ANALISIS FAKTOR UNTUK MENGETAHUI PENGARUH PERSONAL SELLING DAN WORD OF MOUTH TEHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUATU STUDI KASUS PADA PT. STARMAS INTI ALUMUNIUM INDUSTRY
ANALISIS FAKTOR UNTUK MENGETAHUI PENGARUH PERSONAL SELLING
DAN WORD OF MOUTH TEHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUATU STUDI
KASUS PADA PT. STARMAS INTI ALUMUNIUM INDUSTRY
Oleh :
Budi Rahardjo
Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Jakarta Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta, 12260
Email : sarwokasih@yahoo.co.id
ABSTRAKSI
Analisis Faktor adalah salah satu metode statistik untuk mengekstrasi variabel konstruks, yaitu variabel yang tidak dapat diukur secara langsung, dan merupakan salah satu dari analisis ketergantungan antar variabel. Salah satu kegunaan analisis faktor adalah melakukan pemeriksaan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian (berupa kuesioner).
Besarnya korelasi antar variabel independen harus cukup kuat, yang diukur dengan Kaiser-Mayer-Oikin Measure of Sampling Adequacy (KMO) > 0,5 dan Signifikansi < 0,05. Besarnya korelasi parsial, korelasi antar dua variabel dengan menganggap tetap variabel lain, justru harus kecil. Pada SPSS deteksi terhadap korelasi parsial diberikan melalui pilihan Anti-Image Correlation atau nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) > 0,5 jika kurang dianggap indikator tidak valid dan harus dikeluarkan
Penerapan analisis faktor terhadap studi kasus faktor personal selling (X ) yang terdiri
1
dari 8 indikator dan di ekstrat menjadi 3 indikator yang valid dan hanya menjelaskan variabel personal selling. Faktor Word of Mouth (X
2 ) yang terdiri dari 4 indikator dan di ekstrat menjadi 3 indikator yang valid dan hanya menjelaskan variabel Word of Mouth.
Faktor Keputusan Pembelian (Y) yang terdiri dari 4 indikator dan di ekstrat menjadi 3 indikator yang valid dan hanya menjelaskan variabel Keputusan Pembelian. Tetap didalam analisis faktor, langkah dilanjutkan dengan pembentukan variabel komposit atau gabungan melalui faktor score untuk analisa selanjutnya yaitu regresi.
Kata Kunci : Analisis Faktor, Variabel konstruks
ABSTRACT Factor analysis is a statistical method for extracting construct variables, ie variables which can not be measured directly, and is one of the between variable dependency analysis. One uses the factor analysis is the examination of validity and reliability of research instrument (a questionnaire) The magnitude of the correlation between the independent variables must be sufficiently strong, as measured by the Kaiser-Mayer-Oikin Measure of Sampling Adequacy (KMO)> 0.5 and Significance <0.05. Magnitude of the partial correlation, the correlation between the two variables with other variables considered fixed, it should be small. On SPSS detection of partial correlation is given through choice or the Anti-Image Correlation Measure of Sampling Adequacy value (MSA)> 0.5 if less is considered an indicator is not valid and should be removed The application of factor analysis to the case study personal selling factor (X1) which consists of 8 indicators and in quick into 3 indicator variables explained only valid and personal selling. Word of Mouth factors (X2) which consists of 4 indicators and in quick into 3 indicator variables explained only valid and Word of Mouth. Purchase decision factors (Y) which consists of 4 indicators and in quick into 3 indicators and variables only explain the purchase decision. Remain in the factor analysis, a step followed by the formation of a composite or combination of variables through factor scores for the subsequent regression analysis.
Keywords: Factor analysis, construct Variables
PENDAHULUAN
Dalam sebuah penelitian jika Analisis faktor merupakan salah satu varibel-variabel yang digunakan teknik statistik multivariat. Tujuannya merupakan merupakan variabel yang adalah untuk mengelompokkan data observable atau variabel-variabel yang menjadi beberapa kelompok sesuai dapat diukur secara langsung, misalkan dengan saling korelasi antar variabel. berat badan, tinggi badan, tingkat Pada aplikasi penelitian, analisis faktor pendapatan dan lain-lain, maka hal ini dapat digunakan untuk mengetahui adalah sesuatu yang mudah. Variabel- pengelompokan individu sesuai dengan varibel tersebut dapat langsung karakteristiknya, maupun untuk menguji dimasukkan kedalam persamaan dan validitas konstruks. running dengan menggunakan bantuan
Dalam analisis faktor, tidak ada software. variabel dependen dan independen. Permasalahan diatas berbeda bila Proses analisis faktor sendiri mencoba variabel penelitian yang digunakan menemukan hubungan antar sejumlah merupakan variabel laten atau variabel variabel-variabel yang saling dependen konstruks atau unsobservable, yaitu dengan yang lain, sehingga bisa dibuat variabel yang tidak dapat diukur secara satu atau beberapa kumpulan variabel langsung, misalnya layanan, kepuasan, yang lebih sedikit dari jumlah awal. loyalitas, keputusan pembelian dan Khusus untuk analisis faktor, sejumlah lainnya. Pengukuran terhadap variabel asumsi berikut harus dipenuhi (Santoso, laten secara tidak langsung yaitu melalui 2006:13) : indikator-indikatornya. Suatu persamaan
1. Besarnya korelasi antar variabel regresi multivariat hanya dapat diterapkan independen harus cukup kuat, bila seluruh variabelnya bersifat misalnya diatas 0,5. observable atau sudah tersedia data dari variabel dan bukan dari indikatornya.
2. Besarnya korelasi parsial, korelasi Permasalahannya bagaimana cara antar dua variabel dengan memperoleh data variabel laten tersebut?. menganggap tetap variabel lain,
Salah satu cara untuk memperoleh data justru harus kecil. Pada SPSS variabel laten tersebut adalah dengan deteksi terhadap korelasi parsial menggunakan analisis faktor. Analisis diberikan melalui pilihan Anti- faktor merupakan salah satu dari analisis Image Correlation. ketergantungan antar variabel.
3. Pengujian seluruh matriks korelasi Prinsip dasar analisis faktor adalah antar variabel yang diukur dengan mengekstrasi sejumlah faktor bersama besaran Bartlett Test of Sphericity dari gugusan variabel asal X , X , .......X ,
1 2 n
atau Measure Sampling Adequacy sehingga : (MSA). Pengujian ini mengharuskan adanya korelasi a. Banyaknya faktor lebih sedikit yang signifikan diantara paling dibandingkan dengan banyaknya sedikit beberapa variabel. varibel asal X
b. Sebagian informasi variabel asal X,
4. Pada beberapa kasus, uji asumsi tersimpan dalam sebuah faktor klasik antar faktor sebaiknya dipenuhi Kegunaan analisis faktor :
1. Mengekstraks variabel konstruks dari indikator. Atau mereduksi variabel menjadi variabel baru yang jumlahnya lebih sedikit.
2. Mempermudah interprestasi hasil analisis, sehingga didapatkan infor- masi yang realistik dan sangat berguna.
3. Pengelompokan objek berdasarkan karakteristik yang terkandung di dalam faktor.
4. Pemeriksaan validitas dan reliabilitas instrumen penelitian (berupa kuesio- ner).
5. Dengan diperoleh skor faktor, maka analisis faktor merupakan langkah awal dari berbagai metode analisis data yang lain misalnya Analisis Regresi, Analisis Path, Model Struktur- al dan lain sebagainya Dalam hal ini peneliti, mencoba membandingkan dengan hasil penelitian dari alumni bernama Hendyi (0531510527) dengan judul “Analisis Pengaruh
Personal Selling dan Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT. Starmas Inti Aluminium Industry, Periode September – November 2010”, dimana peneliti menggunakan analisis faktor dalam kasus yang sama.
1. Apakah indikator-indikator yang dikonsepsikan secara unidemen- sional, tepat dan konsisten dalam menjelaskan variabel konstruks yang diteliti ?
2. Indikator-indikator apa yang dominan membentuk variabel konstruks yang diteliti ?
3. Apakah ada kesamaan pengolahan awal menggunakan metode analisis faktor dengan pemeriksaan validitas dan reliabilitas dari intrumen penelitian yang sama?
METODE PENELITIAN
1. Penjualan Personal ( Personal Selling)
Personal Selling menekankan aspek penjualan melalui proses komunikasi person-to-person.Peranan Personal Selling cenderung bervariasi antar perusahaan, bergantung pada sejumlah faktor, seperti karakteristik produk atau jasa yang dipasarkan, ukuran organisasi, dan tipe industri. Personal Selling memainkan peranan dominan dalam perusahaan industrial, adapun keunggulan dari Personal Selling menurut Fandy Tjiptono, dkk (2008:517) adalah :
1. Personal confrontation Terjadi relasi langsung dan interaktif antara dua atau lebih pihak, dimana masing-masing pihak dapat saling mengamati reaksi masing-masing.
2. Culvitation Memungkinkan terjadinya hubungan yang akrab antara wiraniaga dan pembeli.
RUMUSAN MASALAH
3. Response Situasi yang seolah-olah mengharuskan pembeli untuk
mendengar, memerhatikan, atau
4. Harga final dinegosiasikan antara menanggapi presentasi wiraniaga. penjual dan pembeli. 1) Menurut C.M. Lingga Purnama
5. Harga jual atau kualitas yang dibeli (2001:166), Personal Selling sangat memungkinkan diperolehnya marjin efektif dalam tahap pembentukan yang cukup besar untuk menutup preferensi, keyakinan, dan tindakan biaya penjualan. pembeli. Keunggulan utama Personal
6. Sistem saluran distribusi relatif pendek Selling, yakni Konfrontasi Personal, dan langsung kepada para pemakai artinya terjadi relasi langsung dan akhir. interaktif antara dua pihak atau
7. Pelatihan produk dan dukungan lebih, yakni setiap pihak bisa saling layanan dibutuhkan oleh para mengamati kebutuhan dan karakte- perantara distribusi. ristik, serta melakukan penyesuaian.
8. Media iklan tidak memberikan koneksi 2) Mempererat, artinya memungkinkan dan keterkaitanyang efektif dengan terjalinnya hubungan yang akrab pasar sasaran. antara wiraniaga dan pembeli.
9. Informasi yang dibutuhkan konsumen 3) Tanggapan, yaitu situasi yang seolah- tidak dapat diberikan secara lengkap olah mengharuskan calon pembeli dan menyeluruh melalui iklan dan untuk mendengar, memperhati- promosi penjualan. kan, atau menanggapi presentasi
2. Word of Mouth wiraniaga.
Word of Mouth (WoM) /Gethok tular Menurut Fandy Tjiptono,dkk (2008:559), Personal Selling sangat cocok diterapkan
(jawa) yang prinsipnya adalah agar berita, dalam : pemberitahuan, undangan, dan informasi
1. Produk yang dihasilkan tergolong lainnya disampaikan secara meluas dari produk kompleks yang membutuhkan mulut ke mulut secara lisan. Word of asistensi aplikasi pelanggan. Mouth dapat bersifat positif dan dapat
2. Produk yang dibeli menyangkut pula bersifat negatif. Word of Mouth keputusan pembelian utama adalah tindakan konsumen memberikan (berkaitan dengan dana besar, volume informasi kepada konsumen lain dari pembelian yang besar, pengendalian seseorang kepada orang lain (antar kualitas yang ketat, dan seterusnya.) pribadi) nonkomersial baik merek, produk 3. Fitur dan kinerja produk maupun jasa. membutuhkan demonstrasi personal Menurut Ali Hasan (2010:25), terdapat dan pencobaan oleh pelanggan. beberapa alasan yang membuat WoM dapat menjadi sumber informasi yang kuat dalam memengaruhi pembelian adalah sebagai berikut:
1. WoM adalah sumber informasi yang independen dan jujur (ketika informasi datang dari seorang teman itu lebih kredibel karena tidak ada association dari orang dengan perusahaan atau produk.
2. WoM sangat kuat karena memberikan manfaat kepada yang bertanya dengan pengalaman langsung tentang produk melalui pengalaman teman dan kerabat.
3. WoM disesuaikan dengan orang-orang yang tertarik didalamnya,seorang tidak akan bergabung dengan percakapan, kecuali mereka tertarik pada topik diskusi.
4. WoM menghasilkan media iklan informal.
5. WoM dapat mulai dari satu sumber tergantung bagaimana kekuatan influencer dan jaringan sosial itu menyebar dengan cepat dan secara luas kepada orang lain.
6. WoM tidak dibatasi oleh ruang atau kendala lainnya seperti iklan sosial, waktu, keluarga atau hambatan fisik lainnya. Hasil validasi riset Nielsen (di Amerika
Serikat) menunjukkan kecenderungan bahwa konsumen mulai jenuh dengan promosi menggunakan media elektronik dan cetak, dan menyimpulkan bahwa kepercayaan konsumen terbentuk dari rekomendasi konsumen lain (keluarga, teman, tetangga, dan kerabat) merupakan bentuk periklanan yang paling efektif bagi keputusan pembelian. Dengan mengguna- kan riset yang dilakukan oleh Ali Hasan di Yogyakarta dengan menggunakan lima variabel, menunjukkan bahwa rekomen- dasi sebuah produk lewat jaringan sosial konsumen (orang yang pernah menggunakan produk atau jasa) terbukti bahwa word of mouth merupakan media periklanan yang paling terpercaya dan menduduki tingkat efektivitas yang paling tinggi dibanding media lainnya dalam membentuk keputusan pembelian kon- sumen Indonesia.
3. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah proses merumuskan berbagai alternatif tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif tertentu untuk melakukan pembelian. Pemasar perlu mengetahui siapa yang terlibat dalam keputusan membeli dan peran apa yang dimainkan oleh setiap orang untuk banyak produk, cukup mudah untuk mengenali siapa yang mengambil keputusan. Menurut Kotler (2005:220) beberapa peran dalam keputusan membeli: a) Pencetus : orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk atau jasa. b) Pemberi pengaruh : orang yang
X F F .... F 1 1 2 2 p p p p pm m p
pandangan atau sarannya mempe- Atau dapat ditulis dalam notasi matriks ngaruhi keputusan. sebagai berikut :
c) Pengambil keputusan : orang yang
X L F pxl pxl pxm mxl pxl μ ε ( ) ( ) ( ) mengambil keputusan mengenai
dengan setiap komponen keputusan
rata-rata variabel i i
pembelian-apakah membeli, tidak
faktor spesifik ke
- – i
i
membeli, bagaimana cara membeli,
F common faktor ke- j j dan dimana akan membeli.
loading dari variabel ke – i pada
d) Pembeli : orang yang melakukan i j faktor ke-j pembelian yang sesungguhnya.
Tujuan analisis faktor adalah
e) Pemakai : seseorang yang menggunakan matriks korelasi hitungan mengkon-sumsi atau menggunakan untuk : produk atau jasa tertentu.
1. Mengidentifikasi jumlah terkecil dari
4. Analisis Faktor
faktor umum (yaitu model faktor yang Dalam studi perilaku, sosial, dan paling parsimoni) yang mempunyai ekonomi peneliti membutuhkan penjelasan terbaik atau pengembangan pengukuran untuk bermacam-macam variabel yang tidak menghubungkan korelasi diantara dapat diukur secara langsung, layanan, variabel indikator. kepuasan, keputusan pembelian,
2. Mengidentifikasi, melalui faktor rotasi, personality dan lain-lain. Faktor analisis solusi faktor yang paling masuk akal. adalah metode yang dapat digunakan
3. Estimasi bentuk dan struktur loading, untuk pengukuran semacam itu. (Subash komunality dan varian unik dari Sharma, 1996). indikator. Tujuan dari analisis faktor adalah 4. Intrepretasi dari faktor umum. untuk menggambarkan hubungan-
5. Jika perlu, dilakukan estimasi faktor hubungan kovarian antara beberapa skor. (Subash Sharma, 1996). variabel yang mendasari tetapi tidak teramati, kuantitas random yang disebut
5. Kaiser Meyer Oikin (KMO)
faktor, (Johnson &Wichern, 2002). Faktor Uji KMO bertujuan untuk random teramati X dengann p komponen, mengetahui apakah semua data yang memiliki rata-rata dan matriks kovarian
μ
telah terambil telah cukup untuk Model analisis faktor adalah sebagai difaktorkan. Hipotesis dari KMO adalah berikut : sebagai berikut : ....
X F F F 1 1 11 1 12 2 1 m m 1 Hipotesis H : ρ = I H
1 : ρ ≠ I
Ho : Jumlah data cukup untuk difaktorkan H : Jumlah data tidak cukup untuk
p
1 Statistik Uji :
1
difaktorkan k k = 1, 2,...,p
r r , ik p
Statistik uji :
1 i 1
2 p p r r ik
( 1 ) 2 p p i k
r ij i 1 j 1
KMO = p p p p 2 2 ( 2 2 1 ) 1 ( 1 )
p r r a ij ij ˆ
i 1 j 1 i 1 j 1 2 (
2 )( 1 )
p p r
i = 1, 2, 3, ..., p dan j = 1, 2, ..., p Dengan : r = Koefisien korelasi antara variabel i
ij k r = rata-rata elemen diagonal pada
dan j k dari matrik R kolom atau baris ke a = Koefisien korelasi parsial antara
ij
(matrik korelasi) variabel i dan j
r = rata-rata keseluruhan dari elemen
Apabila nilai KMO lebih besar dari 0,5 diagonal Daerah penolakan : maka terima Ho sehingga dapat tolak H jika disimpulkan jumlah data telah cukup 2 p difaktorkan. (
1 ) n 2 2
( ) ( k ) ( p 1 ) T r r ˆ r r ik ( p 2 ) / 2 ; 2
( 1 r ) i k k 1
6. Uji Bartlett (Kebebasan Antar Variabel)
Maka variabel-variabel saling Uji Bartlett bertujuan untuk berkorelasi hal ini berarti terdapat mengetahui apakah terdapat hubungan hubungan antar variabel. Jika H ditolak antar variabel dalam kasus multivariat. maka analisis multivariat layak untuk
Jika variabel X , X ,…,X independent
1 2 p
digunakan terutama metode analisis (bersifat saling bebas), maka matriks komponen utama dan analisis faktor. korelasi antar variabel sama dengan matriks identitas. Sehingga untuk menguji kebebasan antar variabel ini, uji
7. Membandingkan hasil analisis
Bartlett menyatakan hipotesis sebagai
faktor dengan penelitian sebelum
berikut:
nya
PEMBAHASAN Operasional Variabel : Personal Selling (X
1 )
Personal Selling menekankan aspek penjualan melalui proses komunikasi person-to-person, adapun indikator-indikatornya yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut :
NO Indikator P11 Kerapian Pakaian Sales Person P12 Kemampuan bertindak/ sopan santun (attitude) Sales Person P13 Kemampuan berkomunikasi dengan baik Sales Person.
P14 Konsistensi ucapan dari Sales Person
P15 Konsistensi Sales Person P16 Konsultasi dengan Sales Person mengenai perihal order P17 Konsultasi Sales Person mengenai harga P18 Pembelian saat kunjungan Sales
Person
Word of Mouth (X 2 )
Word of Mouth (WoM) /Gethok tular (jawa) yang prinsipnya adalah agar berita, pemberitahuan, undangan, dan informasi lainnya disampaikan secara meluas dari mulut ke mulut secara lisan. Word of Mouth dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Word of Mouth adalah tindakan konsumen memberikan informasi kepada konsumen lain dari seseorang kepada orang lain (antar pribadi) non komersial baik merek, produk maupun jasa, adapun indikator- indikatornya yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut :
NO Indikator P21 Mendengar rekomendasi dari pihak lain P22 Memberikan rekomendasi kepada pihak lain.
P23 Mendengarkan rekomendasi dari pihak yang kompetensi lebih P24 Menyetujui rekomendasi yang diterima
Keputusan Pembelian (Y)
Keputusan pembelian adalah proses merumuskan berbagai alternatif tindakan guna menjatuhkan pilihan pada salah satu alternatif tertentu untuk melakukan pembelian, adapun indikator-indikatornya yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut :
NO Indikator P31 Produk merupakan yang terbaik / telah melalui pertimbangan matang P32 Produk akibat saran / pengaruh dari pihak lain P33 Produk sebagai variasi kelengkapan produk P34 Sudah terbiasa dengan produk Studi kasus dengan data kusioner yang KMO merupakan suatu nilai yang sama dengan penelitian dari alumni merupakan ukuran untuk kelayakan data. Hendyi (0531510527) dengan variabel Nilai KMO yang kecil mengindikasikan independen Personal Selling (X ), Word of bahwa penggunaan analisis factor harus
1 Mouth (X 2 ) dan variabel dependen dipertimbangkan kembali, karena korelasi
Keputusan Pembelian (Y). Variabel antar variabel asal tidak dapat diterangkan Personal Salling (X ), terdiri dari 8 oleh variabel lain. Menurut Kaiser dan Rice
1
indikator, Word of Mouth (X ) terdiri dari (1974) menetapkan kreteria pengukuran
2
4 indikator sedangkan Keputusan bahwa nilai KMO sebesar 0,9 adalah Pembelian (Y) terdiri dari 4 indikator. sangat bagus; 0,8 adalah bagus; 0,7 adalah cukup; 0,6 adalah kurang;0,5
Variabel Personal Salling (X 1 )
adalah jelek dan di bawah 0,5 tidak dapat diterima (Sharma,1996). Hasil running analisis faktor dengan SPSS adalah sebagai berikut :
Menurut J. Supranto, jika besar KMO lebih dari 0,5 maka penggunaan analisis factor sudah cocok untuk data tersebut.
KMO and Bartlett's Test
Dari hasil diatas diperoleh nilai KMO
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling sebesar 0,465 < 0,5 sehingga analisis Adequacy. ,465
faktor tidak dapat digunakan atau harus diselidiki tabel Anti-image Correlation dan
Bartlett's Test of Approx. Chi-Square 58,733
dikeluarkan nilai Measures of Samping
Sphericity df
28 Adequacy (MSA) yang nilainya terkecil dan Sig.
,001
dibawah 0,5. Sedangkan Signifikansi 0,001 < 0,05 telah memenuhi syarat.
Anti-im age M atrice s
P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18A nti-image Cov arianc e P11 ,609 -,353 -,009 ,005 -,039 -,162 ,106 ,141
P12 -,353 ,618 -,131 -,031 ,061 ,090 -,097 -,135 P13
- ,009 -,131 ,873 -,017 -,189 -,045 -,010 ,043 P14 ,005 -,031 -,017 ,849 -,206 ,008 -,210 ,146 P15 -,039 ,061 -,189 -,206 ,767 -,175 ,212 -,015 P16
- ,162 ,090 -,045 ,008 -,175 ,603 -,246 -,297 P17 ,106 -,097 -,010 -,210 ,212 -,246 ,755 ,010 P18 ,141 -,135 ,043 ,146 -,015 -,297 ,010 ,725 a A nti-image Correlation P11 ,463 -,575 -,012 ,006 -,056 -,268 ,156 ,212 a,575 ,471 -,178 -,042 ,088 ,147 -,142 -,201 a P13 -,012 -,178 ,665 -,019 -,231 -,063 -,012 ,055 a P14 ,006 -,042 -,019 ,441 -,255 ,011 -,262 ,186 a P15
- ,056 ,088 -,231 -,255 ,449 -,258 ,278 -,020 a P16
- ,268 ,147 -,063 ,011 -,258 ,476 -,365 -,449 a P17 ,156 -,142 -,012 -,262 ,278 -,365 ,389 ,013 a P18 ,212 -,201 ,055 ,186 -,020 -,449 ,013 ,445 a.
Measures of Sampling A dequacy (MSA )
Com m un alitie s
Initial Ex traction Pada hasil akhir setelah indikator
P11 1,000 ,748dikeluarkan satu-persatu yaitu P14, P15,
P12 1,000 ,792
P16, P17 dan P18 maka diperoleh hasil
P13 1,000 ,432
sebagai berikut :
P14 1,000 ,774 P15 1,000 ,791 P16
KMO and Bartle tt's Te s t 1,000 ,751 P17 1,000 ,813 Kais er-Mey er-Olkin Meas ure of Sampling
P18 1,000 ,749 Adequacy.
,553 Ex traction Method: Princ ipal Component A n Bartlett's Test of Approx. Chi-Square 20,433 Sphericity Total Variance Explained df
3 Sig. 1 2,007 25,091 25,091 2,007 25,091 25,091 Component Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % 2 1,429 17,868 42,959 1,429 17,868 42,959 Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings ,000 4 1,158 14,472 73,124 1,158 14,472 73,124 3 1,255 15,693 58,651 1,255 15,693 58,651 Anti-image Matrices 5 ,794 9,930 83,054
P11 P12 P13 Anti-image Covariance P11 6 ,596 7,453 90,508 ,682 -,367 -,057 P12 7 8 ,309 3,867 100,000 P13 ,450 5,625 96,133
- ,367 ,671 -,118 Extraction Method: Principal Component Analysis.
- ,057 -,118 ,946
a Anti-image Correlation P11 ,537 -,543 -,071 a a P12 -,543 ,535 -,148 Com p on en t M atr ix a Component P13 -,071 -,148 ,754
a.
P12 P13 P11 P14 1 ,266 -,153 ,592 ,574 ,496 -,300 ,263 -,164 ,625 -,372 -,491 ,148 ,626 -,478 -,357 ,002 2 3 4 Measures of Sampling Adequacy(MSA) P16 ,674 ,524 ,087 -,118 P15 ,416 -,143 ,647 -,422 Com m unalitie s P17 ,345 ,484 -,016 ,678 Initial Ex tractionP11
Ex traction Method: Princ ipal Component A nalys is . P18 ,402 ,648 -,199 -,357 1,000 ,700P12
a. 4 components extracted. 1,000 ,728P13
1,000 ,252 Ex traction Method: Princ ipal Component A naly sis.
Total Variance Explained
Dari tabel Component Matrix,
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
terlihat bahwa terbentuk sebanyak 4
Component Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
1 1,681 56,026 56,026 1,681 56,026 56,026
komponen, padahal yang diharapkan 1
2 ,882 29,388 85,414
komponen yaitu personal salling,
3 ,438 14,586 100,000
artinya dari 8 indikator P11 s/d P18 Extraction Method: Principal Component Analysis. tersebut ada yang tidak valid. Maka a proses harus diulang dengan
C om p on e n t M at r ix
mengeluarkan indikator-indikator yang
Compo ne nt
dianggap tidak valid.Yaitu indikator yang
1
mempunyai nilai MSA < 0,5 dan yang
P1 1 ,837
terkecil misalnya P17 nilai MSA = 0,389,
P1 2 ,853 P1 3 ,502
yang bisa dilihat pada tabel Anti-Image
Ex tr a ctio n Method : Pr inc ip al Comp
Correlation. Langkah tersebut dilakukan a.
1 co mpon en ts e xtr ac te d.
satu-persatu, sampai diperoleh
1 komponen Dengan nilai KMO = 0,553 > 0,5
Anti-im age Matrice s
P22 P23 P24
dan nilai signifikan 0,000 < 0,05, maka
A nti-image Cov arianc e P22 ,838 -,229 -,142 P23
- ,229 ,768 -,263
analisis faktor dapat dilanjutkan dan
P24
- ,142 -,263 ,811 a A nti-image Correlation P22 ,668 -,285 -,173
indikator P11, P12 dan P13 sudah valid a
P23
- ,285 ,610 -,333 a
dan hanya menjelaskan variabel personal P24 -,173 -,333 ,641
a.
Measures of Sampling A dequac y(MSA ) selling
Kemudian dengan menggunakan
Com m un alitie s
indikator-indikator yang valid ini akan
Initial Ex traction Faktor Score yang merupakan
dibentuk
P22 1,000 ,519 P23 1,000 ,634
nilai variabel laten, yang akan digunakan
P24 1,000 ,562
dalam analisa regresi linier.Hasil proses Ex traction Method: Princ ipal Component A naly sis. analisis faktor pada saat ini sama dengan hasil anlisis faktor sebelumnya sedangkan
Total Variance Explained Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
yang berbeda adalah munculnya satu
Component Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative %
variabel factor scores dengan nama
1 1,715 57,167 57,167 1,715 57,167 57,167
2 ,707 23,567 80,734
variabel FACI_1, yang merupakan
3 ,578 19,266 100,000 Extraction Method: Principal Component Analysis.
composite (gabungan ) dari variabel asal (indikator) dalam hal ini P11, P12 dan
a Com pon ent M atrix
P13, dan selanjutnya dapat diubah nama
Compone
menjadi variabel yang sesuai dengan kita
nt Personal Salling (X )
1
inginkan yaitu
1 P22 ,721
P23 ,796 P24 ,749
Variabel Word of Mouth (X )
2 Ex traction Method: Princ ipal Component A naly sis.
Hasil running analisis faktor dengan a.
1 components extrac ted.
SPSS, setelah dikeluarkan indikator P21 karena nilai MSA = 0,463 < 0,5 adalah sebagai berikut :
Dengan nilai KMO = 0,636 > 0,5
KMO and Bartle tt's Te s t dan nilai signifikan 0,001 < 0,05,maka Kais er-Mey er-Olkin Meas ure of Sampling
analisis faktor dapat dilanjutkan dan A dequacy.
,636
indikator P22, P23 dan P24 sudah valid
Bartlett's Test of A pprox. Chi-Square 16,768
dan hanya menjelaskan variaberl word of
Sphericity df
3
mouth Sig.
,001 Kemudian dengan menggunakan indikator-indikator yang valid ini akan dibentuk Faktor Score yang merupakan nilai variabel laten, yang akan digunakan dalam analisa regresi linier.Hasil proses analisis faktor pada saat ini sama dengan hasil anlisis faktor sebelumnya sedangkan yang berbeda adalah munculnya satu variabel factor scores dengan nama variabel FACI_2, yang merupakan composite (gabungan ) dari variabel asal (indikator) dalam hal ini P22, P23 dan P24, dan selanjutnya dapat diubah nama menjadi variabel yang sesuai dengan kita inginkan yaitu Word of Mouth (X
2 ) Keputusan Pembelian (Y)
Hasil running analisis faktor dengan SPSS, setelah dikeluarkan indikator P31 karena nilai MSA = 0,448 < 0,5 adalah sebagai berikut :
Dengan nilai KMO=0,571 > 0,5 dan nilai signifikan 0,001 < 0,05, maka analisa faktor dapat dilanjutkan dan indikator P32, P33 dan P34 sudah valid dan hanya menjelaskan keputusan pembelian. Kemudian dengan menggunakan indikator-indikator yang valid ini akan dibentuk
Faktor Score
yang merupakan nilai variabel laten, yang akan digunakan dalam analisa regresi linier.Hasil proses analisis faktor pada saat ini sama dengan hasil anlisis faktor sebelumnya sedangkan yang berbeda adalah munculnya satu variabel factor scores dengan nama variabel FACI_3, yang merupakan composite (gabungan ) dari variabel asal (indikator) dalam hal ini P22, P23 dan P24, dan selanjutnya dapat diubah nama menjadi variabel yang sesuai dengan kita inginkan yaitu
Keputusan Pembelian KM O and Bartle tt's Te s t ,571 15,873 Kais er-Mey er-Olkin Meas ure of Sampling 3 ,001 A dequacy. A pprox. Chi-Square df Sig. Bartlett's Test of Sphericity Anti-im age M atrice s ,906 -,042 -,206 -,042 ,786 -,329 -,206 -,329 ,738 ,655 a -,049 -,252 -,049 ,564 a -,432 -,252 -,432 ,548 a P32 P33 P34 P32 P33 P34 A nti-image Cov arianc e A nti-image Correlation P32 P33 P34 Measures of Sampling A dequac y(MSA ) a.
Com m unalitie s 1,000 ,368 1,000 ,585 1,000 ,692 P32
P33 P34 Initial Ex traction Ex traction Method: Princ ipal Component A naly sis. Total Variance Explained 1,644 54,798 54,798 1,644 54,798 54,798 ,837 27,898 82,696 ,519 17,304 100,000 Component 1 2 Extraction Method: Principal Component Analysis. 3 Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Com ponent Matrix a
,606 ,765 ,832 P32
P33 P34
1 Compone nt Ex traction Method: Princ ipal Component A naly sis.
1 components extrac ted.
a.
Hubungan secara simultan antara
ANALISA REGRESI
Personal salling (X
1 ) dan Word of Mouth
Setelah dilakukan ekstraksi dengan (X ) terhadap Keputusan Pembelian (Y),
2
menggunakan analisis faktor dan dinyatakan dengan R =0,374 yang berarti indikator-indikator telah digabung dengan lemah dan positif. Sedangkan besarnya pembentukan faktor score, maka hasil pengaruh secara simultan Personal salling output regresi linier dengan metode
(X ) dan Word of Mouth (X ) terhadap
1
2
backward sebagai berikut : Keputusan Pembelian (Y), dinyatakan
2 c dengan R =0,14 atau 14% sedangkan Model Sum m ary
sisanya 86% dipengaruhi faktor lain,
A djusted Std. Error of diluar penelitian ini. Model R R Square R Square the Estimate a 1 ,380 ,145 ,108 ,94438627 b
2 ,374 ,140 ,122 ,93718561
Persamaan Regresi : a.
Predictors: (Constant), WOM, Personal Selling b. Predictors: (Constant), WOM
Y = 3,64E-016 + 0,374 X
2 c. Dependent V ariable: Keputus an Pembelian c Nilai konstanta yang sangat kecil
ANOVA
3,64E-016 = 0,00000000000000364,
Sum of
yang berarti Keputusan Pembelian (Y) Model Squares df Mean Square F Sig. a akan bernilai 3,64E-016 jika Word of
1 Regression 7,082 2 3,541 3,971 ,026 Residual 41,918 47 ,892
Mouth (X ) bernilai nol
2 Total 49,000
49 b
2 Regression 6,841 1 6,841 7,789 ,008
adalah 0,374, yang Nilai koefisien X
2 Residual 42,159 48 ,878
berarti Keputusan Pembelian (Y) akan
Total 49,000 49 a.
Predictors: (Constant), WOM, Personal Selling
bertambah 0,374 untuk setiap nilai b.
Predictors: (Constant), WOM
satu satuan Word of Mouth (X )
2 c.
Dependent Variable: Keputusan Pembelian c
ANOVA HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA
Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. Validitas Dan Reabilitas a
1 Regression 7,082 2 3,541 3,971 ,026 Validitas
Residual 41,918 47 ,892 Total 49,000
49 b Validitas adalah ketepatan atau
2 Regression 6,841 1 6,841 7,789 ,008
kecermatan suatu instrumen dalam
Residual 42,159 48 ,878
mengukur apa yang ingin diukur, dalam
Total 49,000
49 a. Predictors: (Constant), WOM, Personal Selling penelitian ini penguji menguji validitas b. Predictors: (Constant), WOM item dengan menggunakan teknik c. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
perhitungan Corrected Item-Total Correlation nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi
Validitas Keputusan Pembelian
0,05 dengan jumlah data (n) = 50, maka didapat r tabel sebesar 0,279.
No Validitas Corrected Validitas Personal Selling
Item-Total Indikator Correlation P31 Produk merupakan Corrected yang terbaik / telah Valid Item-Total Validitas melalui ,629 No Indikator Correlation pertimbangan P11 Kerapihan Valid
,441 matang berpakaian P32 Produk akibat saran Valid
P12 Kemampuan / pengaruh dari ,625 bertindak / sopan ,546 Valid pihak lain santun P33 Produk sebagai Valid
P13 Kemampuan variasi kelengkapan ,458 berkomunikasi ,121 Tidak produk dengan baik Valid P34 Sudah terbiasa Valid
P14 Pengetahuan yang dengan produk ,582 baik terhadap ,356 Valid produk
P15 Konsistensi ucapan ,040 dari sales person TidakValid
Reabilitas P16 Konsultasi dengan sales person Tidak
,180 mengenai perihal Valid order
Reabilitas merupakan ukuran suatu
P17 Konsultasi dengan sales person ,444 Valid
kestabilan dan konsistensi responden
mengenai harga P18 Pembelian saat
dalam menjawab hal yang berkaitan
kunjungan sales ,066 Tidak person Valid
dengan konstruk – konstruk pertanyaan
Validitas Word of Mouth yang merupakan dimensi suatu variabel
dan disusun dalam suatu bentuk
Corrected No Validitas Item-Total kuisioner. Uji reabilitas digunakan untuk Idikator Correlation
mengetahui konsistensi alat ukur ,
P21 Mendengar rekomendasi produk ,171 Tidak
apakah alat pengukur yang digunakan
dari pihak lain Valid P22 Memberikan Valid
dapat diandalkan dan tetap konsisten jika
rekomendasi produk ,604 pada pihak lain
pengukuran tersebut diulang, dalam
P23 Mendengarkan rekomendasi dari
penelitian ini penulis menggunakan
pihak yang ,412 Valid mempunyai Cronbach’s Alpha.
metode
kompetensi lebih P24 Menyetujui Valid rekomendasi yang ,459 diterima
Reabilitas
Reabilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk – konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuisioner. Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur , apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang, dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Cronbach’s Alpha.
1 Constant ,885 ,554 1,596 ,117 Personal
Error of the Estimate 1 ,650(a) ,422 ,398 ,43308
R Square Std.
Model R R Square Adjusted
),
1
mempunyai arti bahwa setiap adanya upaya pe-nambahan sebesar satu satuan variabel personal selling (X
1 sebesar 0,503
b. Nilai koefisien regresi X
a. Nilai konstanta sebesar 0,885 penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa jika tidak dipengaruhi oleh variabel bebas, yaitu variabel personal selling dan word of mouth, maka keputusan pembelian tidak akan mengalami perubahan (konstan) yaitu sebesar 0,885.
but diatas memberikan pengertian bahwa
2 Hasil persamaan regresi berganda terse--
1 + 0,296 X
,296 ,092 ,364 3,201 ,002 a Dependent Variable: Keputusan Pembelian Y = 0,885 + 0,503 X
Selling ,503 ,123 ,463 4,075 ,000 Word of Mouth
Error
Reabilitas Word of Mouth Cronbach's Alpha
Alpha Based on Standardized Items N of Items
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items N of Items ,681 ,692
3 Reabilitas Keputusan Pembelian Cronbach's Alpha Cronbach's
Alpha Based on Standardized Items N of Items
,764 ,767
4 Reabilitas Personal Selling Cronbach's Alpha Cronbach's
,765 ,762
Error Beta B Std.
Cronbach ’s Alpha 0,764 >0,60, dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan pembelian adalah RELIABEL
Analisa Regresi Linier Berganda
Berdasarkan perhitungan regresi linier berganda antara variabel personal sel- ling (X1), dan variabel word of mouth (X2) terhadap variabel keputusan pembe- lian (Y) disajikan dalam tabel berikut .
a Predictors: (Constant), Word of Mouth, Personal Selling Analisa Regresi Linier Berganda
Model Unstandardize d Coefficients Stand ardize d
Coeffi cients t Sig. B Std.
4 Output SPSS diatas menunjukkan bahwa
maka akan ada kenaikan keputusan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh pembelian sebesar 0,503 bila personal penulis. selling konstan. PERBANDINGAN HASIL DENGAN
PENELITIAN SEBELUMNYA
c. Nilai koefisiensi regresi X sebesar
2
0,296 mempunyai arti bahwa setiap Dari hasil penelitian sebelumnya untuk pengujian validitas hasilnya berbeda adanya upaya penambahan sebesar dengan menggunakan analisis faktor, satu satuan variabel word of mouth dimana untuk variabel Personal Selling (X ), maka akan ada kenaikan word of
2
terdiri dari 8 indikator, dalam pengujian validitas indikator yang valid mouth sebesar 0,296 bila word of sebanyak 4 yaitu P11, P12, P14 dan mouth dianggap konstan.
P17 sedangkan dengan analisis faktor
d. Berdasarkan persamaan regresi indikator yang valid sebanyak 3 yaitu P11,P12,P13 tersebut, faktor yang paling dominan dalam mempenga-ruhi kepuasan
Variabel Word of Mouth terdiri dari 4 pelanggan adalah variabel personal indikator, antara pengujian validitas dengan analisis faktor hasilnya sama, selling (X ), dengan nilai koefisien
1
yang valid sebanyak 3 indikator yaitu regresinya yang paling besar yaitu P22, P23 dan P24 sebesar 0,503.
Variabel Keputusan Pembelian untuk Dari tabel diatas dapat dianalisa pengujian validitas hasilnya berbeda pengaruh personal selling (X ) dan word
1
dengan menggunakan analisis faktor, dimana dalam pengujian validitas of mouth (X ) terhadap keputusan
2
semua indikator valid sedangkan pembelian (Y) secara simultan. Dari tabel dengan analisis faktor indikator yang diatas dilihat besarnya angka R sebesar valid sebanyak 3 yaitu P32, P33 dan P34. 0,650, hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara
Hasil Regresi Linier berganda kedua variabel bebas signifikan dengan personal selling dan word of mouth terha- persamaan Y=0,885 + 0,503 X +
1
dap keputusan pembelian. Dari tabel
2
0,296 X dengan R = 0,650 dan R =
2
2 diatas diketahui R sebesar 0,422 (42,2%).