MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PERMULAAN DENGAN MEDIA GAMBAR DI KELAS I SD NEGERI 222 PASIR POGOR | Saonah | Jurnal Elementaria Edukasia 1 PB

Jurnal Elementaria Edukasia
Volume 1 No 1 Tahun 2018

ISSN: 2615-4625

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS
PERMULAAN DENGAN MEDIA GAMBAR DI KELAS I
SD NEGERI 222 PASIR POGOR
Siti Saonah
SDN 222 Pasirpogor Kecamatan Rancasari Kota Bandung
ABSTRAK
Kemampuan membaca dan menulis permulaan di kelas I adalah
pondasi yang menentukan bagi peserta didik untuk melangkah ke
tingkat berikutnya. Untuk meningkatkan kemampuan tersebut
peneliti menggunakan media gambar sebagai salah satu alternatif
cara. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom
activity research) berdasarkan alur siklus PTK Kemmis dan McTaggart.
Kemampuan membaca dan menulis peserta didik setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran ini menunjukkan peningkatan dari kondisi
awal sebelum dilakukan penelitian nilai rata-rata sebesar 64. Dengan
adanya penelitian meningkat menjadi 78 dari standar ketuantasan

minimal yaitu 70. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa
dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan
kemampuan membaca dan menulis peserta didik di kelas I Sekolah
Dasar Negeri 222 Pasirpogor Kecamatan Rancasari Kota Bandung.
Kata kunci: kemampuan membaca dan menulis permulaan, media
gambar

101 Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Permulaan Dengan Media Gambar Di Kelas
I SD Negeri 222 Pasir Pogor – Siti Saonah

Jurnal Elementaria Edukasia
Volume 1 No 1 Tahun 2018

PENDAHULUAN
Membaca dan menulis adalah
salah
satu
aspek
keterampilan
berbahasa yang dipelajari di sekolah

dasar dengan tujuan agar para peserta
didik
mengerti
maksud
yang
terkandung di dalam bacaan sehingga
mampu memahami isi bacaan dengan
baik dan benar. Menurut Slamet (2008:
57) Membaca dan menulis permulaan
merupakan dua aspek kemampuan
berbahasa yang saling berkaitan dan
tidak terpisahkan. Pada saat guru
memperkenalkan cara menulis, maka
peserta
didik
akan
membaca
tulisannya. Menulis sebagai salah satu
aspek kemampuan berbahasa harus
mampu dikuasai oleh peserta didik,

hal ini sejalan dengan pernyataan
Tarigan (2008:20) bahwa pengajaran
Membaca dan Menulis Permulaan
dengan tujuan memperkenalkan cara
membaca dan menulis dengan teknikteknik tertentu sampai dengan anak
mampu mengungkapkan gagasan
dalam bentuk tulisan, dengan kata
lain kalimat sederhana.
Kegiatan
membaca
dan
menulis merupakan kegiatan yang
unik dan rumit, sehingga seseorang
tidak dapat melakukan hal tersebut
tanpa mempelajarinya, terutama anak
usia sekolah dasar yang baru
mengenal
huruf
atau
katakata.Kemampuan

membaca
merupakan dasar bagi anak untuk
menguasai berbagai mata pelajaran.
Lebih lanjut, dijelaskan oleh J.W.
Lerner (1998: 349) anak pada usia
sekolah permulaan tidak segera
memiliki
kemampuan
membaca,
maka ia akan mengalami banyak
kesulitan dalam mempelajari berbagai
mata pelajaran di kelas berikutnya.
Oleh karena itu, anak harus belajar
membaca agar kemampuannya itu

ISSN: 2615-4625

mempermudahnya dalam belajar.
Dengan keterampilan membaca dan
menulis, seseorang dapat mengerti

berbagai macam informasi yang
terkandung dalam tulisan secara
benar.
Dalam penelitian ini peneliti
mencoba untuk membahas salah satu
alternatif
tindakan
dalam
meningkatkan kemampuan membaca
dan menulis permulaan dengan
media gambar bagi peserta didik kelas
I pada Sekolah Dasar Negeri 222
Pasirpogor, Kecamatan Rancasari
Kota Bandung. Metode pengajaran
dengan menggunakan media gambar
merupakan salah satu strategi dalam
proses
pembelajaran.
Dengan
menggunakan media gambar ini

diharapkan mampu meningkatkan
kemampuan membaca dan menulis
permulaan
bagi
peserta
didik.
Penggunaan media gambar dalam
proses pembelajaran perlu dibahas
mengingat sebagian besar peserta
didik kelas I pada Sekolah Dasar
Negeri 222 Pasirpogor, Kec. Rancasari
masih rendah kemampuannya dalam
membaca dan menulis. Media gambar
yang digunakan dalam penelitian ini
dapat berupa potret, kartu pos,
ilustrasi dari buku, dan gambar cetak
sesuai dengan tema dalam bacaan.
Sedangkan gambar yang digunakan
meliputi gambar: orang, binatang,
tumbuh-tumbuhan, peristiwa, dan

alam sekitar yang sering di kenal oleh
peserta didik.
METODE PENELITIAN
Penelitian
Tindakan
Kelas
(PTK) merupakan ragam penelitian
pembelajaran yang berkonteks kelas,
dilaksanakan oleh guru untuk
memecahkan
masalah-masalah
pembelajaran, memperbaiki mutu dan

102 Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Permulaan Dengan Media Gambar Di Kelas
I SD Negeri 222 Pasir Pogor – Siti Saonah

Jurnal Elementaria Edukasia
Volume 1 No 1 Tahun 2018

hasil pembelajaran, dan mencobakan

hal-hal baru dalam pembelajaran
untuk peningkatan mutu dan hasil
belajar. Menurut Mc. Taggart, Mc.
Niff, dan Hopkins penelitian berisi
tindakan-tindakan yang bertujuan
untuk meningkatkan kualitas suatu
sistem dan praktik-praktik yang ada
dalam sistem tersebut. Penelitian
tindakan kelas menekankan pada
penyempurnaan proses pembelajaran,
karena penelitian ini dilakukan di
dalam kelas.
Rochiati Wiriaatmaja (2005: 6171) dalam bukunya mengemukakan
tentang
model-model
penelitian
tindakan kelas ini yaitu: (1) Model
Lewin yang ditafsirkan oleh Kemmis,
(2) Revisi Model Lewin menurut
Elliot, (3) Model Spiral dari Kemmis

dan McTaggart, (4) Model Ebbutt
(Hopkins, 1993:52), dan Model
McKernan (dengan modifikasi dari
Hopkins, 1993:53). Maka dari utu
dalam
penelitian
ini
penulis
menggunakan model Spiral dari
Kemmis dan McTaggarts yang mana
alurnya dapat dilihat dari gambar
siklus PTK berikut ini.

Gambar 1
Siklus Penelitian Tindakan Kelas

ISSN: 2615-4625

Dari alur siklus tersebut penulis
menyusun rencana prasiklus untuk

kemudian dianalisis untuk dibuat
siklus I. Dari hasil refleksi siklus I
kemudian dibuat rencana perbaikan
siklus II untuk melihat sejauh mana
proses
pembelajaran
untuk
meningkatkan kemampuan membaca
dan menulis permulaan dengan
media gambar di kelas V SD Negeri
222 Pasirpogor
HASIL PENELITIAN
Setelah
dilaksanakan
pembelajaran membaca dan menulis
permulaan dengan menggunakan
media gambar dalam tiga siklus,
dapat dijelaskan bahwa kemampuan
membaca dan menulis permulaan
peserta didik dapat ditingkatkan.

Penulis menyimpulkan pendapat
sementara bahwasanya kemampuan
membaca dan menulis permulaan
peserta
didik
akan
meningkat
hasilnya,
apabila
guru
dalam
pembelajaran menggunakan media
gambar sebagai sarana pembelajaran,
dapat dibuktikan. Hasil penelitian
tersebut di atas merupakan jawaban
atas permasalah yang dikemukakan
pada rumusan masalah, yaitu: 1)
Bagaimana penerapan pembelajaran
membaca dan menulis permulaan
dengan menggunakan media gambar
dapat meningkatkan kemampuan
membaca dan menulis permulaan
bagi peserta didik kelas I SDN 222
Pasirpogor kecamatan Rancasari dan
2)
Apakah pembelajaran dengan
menggunakan media gambar dapat
meningkatkan kemampuan membaca
dan menulis permulaan bagi peserta
didik kelas I SDN 222 Pasirpogor
kecamatan Rancasari. 3) Bagaimana
penerapan
pembelajaran
dengan
menggunakan media gambar dalam

103 Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Permulaan Dengan Media Gambar Di Kelas
I SD Negeri 222 Pasir Pogor – Siti Saonah

Jurnal Elementaria Edukasia
Volume 1 No 1 Tahun 2018

upaya meningkatkan kemampuan
membaca dan menulis permulaan
pada peserta didik kelas I SDN 222
Pasirpogor dilaksanakan dalam tiga
siklus. Tindakan siklus pertama
sampai
dengan
siklus
ketiga,
menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan membaca dan menulis
permulaan.
Kondisi awal peserta didik
sebelum menggunakan media gambar
menunjukkan nilai sikap peserta didik
dalam
mengikuti
kegiatan
pembelajaran membaca dan menulis
permulaan baru 7 peserta didik (29 %)
yang sudah mencapai batas tuntas
yang telah ditetapkan yakni 70. Pada
siklus
pertama
nilai
sikap
menunjukkan adanya peningkatan
ketuntasan dari 7 peserta didik
menjadi 11 peserta didik (46%), siklus
kedua ada peningkatan ketuntasan
dari 11 peserta didik menjadi 16
peserta didik (67 %), sedangkan siklus
ketiga peserta didik mencapai tuntas
menjadi 21 anak (87,5 %).
Hasil
nilai
pembelajaran
membaca dan menulis yang mencapai
batas tuntas sebelum dilakukan PTK
baru mencapai 8 peserta didik (33 %)
dari Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang telah ditetpakan dalam
kurikulum sekolah sebesar 70. Pada
siklus pertama menunjukkan adanya
peningkatan ketuntasan belajar dari 8
peserta didik menjadi 12 peserta didik
(50 %). Tindakan kelas kedua (siklus
kedua)
menunjukkan
adanya
peningkatan
ketuntasan
belajar
menjadi 16 peserta didik (67 %),
sedangkan siklus ketiga menunjukkan
peningkatan ketuntasan belajar yang
cukup signifikan dari 16 peserta didik
menjadi 21 peserta didik (87,5 %).
Dalam
siklus
ketiga
sudah

ISSN: 2615-4625

menunjukkan ketercapaian indikator
kinerja, yaitu minimal 80 % peserta
didik memperoleh nilai 70 atau lebih
sebagai batas tuntas yang telah
ditetapkan dalam KKM. Pada siklus
ketiga menunjukkan 21 peserta didik
(87,5 %) sudah mencapai batas tuntas
dengan nilai 70 atau lebih.
PEMBAHASAN
Hasil
penelitian
telah
memperlihatkan beberapa implikasi
yang perlu dicermati sehubungan
dengan peningkatan kemampuan
membaca dan menulis permulaan
peserta didik kelas I SDN 222
Pasirpogor dan peningkatan kinerja
guru dalam mengembangkan materi,
media dan metode pembelajaran. Ada
dua hal yang dianggap penting, yaitu:
(1) kondisi awal peserta didik,
meliputi: a) pelaksanaan pembelajaran
yang monoton dan kurang menarik
serta membosankan peserta didik (
pembelajaran konvensional ), b)
tingkat kemampuan membaca dan
menulis yang masih rendah dan
kesulitan yang dialami peserta didik;
dan
(2)
rincian
pelaksanaan
pembelajaran dengan media gambar
dalam upaya untuk meningkatkan
kemampuan membaca dan menulis
permulaan, terdiri dari: (a) siklus
pertama, (b) siklus kedua, dan (c)
siklus ketiga.
Berdasarkan hasil pengamatan
dan wawancara dapat diperoleh
gambaran bahwa sikap peserta didik
terhadap pembelajaran membaca dan
menulis permulaan sangat rendah.
Mereka kurang tertarik, bahkan
merasa jenuh untuk mengikuti
pembelajaran membaca dan menulis
permulaan. Kegiatan pembelajaran
yang telah dialami selama ini bersifat
konvensional, kurang memperhatikan

104 Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Permulaan Dengan Media Gambar Di Kelas
I SD Negeri 222 Pasir Pogor – Siti Saonah

Jurnal Elementaria Edukasia
Volume 1 No 1 Tahun 2018

metode pembelajaran yang tepat.
Peserta didik kurang memperhatikan
penjelasan-penjelasan
dari
guru,
mereka lebih banyak diam dan pasif
serta bercanda dengan teman di
dekatnya.
Guru merupakan satu-satunya
sumber dan menjadi sentral dalam
pembelajaran. Hal ini mengakibatkan
pembelajaran kurang menarik dan
membosankan
serta
kurang
menyenangkan. Kondisi tersebut
membawa dampak yang negatif
terhadap kemampuan membaca dan
menulis peserta didik. Kemampuan
awal
peserta
didik
terhadap
kemampuan membaca dan menulis
permulaan masih sangat rendah, baik
dilihat dari sikap pada saat proses
pembelajaran maupun hasil nilai
dalam pembelajaran. Nilai sikap
peserta
didik
dalam
proses
pembelajaran menunjukkan sangat
rendah, belum mampu mencapai ratarata kelas maksimal 80 %. Dari jumlah
24 peserta didik yang mampu
mencapai batas tuntas yang telah
ditetapkan dalam kurikulum sekolah
sebanyak 7 peserta didik (29 %),
sedangkan nilai sikap batas tuntas,
yaitu 70. Hasil nilai kemampuan
membaca dan menulis permulaan
peserta didik masih dibawah batas
tuntas, dari 24 peserta didik baru 8 (33
%) yang mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang telah ditetapkan
dalam kurikulum sekolah, yakni 70.
Berangkat dari semua itu, maka
perlu
diupayakan
inovasi
pembelajaran untuk mengoptimalkan
peran peserta didik, sehingga suasana
belajar penuh semangat, hasil belajar
bermakna bagi peserta didik. Serta
meningkatnya kemampuan peserta
didik. Guru juga harus meningkatkan

ISSN: 2615-4625

kinerjanya, sehingga pembelajaran
bisa di optimalkan. Kemampuan
menulis dan membaca peserta didik
kelas 1 SDN 222 Pasirpogor sebelum
diterapkannya pembelajaran dengan
menggunakan media gambar masih
dirasa kurang. Pada umumnya
peserta didik sudah mengenal bentuk
dan bunyi huruf secara lepas, untuk
membaca sebuah kata peserta didik
belum mampu dan masih harus
mengeja. Dengan disertai gambar,
peserta didik mengenal nama benda.
Dengan melihat gambar itu dalam
benak peserta didik menghubungkan
pengalaman yang pernah dimiliki dan
menyebutkan nama bendanya.
Kemampuan
menulis
dan
membaca permulaan yang harus
dikuasai peserta didik, yaitu menulis
dengan dikte dan menyalin tulisan
dengan benar. Namun, bila dicermati
bentuk huruf dan arah menuliskan
huruf yang disalin belum benar.
Menulis dengan dikte, masih banyak
peserta didik yang mengalami
kesulitan, bahkan ada beberapa huruf
yang
tidak
ditulis. Rendahnya
kemampuan membaca dan menulis
tersebut karena anak mengalami
kesulitan.
Kesulitan
membaca
ditunjukkan dengan seringnya anak
melakukan kesalahan, misalnya anak
mengganti kata dalam kalimat yang
dibaca,
mengulang
kata,
dan
menunggu
guru
membantu
mengucapkannya. Hal ini disebabkan
karena
anak
masih
kesulitan
merangkai huruf menjadi suku kata
atau kata. Sedangkan kesulitan
menulis anak disebabkan karena
kemampuan
motoriknya
belum
terlatih. Berbagai kesulitan membaca
dan kesulitan menulis yang dialami
peserta didik dapat terjadi karena

105 Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Permulaan Dengan Media Gambar Di Kelas
I SD Negeri 222 Pasir Pogor – Siti Saonah

Jurnal Elementaria Edukasia
Volume 1 No 1 Tahun 2018

fungsi biologis dan neurologisnya
belum sempurna, mungkin juga
karena
kedua
fungsi
tersebut
mengalami hambatan atau gangguan.
Gangguan
fungsi
biologis
dialami anak, seperti anak belum
mampu mengucapkan huruf-huruf
yang tergolong sulit, misalnya huruf f,
j, r, q, y, z dan v. Sedangkan gangguan
fungsi neurologis tampak pada
kemampuan otak memahami bentuk
dan bunyi huruf yang dibaca. Untuk
mengatasi hal itu, guru harus banyak
memberikan latihan. Guru perlu
memberikan contoh gambar-gambar
benda yang berada di sekitar
lingkugan anak. Kata yang dipakai
sebagai contoh yaitu kata-kata yang
sering mereka dengar dan digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Peserta
didik harus memahami makna kata
yang dipelajari atau dibacanya.
Kemampuan menulis dapat
dikembangkan dengan banyaknya
latihan menulis yang dilakukan anak,
sehingga tangan semakin terampil
juga membantu pikiran menyimpan
bentuk huruf yang benar. Guru
sebaiknya menggunakan berbagai
strategi dan media pembelajaran yang
tepat, hal ini merupakan kunci utama
keberhasilan dalam pembelajaran.
Pada siklus ketiga hasil nilai
kemampuan membaca dan menulis
dari 24 peserta didik, ada 21 peserta
didik
(87,5%)
nilainya
sudah
mencapai
Kriteria
Ketuntasan
Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu
70. Pada tindakan siklus kedua,
peserta didik yang mencapai batas
tuntas baru 16 anak (67 %), sehingga
ada peningkatan sebesar 20,5 % (5
peserta didik). Untuk memberikan
gambaran
yang
jelas
tentang

ISSN: 2615-4625

pencapaian hasil penelitian dapat
dilihat melalui grafik berikut ini :

Gambar 1
Prosentase Peningkatan Ketuntasan
Belajar Setiap Siklus
Berdasarkan
grafik
diatas,
menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan membaca dan menulis
permulaan peserta didik dari sebelum
mendapatkan
tindakan
sampai
dengan siklus ketiga. Kemampuan
membaca dan menulis peserta didik
yang sudah mencapai batas tuntas,
yaitu: sebelum tindakan 33 %, siklus
pertama menjadi 50 %, siklus kedua
menjadi 67 %, dan siklus ketiga
menjadi 87,5 %.

Gambar 2
Kondisi Ketuntasan Belajar Peserta
didik

106 Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Permulaan Dengan Media Gambar Di Kelas
I SD Negeri 222 Pasir Pogor – Siti Saonah

Jurnal Elementaria Edukasia
Volume 1 No 1 Tahun 2018

Dari grafik tersebut dapat dilihat
adanya jumlah peserta didik yang
belum tuntas belajar dan yang sudah
tuntas belajar dalam setiap siklus.
Sebelum
tindakan
menunjukkan
peserta didik yang belum tuntas ada
16 anak dan yang tuntas belajar ada 8
anak. Pada siklus pertama peserta
didik yang tuntas belajar naik dari 8
anak menjadi 12 anak, sedangkan
pada siklus kedua dari 12 anak yang
tuntas belajar naik menjadi 16 anak.
Untuk siklus ketiga menunjukkan
adanya kenaikan ketuntasan belajar
yang cukup menggembirakan dari 16
anak menjadi 21 anak, sehingga masih
ada 3 anak yang belum tuntas belajar.
SIMPULAN
Dalam
penerapan
pembelajaran dengan media gambar
dalam
upaya
meningkatkan
kemampuan membaca dan menulis
permulaan pada siswa kelas I SDN
222 Pasirpogor dapat disimpulkan
bahwasanya pelaksanaan penerapan
pembelajaran dengan menggunakan
media gambar dapat meningkatkan
kemampuan membaca dan menulis
permulaan siswa. Kondisi awal
sebelum dilakukan penelitian nilai
rata-rata
63.
Dengan
adanya
penelitian meningkat menjadi 78.
Dengan
demikian,
indikator
kompetensi belajar siswa kelas I SDN
222 Pasirpogor pada kemampuan
membaca dan menulis permulaan
meningkat lebih baik dari yang di
standarkan yaitu rata-rata 70,00.
Berdasarkan temuan dan hasil
penelitian tindakan kelas pada

ISSN: 2615-4625

kemampuan membaca dan menulis
dengan menggunakan media gambar
di kelas I SDN 222 Pasirpogor penulis
menyimpulkan
bahwa
proses
pembelajaran membaca dan menulis
siswa harus senantiasa ditingkatkan
dengan cara menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif dan
menyenangkan salah satunya dengan
menggunakan
media
gambar.
Seyogyanya
pelaksanaan
pembelajaran mengalami perubahan,
yang
semula
masih
secara
konvensional menjadi lebih bervariatif
dan
inovatif,
tidak
hanya
mengandalkan
metode
ceramah
semata
dalam
pembelajaran
khususnya di kelas I sekolah dasar.
DAFTAR RUJUKAN
Hopkins. 1993. A Teacher's Guide to
Classroom
Research.
Philadelphia. Open
University Press
Lerner. 1988. Meningkatkan Efektivitas
Mengajar. Jakarta: Pustaka Jaya.
Rochiati Wiriaatmadja. 2005. Metode
Penelitian
Tindakan
Kelas.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Slamet. 2008. Dasar-dasar Keterampilan
Berbahasa Indonesia. Surakarta:
UNS
Press.
Tarigan, H. G. 2008. Membaca Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.

107 Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Permulaan Dengan Media Gambar Di Kelas
I SD Negeri 222 Pasir Pogor – Siti Saonah