T1 202010111 BAB III

(1)

23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Waktu, dan Tempat Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan objektif dalam usaha menemukan dan mengembangkan, serta menguji ilmu pengetahuan berdasarkan prinsip-prinsip, teori-teori yang disusun secara sistematis melalui proses yang intensif dalam pengembangan generalisasi dengan menggunakan metode ilmiah

Asy’ari dalam Hadi dkk 2005 . Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Creswell dalam Sangadji (2010) menyatakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek apa adanya sehingga datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik.

Subyek penelitian ini ditentukan dengan menggunakan purposive sampling, yakni suatu pengambilan sampel sebagai sumber data dengan berdasarkan pada tujuan dan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010). Tujuan dan pertimbangan pengambilan sampel penelitian adalah berdasarkan pada hal-hal berikut.

1. Kebersediaan subyek untuk terlibat secara aktif dalam penelitian.

2. Kesanggupan subyek untuk diwawancara sebanyak 4 sampai 5 kali selama kurang lebih satu bulan.

3. Memperoleh ijin dari pihak sekolah dan orangtua subyek.

4. Kepercayaan guru bahwa subyek akan melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan wawancara.

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka dipilih enam orang siswa yang terdiri dari tiga siswa laki-laki dan tiga siswa perempuan kelas IV SD N 02 Pulutan sebagai subyek penelitian. Enam orang siswa tersebut merupakan siswa dengan kemampuan matematika beragam. Kebersediaan subyek untuk diteliti merupakan hal yang sangat penting, mengingat keberhasilan dalam penelitian sangat dipengaruhi kesediaan dan kerelaan subyek untuk terlibat secara aktif dalam wawancara, sedangkan kemampuan matematika subyek yang beragam memungkinkan untuk memperoleh berbagai skim matematika yang beragam pula yang dipunyai oleh subyek (Sutriyono, 2012). Penelitian ini dilakukan di Kelas IV SD N 02 Pulutan yang beralamat di Jalan Dipomenggolo No 11 Salatiga Telepon (0298) 324930 Kode Pos 50716 dengan materi pengurangan bilangan pecahan. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2014 pada semester 2.


(2)

B. Langkah Penelitian

Tahap penelitian meliputi tahap perencanaan, tahap validitas instrumen, tahap pelaksanaan, tahap analisis data, dan tahap penyusunan laporan. Tahap pertama yaitu tahap perencanaan. Tahap perencanaan dimulai dengan mencari sekolah untuk dijadikan tempat penelitian dan mencari masalah yang terdapat dalam sekolah tersebut kemudian dilanjutkan dengan mencari permasalahan dalam beberapa jurnal internasional yang sesuai dengan masalah yang terdapat di sekolah tersebut untuk dijadikan pemicu masalah. Setelah pemicu masalah ditemukan, kemudian melakukan wawancara dengan guru kelas dan kepala sekolah untuk menentukan subyek penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling. Selanjutnya, melakukan penyusunan instrumen pendukung penelitian yang akan digunakan dan penyusunan kisi-kisi wawancara. Instrumen pendukung dalam penelitian ini berupa soal pengurangan bilangan pecahan sebanyak 42 soal berbentuk uraian.

Tahap kedua yaitu validitas instrumen dimana instrumen soal yang telah dibuat sebelumnya kemudian diuji validitasnya dengan menggunakan validitas konstruksi melalui expert judgement. Pengujian validitas instrumen dilakukan oleh guru kelas IV SD N 02 Pulutan. Tahap berikutnya yaitu tahap pelaksanaan penelitian. Tahap ini berisi tentang pengumpulan data penelitian dengan menggunakan teknik triangulasi yang merupakan gabungan dari observasi partisipatif, wawancara klinis, dan dokumentasi sekaligus. Pelaksanaan penelitian dilakukan dirumah tiap subyek penelitian. Tahap selanjutnya adalah tahap analisis data. Data yang diperoleh selama penelitian, kemudian dianalisis menggunakan 4 tahap yaitu data collection, data reduction, data display, dan conclution drawing / verification. Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah tahap kegiatan penulisan laporan berisi tentang simpulan penafsiran pemikiran siswa berupa skim-skim pengurangan bilangan pecahan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Teknik triangulasi dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi (Sugiyono, 2010).

1. Observasi Partisipatif

Observasi dapat diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian (Hadi dkk, 2005). Faisal dalam Sugiyono (2008) mengklasifikasikan observasi menjadi


(3)

observasi partisipatif, observasi terus terang atau tersamar, dan observasi yang tak terstruktur. Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif, yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan cara ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang akan diobservasi (Hadi dkk, 2005).

Observasi ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang seakurat mungkin. Dalam observasi ini, peneliti terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan subyek penelitian dan ikut merasakan suka dukanya. Observasi dilakukan selama siswa mengerjakan soal pengurangan bilangan pecahan yang diberikan, serta ketika siswa menjawab setiap pertanyaan dalam wawancara. Hasil observasi kemudian didokumentasikan dan untuk beberapa hal yang penting terkait penelitian dicatat untuk menambah keakuratan penelitian. Kegiatan observasi dilakukan di rumah tiap subyek penelitian.

2. Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pernyataan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari wawancara adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dan dan sumber informasi, sehingga pencari informasi harus mampu menciptakan hubungan baik dengan sumber informasi atau mengadakan rapport, yaitu situasi psikologis yang menunjukkan bahwa sumber informasi bersedia bekerja sama, bersedia menjawab pertanyaan dan memberi informasi sesuai dengan pikiran dan keadaan yang sebenarnya (Hadi dkk, 2005). Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara klinis berdasarkan model dari Piaget.

Wawancara klinis memungkinkan untuk mengenal pasti konsepsi siswa terhadap aspek matematik tertentu dari kacamata siswa sendiri. Teknik wawancara klinis melibatkan tiga komponen yaitu pemerhatian, penyoalan, dan penilaian. Dalam konteks mengenal pasti skim siswa, pewawancara tidak memberi tekanan apakah soal yang diberikan dijawab dengan betul atau tidak, tetapi lebih melihat bagaimana subjek mempunyai pemikiran atas soal yang diberikan tersebut sehingga memperoleh jawabannya (Sutriyono, 2012).

Wawancara klinis dalam penelitian ini dibagi ke dalam empat pertemuan. Setiap pertemuan dilakukan wawancara selama kurang lebih 50 hingga 60 menit. Wawancara pertama berkaitan dengan gambaran


(4)

mental tentang bilangan pecahan, perwakilan bilangan pecahan, dan membandingkan dua bilangan pecahan.

Wawancara kedua bertujuan untuk mengetahui penafsiran siswa tentang pengurangan bilangan pecahan berupa pengurangan bilangan asli dengan pecahan biasa, pecahan biasa dengan pecahan biasa berpenyebut sama, pecahan biasa dengan pecahan biasa berpenyebut beda, pengurangan bilangan asli dengan pecahan campuran, pecahan campuran dengan pecahan campuran berpenyebut sama, pecahan campuran dengan pecahan campuran berpenyebut berbeda, pengurangan pecahan campuran dengan pecahan biasa berpenyebut sama, pengurangan pecahan campuran dengan pecahan biasa berpenyebut berbeda, serta soal cerita terkait. Wawancara ketiga bertujuan untuk mengetahui penafsiran siswa dalam menentukan bilangan pengurang apabila diketahui bilangan terkurang dan hasil pengurangan ( serta soal cerita terkait.

Wawancara keempat bertujuan untuk mengetahui penafsiran siswa dalam menentukan bilangan terkurang apabila diketahui bilangan pengurang dan hasil pengurangan ( serta soal cerita terkait.

Tabel 2

Kisi-Kisi Wawancara Klinis Fokus Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Aspek yang Diteliti Indikator Skim Pengurangan Bilangan Pecahan Penafsiran siswa dalam

melakukan operasi pengurangan bilangan pecahan Penafsiran siswa tentang bilangan pecahan - Menjelaskan makna bilangan pecahan dengan cara sendiri - Membandingkan dua bilangan pecahan Penafsiran siswa dalam menentukan hasil pengurangan apabila diketahui bilangan terkurang dan bilangan pengurang (

Proses berpikir siswa mengenai penyelesaian soal berbentuk a. b. c. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pengurangan bilangan pecahan


(5)

apabila diketahui bilangan

terkurang dan bilangan pengurang Penafsiran

siswa dalam menentukan bilangan pengurang apabila diketahui bilangan terkurang dan hasil

pengurangan (

Proses berpikir siswa mengenai

penyelesaian soal berbentuk

a.

b.

c. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pengurangan bilangan pecahan apabila diketahui bilangan

terkurang dan hasil pengurangan Penafsiran

siswa dalam menentukan bilangan terkurang apabila diketahui bilangan pengurang dan hasil

pengurangan (

Proses berpikir siswa mengenai

penyelesaian soal berbentuk

a. b.

c. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pengurangan bilangan pecahan apabila diketahui bilangan

pengurang dan hasil pengurangan 3. Dokumentasi

Data hasil kegiatan observasi dan wawancara klinis didokumentasikan dengan menggunakan kamera video dan kamera foto untuk mendukung kredibilitas data yang telah diperoleh. Transkrip rekaman video wawancara klinis merupakan data mentah yang penting dalam penelitian ini. Transkrip tersebut meliputi catatan subjek, catatan pewawancara selama interaksi berlangsung, dan tingkah laku bukan lisan subjek sewaktu wawancara dijalankan.


(6)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, namun dalam penelitian ini terdapat instrumen pendukung yaitu tes kemampuan matematika berupa soal uraian yang kemudian penjelasan pemerolehan jawaban pada soal uraian tersebut diperoleh melalui wawancara klinis sehingga dapat diketahui skim pengurangan bilangan pecahan yang dimiliki tiap siswa. Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen soal tes dalam penelitian ini.

Tabel 3

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator Bentuk Soal

6.

Menggunaka n pecahan dalam pemecahan masalah

6.4

Mengurangk an pecahan

Mengurangkan pecahan biasa yang berpenyebut sama

1.

2.

3.

4.

5. Tinggi sebuah tanaman adalah meter. Kemudian tanaman tersebut dipotong meter. Berapakah tinggi tanaman sekarang? 6. Ibu memiliki telur

sebanyak

kg. Kemudian telur ibu diminta bibi

kg. Berapakah sisa telur ibu?

7. Nana memiliki

potong semangka, kemudian

potong semangka tersebut diberikan kepada adik. Berapakah sisa semangka Nana?


(7)

Mengurangkan pecahan biasa yang berpenyebut berbeda

1.

2.

3.

4.

5. Amir memiliki

bagian semangka, kemudian nya diberikan kepada Tono. Berapakah sisa semangka milik Amir? 6. Alifa memiliki

potong pizza, kemudian potong dimakan Sasa. Berapakah sisa pizza Alifa?

7. Kakak membeli kg gula pasir, kemudian kakak menggunakannya kg untuk membuat kue. Berapakah sisa gula pasir kakak?

Menentukan bilangan

pengurang apabila diketahui bilangan terkurang dan hasil pengurangan berupa pecahan biasa berpenyebut sama

1.

2.

3.

4.

5. Adik mengisi bagian bak air. Kemudian ayah menggunakan beberapa bagian untuk mandi sehingga air di bak tersisa bagian. Berapa bagian air yang dihabiskan ayah? 6. Sari membeli gula kg kemudian gula tersebut digunakan untuk membuat kue sehingga gula milik Sari tersisa kg. Berapakah gula yang digunakan untuk membuat kue?

7. Kakak memiliki potong melon kemudian melon


(8)

tersebut dimakan adik sehingga melon kakak tersisa potong. Berapa potong kah melon yang dimakan adik?

Menentukan bilangan

pengurang apabila diketahui bilangan terkurang dan hasil pengurangan berupa pecahan biasa berpenyebut berbeda

1.

2.

3.

4.

5. Tania memiliki roti sebanyak bagian, kemudian roti tersebut diberikan kepada kakaknya sehingga tersisa bagian. Berapa bagian kah roti yang diberikan kepada kakak?

6. Ibu membeli minyak goreng liter kemudian digunakan untuk menggoreng tempe sehingga minyak goreng ibu tersisa

liter. Berapa liter kah minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng tempe? 7. Anik membeli semangka

bagian kemudian semangka tersebut dimakan Dewi sehingga semangka tersebut tersisa bagian. Berapa bagian kah semangka yang dimakan Dewi?


(9)

Menentukan bilangan terkurang apabila diketahui bilangan

pengurang berupa pecahan biasa dan hasil pengurangan berupa pecahan biasa berpenyebut sama 1. 2. 3. 4.

5. Ita membeli celana baru di pasar, karena terlalu panjang celana tersebut kemudian dipotong meter. Panjang celana Ita sekarang adalah meter. Berapa meter panjang celana Ita mula-mula? 6. Ari membeli tali di toko

kemudian tali tersebut digunakan meter untuk membuat layang-layang sehingga tali Ari tersisa meter. Berapa panjang tali Ari mula-mula? 7. Ibu memiliki gula pasir

kemudian gula tersebut diambil nenek

kg sehingga gula ibu tersisa kg. Berapa kilogram gula ibu mula-mula? Menentukan

bilangan terkurang apabila diketahui bilangan

pengurang berupa pecahan biasa dan hasil pengurangan berupa pecahan biasa berpenyebut berbeda 1. 2. 3. 4.

5. Adik telah meminum susu sebanyak liter sehingga susu tersebut tinggal

liter. Berapakah susu adik mula-mula?

6. Anita membeli minyak goreng di pasar kemudian minyak goreng tersebut digunakan liter untuk menggoreng ikan sehingga minyak itu tersisa liter. Berapa liter


(10)

minyak goreng Anita mula-mula?

7. Amin memotong bambu meter sehingga bambu tersebut tersisa meter. Berapa meter panjang bambu Amin mula-mula?

E. Teknik Validitas Intrumen

Uji validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas konstruksi yang diperoleh melalui expert judgement atau melalui pendapat para ahli (Sugiyono, 2011). Setelah instrumen penelitian dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun dan para ahli akan memberi keputusan apakah instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. Ahli dalam pengujian validitas instrumen penelitian ini adalah guru kelas IV SD N 02 Pulutan.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data deskriptif kualitatif adalah usaha yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikannya, memilah-milah menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menentukan pola, menemukan apa yang penting dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moelong, 2005). Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010) memaparkan tahapan analisis deskriptif kualitatif, yaitu data collection, data reduction, data display, dan conclusion drawing / verification (Sugiyono, 2011).

Gambar 5

Tahapan dalam Analisis Data

data collection data reduction

data display conclusion


(11)

1. Data Collection dan Data Reduction

Tahap awal dalam analisis data adalah data collection. Dalam tahap data collection, video dan rekaman hasil wawancara selama siswa mengerjakan soal pengurangan bilangan pecahan ditulis secara rinci, teliti, dan jelas. Hasil data collection kemudian direduksi untuk dipilih hal-hal yang penting dan pokok, dan untuk menentukan bentukan pola-pola perilaku yang ditunjukkan subjek selama mengerjakan soal pengurangan bilangan pecahan.

2. Data Display

Tahap berikutnya adalah data display atau penyajian data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Data display dalam skim pengurangan bilangan pecahan adalah dengan menyajikan data hasil reduksi berupa pengelompokkan pola-pola perilaku yang ditunjukkan siswa ke dalam pola yang sejenis untuk mempermudah pengelompokkan jenis-jenis skim yang dimiliki siswa pada tahap conclution drawing / verification.

3. Conclution Drawing / Verification

Tahap terakhir yaitu conclution drawing / verification. Pada tahap ini hasil data display dirumuskan jenis skimnya berdasarkan pola perilaku siswa. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Hasil data display apabila telah didukung oleh data-data yang mantap, maka dapat dijadikan kesimpulan yang kredibel.


(12)

(1)

Mengurangkan pecahan biasa yang berpenyebut berbeda 1. 2. 3. 4. 5. Amir memiliki

bagian semangka, kemudian nya diberikan kepada Tono. Berapakah sisa semangka milik Amir? 6. Alifa memiliki

potong pizza, kemudian potong dimakan Sasa. Berapakah sisa pizza Alifa?

7. Kakak membeli kg gula pasir, kemudian kakak menggunakannya kg untuk membuat kue. Berapakah sisa gula pasir kakak?

Menentukan bilangan

pengurang apabila diketahui bilangan terkurang dan hasil pengurangan berupa pecahan biasa berpenyebut sama 1. 2. 3. 4.

5. Adik mengisi bagian bak air. Kemudian ayah menggunakan beberapa bagian untuk mandi sehingga air di bak tersisa bagian. Berapa bagian air yang dihabiskan ayah? 6. Sari membeli gula kg kemudian gula tersebut digunakan untuk membuat kue sehingga gula milik Sari tersisa kg. Berapakah gula yang digunakan untuk membuat kue?

7. Kakak memiliki potong melon kemudian melon


(2)

tersebut dimakan adik sehingga melon kakak tersisa potong. Berapa potong kah melon yang dimakan adik?

Menentukan bilangan

pengurang apabila diketahui bilangan terkurang dan hasil pengurangan berupa pecahan biasa berpenyebut berbeda

1. 2.

3. 4.

5. Tania memiliki roti sebanyak bagian, kemudian roti tersebut diberikan kepada kakaknya sehingga tersisa bagian. Berapa bagian kah roti yang diberikan kepada kakak?

6. Ibu membeli minyak goreng liter kemudian digunakan untuk menggoreng tempe sehingga minyak goreng ibu tersisa

liter. Berapa liter kah minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng tempe? 7. Anik membeli semangka

bagian kemudian semangka tersebut dimakan Dewi sehingga semangka tersebut tersisa bagian. Berapa bagian kah semangka yang dimakan Dewi?


(3)

Menentukan bilangan terkurang apabila diketahui bilangan

pengurang berupa pecahan biasa dan hasil pengurangan berupa pecahan biasa berpenyebut sama 1. 2. 3. 4.

5. Ita membeli celana baru di pasar, karena terlalu panjang celana tersebut kemudian dipotong meter. Panjang celana Ita sekarang adalah meter. Berapa meter panjang celana Ita mula-mula? 6. Ari membeli tali di toko

kemudian tali tersebut digunakan meter untuk membuat layang-layang sehingga tali Ari tersisa meter. Berapa panjang tali Ari mula-mula? 7. Ibu memiliki gula pasir

kemudian gula tersebut diambil nenek

kg sehingga gula ibu tersisa kg. Berapa kilogram gula ibu mula-mula? Menentukan

bilangan terkurang apabila diketahui bilangan

pengurang berupa pecahan biasa dan hasil pengurangan berupa pecahan biasa berpenyebut berbeda 1. 2. 3. 4.

5. Adik telah meminum susu sebanyak liter sehingga susu tersebut tinggal

liter. Berapakah susu adik mula-mula?

6. Anita membeli minyak goreng di pasar kemudian minyak goreng tersebut digunakan liter untuk menggoreng ikan sehingga minyak itu tersisa liter. Berapa liter


(4)

minyak goreng Anita mula-mula?

7. Amin memotong bambu meter sehingga bambu tersebut tersisa meter. Berapa meter panjang bambu Amin mula-mula?

E.

Teknik Validitas Intrumen

Uji validitas instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

validitas konstruksi yang diperoleh melalui

expert judgement

atau melalui

pendapat para ahli (Sugiyono, 2011). Setelah instrumen penelitian dikonstruksi

tentang aspek-aspek yang akan diukur berlandaskan teori tertentu, maka

selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Para ahli diminta pendapatnya

tentang instrumen yang telah disusun dan para ahli akan memberi keputusan

apakah instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan

mungkin dirombak total. Ahli dalam pengujian validitas instrumen penelitian

ini adalah guru kelas IV SD N 02 Pulutan.

F.

Teknik Analisis Data

Analisis data deskriptif kualitatif adalah usaha yang dilakukan dengan

jalan bekerja dengan data, mengorganisasikannya, memilah-milah menjadi

satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menentukan

pola, menemukan apa yang penting dan memutuskan apa yang dapat

diceritakan kepada orang lain (Moelong, 2005). Miles dan Huberman dalam

Sugiyono (2010) memaparkan tahapan analisis deskriptif kualitatif, yaitu data

collection

, data

reduction

, data

display

, dan

conclusion drawing / verification

(Sugiyono, 2011).

Gambar 5

Tahapan dalam Analisis Data

data collection data reduction

data display conclusion


(5)

1.

Data Collection dan Data Reduction

Tahap awal dalam analisis data adalah data

collection

. Dalam tahap

data

collection,

video dan rekaman hasil wawancara selama siswa

mengerjakan soal pengurangan bilangan pecahan ditulis secara rinci, teliti,

dan jelas. Hasil data

collection

kemudian direduksi untuk dipilih hal-hal

yang penting dan pokok, dan untuk menentukan bentukan pola-pola

perilaku yang ditunjukkan subjek selama mengerjakan soal pengurangan

bilangan pecahan.

2.

Data Display

Tahap berikutnya adalah data

display

atau penyajian data. Dalam

penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart

, dan sejenisnya. Data

display

dalam skim pengurangan bilangan pecahan adalah dengan

menyajikan data hasil reduksi berupa pengelompokkan pola-pola perilaku

yang ditunjukkan siswa ke dalam pola yang sejenis untuk mempermudah

pengelompokkan jenis-jenis skim yang dimiliki siswa pada tahap

conclution

drawing / verification.

3.

Conclution Drawing / Verification

Tahap terakhir yaitu

conclution drawing / verification.

Pada tahap ini

hasil data

display

dirumuskan jenis skimnya berdasarkan pola perilaku

siswa. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah

temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa

deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih

remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Hasil data display

apabila telah didukung oleh data-data yang mantap, maka dapat dijadikan

kesimpulan yang kredibel.


(6)