Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proses Bisnis dalam Pengelolaan Pet Shop Reptil di Semarang T1 212009023 BAB IV

(1)

Bab 4

Pembahasan dan Analisis

4.1 Profil Bonnie Exo Pet Shop, Kartini Reptile dan Semawis Reptile Semarang

Bonnie Exo Pet Shop ini terletak di Jl. Sisingamangaraja, Semarang. Pemiliknya bernama Pak Boni, berdiri sejak Juni 2009. Pendirian pet shop ini berawal dari hobi pribadi dari pemilik yaitu memelihara reptil, maka pemilik berniat untuk membuka usaha baru di bidang hewan peliharaan atau biasa dikenal dengan istilah pet shop. Dan akhirnya setelah hasil kerja keras beliau untuk memperkaya ilmu di bidang pet shop reptil, maka beliau berhasil mendirikan sendiri pet shop yang berada di rumahnya, di Jalan Sisingamangaraja, Semarang.

Saat ini beliau menyediakan lebih dari 12 merk kebutuhan untuk reptil,

baik itu makanan, vitamin, accesories, tempat kandang dan lainnya. Pet shop

tersebut menyediakan banyak pilihan makanan reptil mulai dari kelas ekonomis atau premium sampai dengan kelas terbaik. Untuk masalah harga, beliau berusaha memberikan harga terbaik dan sangat kompetitif untuk seluruh produk. Beliau juga memberikan layanan pengiriman atau delivery.

Kartini Reptile adalah Pet Shop di Pasar Kartini ini dibuka pada pertengahan tahun 2007, pemiliknya bernama pak Cipto dan bersama rekannya. Dengan kemajuan jaman dan tambah meningkatnya minat para hobi terhadap hewan-hewan reptil, membuat pedagang ini selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan


(2)

tersebut dengan membuka stand sendiri di Pasar Kartini. Barang yang dijual di pet shop ini antara lain tikus putih, ular, dan berbagai jenis reptil lainnya.

Dalam perjalanan bisnisnya,sering kali mengalami kesulitan untuk mendapatkan reptil yang langka dan unik. Namun semangatnya untuk melayani konsumen menjadikannya pedagang reptil yang selalu diminati dan dicari masyarakat baik dari dalam Semarang maupun luar Semarang. Dan pedagang ini juga bisa

mengirimkannya via angkutan atau jasa yang ada.

Semawis Reptile Semarang beralamat di Gang Baru, daerah Pecinan Semarang. Pemiliknya bernama Pak Rendy dan Ibu Susi. Pak Randy ini pada awalnya hanya menjual binatang pengerat seperi hamster, tikus ini akhirnya berkembang menjadi pet shop. Dilanjutkan dengan berjualan berbagai jenis ular. Beliau berharap agar pet shop ini mampu memberikan warna bagi pecinta reptil tentang beragamnya jenis hewan reptil, dan menjadikan wadah untuk tempat menjual hasil kerjanya dengan memenuhi kebutuhan hewan peliharaannya untuk menyediakan assesories dan makanan bagi pembeli. Pet Sop ini akhirnya berkembang dan menyediakan peralatan serta perlengkapan binatang reptil, seperti kandang, peralatan makan, aksesoris, makanan , pasir, dll. Serta menyediakan makanan khusus untuk reptile dengan komposisi yang bagus dan berkualitas tinggi. Makanan ini hanya di distribusikan di pet shop tertentu. Selain itu pet shop ini juga menyediakan jasa, seperti pemeriksaan reptil, pemeliharaan dan penitipan reptil.


(3)

4.2 Tujuan perusahaan

Tujuan kebanyakan perusahaan tidak hanya memaksimalkan keuntungan perusahaannya, tetapi juga ada organisasi-organisasi non-profit dan badan-badan

pemerintah pada umumnya Suatu proses bisnis yang baik harus memiliki

tujuan-tujuan seperti mengefektifkan, mengefisienkan dan membuat mudah untuk beradaptasi pada proses-proses didalamnya.

Pemilik Pet Shop mengaku untung atau rugi tidak terlalu diperhitungkan, karena mereka sudah menganggap ini sebagai aktivitas atau hobby mereka sejak tahun 2007 hingga sekarang. Begitu pula dengan komunitas, pet shop mereka pun dibuat secara bersama. untuk mencapai tujuan tersebut, pemilik tidak hanya diam menunggu pembeli yang datang. Tetapi mereka menawarkan melalui perkumpulan komunitas reptil yang dilaksanakan seminggu sekali atau kontes reptil yang dilaksanakan sebulan sekali. Sehingga membuat pemilik bisa menawarkan barang dagangannya. Mereka berusaha mengumpulkan anggota pecinta reptil baru dengan cara mengelola lomba dan komunitas. Mereka menggunakan cara-cara tersebut agar tujuan yang mereka inginkan efektif .

Kemudian usaha dari pemilik pet shop juga membuat barangnya menjadi tampak baik atau menarik dengan cara merawatnya sebaik mungkin yaitu dengan memberikan pakan yang berkwalitas baik dan menjaga kebersihan kandang reptil. Mengenai barang yang belum laku, pemilik akan tetap merawat hewan tersebut dengan memberi makan dan mendisain tempat untuk memajang hewan tersebut agar terlihat bagus sehingga menarik minat pembeli untuk membeli barang tersebut.


(4)

Berdasarkan keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa bagi para pemilik pet shop, selain mendapatkan keuntungan, tujuan mereka adalah ingin mengembangbiakan hewan reptil dengan cara membeli hewan indukan dari para hobi dan mengembangbiakanya sendiri di pet shop, karena pada dasarnya pemilik membuka pet shop atas dasar hobi. Ada beberapa tujuan lain yang ingin dicapai oleh beberapa entitas atau perusahaan selain mendapat keuntungan. Tujuan perusahaan pada umumnya ialah untuk memuaskan kebutuhan dari konsumen dengan nilai-nilai tertentu. Jadi pemilik waktu pertama membuka pet shop tidak bertujuan mendapatkan profit terlebih dahulu tetapi bertujuan untuk memperkenalkan reptil kepada masyarakat dan mengembangkan bisnis reptil. Hal seperti ini bisa mereka lakukan dengan cara mengumpulkan massa agar tertarik untuk memelihara reptile sebagai hewan peliharan atau pets mereka.

Selain itu, mereka juga membuat tujuan tersebut agar efektif dan efisien. Mereka mengenalkan dan mempromosikan kepada masyarakat mengenai reptil. Misalnya melalui lomba-lomba yang diadakan di mal, melalui teman atau kenalannya secara langsung, atau media online. Pemilik juga dapat mengembangbiakan reptil, dan mengawin silangkan reptil sehingga menghasilakn jenis yang baru dan belum ada di indonesia hal ini akan membuat unik reptil tersebut, sehingga bisa dijual dengan harga yang tinggi.


(5)

4.3 Fungsi manajemen

Proses bisnis mengacu kepada cara dimana manajemen memilih untuk mengkoordinasi pekerjaan. Proses bisnis adalah proses dimana perusahaan menyusun rencana, mengorganisasikan dan mengendalikan sumber daya yang ada.

Kebanyakan pet shop tidak mempunyai pegawai. Pemilik yang memiliki kesukaan terhadap reptil ini cenderung mengelola pet shop nya sendiri. Tidak ada pegawai lain yang bekerja di pet shop karena biasanya pemilik menanganinya sendiri. Pegawai dalam bisnis pet shop ini hanya diperlukan jika ada pameran atau bazar yang diselenggarakan oleh pihak lain dan pet shop tersebut mengikuti pameran tersebut. Karena jika ada pameran di luar kota stan yang disewa tidak ada penutupnya sehingga harus di jaga oleh pegawai agar barang daganganya tidak hilang di ambil orang.

Berdasarkan keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses bisnis mengacu kepada cara dimana manajemen memilih untuk mengkoordinasi pekerjaan. Tetapi para pemilik pet shop ini memiliki kesukaan yang tinggi terhadap reptil, sehingga mereka cenderung mengelola pet shop nya sendiri dan tidak mempunyai pegawai khusus. karena di sini pegawai hanya diperlukan pada saat pameran diluar kota saja untuk menjaga stan yang disewa pet shop untuk berjualan diluar kota. Jadi tidak ada pegawai tetap yang setiap hari membantu atau mengkoordinasikan pekerjaan dari si pemilik.


(6)

Fungsi POAC A. Planning

Setiap pemilik pet shop harus membuat rencana pekerjaan yang efektif di dalam bisnis pet shopnya. Dalam membuat keputusan biasanya mereka menjadi bagian dari perencanaan, apakah ingin mengadakan pameran dalam bulan ini, apakah ingin berbelanja di luar negeri untuk mendapatkan barang baru dan lain-lain.

Planning meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana

untuk mencapai tujuan tersebut. Planning telah dipertimbangkan sebagai

fungsi utama manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Setiap pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana.

B. Organizing

Misalnya kepegawaian, untuk memastikan bahwa sumber daya manusia diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Memekerjakan orang untuk menjaga stand atau pameran merupakan aktifitas kepegawaian yang khas dari setiap pet shop.

Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama yang terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi


(7)

C. Actuating

Pet shop dalam melaksanakan kegiatanya dilakukan secara

individu oleh pemiliknya karena pemilik pet shop melakukan kegiatanya tanpa bantuan orang lain atau pegawai.

Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang sesuai

dengan tujuan organisasi. Actuating adalah implementasi rencana, berbeda

dari planning dan organizing. Actuating membuat urutan rencana menjadi

tindakan dalam dunia organisasi. Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau impian yang tidak pernah menjadi kenyataan.

D. Controlling

jika terjadi perbedaan yang signifikan antara penjualan hasil reptil dengan dan yang diharapkan, pemilik harus mengambil tindakan yang sifatnya mengoreksi. Hal ini biasanya dilakukan dengan melakukan periklanan untuk meningkatkan penjualan. Di mana ia akan merencanakan

sesuatu yang baru, berdasarkan hasil dari controlling.

Controlling, memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana.

Fungsi dari controlling adalah menentukan apakah rencana awal perlu

direvisi, melihat hasil dari kinerja selama ini. Jika dirasa butuh ada


(8)

4.4 Proses produksi

Business Process (BP) didefinisikan sebagai suatu rangkaian aktivitas yang saling berelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu keluaran yang mendukung tujuan dari organisasi. Proses bisnis adalah proses untuk memproduksi dan menyediakan produk yang memuaskan pelanggan. Proses bisnis mengubah input menjadi output dengan sarana sumber daya.

Jenis barang yang diproduksi dan disediakan pada perusahaan antara lain Reptile, Amphibian, Hamster, Kucing, Akuarium, makanan reptil, serta perlengkapan reptil. Bisnis ini juga bisa dengan cepat memenuhi permintaan dari pelanggan, misalnya pelanggan ingin memesan reptil yang tidak ada di pet shop itu maka pemilik pet shop dapat mengorderkan pesanan pelanggan tersebut, tetapi dengan harga yang lebih mahal dari harga barang yang sudah ada di pet shop. Pemilik juga mengembangbiakan atau mengawinkan reptil sehingga didapatkan hasil atau spesies yang baru. Mengenai barang yang belum laku, berdasarkan hasil wawancara, pemilik akan tetap merawat hewan tersebut sampai ada yang memesan atau membelinya.

Berdasarkan keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Proses produksi pada pet shop yang terdiri dari import ( Pemilik pet shop membeli barang dari para importir yang mengimpor langsung dari luar negri), penerimaan langsung dari konsumen( konsumen / hobi bila sudah bosan terhadap pet nya maka pet shop mau membeli lagi barang dari para penghobi tersebut) atau komunitas sampai kepada menjual kembali reptil tersebut. Proses bisnis tersebut harus merupakan proses bisnis yang berorientasikan kualitas produk atau jasa


(9)

terutama untuk peningkatan mutu layanan kepada pelanggan. Kualitas produk hewan di pet shop dinilai dari beberapa hal yaitu:

1. Mulus atau tidaknya hewan tersebut saat dijual, apabila hewan ada

kecacatan maka itu dapat menurunkan harga jual dari hewan tersebut.

2. Corak atau motif hewan yang akan dijual semakin langka atau unik

motif hewan tersebut maka semakin mahal harga jualnya.

3. Jenis hewan yang akan dijual apabila jenis hewan tersebut semakin

langka di alam atau jinisnya mulai punah makan harga hewan tersebut akan semakin meningkat.

4. Sehat atau tidaknya hewan pada saat dijual juga dapat

mempengaruhi harga jual.

5. Jinak atau tidaknya hewan tersebut

6. Ukuran dari hewan yang akan dijual.

Pemilik benar melakukan pesanan atau orderan dari konsumen dan menjalankannya secara tepat dan tepat. Apabila ada pesanan khusus tentang reptil tertentu seperti reptil import maka pemilik langsung mengorderkan ke importir yang menjadi seller dari pet shop tersebut atau mencarikan barangnya dari anggota komunitas. Apabila yang dipesan itu barang lokal maka pemilik mengorderkan permintaan konsumen tersebut dengan memesan dari tengkulak yang ada di sekitar daerah tempat pet shop itu berada.

Termasuk barang yang belum laku pun, pemilik juga tetap melakukan proses produksi seperti melakukan perawatan, serta mendisain barangnya agar


(10)

tampak menarik dengan cara menambahkan pernak-pernik di dalam kandang reptile tersebut. Pemilik akan tetap menjaga dan merawat barang dagangannya setiap hari secara rutin. Perawatan tersebut bisa dilakukan dengan cara memandikan reptil, membersihkan tempat atau wadah reptil termasuk mengecek kesehatan dari reptil itu sendiri. Apakah terdapat kutu atau penyakit menular lainnya. Jika memang terdapat reptile yang tidak sehat atau mempunyai penyakit tertentu, maka pemilik tidak akan menjual reptile tersebut dan mengkarantina reptile yang sakit tersebut agar tidak menular ke yang lainnya setelah di karantina diberi obat dan diberi vaksin tertentu agar reptile tersebut kembali sehat. Karena tidak semua reptile yang dibeli dari konsumen, pengepul, importir memiliki kondisi yang sehat. Proses produksi ini juga mencakup perawatan reptile, sehingga reptil tersebut tetap dalam keadaan yang sehat dan layak untuk dijual.

Jadi pet shop hanya memajang barang –barang yang bernilai jual tinggi di

pet shopnya sehingga bila barang tersebut terjualnya lama maka pet shop masih mendapatkan keuntungan lebih, sedangkan barang-barang yang berharga jual redah pet shop hanya memajang beberapa ekor saja sebagai sempel dan apabila ada pembeli yang memesan maka pet shop tersebut baru mengorderkan pesanan dari konsumen tersebut.


(11)

4.5 Sumber daya manusia dan keuangan

Proses bisnis tersebut harus merupakan sumber daya keuangan seperti perencanaan pembelian, pengembangan produk, penerimaan barang, pengiriman barang, dan pencatatan keuangan. Proses bisnis tersebut harus merupakan sumber daya keuangan seperti perencanaan pembelian, pengembangan produk, penerimaan barang, pengiriman barang, dan pencatatan keuangan.

Mengenai sumber daya manusia pemilik tidak tidak melakukan training secara khusus tetapi hanya mencari pegawai tidak tetap dari komunitas dan orang-orang disekitar pet shop. Pemilik juga tidak pernah melakukan pengembangan karyawan melalui seminar, dan pelatihan-pelatihan secara khusus terhadap karyawan..

Sedangkan dari sisi pencatatan keuangan, pemlik hanya mematok untung 25%-40. Rata-rata dari profit antara 8 juta sampai dengan 10 juta. Tergantung apakah pemilik bisa mendapatkan barang yang bisa menghasilkan profit lebih banyak. Jadi pemilik tidak membuat jurnal dan pembukuan lainnya seperti pada proses bisnis. Pemilik hanya melakukan pencatatan saja dan membuat laporan keuangan secara sederhana, untuk mengetahui biaya operasional serta laba yang didapat.

Pencatatan dari bisnis ini antara lain mencatat biaya yang dikeluarkan seperti biaya pengiriman, pemesanan dan biaya tambahan lain serta penerimaan yang didapat, kemudian memperhitungkan labanya. Untuk pet shop pencatatan laporan keuangan ini masih sangat sederhana karena banyak item yang masih


(12)

belum dicatat lebih rinci seperti harus dibuat neraca dan jurnal supaya pemilik dapat mengetahui untung atau ruginya usaha pet shop yang mereka kelola.

Mengenai pengembangan karyawan, melalui kontes atau lomba serta komunitas. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan pengembangan sumber daya manusia untuk pengembangan bisnis itu sendiri, karena yang melakukan pengembangan terhadap pet shop itu adalah adalah pemilik pet shop itu sendiri.

4.6 Produk atau jasa

Proses bisnis adalah proses untuk memproduksi dan menyediakan produk yang memuaskan pelanggan. Proses bisnis mengubah input menjadi output. Business Process (BP) didefinisikan sebagai suatu rangkaian aktivitas yang saling berelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu keluaran.

Proses produksi reptile dilakukan melalui empat cara. Yang pertama melalui import. Pembeli (pemilik Pet Shop) secara langsung datang ke luar negeri misalkan Thailand, kemudian membeli reptil yang diminati untuk dibawa pulang ke Indonesia, atau pemilik pet shop memesan dari para importir di Indonesia yang memang biasa mendatangkan barang dari luar negri. Kedua pedagang menerima langsung dari konsumen atau dari teman sesama komunitas apabila orang yang memlihara reptile tersebut sudah bosan terhadap reptile yang mereka pelihara atau ingin mengganti hewan peliharaan maka penghobi dapat menjulanya ke pet shop terdekat. Ketiga melakukan order kepada Pentaexomania. Pentaexomania ini adalah importir reptil yang langsung berhubungan dengan rekannya yang berada


(13)

di luar Indonesia. Kemudian yang keempat adalah melalui plasma, yaitu dengan membeli ternak dari orang lain. Orang yang mengembangbiakkan reptil menjual

hasil ternakannya kepada pembeli. Setelah mendapatkan barang dari rekan

importirnya, pemilik kemudian memeriksa apakah barang yang dikirim sesuai dengan pesanannya. Kemudian pemilik menaruh hewan tersebut ke dalam akuarium tersendiri sesuai jenisnya. Setiap hari pemilik memberi makan dan membersihkan secara rutin. Setelah ada pemesan atau pembeli yang datang secara langsung, pemilik.

Mengenai pengiriman pada saat order dari Pentaexomania maupun melakukan pengiriman adalah melalui cargo maupun kereta api. Karena melalui pengiriman kilat seperti TIKI atau JNE tidak diperbolehkan. Nama ekspedisinya antara lain Herona, KIB ( Karya Indah Buana ).

Hewan reptil. Juga hewan tertentu yang dikembangbiakan atau

dikawinkan dengan reptil tertentu ( kadal, tikus, ular dll ) sering berkumpul

dengan komunitas serupa sehingga bisa menambah wawasan agar bisnis pet shop

ini bisa berkembang.Keunggulan dari proses bisnis ini adalah pemilik tidak hanya

melakukan jual beli barang kepada konsumen, tetapi menyediakan produk yang diinginkan pelanggan.

Termasuk jasa pengiriman yang dilakukan dari luar negeri sampai dengan Indonesia, hal ini tentu bukan perkara yang mudah. Dengan membawa reptil dari luar negeri ke dalam negeri, melalui izin di bandara serta ekspedisi yang mengirim barang tersebut termasuk.biaya yang ditanggung pet shop.


(14)

4.7 Pelayanan konsumen

Proses bisnis adalah proses untuk memproduksi dan menyediakan produk yang memuaskan pelanggan. Proses bisnis utamanya, yaitu proses yang diselenggarakan untuk melayani pelanggan pengguna produk atau jasa.

Pemilik langsung memenuhi order atau pesanan jika ada konsumen yang memesan. Pemilik juga memberikan bonus untuk setiap pelanggan yang sering membeli di pet shop itu dengan memberikan diskon sekitar 5-15% atau berupa konsultasi gratis. Pet shop juga menyediakan jasa penitipan hewan peliharaan, dan juga menyediakan pakan, aksesoris hewan peliharaan. Di pet shop pembeli lebih bebas untuk memilih barang yang ingin mereka beli karena pembeli dapat melihat langsung barang yang akan mereka beli dan langsung bisa membawa pulang barang tersebut tanpa harus ditambah dengan ongkir (ongkos kirim).

Apabila pembeli membeli barang online pet shop juga menerima orederan dengan mengirim barang tersebut menggunakan jasa expedisi yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak dan apabila terjadi hal-hal yang tidak di inginkan seperti barang mati atau barang tertukar dalam pengiriman maka pet shop memberikan gransi sesuai perjanjian jual beli di awal transaksi.Berdasarkan keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pemilik selalu memenuhi permintaan konsumen secara cepat.

Bonus, potongan, konsultasi atau saran yang diberikan kepada pembeli merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada konsumen. Sesuai teori bahwa melayani konsumen adalah hal yang utama. Faktor pelayanan konsumen adalah


(1)

terutama untuk peningkatan mutu layanan kepada pelanggan. Kualitas produk hewan di pet shop dinilai dari beberapa hal yaitu:

1. Mulus atau tidaknya hewan tersebut saat dijual, apabila hewan ada kecacatan maka itu dapat menurunkan harga jual dari hewan tersebut.

2. Corak atau motif hewan yang akan dijual semakin langka atau unik motif hewan tersebut maka semakin mahal harga jualnya.

3. Jenis hewan yang akan dijual apabila jenis hewan tersebut semakin langka di alam atau jinisnya mulai punah makan harga hewan tersebut akan semakin meningkat.

4. Sehat atau tidaknya hewan pada saat dijual juga dapat

mempengaruhi harga jual.

5. Jinak atau tidaknya hewan tersebut 6. Ukuran dari hewan yang akan dijual.

Pemilik benar melakukan pesanan atau orderan dari konsumen dan menjalankannya secara tepat dan tepat. Apabila ada pesanan khusus tentang reptil tertentu seperti reptil import maka pemilik langsung mengorderkan ke importir yang menjadi seller dari pet shop tersebut atau mencarikan barangnya dari anggota komunitas. Apabila yang dipesan itu barang lokal maka pemilik mengorderkan permintaan konsumen tersebut dengan memesan dari tengkulak yang ada di sekitar daerah tempat pet shop itu berada.

Termasuk barang yang belum laku pun, pemilik juga tetap melakukan proses produksi seperti melakukan perawatan, serta mendisain barangnya agar


(2)

tampak menarik dengan cara menambahkan pernak-pernik di dalam kandang reptile tersebut. Pemilik akan tetap menjaga dan merawat barang dagangannya setiap hari secara rutin. Perawatan tersebut bisa dilakukan dengan cara memandikan reptil, membersihkan tempat atau wadah reptil termasuk mengecek kesehatan dari reptil itu sendiri. Apakah terdapat kutu atau penyakit menular lainnya. Jika memang terdapat reptile yang tidak sehat atau mempunyai penyakit tertentu, maka pemilik tidak akan menjual reptile tersebut dan mengkarantina reptile yang sakit tersebut agar tidak menular ke yang lainnya setelah di karantina diberi obat dan diberi vaksin tertentu agar reptile tersebut kembali sehat. Karena tidak semua reptile yang dibeli dari konsumen, pengepul, importir memiliki kondisi yang sehat. Proses produksi ini juga mencakup perawatan reptile, sehingga reptil tersebut tetap dalam keadaan yang sehat dan layak untuk dijual.

Jadi pet shop hanya memajang barang –barang yang bernilai jual tinggi di pet shopnya sehingga bila barang tersebut terjualnya lama maka pet shop masih mendapatkan keuntungan lebih, sedangkan barang-barang yang berharga jual redah pet shop hanya memajang beberapa ekor saja sebagai sempel dan apabila ada pembeli yang memesan maka pet shop tersebut baru mengorderkan pesanan dari konsumen tersebut.


(3)

4.5 Sumber daya manusia dan keuangan

Proses bisnis tersebut harus merupakan sumber daya keuangan seperti perencanaan pembelian, pengembangan produk, penerimaan barang, pengiriman barang, dan pencatatan keuangan. Proses bisnis tersebut harus merupakan sumber daya keuangan seperti perencanaan pembelian, pengembangan produk, penerimaan barang, pengiriman barang, dan pencatatan keuangan.

Mengenai sumber daya manusia pemilik tidak tidak melakukan training secara khusus tetapi hanya mencari pegawai tidak tetap dari komunitas dan orang-orang disekitar pet shop. Pemilik juga tidak pernah melakukan pengembangan karyawan melalui seminar, dan pelatihan-pelatihan secara khusus terhadap karyawan..

Sedangkan dari sisi pencatatan keuangan, pemlik hanya mematok untung 25%-40. Rata-rata dari profit antara 8 juta sampai dengan 10 juta. Tergantung apakah pemilik bisa mendapatkan barang yang bisa menghasilkan profit lebih banyak. Jadi pemilik tidak membuat jurnal dan pembukuan lainnya seperti pada proses bisnis. Pemilik hanya melakukan pencatatan saja dan membuat laporan keuangan secara sederhana, untuk mengetahui biaya operasional serta laba yang didapat.

Pencatatan dari bisnis ini antara lain mencatat biaya yang dikeluarkan seperti biaya pengiriman, pemesanan dan biaya tambahan lain serta penerimaan yang didapat, kemudian memperhitungkan labanya. Untuk pet shop pencatatan laporan keuangan ini masih sangat sederhana karena banyak item yang masih


(4)

belum dicatat lebih rinci seperti harus dibuat neraca dan jurnal supaya pemilik dapat mengetahui untung atau ruginya usaha pet shop yang mereka kelola.

Mengenai pengembangan karyawan, melalui kontes atau lomba serta komunitas. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan pengembangan sumber daya manusia untuk pengembangan bisnis itu sendiri, karena yang melakukan pengembangan terhadap pet shop itu adalah adalah pemilik pet shop itu sendiri.

4.6 Produk atau jasa

Proses bisnis adalah proses untuk memproduksi dan menyediakan produk yang memuaskan pelanggan. Proses bisnis mengubah input menjadi output. Business Process (BP) didefinisikan sebagai suatu rangkaian aktivitas yang saling berelasi satu sama lain untuk menghasilkan suatu keluaran.

Proses produksi reptile dilakukan melalui empat cara. Yang pertama melalui import. Pembeli (pemilik Pet Shop) secara langsung datang ke luar negeri misalkan Thailand, kemudian membeli reptil yang diminati untuk dibawa pulang ke Indonesia, atau pemilik pet shop memesan dari para importir di Indonesia yang memang biasa mendatangkan barang dari luar negri. Kedua pedagang menerima langsung dari konsumen atau dari teman sesama komunitas apabila orang yang memlihara reptile tersebut sudah bosan terhadap reptile yang mereka pelihara atau ingin mengganti hewan peliharaan maka penghobi dapat menjulanya ke pet shop terdekat. Ketiga melakukan order kepada Pentaexomania. Pentaexomania ini adalah importir reptil yang langsung berhubungan dengan rekannya yang berada


(5)

di luar Indonesia. Kemudian yang keempat adalah melalui plasma, yaitu dengan membeli ternak dari orang lain. Orang yang mengembangbiakkan reptil menjual hasil ternakannya kepada pembeli. Setelah mendapatkan barang dari rekan importirnya, pemilik kemudian memeriksa apakah barang yang dikirim sesuai dengan pesanannya. Kemudian pemilik menaruh hewan tersebut ke dalam akuarium tersendiri sesuai jenisnya. Setiap hari pemilik memberi makan dan membersihkan secara rutin. Setelah ada pemesan atau pembeli yang datang secara langsung, pemilik.

Mengenai pengiriman pada saat order dari Pentaexomania maupun melakukan pengiriman adalah melalui cargo maupun kereta api. Karena melalui pengiriman kilat seperti TIKI atau JNE tidak diperbolehkan. Nama ekspedisinya antara lain Herona, KIB ( Karya Indah Buana ).

Hewan reptil. Juga hewan tertentu yang dikembangbiakan atau dikawinkan dengan reptil tertentu ( kadal, tikus, ular dll ) sering berkumpul dengan komunitas serupa sehingga bisa menambah wawasan agar bisnis pet shop ini bisa berkembang.Keunggulan dari proses bisnis ini adalah pemilik tidak hanya melakukan jual beli barang kepada konsumen, tetapi menyediakan produk yang diinginkan pelanggan.

Termasuk jasa pengiriman yang dilakukan dari luar negeri sampai dengan Indonesia, hal ini tentu bukan perkara yang mudah. Dengan membawa reptil dari luar negeri ke dalam negeri, melalui izin di bandara serta ekspedisi yang mengirim barang tersebut termasuk.biaya yang ditanggung pet shop.


(6)

4.7 Pelayanan konsumen

Proses bisnis adalah proses untuk memproduksi dan menyediakan produk yang memuaskan pelanggan. Proses bisnis utamanya, yaitu proses yang diselenggarakan untuk melayani pelanggan pengguna produk atau jasa.

Pemilik langsung memenuhi order atau pesanan jika ada konsumen yang memesan. Pemilik juga memberikan bonus untuk setiap pelanggan yang sering membeli di pet shop itu dengan memberikan diskon sekitar 5-15% atau berupa konsultasi gratis. Pet shop juga menyediakan jasa penitipan hewan peliharaan, dan juga menyediakan pakan, aksesoris hewan peliharaan. Di pet shop pembeli lebih bebas untuk memilih barang yang ingin mereka beli karena pembeli dapat melihat langsung barang yang akan mereka beli dan langsung bisa membawa pulang barang tersebut tanpa harus ditambah dengan ongkir (ongkos kirim).

Apabila pembeli membeli barang online pet shop juga menerima orederan dengan mengirim barang tersebut menggunakan jasa expedisi yang sudah disepakati oleh kedua belah pihak dan apabila terjadi hal-hal yang tidak di inginkan seperti barang mati atau barang tertukar dalam pengiriman maka pet shop memberikan gransi sesuai perjanjian jual beli di awal transaksi.Berdasarkan keterangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pemilik selalu memenuhi permintaan konsumen secara cepat.

Bonus, potongan, konsultasi atau saran yang diberikan kepada pembeli merupakan salah satu bentuk pelayanan kepada konsumen. Sesuai teori bahwa melayani konsumen adalah hal yang utama. Faktor pelayanan konsumen adalah penting demi kelancaran dan kelangsungan suatu bisnis.