BAB III PENERAPAN TEMA GAYA HIDUP PADA RANCANGAN 3.1. Penjelasan Tema dan Konsep Perancangan - Urban High-End Lifestyle, Landmark Dari Kemegahan dan Kemewahan Gaya Hidup Masyarakat Perkotaan di Kota Medan

BAB III PENERAPAN TEMA GAYA HIDUP PADA RANCANGAN

3.1. Penjelasan Tema dan Konsep Perancangan Masyarakat yang hidup dikawasan perkotaan disebut juga dengan Masyarakat Urban.

  Karakter masyarakat urban ini sendiri lebih individual, berdaya saing tinggi, berpikiran terbuka, dapat mengurus dirinya sendiri, dan memiliki jalan pikiran rasional yang menyebabkan interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi. Urban juga didefinisikan sebagai gaya hidup orang perkotaan yang serba cepat, dan cepatnya kehidupan berjalan di kota mengakibatkan faktor waktu, sehingga teliti dalam mengatur waktu sangat penting bagi masyarakat kota untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Istilah

  “work hard, play hard” juga

  merupakan istilah yang sudah sangat melekat pada masyarakat ini, karena pada umumnya masyarakat perkotaan memiliki jam kerja yang tinggi, semakin tinggi jam kerja mereka, maka akan semakin banyak pula penghasilan yang akan mereka dapatkan. Dengan meningkatnya kualitas hidup mereka, maka mereka juga pasti menginginkan sesuatu dengan kualitas yang paling baik untuk mendukung gaya hidup mereka yang serba cepat dan jadwal-jadwal mereka yang padat. Masyarakat inilah yang termasuk dalam golongan masyarakat menengah atas dengan gaya hidup kelas atas (High-end Lifestyle).

  Urban High-End Lifestyle adalah kehidupan masyarakat perkotaan menengah

  atas dengan gaya hidup yang mewah dan dengan kualitas kelas satu. Maka Urban High-

  end Lifestyle menawarkan daerah kawasan bangunan apartemen khusus masyarakat

  menengah atas dengan fasilitas-fasilitas gaya hidup yang berkelas dan glamour, terutama

  16 kafetaria, restoran, shoping-mall, supermarket, lounge, fitness centre, spa, karaoke,

  theatre dan sebagainya. Salah satu strategi ruang terbuka dan tata hijau dari bangunan

  apartemen ini yang diperuntukkan bagi para masyarakat sekitar, penghuni, maupun pengunjung untuk saling melakukan interaksi sosial adalah Floating Restaurant, yaitu restaurant yang dibangun dan didesain diatas sungai, untuk mendapatkan view yang menarik dan tidak biasa didapatkan pada restaurant kebanyakan, kemudian Garden Restaurant, yaitu restaurant yang berada ditengah taman yang menjual view pemandangan taman bunga dan berdekatan dengan Ampitheatre agar para pengunjung juga dapat menikmati penampilan atau pertunjukkan sambil menikmati hidangan restaurant.

  Berdasarkan gaya hidup modern ini maka menangkat bangunan dengan konsep dan prinsip “Arsitektur Metafora”. Metafora berasal dari bahasa Yunani metapherein, berasal dari kata

  „meta‟ yang berarti memindahkan atau menurunkan, dan „pherein‟ yang

  berarti mengandung atau memuat. Jadi, secara etimologi metafora dapat diartikan sebagai pemindahan makna yang dikandungnya kepada obyek atau konsep lain sehingga makna tersebut terkandung pada obyek yang dikenakan baik melalui perbandingan langsung maupun analogi (ref:.

  Anthony C. Antoniades (1992) mengidentifikasi metafora arsitektur ke dalam 3 kategori, yakni Metafora Abstrak (Intangible Metaphor), Metafora Konkrit (Tangible

  Metaphor) dan Metafora Kombinasi. Adanya klasifikasi ini mempermudah kita untuk lebih memahami metafora dalam arsitektur.

  Arsitektur Metafora, yaitu kiasan atau ungkapan bentuk, diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau memakai karyanya. Mengidentifikasikan hubungan antara benda dimana hubungan tersebut lebih bersifat abstrak daripada nyata serta mengidentifikasi pola hubungan sejajar

(ref: .

  Mengambil kategori Metafora Yang Nyata (Tangible Metaphors), yaitu metafora yang berangkat dari hal-hal visual seperti spesifikasi/karakter tertentu dari sebuah benda.

  Metafora yang diambil adalah metafora bentuk Berlian (Diamond), dimana bentuk tower pada bangunan apartemen ini diambil dari metafora bentuk berlian. Alasan mengambil bentukan massa berlian adalah selain untuk menghasilkan arsitektur yang lebih ekspresif adalah dikarenakan berlian yang juga dikenal sebagai batu permata, sangat identik dengan kelas menengah atas. Berlian merupakan benda idaman setiap manusia untuk dimiliki karena keindahan, kemahalan, dan karena kepopulerannya. Berlian juga memiliki ciri utama pancaran kilauan yang indah, dan juga dipercaya dapat membawa keberuntungan bagi siapapun yang memilikinya (ref:

  . Karena itu bangunan apartemen ini akan didesain dengan konsep dan

  definisi seperti yang dimiliki sebuah berlian, yaitu indah dilihat, apartemen yang luxury, dan terkenal beserta populer akan fasilitas yang dimiliki apartemen ini sendiri.

  Gambar 3.1 Konsep Metafora Bentuk Berlian Selain itu, bangunan apartemen ini juga mengambil unsur konsep bangunan Arsitektur Modern, keindahan plastisitas alam dan menyatukannya dengan kemajuan teknologi untuk dimanifestasikan kedalam media arsitektur dan seni, serta gaya hidup.

  Gambar 3.2 Metafora Bentuk Berlian Pada Tower

  Karakteristik Arsitektur Modern sendiri pada umumnya adalah :

  • Suatu penolakan terhadap gaya lama
  • Suatu yang mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah menentukan hasil dalam suatu bangunan.
  • Hi-Tech technology
  • Menolak adanya ornamen atau ukiran pada bangunan
  • Bangunan sederhana tanpa detail

  (ref:

  Struktur bangunan juga mengikut dari sebuah berlian, yang dikenal akan kualitas fisiknya yang superlatif 2 , terutama kekerasannya, seperti nama berlian sendiri yang diambil dari bahasa Greek yang memili ki arti “tidak bisa dipecahkan”. Maka sistem 2 Superlatif: tingkat perbandingan teratas atau tingkat yang menyatakan kualitas atau keadaan yang paling

  tinggi struktur dan konstruksi bangunan apartemen ini menggunakan kerangka baja yang juga kita ketahui lebih kuat, kemudian untuk pondasi bangunan, dikarenakan bangunan apartemen ini merupakan bangunan high-rise, maka akan menggunakan pondasi tiang pancang, kemudian untuk dinding bangunan digunakan dinding beton dan baja agar pemasangannya lebih mudah dan praktis.

  Konsep rancangan tapak dan ruang terbuka pada site ini lebih difokuskan pada site bagian B yaitu site yang menghadap ke Jl. Badur. Pada site bagian ini akan dibuat danau buatan untuk nantinya akan dibangun floating restaurant, sehingga pembangunan bangunan restaurant tersebut yang merupakan bangunan permanent tidak menganggu GSB maupun kelestarian Sungai Deli, ditanami lebih banyak vegetasi dan taman bunga, beserta garden restaurant dan ampitheatre yang dibangun bersebelahan, dengan tujuan pengunjung restaurant dapat menikmati taman bunga sambil menikmati hidangan dan pertunjukan dan penampilan musik akustik dari ampitheatre. Terdapat area olahraga yaitu lapangan basket, lapangan tennis yang bersifat private dan merupakan fasilitas yang hanya bisa diakses oleh penghuni apartemen.

3.2. Penerapan Gaya Hidup Kelas Atas Terhadap Perancangan di Tengah Kota Medan

  Manusia adalah makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain dalam kehidupannya, suatu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi sesuai dengan sistem adat istiadat tertentu yang sifatnya berkesinambungan dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama disebut dengan masyarakat. Masyarakat yang hidup di kawasan perkotaan disebut juga sebagai Masyarakat Urban. Karakter dari masyarakat urban ini sendiri biasanya lebih individual, berdaya saing tinggi, berpikiran terbuka, dapat mengurus dirinya sendiri, memiliki jalan pikiran rasional yang menyebabkan interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi. Masyarakat Urban juga cenderung selalu ingin meningkatkan kualitas hidup mereka, maka dari itu mereka ingin memiliki hunian dengan fasilitas yang bisa mendukung gaya hidup mereka yang serba cepat dan jadwal-jadwal mereka yang padat.

  Istilah

  “work hard, play hard” merupakan istilah yang sudah sangat melekat pada

  pada masyarakat perkotaan ini, karena pada umumnya mereka memiliki jam kerja yang tinggi. Semakin tinggi jam kerja mereka, maka akan semakin banyak pula penghasilan yang akan mereka dapatkan. Dengan meningkatnya kualitas hidup mereka, maka mereka juga menginginkan sesuatu dengan kualitas yang paling baik untuk mendukung gaya hidup mereka. Masyarakat inilah yang termasuk dalam golongan masyarakat menengah atas dengan gaya hidup kelas atas (High-End Lifestyle).

  Urban juga didefenisikan sebagai gaya hidup orang perkotaan yang serba cepat. Jalan kehidupan yang cepat di kota mengakibatkan faktor waktu, sehingga teliti dalam mengatur waktu sangat penting bagi masyarakat kota untuk dapat mengejar kebutuhan- kebutuhan pribadi mereka. Karena gaya hidup masyarakat kota menengah atas yang selalu ingin segala halnya tersedia dengan kualitas yang paling baik, terutama fasilitas- fasilitas yang bisa mereka gunakan disaat waktu senggang mereka.

  Konsep perancangan pada Urban High-End Lifestyle ini adalah kehidupan masyarakat perkotaan menengah atas dengan gaya hidup yang mewah dan dengan kualitas kelas satu.

  Maka Urban High-end Lifestyle menawarkan daerah kawasan bangunan apartemen khusus masyarakat menengah atas dengan fasilitas-fasilitas gaya hidup yang berkelas dan glamour. Salah satu strategi ruang terbuka dan tata hijau dari bangunan apartemen ini yang diperuntukkan bagi para masyarakat sekitar, penghuni, maupun pengunjung untuk saling melakukan interaksi sosial adalah Floating Restaurant, yaitu restaurant yang dibangun dan didesain diatas sungai, untuk mendapatkan view yang menarik dan tidak biasa didapatkan pada restaurant kebanyakan, kemudian Garden Restaurant, yaitu restaurant yang berada ditengah taman yang menjual view pemandangan taman bunga dan berdekatan dengan Ampitheatre agar para pengunjung juga dapat menikmati penampilan atau pertunjukkan sambil menikmati hidangan restaurant.

  Podium pada bangunan apartemen ini terdiri dari 4 lantai yang diisi oleh fasilitas- fasilitas pendukung dan pelengkap kebutuhan bagi para penghuni apartemen, Kemudian terdapat dua tower yang teridiri dari 16 lantai yang diisi oleh unit hunian apartemen, tiap lantai tower memiliki balkon yang cukup besar disertai dengan roof garden pada tiap balkonnya, beserta sirkulasi koridor yang luas untuk kenyamanan para penghuni.

  Berdasarkan zoning yang diterapkan dalam site, maka bangunan apartemen ini memiliki 4 area zoning, yaitu area private, area semi publik, area publik, dan area servis.

  Untuk ruang terbuka hijau terdapat 2 area zoning, yaitu area private yang terdapat pada bagian site sebelah utara dan hanya diperuntukkan bagi penghuni apartemen, dan area publik yang terdapat pada bagian site sebelah selatan.

   Penerapan Gaya Hidup Kelas Atas Terhadap Tapak 3.3.

  Rancangan tapak pada bangunan apartemen ini mengikut peraturan GSB dan KDB tapak, bagian lahan yang terdapat pada JL. Mangkubumi di maksimalkan sebagai pembangunan gedung apartemen. Gedung apartemen ini sendiri didesain berupa bangunan podium setinggi 4 lantai, kemudian juga terdapat tower dengan ketinggian 20 lantai, bagian podium apartemen ini merupakan bagian fasilitas penunjang apartemen yang juga merupakan bagian area publik, kemudian bagian tower pada apartemen ini merupakan bagian unit hunian apartemen yang merupakan bagian area private yang hanya bisa di akses oleh penghuni apartemen. Kemudian bagian lahan pada Jl. Badur lebih dimaksimalkan sebagai tempat fasilitas-fasilitas outdoor yang bersifat publik, seperti floating restaurant yang berada di atas danau buatan, garden restaurant yang mengandalkan view taman pada lahan ini, dan juga ampitheatre, yang merupakan fasilitas utama yang ditonjolkan pada apartemen ini. Kemudian bagian fasilitas outdoor yang bersifat private terdapat area olahraga, jogging track, dan playground yang merupakan area dan fasilitas yang bisa diakses dan digunakan oleh penghuni.

  Bagian muka bangunan yaitu podium dibuat menghadap ke Jl. Mangkubumi, dengan jalur drop off, menghadap ke Jl. Letjend Suprapto. Tujuanya juga untuk memperindah penglihatan masyarakat. Kemudian untuk bagian muka bangunan tower dan drop off tower dibuat menghadap ke Jl. Badur untuk mendapatkan banyak view, dan yang paling utama yaitu view yang menghadap ke sungai, beserta untuk mendapatkan lebih banyak cahaya matahari.

  3.3.1. Aksesbilitas dan Sirkulasi Pejalan Kaki Aksesbilitas manusia untuk masuk kedalam site dapat dilalui dari Jl.

  Mangkubumi dan Jl. Badur, terdapat drop off pada Jl. Mangkubumi, kemudian telah tersedia jalan setapak yang telah didesain dan ditanami vegetasi pepohonan sesuai demi kenyamanan pengguna atau pejalan kaki. Sirkulasi pejalan kaki juga dibuat mengelilingi sebagian tapak site, dibuat memiliki jalur berbeda dengan sirkulasi mobil. Kemudian untuk vegetasi pada tapak site akan banyak ditanami pohon mahoni agar lebih rindang, dan kemudian ditanami bunga-bunga yang memiliki banyak warna sebagai penambah keindahan ruang terbuka hijau.

  3.3.2. Aksesbilitas dan Sirkulasi Kendaraan

  Untuk sirkulasi kendaraan dapat mengelilingi site guna juga untuk menikmati pemandangan taman dan sungai yang tertata baik yang terdapat pada site. Akses kendaraan untu masuk kedalam site terdapat dua akses yaitu pada Jl. Mangkubumi dan Jl. Letjend Suprapto. Untuk akses kendaraan keluar terdapat 3 akses yaitu pada Jl. Badur, Jl. Letjend Suprapto, dan Jl. Mangkubumi. Pada bagian selatan site lebih diperuntukkan sebagai area terbuka publik, dan fasilitas outdoor seperti garden restaurant dan floating restaurant yang bersifat publik, juga disediakan lahan parkir outdoor khusus untuk pengunjung restaurant. Pada bagia utara dibuat sebagai area private, dan merupakan area drop off bagi tiap tower apartemen, dan fasilitas olahraga outdoor, dapat diakses jika menggunakan kartu akses penghuni apartemen. Untuk parkiran pengunjung podium, disediakan parkiran basement sejumlah 4 lantai, dan untuk parkiran penghuni apartemen juga disediakan parkiran basement 4 lantai yang hanya bisa diakses menggunakan kartu akses.

  Akses kendaraan untuk mendrop off dapat masuk melalui Jl. Mangkubumi dan Jl. Letjend Suprapto kemudian keluar kembali melalui Jl. Mangkubumi setelah mendrop off. Untuk kendaraan yang masuk dari Jl. Mangkubumi dan Jl. Letjend Suprapto dapat keluar melalui Jl. Badur dan Jl. Letjend Suprapto. Kendaraan dapat parkir di basement dengan jalur keluar basement langsung ke arah Jl. Mangkubumi. Kemudian akses kendaraan pada area private, kendaraan dapat masuk melalui Jl. Mangkubumi dan Jl. Letjend Suprapto kemudian mengakses area private menggunakan kartu akses untuk mendrop off pengunjung pada lobby tower A maupun lobby tower B, kemudian keluar kembali pada Jl. Badur atau memutar site untuk keluar pada Jl. Mangkubumi dan Jl. Letjend Suprapto. Parkir basement area private dapat diakses dengan jalur keluar menuju ke Jl. Badur atau juga memutar site untuk dapat keluar pada Jl. Mangkubumi dan Jl. Letjend Suprapto.

  Untuk lahan parkir pengunjung dan penghuni, disediakan parkiran basement setinggi 3 lantai, dengan kapasitas parkir untuk penghuni yaitu, mobil 294 unit, dan motor 116 unit. Kemudian kapasitas parkir untuk pengunjung yaitu, mobil 261 unit, dan motor 116 unit. Untuk akses masuk ke parkiran basement, terdapat dua akses masuk, yaitu akses masuk untuk publik atau pengunjung, kemudian akses masuk untuk private atau penghuni. Kemudian untuk akses keluar juga terdapat 2 akses, yaitu akses private atau penghuni dan akses publik atau pengunjung. Terdapat 4 ram di dalam basement, yaitu 2 ram naik dan turun untuk ke basement berikutnya pada area basement private dan 2 ram naik dan turun untuk ke basement berikutnya pada area publik. Tiap lantai basement sendiri memiliki ketinggian 3 meter. Sudah termasuk pipa-pipa mekanikal beserta dengan ring balok.

  Juga disediakan lahan parkir outdoor pada site yang dibuat khusus untuk pengunjung floating restaurant dan garden restaurant yaitu, mobil 17 unit dan motor 22 unit. Untuk mengurangi teriknya sinar matahari langsung pada kendaraan yang parkir pada lahan parkir outdoor, maka ditanami vegetasi pepohonan yang dapat membuat rindang, seperti pohon mahoni. Jalur untuk sirkulasi kendaraan dibuat menggunakan conblock.

3.4. Penerapan Gaya Hidup Kelas Atas Terhadap Bangunan

  Podium yang juga memiliki fungsi sebagai mall pada lantai satu hingga lantai empat bangunan merupakan area ruang publik, dimana pada lantai satu terdapat fashion store, book store, music store, electronic store, restaurant, exhibition hall untuk pameran, atm centre dan smoking area pada tiap lantai, pada lantai dua terdapat musholla, pharmacy, book store, bakery shop, dan supermarket. Pada lantai tiga terdapat fitness

  centre, salon & spa, foot reflexology, children playground, dan children care. Pada lantai empat terdapat coffee shop, laundry, mini theatre, family karaoke, dan swimming pool & jacuzzi. Kemudian pada bagian atas podium dibuat roof garden disertai dengan gazebo dan tempat duduk-duduk bagi para pengunjung yang bisa dimanfaatkan sebagai salah satu sarana dan fasilitas untuk berkumpul. Tujuan dibuatnya roof garden pada bagian atas podium adalah untuk menghindari space kosong pada bagian atas bangunan podium yang merupakan salah satu view yang didapat kamar unit hunian apartemen yang mengarah ke timur.

  Fasilitas Indoor (Podium)

Kebutuhan Ruang Aktivitas Perabot Pemakaian

Ruang

  Zoning Lt. 1 Drop off Lobby - Datang

  • Melihat-lihat
  • Menunggu - Bertanya - Kursi /
  • Meja - Receptionist - Penghuni - Pengunjung - Tamu - Pengelola Publik

  Front Lobby - Datang

  • Melihat-lihat
  • Menunggu - Bertanya - Kursi /
  • Meja - Receptionist - Penghuni - Pengunjung - Tamu - Pengelola Publik

  Fashion Store - Membeli Baju

  • Mencoba Baju - Mencari - Bertanya - Rak Baju - Kasir - Meja Pajang - Kursi - Penghuni - Pengunjung - Tamu - Pengelola Publik
  • Pekerja - Sekuriti

  Book Store - Membeli Buku - Rak Buku - Penghuni Publik

  • Membaca - Kasir - Pengunjung Buku - Meja Pajang - Tamu - Mencari - Kursi - Pengelola - Bertanya - Pekerja - Sekuriti

  

Music Store - Membeli Kaset - Rak Kaset - Penghuni Publik

  • Mendengar - Kasir - Pengunjung Lagu - Meja Pajang - Tamu - Mencari - Kursi - Pengelola - Bertanya - Pekerja - Sekuriti

  

Electronic Store - Membeli Alat - Rak Pajang - Penghuni Publik

  Elektronik

  • Kasir - Pengunjung - Mencari - Meja Pajang - Tamu - Bertanya - Kursi - Pengelola - Pekerja - Sekuriti - Makan - Meja Kursi - Penghuni Publik

  Restaurant

  • Duduk - Receptionist - Pengunjung
  • Minum - Ngobrol - Dapur - Kasir - Tamu - Pengelola - Pekerja

  Exhibition Hall - Datang

  • Melihat-lihat
  • Menunggu - Bertanya - Tempat Pameran - - Penghuni - Pengunjung - Tamu - Pekerja - Sekuriti Publik

  ATM Centre - Transaksi - Mesin ATM - Tamu

  • Nasabah Publik

  Retail - - - Publik Smoking Area - Merokok - Kursi

  • Tempat Sampah - Pengunjung - Tamu Publik

  Toilet - Buang air

  • Berkaca - Memperbaiki riasan
  • Kloset - Urinoir - Keran Air - Wastafel - Pengunjung - Pengelola Publik
  • >Datang - Melihat-lihat
  • Menunggu - Kursi / sofa
  •   Lobby Tower

    • Meja - Receptionist - Penghuni - Tamu - Pengelola Semi Publik
    • Bertanya

      Receptionist - Bekerja

    • Melayani Tamu - Kursi - Meja Receptionist - Penghuni - Tamu Semi Publik

      Front Office - Bekerja

    • Melayani Tamu/ pembeli
    • Meja - Kursi - Sofa - Rak - Penghuni - Tamu - Pekerja Semi Publik

      Lounge - Duduk

    • Minum - Ngobrol - Meja - Kursi - Penghuni - Tamu - Pekerja Semi Publik

      Toilet - Buang air

    • Berkaca - Memperbaiki riasan
    • Kloset - Urinoir - Keran Air - Wastafel - Tamu - Pengelola Semi Publik

      Lt. 2 Supermarket - Belanja - Rak-Rak

    • Meja Kasir - Keranjang Belanja - Kereta Belanja - Pengunjung - Pembeli - Pekerja - Pengelola Publik
    • Membeli Roti - Memesan Kue - Rak Penyimpanan Roti - Pembeli - Pekerja Publik

      Bakery Shop

    • Kasir - Meja - Kursi

      Pharmacy - Membeli Obat - Kasir - Pembeli Publik

    • Bertanya - Rak Obat - Apoteker - Gudang - Pekerja

      Musholla - Beribadah - Sajadah - Pengunjung Publik

    • Mukena - Pengelola - Al-Quran - Pekerja - Rak - Lemari Publik - - - Retail I - - Retail II

      Publik -

    • Retail III

      Publik

      

    Smoking Area - Merokok - Kursi - Pengunjung Publik

    • Tempat - Tamu Sampah

      Toilet - Buang air - Kloset - Pengunjung Publik

    • Berkaca - Urinoir - Pengelola - Memperbaiki - Keran Air riasan
    • Wastafel - Bekerja - Meja - Tamu Service

      Kantor Pengelola

    • Melayani Tamu - Melayani Pembeli - Kursi - Sofa - Rak - Pekerja - Pengelola

      Toilet - Buang air

    • Berkaca - Memperbaiki riasan
    • Kloset - Urinoir - Keran Air - Wastafel - Tamu - Pengelola Service

      Lt. 3 Children Care - Tempat

      Penitipan Anak

    • Menunggu - Meja - Kursi - Ruangan Anak - Pengunjung - Pengelola Publik

      Children Playground

    • Tempat Bermain Anak - Bermain - Perabot Bermain Anak - Mainan Anak Pengunjung - Pengelola Publik

      Fitness Centre - Fitness

    • Aerobik - Gym - Sauna - Menunggu - Bertanya - Alat-alat Fitnes - Shower - Toilet - Urinoir - Locker - Sofa - Receprionist - Kasir - Penghuni - Pengunjung - Tamu - Pengelola - Pekerja Publik

      

    Foot Refexology - Refleksi - Kursi - Penghuni Publik

    • Dipijit - Sofa - Pengunjung - Menunggu - Meja - Tamu - Bertanya - Rak - Pengelola - Pekerja

      

    Salon & Spa - Salon - Kursi - Penghuni Publik

    • Spa - Kaca - Pengunjung - Menunggu - Meja - Tamu - Bertanya - Sofa - Pengelola - Rak - Pekerja - Lemari - Tempat Tidur - Area Mencuci - Kolam Air Panas - Shower - - - Retail

      Publik

      

    Smoking Area - Merokok - Kursi - Pengunjung Publik

    • Tempat - Tamu Sampah - Buang air - Kloset - Pengunjung Publik

      Toilet

    • Berkaca - Urinoir - Pengelola - Memperbaiki
    riasan - Keran Air

    • Wastafel

      Kantor Pengelola - Bekerja

    • Melayani Tamu - Melayani Pembeli - Meja - Kursi - Sofa - Rak - Tamu - Pekerja - Pengelola Service

      Toilet - Buang air

    • Berkaca - Memperbaiki riasan
    • Kloset - Urinoir - Keran Air - Wastafel - Tamu - Pengelola Service

      Lt. 4 Family Karaoke - Bersantai

    • Menyanyi - Berkumpul - Ruang Karaoke - Receprionist - Kasir - Meja - Kursi - Penghuni - Pengunjung - Tamu - Pengelola - Pekerja Publik

      Mini Theatre - Menonton

      Film

    • Bersantai - Layar Lebar - Kursi - Sofa - Penghuni - Pengunjung - Tamu - Pengelola - Pekerja Publik

      Laundry - Menyuci Baju - Meja - Penghuni Publik

    • Menyetrika Baju - Menerima Baju - Kursi - Receptionist - Kasir - Pengunjung - Tamu - Pengelola - Pekerja

      Coffee Shop - Makan

    • Duduk - Minum - Ngobrol - Mengerjakan Sesuatu - Meja - Kursi - Receptsionist - Dapur - Kasir - Penghuni - Pengunjung - Tamu - Pengelola - Pekerja Publik

      Swimming Pool & Jacuzzi

    • Berenang - Berendam - Santai - Berjemur - Kolam Renang - Jacuzi - Meja - Kursi - Tempat Ganti Pakaian - Penghuni - Pengunjung - Tamu - Pengelola - Pekerja Publik

      Toilet - Buang air

    • Berkaca - Memperbaiki riasan
    • Kloset - Urinoir - Keran Air - Wastafel - Pengunjung - Pengelola Publik
    • Menuju ke Roof Garden - Tangga - Pengunjung - Penghuni Publik

      Akses Roof Garden

    • Pekerja - Sekuriti

      Private Lounge - Berkumpul

    • Bersantai - Ngobrol - Minum - Sofa - Meja - Kursi - Bar - Penghuni - Tamu - Pengelola - Pekerja Semi Publik

      Library - Membaca

    • Rak Buku - Sofa - Meja - Kursi - Komputer - Receptionist - Penghuni - Tamu - Pengelola - Pekerja Semi Publik

      Buku

      Billiard - Bermain

      Billiard

    • Ngobrol - Meja Billiard - Sofa - Meja - Bar - Penghuni - Tamu - Pengelola - Pekerja Semi Publik

      Toilet - Buang air

    • Berkaca - Memperbaiki riasan
    • Kloset - Urinoir - Keran Air - Wastafel - Tamu - Pengelola Semi Publik

      Roof Garden

    • Menikmati Pemandangan - Tempat Sampah - Pengunjung - Penghuni Publik

      Kota - Kursi - Pekerja

    • Menikmati - Air Mancur - Sekuriti Taman - Ngobrol - Duduk Tabel 3.1

      Fungsi Pendukung Indoor Pada bagian tower apartemen juga terdapat area ruang servis dan semi private, yaitu pada lantai satu terdapat lounge, coffee shop dan lobby tiap tower apartment yang merupakan area semi publik, pada lantai dua dan tiga merupakan area kantor pengelola yang juga merupakan area servis, dan pada lantai empat terdapat private lounge, billiard, dan library yang merupakan area private dan khusus bagi penghuni apartemen. Kemudian pada lantai 5 hingga lantai 20 merupakan area private yaitu area unit hunian apartemen.

      Terdapat 5 tipe unit kamar pada bangunan apartemen ini, yaitu lantai 5 hingga lantai 11 merupakan denah tipikal unit hunian tipe deluxe, suite, dan family suite. Lantai 12 hingga lantai 18 merupakan denah tipikal unit hunian tipe studio, deluxe, dan suite. Kemudian lantai 19 hingga 20 merupakan denah tipikal unit hunian tipe penthouse. Tiap lantai unit hunian apartemen memiliki ruangan lounge dan kemudian pada tiap balkon unit hunian apartemen dibuat memiliki mini garden untuk menambah view dan estetika bangunan.

      Pada bagian atap tower dibuat terdapat roof garden untuk view khusus dari penthouse.

    JUMLAH UNIT HUNIAN NO. KEBUTUHAN JUMLAH LUAS JUMLAH RUANG UNIT LUAS

      2 2

      64 m

    1 STUDIO 28 unit 1.792 m

      2 2

      104 m

      2 DELUXE 56 unit 5.824 m 2 2

      175 m

      3 SUITE 14 unit 2.450 m 2 2

      183 m

      FAMILY SUITE 14 unit 2.562 m

      4 2 2

      480 m

      PENTHOUSE 2 unit 960 m

      5 2

      m

      

    JUMLAH 114 unit 13.588

      Tabel 3.2 Program Ruang Unit Hunian

      Unit Kamar Kebutuhan Perabot Pemakaian Zoning dan Luas Ruang Ruang

    • Kamar

      STUDIO - Tempat 1 - 2 Orang Private Mandi 2 Tidur

      ( 64 m )

    • Balkon - Lemari

    28 Unit

      Baju

    • Kamar Mandi

      - Dapur Kecil

      - Sofa, kursi, meja
    • Televisi - Kamar Tidur

      DELUXE - Tempat 1 - 2 Orang Private 2 Tidur ( 104 m ) - Kamar

      Mandi

    • Lemari

    56 Unit

      Baju

    • Ruang Tamu - Kamar - Dapur Mandi - Balkon
    • Dapur - Sofa, kursi, meja
    • Televisi - Meja Rias - Meja Makan

      SUITE - Kamar Tidur - Tempat

      2 Private

    • – 3 Orang
    • 2 Tidur 175 m ) - Kamar Tidur

        (

        II

      • Lemari

      14 Unit

        Baju

      • Kamar Mandi - Kamar - Ruang Tamu Mandi - Dapur + R.
      • Dapur Makan - Sofa, ku
      • Balkon meja
      • Televisi - Meja Rias - Meja Makan

        FAMILY - Kamar Tidur - Tempat

        3 Private

      • – 4 Orang

        SUITE + Kamar Tidur 2 Mandi

        ( 183 m )

      • Lemari - Kamar Tidur Baju

      14 Unit

        II

      • Kamar - Kamar Tidur Mandi

        III

      • Kamar

        Mandi - Dapur

      • Ruang Tamu

        - Sofa, kursi,

        meja
      • Ruang Makan - Televisi - Dapur - Meja Rias - Kamar - Meja Pembantu Makan - MCK
      • Balkon

        PENTHOUSE - Kamar Tidur - Tempat

        3 Private

      • – 6 Orang + Kamar
      • 2 Tidur 480 m ) (

          Mandi + Balkon

        • Lemari

        2 Unit

          Baju

        • Kamar Tidur

          II + Kamar

        • Kamar Mandi + Mandi Balkon - Dapur - Kamar Tidur

          III

        • - Sofa, kursi,

          meja
        • Kamar Tidur

          IV

        • Televisi - Kamar Mandi - Meja Rias - Ruang Tamu - Meja Makan - Ruang Keluarga - Lounge - Ruang Makan - Dapur - Kamar
        Pembantu

        • Mck - Balkon - Balkon Jemur

          Tabel 3.3 Tipe Kamar dan Ukuran

          Pada fasilitas olahraga, terdapat lapangan tennis untuk penghuni, yang kemudian disebelah lapangan tennis terdapat jogging track yang dibuat tracknya melingkar sehingga tidak akan terputus, yang jalan setapak track joggingtrack tersebut dibuat menggunakan pavingblock. Kemudian ditengah-tengah joggingtrack terdapat playground khusus untuk anak-anak, yang dibuat pasir agar saat anak-anak bermain dan terjatuh lebih aman. Jalan setapak yang mengelilingi site juga menggunakan pavingblock, dan kemudian akan ditanami oleh pepohonan seperti pohon mahoni, pohon kelapa, dan bunga-bungaan untuk memperindah vegetasi.

          Fasilitas Outdoor Aktivitas Perabot Pemakaian Ruang Zoning Floating Restaurant

        • Duduk - Makan - Bercerita - Menikmati Pemandangan - Meja - Kursi - Pengunjung - Penghuni - Pekerja - Pengelola - Sekuriti Publik

          Garden Restaurant

        • Duduk - Makan - Meja - Kursi - Pengunjung - Penghuni Publik
        • Bercerita - Pekerja - Menikmati - Pengelola Pemandangan - Sekuriti - Pengunjung - Publik

          Ampitheatre - Menonton Pertunjukkan

        • Penghuni - Pameran - Pekerja - Pengelola - Sekuriti

          Lapangan - Olahraga - Lapngan - Penghuni Private Olahraga Tennis

        • Bermain - Pekerja Tennis - Kursi dan
        • Pengelola Meja - Sekuriti

          Playground + - Olahraga - Area - Penghuni Private Jogging Jogging

        • Bermain - Pekerja

          Track

        • Taman - Pengelola Bermain dengan
        • Sekuriti furniture

          mainan anak

          pada taman

          

        Parkir - Memarkir - Pengunjung Publik

        Outdoor Kendaraan

        • Penghuni - Pekerja - Pengelola - Sekuriti

          Tabel 3.4 Fungsi Pendukung Outdoor Tampak bangunan mengikut konsep bentukan berlian didesain dengan kulit bangunan menggunakan material-material kaca dan logam. Warna bangunan diambil mengikut warna utama sebuah berlian yaitu kilauan warna putih dan biru pada kaca, kemudian pada bagian teratas tower dibuat penutup menggunakan atap membran yang bertujuan untuk peneduh roof garden pada bagian penthouse. Setiap balkon kamar unit hunian dibuat memiliki mini garden selain untuk menambah view dan estetika, juga untuk menghindari panas cahaya matahari langsung masuk kedalam bangunan dikarenakan bangunan yang lebih didominasi oleh kaca.

          Gambar 3.3 Tower Bangunan

          Potongan bangunan diambil memperlihatkan lantai bangunan dimulai dari tower, podium, hingga ke lantai basement, sehingga memperlihatkan tiap-tiap ruang yang terdapat pada bangunan yang tiap lantai tower memiliki ketinggian 4 meter dan podium memiliki ketinggian 6 meter, serta bagian core bangunan terutama lift dan bagian yang memperlihatkan zoning area vertikal bangunan. Juga terdapat void pada podium yang pada lantai satunya merupakan area hall exhibition atau area pameran, yang bertujuan agar bisa dilihat dari tiap lantai. Potongan bangunan juga diambil untuk memperlihatkan potongan bangunan yang dibuat lebih tinggi 1 meter dari tanah dengan tujuan pembuatan basement yang kemudian digali kembali 2 meter kebawah dari tanah, dan memiliki 3 lantai basement yang sehingga tiap lantai basement memiliki ketinggian 3 meter.

          Kemudian potongan tapak pada lahan atau site dibuat memperlihatkan potongan bangunan dan kemudian memperlihatkan bentuk kontur yang naik pada bangunan dan menurun dari mulai dekat bangunan hingga ke tepi sungai deli, juga terlihat pedestrian bagi pejalan kaki, kemudian potongan bangunan sungai deli yang tiap pinggir sungai dibuat tanggul untuk mencegah banjir, ditanami pohon dan diberi pagar, beserta jembatan penyebrangan dari site A ke site B atau sebagai penyatu area site. Kemudian juga memperlihatkan potongan sungai buatan untuk floating restaurant.

        BAB IV METODA PERANCANGAN

        4.1. Metoda Membangun

        4.1.1. Metoda Konstruksi Bangunan

          Metoda konstruksi pada bangunan apartemen ini menggunakan metoda konvensional (bottom up), yaitu melakukan pekerjaan persiapan pada awalnya dengan melakukan penggusuran para penghuni ataupun penduduk-penduduk liar atau ilegal yang berada di sekitar site dan tepi sungai. Kemudian melakukan pembersian lahan seperti pembersihan rumput, humus, dan sampah, penebangan pohon hingga ke akar untuk menghindari perusakan struktur tanah, kemudian pemasangan papan bouwplank serta melakukan penimbunan tanah untuk perataan lahan yang berkontur- kontur, dikarenakan tinggi kontur Jl. Badur dan Jl. Mangkubumi yang berbeda.

          Langkah berikutnya melakukan penggalian tanah hingga mencapai tanah keras dengan menggunakan Backhoe dengan tipe Crawel, yang merupakan salah satu jenis kendaraan excavator. Yang kemudian sampah galian seperti akar kayu, kotoran dan bagian tanah yang longgar diangkut menggunakan Dum Truck. Kemudian mengurug lantai pondasi dengan pasir, setelah itu mengurug tanah kembali. Dikarenakan bangunan apartemen ini memiliki basement dan berlokasi di tepi sungai atau daerah yang permukaan air tanahnya lebih tinggi dari rencana lantai basement, maka harus dilakukan pemompaan untuk upaya pengeringan lahan agar dapat memungkinkan untuk pelaksanaan konstruksi, metoda yang digunakan adalah dengan pemompaan, di mana sistem pemompaan tersebut dilakukan dengan dewatering

          44 sistem sumur titik (well point system). Pekerjaan ini diperlukan sampai pembangunan selesai dan dioperasikan selama 24 jam, terutama untuk menanggulangi genangan air pada konstruksi basement atau pondasi yang diakibatkan oleh air hujan ataupun rembesan air tanah.

          Sebelum melakukan penggalian pondasi, untuk mencegah terjadinya erosi atau pelongsoran tanah maka dibuat dinding penahan tanah (sheet pile), strukturnya menggunakan profil baja yang ditanam mengelilingi area penggalian. Pemasangan pondasi tiang pancang yang dilakukan dengan menggunakan alat pancang (drop

          hammer) yang dipasangkan ke mobil derek atau tiang bor. Kemudian dilanjuti dengan

          pengecoran basement, kolom dan balok yang dikerjakan secara bertahap di mulai dari lantai paling bawah hingga lantai paling atas secara berurutan setelah pekerjaan penggalian selesai, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan dinding dan kusen, pintu dan jendela. Beberapa jam sebelum dilakukan pengecoran dinding bekisting dan lantai kerja dilapisi dengan waterproofing untuk membuat bekisting kedap air sehingga air dari dalam maupun luar tidak merembes.

          Setelah pekerjaan pondasi dan basement selesai, dilanjutkan dengan struktur bagian atas yang diawali dengan pekerjaan lantai dasar. Kemudian setelah pemasangan kolom selesai, dilanjutkan dengan pemasang balok dan balok anak yang disambungkan ke kolom dengan baut tegangan tinggi (high tensile bolt). Yang kemudian di atasnya diletakkan plat baja yang juga merupakan plat lantai dan tulangan baja jaring, lalu di cor dengan adukan beton.

          Pekerjaan sanitasi dilakukan setelah pemasangan bouwplank dan plafond, meliputi pembuatan septictank, pemasangan pipa-pipa, pemasangan kloset dan bak mandi, kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan lantai yaitu pemasangan keramik. Pekerjaan instalasi listrik dilakukan sebelum pengecatan dinding, meliputi pemasangan titik lampu pada tempat yang telah ditentukan beserta pemasangan stop kontak dan saklarnya. Kemudian melakukan finsihing dengan mengecat bangunan dan merapikan dan membersihkan bangunan kembali.

        4.1.2. Metoda Pengembangan Sungai

          Mengingat lokasi site dan lahan kita yang dibelah oleh Sungai Deli, maka akan dilakukan pembersihan, pengelolaan, dan pemanfaatan air sungai yang dilakukan seacara rasional dan efektif dengan memperhatikan keseimbangan antara ketersediaan air sungai dan kebutuhan masyarakat akan air sungai tersebut. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan menjaga kelestarian dan tidak menganggu garis sempadan bangunan dengan tidak membangun bangunan permanen pada garis semapadan sungai sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.

          Pengendalian pencemaran dan pembersihan sungai sehingga kembali menjadi jernih disebut remediasi. Kemudian sistem pembersihan awal sungai adalah dengan menggunakan bakteri dari cina yang dapat menelan habis semua kotoran didalam sungai beserta baunya. Namun, disamping penggunaan bakteri juga diterapkan pengangkutan sampah dari dasar sungai lebih dahulu dengan menggunakan eskavator dan dozer, yang kemudian sampah-sampah dari dalam sungai tersebut dikumpulkan dan langsung diangkut menggunakan truk sampah, tujuan langsung mengangkut sampah setelah dikumpulkan adalah untuk mencegah bau sampah basah yang akan menganggu, dan kemudian untuk mencegah sampah masuk kembali kedalam sungai apabila terjadi hujan. Setelah itu, diterapkan saringan atau penyaring sampah yaitu pembuatan tanggul pada sisi sungai untuk mencegah terjainya banjir apabila terjadi peluapan pada air sungai dan mencegah sampah mengalir kembali ke sungai di area site. Penanaman pepohonan juga diterapkan agar tepi sungai lebih rindang.

        4.2. Sistem Struktur Konstruksi Bangunan dan Jembatan

        4.2.1. Sistem Struktur dan Konstruksi Pondasi

          Pondasi khususnya pada bangunan gedung atau bangunan tinggi/ highrise, merupakan suatu konstruksi pada bagian bawah bangunan atau kaki bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah dan berfungsi untuk meneruskan beban atau gaya pada bangunan. Konstruksi pondasi pada bangunan apartemen ini menggunakan pondasi tiang pancang beton, dikarenakan bangunan ini merupakan bangunan tinggi/ high-rise yang harus cukup kuat untuk menyesuaikan akan kemungkinan terjadinya beban gerakan-gerakan tanah seperti gempa, transfer beban akibat gaya angin pada dinding, dan beban mati maupun beban hidup seperti mesin pada bangunan dan penghuni atau pengunjung bangunan, beserta lokasi tapak yang berdekatan dengan sungai juga berarti memiliki tanah lembek, dan tanah berkontur yang dimana pondasi ini dapat menahan tekanan air yang mungkin terjadi nantinya.

          Bahan untuk pondasi tiang pancang ini sendiri antara lain baja, beton bertulang, bambu, dan kayu besi / kayu ulin. Untuk proses pelaksanaan pondasi tiang pancang beton ini, pada awalnya memperhitungkan beban dan melakukan pengukuran untuk mengukur kedalaman tanah dan klasifikasi panjang tiang pancang dengan memasukkan besi tulangan beton, kemudian melakukan pemboran tanah untuk pemancangan pondasi dengan menggunakan mesin pondasi tiang pancang. Tanah bekas pengeboran dipompa keatas permukaan tanah kemudian mengisi lubang bekas pengeboran dengan adukan beton, dengan sistem dipompa. Setelah proses pengecoran adukan beton selesai sampai pada bagian atas permukaan tanah, kemudian melakukan pemasangan stek besi beton sesuai dengan ketentuan teknis yang ditelah diatur dan ditentukan.

          4.2.2. Sistem Struktur dan Konstruksi Rangka Bangunan

          Rangka bangunan merupakan bagian dari bangunan yang merupakan struktur utama pendukung berat bangunan dan beban luar yang bekerja padanya. Rangka bangunan apartemen ini menggunakan struktur rangka baja, dikarenakan struktur rangka baja memiliki kemampuan untuk stabil dari gaya lateral, dan keamanan dalam menggunakan rangka baja ini sendiri adalah ketahanannya terhadap bahaya kebakaran, kemudian kemudahan sirkulasi vertikal yaitu pada lift / elevator, dan kemudahan pemasangan sistem mekanikal dan elektrikal. Konstruksi baja selain dapat didesain secara elastis, juga dapat didesain secara plastis sehingga kemampuan untuk memikul gaya beban yang sama dengan desain elastis namun ukuran baja yang digunakan bisa lebih kecil sehingga pengaruh biaya pemasangan yang jauh lebih murah.

          4.2.3. Sistem Struktur dan Konstruksi Kolom

          Kolom merupakan batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok, yang berfungsi sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi dan memiliki struktur yang terbuat dari besi dan beton yang merupakan material yang tahan terhadap tarikan dan tekanan

          (ref:

          Setelah memperhitungkan beban pada bangunan, maka Rise-Building ). kolom yang digunakan pada bangunan apartemen ini merupakan kolom spiral (spiral column) dengan ukuran 80 cm dan jarak bentang 8m x 8m.

          Metode pelaksanaan pekerjaan kolom antara lain diawali oleh pekerjaan lantai kerja dan beton decking, lalu melakukan pembesian yang dilanjutkan oleh bekisting, kemudian pengetesan kualitas kolom yang kemudian dilanjutkan oleh pengecoran kolom yang dilakukan dengan readymix truck dan untuk mempercepat proses dapat dibantu dengan penggunaan concrete pump, kemudian untuk meratakan campuran beton dibantu menggunakan alat vibrator, dan berikutnya melaksankanan curing yang dilakukan 24 jam setelah pengecoran selesai dengan meletakkan karung goni yang dibasahi dengan air untuk menjaga tetap dalam keadaan basah.

        4.2.4. Sistem Struktur dan Konstruksi Pelat Lantai

          Pelat lantai yang digunakan pada bangunan apartemen ini adalah pelat lantai beton, dikarenakan pelat lantai beton mampu menahan beban besar, dapat mengisolasi kebisingan, tidak dapat terbakar dan dapat dibuat lapisan kedap air, sehingga bisa dibangun dapur dan kamar mandi, dapat dipasang tegel agar memperindah lantai, kemudian merupakan bahan yang kuat dan awet sehingga tidak memerlukan perawatan dan dapat berumur panjang. Untuk proses pelaksanaan pemasangan pelat lantai beton pada awalnya membuat cetakan dari papan kayu yang ditopang oleh tiang-tiang perancah, yang juga berfungsi untuk menahan tulangan dan adukan beton yang masih basah dan yang belum memiliki kekuatan dan memberi bentuk agar beton sesuai dengan ukuran yang ditentukan. Pelat lantai pada ruangan biasa dibuat rata dengan balok penumpunya, namun untuk pelat lantai pada ruangan kamar mandi dibuat rata bawah, sehingga lebih rendah daripada lantai ruangan biasa, tujuannya antara lain untuk peletakkan pipa sanitasi agar tertanam dan menghindari air merembes keruangan lain apabila pelat lantai nantinya mengalami kebocoran. Pembokaran bekesting hanya dapat dilakukan apabila beton sudah berumur 3 minggu, yaitu waktu dimana beton sudah menjadi keras dan kuat untuk menahan beban yang terdapat diatasnya.

          Kemudian kepingan plat harus dilebihkan keluar yang kemudian dililit pada stek-stek tulang yang disiapkan pada balok, dibuat menyatu dengan balok penumpunya untuk mencegah kepingan plat lepas disaat bangunan digoncang gempa.

          4.2.5. Sistem Struktur dan Konstruksi Dinding