Analisis Wacana Kritis Teks Berita di Media Online tentang Problematika Kurikulum 2013 dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Guru
Analisis Wacana Kritis Teks Berita di Media Online tentang Problematika Kurikulum
2013 dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Guru
Revy angggraini¹, Marsis¹, Yetty Morelent¹ 1) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana
Universitas Bung Hatta Universitas Bung Hatta Padang
E-mail: [email protected]
Background of the problem of this research was the many kinds of issue about implementation of
curriculum 2013 appear in online media. The existence of curriculum 2013 impressed in suddenly,
conduce a polemic in society. In one side, the online media claimed the existence of curriculum 2013 is
innovation in on education. Whist, the others said that the existence of curriculum 2013 would bring the
disaster in dynamics of national education. Agreement or disagreement on curriculum 2013 used by the
mass media to produce news in the same topic but contrast in the content. Consequently, news from
media become untrusted as vote represent by part of society. It just certain part and certain interest of the
media. In minimalized the wrong interpretation in society, it is important to do an intimate probe of the
news text on mass media called critical discourse analysis. It can be an instrument to shows the objective
of the news report on mass media about confused of applying curriculum 2013. This research use the
nature of the news theory, correlation of news text and media, mass media, definition of new media,
online media, exposures of curriculum 2013, curriculum 2013, problematics of curriculum 2013, the
history of critical discourse analysis, Norman Fairclough’s discourse analysis, effectiveness of critical
discourse analysis in to Learning Bahasa Indonesia. This research was qualitative research used
descriptive methods. Analyzed theory on this research used Norman Fairclough’s discourse analysis.
Critical discourse analysis on news problematics in curriculum 2013 on 6 online media shows that not all
of news sites objectively serving news. In 6 news sites, there are 2 site online media present in detail and
objective, those are www.kompas.com and www.mediaindonesia.com. Whereas, 4 online media;
www.detik.com, www.republika.com, www.okezone.com, dan www.tempo.com presenting news about
curriculum 2013 are trying to bring opinion of the society. Result of the analysis, media used by present
from the negative sides of the curriculum 2013 such as title selection and vocabulary that impressed
judging the curriculum 2013. Related to the opinion of the teachers whose read those 6 online media, state
that 2 online media Kompas and Media Indonesia are not affect the reader with the news. Whilst, those
four online media; Detik, Republika, Okezone dan Tempo effect the opinion of the reader. For the
teachers, the result of this research become input in the learning process in analyze the elements of the
news. It is better to the teacher to be critics in reading news in mass media caused as a teacher Bahasa
Indonesia, reading a news text is not necessarily receive information that presented by mass media.
Teacher must choosing and objective information and never effect by the news in mass media. Key word: problematics, curriculum 2013, online mediaPendahuluan
Berbagai macam isu yang muncul tentang implementasi kurikulum 2013 tersebar di masyarakat, kehadiran kurikulum 2013 yang terkesan begitu tiba-tiba, tentunya menimbulkan polemik di berbagai kalangan. Satu pihak mengatakan bahwa kehadiran kurikulum 2013 merupakan bentuk pembaharuan di bidang pendidikan.
Sedangkan, di lain pihak ada yang mengatakan bahwa eksistensi kurikulum 2013 hanya akan membawa petaka terhadap dinamika pendidikan nasional. Berbeda dengan berita di media massa yang memberitakan bahwa sekolah-sekolah menemui kesulitan dalam menerapkan kurikulum 2013, ternyata di Surabaya semua sekolah telah menerapkan kurikulum 2013. Sejalan dengan hal ini, Dinas Pendidikan di Kota Padang juga menyatakan sekolah dan guru di Kota Padang sudah siap menerapkan kurikulum 2013.
Info Sumbar (2014:1) memuat berita bahwa Kepala Dinas Kota Padang telah melakukan persiapan penerapan kurikulum 2013 sejak lama, sedangkan untuk implementasi kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/ 2014 telah dilakukan uji coba di beberapa sekolah. Semua tenaga pendidik di sekolah yang diujicoba sudah dibekali penyuluhan tentang bagaimana penerapan sistem mengajarnya, sehingga Dinas Pendidikan Kota Padang yakin dengan kualitas dan potensi guru di Kota Padang dalam menerapkan Kurikulum 2013 secara efektif.
Setuju dan tidak setuju mengenai kurikulum 2013 tersebut dimanfaatkan oleh media massa dengan memproduksi berita- berita bertopik sama, namun isinya berlawanan. Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa memahami sebuah teks berita tidaklah gampang.
Jika hanya terfokus ke pada materi berita- berita yang ditawarkan, maka akan membuat masyarakat kebingungan. Selain itu, teks berita juga bisa menyesatkan opini publik dengan cara mengarahkan untuk mendukung kelompok atau kepentingan tertentu dan dibodohi atau dimanipulasi oleh teks berita.Terlebih ekstrimnya lagi, hal itu akan bisa menyebabkan salah interpretasi terhadap suatu berita. Sehubungan dengan pernyataan tersebut, untuk meminimalisasi salah interpretasi di masyarakat, perlu dilakukan penelisikan lebih mendalam terhadap teks berita di dalam suatu media massa yang biasa disebut sebagai analisis wacana kritis. Analisis wacana kritis bisa menjadi alat untuk membongkar maksud dari pemberitaan di media online tentang kisruhnya penerapan kurikulum 2013.
Kisruh berita penerapan kurikulum 2013 juga berpengaruh terhadap pembelajaran, seperti sekolah-sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 merasa terganggu dengan pemberitaan di media massa yang menyatakan sekolah belum siap untuk menerapkan kurikulum 2013 tersebut. Sedangkan sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 itu sudah merasa nyaman menerapkannya karena telah melalui tahap pelatihan tentang kurikulum 2013 sebelum kurikulum tersebut diterapkan.
Bahasa dianalisis bukan hanya dengan menggambarkan aspek kebahasaan saja, tetapi juga menghubungkannya dengan konteks. Konteks dalam hal ini berarti bahasa itu dipakai untuk tujuan dan praktik tertentu, termasuk di dalamnya praktik kekuasaan (Eriyanto, 2001: 7). Oleh karena itu, analisis hadir untuk mengkritik dan mentransformasi hubungan sosial yang timpang. Demikianlah memahami wacana (naskah/teks) tidak bisa terlepas dari konteksnya. Untuk menemukan ”realitas” di balik teks itu diperlukan penelusuran atas konteks produksi teks, konsumsi teks, dan aspek sosial budaya yang mempengaruhi pembuatan teks. Teks tidak dilepaskan dari kepentingan yang bersifat subjektif.
Tujuan utama analisis wacana kritis adalah mengungkapkan bagaimana kekuasaan di dominasi, dan ketidaksetaraan dipraktikkan, oleh teks tertulis dalam konteks sosial dan politik. Menurut Eriyanto (2001:7), analisis wacana kritis menyelidiki bagaimana melalui bahasa kelompok sosial yang ada saling bertarung dan mengungkapkan versinya masing-masing. Ada lima karakteristik penting dari analisis wacana kritis yaitu: tindakan, konteks, historis, kekuasaan, dan ideologi.
Beranjak dari latar belakang tersebut, dirasa perlu untuk meneliti berita problematika kurikulum 2013 di media
online dan pengaruh berita problematika kurikulum 2013 tersebut terhadap guru.
Teks berita problematika kurikulum 2013 pada media online dipilih sebagai bahan analisis penelitian ini penyajiannya cenderung menggunakan bahasa yang mengkritik, produksi beritanya cepat, leluasa menulis berita kapan saja yang mereka inginkan dan pengaruh berita problematika kurikulum 2013 terhadap guru yang melaksanakan kurikulum 2013. Berangkat dari masalah tersebut penulis akan luruskan dalam penelitian ini karena berhubungan dengan pembelajaran.
Sementara itu, penelitian penulis memakai dua variabel, media online sebagai variabel bebas sedangkan, pembelajaran sebagai variabel terikat. Tempat pelaksanan observasi penulis yaitu sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013, di mulai dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA/SMK/MA. Dengan penentuan sampel memakai teknik secara rambang (radom
sampling ).
Metodologi
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Menurut Nazir (2011:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Metode deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran suatu keadaan cara menganalisis dan menyimpulkannya. Sesuai dengan judul penelitian, teks berita problematika kurikulum 2013 pada media Online dan pengaruh pemberitan di media online terhadap kinerja guru .
Maka jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2006:6) penelitian kualitatif merupakan penilitian yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan lainnya, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Berarti penelitian ini datanya tidak diolah secara matematis karena data dari penelitian ini berupa data verbal dan dikumpulkan kemudian diolah apa adanya. Oleh karena itu, penelitian ini akan menggambarkan fenomena secara alamiah tanpa rekayasa. Artinya, peneliti mencatat masalah-masalah yang ada pada data, kemudian mengadakan analisis untuk mendapatkan kesimpulan terhadap analisis teks berita problematika kurikulum 2013 pada media online dan pengaruh pemberitaan di media online terhadap kinerja guru.
Sumber data pada penelitian ini diambil dari media online dengan memakai tujuh situs berita online , yaitu www. yang tertulis baik berupa dokumen, arsip, Kompas.com, www. detik.com, catatan, arsip, catatan, trnskrip, buku, surat www.okezone.com, www. Republika.com, kabar, majalah dan sebagainya ( Arikunto, www. Liputan6.com, www. 1999:236). Teks berita problematika Mediaindonesia.com, dan www. kurikulum 2013 di media online merupakan Sindonews.Com. Objek penelitiannya sumber data penelitian ini. Data yang adalah teks berita yang memuat pemberitaan diperoleh nantinya dalam bentuk teks dari mengenai problematika kurikulum 2013 dan berita problematika yang dipilih, untuk sekolah yang menerapkan kurikulum 2013. selanjutnya dianalisis kosakatanya berdasarkan teori Norman Fairclough. Instrumen yang digunakan dalam
Untuk pengumpulan data yang penelitian ini adalah peneliti sendiri yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) secara langsung mengumpulkan semua data membaca dan memahami problematika berupa teks- teks berita di media online yang berita kurikulum 2013 secara holistik, (2) memuat pemberitaan mengenai mencatat dan menandai objek penelitian problematika kurikulum 2013 dan yang ditemukan sesuai dengan model mewawancari guru di sekolah yang telah pendekatan Fairclough, (3)mengelompokkan menerapkan kurikulum 2013. Sesuai data sesuai dengan model pendekatan tiga pendapat Sugiono (2009:306) bahwa peneliti dimensi Fairclough menggunakan format itu adalah instrumen kunci karena sebagai data
human instrument , peneliti berfungsi
Format pengumpulan data dapat dilihat menetapkan fokus penelitian, memilih sebagai berikut: sumber data, melakukan pengumpulan data
Format 3.2 mengidentifikasi data, mengklasifikasi data, Kerangka Analisis Fairclough (2003:29) analisis data dan membuat kesimpulan
No Media Deskripsi Interpretasi Eksplanasi
penelitian. Selain peneliti sebagai instrumen penelitian, peneliti memakai alat bantu untuk membantu penelitian dengan
Format 3.3 mempersiapkan alat tulis dan alat perekam.
No Hasil Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah yang Telah Menerapkan Kurikulum 2013 Data penelitian ini dikumpulkan de
adalah teknik mencari data mengenai hal-hal
Untuk mendapatkan data yang efis secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tentatif. Ketekunan pengamatan bertujuan menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
Untuk menganalisis dan mengolah data yang telah dikumpulkan, teknik analisis yang digunakan sebagai berikut: (1) menganalisis data tentang teks berita problematika kurikulum 2013 pada media
online berdasarkan pendekatan model
Fairclough, (2) membandingkan hasil analisis teks berita dengan hasil wawancara guru mengenai penerapan kurikulum 2013 (3) membuat kesimpulan hasil analisis data berdasarkan pendekatan model Fairclough dan pengaruhnya terhadap kinerja guru.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Sebelum menyajikan analisis wacana kritis teks berita problematika kurikulum 2013 di media online dengan menggunakan model tiga demensi Fairclough yaitu deskripsi, interprestasi, dan eksplanasi, terlebih dahulu ditampilkan temuan mengenai analisis wacana kritis teks problematika kurikulum 2013 di enam media online diantaranya
www.Kompas.com, www.Mediaindonesia.com, www.Detik.com, www.Republika.com, www.Okezone.com ,
dan www.Tempo.com. Analisis wacana kritis berita problematika kurikulum 2013 pada enam media online terlihat bahwa tidak semua situs berita secara objektif memproduksi sebuah berita.
Dari enam situs media online, hanya dua situs media online yang menyajikan secara mendetail dan objektif yakni media
online www.Kompas.com dan www.Mediaindonesia.com . Sedangkan
empat media online lainnya seperti:
www.Detik.com, www.Republika.com, www.Okezone.com , dan www.Tempo.com.
menyajikan pemberitaan seputar kurikulum 2013 terlihat berusaha menggiring opini masyarakat dengan cara memproduksi berita-berita yang mengangkat sisi negatif dari pelaksanaan kurikulum 2013 seperti pemilihan judul dan kosakata yang terkesan menghakimi kurikulum 2013.
Sejalan dengan itu guru juga memiliki peranan penting dalam pelaksanaan kurikulum 2013 karena guru adalah sebagai pelaku dari pelaksana sebuah kurikulum disekolah. Oleh karena itu, pendapat guru terhadap pemberitaan seputar problematik kurikulum 2013 di media massa sangat penting karena akan memiliki pengaruh atau tidak terhadap kinerja guru itu sendiri. Berdasarkan hasil penelitian ini, hal-hal yang dibahas berkaitan dengan analisis wacana kritis berita problematika kurikulum 2013 di media online menurut model tiga dimensi Norman Fairclough dan pengaruhnya terhadap kinerja guru adalah sebagai berikut.
Dalam pemberitaan seputar kurikulum 2013, media-media online tersebut menyajikan pemberitaan dengan menggunakan karakteristik masing-masing. Menurut analisis Farclough tidak semua pemberitaan di media online memproduksi sebuah berita secara objektif. Dari enam media online yaitu www.Kompas.com,
www.Mediaindonesia.com, www.Detik.com, www.Okezone.com, www.Republika.com, dan www.Tempo.com. yang memberitakan
seputar kurikulum 2013 tersebut, terlihat dua media seperti, www.Kompas.com dan
www.Mediaindonesia.com sebagai media
yang objektif dan pro terhadap kurikulum 2013, sedangkan empat media online lainnya adalah www.Detik.com,
www.Okezone.com, www.Republika.com,
dan www.Tempo.com sebagai media yang kontra terhadap kurikulum 2013 keempat situs pemberitaan tersebut tidak secara objektif memberitakan berita seputar kurikulum 2013 seperti menggunakan judul yang kontroversial terkadang tidak sesuai dengan isi berita hanya menonjolkan judul yang menarik untuk dibaca saja.
Fairclough (2003: 7) memiliki perhatian yang besar pada “melihat bahasa sebagai praktik kekuasaan”, sebagaimana ideasional yang merujuk representasi tertentu yang ingin ditampilkan dalam teks berita. Relasi merujuk pada analisis bagaimana konstruksi hubungan antara wartawan atau penulis dengan publik. Pemilihan judul yang dipakai oleh 6 media
online mengenai pemberitan problematika
kurikulum 2013 dari 7 Januari 2013 sampai
26 Januari 2015 seperti tergambar pada tabel analisis tiga dimensi Fairclough memiliki idealisme yang berbeda-beda. Dapat dilihat dengan jelas perbedaan antara masing- masing situs pemberitaan online tersebut. Dua situs (Kompas dan Mediaindonesia) lebih mendetail dan terlihat objektif dalam menyampaikan pemberitaan seputar kurikulum 2013, sedangkan empat situs media online lainnya (Detik, Okezone, Republika, dan Tempo) lebih mengambil terkadang terkesan berlebihan dan tidak sesuai judul dengan isi beritanya.
Hasil analisis data jika menggunakan teori kerangka tiga dimensi Fairclough dalam menganalisis berita seputar kurikulum 2013 di media online. Peneliti berasumsi media online Kompas dan media online Mediaindonesia adalah media Kompas yang cocok dengan teori analisis wacana kritis Fairclough, karena seperti dalam pengambilan judul media online Kompas dan media online Mediaindonesia tidak secara langsung menghakimi atau mendukung kurikulum 2013. Media online Kompas berusaha menjadi penengah dalam penyampaian pemberitaan tersebut. Dengan pemilihan judul yang sama dengan isi dan tidak menghakimi terlihat keobjektifan sebuah pemberitaan di berita media online Kompas dan media online Mediaindonesia. Oleh karena itu, peneliti menjadikan media
online Kompas situs online yang bersifat
memberitakan sebuah informasi berdasarkan realitas dan tidak memihak. Media online Kompas dan media online Mediaindonesia membirkan masyarakat yang menilai pemberitaan seputar problematika kurikulum 2013 tersebut. Media online Kompas dan media online Mediaindonesia tidak berusaha menghasut
Kecenderungan media online Kompas dan media online Mediaindonesia yang netral membuat situs media ini berbeda dengan keenam situs pemberitaan lainnya.
Guru memiliki peranan penting dalam pelaksanaan kurikulum 2013, karena guru berperan sebagai pelaku yang menerapkan kurikulum 2013 disekolah. Hal tersebut sejalan dengan pendapat para guru yang membaca berita di enam media online tersebut. Sebagian besar mereka berpendapat bahwa media online Kompas dan media online Mediaindonesia yang tidak menghasut atau mempengaruhi masyarakat dengan pemberitaannya.
Sedang berita tentang keempat media
online lainnya yaitu, Detik, Okezone,
Republika, dan Tempo terlalu berlebihan apalagi terlihat dari judul yang mereka gunakan terkesan berani dan terlalu menyudutkan pelaksaan kurikulum 2013, padahal di sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 tidak merasakan atau mengalami hal seperti yang diberitakan di media-media tersebut. Oleh karena itu, dalam membaca sebuah berita hendaknya kritis, karena tidak semua media-media memberitakan secara objektif berita yang mereka produksi, karena di dalam memproduksi berita banyak proses yang di lewati dan tidak jarang memuat unsur-unsur politik tertentu sesuai dengan kekuasaan tertentu.
Simpulan, Implikasi dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, simpulannya sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa media tidak terlepas dari praktik ideologi media yaitu suatu cara atau teknik penyajian yang menggunakan proses tertentu dalam menarik perhatian masyarakat. Dari 6 media
online tersebut menjelaskan berbagai macam
fakta yang muncul dengan pemilihan judul dan wacana yang berbeda serta berkarakter masing-masing.Media online Kompas dan media online Mediaindonesia menyampaikan dengan netral, objektif, dan tidak mempengaruhi opini masyarakat, sedangkan situs pemberitaan lainnya bersifat tidak setuju terhadap pelaksaan Kurikulum 2013, dan terkesan mempengaruhi opini masyarakat dengan pemberitaannya. Pernyataan tersebut juga didukung oleh pendapat para guru yang telah menerapkan kurikulum 2013.
2. Menurut analisis Farclough tidak semua pemberitaan di media online memproduksi sebuah berita secara objektif. Dari 6 media
online yaitu www.kompas.com, www.mediaindonesia.com, www.detik.com, www.okezone.com, www.republika.com, dan www.tempo.com. yang memberitakan
seputar kurikulum 2013 tersebut, terlihat 2 media online seperti, www.kompas.com dan
www.mediaindonesia.com sebagai media
yang objektif dan pro terhadap kurikulum 2013, sedangkan 4 media online lainnya adalah www.detik.com, www.okezone.com,
www.republika.com, dan www.tempo.com
sebagai media yang tidak setuju terhadap kurikulum 2013 keempat situs pemberitaan tersebut tidak secara objektif memberitakan berita seputar kurikulum 2013 seperti menggunakan judul yang kontroversial terkadang tidak sesuai dengan isi berita hanya menonjolkan judul yang menarik untuk dibaca saja.
3. Guru sebagai pelaku dari pelaksana kurikulum disekolah khususnya kurikulum 2013 merasa tidak terpengaruh dengan pemberitaan seputar problematika kurikulum 2013 karena pemberitaan negatif tersebut tidak ditemukan di sekolah pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan kurikulum yang berklaku yaitu kurikulum 2013.
Media massa seperti media online merupakan salah satu aspek yang berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari dan berdampak bagi kehidupan bermasyarakat. Dalam dunia pendidikan media massa berperan sebagai salah satu sarana dalam mewujudkan tujuan pendidikan itu sendiri yakni pribadi yang intelektual dangan pemahaman dan sikap yang baik. Oleh sebab itu, dalam membaca dan memaknai berita di media massa salah satunya media online harus memiliki sikap kritis terutama informasi yang diterima melalui berita.
Sehubungan dengan hal ini implikasi ditujukan kepada guru di tingkat SMP dan SMA, serta para dosen perguruan tinggi untuk membimbing siswa dan mahasiswa agar dapat berpikir kritis dalam memahami dan memaknai wacana berita. Hasil penelitian ini dapat berimplikasi dalam melatih siswa dan mahasiswa dalam memaknai maksud tersembunyi yang diinginkan wartawan dari berita yang ditulis. Guru dan dosen dapat menjadikan wacana yang telah dianalisis dengan metode analisis wacana kritis sebagai media pembelajaran. Temuan penelitian juga dapat digunakan sebagai materi ajar Bahasa Indonesia seperti pembentukan berita, mengatur kalimat, penggunaan EYD dan mengkritisi berita yang dimuat di media massa.
Melalui hasil penelitian analisis teks berita problematika kurikulum 2013 di media online dapat membantu siswa memahami secara kritis maksud yang ingin disampaikan dalam suatu berita. Wacana berita yang dipahami dan dimaknai secara kritis dapat berimplikasi pada aspek keterampilan berbicara, yaitu mengungkapkan komentar terhadap suatu informasi yang diperoleh. Implikasi ini mengarah pada Kompetensi Dasar (KD) pertama dari Standar Kompetensi (SK) ke- 10 di kelas X semester 2 yaitu, memberikan kritik terhadap informasi dari media cetak dan atau elektronik. Dengan demikian, melalui penelitian analisis wacana kritis terhadap wacana berita ini dapat membantu siswa untuk memberikan penilaian secara kritis setelah memahami dan memaknai isi berita secara kritis sesuai teori yang digunakan.
Bagi guru di sarankan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan di dalam proses belajar mengajar tentang menganalisis unsur berita. Guru hendaknya lebih kritis dalam membaca sebuah berita di media massa karena sebagai seorang guru khususnya guru bahasa Indonesia membaca sebuah teks berita tidak serta merta menerima informasi yang diberitakan di informasi yang objektif dan tidak ada muatan unsur-unsur tertentu dan juga tidak mudah terpengaruh dengan pemberitaan di media massa.
Untuk media hendaknya menggunakan pemilihan kata dan kosakata yang sesuai dalam menyajikan sebuah berita. Berusaha bersikap netral dengan tidak memihak pembaca kasus yang diberitakan. Menjadi media massa penghubung antara elemen dan masyarakat bukan sesuatu yang mudah, untuk itu bijaksana dan teliti sangat perlu dalam menulis sebuah berita.
Temuan penelitian ini menjadi jalan pembuka terhadap penelitian yang akan dilakukan. Penelitian berikutnya dapat mengembangkan atau menghasilkan temuan baru dari penelitian yang sudah peneliti lakukan dan tingkat penelitiannya tidak hanya berita di media online, tetapi pada tingkat yang lebih tinggi dan berbeda dan hasil penelitian ini dapat meningkatkan daya kritis untuk memahami maksud yang terkandung dalam berita.
Ucapan Terima Kasih
Di dalam penyelesaian penulisan tesis ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak.
Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis dengan hati yang tulus mengucapkan terima kasih kepada: (1) Bapak Dr. Marsis, M.Pd. dan Ibu Dr. Yetty Morelent. Selaku pembimbing I dan II yang banyak memberikan saran, nasehat, motivasi, dan telah menyediakan waktu yang banyak untuk penulis, mulai dari awal penyelesaian proposal sampai selesainya penulisan tesis ini, (2) Ibu Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian, (3) Bapak Direktur Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian, (4) Bapak dan Ibu staf pengajar yang telah mendidik dan mengajarkan berbagai hal yang sangat berguna bagi kehidupan penulis, (5) Teristimewa untuk Kedua Orang tua yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini, (6) Rekan-rekan seangkatan yang telah memberikan semangat kepada penulis.
Semoga semua bantuan yang telah bapak dan Ibu berikan, bernilai ibadah dan mendapat pahala di sisi Allah Swt. Penulis juga mengharapkan semoga tesis ini bermanfaat bagi pembaca, khususnya dalam pendidikan dan pengembangan ilmu Bahasa dan Ideologi . Terj. Indah Rohmani. dan Sastra Indonesia. Malang:Boyan Publishing.
Daftar Pustaka Hidayati, R.Panca Pertiwi. 2009.
Ahditia, Puji Lestari. 2011. “Analisis Pro “Peningkatan Kemampuan Menulis
Kontra Pemidanaan Pelaku Nikah Esai Melalui Model Analisis
Sirri Di Harian Seputar Indonesia
Wacana Berorientasi Peta Berpikir (Edisi Februari 2010)”. Skripsi. Kritis Pada Mahasiswa Prodi
Semarang:Jurusan Komunikasi dan Pendidikan Bahasa, Sastra
Penyiaran Islam, Institut Agama Indonesia & Daerah FKIP UNPAS Islam Negeri Walisongo.
Bandung”. Jurnal Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia
Angelina, Lidya. 2015.”Pemerdayaan
UNPAS , Volume 3. No.1
Kosakata Berita Politik Kampanye Kusumaningrat, Hikmat & Purnama
Pemilihan Umum Presiden RI Tahun 2014 Pada Koran Kompas”. Tesis. Kusumaningrat. 2005. Jurnalistik
Teori dan Praktek . Bandung :
Program Pascasarjana Universitas Remaja Rosda Karya. Negeri Padang.
Krisnhawaty, Nila. 2015. “Pendayagunaan Badara, Aris. 2012. Analisis Wacana: Teori,
Struktur Wacana Berita Kampanye
Metode, dan Penerapannya pada
Calon Walikota Padang Pada Surat
Wacana Media . Jakarta:
Kabar Padang Ekspres (Studi Kharisma Putra Utama. Keberpihakan Media Dari Perspektif Teun A. Van Dijk)”. Brown Gillian dan Yule George. 1996.
Tesis . Program Pascsarjana Analisis Wacana . Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. Universitas Negeri Padang.
Mahsun, M.S. 2014. Teks Dalam Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar
Pembelajaran Bahasa Indonesia Analisis Teks Media . Yogyakarta: Kurikulum 2013 . Jakarta: Rajawali LKIS.
Press. Fairclough, Norman. 2003. Langue and
Power: Relasi Bahasa, Kekuasaan, Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, URL:Http://www.Detik.com / Berlakukan
Metode dan Aplikasi Prinsip-Prinsip Kurikulum 2013, Mendikbud Belum Analisis Wacana . Yogyakarta: Tiara Tentukan Adanya UN/
04 Februari Wacana. 2013.
Muzamiroh, M.L. (2013). Kupas Tuntas URL:Http://www.Detik.com / Mendikbud
Kurikulum 2013 . Jakarta: Penata Aksara. Anies Baswedan Putuskan
Kurikulum 2013 Dihentikan / 05Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Desember 2014.
Kualitatif . Bandung: Remaja
Rosdakarya. URL:Http://www.Detik.com / Menteri Anies:
Kurikulum 2013 Tidak Matang / 22 Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian . November 2014.
Bogor: Ghalia Indonesia.
URL:Http://www.Kompas.com/ Kurikulum Prihantoro, Edy. 2013. “ Analisis Wacana 2013 / 08 Maret 2013. Pemberitaan Selebriti pada Media
URL:Http://www.Kompas.com/ Mendikbud Online”. Jurnal Wacana Kritis,
Tak Melarang Sekolah Terapkan Vol. 5. No. 1. Kurikulum 2013 / 26 Januari 2015.
Rubiah. 2011. Pendayagunaan Kosakata URL:Http://www.Kompas.com/ DPR Kaji dalam Wacana Kritik Politik
Kurikulum 2013 / 07 Januari 2013.
Editorial Media Indonesia. Tesis.
URL:Http://www.Mediindonesia.com/ Jurusan Pendidikan Bahasa dan
IKAPI Tidak Terlibat Buku Sastra Indonesia Universitas Negeri Padang.
Kurikulum 2013/ 13 September 2014. Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media:
URL:Http://www.Mediindonesia.com/
10 Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Percetekan Ingkar / 01 Maret 2015. Analisis Framing . Bandung:
URL:Http://www.Okezone.com / Remaja Rosdakarya.
Perencanaan Kurikulum 2013 Dituding Gagal/ 24 November 2013.
URL:Http://www.Okezone.com / Aborsi
Benny:Kurikulum 2013 Hanya Proye k/12 Juli 2013.
Berbasis Teks . Dalam Makalah: Bahasa Indonesia Berbasis Teks.
Zabadi, Fairul. 2013. Bahasa Indonesia
Wutun, Monika. 2013. Analisis Berita Politik Tentang Gubernur Nusa Tenggara Timur Di Media Massa Cetak. Tesis. Jurusan Pendidikan Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran.
URL:Http://www.Tabloidnova.com/Penghe ntia Kurikulum 2013/ 3 April 2014.
19 Desember 2014.
Kuliah Analisis Wacana/
URL: Http://www.Pasca.unila.ac.id/ Mata
URL:Http://www.padek.com/Beberapa sekolah di kota Padang tetap melaksanakan kurikulum 2013/ 3 Juni 2015.
Siap Melaksanakan Kurikulum 2013 / 01 April 2014.
URL:Http://www.infosumbar.com/ Padang
URL:Http://www.Tempo.com/ Romo
Kurikulum 2013 / 11 Desember 2014.
2013 Resahkan Guru di Bandun g/15 Juli 2013.
URL:Http://www.Tempo.com/ Kurikulum
Kurikulum 2013 Akan Disomasi /11 Juli 2013.
28 Oktober 2014. URL:Http://www.Tempo.com / Penerapan
Kurikulum 2013 Mulai Dikeluhkan Guru/
URL:Http://www.Republika.com/
Kurikulum 2013 Sangat Menyita Waktu / 14 November 2014.
URL:Http://www.Republika.com/
URL:Http://www.Republika.com/ FSGI Minta Jokowi Hentikan Kurikulum 2013/ 10 September 2014.
Kekurangan Kurikulum 2013 / 08 Novmber 2014.
URL:Http://www.Okezone.com /
Halaman 1.