiatif pendidikan karakter.
j. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra
dalam usaha membangun karakter.
k. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guruguru karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan
peserta didik.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Karakter
Menurut Suparno (2015), faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan karakter individu, seperti:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

a. Keluarga
Keluarga merupakan komunitas awal seorang anak mengenal
karakter. Peranan orangtua dalam hal ini sangat penting. Sejak lahir
anak sudah belajar karakter tertentu dari orangtua. Ketika anak
dalam kandungan pun anak sudah belajar bersikap dari
orangtuanya, terutama dari ibu yang mengandung. Selain itu,
suasana keluarga menjadi sangat penting bagi perkembangan
karakter anak. Orangtua perlu dilibatkan agar pendidikan karakter
di sekolah dapat berjalan lancar dan lebih efektif.
b. Guru
Selain orangtua, guru mempunyai andil besar dalam pendidikan
karakter anak. Pendidikan karakter bisa dilakukan melalui
pengajaran dan juga sikap guru terhadap anak, karena melalui
pembelajaran guru bisa mengajarkan mengenai hal yang baik.
c. Teman
Karakter remaja sangat dipengaruhi oleh teman sebayanya. Secara
psikologis, remaja sedang dalam proses pencarian jati diri sehingga
remaja ingin bergabung dengan teman sebayanya dalam pencarian
jati dirinya. Orangtua perlu mengetahui siapa saja teman dari anak
dan orangtua perlu memantau pergaulan anak.
d. Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah serta suasana sekolah mempunyai pengaruh
pada pendidikan dan pengembangan karakter anak. Suasana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

sekolah perlu diatur dan ditata sesuai dengan nilai karakter yang
akan ditanamkan pada diri anak. Oleh karena itu, perlu adanya
kerjasama dari seluruh pihak yang ada di lingkungan sekolah agar
penanaman

karakter

sungguh

nyata

dan

efektif

dalam

pengembangan karakter anak maupun semua pihak yang ada di
sekolah.
e. Lingkungan masyarakat
Keadaan, situasi, dan karakter lingkungan sekitar/masyarakat
berpengaruh pada pembentukan karakter remaja. Remaja akan
melihat serta meniru apa yang dilakukan oleh lingkungan
sekitarnya. Lingkungan yang mendukung pengembangan karakter
positif remaja tentunya situasi lingkungan memiliki karakter yang
positif

juga.

Bila

lingkungan

sekitar

kurang

mendukung

pengembangan karakter positif remaja maka karakter baik yang
sudah ditanamkan di sekolah maupun di keluarga akan luntur
karena pengaruh lingkungan tersebut.
f. Buku bacaan
Buku-buku bacaan berpengaruh pada karakter anak. Banyak anak
yang karakternya berkembang karena isi buku yang dibacanya
memberikan inspirasi bagi dirinya. Ada juga yang memiliki
karakter kurang baik karena buku yang dibaca merupakan buku
yang tidak sesuai dengan usianya sehingga anak bersikap kurang
baik juga. Peranan sekolah sangat penting dalam membantu anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

agar dapat memilih buku bacaan yang baik. Oleh karena itu, di
perpustakaan sekolah perlu disediakan banyak buku yang dapat
memberikan

inspirasi

pada

anak

serta

dapat

mendukung

pengembangan karakter anak.
g. Media
Perkembangan teknologi yang makin pesat sangat mempengaruhi
karakter remaja. Banyak remaja meniru apa yang dilihatnya di
media tanpa menyaring informasi yang didapat. Bila yang dilihat
adalah hal yang kurang baik maka mereka akan dengan mudah
terpengaruh. Perkembangan teknologi sebenarnya dapat membantu
kita belajar dan berkomunikasi dengan siapa pun di dunia ini
dengan lebih cepat serta dapat mempermudah pekerjaan kita. Di
sisi lain teknologi informasi dapat memberikan informasi dan
pengaruh yang kurang baik dan dapat merusak karakter anak. Oleh
karena itu, anak perlu dibantu lebih kritis dalam menggunakan
teknologi informasi ini seperti internet, HP, serta media sosial.
Mereka juga perlu dibantu dalam memilah-milah informasi yang
didapatnya.
5. Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP
Berdasarkan pedoman Pendidikan Karakter di SMP (Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Ditjen Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional, 2010),
pendidikan karakter terintegrasi di SMP dilaksanakan melalui proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

pembelajaran,

manajemen

sekolah,

dan

kegiatan

pembinaan

kesiswaan.
a. Pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran
Pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran adalah
pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan
pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam
tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran,
baik yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua
mata pelajaran. Pada dasarnya kegiatan pembelajaran, selain untuk
menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi) yang
ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan peserta didik
mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai,
serta menjadikannya sebagai perilaku.
Pada struktur kurikulum SMP, dasar setiap mata pelajaran
memuat materi-materi yang berkaitan dengan karakter. Secara
subtantif, setidaknya terdapat dua mata pelajaran yang terkait
langsung dengan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia,
yaitu pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).
Kedua mata pelajaran tersebut merupakan mata pelajaran yang
secara langsung (eksplisit) mengenalkan nilai-nilai, dan sampai
taraf

tertentu

menjadikan

peserta

didik

peduli

dan

menginternalisasi nilai-nilai. Integrasi pendidikan karakter pada
mata-mata pelajaran di SMP mengarah pada internalisasi nilai-nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

di dalam tingkah laku sehari-hari melalui proses pembelajaran dari
tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
b. Pendidikan karakter terintegrasi melalui manajemen sekolah
Pada konteks dunia pendidikan, yang dimaksud dengan
manajemen pendidikan sekolah adalah suatu proses perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan dalam upaya untuk
menghasilkan lulusan yang sesuai dengan visi, misi, dan tujuan
pendidikan itu sendiri. Penyelenggaraan pendid

Dokumen yang terkait

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning (studi pra eksperimen pada siswa kelas VIII A SMPK Untung Suropati Sidoarjo tahun ajaran 2015/2016).

0 8 154

Pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning.

0 0 15

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan Experiential Learning untuk meningkatkan karakter bertanggung jawab.

0 0 193

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter bela rasa (Compassion) : studi pra eksperimen pada siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakart

0 0 159

Efektivitas implementasi pendidikan karakter bela gender berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning (pada siswa/i kelas VIII SMP N 9 Singkawang tahun ajaran 2014/2015).

0 4 211

Efektivitas pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter peduli sosial (studi pra eksperimen pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 153

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter mandiri : studi pra eksperimen pada siswa kelas VIII F SMP Negeri 31 Purworejo tahun ajaran 20

0 1 141

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter daya juang (Pra eksperimen pada siswa kelas VIII SMPK Santa Maria 2 Malang Tahun Ajaran 2014/2

0 0 155

Efektivitas implementasi pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal kolaboratif dengan pendekatan experiential learning untuk meningkatkan karakter kepemimpinan demokratis : studi pra eksperimen pada pengurus OSIS, wakil, dan ketua kelas SMP

0 0 170

Efektivitas implementasi pendidikan karakter kepemimpinan berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning

0 8 152