EPIDEMIOLOGI JIWA 2 Epidemiologi Penyakit Tidak Menular | Keluarga IKMA FKMUA 2010
Kesehatan
Jiwa
di
Indonesia
Sejak dulu telah dikenal gangguan jiwa
dengan adanya cerita Mahabarata dan
Ramayana, Srikandi Edan, Gatot Kaca
Sandrung, tetapi perlakuan terhadap
gangguan jiwa dulu tidak jelas dimana
penderita di pasung, di ikat, di rantai, di
isolasi di hutan (untuk yang membahayakan).
Rumah Sakit Jiwa di Indonesia pertama di
Bogor pada tahun 1882, jauh dari kota.
Penanganannya dengan Isolasi, Penjagaan
dan Obat-obatan.
Epidemiologi Jiwa
Masalah kesehatan Jiwa adalah
masalah badaniah mental dan sosial.
Diperkirakan 2-3 permil dari jumlah
penduduk menderita gangguan jiwa
berat.
Gangguan jiwa akan memberikan
kerugian ekonomis, materi, tenaga kerja
dan penderitaan.
Epidemiologi sangat membantu penyelidikan
tentang keadaan kesehatan jiwa dalam
masyarakat dan segala faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Hal ini sangat penting untuk mengetahui
sebab sosial suatu gangguan jiwa dan juga
untuk merencanakan pelayanan kesehatan
jiwa masyarakat.
Persentase hubungan dengan pasien yang
menderita skizofrenia
Kembar monozigot (satu telur) 86,2%
Kembar heterozigot (dua telur)14,5%
Saudara kandung 14,2%
Saudara tiri 7,1%
Masyarakat umum 0,85%
Klasifikasi Gangguan Jiwa
I . Psikosa
1. Psikosa Berhubungan dengan
Sindroma Otak Organik
Dementia senilis
Psikosa alkoholik
psikosa yang berhubungan dengan
infeksi intracranial
Psikosa yang berhubungan dengan
kondisi cerebral lain
Psikosa yang berhubungan dengan
kondisi fisik lain
2. Psikosa Fungsional
Skizofrenia
Psikosa afektif
Keadaan paranoid
Psikosa lain
II. Neurosa, Gangguan Kepribadian Gangguan Jiwa Non
Psikosa Lain:
Neurosa
Gangguan kepribadian
Deviasi sexual
Alkoholisme
Ketergantungan obat, dsb
III. Retardasi Mental
Keadaan tanpa gangguan psikiatrik yang
nyata dan kondisi
non spesifik :
Kegagalan penyesuaian sosial tanpa
gangguan psikiatri
yang nyata
Kondisi yang serikat pada kebudayaan
setempat
PSIKOSA
Psikosa adalah suatu gangguan jiwa dengan
kehilangan rasa kenyataan (sense of reality).
Hal ini diketahui dengan gangguan pada:
Perasaan (efek dan emosi)
Proses berfikir
Psikomotorik
Kemauan
Sedemikian rupa sehingga Psikosa tidak sesuai
dengan kenyataan lagi.
Lima Sindroma Klasik (Menninger)
Perasaan sedih, bersalah dan tidak mampu yang
mendalam
Keadaan terangsang yang tidak menentu dan
tidak terorganisasi disertai pembicaraan dan
motorik yang berlebih
Regrasi ke autism pembicaraan dan perilaku, isi
pikiran yang berwaham, acuh tak acuh terhadap
harapan sosial.
Kecenderungan membelah diri curiga atau rasa
kebesaran
Keadaan bingung delirium, dengan disorientasi
dan halusinasi
Demensia Senilis
Definisi
Demensia Senilis adalah kemunduran fungsi
mental umum terutama intelegensi
disebabkan oleh karena kerusakan jaringan
otak yang tidak dapat kembali lagi
(irreversible).
Pada umumnya mempunyai prognosa yang
jelek.
Gejala
Biasanya timbul setelah usia lebih dari 60
tahun. Adanya penyakit jasmani membuat
gangguan emosi hebat sehingga
mempercepat kemunduran mental
Gangguan jangka pendek berupa gejala dini
akan lupa pada hal-hal yang baru terjadi
Kekurangan ide
Egosentrik mudah tersinggung dan marah-
marah
Acuh tak acuh terhadap pakaian dan rupa
Menyimpan barang-barang tidak berguna
Sering timbul waham
Penilaiannya kurang
Sering gelisah waktu malam
Disorientasi ditempat gelap
Gejala Jasmaniah: Kulit tipis, atrofis dan
keriput berat badan menurun, otot-otot
atropi, jalan tidak stabil, suara kasar,
tremor tangan
Gejala Psikologik: Kemunduran mental,
Sering kebingungan, dilirium/depresi serta
agitasi
Prognosa:
Tidak baik karena bersifat progresif
Pengobatan
Pertahankan perasaan aman dan harga diri
Perhatian dan mencoba memuaskan
kebutuhan rasa kasih sayang, rasa perlu
dibenarkan serta di hargai
Kamar yang terang
Obat-obatan : hipnotika ringan
(chlorpromazine) dan vitamin
SKIZOFRENIA
Definisi
Adalah suatu bentuk psikosa dengan terjadi
kemunduran intelegensi sebelum waktunya.
(Demensia precox)
Etiologi:
Keturunan
Endokrin
Metabolisme
Susunan saraf pusat, dll
Gejala-Gejala:
Primer: Gangguan Proses Berfikir
Gangguan asosiasi : satu ide belum diutaraan
timbul ide lain yang tidak berhubungan
Inkoherensi : jalan pikiran mudah dibelokkan
Blocking
: kadang-kadang pikiran
mendadak berhenti dan tidak timbul ide lagi
Presenverasi : ide berulang-ulang timbul dan
diutamakan
Flight of ideas : Membicarakan ide yang satu
keide yang lain tidak lengkap dan sangat cepat
melompat
Gangguan Afek dan Emosi:
Afek dan emosi dangkal
Acuh tak acuh terhadap hal-hal penting
untuk dirinya sendiri
Parathimi : yang seharusnya senang malahan
susah/marah
Emosi berlebih
Hilang kemampuan untuk mengadakan
hubungan emosi yang baik
Kepribadian terpecah
Gangguan Kemauan
Tidak dapat mengambil keputusan
Tidak dapat bertindak dalam suatu keadaan
(selalu ada alasan)
Kadang-kadang melamun berharihari/berbulan-bulan
Negativisme : Sikap yang berlawanan dengan
permintaan
Ambivalen : menghendaki dua hal yang
berlawanan pada waktu yang sama
Gejala Psikomotor
Gejala katatonik /gangguan pembuatan
Stupor : pergerakan seperti stupa
Mutistik : tidak mau berbicara
Stereotipi : gerakan yang sama yang
diulangi
Katalepsi: posisi badan dipertahankan
untuk waktu yang lama
Flexibilitas cerea : bila anggota badan
dibengkokkan terasa suatu tahanan
Hipekenesia, sangat gelisah
Sekunder:
Waham
Halusinasi
Jenis Skizofrenia
Skizofrenia simplex
Skizofrenia hebelnenik
Skizofrenia katatonik
Skizofrenia paranoid
PROGNOSA
Jelek, tidak ada harapan, tetapi dengan terapi
yang baik dan waktu yang cukup lama
sepertiga sembuh
Pengobatan
Farmako terapi
Psikoterapi
Electro konvulsi
NEUROSA
Nerosa adalah suatu kesalahan penyesuaian
diri secara emosional karena tidak dapat
menyelesaikan suatu konflik secara tak sadar,
sehingga timbul kecemasan yang dirasakan
secara langsung atau tidak langsung diubah
menjadi berbagai mekanisme pembelaan
psikologik dan memacu gejala subyeksi lain
yang menggangu
Penyebab Primer : Psikogenik
Penderita menjadi menyadari sedang
terganggu tetapi kepribadian masih baik.
Karena keadaan tegang dan cemas maka
perlu dicari sumber kecemasan,
peristiwa/kejadian yang menimbulkan rasa
cemas.
Cara-cara menghadapi kecemasan :
= Mekanisme pembelaan diri
Rasionalisasi
Menarik diri
Agresi
Salah pindah
Proyeksi
Identifikasi
Kompensasi
Filasi, regresi dan sebagainya
Cara-cara pembelaan diri yang dipakai
tergantung kepribadian orang tersebut. Ada
proses pembelaan diri yang tanpa disadari
dapat dirasakan pada tubuh manusia itu
sendiri ,misalnya :
Suhu tinggi
Kelumpuhan
Sesak, dsb
Penyebab Neurosa
Terutama pada bidang emosi
Konflik pada masa anak-anak
Perasaan depresi
Penyesuaian dalam perkawinan/rumah
tangga
Peralihan umur pertengahan
Penyakit jasmani
Wanita yang sudah melampaui
umur/menikah , dsb
Prognosa
Tergantung kepribadian sebelumnya, Bila
kepribadian stabil maka prognosanya baik.
Penyakit yang munculnya pada permulaan
akut maka prognosanya lebih baik
Bila gejala-gejala neurosa menguntungkan
Penderita maka akan memberikan prognosa
jelek
Pengobatan
Psikoterapi suporsif
Sugesti
Bimbingan ?
Tranquilizer
Jiwa
di
Indonesia
Sejak dulu telah dikenal gangguan jiwa
dengan adanya cerita Mahabarata dan
Ramayana, Srikandi Edan, Gatot Kaca
Sandrung, tetapi perlakuan terhadap
gangguan jiwa dulu tidak jelas dimana
penderita di pasung, di ikat, di rantai, di
isolasi di hutan (untuk yang membahayakan).
Rumah Sakit Jiwa di Indonesia pertama di
Bogor pada tahun 1882, jauh dari kota.
Penanganannya dengan Isolasi, Penjagaan
dan Obat-obatan.
Epidemiologi Jiwa
Masalah kesehatan Jiwa adalah
masalah badaniah mental dan sosial.
Diperkirakan 2-3 permil dari jumlah
penduduk menderita gangguan jiwa
berat.
Gangguan jiwa akan memberikan
kerugian ekonomis, materi, tenaga kerja
dan penderitaan.
Epidemiologi sangat membantu penyelidikan
tentang keadaan kesehatan jiwa dalam
masyarakat dan segala faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Hal ini sangat penting untuk mengetahui
sebab sosial suatu gangguan jiwa dan juga
untuk merencanakan pelayanan kesehatan
jiwa masyarakat.
Persentase hubungan dengan pasien yang
menderita skizofrenia
Kembar monozigot (satu telur) 86,2%
Kembar heterozigot (dua telur)14,5%
Saudara kandung 14,2%
Saudara tiri 7,1%
Masyarakat umum 0,85%
Klasifikasi Gangguan Jiwa
I . Psikosa
1. Psikosa Berhubungan dengan
Sindroma Otak Organik
Dementia senilis
Psikosa alkoholik
psikosa yang berhubungan dengan
infeksi intracranial
Psikosa yang berhubungan dengan
kondisi cerebral lain
Psikosa yang berhubungan dengan
kondisi fisik lain
2. Psikosa Fungsional
Skizofrenia
Psikosa afektif
Keadaan paranoid
Psikosa lain
II. Neurosa, Gangguan Kepribadian Gangguan Jiwa Non
Psikosa Lain:
Neurosa
Gangguan kepribadian
Deviasi sexual
Alkoholisme
Ketergantungan obat, dsb
III. Retardasi Mental
Keadaan tanpa gangguan psikiatrik yang
nyata dan kondisi
non spesifik :
Kegagalan penyesuaian sosial tanpa
gangguan psikiatri
yang nyata
Kondisi yang serikat pada kebudayaan
setempat
PSIKOSA
Psikosa adalah suatu gangguan jiwa dengan
kehilangan rasa kenyataan (sense of reality).
Hal ini diketahui dengan gangguan pada:
Perasaan (efek dan emosi)
Proses berfikir
Psikomotorik
Kemauan
Sedemikian rupa sehingga Psikosa tidak sesuai
dengan kenyataan lagi.
Lima Sindroma Klasik (Menninger)
Perasaan sedih, bersalah dan tidak mampu yang
mendalam
Keadaan terangsang yang tidak menentu dan
tidak terorganisasi disertai pembicaraan dan
motorik yang berlebih
Regrasi ke autism pembicaraan dan perilaku, isi
pikiran yang berwaham, acuh tak acuh terhadap
harapan sosial.
Kecenderungan membelah diri curiga atau rasa
kebesaran
Keadaan bingung delirium, dengan disorientasi
dan halusinasi
Demensia Senilis
Definisi
Demensia Senilis adalah kemunduran fungsi
mental umum terutama intelegensi
disebabkan oleh karena kerusakan jaringan
otak yang tidak dapat kembali lagi
(irreversible).
Pada umumnya mempunyai prognosa yang
jelek.
Gejala
Biasanya timbul setelah usia lebih dari 60
tahun. Adanya penyakit jasmani membuat
gangguan emosi hebat sehingga
mempercepat kemunduran mental
Gangguan jangka pendek berupa gejala dini
akan lupa pada hal-hal yang baru terjadi
Kekurangan ide
Egosentrik mudah tersinggung dan marah-
marah
Acuh tak acuh terhadap pakaian dan rupa
Menyimpan barang-barang tidak berguna
Sering timbul waham
Penilaiannya kurang
Sering gelisah waktu malam
Disorientasi ditempat gelap
Gejala Jasmaniah: Kulit tipis, atrofis dan
keriput berat badan menurun, otot-otot
atropi, jalan tidak stabil, suara kasar,
tremor tangan
Gejala Psikologik: Kemunduran mental,
Sering kebingungan, dilirium/depresi serta
agitasi
Prognosa:
Tidak baik karena bersifat progresif
Pengobatan
Pertahankan perasaan aman dan harga diri
Perhatian dan mencoba memuaskan
kebutuhan rasa kasih sayang, rasa perlu
dibenarkan serta di hargai
Kamar yang terang
Obat-obatan : hipnotika ringan
(chlorpromazine) dan vitamin
SKIZOFRENIA
Definisi
Adalah suatu bentuk psikosa dengan terjadi
kemunduran intelegensi sebelum waktunya.
(Demensia precox)
Etiologi:
Keturunan
Endokrin
Metabolisme
Susunan saraf pusat, dll
Gejala-Gejala:
Primer: Gangguan Proses Berfikir
Gangguan asosiasi : satu ide belum diutaraan
timbul ide lain yang tidak berhubungan
Inkoherensi : jalan pikiran mudah dibelokkan
Blocking
: kadang-kadang pikiran
mendadak berhenti dan tidak timbul ide lagi
Presenverasi : ide berulang-ulang timbul dan
diutamakan
Flight of ideas : Membicarakan ide yang satu
keide yang lain tidak lengkap dan sangat cepat
melompat
Gangguan Afek dan Emosi:
Afek dan emosi dangkal
Acuh tak acuh terhadap hal-hal penting
untuk dirinya sendiri
Parathimi : yang seharusnya senang malahan
susah/marah
Emosi berlebih
Hilang kemampuan untuk mengadakan
hubungan emosi yang baik
Kepribadian terpecah
Gangguan Kemauan
Tidak dapat mengambil keputusan
Tidak dapat bertindak dalam suatu keadaan
(selalu ada alasan)
Kadang-kadang melamun berharihari/berbulan-bulan
Negativisme : Sikap yang berlawanan dengan
permintaan
Ambivalen : menghendaki dua hal yang
berlawanan pada waktu yang sama
Gejala Psikomotor
Gejala katatonik /gangguan pembuatan
Stupor : pergerakan seperti stupa
Mutistik : tidak mau berbicara
Stereotipi : gerakan yang sama yang
diulangi
Katalepsi: posisi badan dipertahankan
untuk waktu yang lama
Flexibilitas cerea : bila anggota badan
dibengkokkan terasa suatu tahanan
Hipekenesia, sangat gelisah
Sekunder:
Waham
Halusinasi
Jenis Skizofrenia
Skizofrenia simplex
Skizofrenia hebelnenik
Skizofrenia katatonik
Skizofrenia paranoid
PROGNOSA
Jelek, tidak ada harapan, tetapi dengan terapi
yang baik dan waktu yang cukup lama
sepertiga sembuh
Pengobatan
Farmako terapi
Psikoterapi
Electro konvulsi
NEUROSA
Nerosa adalah suatu kesalahan penyesuaian
diri secara emosional karena tidak dapat
menyelesaikan suatu konflik secara tak sadar,
sehingga timbul kecemasan yang dirasakan
secara langsung atau tidak langsung diubah
menjadi berbagai mekanisme pembelaan
psikologik dan memacu gejala subyeksi lain
yang menggangu
Penyebab Primer : Psikogenik
Penderita menjadi menyadari sedang
terganggu tetapi kepribadian masih baik.
Karena keadaan tegang dan cemas maka
perlu dicari sumber kecemasan,
peristiwa/kejadian yang menimbulkan rasa
cemas.
Cara-cara menghadapi kecemasan :
= Mekanisme pembelaan diri
Rasionalisasi
Menarik diri
Agresi
Salah pindah
Proyeksi
Identifikasi
Kompensasi
Filasi, regresi dan sebagainya
Cara-cara pembelaan diri yang dipakai
tergantung kepribadian orang tersebut. Ada
proses pembelaan diri yang tanpa disadari
dapat dirasakan pada tubuh manusia itu
sendiri ,misalnya :
Suhu tinggi
Kelumpuhan
Sesak, dsb
Penyebab Neurosa
Terutama pada bidang emosi
Konflik pada masa anak-anak
Perasaan depresi
Penyesuaian dalam perkawinan/rumah
tangga
Peralihan umur pertengahan
Penyakit jasmani
Wanita yang sudah melampaui
umur/menikah , dsb
Prognosa
Tergantung kepribadian sebelumnya, Bila
kepribadian stabil maka prognosanya baik.
Penyakit yang munculnya pada permulaan
akut maka prognosanya lebih baik
Bila gejala-gejala neurosa menguntungkan
Penderita maka akan memberikan prognosa
jelek
Pengobatan
Psikoterapi suporsif
Sugesti
Bimbingan ?
Tranquilizer