PENGARUH KUALITAS AUDIT DAN PERAN KATALIS AUDITOR TERHADAP KEPUASAN AUDITI SERTA DAMPAKNYA PADA PENYELESAIAN TINDAK LANJUT LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN INSPEKTORAT PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR Zulfakar 1) , Nadirsyah 2) , Heru Fahl
PENGARUH KUALITAS AUDIT DAN PERAN KATALIS AUDITOR TERHADAP KEPUASAN
AUDITI SERTA DAMPAKNYA PADA PENYELESAIAN TINDAK LANJUT LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN INSPEKTORAT PADA SATUANKERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR
1) 2) 3) 1) Zulfakar , Nadirsyah , Heru Fahlevi 2,3) Pegawai pada Inspektorat Kabupaten Aceh Timur Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.Abstract: This study aimed to examine the effect of audit quality and the catalyst role of auditors simultaneously and partially to the satisfaction of the auditee and its impact on the completion of The Follow-up Examination Reports (TL-LHP) inspectorate as well as to test the effect of directly or indirectly between the quality of the audit and the catalyst role the auditor's The Follow-up Examination Reports completion Inspectorate through the auditee satisfaction at the working unit (SKPD) in the Government of East Aceh Regency. This study is hypothesis testing and data sources of this study are primary data obtained from questionnaires the respondents were analyzed using path analysis. This study uses census with a population of 48 units of analysis consisting of 86 respondents representing working unit in the Government of East Aceh Regency. The results showed that (1) the quality of the audit and the auditor's role of catalyst influence simultaneously and partially to the satisfaction of the auditee. (2) Furthermore, the quality of the audit, the auditors and the role of catalyst auditee satisfaction influence simultaneously and partially to the completion of The Follow-up Examination Reports inspectorate at the working unit in the Government of East Aceh Regency. (3) while, test results showed that the quality of audit mediation indirect effect on the settlement of The Follow-up Examination Reports inspectorate through the auditee satisfaction. (4) temporary, role of catalyst auditor directly affect the completion of The Follow-up Examination Reports inspectorate at the working unit in East Aceh District Government with or without the satisfaction of the auditee..
Keywords: The Quality Audit, The Catalyst Role of Auditors, The Auditee Satisfaction, The Settlement The Follow-up Examination Reports
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas audit dan peran katalis auditor secara simultan dan parsial terhadap kepuasan auditi serta dampaknya terhadap penyelesaian tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan (TL-LHP) Inspektorat serta untuk menguji pengaruh langsung atau tidak langsung antara kualitas audit dan peran katalis auditor terhadap penyelesaian TL-LHP Inspektorat melalui kepuasan auditi pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini merupakan penelitian pengujian hipotesis dan sumber data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden yang dianalisis dengan menggunakan analisis jalur. Penelitian ini menggunakan metode sensus dengan jumlah populasi sebanyak 48 unit analisis yang terdiri dari 86 responden yang mewakili SKPD pada Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kualitas audit dan peran katalis auditor berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap kepuasan auditi. (2) selanjutnya, kualitas audit, peran katalis auditor dan kepuasan auditi berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap penyelesaian TL-LHP Inspektorat pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. (3) sedangkan, hasil uji mediasi menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh secara tidak langsung terhadap penyelesaian TL-LHP Inspektorat melalui kepuasan auditi. (4) sementara, peran katalis auditor berpengaruh secara langsung terhadap penyelesaian TL-LHP Inspektorat pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur baik melalui atau tanpa melalui kepuasan auditi.
Kata kunci: Kualitas audit, peran katalis auditor, kepuasan auditi, penyelesaian TL-LHP.
PENDAHULUAN Pengawasan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dilakukan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD yang meliputi: sekretariat, dinas, badan, kantor, dan lembaga teknis daerah provinsi, serta beberapa lembaga perangkat daerah kabupaten/kota, di mana hasilnya berupa rekomendasi kepada pimpinan SKPD (Alfian, 2014).
Berkaitan dengan penyelesaian TL –LHP yang dilakukan oleh SKPD, terdapat 558 temuan yang belum dilakukan penyelesaian atas temuan auditor internal, hal ini dapat dilihat dari jumlah 986 temuan pada tahun 2011 s.d 2014 hanya 428 temuan yang telah diselesaikan oleh SKPD di pemerintahan Kabupaten Aceh Timur.
Fenomena tersebut berkaitan dengan terdapat beberapa alasan utama belum optimalnya proses penyelesaian tindak lanjut yang dilakukan oleh SKPD sesuai dengan kebijakan sistem dan prosedur tindak lanjut di dalam organisasi, yaitu: peran pejabat eksekutif dan legislatif terhadap proses tindak lanjut hasil pemeriksaan yang belum optimal, kurangnya tanggungjawab dan kepedulian pejabat terkait untuk menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan, tim pemantauan tindak lanjut yang dibentuk oleh pemerintah daerah tidak efektif, belum jelasnya mekanisme proses penyelesaian tindak lanjut, kurangnya komitmen kepala daerah berkaitan dengan temuan hasil pemeriksaan di lingkungan satuan kerjanya, belum intensifnya pembentukan majelis tuntutan ganti rugi dalam menjalankan tugasnya, dan kurangnya peran Inspektorat daerah dalam penyelesaian tindak lanjut.
Kepuasan auditi berkaitan erat dengan kualitas audit dan peran auditor sebagai katalis. Peran katalis auditor akan memberikan nilai dan harapan bagi auditi dalam menjalankan aktivitasnya dan ketercapaian tujuan dari organisasi. Sementara, kaitan antara kepuasan auditi dengan kualitas audit menurut Husen (2008) mengemukakan bahwa pelaksanaan
quality assurance pada prinsipnya mengacu
pada konsep kepuasan konsumen (consumers
satisfaction
). Artinya setiap langkah kegiatan audit yang dilakukan akan bermuara pada pemenuhan kebutuhan konsumen. Konsumen audit akan merasa puas apabila produk jasa audit yang dihasilkan mempunyai kualitas yang
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kualitas audit dan peran katalis auditor secara simultan dan parsial terhadap kepuasan auditi serta dampaknya terhadap penyelesaian tindak lanjut laporan hasil pemeriksaan (TL-LHP) Inspektorat serta untuk menguji pengaruh langsung atau tidak langsung antara kualitas audit dan peran katalis auditor terhadap penyelesaian TL-LHP Inspektorat melalui kepuasan auditi pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur.
Penelitian ini dimulai dengan membahas kajian pustaka, metodologi, hasil penelitian dan pembahasan, serta kesimpulan dan saran.
KAJIAN KEPUSTAKAAN Penyelesaian TL-LHP
Pada prinsipnya seluruh temuan audit yang ada akan menghasilkan Rekomendasi Tindak Lanjut (RTL) yang diiringi dengan tindak lanjut hasil pemeriksaan (TLHP). Maka, baik RTL maupun TLHP memainkan peran penting dalam kaitannya terhadap realisasi tugas pemeriksaan, karena paling tidak dapat menjadi tolok ukur sebuah keberhasilan tugas di lapangan (Fokus Pengawasan, 2006, p.15).
Menurut Lin dan Liu (2012) dengan dilaporkannya hasil temuan merupakan langkah penting pertama yang selanjutnya harus diikuti dengan meminta pertanggung jawaban auditee serta melakukan langkah perbaikan.
Dengan demikian, dibutuhkan peran dan komitmen seluruh stakeholders terutama kepala daerah, pejabat eksekutif dan seluruh tim yang sehingga tanggungjawab dan peran tersebut dapat memaksimalkan penyelesaian TL-LHP.
Pengaruh Kualitas Audit terhadap Kepuasan Auditi
Hasil penelitian sebelumnya seperti Benh
et. al., (1997); Widagdo (2002); Nugraha &
Ghozali (2002); serta Samelson et. al., (2006) yang menguji pengaruh atribut kualitas audit terhadap kepuasan klien menunjukkan bahwa pelaksanaan pekerjaan lapangan, ketaatan pada standar umum pada saat melakukan pemeriksaan berpengaruh terhadap kepuasan auditi.
Penelitian Yuniarti dan Zumara. (2013) untuk meningkatkan kepuasan klien, auditor harus mempersiapkan perencanaan dan pemeriksaan program audit yang tepat, guna menghasilkan audit yang berkualitas, dan auditor juga harus mengawasi proses pelaksanaan audit sebagaimana yang tertuang di dalam standar audit, seperti standar pelaksanaan, standar pelaporan dan standar tindak lanjut.
Pengaruh Peran Katalis Auditor terhadap Kepuasan Auditi
Internal audit berperan sebagai suatu fungsi penilaian yang independen yang ada dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakannya. Menurut Effendi (2006) Peran auditor internal sebagai katalisator yang memberikan jasa kepada manajemen melalui saran yang bersifat konstruktif dan dapat diaplikasikan bagi kemajuan organisasi namun tidak ikut dalam operasional di organisasi tersebut.
Manajemen sebagai pelanggan dari jasa internal auditor akan merasa puas jika kinerja yang ditunjukkan internal auditor dapat memenuhi harapannya atau memberikan manfaat dan membantu pihak manajemen mencapai tujuan organisasi (Ilham, 2002).
Pengaruh Kualitas Audit terhadap Penyelesaian TL-LHP Inspektorat
Audit yang berkualitas adalah audit yang dapat ditindaklanjuti oleh auditi. Kualitas ini harus dibangun sejak awal pelaksanaan audit hingga pelaporan dan pemberian rekomendasi. Dengan demikian, kualitas audit dapat dilihat dari apakah proses audit dilakukan dengan cermat, sesuai prosedur dan ketentuan perundang-undangan (Zeyn, 2014).
Pelaksanaan rekomendasi audit sangat relevan dengan efektivitas dan kualitas pemeriksaan (Van Gansberghe, 2005). Rekomendasi yang dihasilkan sebagaimana ketentuan perundang-undangan harus segera dilakukan penyelesaian tindak lanjut oleh auditi, karena hal ini berkaitan dengan kualitas audit, khususnya terkait dengan reputasi auditor dalam melakukan pemeriksaan.
Prosedur tindak lanjut sebagaimana yang telah tertuang di dalam Permenpan Nomor PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit APIP yang mewajibkan auditor menggunakan khususnya standar tindak lanjut untuk memonitor dan meyakinkan bahwa manajemen telah mengambil tindakan perbaikan atas rekomendasi audit internal, atau manajemen yang bersangkutan menerima risiko apabila tidak menindaklanjuti rekomendasi tersebut.
Pengaruh Peran Katalis Auditor terhadap Penyelesaian TL-LHP Inspektorat
Menurut Asian Organization of Supreme
Audit Institutions (ASOSAI, 2009), semakin
besar persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang diterima dan diimplementasikan oleh auditee merupakan salah satu indikator peran dari auditor internal yang kualitas auditnya tinggi. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meilani dan Widiastuti (2015) peran auditor sebagai katalis berdasarkan persepsi karyawan berpengaruh terhadap ketercapaian tujuan dari organisasi, khususnya dalam membantu karyawan dan memberikan nilai tambah bagi manajemen, terutama rekomendasi yang dihasilkan dalam melakukan pemeriksaan.
Pernyataan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) BPK RI Nomor 1 Tahun 2007 pada lampiran III PSP 02 paragraf 17 yakni “besarnya manfaat yang diperoleh dari pekerjaan pemeriksaan tidak terletak pada temuan pemeriksaan yang dilaporkan atau rekomendasi yang dibuat, tetapi terletak pada efektivitas penyelesaian yang ditempuh oleh entitas yang diperiksa”.
Pengaruh Kepuasan Auditi terhadap Penyelesaian TL-LHP Inspektorat
Kepuasan auditi terjadi dikarenakan proses audit yang dilakukan oleh auditor internal akan memberikan manfaat bagi auditi, salah satunya adalah peran auditor internal dalam melaksanakan audit sampai menghasilkan rekomendasi..
Fornell et. al., (1996) menyatakan bahwa kepuasan pada dasarnya meliputi tiga hal yaitu kualitas yang dirasakan, nilai yang dirasakan, dan harapan pelanggan. Sementara, Winniasri et.
al., (2014) dalam penelitiannya menjelaskan
tingkat kepuasan yang diukur meliputi kepuasan auditi keseluruhan, kepuasan terhadap fungsi pengawasan internal dan kepuasan terhadap laporan hasil audit.
Langkah yang harus ditempuh oleh auditan dan auditor menyangkut RTL dan TLHP seluruhnya dimaknai sebagai upaya untuk perbaikan kinerja. Untuk itu perlu adanya sinergi positif dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas RTL dan TLHP sehingga dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan (Fokus Pengawasan, 2006, p. 16).
Pengaruh Kualitas Audit terhadap Penyelesaian TL-LHP Inspektorat melalui Kepuasan Auditi
Secara teori, kualitas audit memiliki hubungan yang sangat erat terhadap penyelesaian TL-LHP. Kualitas audit yang baik akan memberikan arahan terhadap auditi dalam penyelesaian TL-LHP. Kualitas audit dapat dilihat dari apakah proses audit dilakukan dengan cermat, sesuai prosedur dan ketentuan perundang-undangan.
Setyaningrum et. al., (2014) dalam penelitiannya terdapat pengaruh langsung antara kualitas auditor pada tindak lanjut dari rekomendasi audit, serta efek tidak langsung pada temuan audit. Kualitas auditor yang tinggi mampu menghasilkan rekomendasi yang berkualitas tinggi dan dengan mudah diikuti oleh entitas yang diaudit. Semakin tinggi rekomendasi audit ditindaklanjuti, semakin baik sasaran yang harus dicapai oleh auditi dalam menjalankan aktivitasnya.
Pengaruh Peran Katalis Auditor terhadap Penyelesaian TL-LHP Inspektorat melalui Kepuasan Auditi
Kepuasan auditi juga berkaitan erat dengan peran auditor sebagai katalis, hal ini sesuai dengan pernyataan Simbolon (2010) peran katalisator yang dilakukan auditor internal tidak saja terbatas pada tindakan perbaikan dan memberikan nasihat tetapi juga mencakup dalam system design and
development dengan persetujuan pimpinan,
review terhadap kompetensi sumberdaya manusia dalam suatu fungsi organisasi, keterlibatan dalam penyusunan organization
planning
, evaluasi kinerja, budgeting, strategy
formulation dan usulan perubahan strategi
melalui rekomendasi yang dihasilkan pada saat pemeriksaan.
Oleh karena itu, jika peran auditor internal sebagai katalis sesuai dengan harapan auditi, maka auditi akan puas dan merasakan manfaat serta membantu pihak manajemen
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pengujian hipotesis (hypothesis testing research) yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan yang mempunyai sebab akibat antar variabel (Sekaran, 2006, p. 162). Penelitian ini juga bersifat cross-sectional studies yaitu studi yang mengumpulkan data sekaligus dalam satu periode waktu. Populasi dalam penelitian ini seluruh SKPD dalam pemerintahan kabupaten Aceh Timur sebanyak 48 SKPD yang diwakili oleh 86 responden dengan menggunakan metode sensus karena semua populasi merupakan unit analisis yang akan diteliti.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, dengan teknik pengumpulan data menggunakan kesesuaian dengan peraturan, verifikasi dan kuesioner. perlindungan aset auditi, serta keekonomisan dan efisiensi (Tugiman, 1997, p.16).
Operasionalisasi Variabel Metode Analisis
Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah: Metode analisis yang digunakan adalah 1) analisis jalur (path analysis). Untuk pengujian
Penyelesaian TL-LHP merupakan sejauh mana upaya penyelesaian TL-LHP yang data dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, uji dilakukan SKPD baik secara kualitas asumsi klasik (normalitas dan maupun secara kuantitas agar dapat heterokedastisitas), uji korelasi, dan uji mediasi. diketahui tingkat kepatuhan, komitmen, Menurut Rucker, et. al., (2011), ada dua tanggungjawab, target dan realisasi dalam kemungkinan yang terjadi dari hasil uji mediasi, melaksanakan rekomendasi hasil yaitu: a) fully mediation, artinya variabel pemeriksaan auditor internal. Indikatornya independen tidak mampu mempengaruhi secara adalah kualitas dan kuantitas (Fokus signifikan variabel dependen tanpa melalui Pengawasan, 2006, p. 16). variabel mediator, dan b) partially mediation,
Kepuasan auditi yakni tingkat kepuasan SKPD terhadap peran dan kualitas auditor mempengaruhi secara langsung variabel internal dalam melakukan pemeriksaan. dependen tanpa melalui/melibatkan variabel Indikator yang akan digunakan yaitu kualitas mediator. yang dirasakan, nilai yang dirasakan, dan harapan pelanggan (Fornell et. al.,, 1996).
3)
Rancangan Pengujian Hipotesis
Kualitas audit merupakan persepsi dan penilaian yang dilakukan SKPD terhadap Rancangan pengujian hipotesis dapat metode dan tata cara pada saat proses audit dilihat pada Gambar 1. berlangsung sampai dengan rekomendasi
ε ε X yang dihasilkan oleh auditor internal. 3 2 Indikatornya adalah standar pelaksanaan 1 Y Z 5
audit, standar pelaksanaan pelaporan, dan 2 standar tindak lanjut (BPKP, 2008, p.36).
X 4
4) Peran katalis auditor merupakan kontribusi auditor internal berupa rekomendasi yang Gambar 1. Rancangan Pengujian Hipotesis dihasilkan berupa saran yang konstruktif dan Formulasi atas model analisis jalur (path analysis) menggunakan persamaan struktural aplikatif terhadap auditi guna tercapainya sebagai berikut: tujuan dari organisasi. Indikatornya adalah
Y =
Pengaruh Kualitas Audit terhadap Kepuasan Auditi pada SKPD
Pengaruh Peran Katalis Auditor terhadap Penyelesaian TL-LHP
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh secara parsial terhadap penyelesaian TL-LHP pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Besarnya pengaruh kualitas audit terhadap penyelesaian TL-LHP yaitu 0,62%.
Pengaruh Kualitas Audit terhadap Penyelesaian TL-LHP
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit, peran katalis auditor dan kepuasan auditi secara simultan berpengaruh terhadap penyelesaian TL-LHP pada SKPD Besarnya pengaruh kualitas audit, peran katalis auditor dan kepuasan auditi yaitu 43,7%.
Pengaruh Kualitas Audit, Peran Katalis Auditor dan Kepuasan Auditi secara Simultan terhadap Penyelesaian TL-LHP
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran katalis auditor berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan auditi pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Besarnya pengaruh peran katalis auditor terhadap yaitu 3,6%.
Pengaruh Peran Katalis Auditor terhadap Kepuasan Auditi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan auditi pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Besarnya pengaruh kualitas audit terhadap kepuasan auditi yaitu 15,1%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit dan peran katalis auditor secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan auditi pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Besarnya pengaruh kualitas audit dan peran katalis auditor secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan auditi yaitu 21,1%. Besarnya pengaruh peran katalis auditor terhadap penyelesaian TL-LHP yaitu 1,61%.
ρ 1 X 1 + ρ 2 X 2 + 1
Y = 0,389X 1 + 0,191X 2 + 0,888 1 Z = 0,079X 1 + 0,127X 2 + 0,580Y + 0,750 2 Pengaruh Kualitas Audit dan Peran Katalis Auditor secara Simultan terhadap Kepuasan Auditi
Hipotesis dalam penelitian ini diterima, dengan persamaan jalur penelitian ini yaitu:
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Hipotesis
X 2 : Peran Katalis Auditor Y : Kepuasan Auditi Z : Penyelesaian TL-LHP 1 : Variabel lain yang mempengaruhi Y 2 : Variabel lain yang mempengaruhi Z
X 1 : Kualitas Audit
II Keterangan:
ρ 5 Y + 2 .....
ρ 3 X 1 + ρ 4 X 2 +
…………I Z =
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran katalis auditor secara parsial berpengaruh terhadap penyelesaian TL-LHP pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur.
Pengaruh Kepuasan Auditi terhadap Penyelesaian TL-LHP
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan auditi berpengaruh terhadap penyelesaian TL-LHP pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur. Besarnya pengaruh kepuasan auditi terhadap penyelesaian TL-LHP yaitu 33,6%.
Pengaruh Kualitas Audit terhadap Penyelesaian TL-LHP melalui Kepuasan Auditi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh secara tidak penyelesaian TL-LHP pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur melalui kepuasan auditi. Artinya kualitas audit tidak mampu mempengaruhi penyelesaian TL-LHP tanpa melalui kepuasan auditi.
Pengaruh langsung antara kualitas audit terhadap penyelesaian TL-LHP sebesar 7,9%. Sementara, besarnya pengaruh tidak langsung antara kualitas audit terhadap penyelesaian TL- LHP melalui kepuasan auditi yaitu 22,6%. Hal ini dikarenakan pengaruh langsung > dari pengaruh tidak langsung atau 0,226 > 0,079.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Benh et. al., (1997); Widagdo (2002); Nugraha & Ghozali (2002); serta Samelson et. al., (2006) yang menunjukkan bahwa atribut kualitas audit berpengaruh terhadap kepuasan klien yang terdiri dari pelaksanaan pekerjaan lapangan, ketaatan pada standar umum pada saat melakukan pemeriksaan.
Hal ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Setyaningrum et. al., (2014) yang menunjukkan terdapat pengaruh langsung antara kualitas auditor pada tindak lanjut dari rekomendasi audit, serta efek tidak langsung pada temuan audit.
Pengaruh Peran Katalis Auditor terhadap Penyelesaian TL-LHP melalui Kepuasan Auditi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran katalis auditor berpengaruh secara langsung terhadap penyelesaian TL-LHP pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur baik melalui atau tanpa melalui kepuasan auditi.
Pengaruh langsung antara peran katalis auditor terhadap penyelesaian TL-LHP sebesar 12,7%. Nilai pengaruh langsung > pengaruh tidak langsung yaitu, 0,127 > 0,111. Artinya peran katalis auditor mampu mempengaruhi secara langsung penyelesaian TL-LHP atau
partially mediation
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Priantinah dan Adhisty (2012); dan Meilani dan Widiastuti (2015) yang menunjukkan bahwa peran auditor internal sebagai katalisator akan memberikan dampak terhadap ketercapaian tujuan organisasi dan berada pada kategori cukup baik.
Hal ini dengan pernyataan Simbolon (2010) bahwa peran katalisator yang dilakukan auditor internal juga mencakup dalam system
design and development dengan persetujuan pimpinan, review terhadap kompetensi sumberdaya manusia dalam suatu fungsi organisasi, keterlibatan dalam penyusunan
organization planning , evaluasi kinerja, budgeting , strategy formulation dan usulan
Saran Saran Praktis (operasional)
Organization of Supreme Audit
Financial Audit Handbook . Asian
ASOSAI (2009) Quality Assurance in
Alfian (2014) Tanggungjawab Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam Menindaklanjuti Hasil Temuan Pemeriksaan oleh Inspektorat Kabupaten Berdasarkan Pasal 34 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Tesis. Universitas Tanjungpura. Pontianak.
Penelitian selanjutnya juga dapat mengganti jenis penelitian ini, menjadi penelitian kualitatif guna memperkuat teori terhadap penyelesaian TL-LHP yang dirasakan masih sedikitnya referensi ilmiahnya, khususnya perbandingan tanggungjawab dan peran SKPD antara penyelesaian TL-LHP BPK- RI dengan penyelesaian TL-LHP Inspektorat Kabupaten/Kota.
Saran Akademis (teoritis)
Tanggungjawab dan peran SKPD pada pemerintahan kabupaten Aceh Timur terhadap penyelesaian TL-LHP merupakan salah satu bentuk penilaian kinerja pada instansi tersebut, sehingga penting kiranya penyelesaian TL-LHP tersebut dimasukkan ke dalam LAKIP SKPD guna melihat perkembangan penyelesaian TL- LHP dimaksud.
Aceh Timur melalui kepuasan auditi atau partially mediation.
perubahan strategi melalui rekomendasi yang dihasilkan pada saat pemeriksaan.
4. Peran katalis auditor berpengaruh secara langsung terhadap penyelesaian TL-LHP pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten
3. Kualitas audit berpengaruh secara tidak langsung terhadap penyelesaian TL-LHP pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur melalui kepuasan auditi atau fully mediation .
2. Kualitas audit, peran katalis auditor dan kepuasan auditi berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap penyelesaian TL-LHP pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur.
1. Kualitas audit dan peran katalis auditor berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap kepuasan auditi pada SKPD dalam Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Dengan posisi auditor internal sebagai katalis yang berada di luar sistem organisasi, maka pandangan auditor internal dapat lebih objektif dalam memberikan koreksi untuk perbaikan (Winniasri et. al.,, 2013).
DAFTAR PUSTAKA
Institutions. Badan Pengawasan Keuangan dan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/05/ M.PAN/03/2008. Tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah .
Meilani, A & Y., Widiastuti (2015) Employee UPBJJ-UT Perceptions of The Role Auditor Internal Audit. Conference in Business, Accounting, and Management .
2(1), 34-45 Nugraha, N & I., Ghozali (2002) Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Klien Audit yang bukan Perusahaan Go Public di Jawa Tengah.
Tesis . Universitas Diponegoro
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 2007.
Tentang
Standar Pemeriksaan Keuangan Negara . Jakarta
Jakarta. Priantinah, D & M.C., Adhisty (2012) Persepsi
Evidence from China’s provincial panel data. China Journal of Accounting
Karyawan Tentang Peran Auditor Internal sebagai Pengawas, Konsultan dan Katalisator dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan. Jurnal Nominal. 1(1), 35-49
Rucker, D.D., K.J. Preacher., Z.L. Tormala & R.E. Petty (2011) Mediation Analysis in Social Psychology: Current Practices and New Recommendations. Social and
Personality Psychology Compass , 5(6), 359-371.
Samelson, D., S., Lowensohn & L.E., Johnson (2006) The Determinants of perceived audit quality and auditee satisfaction in local government. Journal of Public
Budgeting, Accounting and Financial Management . 18(2), 139-166.
Sekaran, U (2006) Metodologi Penelitian untuk
Bisnis. Edisi 4. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Setyaningrum, D., L., Gani, & D., Martani (2014) Pengaruh Kualitas Auditor dan Pengawasan Legislatif terhadap Temuan Audit dengan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan sebagai Variabel Intervening. Mataram.
Research. 5(2), 163-186
194-196 Liu, Jin & Bin, Lin (2012) Government auditing and corruption control:
Pembangunan (2008) Kode Etik dan Standar Audit: Diklat Pembentukan Auditor Ahli. Edisi Kelima. Modul Pusdiklat BPKP.
Fokus Pengawasan (2006) TLHP dan
ISBN 979-3873-06X Behn, B.K., J.V., Carcello, D.R., Hermanson &
R.H., Hermanson (1997) The Determinants of Audit Client Satisfaction among Clients of Big 6 Firms. Accounting Horizons. 11(1), 7-24
Effendi, M.A (2002) Paradigma Baru Internal Auditor.
Majalah Auditor
. Rubrik “Kolom 1″, Edisi No. 05 tahun 2002,
ISSN: 1412-5501
-
internal-auditor/. dikutip pada tanggal 04 September 2015
Peningkatan Kinerja . Nomor 10 Tahun III Triwulan II. Jakarta.
and Administration Research . 5(3),
Inspektorat Jenderal Departemen Agama R.I. Fornell, C., M.D., Johnson, E.W., Anderson, J.,
Cha & B.B., Everitt (1996) The American Customer Satisfaction Index, Nature Purpose, and Finding. Journal of
Marketing . 60(4), 7-18
Husen, S (2008) Menuju auditor internal yang professional. Jurnal Akuntansi dan
Manajemen . 19(1), 67-72
Ilham, M (2002) Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Internal Auditor di Pertamina. Tesis.
Semarang. Universitas Diponegoro. Latief, A (2015) Revitalization of Apparatus
Function of Government in Following up Investigation Result in Government Audit Board in Maros District. Working Paper. Public Policy
Simposium Nasional Akuntansi XVII . 24-
27 September Simbolon, H.A (2010) Paradigma Baru Audit
Internal .
bisnis.wordpress.com/feed/,Diakses pada tanggal 11 September 2015. Tugiman, H (1997) Standar Profesional Auditor
Internal . Jilid 5. Yogyakarta: Kanisius
Van Gansberghe, C.N (2005) Internal auditing in the public sector: a consultative forum in Nairobi, Kenya, shores up best practices for government audit professionals in developing nations.
. 62(4), 69-73.
Internal Auditor
Widagdo, R (2002) Analisis Pengaruh Atribut- Atribut Kualitas Audit Terhadap Kepuasan Klien. Tesis. Universitas Diponegoro
Winniasri, E.F., R., Nurmalina & S., Djohar (2014) Tingkat Kepuasan Auditi Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian. Jurnal Informatika Pertanian . 23(2), 185-196.
Yuniarti, R & W.M., Zumara (2013) Audit Quality Attributes and Audit Client Satisfaction. International Journal of
Humanities and Management Sciences (IJHMS) . 1(1), 96
- –100 Zeyn, E (2014) Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kualitas Audit Internal Pemerintah Daerah Melalui Independensi dan Kompetensi Auditor Internal.
Mataram. Simposium Nasional Akuntansi XVII . 24-27 September.