PEMBUATAN KEPUTUSAN POLITIK MELALUI KEBIJAKAN 11

KEPUTUSAN

KEBIJAKAN

Pembuatan Keputusan Melalui
Kebijakan
Konsep Dasar Analisis Keputusan
Pembuatan keputusan (decision-making) berada di
antara perumusan kebijakan dan implementasi…akan
tetapi [kedua hal tersebut] saling terkait satu sama
lain. Keputusan memengaruhi implementasi dan
implementasi tahap awal akan memengaruhi tahap
pembuatan keputusan selanjutnya yang pada
gilirannya
akan
memengaruhi
implementasi
berikutnya. Pembuatan keputusan karena itu bukanlah
proses pasif…keputusan adalah proses dan keputusan
awal sering kali hanya merupakan sinyal penunjuk
arah atau dorongan awal atau percobaan awal, yang

nantinya akan mengalami revisi dan diberi spesifikasi.
(Etzioni, 1968: 203-4 / Wayne Parsons)

Simon, 1957 :1 / Wayne Parsons
menjelaskan bahwa



Ketika tujuan umum dari suatu
organisasi telah ditentukan, itu bukan
berarti bahwa keputusan telah selesai.
Tugas “memutuskan” ada di seluruh
bagian administrasi organisasi “

Pembuatan Keputusan Di Dalam Siklus
Kebijakan
Misal :
1. Keputusan mengenai apa yang bisa digolongkan
sebagai “problem”;
2. Informasi apa yang harus dipilih;

3. Pemilihan
strategi
untuk
memengaruhi
agenda
kebijakan;
4. Pemilihan
opsi-opsi
kebijakan
yang
harus
dipertimbangkan;
5. Pemilihan cara menyeleksi opsi;
6. Pemilihan cara dan tujuan;
7. Pemilihan cara mengimplementasikan kebijakan;
8. Pemilihan cara mengevaluasi kebijakan-kebijakan.
Sumber : Wayne Parsons “Public Policy: 2014-247”

Daftar Riwayat Presiden Republik Indonesia
dalam Perspektif Pembuatan Keputusan dan

segala Perbedaan Kondisi Pelaksanaan
Kebijakan Publik
(Sumber : Dr. Riant Nugroho)
1. SOEKARNO
“Populis-Politik”

Ket : Hasilnya masih jauh dari target,
dan jatuh karena krisis politik.

2. SOEHARTO
“Pragmatis-Elitis-Ekonomi”
Ket
:
Dapat
mencapai
keberhasilan,
namun
keberhasilan yang “rapuh di
dalam” dan akhirnya jatuh
ketika ada krisis ekonomi.


3. HABIBIE
“Stabilisasi”
Ket

:

Hanya

melakukan

stabilisasi
agar “pesawat yang sudah
meluncur ke bawah tidak jatuh dan
terhempas”.
Habibie berhasil, namun tidak dapat
melanjutkan
karena
krisis
kepercayaan.


»

»

4. Abdurrahman Wahid
“ Super-Demokratis”
Ket : Membiarkan semua
orang
mengerjakan apa saja
yang dianggap baik.
Hasilnya, Indonesia belajar untuk
berdemokrasi
secara
absolut,
meskipun
biaya
yang
harus
dibayar cukup mahal.


»
»

5. MEGAWATI

“Belajar dari Pengalaman Masa
Lalu”

»
»

Ket : Berusaha belajar dari
kegagalan pendahulunya, namun
belum
menemukan
dan
menentukan pilihan, sehingga ada
kesan perjalanan pembangunan
Indonesia ambigu-penuh keraguraguan.


6. SBY
“Peace-Justice-Prosperity”
Ket : Berusaha memperbaiki semua
kekurangan
pendahulunya
dengan
pendekatan peace, justice, and prosperity.
Namun, pilihan-pilihan yang ada terlalu
sulit, terutama ketika dihadapkan dengan
masalah yang di luar kendali, seperti
bencana tsunami di Aceh, gempa di Bantul,
hingga kenaikan harga minyak dunia yang
melonjak.

Teori Pengambilan
Keputusan
(Leo Agustino)

1. Teori Rasional-Komprehensif

Unsur-Unsurnya :
a. Pembuat keputusan dihadapkan pada
suatu permasalahan tertentu yang dapat
dipisahkan dari masalah-masalah lainnya
atau paling tidak dipertimbangkan secara
mendalam kalau dibandingkan dengan
masalah lainnya.
b. Tujuan-tujuan, nilai-nilai, atau sasaran
yang
menjadi
pedoman
pengambil
keputusan
dijelaskan
dan
diranking
menurut kepentingannya.

c. Bermacam-macam alternatif yang
berhubungan dgn masalahnya diteliti secara

seksama.
d. Konsekuensi(biaya dan manfaatnya) yg akan
ditimbulkan oleh setiap alternatif diteliti.
e. Masing-masing alternatif dan akibat yg
menyertainya dibandingkan dgn alternatif
lainnya.
f. Pembuat keputusan akan memilih alternatif,
dan konsekuensinya yg mendorong
pencapaian tujuan, nilai, atau objeknya.

2. Teori Inkremental
Unsur-unsurnya :
a. Pemilihan tujuan / sasaran dan analisis empiris dari
tindakan yang diperlukan untuk mencapainya lebih
bersifat saling menjalin daripada terpisah-pisah satu
dgn yg lainnya.
b. Pembuat keputusan hny mempertimbangkan bbrp
alternatif yg brhubungan dgn prmsalahannya, dan hal
ini akan dibedakan hny yg brsifat menambah dr
kebijakan yg ada.

c. Pembuatan keputusan yg brsifat menambahkan
sesungguhnya merupakan perbaikan dan lebih sesuai
unt kemajuan saat ini, lbh menunjukkan ketidak
sempurnaan sosial yg konkret drpd unt peningkatan
tujuan sosial dimasa datang.

3. Mixed-Scanning Theory
Yaitu gabungan dari teori rasionalkomprehensif
maupun
teori
inkremental dalam keadaan yg berbeda
yang dapat dikatakan dgn pendekatan
“Kompromi”.

Faktor2 yg Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan
(Leo Agustino))

1.
2.

3.
4.
5.

Political Values
Organization Values
Personal Values
Policy Values
Ideological Values