PDF ini PERUBAHAN FASADE BANGUNAN LAMA PADA KAWASAN KORIDOR JALAN PONDOK DAN JALAN NIAGA | Afrimayetti | 1 PB
PERUBAHAN FASADE BANGUNAN LAMA PADA KAWASAN KORIDOR
JALAN PONDOK DAN JALAN NIAGA
Rini Afrimayetti, Eko Alvares, Jonny Wongso
Program Studi Magister Teknik Arsitektur
Program Pasca Sarjana
Universitas Bung Hatta,Padang
Email : nie2mboy@yahoo.com
ABSTRACT
Corridor Pondok Street dan Niaga Street is one of Padang old town area. Called old
town area cause in this area have historic building to express story about area in the
past. In the physical heritage is shop houses have Cina Character and colonial with form
single building dan building series. All building in this area have spesific fasade, so it is
easier to be known as old town area. Now, several building changing the form of the
fasade. The purpose of this research is see what kind of change and what are the factors
that encourage the occurence of a change of the form of the building facade in study
area.the method used is fenomenology, start to survey, teory serves as background
knowledge, record information with photos, then compare it with old photos so the visible
difference. The resultshowed that most of the facade of building changes, like form and
material of door and windows, increasing of canopy and ornament, numbers of floor and
architectural.
Keyword, change, building facade, corridor, Pondok Street dan Niaga Street
ini dipengaruhi oleh adanya kepentingan
sosial,
1. Pendahuluan
Setiap
kota
pasti
akan
mengalami
perubahan sesuai dengan perkembangan
zaman. Perubahan yang dimaksud adalah
perubahan suatu keadaan ke keadaan yang
lain dalam jangka waktu yang berbeda,
biasanya perubahan ini dapat terjadi
secara alami dapat juga secara artificial
ekonomi,
perkembangan
politik
teknologi
yang
dan
akan
membawa suatu kota menuju modernisasi
dan mengabaikan struktur rung asli dari
kota tersebut. Setiap Kota, memiliki Kota
Lama, yaitu tempat atau kawasan dimana
disana tempat tumbuh atau cikal bakalnya
sebuah kota.
dengan campur tangan manusia. Setiap
Koridor Jalan Pondok dan Jalan Niaga
kota yang mengalami perubahan akan
merupakan salah kawasan Kota Lama
menciptakan beberapa kebudayaan yang
Padang. Disebut kawasan kota lama
mengikutinya. Perkembangan kebudayaan
karena di kawasan ini banyak terdapat
peninggalan
bersejarah
yang
mengungkapkan cerita masa lalu dari
kawasan tersebut. Dalam bentuk fisik
elemen pertama bangunan yang ditangkap
secara visual.
Asal kata “fasade‟ (façade) diambil dari kata
peninggalan ini berupa rumah toko yang
latin “facies’ yang merupakan sinonim dari
memiliki karakteristik Cina dan sisa - sisa
“face’
bangunan kolonial dengan tipe bangunan
(penampilan). Krier, 1988: 122 menyampaikan
tunggal dan bangunan deret. Semua
fasade adalah elemen arsitektur terpenting
bangunan
yang mampu menyuarakan fungsi dan makna
yang
terdapat
disepanjang
(wajah)
“appearance’
dan
koridor ini memiliki bentuk fasade yang
sebuah
khas, sehingga lebih mudah dikenal
semata-mata
sebagai kawasan Kota Lama. Saat ini
“persyaratan alami‟ yang ditentukan oleh
beberapa bangunan di kawasan studi
organisasi dan ruang dibaliknya,
mengalami
perubahan bentuk fasade.
Maksud dari penelitian ini adalah melihat
seperti apa perubahan fasade yang sudah
terjadi
dan
faktor
apa
saja
yang
bangunan.
Fasade
mengenai
tidaklah
memenuhi
tapi juga
menyampaikan keadaan budaya saat bangunan
itu dibangun. Berbicara tentang wajah sebuah
bangunan
(fasade)
berarti
membicarakan
bagian depan yang menghadap jalan. Sebagai
suatu keseluruhan, fasade tersusun dari elemen
mendorong terjadinya perubahan bentuk
tunggal, suatu kesatuan tersendiri dengan
fasade pada bangunan dikawasan yang
kemampuan
akan di teliti. Dengan demikian tujuan
mereka sendiri.
untuk
mengekspresikan
diri
untuk mempertahankan karakter fasade
bangunan pada kawasan padang lama bisa
komponen fasade bangunan yang
diamati meliputi: Krier (2001).
terwujud.
a. Gerbang dan Pintu Masuk
(Entrance)
b. Zona Lantai Dasar
2. Landasan teori dan metode
c. Jendela dan pintu masuk ke
A. Teori fasade
Fasade
merupakan
bangunan.
bagian
terpenting
dalam sebuah karya arsitektur, karena
elemen inilah yang pertama kali di
apresiasi, dengan kata lain merupakan
d. Pagar Pembatas (railling)
e. Atap dan Akhiran Bangunan.
f.
Tanda-tanda
(Signs)
Ornamen pada Fasade.
dan
Komposisi fasade secara umum dapat
pengetahuan
sebagai
background
dilihat pada jendela, pintu, dinding, atap
knowledge. Diawali dengan survey ke
dan sun shading.
lapangan
untuk
mengambil/mengumpulkan
informasi
dilapangan. Informasi ini direkam dengan
B. Metode Penelitian
foto, kemudian dibandingkan dengan foto
Penelitian perubahan fasade bangunan
lama di kawasan studi ini merupakan
penelitian
kualitatif.
Metode
yang
digunakan adalah metode fenomenologi.
Metode fenomenologi adalah metode yang
mempelajari bagaimana fenomena dapat
menjadi pengetahuan (gunawan, 2012).
Penelitian
yang
berangkat
temuan
lapangan / empiri dengan menjadikan ilmu
lamanya, sehingga bisa dilihat seperti apa
perubahan yang terjadi dan elemen apa
saja
yang
berubah.
ditekankan
bangunan
pada
di
Penelitian
perubahan
kawasan koridor
ini
fasade
Jalan
Pondok dan Jalan Niaga, dengan alur
penelitian seperti tabel dibawah ini di
bawah ini ;
gaya arsitektural
Perubahan masa bangunan
Perubahan Jumlah Lantai
Perubahan bentuk dan
material jendela
Bangunan
Koridor Jalan
Pondok dan
Jalan Niaga
Perubahan bentuk dan
material pintu
Penambahan kanopi
Perubahan elemen fasade
Penambahan ornamen
warna
Penghilangan ventilasi
Unit Amatan
Tema
Gambar 2.1 Tabel Alur Penelitian
Konsep
A
B
C
D
E
H
F
G
I
Gambar 2.2 Peta Sebaran Objek Amatan
dan dua terdapat satu pintu yang berguna
3. Hasil dan Pembahasan
untuk keluar bangunan menuju balkon,
3.1 Bangunan Tunggal
masing - masingnya memiliki jendela kaca
Bangunan Adira
nako dengan ukuran yang berbeda untuk
masing-masing
lantainya.
Pada
site
bangunan terlihat menyatu dengan jalan
karena tidak ada pembatas seperti pagar.
Gambar 5.1 Kondisi Eksisting sebelum
tahun 2009
Gambar diatas merupakan kondisi
bangunan sebelum gempa
Gambar 5.2 Kondisi Eksisting setelah
tahun 2009
30 September
2009. Pada gambar dapat dilihat bahwa
Gambar 5.2 ini merupakan gambar
bangunan merupakan sebuah bangunan
bangunan yang sama, namun ini diambil
tunggal dengan jumlah lantai 3 lantai.
pada
Memiliki bentuk atap datar. Pada bagian
perubahan
kiri dan kanan terdapat sun shading yang
pembentuk fasade seperti sun shading
menerus dari lantai dua hingga garis
pada bagian depan sudah hilang, pintu
bawah atap, sedangkan pada bagian depan
masuk utama yang terletak dilantai dasar
sun shading hanya terdapat di bagian
sudah berubah menjadi pintu kaca dengan
atas. Pada lantai dasar terdapat rolling
kusen alumunium. Pada lantai satu dan
door yang berfungsi sebagai pintu utama
dua tipe jendela sudah berubah menjadi
masuk ke bangunan sedangkan jendela
jendela kaca mati. Pada lantai dua terlihat
terdapat pada dinding kiri dan kanan
adanya penambahan signed berupa papan
berupa jendela kaca mati. Pada lantai satu
tahun
2015.
pada
Nampak
beberap
terjadi
elemen
nama kantor. Secara keseluruhan gaya
Gambar berikut
adalah gambaran
arsitektural masih sama, namun terdapat
kondisi deretan bangunan Rumah Pagi
perubahan warna cat dari putih menjadi
Sore
krem. Pada
site sudah terjadi privatisasi
keseluruhan fasade bangunan ini telah
lahan dengan adanya pagar disekeliling
mengalami banyak perubahan. Masing -
bangunan.
masing bangunan memberikan identitas
setelah
tahun
2009.
Secara
masing - masing, sehingga bangunan ini
3.2 Bangunan Deret Dua Lantai
tidak terlihat lagi seperti bangunan deret
Bangunan Deretan Rumah Makan Pagi
yang utuh. Bangunan yang dulunya
sore
terlihat
sama
baik
dari
segi
gaya
arsitektural, warna, bentuk atap, letak,
model, dan material pintu dan jendela
sekarang sudah tidak terlihat lagi.
Gambar 5.3 Kondisi Bangunan Sebelum
Tahun 2009
Gambar
gambaran
kondisi
diatas
deretan
merupakan
bangunan
rumah makan pagi sore sebelum tahun
2009. Bangunan masih terlihat masih asli
yaitu memperlihatkan ciri khas arsitektur
Gambar 5.4 Kondisi Bangunan Setelah
etnis cina yang dapat dilihat dari bentuk
Tahun 2009
atap dan bentuk bangunan. Secara bentuk
arsitektural deretan bangunan ini belum
ada mengalami perubahan bentuk. Namun
di
beberapa
bangunan
terdapat
penambahan papan nama toko di bagian
fasade bangunan yang berguna untuk
memberikan identitas pada bangunan
tersebut.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai hasil penelitian, sesuai
dengan tujuan penelitian yang hendak
dicapai, yaitu sebagai berikut ;
Perubahan fasade bangunan yang
terjadi
pada
kawasan
koridor
Jalan
Pondok dan koridor Jalan Niaga, terjadi
pada
bentuk
atap,
penambahan
dan
pengurangan jumah lantai, perubahan
pada gaya arsitektural
dan warna,
Alvares, Eko (2006), bahan kuliah studio
arsitektur kota, kota lama padang
Fauziah, nur (2012), kualitas visual fasade
bangunan modern pasca kolonial
di Jl. Kayutangan Malang
Krier, Rob. 2001. Komposisi Arsitektur.
perubahan ukuran, jumlah, bentuk dan
Terjemahan
material
setiadharma.Jakarta: Erlangga
pada
penambahan,
pintu
dan
jendela,
pengurangan
dan
effendi
Gunawan,Undi.2012.
Deskripsi
penghiangan elemen sun shading, kanopi,
Arsitektur;
pedimen dan ornamen, pagar pembatas.
Fenomenologis
Sedangkan
faktor-faktor
yang
mendorong perubahan terjadi dapat dilihat
dari
adanya
perubahan
pemilik bangunan,
ditemukannya
kebutuhan
munculnya atau
material baru,
kondisi
alam dan lingkungan, tingkat ekonomi
masyarakat yang tidak
terakhir
adalah
sama,
dan
keinginan
dari
penghuni/pemilik yang dengan senganja
ingin merubah.
5. Daftar Pustaka
Ramdan,
faizful
Rancangan
(2009)
Arahan
Pengendalian
Karakter Visual Kawasan Kota
Lama Padang, Kasus : Jalan
Batang Arau, Padang
Sebuah
Metode
Pengalaman
Ruang dan Bentuk Arsitektur.
Academia
Edu.
februari 2014)
(Diakses
14
JALAN PONDOK DAN JALAN NIAGA
Rini Afrimayetti, Eko Alvares, Jonny Wongso
Program Studi Magister Teknik Arsitektur
Program Pasca Sarjana
Universitas Bung Hatta,Padang
Email : nie2mboy@yahoo.com
ABSTRACT
Corridor Pondok Street dan Niaga Street is one of Padang old town area. Called old
town area cause in this area have historic building to express story about area in the
past. In the physical heritage is shop houses have Cina Character and colonial with form
single building dan building series. All building in this area have spesific fasade, so it is
easier to be known as old town area. Now, several building changing the form of the
fasade. The purpose of this research is see what kind of change and what are the factors
that encourage the occurence of a change of the form of the building facade in study
area.the method used is fenomenology, start to survey, teory serves as background
knowledge, record information with photos, then compare it with old photos so the visible
difference. The resultshowed that most of the facade of building changes, like form and
material of door and windows, increasing of canopy and ornament, numbers of floor and
architectural.
Keyword, change, building facade, corridor, Pondok Street dan Niaga Street
ini dipengaruhi oleh adanya kepentingan
sosial,
1. Pendahuluan
Setiap
kota
pasti
akan
mengalami
perubahan sesuai dengan perkembangan
zaman. Perubahan yang dimaksud adalah
perubahan suatu keadaan ke keadaan yang
lain dalam jangka waktu yang berbeda,
biasanya perubahan ini dapat terjadi
secara alami dapat juga secara artificial
ekonomi,
perkembangan
politik
teknologi
yang
dan
akan
membawa suatu kota menuju modernisasi
dan mengabaikan struktur rung asli dari
kota tersebut. Setiap Kota, memiliki Kota
Lama, yaitu tempat atau kawasan dimana
disana tempat tumbuh atau cikal bakalnya
sebuah kota.
dengan campur tangan manusia. Setiap
Koridor Jalan Pondok dan Jalan Niaga
kota yang mengalami perubahan akan
merupakan salah kawasan Kota Lama
menciptakan beberapa kebudayaan yang
Padang. Disebut kawasan kota lama
mengikutinya. Perkembangan kebudayaan
karena di kawasan ini banyak terdapat
peninggalan
bersejarah
yang
mengungkapkan cerita masa lalu dari
kawasan tersebut. Dalam bentuk fisik
elemen pertama bangunan yang ditangkap
secara visual.
Asal kata “fasade‟ (façade) diambil dari kata
peninggalan ini berupa rumah toko yang
latin “facies’ yang merupakan sinonim dari
memiliki karakteristik Cina dan sisa - sisa
“face’
bangunan kolonial dengan tipe bangunan
(penampilan). Krier, 1988: 122 menyampaikan
tunggal dan bangunan deret. Semua
fasade adalah elemen arsitektur terpenting
bangunan
yang mampu menyuarakan fungsi dan makna
yang
terdapat
disepanjang
(wajah)
“appearance’
dan
koridor ini memiliki bentuk fasade yang
sebuah
khas, sehingga lebih mudah dikenal
semata-mata
sebagai kawasan Kota Lama. Saat ini
“persyaratan alami‟ yang ditentukan oleh
beberapa bangunan di kawasan studi
organisasi dan ruang dibaliknya,
mengalami
perubahan bentuk fasade.
Maksud dari penelitian ini adalah melihat
seperti apa perubahan fasade yang sudah
terjadi
dan
faktor
apa
saja
yang
bangunan.
Fasade
mengenai
tidaklah
memenuhi
tapi juga
menyampaikan keadaan budaya saat bangunan
itu dibangun. Berbicara tentang wajah sebuah
bangunan
(fasade)
berarti
membicarakan
bagian depan yang menghadap jalan. Sebagai
suatu keseluruhan, fasade tersusun dari elemen
mendorong terjadinya perubahan bentuk
tunggal, suatu kesatuan tersendiri dengan
fasade pada bangunan dikawasan yang
kemampuan
akan di teliti. Dengan demikian tujuan
mereka sendiri.
untuk
mengekspresikan
diri
untuk mempertahankan karakter fasade
bangunan pada kawasan padang lama bisa
komponen fasade bangunan yang
diamati meliputi: Krier (2001).
terwujud.
a. Gerbang dan Pintu Masuk
(Entrance)
b. Zona Lantai Dasar
2. Landasan teori dan metode
c. Jendela dan pintu masuk ke
A. Teori fasade
Fasade
merupakan
bangunan.
bagian
terpenting
dalam sebuah karya arsitektur, karena
elemen inilah yang pertama kali di
apresiasi, dengan kata lain merupakan
d. Pagar Pembatas (railling)
e. Atap dan Akhiran Bangunan.
f.
Tanda-tanda
(Signs)
Ornamen pada Fasade.
dan
Komposisi fasade secara umum dapat
pengetahuan
sebagai
background
dilihat pada jendela, pintu, dinding, atap
knowledge. Diawali dengan survey ke
dan sun shading.
lapangan
untuk
mengambil/mengumpulkan
informasi
dilapangan. Informasi ini direkam dengan
B. Metode Penelitian
foto, kemudian dibandingkan dengan foto
Penelitian perubahan fasade bangunan
lama di kawasan studi ini merupakan
penelitian
kualitatif.
Metode
yang
digunakan adalah metode fenomenologi.
Metode fenomenologi adalah metode yang
mempelajari bagaimana fenomena dapat
menjadi pengetahuan (gunawan, 2012).
Penelitian
yang
berangkat
temuan
lapangan / empiri dengan menjadikan ilmu
lamanya, sehingga bisa dilihat seperti apa
perubahan yang terjadi dan elemen apa
saja
yang
berubah.
ditekankan
bangunan
pada
di
Penelitian
perubahan
kawasan koridor
ini
fasade
Jalan
Pondok dan Jalan Niaga, dengan alur
penelitian seperti tabel dibawah ini di
bawah ini ;
gaya arsitektural
Perubahan masa bangunan
Perubahan Jumlah Lantai
Perubahan bentuk dan
material jendela
Bangunan
Koridor Jalan
Pondok dan
Jalan Niaga
Perubahan bentuk dan
material pintu
Penambahan kanopi
Perubahan elemen fasade
Penambahan ornamen
warna
Penghilangan ventilasi
Unit Amatan
Tema
Gambar 2.1 Tabel Alur Penelitian
Konsep
A
B
C
D
E
H
F
G
I
Gambar 2.2 Peta Sebaran Objek Amatan
dan dua terdapat satu pintu yang berguna
3. Hasil dan Pembahasan
untuk keluar bangunan menuju balkon,
3.1 Bangunan Tunggal
masing - masingnya memiliki jendela kaca
Bangunan Adira
nako dengan ukuran yang berbeda untuk
masing-masing
lantainya.
Pada
site
bangunan terlihat menyatu dengan jalan
karena tidak ada pembatas seperti pagar.
Gambar 5.1 Kondisi Eksisting sebelum
tahun 2009
Gambar diatas merupakan kondisi
bangunan sebelum gempa
Gambar 5.2 Kondisi Eksisting setelah
tahun 2009
30 September
2009. Pada gambar dapat dilihat bahwa
Gambar 5.2 ini merupakan gambar
bangunan merupakan sebuah bangunan
bangunan yang sama, namun ini diambil
tunggal dengan jumlah lantai 3 lantai.
pada
Memiliki bentuk atap datar. Pada bagian
perubahan
kiri dan kanan terdapat sun shading yang
pembentuk fasade seperti sun shading
menerus dari lantai dua hingga garis
pada bagian depan sudah hilang, pintu
bawah atap, sedangkan pada bagian depan
masuk utama yang terletak dilantai dasar
sun shading hanya terdapat di bagian
sudah berubah menjadi pintu kaca dengan
atas. Pada lantai dasar terdapat rolling
kusen alumunium. Pada lantai satu dan
door yang berfungsi sebagai pintu utama
dua tipe jendela sudah berubah menjadi
masuk ke bangunan sedangkan jendela
jendela kaca mati. Pada lantai dua terlihat
terdapat pada dinding kiri dan kanan
adanya penambahan signed berupa papan
berupa jendela kaca mati. Pada lantai satu
tahun
2015.
pada
Nampak
beberap
terjadi
elemen
nama kantor. Secara keseluruhan gaya
Gambar berikut
adalah gambaran
arsitektural masih sama, namun terdapat
kondisi deretan bangunan Rumah Pagi
perubahan warna cat dari putih menjadi
Sore
krem. Pada
site sudah terjadi privatisasi
keseluruhan fasade bangunan ini telah
lahan dengan adanya pagar disekeliling
mengalami banyak perubahan. Masing -
bangunan.
masing bangunan memberikan identitas
setelah
tahun
2009.
Secara
masing - masing, sehingga bangunan ini
3.2 Bangunan Deret Dua Lantai
tidak terlihat lagi seperti bangunan deret
Bangunan Deretan Rumah Makan Pagi
yang utuh. Bangunan yang dulunya
sore
terlihat
sama
baik
dari
segi
gaya
arsitektural, warna, bentuk atap, letak,
model, dan material pintu dan jendela
sekarang sudah tidak terlihat lagi.
Gambar 5.3 Kondisi Bangunan Sebelum
Tahun 2009
Gambar
gambaran
kondisi
diatas
deretan
merupakan
bangunan
rumah makan pagi sore sebelum tahun
2009. Bangunan masih terlihat masih asli
yaitu memperlihatkan ciri khas arsitektur
Gambar 5.4 Kondisi Bangunan Setelah
etnis cina yang dapat dilihat dari bentuk
Tahun 2009
atap dan bentuk bangunan. Secara bentuk
arsitektural deretan bangunan ini belum
ada mengalami perubahan bentuk. Namun
di
beberapa
bangunan
terdapat
penambahan papan nama toko di bagian
fasade bangunan yang berguna untuk
memberikan identitas pada bangunan
tersebut.
4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai hasil penelitian, sesuai
dengan tujuan penelitian yang hendak
dicapai, yaitu sebagai berikut ;
Perubahan fasade bangunan yang
terjadi
pada
kawasan
koridor
Jalan
Pondok dan koridor Jalan Niaga, terjadi
pada
bentuk
atap,
penambahan
dan
pengurangan jumah lantai, perubahan
pada gaya arsitektural
dan warna,
Alvares, Eko (2006), bahan kuliah studio
arsitektur kota, kota lama padang
Fauziah, nur (2012), kualitas visual fasade
bangunan modern pasca kolonial
di Jl. Kayutangan Malang
Krier, Rob. 2001. Komposisi Arsitektur.
perubahan ukuran, jumlah, bentuk dan
Terjemahan
material
setiadharma.Jakarta: Erlangga
pada
penambahan,
pintu
dan
jendela,
pengurangan
dan
effendi
Gunawan,Undi.2012.
Deskripsi
penghiangan elemen sun shading, kanopi,
Arsitektur;
pedimen dan ornamen, pagar pembatas.
Fenomenologis
Sedangkan
faktor-faktor
yang
mendorong perubahan terjadi dapat dilihat
dari
adanya
perubahan
pemilik bangunan,
ditemukannya
kebutuhan
munculnya atau
material baru,
kondisi
alam dan lingkungan, tingkat ekonomi
masyarakat yang tidak
terakhir
adalah
sama,
dan
keinginan
dari
penghuni/pemilik yang dengan senganja
ingin merubah.
5. Daftar Pustaka
Ramdan,
faizful
Rancangan
(2009)
Arahan
Pengendalian
Karakter Visual Kawasan Kota
Lama Padang, Kasus : Jalan
Batang Arau, Padang
Sebuah
Metode
Pengalaman
Ruang dan Bentuk Arsitektur.
Academia
Edu.
februari 2014)
(Diakses
14