BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Sekolah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Dalam Peningkatan Kinerja Gurudi Sdn Pakintelan 01 Gunungpati Kota Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Profil Sekolah

  Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah SDN Pakintelan 01 yang beralamat di Jl. Winongsari Pakintelan Kec. Gunugpati Kota Semarang, no telp.

  081225022516. NSS SDN Pakintelan 01 adalah 101036302012.

  SDN Pakintelan 01 memiliki Visi mewujudkan warga sekolah yang luhur dalam budi pekerti, unggul dalam prestasi, dan peduli lingkungan hidup. Adapun misi yang ada di SDN Pakintelan 01meliputi: 1) menumbuhkan dan memperkokoh penghayatan terhadap agama yang dianutnya sehingga menjadi sumber kearifan dan budi pekerti. 2) melaksanakan kegiatan keagamaan sesuai dengan agama masing-masing. 3) melakukan pembelajaran secara aktif, kreatif dan inovatif sehingga siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya. 4) menumbuhkembangkan semangat keunggulan prestasi akademik dan non akademik. 5) menjadikan sekolah sebagai pelestarian lingkungan hidup. 6) menciptakan sekolah yang berwawasan lingkungan hidup.

  Adapun tujuan SDN Pakintelan 01 meliputi: 1) meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan YME, 2) mempunyai rasa toleransi terhadap pemeluk agama yang berbeda, 3) menciptakan kerukunan antar umat beragama. 4) siswa mampu meraih prestasi bidang akademik dan non akademik.

  Guru kelas V PGSD

  Guru kelas II PGSD

  9 Ana Fauziyah, S.Pd

  III PGSD

  Guru kelas

  8 Kristiyana N, S.Pd.SD

  IV PGSD

  Guru kelas

  7 Arry Susanti, S.Pd.SD

  6 Gunawan P, S.Pd Guru mapel PGPJSD

  5 Setyorini SM, S.Pd.SD

  SDN Pakintelan 01 didukung oleh tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi tenaga kependidikan S1 sebagaimana tabel berikut:

  VI Psi Pend dan kons

  4 Sri Wahyuni, S.Pd Guru kelas

  3 Fatimah, S.Pd.SD Guru kelas I PGSD

  2 Syamsudin, S.Pd.I Guru mapel PAI

  PGSD

  Kepala Sekolah

  1 Sri Hastutik, S.Pd.SD

  Gunungpati No Nama Jabatan Jur. Pend

Tabel 4.1 Data guru SDN Pakintelan 01

  10 Puspita N, S.Pd Guru mapel Pend Sosant Sumber data: diambil dari Profil Sekolah tahun 2014.

  Jumlah peserta didik di SDN Pakintelan 01 pada tahun ajaran 2014/2015 terdiri dari 142 siswa yaitu: kelas I berjumlah 21 siswa, kelas II berjumlah 30 siswa, kelas III berjumlah 25 siswa, kelas IV berjumlah 22 siswa, kelas V berjumlah 20 siswa, dan kelas VI berjumlah 24 siswa.

  Sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah SDN Pakintelan 01 telah meraih berbagai prestasi di berbagai kejuaraan diantaranya: 1) juara pertama menganyam tingkat kota Semarang dalam dua tahun berturut turut hingga maju ke tingkat provinsi dan mendapatkan peringkat 17 pada tahun 2013 serta peringkat 4 pada tahun 2014, 2) juara umum pesta siaga di tingkat kecamatan pada tahun 2014, 3)

  Juara ke 3 pada lomba “Adiwiyata” tingkat kota semarang, 4) Terakreditasi “A” pada tahun 2014.

  Dalam bidang akademis khususnya pada ujian nasional menduduki peringkat sepuluh besar di tingkat kecamatan dalam beberapa kurun waktu.

4.1.2 Perencanaan Supervisi Akademik dalam Kinerja Guru di SDN Pakintelan 01 Gunungpati Kota Semarang.

  Supervisi akademik merupakan program pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan perencanaan yang matang sehingga pelaksanaan supervisi berlangsung efektif dan efisien. Sebagaimana dikemkakan oleh kepala sekolah sebagai berikut.

  Menurut saya, supervisi akademik kegiatan guru dalam upaya pembinaan untuk membantu para guru dalam memperbaiki proses pembelajaran agar lebih baik. Supervisi akademik sebagai upaya peningkatan kinerja guru di SDN Pakintelan 01

  Gunungpati, kepala sekolah selaku manajer di sekolah memberikan pembinaan yang bersifat konstruktif dalam bentuk supervisi akademik. Supervisi sebagai salah satu proses kegiatan atau pelaksanaan sistem manajemen yang merupakan bagian dari fungsi pengarahan serta pengawasan dan pengendalian (controlling), khususnya dari pihak kepala sekolah terhadap para guru.

  Konsep supervisi akademik pada tahap awal, kepala sekolah menyusun perencanaan untuk mendukung program supervisi akademik. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SDN Pakintelan 01 pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Ya memang benar, saya menyusun perencanaan supervisi akademik agar dalam pelaksanaannya tidak keluar dari ranah supervisi. Pernyataan kepala sekolah diperkuat oleh Sri Wahyuni, S.Pd selaku guru kelas VI SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Ya benar, kepala sekolah sebelum melakukan supervisi akademik terlebih dulu membuat perencanaan supervisi akademik Untuk mengefektifkan program kerja sekolah, kepala sekolah menyusun program pelaksanaan supervisi pada awal tahun pelajaran. Program supervisi disusun diawal guna mengkondisikan berbagai jenis kegiatan yang ada di sekolah agar sesuai dengan kalender pendidikan dan supaya tidak benturan dengan program lain.

  Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SDN Pakintelan 01 pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Ya benar, saya menyusun perencanaan supervisi akademik pada awal tahun pelajaran agar dalam pelaksanaannya tidak berbenturng dengan program yang lain. Pernyataan kepala sekolah tersebut diperkuat oleh Kristiyana, S.Pd selaku guru kelas III SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Ya, benar. Kepala sekolah sebelum melaksanakan supervisi terlebih dahulu menyusun perencanaan agar dalam pelaksanaannya tidak bersamaan dengan kegiatan lain.

  Pada tahap penyusunan perencanaan supervisi akademik, kepala sekolah mempersiapkan berbagai kelengkapan supervisi. Persiapan kepala sekolah meliputi software, hardware maupun obyek supervisi akademik yaitu bapak dan ibu guru di SDN Pakintelan 01. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Ya, benar. ada beberapa yang saya persiapkan dalam perencanaan supervisi akademik meliputi: 1) program supervisi, 2) perangkat supervisi, 3) bapak/ibu guru sendiri.

  Pernyataan kepala sekolah tersebut diperkuat oleh Sri Wahyuni, S.Pd selaku guru kelas VI SDN Pakintelan 01 pada 18 November 2014 sebagai berikut.

  Untuk mensikapi persiapan dalam perencanaan supervisi akademik kepala sekolah membuat: 1) program supervisi, 2) menyiapkan perangkat supervisi, 3) kesiapan bapak/ibu guru.

  Pada dasarnya penyusunan program supervisi akademik disusun secara mandiri. Namun untuk mematangkan hasil perencanaan yang sempurna, kepala sekolah memanfaatkan pihak guru untuk mendiskusikan bersama. Kebersamaan penyusunan program supervisi akademik diharapkan oleh kepala sekolah agar pelaksanaan program supervisi akademik mendapat dukungan dari pihak guru dari awal, sehingga pada tahap pelaksanaan juga bisa terlaksana dengan efektif dan efisien. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Memang benar, saya menyusun program supervisi akademik secara mandiri, kemudian saya matangkan bersama seluruh bapak dan ibu guru di SDN Pakintelan 01 dalam rapat sekolah. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Fatimah, S.Pd selaku guru kelas I SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Ya ada, kepala sekolah dibantu oleh para guru. Tujuan utama persiapan perencanaan supervisi akademik di SDN Pakintelan 01 dimaksudkan oleh pihak kepala sekolah agar pelaksanaan supervisi akademik terlaksana sesuai dengan yang telah diprogramkan. Dengan persiapan yang maksimal, kepala sekolah dapat melaksanakan supervisi akademik dengan efektif. Persiapan supervisi akademik oleh kepala sekolah juga memberi manfaat positif bagi guru berupa kesiapan yang matang para tenaga pendidik dalam mengikuti program supervisi akademik oleh kepala sekolah. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SDN Pakintelan 01 pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Tujuan persiapan ini dimaksudkan agar guru mengetahui kapan mereka akan disupervisi sehingga persiapannya lebih matang, selain itu agar supervisi akademik bisa terlaksana dengan efektif. Pernyataan kepala sekolah diperkuat oleh Sri Wahyuni, S.Pd selaku guru kelas VI SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Menurut saya, kepala sekolah menyusun perencanaan program supervisi akademik bertujuan agar persiapan supervisinya lebih matang sehingga supervisi akademik lebih lancar, dan mendapat dukungan dari banyak pihak.

  Kepala sekolah menyusun persiapan supervisi akademik dengan mengacu pada acuan formal baik yang bersifat internal maupun eksternal. Acuan tersebut dimaksudkan sebagai referensi utama kepala sekolah dalam mendukung program supervisi akademik. Acuan internal bermuara pada program kaldik wilayah kota semarang dan program sekolah, sementara acuan eksternal adalah adanya anjuran dalam UU pendidikan nasional. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SDN Pakintelan 01 pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Dalam menyusun perencanaan supervisi akademik saya melihat kalender pendidikan, program kerja sekolah, UU sisdiknas no 20 th 2003. Pernyataan kepala sekolah tersebut diperkuat oleh Kristiyana, S.Pd selaku guru kelas

  III SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Dalam menyusun program perencanaan supervisi akademik kepala sekolah berdasarkan kalender pendidikan dan program kerja sekolah. Penyusunan perencanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah memiliki target untuk perbaikan manajemen pendidikan. Target perencanaan ini terutama untuk memperoleh kualitas guru profesional di SDN Pakintelan 01. Target lain supervisi akademik juga untuk merubah pola pikir guru tidak hanya sebagai pengajar melainkan sebagai pendidik. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SDN Pakintelan 01 pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Target perencanaan supervisi akademik: 1) semua guru mampu dan dapat mengajar dengan persiapan yang matang sehingga ketika mengajar merasa enak, nyaman, tanpa adanya beban, siswa juga merasakan hal yang sama. 2)

  Guru harus menguasai 4 kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. 3)

  Guru tidak hanya mengajar saja tetapi juga mendidik.

  Pernyataan kepala sekolah tersebut diperkuat oleh Setyorini SM, S.Pd.SD selaku guru kelas V SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Kepala sekolah dalam menyusun perencanaan supervisi memiliki target adalah agar persiapan guru lebih matang sehingga KBM berjalan lancar dan nyaman.

  Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada tahap perencanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah meliputi penyusunan program pelaksanaan supervisi akademik, persiapan perangkat (software dan hardware) dan penentuan obyek supervisi akademik, musyawarah program supervisi akademik, penentuan tujuan supervisi akademik, penentuan acuan baik internal maupun eksternal, penentuan target supervisi akademik. Hal tersebut dinyatakan oleh Mulyasa (2013) pada tahap awal menciptakan suasana akrab dengan guru, membahas rencana dan menyempurnakan rencana yang dibuat bersama guru, dan menyusun instrumen observasi. Setelah mengevaluasi perencanaan supervisi akademik di SDN Pakintelan 01 maka penulis menyarankan perlunya menyempurnakan dalam perencanaan supervisi akademik No Perencanaan Supervisi Tehnik

  Akademik A Kepala sekolah menyusun Rapat jadwal supervisi bersama sekolah guru dan membagikan jadwal tersebut kepada setiap guru, bila mana perlu di pasang di papan pengumuman ruang guru

  B Kepala sekolah Pertemuan menanyakan kepada guru pribadi tentang kesulitan guru pada pelaksanaan pembelajaran dan memberi solusinya

  

4.1.3 Supervisi Akademik dalam

Pelaksanaan Kinerja Guru di SDN Pakintelan 01 Gunungpati Kota Semarang.

  Pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pakintelan 01 Gunungpati dilaksanakan oleh kepala sekolah selaku supervisor. Dalam rangka meningkatkan kinerja para guru di SDN Pakintelan 01 Gunungpati ini, pelaksanaan supervisi akademik mengacu pada perencanaan yang telah disusun pada tahap perencanaan. Kepala sekolah secara tertib dan terprogram memulai supervisi akademik pada semua guru.

  Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Pelaksanaan supervisi kepalasekolah dengan melihat program yang telah dibuat, selanjutnya memberitahukan kepada bapak/ibu guru tentang pelaksanaan supervisi akademik kapan, apa saja yang dinilai dan bagaimana caranya. Pernyataan kepala sekolah tersebut diperkuat oleh Setyorini SM, S.Pd selaku guru kelas V SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Benar pelaksanaan supervisi Kepala sekolah melihat progrm kapan akan disupervisi dan yang terpenting guru menyiapkan perangkat pembelajaran. Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah berdasar pada tata cara formal yang telah disusun pada tahap perencanaan. Tata cara supervisi akademik bersifat praktis, sehingga memudahkan kepala dalam mensupervisi para guru. Supervisi akademik mengamati berbagai sektor baik tinjauan pada segi administrasi maupun pengamatan pada segi praktis dalam kelas.

  Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SDN Pakintelan 01 pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Yang saya lakukan sederhana dengan melihat administrasi, mengamati dari luar ketika pembelajaran berlangsung, melalui kunjungan kelas.

  Pernyataan kepala sekolah tersebut diperkuat oleh Kristiyana, S.Pd selaku guru kelas II SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Tata pelaksanaan supervisi akademik, pertama, mengecek administrasi guru, kedua, mengamati proses pembelajaran untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran baik dari tahap pendahuluan, tahap inti hingga tahap evaluasi oleh guru.

  Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di SDN Pakintelan 01 dilaksanakan secara profesional dan mengacu pada aturan yang telah disusun. Dampak positif dari persiapan dan pelaksanaan yang maksimal memantapkan kesiapan pihak guru saat disupervisi oleh kepala sekolah. Kondisi guru cukup menunjukkan kesiapannya saat dilakukan supervisi akademik oleh kepala sekolah.

  Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SDN Pakintelan 01 pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Saat saya melakukan supervisi akademik, saya menyesuaikan jadwal guru, guru mendapat giliran telah siap termasuk perangkat pembelajarannnya.

  Pernyataan kepala sekolah tersebut diperkuat oleh Setyorini SM, S.Pd selaku guru kelas V SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut. sikap saya dan guru yang lain waktu disupervisi senang, sebab sudah kami persiapkan dengan matang, terlebih masukan dari kepala sekolah sangat dinantikan guru sebagai upaya perbaikan pembelajaran berikutnya.

  Selain kondisi guru yang sudah siap disupervisi, guru mampu mengelola pembelajaran layaknya hari biasa secara maksimal. Kondisi ini juga berpengaruh positif pada kondisi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Meskipun supervisi akademik berlangsung di kelas, tidak menyurutkan siswa dalam belajar yang tetap aman dan tenang. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SDN Pakintelan 01 pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Menurut pengamatan saya, selama kegiatan supervisi berlangsung kondisi guru baik, lancar, siswa merasa nyaman . Dimana siswa tetap aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran. Pernyataan oleh kepala sekolah tersebut diperkuat oleh Fatimah, S.Pd.SD selaku guru kelas I SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Kondisinya normal-normal saja sebagaimana biasanya dan justru ada nuansa baru dengan hadirnya kepala sekolah dalam pembelajaran. Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah bersifat obyektif, adil dan menyeluruh. Kepala sekolah mensupervisi semua guru di SDN Pakintelan 01 satu persatu secara berurutan. Pelaksanaan supervisi sesuai dengan jadwal pelaksanaan dengan mendahulukan kelas

  VI menuju kelas I dan dilanjutkan pada guru mapel tanpa terkecuali. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SDN Pakintelan 01 pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Ya, benar. Saya melaksanakan supervisi akademik untuk semua guru dan saya awali dari guru kelas VI, V, IV, III, II dan I tak terkecuali guru agama dan guru penjas.

  Pernyataan kepala sekolah tersebut diperkuat oleh Setyorini SM, S.Pd selaku guru kelas V SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Ya memang benar supervisi diberikan pada semua guru, baik guru kelas maupun guru mapel seperti Pak Samsudin, ibu Fatimah, ibu Sri Wahyuni dan ibu Setyorini.

  Aspek pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah berorientasi pada terwujudnya peningkatan kinerja guru. Kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik dengan memperhatikan peningkatan unsur- unsur pada kinerja guru yang meliputi kemampuan guru dalam penyusunan perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP, persiapan materi pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, kemampuan mengevaluasi, serta meningkatkan potensi guru sebagai guru profesional. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SDN Pakintelan 01 pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Aspek pelaksanaan supervisi akademik meliputi: 1) mulai dari persiapan RPP dan kelengkapannya

  2) kesiapan siswanya 3) kegiatan belajar mengajar 4) evaluasinya 5) kesiapan gurunya. Pernyataan kepala sekolah tersebut diperkuat oleh Setyorini SM, S.Pd.SD selaku guru kelas V SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Aspek yang disupervisi meliputi prota, promes, silabus, RPP, RH dan ketepatan waktu mengajar.

  Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di SDN Pakintelan 01 dapat berjalan dengan baik karena mendapat dukungan dari berbagai pihak. Secara internal, para guru memberikan dukungan pelaksanaan supervisi akademik berupa kesediaannya untuk disupervisi, secara eksternal pihak pengawas sekolah tingkat gugus juga memberikan anjuran dan dukungan berupa kesediaan pengawas untuk bertukar pendapat tentang masalah pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SDN Pakintelan 01 pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Ya, ada. Pada waktu berlangsungnya supervisi dukungan berasal dari guru, berupa kesediannya disupervisi dan perangkat pembelajaran yang sudah disiapkan. Pernyataan kepala sekolah tersebut diperkuat oleh Fatimah, S.Pd.SD selaku guru kelas I SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Pendukung supervisi antara lain kesiapan diri guru, fasilitas, sarana prasarana yang memadai.

  Selain pendukung, pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di SDN Pakintelan 01 menghadapi kendala meskipun tidak cukup vital. Kendala yang muncul bersifat tentatif karena faktor eksternal terutama adanya tugas kepala sekolah yang kompleks dan bersifat mendesak untuk segera dikerjakan. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SDN Pakintelan 01 pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Kendala yang dihadapi berupa terbatasnya waktu, karena selaku kepala sekolah cukup banyak pekerjaan, dan bersifat mendesak.

  Pernyataan kepala sekolah tersebut diperkuat

  SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Menurut saya, hambatan supervisi akademik nampak pada waktu pelaksanaan yang terkadang tidak sesuaidengan jadwal, materi pembenahan dari kepala sekolah yang kurang jelas, dan kurangnya penguasaan akademik pada diri guru.

  Kendala yang muncul dalam proses pelaksanaan supervisi akademik tidak dijadikan sebagai hambatan yang berarti bagi kepala sekolah selaku supervisor, melainkan kepala sekolah berusaha mencari solusi dalam mensikapi kendala yang ada. Dalam mengatasi hal ini, kepala sekolah menjadwalkan waktu cadangan untuk melakukan supervisi akademik dari jadwal utama. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah waktu pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Ya, benar. Saya maklumi jika ada kendala dalam supervisi akademik. Namun saya tetap berusaha mencari solusi agar kendala-kendala yang muncul tetap teratasi sehingga saya tetap bisa memberikan supervisi ganti dengan waktu yang lain jika tertunda. Adapun jika ada guru merasa materi pembenahan yang kurang jelas, saya tetap meberikan penjelasan ulang sehingga jelas.

  Pernyataan kepala sekolah tersebut diperkuat oleh Setyorini SM, S.Pd.SD selaku guru kelas V SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Iya, selain jadwal utama, kepala sekolah juga memberi jadwal tambahan supervisi akademik sebagai pengganti bagi guru yang tertunda. Selain itu kepala sekolah juga berusaha menjelaskan materi yang belum dikuasai guru.

  Berdasarkan uraian di atas, diperoleh informasi bahwa pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di SDN Pakintelan 01 melalui observasi yang sudah dipersiapkan instrumennya dengan memberi materi pembenahan serta kendalanya berupa keterbatasan waktu yang dimiliki, sebagai upaya solusinya kepala sekolah menggantinya di hari lain secara fleksibel, serta memberikan penjelasan ulang pada guru mengenai pembenahan materi supervisi akademik.

  Sebagaimana dikemukakan oleh Mulyasa (2013) dalam melakukan observasi kepala sekolah menggunakan instrumen yang telah disepakati bersama guru serta membuat catatan selam proses pembelajaran.

  Untuk melengkapi kegiatan pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pakintelan 01 ada beberapa langkah diantaranya sebagai berikut : No Pelaksanaan Tehnik A Supervisi terfokus Observasi pada permasalahan yang dihadapi guru

  B Memberi kesan Berkesan membantu familier saat permasalahan yang observasi dihadapi guru

4.1.4 Tindak Lanjut Supervisi Akademik dalam Kinerja Guru di SDN Pakintelan 01 Gunungpati Kota Semarang.

  Tahap terakhir pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pakintelan 01 berupa feedback oleh kepala sekolah. Feedback dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut pelaksanaan supervisi akademik untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan dan atau kekurangan supervisi akademik yang telah diprogramkan. Kepala sekolah memberikan reward para guru yang dinilai berhasil dalam pengelolaan pembelajaran sebagai bentuk apresiasi oleh kepala sekolah. Reward bisa berupa posisi jabatan, penilaian dan usulan kenaikan golongan. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah SDN Pakintelan 01 pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Tindak lanjut pelaksanaan supervisi akademik ini berupa: 1) Evaluasi pelaksanaan saat selesai supervisi, 2) Memberi reward bagi guru berprestasi. Pernyataan kepala sekolah tersebut diperkuat oleh Sri Wahyuni, S.Pd selaku guru kelas VI SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Sebagai tindak lanjut supervisi akademik biasanya kepala sekolah mengadakan pembenahan-pembenahan yang belum lengkap pada para guru.

  Evaluasi pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah tidak dilakukan secara spontanitas dan sepihak. Melainkan kepala sekolah memberikan penilaian secara bersama- sama memusyawarahkan hasil pelaksanaan supervisi akademik bersama dengan para guru. musyawarah dilakukan untuk mendiskusikan proses pelaksanaan supervisi akademik, menjelaskan kepada para guru mengenai item- item yang dinilai baik maupun yang dinilai kurang baik. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Evaluasi pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pakintelan 01: a.

  Dengan diskusi saat rapat atau KKG sekolah.

  b.

  Menjelaskan mana yang baik dan mana yang kurang.

  c.

  Memberi kesempatan untuk meminta lagi disupervisi dengan pembenahan yang telah diberikan.

  Pernyataan tersebut diperkuat oleh Setyorini, S.Pd selaku guru kelas V SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Evaluasinya dengan menjelaskan pada guru mengenai kekurangan- kekurangan yang harus diperbaiki.

  Adanya evaluasi supervisi akademik, kepala sekolah mengetahui berbagai aspek supervisi akademik yang perlu disikapi secara bijak sebagai bentuk tindak lanjut supervisi. Komponen pokok yang ditindak lanjuti oleh kepala sekolah berupa penyusunan RPP dan silabus, serta pengelolaan pembelajaran oleh guru agar dikelola secara profesional. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Ya benar, ada beberapa item yang perlu saya perbaiki sebagai bentuk tindak lanjut dalam pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pakintelan 01 berupa penyusunan RPP dan silabus serta peningkatan kompetensi pengelolaan kelas oleh guru.

  Proses pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah tidak secara keseluruhan mengalami kelancaran. Hal ini bisa dikarenakan berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Untuk mensikapi kendala yang muncul ini, kepala sekolah memberikan solusi berupa pembagian waktu pelaksanaan supervisi sesuai jadwal yang telah diprogramkan. Selain itu guru juga dianjurkan menambah referensi pengetahuan melalui gebrakan guru gemar membaca referensi dan menulis karya ilmiah guna menunjang pengetahuan keilmiahan guru. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Solusi dalam mengatasi hambatan supervisi akademik di SDN Pakintelan 01 dengan membagi waktu sesuai program.

  Pernyataan tersebut diperkuat oleh Fatimah,S.Pd.SD selaku guru kelas I SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Solusi untuk para guru, dari segi akademik dianjurkan membaca banyak literatur dalam memperbaiki kompetensi pengetahuan guru untuk mendukung pembelajaran.

  Dalam proses tindak lanjut, kepala sekolah juga menghadapi kendala yang cukup berarti. Hambatan ini berupa keterbatasan waktu yang dimiliki oleh kepala sekolah dengan serta tugas kepala sekolah yang kompleks sehingga bisa menghambat kepala sekolah dalam menindaklanjuti supervisi akademik, demikian juga motivasi guru untuk menyusun karya tulis ilmiah masih cukup rendah dan terbatas kemampuannya. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Kendala berupa menentukan waktu pelaksanaaan tindak lanjut yang segera dilakukan, dan belum terpenuhi sarana pembelajaran berupa alat peraga , sementara para guru terlihat dari minimnya kompetensi menulis karya tulis. Indikator keberhasilan dari pemberian supervisi akademik oleh kepala sekolah di SDN

  Pakintelan 01 ini berupa meningkatnya kinerja guru. kinerja guru dapat terlihat dari PKG yang secara rutin dilakukan oleh kepala sekolah. PKG sebagai indikator keberhasilan supervisi akademik mencakup berbagai aspek, baik aspek administrasi guru, pengelolaan pembelajaran serta evaluasi guru dalam pembelajaran. Sebagaimana dikemukakan oleh Sri Hastutik, S.Pd.SD selaku kepala sekolah pada tanggal 16 November 2014 sebagai berikut.

  Indikator keberhasilan supervisi akademik di SDN Pakintelan 01: 1) 14 indikator pada PKG.

2) Guru mengajar aktif dan kreatif.

  3) menerima dengan Siswa gembira dan menyenangkan.

4) Hasil evaluasi siswa mencapai KKM.

  Pernyataan tersebut diperkuat oleh Sri Wahyuni, S.Pd selaku guru kelas VI SDN Pakintelan 01 pada tanggal 18 November 2014 sebagai berikut.

  Indikasinya ya ada perkembangan positif pada guru dan murid dalam proses pembelajaran, guru mampu mempersiapkan administrasi perangkat pembelajaran, mengelola pembelajaran dengan baik, mengevaluasi dengan benar.

  Berdasarkan hasil wawancara tersebut diperoleh informasi bahwa pada tahap tindak lanjut supervisi akademik ini meliputi perbaikan kemampuan guru dalam penyusunan perangkat pembelajaran berupa RPP dan silabus serta perbaikan kompetensi guru dalam pengelolaan kelas. Lebih lanjut disimpulkan bahwa dalam tindak lanjut supervisi akademik ini kepala sekolah juga menemui hambatan berupa keterbatasan waktu oleh guru sehingga menghambat pelaksanaan supervisi akademik, serta minimnya motivasi dan kompetensi guru dalam penyusunan karya tulis sebagai bentuk peningkatan pengetahuan.

  Berdasarkan uraian di atas menurut pendapat Mulyasa (2013) tentang tindak lanjut observasi didiskusikan secara terbuka antara kepala sekolah dengan guru dengan cara: 1) kepala sekolah memberi penguatan terhadap penampilan guru, 2) mengajak guru menelaah tujuan pembelajaran, 3) menanyakan perasaan guru tentang jalannya pembelajaran, 4) kepala sekolah menunjukkan data hasil observasi yang telah dianalisis dan diinterpretasikan, 5) kepala sekolah menanyakan kepada guru bagaimana pendapat hasil observasi dan analisisnya, 6) secara bersama menentukan rencana pembelajaran berikutnya.

  Langkah-langkah berikut sekiranya dapat melengkapi kegiatan tindak lanjut di SDN Pakintelan 01. No Tindak lanjut Tehnik supervisi akademik A Apabila kepala Pemberitahuan sekolah tidak dapat lewat rapat melakukan supervisi maka digantikan oleh guru senior

  B Perlu memberi Wawancara pujian kepada guru pribadi / Rapat yang telah sekolah melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang baik

  C Kepala sekolah Mengajar memberi contoh dalam kelas tehnik mengajar yang baik

4.2 Pembahasan

4.2.1 Perencanaan Supervisi Akademik dalam Kinerja Guru di SDN Pakintelan 01 Gunungpati Kota Semarang.

  Tahap awal supervisi akademik di SDN Pakintelan 01 Gunungpati berupa perencanaan. Supervisi akademik merupakan salah satu proses kegiatan atau pelaksanaan sistem manajemen yang merupakan bagian dari fungsi pengarahan serta pengawasan dan pengendalian (controlling), khususnya dari pihak kepala sekolah terhadap para guru. Kepala sekolah melakukan perencanaan untuk mendukung program supervisi akademik agar terlaksana secara maksimal guna meningkatkan kinerja guru. Selain kepala sekolah, para guru juga mempersiapkan seluruh perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP guna mendukung pelaksanaan supervisi akademik.

  Untuk mengefektifkan program kerja sekolah, kepala sekolah menyusun program pelaksanaan supervisi pada awal tahun pelajaran. Program supervisi disusun diawal guna mengkondisikan berbagai jenis kegiatan yang ada di sekolah agar sesuai dengan kalender pendidikan dan supaya tidak benturan dengan program lain.

  Pada tahap penyusunan perencanaan supervisi akademik, kepala sekolah mempersiapkan berbagai kelengkapan supervisi. Persiapan kepala sekolah meliputi software, hardware maupun obyek supervisi akademik yaitu bapak dan ibu guru di SDN Pakintelan 01. Kepala sekolah mempersiapkan: 1) program supervisi, 2) perangkat supervisi, 3) serta bapak/ibu guru, 4) kepala sekolah menanyakan kepada guru tentang kesulitan yang dihadapi guru pada pelaksanaan pembelajran, 5) jadwal yang telah di susun di bagikan setiap guru atau di pajang di papan pengumuman guru.

  Untuk mendukung persiapan yang maksimal, kepala sekolah memanfaatkan pihak guru untuk mendiskusikan bersama. Kebersamaan penyusunan program supervisi akademik diharapkan oleh kepala sekolah agar pelaksanaan program supervisi akademik mendapat dukungan dari pihak guru dari awal, sehingga pada tahap pelaksanaan juga bisa terlaksana dengan efektif dan efisien. Para guru membantu kepala sekolah guna memaksimalkan persiapan supervisi akademik secara sempurna.

  Terdapat beberapa tujuan persiapan perencanaan supervisi akademik di SDN Pakintelan 01 antara lain agar guru mengetahui kapan mereka disupervisi sehingga persiapannya lebih matang, selain itu agar supervisi akademik bisa terlaksana dengan efektif, supervisi akademik lebih lancar, dan mendapat dukungan dari banyak pihak. Dengan persiapan yang maksimal, kepala sekolah bisa melaksanakan supervisi akademik dengan efektif. Persiapan supervisi akademik oleh kepala sekolah juga memberi manfaat positif bagi guru berupa kesiapan yang matang para tenaga pendidik dalam mengikuti program supervisi akademik oleh kepala sekolah.

  Untuk mendukung penyusunan persiapan supervisi akademik kepala sekolah dengan mengacu pada acuan formal baik yang bersifat internal maupun eksternal. Acuan tersebut dimaksudkan sebagai referensi utama kepala sekolah dalam mendukung program supervisi akademik. Acuan internal bermuara pada program kaldik wilayah kota semarang dan program sekolah, sementara acuan eksternal adalah adanya anjuran dalam UU pendidikan nasional. Secara perinci acuan dalam penyusunan perencanaan supervisi akademik di SDN Pakintelan 01 berupa: 1) kaldik, 2) program sekolah, 3)UU Sisdiknas no 20 th 2003.

  Target perencanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah terutama 1) untuk memperoleh kualitas guru profesional di SDN Pakintelan 01, 2) supervisi akademik untuk merubah pola pikir guru agar tidak hanya sebagai pengajar melainkan sebagai pendidik, 3) semua guru mampu dan dapat mengajar dengan persiapan yang matang sehingga ketika mengajar merasa enak, nyaman, tanpa adanya beban, 4) karena tugas pokok guru ada 4, maka itulah yang harus dikerjakan, 6) guru tidak hanya mengajar saja tetapi juga mendidik, 7) agar sekolah ada perubahan lebih baik di bidang akademik maupun non akademik.

  Berdasarkan uraian wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahap perencanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah di SDN Pakintelan 01 sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan standar perencanaan supervisi akademik kepala sekolah.

  

4.2.2 Supervisi Akademik dalam

Pelaksanaan Kinerja Guru di SDN Pakintelan 01 Gunungpati Kota Semarang.

  Tahap pelaksanaan supervisi akademik merupakan tahap teknis yang dilakukan oleh kepala sekolah dengan mengacu pada perencanaan. Pelaksanaan supervisi akademik dilaksanakan secara maksimal dalam rangka meningkatkan kinerja para guru di SDN Pakintelan 01 Gunungpati. Kepala sekolah secara tertib dan terprogram memulai supervisi akademik pada semua guru.

  Mengawali supervisi akademik kepala sekolah melihat program, kemudian memberitahukan kepada bapak/ibu guru tentang pelaksanaan supervisi akademik mengenai waktu dan materi serta tata cara supervisi akademik.

  Pelaksanaannya, supervisi akademik oleh kepala sekolah berdasar pada tata cara formal yang telah disusun pada tahap perencanaan. Tata cara supervisi akademik bersifat praktis, sehingga memudahkan kepala dalam mensupervisi para guru. Supervisi akademik mengamati berbagai sektor baik tinjauan pada segi administrasi maupun pengamatan pada segi praktis dalam kelas. Secara keseluruhan tata caranya meliputi: 1) melihat administrasi, 2) mengamati dari luar ketika pembelajaran berlangsung, 3) masuk ke kelas masing-masing, 4) supervisi terfokus pada permalasalahan yang di hadapi guru, 5) kepala sekolah memberi kesan membantu permasalahan yang di hadapi guru. Pada prinsipnya tata caranya sebenarnya sederhana, pertama, mengecek administrasi guru. kedua, mengamati proses pembelajaran untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran baik dari tahap pendahuluan, tahap inti hingga tahap evaluasi oleh guru.

  Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di SDN Pakintelan 01 dilaksanakan secara profesional dan mengacu pada aturan yang telah disusun. Dampak positif dari persiapan dan pelaksanaan yang maksimal memantapkan kesiapan pihak guru saat disupervisi oleh kepala sekolah. Kondisi guru cukup menunjukkan kesiapannya saat dilakukan supervisi akademik oleh kepala sekolah. Para guru merasa senang disupervisi sebab bila ada kesalahan akan dibenarkan dan yang kurang akan ditambah untuk melengkapi.

  Pelaksanaan supervisi akademik, siswa tetap kondusif dalam mengikuti pembelajaran. Meskipun supervisi akademik berlangsung di kelas, tidak menyurutkan minat siswa untuk belajar. Situasi pembelajaran tetap baik, lancar dimana siswa tetap aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran, bahkan ada nuasa baru dengan adanya kepala sekolah di dalam kelas.

  Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah bersifat obyektif, adil dan menyeluruh. Kepala sekolah mensupervisi semua guru di SDN Pakintelan 01 satu persatu secara berurutan. Pelaksanaan supervisi sesuai dengan jadwal pelaksanaan dengan mendahulukan kelas

  VI menuju kelas I dan dilanjutkan pada guru mapel tanpa terkecuali.

  Aspek pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah berorientasi pada terwujudnya peningkatan kinerja guru. Kepala sekolah melaksanakan supervisi akademik dengan memperhatikan peningkatan unsur- unsur pada kinerja guru yang meliputi kemampuan guru dalam penyusunan perangkat pembelajaran seperti silabus dan RPP, persiapan materi pembelajaran, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, kemampuan mengevaluasi, serta meningkatkan potensi guru sebagai guru profesional. Dalam hal ini aspek yang disupervisi meliputi aspek pokok guru seperti RPP dan praktek silabus dan ketepatan waktu.

  Pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah di SDN Pakintelan 01 bisa berjalan dengan baik karena mendapat dukungan dari berbagai pihak. Secara internal, para guru memberikan dukungan pelaksanaan supervisi akademik berupa kesediaannya untuk disupervisi, secara eksternal pihak pengawas sekolah tingkat gugus juga memberikan anjuran dan dukungan berupa kesediaannya saat berkonsultasi. Dukungan supervisi dari guru, administrasi dan perlengkapan mengajar semua siap, pemberian waktu yang cukup, fasilitas, sarana prasarana yang memadai.

  Adapun kendala yang muncul bersifat tentatif karena faktor eksternal terutama adanya tugas dinas sekolah yang bersifat mendesak untuk segera diselesaikan. Penghambatnya berupa waktu, karena kepala sekolah terlalu banyak pekerjaan. Dari pihak guru hambatan supervisi berupa materi-materi pembenahan yang kurang jelas, dan kurangnya menguasai secara akademik.

  Berdasarkan uraian diatas, observasi dan supervisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahap pelaksanaan supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah di SDN Pakintelan 01 sudah terlaksana dengan cukup baik sesuai dengan standar pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah, dimana kepala sekolah telah secara terprogram dan teratur mensupervisi guru sesuai dengan tahapan yang baku serta mencari solusi guna mensikapi hambatan yang ada.

4.2.3 Tindak lanjut supervisi akademik dalam kinerja guru di SDN Pakintelan 01 Gunungpati Kota Semarang.

  Untuk mengetahui hasil pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pakintelan 01, diperlukan tahap tindak lanjut. Tahap tindak lanjut berupa feedback oleh kepala sekolah. Feedback dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut pelaksanaan supervisi akademik untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan dan atau kekurangan supervisi akademik yang telah diprogramkan. Kepala sekolah memberikan

  

reward para guru yang dinilai berhasil dalam

  pengelolaan pembelajaran sebagai bentuk apresiasi oleh kepala sekolah. Reward bisa berupa posisi jabatan, penilaian dan usulan kenaikan golongan. Sebagai tindak lanjut supervisi akademik biasanya kepala sekolah juga mengadakan pembenahan-pembenahan yang belum lengkap pada para guru.

  Evaluasi pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah tidak dilakukan secara spontanitas dan sepihak. Melainkan kepala sekolah memberikan penilaian secara bersama- sama memusyawarahkan hasil pelaksanaan supervisi akademik bersama dengan para guru. musyawarah dilakukan untuk mendiskusikan proses pelaksanaan supervisi akademik, menjelaskan kepada para guru mengenai item- item yang dinilai baik maupun yang dinilai kurang baik. Evaluasi pelaksanaan supervisi akademik di SDN Pakintelan 01 juga dengan menjelaskan pada guru mengenai kekurangan- kekurangan yang harus diperbaiki.

  Adapun indikator keberhasilan dari pemberian supervisi akademik oleh kepala sekolah di SDN Pakintelan 01 ini berupa meningkatnya kinerja guru. Kinerja guru dapat terlihat dari PKG yang secara rutin dilakukan oleh kepala sekolah. PKG sebagai indikator keberhasilan supervisi akademik mencakup berbagai aspek, baik aspek administrasi guru, pengelolaan pembelajaran serta evaluasi guru dalam pembelajaran. Indikator juga terlihat dari keaktifan dan kreatifitas guru dalam mengajar, siswa merasa karena mendapat nuansa baru , dan hasil evaluasi siswa mencapai KKM. Intinya adalah adanya perkembangan positif pada guru dan murid dalam proses pembelajaran, guru mampu mempersiapkan administrasi perangkat pembelajaran, mengelola pembelajaran dengan baik, mengevaluasi dengan benar.

  Proses pelaksanaan supervisi akademik oleh kepala sekolah tidak secara keseluruhan mengalami kelancaran melainkan ada hambatan yang muncul baik karena faktor internal maupun eksternal. Untuk mensikapi kendala yang muncul, kepala sekolah memberikan solusi berupa pembagian waktu pelaksanaan supervisi sesuai jadwal yang telah diprogramkan. Guru juga dianjurkan menambah referensi pengetahuan melalui gebrakan guru gemar membaca referensi dan menulis karya ilmiah guna menunjang pengetahuan (knowledge) guru.

  Tahap tindak lanjut supervisi akademik yang berupa perbaikan kemampuan guru dalam penyusunan perangkat pembelajaran seperti RPP dan silabus serta perbaikan kompetensi guru dalam pengelolaan kelas masih menemui hambatan berupa keterbatasan waktu oleh kepala sekolah sehingga menghambat pelaksanaan supervisi akademik. Untuk menghadapi hambatan kepala sekolah menunjuk guru senior untuk menggantikan tugasnya. Minimnya motivasi dan kompetensi guru dalam penyusunan karya tulis. Sehingga kepala sekolah harus bisa membantu permasalahan yang dihadapi guru.

  Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tahap tindak lanjut supervisi akademik oleh kepala sekolah telah berjalan dengan baik sesuai dengan acuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini kepala sekolah memberikan tindak lanjut untuk perbaikan proses supervisi agar diperoleh kompetensi guru baik pada tahap perencanaan maupun tahap pengelolaan pembelajaran di kelas oleh guru.

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Team Group Tournament (TGT) terhadap

0 0 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Team Group Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Team Group Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar

0 0 21

Welcome to Repositori Universitas Muria Kudus - Repositori Universitas Muria Kudus

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) dan Team Group Tournament (TGT) terhadap Hasil Belajar

0 0 66

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Pembelajaran Menggunakan Teori Dienes terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV Semester 1 Tahun Ajaran 2016/2017

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Return Saham: Studi Empiris Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2016

0 1 57

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Penjasorkes Melalui Pendidikan dan Latihan Model Induktif Perangkat Kurikulum di UPTD. Pendidikan Kecamatan Tugu dan Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Supervisi a. Pengertian Supervisi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Dalam Peningkatan Kinerja Gurudi Sdn Pakintelan 01 Gunungpati Kota Semarang

0 0 29

English grammar book - by Duong Linh

1 10 196