PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009 – 2013

  

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED DAN MANAJEMEN

LABA TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009 – 2013

  

ARTIKEL

DEWI VUSVITA

NPM. 1310018212018

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS BUNG HATTA

2015

  

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET VALUE ADDED DAN MANAJEMEN

LABA TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009 – 2013

  1

  2

  3 Dewi Vusvita, Dwi Fitri Puspa, Rika Desiyanti.

  1 Mahasiswa Program Pascasarjana Magister Ilmu Manajemen

  2 Dosen Program Pascasarjana Magister Ilmu Manajemen

  Universitas Bung Hatta

  

email : dewivusvita0505@gmail.com

ABSTRAK

  Dalam melakukan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh dari : 1) Economic value added, terhadap return saham.2) Pengaruh Market value added terhadap return saham. 3) Pengaruh dan Manajemen Laba terhadap return saham. Populasi yang digunaka dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) selama lima tahun berturut turut, yaitu tahun 2009 – 2013. Sampel total berjumlah 34 perusahaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Poolled least Square dengan program Eviews 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : a) Economic Value Added berpengaruh terhadap return saham, b) Market Value Added berpengaruh terhadap return saham, c) manajemen laba juga berpengaruh terhadap return saham.

  

Kata Kunci : Ecconomc Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Manajemen Laba, Return

Saham.

A. Pendahuluan diinvestasikan di perusahaan yang disebut Dalam era globalisasi dan perkembangan return saham.

  pasar modal di Indonesia sekarang ini mulai Menurut Jogiyanto (2000) pengertian memperlihatkan fungsi dan peranan penting return saham dapat diartikan adalah tingkat nya perusahaan dalam memobilisasi dana keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan untuk meningkatkan dan juga untuk saham yang ditanamkan investor dalam menunjang pembangunan nasional. Akses bentuk deviden dan capital gain/loss. Return dana dari pasar modal telah banyak saham terdiri dari, return yang telah terjadi mengundang perusahaan nasional, juga (actual return) dan return yang diharapkan perusahaan patungan untuk melakukan (expected return ). Sebelum investor penyerapan dana dari masyarakat dengan melakukan penanaman modal maka investor tujuan yang berbeda beda. Selain untuk harus bisa mengukur kinerja dari perusahaan mendapatkan laba atau keuntungan yang lebih tersebut. Hal itu bertujuan untuk mengetahui baik, perusahaan tersebut juga akan berusaha apakah perusahaan itu dapat mengembalikan untuk memperbaiki kinerja perusahaannya tingkat modal dan dapat memperoleh agar menjadi lebih baik dari sebelumnya, keuntungan yang sesuai dengan apa yang sehingga akan banyak para investor yang mereka harapkan. akan tertarik untuk melakukan penanaman modalnya pada perusahaan tersebut. Tujuan Adapun informasi yang dapat digunakan investor melakukan penanaman modalnya oleh para investor tidak hanya informasi pada perusahaan untuk memperoleh fundamental namun juga informasi technical. pendapatan dari setiap saham yang Informasi berguna sebagai dasar untuk meramalkan besarnya return yang akan diperoleh.

  Informasi Economic Value Added (EVA) dijadikan sebagai dasar untuk mengukur kinerja keuangan berdasarkan nilai yang merefleksikan jumlah absolut dari nilai kekayaan pemegang saham yang dihasilkan. EVA digunakan sebagai alat memilih investasi keuangan yang paling menjanjikan dan dijadikan sebagai alat yang cocok dalam pengendalian operasi perusahaan. Rudianto (2013 : 217).

  capital charges

  WACC = D x rd(1-T) + E x re MVA = (Harga pasar per lembar saham dikurangi dg Nilai buku per lembar saham) * jumlah saham yang beredar

  NOPAT = EAT+ Biaya Bunga Invested Capital = Total Hutang + Ekuitas

  Adapun rumus untuk mendapatkan MVA :

  Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sama hal nya dengan EVA, maka Market Value Added (MVA) juga berpengaruh positif terhadap return saham.

  Added (EVA) bernilai positif, maka Market Value Added (MVA) juga bernilai positif.

  datang, sehingga apabila Economic Value

  Economic Value Added (EVA) yang akan

  merupakan nilai pasar saham dibandingkan dengan nilai bukunya. Perusahaan yang baik ditunjukkan dengan nilai Market Value Added (MVA) positif dan nilainya lebih besar dari satu. Market Value Added (MVA) positif menunjukkan saham perusahaan dinilai investor lebih besar dari nilai buku per lembar, sehingga akan meningkatkan minat investor melakukan penanaman saham di perusahaan tersebut. Market Value Added (MVA) adalah ukuran kumulatif kinerja perusahaan yang memperlihatkan penilaian pasar modal pada waktu tertentu dari

  Market Value Added (MVA)

  analisis keuangan yang digunakan sebagai pengukur kinerja yang tepat untuk menilai sukses tidaknya perusahaan dalam menciptakan kekayaan bagi pemiliknya.

  Value Added (MVA) adalah suatu alat

  Menurut Steward (2010) : “Market

  5. Menentukan Nilai EVA Nilai EVA merupakan NOPAT dikurangi

  Menurut Rudianto (2013) nilai Economic

  besar biaya kesempatan modal yang telah disuntikkan kreditur dan pemegang saham.

  4. Capital charges menunjukkan seberapa

  D = The Level of Debt Capital Rd = cost of debt E = the level of equity capital re = cost of equity T = Tax rate

  hutang masing masing dikalikan dengan persentase ekuitas dan hutang dalam struktur modal perusahaan. (Saputra, 2010) keterangan :

  weight average cost of capital (WACC) Weight Average cost of capital (WACC) adalah biaya ekuitas dan biaya

  3. Menghitung biaya modal tertimbang /

  2. Menentukan Nilai Invested Capital (Saputra,2010) nilai Invested capital dihitung dengan menjumlahkan total ekuitas dan hutang invested capital yang dirumuskan sebagai berikut :

  NOPAT adalah laba bersih setelah pajak ditambah dengan biaya bunga

  1. Menghitung Net Operating Profit After Tax (NOPAT)

  perusahaan semakin baik sehingga kesejahteraan para pemegang sahamnya akan dapat ditingkatkan. Langkah-langkah Perhitungan EVA menurut Rudianto (2013)

  Economic Value Added (EVA) berarti kinerja

  terhadap harga dan return saham sebagai penunjang dari keberhasilan manajemen dalam memilih dan mengelola sumber- sumber dana yang ada di perusahaan. Dalam konsep Economic Value Added (EVA) biaya modal saham juga diperhitungkan, sehingga memberikan perhitungan yang adil bagi investor perusahaan karena biaya modal yang sesungguhnya ditanggung oleh perusahaan dapat diketahui. Dengan meningkatnya nilai

  Value Added (EVA) sangat berpengaruh

  Capital Charges = Invested capital * WACC EVA = NOPAT - Capital Charges Kemudian arti Manajemen laba merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan karena nilainya melibatkan potensi pelanggaran, kejahatan, serta konflik yang dibuat oleh pihak manajemen perusahaan dalam rangka menarik minat investor agar investor berminat untuk menginvestasikan dana nya ke salah satu perusahaan.(Kin Lo, 2007)

  Jika nilai Manajemen laba menunjukkan nilai yang tinggi maka akan berhubungan erat dengan kualitas laba yang rendah dan manajer akan segera melakukan manajemen laba untuk menjamin laba yang berkualitas tinggi sesuai yang dikemukakan oleh (Daniati dan Suhairi 2006).

  Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan deskriptif masing masing variable penelitian dengan cara menyajikan data ke dalam tabel distribusi frekuensi, sehingga akan dihitung nilai pemusatan (nilai rata rata, median, modus) dan nilai disperse (standar deviasi dan koefisiensi variasi) serta mengiterpretasikannya.

  Adapun uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan program eviews 6 yang sesuai

  Unbiased Estimated ) atau mempunyai sifat yang linear, tidak bias dan varian minimum.

  Pada prinsipnya model regresi linear yang digunakan sebaiknya tidak boleh menyimpang dari asumsi BLUE ( Best Linier

  salah satu metode pendugaan parameter Secara teoritis telah diungkapkan dalam model regresi linear adalah Ordinary least Square (OLS). Metode OLS digunakan berlandaskan pada sejumlah asumsi tertentu.

  a. Uji Asumsi klasik

  Kemudian dilakukan juga analisis untuk dapat mengetahui dan menarik kesimpulan dari data hasil penelitian tersebut, pada penelitian ini analisis kuantitatif yang digunakan terdiri dari uji asumsi klasik dan analisis regresi linear berganda.

  2.Analisis Kuantitatif

  1.Analisis Deskriptif

  Rumus manajemen laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah (diskresioner total akrual sesungguhnya) yang dihitung dengan cara menggunakan modified

  C. Pengujian Hipotesis Penelitian

  Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur untuk penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI) penelitian dilakukan selama lima tahun berturut turut, yaitu tahun 2009 – 2013. Berdasarkan kriteria pengambilan sampel secara purposive samplinh makan ditetapkan sampel total berjumlah 34 perusahaan.kemudian adapun teknik analisis data yang digunakan untuk melakukan pengolahan data dan untuk melihat pengaruh variabel x terhadap y adalah analisis regresi linear berganda. Dan untuk melakukan pengolahan data dilakukan dengan bantuan program Eviews 6 dengan analisis pooled least square.

  Investor akan bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal disebabkan oleh adanya perasaan aman akan melakukan investasi dan yakin akan tingkat return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Return juga memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan akrual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Kemudian itu, return juga memiliki peranan yang sangat signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi (Daniati dan Suhairi 2006).

  operation ) perusahaan i pada periode t

  TAC = NIit - CFit ,Dimana : NIit= laba bersih (net income) perusahaan i pada periode t CFit= arus kas operasi (cash flow of

  , modified jones’ models dapat mendeteksi manajemen laba lebih baik di bandingkan dengan model model lainnya yang dikemukakan oleh Rahmawati (2006). Rumus Diskresioner Total Akrual sesungguhnya dapat dilihat sebagai berikut: Total accruals sesungguhnya

  jones’ models

B. Metodologi

  ketentuannya menurut Muhammad Iqbal, S.Si, M.Si (2011), adapun uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sebagai berikut :

  1. Uji Normalitas Data

  Uji normalitas adalah uji yang digunakan untuk melihat apakah distribusi data mengikuti pola distribusi normal atau tidak, atau untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi untuk variable dependen maupun variable independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang dikategorikan baik apabila distribusi data nya normal dan merata. Maka uji normalitas disini bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variable pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau tidak., sehingga dalam penelitian ini peneliti melakukan uji normalitas dengan cara melakukan uji

  Jarqua Bera Test melalui program eviews

  6. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa normalitas akan terpenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf signifikan tertentu biasanya (0,05 atau 0,01) sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Muhammad Iqbal, S.Si, M.Si (2011)

  2. Uji Multikolinearitas

  Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independent variable). Model regresi dikatakan baik apabila seharusnya tidak terjadi korelasi antara variable bebas, karena jika hal tersebut terjadi maka varibel-variabel tersebut tidak ortogonal atau dikatakan terjadi adanya kemiripan. Variabel ortogonal adalah variable bebas yang nilai korelasi antar sesama variable bebas bernilai nol. Uji ini untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh parsial masing-masing variable independent terhadap variable dependen.(Santoso, 2002) Untuk mendeteksi apakah terjadi masalah multikol antar variabel bebas maka dapat dilakukan dengan melihat nilai dari hasil analisis dengan menggunakan program EVIEWS 6 menurut Muhammad Iqbal, S.Si, M.Si (2011).

  3. Uji Autokorelasi

  Uji autokorelasi ini bertujuan untuk melihat apakah ada atau tidaknya autokorelasi, autokorelasi adalah korelasi yang terjadi di antara anggota anggota tersusun dalam data time series. Apabila terdapat autokorelasi di dalam suatu model, maka diartikan adanya varian sampel tidak menggambarkan varian pupolasinya. Dalam keadaan seperti ini maka model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variable dependen pada variable independent tertentu. Model penelitian yang baik adalah tidak terjadi autokorelasi. Adapun uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya gejala autokorelasi adalah Durbin

  Watson Statistic Test . Disini kita akan

  melihat nilai Durbin Watson Jika nilai

  Durbin Watsonn ya berada dalan interval

  DW > DU < 4-DU maka dapat kita artikan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik secara positif maupun secara negatif. (Gujarati,2004)

  4. Uji Heteroskedastisitas

  Pengujian Heteroskedastisitas juga dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat kesamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. (Ghozali, 2005). Untuk melakukan uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejser untuk mengetahui apakah data tersebar secara merata atau tidak, dalam hal ini yang kita Dari olahan data primer yang disajikan dalam tabel diatas,sehingga diperoleh persamaan regresi berganda seperti berikut ini : Y = 2,74 + 0,064 X

b. Uji Regresi linear berganda

  • 0,238X
  • 0,174 X

  2

  Ternyata nilai Economic Value Added (EVA) yang posistif akan mempengaruhi harga dan return saham sebagai indikator dari keberhasilan manajemen dalam memilih dan mengelola sumber-sumber dana yang ada di perusahaan, sehingga akan mempunyai pengaruh yang positif terhadap return pemegang saham perusahaan.

  Dari table 4.1 diatas dapat dilihat hasil pengujian H1 menunjukkan nilai koefesien regresi untuk variabel EVA sebesar 0,064 bertanda positif dengan nilai t hitung 6,756 dan signifikan 0,0000 yang berarti bahwa Hoditerima dan Ha ditolak, berarti EVA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham, karena nilai signifikasi EVA sebesar 0,0000 lebih kecil dibanding dengan nilai level of significance (α)(0,00 <0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis pertama diterima dan hipotesis kedua di tolak. Artinya bahwa EVA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2009-2013.

  1. Pengaruh Economic Value Added terhadap Return Saham

  ). Dengan demikian diketahui bahwa nilai F statistic adalah sebesar 27,261 dengan probabilitas nilai F statistik signifikan pada 0,0000 (0,0%) hal ini mengidentifikasikan bahwa secara keseluruhan atau disebut juga secara simultan, semua variable independen EVA, MVA dan Manajemen Laba berpengaruh signifikan terhadap variable dependennya yaitu return saham.Sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini layak untuk dilanjutkan untuk diteliti. dilakukan pada tingkat keyakinan sebesar 95% atau α 5 %. Berdasarkan hasil pengujian pada table diatas, maka pengaruh EVA, MVA dan manajemen laba terhadap return saham secara individual dapat di jelaskan sebagai berikut :

  05 ,  α

  adalah 27,39637 dengan nilai signifikansi adalah 0,000. Nilai signifikansi lebih kecil dari alpha (

  hitung

  1. Nilai F

  berganda di atas dapat diartikan sebagai berikut:

  1

  inginkan adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas atau sebaran data merata dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Penulis melakukan uji ini dengan cara melihat nilai white Hetreoskedastisity

  R. Square = 0,331155 F =27,39637 Sig = 0,0000 Sumber : data diolah

  Tabel 1. Hasil Uji Hipotesis Hasil Uji Regresi Linear Berganda Variab el Koefisien (B) Standar error t-test Sig Kesi mpul an Constan 2,737899 0,490126 5,586114 0,000 EVA 0,063857 0,009452 6,755723 0,000 Signifi kan MVA 0,238937 0,050505 4,730988 0,000 Signifi Manaje kan men Laba 0,174201 0,040031 4,351679 0,000 Signifi kan

  (X3) terhadap Return Saham(Y). Dengan program EVIEWS 6 menurut Muhammad Iqbal, S.Si, M.Si (2011). Maka diperoleh hasil analisis data dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  2 ) dan Manajmen Laba

  Value Added (X

  1 ) market

  Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan menggunakan regresi linear berganda yaitu menguji pengaruh Ecconomic Value Added (X

  bantuan program EVIEWS 6 menurut Muhammad Iqbal, S.Si, M.Si (2011). Maka akan kita lihat nilai probability Obs*R-squared > 0,05 (alpha). Oleh karena nilai probability Obs*R-squared > 0,05 maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.

  white Hetreoskedastisity juga dilakukan dengan

  . Pengujian untuk

  test

3 Nilai koefisien pada persamaan regresi

  Dengan meningkatnya nilai Economic

  Perusahaan dapat dikatakan mempunyai nilai yang baik, hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai Market Value Added (MVA)nya yang positif dan lebih besar dari 1 berarti MVA mempengaruhi harga dan return saham. Nilai Market Value Added (MVA) yang positif akan menunjukkan bahwa saham perusahaan tersebut akan dinilai lebih besar dari pada nilai buku per lembarnya oleh investor, sehingga hal ini akan dapat semakin meningkatkan minat dari investor untuk menanamkan sahamnya di perusahaan.

  Manajemen laba yang tinggi akan mempunyai hubungan yang erat dengan kualitas laba yang rendah dan manajer akan melakukan manajemen laba untuk menjamin menghasilkan laba yang berkualitas tinggi (Daniati dan Suhairi 2006). Sehingga Investor akan bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal hal ini disebabkan karena adanya perasaan aman untuk berinvestasi dan tingkat

  Jika nilai Manajemen laba menunjukan angka yang positif akan diartikan bahwa adanya pengaruh terhadap return saham, dengan adanya niai Return maka memungkinkan para investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Di sisi lain, return pun memiliki peran yang amat signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi.

  (α)(0,000< 0,05). Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian hipotesis diatas diperoleh kesimpulan bahwa hipotesis pertama diterima dan hipotesis kedua di tolak. Artinya bahwa Manajemen Laba memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 3009-2013.

  level of significance

  Hasil pengujian H3 menunjukkan nilai koefisien regresi untuk variable Manajemen Laba sebesar 0,174 bertanda positif dengan nilai t hitung 4,352 dan signifikan 0,000 yang berarti bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, maka dikatakan bahwa manajemen Laba mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham, karena dilihat dari nilai signifikasi Manajemen Laba sebesar 0,000 lebih kecil dibandingakan dengan nilai

  3. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Return Saham

  “Market Value Added (MVA) dapat dikatakan sebagai suatu alat pengukur kinerja yang sangat tepat untuk menilai sukses atau tidaknya suatu perusahaan dalam menciptakan kekayaan bagi para pemiliknya. Jadi, kekayaan atau kesejahteraan pemilik perusahaan (pemegang saham) akan meningkat bila Market Value Added (MVA) juga meningkat.”

  Value Added (EVA) pada suatu perusahaan,

  Hasil pengujian H2 menunjukkan nilai koefisien regresi untuk variable MVA sebesar 0,239 menunjukkan tanda yang positif dengan nilai t hitung 4,731dan signifikan 0,00 yang berarti bahwa Ho diterima dan Ha ditolak, MVA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham, karena nilai signifikasi MVA sebesar 0,000 lebih kecil jika dibanding dengan nilai level of significance (α)(0,00< 0,05).Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama diterima dan hipotesis kedua di tolak yang . Artinya bahwa MVA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 3009-2013.

  2. Pengaruh Market Value Added terhadap Return Saham

  manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham yaitu manajer akan berfikir dan bertindak seperti halnya para pemegang saham yaitu memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian atau return dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan.

  Added (EVA) akan menyebabkan perhatian

  Dengan adanya nilai Economic Value

  berarti kinerja perusahaan tersebut dapat dikatakan semakin membaik sehingga kesejahteraan para pemegang sahamnya pun dapat pula ditingkatkan. Sehingga akan memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari pada biaya-biaya modalnya.

  return yang akan diperoleh dari investasi tersebut. Return memungkinkan investor untuk membandingkan keuntungan aktual ataupun keuntungan yang diharapkan yang disediakan oleh berbagai investasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Di sisi lain, return pun memiliki peran yang amat signifikan dalam menentukan nilai dari suatu investasi

D. Penutup

1. Kesimpulan

  Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut ini :

  Anonim.2005.Financial Value Added :Suatu ParadigmaDalam Pengukuran inerjadan Nilai Tambah Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.Vol.1 No.1. Hal.1-10 Baridwan, ZakydanAryLegowo. 2002. Asosiasi Antara Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) danRasioProfitabilitasTerhadapHargaS aham. Tema.Vol III. September.

  JurnalPenelitianAkuntansiBisnisdanMa najemen. Vol.9, No.1

  AnalisisPengaruhKinerjaKeuangan Perusahaan DenganAlatUkur EVA, MVA dan ROA Terhadap Return SahamPada Perusahaan Manufaktur Di BEJ .

  Ghozali, Imam danIrwansyah. 2002.

  Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston, “MANAJEMEN KEUANGAN”, Edisi 8, Buku 2,Jakarta.

  Darmadji.T dan Handy. M. F. 2011. “Pasar Modal di Indonsia”, Edisi 3, Jakarta: SalembaEmpat.

  Penelitian ini tidak memperhatikan faktor makro perusahaan atau faktor resiko ekonomi di luar kinerja perusahaan. Maka sangat disarankan untuk peneliti selanjutnya perlu meneliti dengan faktor makro ekonomi, selain kinerja perusahaan, misalnya peneliti bisa meneliti tentang tingkat suku bunga, kurs rupiah terhadap dollar, inflasi, pertumbuhan ekonomi dan faktor lainnya

  1. Nilai signifikasi Economic Value

  Variable bebas dalam penelitian ini hanya terdiri dari 3 komponen saja, yaitu Economic Value Added, Market Value Added, dan Manajmen Laba, maka diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar menambah variabel penelitian lainnya., Pada penelitian ini dilakukan hanya pada perusahaan manufaktur yang listed di BEI, maka peneliti menyarankan pada penelitian berikutnya untuk meneliti pada perusahaan perbankan, perdagangan dan bisa juga meneliti di sektor jasa.

  Dalam penelitian ini peneliti sadar memang terdapat beberapa keterbatasan dari penelitian yang dilakukan sehingga mungkin akan mempengaruhi hasil penelitian. Adapun keterbatasan penelitian ini adalah :

  0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen laba juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 3009-2013.

  level of significance (α) (0,0000>

  3. Nilai signifikasi Manajemen Laba sebesar 0,0000 lebih besar dari nilai

  2. Nilai signifikasi market value added (MVA )sebesar 0,0000 lebih kecil dari nilai level of significance (α) (0,0000<0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa MVA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 3009-2013.

  kecil dari nilai level of significance (α) (0,0000<0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa EVA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 3009-2013 sebesar.

  Added (EVA ) sebesar 0,0000 lebih

DAFTAR PUSTAKA

2. Keterbatasan Penelitian dan Saran

  Ghozali, Imam. 2006. AplikasiAnalisis Multivariate Dengan Program SPSS .

  Rudianto, 2006.AkuntansiManajemen, Jakarta : PT. Grasind. Riyanto, Bambang, 2008. Dasar Dasar pembelanjaan perusahaan.Yogyakarta

  Tunggal, Amin Widjaja. 2001.

  Trisnawati, Ita. 2009. “Pengaruh EVA, ArusKasOperasi, Residual Income, Earnings, Operating Leverage, dan MVA Terhadap Return Saham”, Jurnal Akuntansi dan Bisnis, April, Vol. 11, No. 1.

  1.Halm 70-92. Tandelilin, Eduardus. (2010). fortofoliodaninvestasi.Yogyakarta : Kanisius

  Sunardi, H. 2010.“Pengaruh Penilaian Kinerja dengan ROI dan EVA Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang TergabungdalamIndeks LQ 45 di Bursa Efek Indonesia”, Jurnalakuntansi, Mei, Vol. 1, No.

  Samsul, Mohamad. 2006. “Pasar Modal dan Manajemen Portofolio”, Jakarta: Erlangga.

  MajalahUsahawan. September No.7 Sunariyah, 2004.PengantarPengetahuanPasar Modal , Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

  Economic Value Added (EVA) Dan Penciptaan Nilai Perusahaan.

  SolechanAchmad.” Pengaruh earning, Manajemen Laba, ios,Beta, size dan rasio hutang terhadap return saham pada perusahaan yang go public di BEI 2003- 2006. Saiful, M. Ruki. 2007. LebihDalamTentang

  Edisi Sepuluh, Jakarta: SalembaEmpat.

  Analisis Laporan Keuangan.

  : BPFE Subramanyam, dan Jhon. J. Wild. 2010.

  JurnalIlmiahdanIlmuEkonomi.Universit as Islam Indonesia: Yogyakarta

  Semarang:BadanPenerbitUniversitasDip onegoro

  Rahayu, Mariana Sri. 2007. AnalisisPengaruh EVA dan MVA Terhadap Return SahamPada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta.

  Pipit Herdiana.”Pengaruh EVA, ocf, residual income, earnings, operating leverage dan MVA terhadap return saham 2008- 2011.

  Nasser, E.M. 2003. “PengukuranKinerja Perusahaan denganMetode EVA dan MVA”.

  Mulyadi. 2001. Balance Scorecard: Alat Manajemen Kontemporeruntuk Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan , Edisi Ke-1. Jakarta: SalembaEmpat.

  EVA,MVA, dan DER terhadap return saham Pt. Aneka Tambang,Tbk 2003- 2010.

  Meita Rosy. “Analisispengaruhantara EVA dan MVA terhadapHargaSahampada Perusahaan Sektor LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007- 2008”. MochammadTaufikHidayat.” Pengaruh

  Analisa Investasi Edisi 2. Yogyakarta: BPFE Lo, Kin, 2007. Earning Management and Earning Quality, Journal of Accounting and Economics, page 1-8 .

  Iqbal Muhammad, 2011. Modul tentang regresi eviews 6 Jogiyanto, H.M. 2000. Teori Portofolio dan

  Hartono, 2008.Teori Portofolio dan Analisis Investasi , EdisiKedua, Yogyakarta: BPFE.

  dan Keuangan Indonesia.Januari- Juni 2006, Vol. 3 No. 1, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Hal. 55-75

  Pengaruh EVA dan Pengukuran Kinerja Lainnyaterhadap Imbal Hasil Saham di Indonesia. Jurna lAkuntansi

  Hidayat, Taufik. 2006. Perbandingan

  “MemahamiKonsep EVA dan Value Based Management (VBM)”. Harvarindo. Turangan, J.A. 2003. “EVA dan MVA : Model Peramalan Kesejahteraan Pemegang Saham”. T.W. Mulia. 2002. “PenerapanKonsep EVA sebagai Added Aproachdari Analisis

  Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja PT Gudang Garam Kediri”. Jurnal Manajemen danAkuntansi. Wilopodan S. Mayangsari. 2002. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Perilaku

  Management Laba, Free Cash Flow Hypotesis dan EVA: Pendekatan Path Analysis”, Jurnal

Dokumen yang terkait

PENGARUH PRODUK, PROMOSI DAN EKUITAS MEREKTERHADAPKEPUTUSANPEMILIHAN KREDIT INVESTASIDENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATOR

1 2 16

PENGARUH CUSTOMER’S VALUE DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS SISWA DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BIBA COURSE UJUNG GADING, PASAMAN BARAT ARTIKEL

0 1 19

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, SISTEM REWARD DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG ARTIKEL

0 1 9

PENGARUH KOMITMEN AGAMA DAN KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH DAN KEPUASAN NASABAH SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA NASABAH TABUNGAN BANK SYARIAH MANDIRI KCP PAINAN ARTIKEL

0 1 15

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

1 1 16

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP PERILAKU KEWARGANEGARAAN ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

3 5 11

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUASAN PUBLIK DENGAN CUSTOMER VALUE SEBAGAI VARIABEL MODERATING

0 3 11

PENGARUH CITRA KANDIDAT, KEPERCAYAAN, PROMOSI POLITIK, DAN MONEY POLITICS TERHADAP KEPUTUSAN KONSTITUEN MEMILIH BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL

0 0 14

PERANAN SWITCHING COSTS MEMODERASI HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH DEPOSITO BANK BNI CABANG SUNGAI PENUH ARTIKEL

0 0 12

PENGARUH PERSON-ORGANIZATION FIT DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Pegawai SKPD di Kabupaten Pasaman Barat) ARTIKEL

0 2 28