MENGGALI DAN MENGEMBANGKAN POTENSI ALAM

MENGGALI DAN MENGEMBANGKAN
POTENSI ALAM DI DAERAH BIMA-NTB

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER
Sebagai syarat ujian akhir mata kuliah Bahasa Indonesia
yang dibimbing oleh Bapak Sony Sukmawan, MPd.

oleh:
IRMA ASYATUN
145020400111012

JURUSAN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

MENGGALI DAN MENGEMBANGKAN
POTENSI ALAM DI DAERAH BIMA-NTB
Irma Asyatun


ABSTRAK
Banyak dari sebagian orang yang tidak tahu menau menganai Kota Bima yang
merupakan salah satu kota di propinsi NTB. Jika anda beranggapan bahwa Kota
Bima adalah kota terpencil yang tidak memiliki suatu keistimewaan, anda salah
besar!. Saya mengakui bahwa memang infrastruktur di Kota Bima ini belum
memadai selayaknya kota - kota besar di Pulau Jawa. Namun ada sisi lain yang
ditawarkan oleh Kota Bima. Banyaknya wisata alam yang ditawarkan, akan
memuaskan pandangan anda dan memanjakan mata anda. Samudra Pasifik yang
terbentang luas di utara daerah Kota Bima, dapat anda nikmati angin dari laut
lepas Samudra Pasifik. Melakukan petualang menjelajahi wilayah cagar alam
yang masih dijaga kealamiannya, yang belum terjamah oleh pembangunan. Dan
mash banyak lagi tawaran pemandangan yang menakjubkan lainya
Kata kunci : Kota Bima, Propinsi NTB, Wisata Alam

PENDAHULUAN
Secara geografis Kota Bima terletak di bagian timur Pulau Sumbawa pada
posisi 118°41'00"-118°48'00" Bujur Timur dan 8°20'00"-8°30'00" Lintang
Selatan. Dengan luas total Area 222.25 km2 (85.81 mil²). Kota ini memiliki luas
area yang tidak seberapa luas, namun memiliki sejuta potensi alam didalamnya,
letaknya yang strategis, budanya yang kental, terdapat pula beberapa peniggalan

sejarah yang bisa dijadikan objek wisata. Namun karena pemerintah kota yang
belum menaruh minat dan perhatianya untuk mendukung pelestarian dan
perawatan aset daerahnya ini, menyebabkan terbenkalai dan rusaknya aset aset
yang sebenarnya dapat menghasilkan penerimaan daerah tersebut. Kurangnya
kesadaran dan partisipasi antara masyarakat dan pemerintah juga masih sangat
tinggi. Masyarakat yang kadang acuh dengan lingkungan sekitarnya menyebabkan
cagar alam tersebut penuh dengan limbah dan sampah. Dengan predikat
masyarakat yang buta huruf tinggi pada kota bima ini ,khususnya di desa desa
terpencil yang kualitas pendidikannya masih rendah. Oleh sebab itu kesadaran
akan peduli lingkungan masih sangat kurang, ditambah lagi dengan keacuhan
pemerintah. Padahal sangat disayangkan bahwasannya masih banyak area yang
dapat diolah utuk lahan perkebunan yang pastinya dapat memakmurkan
masyarakat setempat. Potensi yang dimiliki meliputi beberapa bidang , antara lain

dibidang perkebunan, pertania, sumber daya laut, wisata bahari, pertambangan,
kuliner khas dareah, kerajinan khas daerah, museum dan terdapat pula arca
peninggalan budha dll. karena kurang tereksposnya potensi alam yang dimiliki
kota bima, maka sangat jarang ada wisatawan yang mau berkunjung dan
menjelajahi kota bima. Keindahan bahari yang tak kalah dari tempat wisata
terkenal lainya juga banyak terdapat d kota bima. Disini akan kita bahas satu

persatu mengenai potensi yang ada di kota bima dan pengembangannya.
BIDANG PARIWISATA
Karena posisinya yang terletak di tengah-tengah segitiga emas tujuan
pariwisata nasional, yaitu Bali, Pulau Komodo, dan Bunaken, Kota Bima
memiliki fungsi strategis sebagai kota transit. Namun lebih dari itu, Kota Bima
sendiri memiliki berbagai potensi pariwisata untuk ditawarkan, khususnya wisata
alam.
Wisata Bahari
Wisata alam yang meliputi pantai-pantai yang terletak sepanjang 26 km
dimana hamparan pasir putih yang bersih dan air laut yang biru serta terumbu
karang yang menjadi pemandangan bawah laut. Ikan – ikan yang berengan bebas
dan memudahkan kita untuk menyalurkan hobi memancing. Kita dapat menyewa
kapal nelayan di pinggir pantai yang berlabuh untuk keliling menikmati
pemandangan dari laut. Pantai pantai yang terbentang itu meliputi ; Pantai Kolo
dengan ciri khas nya yang penuh dengan terumbu karang mati dan menghadap ke
arah Teluk Bima, diseberang kita juga dapat melihat Gunung Soromandi yang
menjulang tinggi, dan hijaunya pepohonan sepanjang pantai dan banyak kapal
nelayan yang lalu -lalang menangkap ikan juga menjadi pemandangan yang khas
karena sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah nelayan.
Pantai Wera , merupakan pantai yang paling bersih karena letaknya yang jauh

dari pemukiman warga sehingga masih terjaga kealamiahannya. Pantai wera
dikabarkan memiliki kadungan pasir besi, yang dapat menjadi bahan tambang dan
dapat memberikan revenue bagi daerah. Namun karena masyarakat yang
pemikran nya masih premitif, maka sulit bagi perusahaan tambang untuk masuk
menggali tambang pasir tersebut. Masyarakat yang takut akan kerusakan
lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan tambang yang seringkali tidak
bertanggung jawab setelah meraka merusak lahan itu. Maka dari itu daerah
terpencil seperti kecamatan wera tidak dapat berkembang dan tidak memiliki
infrastruktur yang memadai karena kurangnya dana untuk pembangunan sarana
dan prasarana. Bangunan sekolah yang kurang layak, akses jalan yang masih
rusak dan belum memadai menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat maupun
pemerintahannya.

Pantai Lawata adalah pantai yang terbentang sepanjang jalan lintas antar
kota/kabupaten. Disepanajang pantai ini terdapat rumah- rumah pondok yang
dibangun untuk disewakan sebagai tempat rekreasi. Pemandangan yang
disuguhkan antara lain : teluk bima dengan segala aktifitas nelayan, kapal – kapal
berlabuh, terdapat pulau kecil di tengah teluk, gunung- gunung yang mengelilingi
tampak hijau dan asri. Namun karena banyak nya pedagang yang berjualan
disekitar tempat tersebut, menyebabkan banyak nya sampah yang ditinggalkan

oleh pembeli. Oleh sebab itu perlunya tindakan tegas dari pemerintah setempat
agar dapat menjaga lingkungan wisata denga memfasilitasi beberapa tempat
sampah dan himbauan uantuk tidak membuang sampah sembarangan, bila
diperlukan pemerintah bisa mengenakan denda sebagai sangsi, dan dapat
mempekerjakan masyarakat sebagai petugas keberihan.
Pantai Lariti, dengan keunikan teresendiri yaitu terdapat tombolo. Tambolo
adalah tanggul pasir yang menghubungkan pulau utama dengan pulau kecil yang
terdapat di dekat pantai. Bila ingin mengunjungi Panatai Lariti, pastikan anda
sampai pada saat air laut sedang pasang surut. Pada saat air laut pasang surut anda
dapat berjaan menyebrangi lautan dengan tanggul oasir yang membelah laut
menuju pulau kecil di depannya. Pasir putih yang terbentang luas, birunya air laut
yang masih alami dan belum terjamah oleh banyak orang. Pantai Lariti ini masih
disebut pantai perawan. Medan yang dilalui menuju ke Pantai Lariti tidak lah
mudah, letaknya yang jauh dari pemukiman masyarakat membuat pantai ini
tersembunyi dan jarang ada yang mengetahui. Pantai ini letaknya menuju arah
timur Kota Bima.

Wisata Alam
Di bima terdapat beberapa pulau kecil sebagai tempat wisata
Pulau Ular, Pulau Kambing Dan Bajo Polo.


seperti,

Pulau Ular merupakan Salah satu pulau yang berada di tengah perairan
bagian timur wilayah kecamatan Wera. Pulau ini juga bersebelahan dengan dua
obyek wisata Daerah Bima, yaitu pulau Gilibanta dan Tolowamba. Pulau ini
merupakan habitat bagi populasi ular laut dengan keunikan warnannya putih silver
dengan kombinasi hitam kilat.Ular-ular berwarna hitam putih cerah itu sangat
mempesona bila tertimpa cahaya matahari. Pulau ini juga sangat dijaga oleh
masyrakat setempat, karenanya keaslian pulau ini masih sangat terjaga. Banyak
mitos – mitos yang beredar dari sejarah pulau ular ini, sehingga sangat menarik
wisatawan. Sudah banyak wisatawan yang datang berkunjung ke tempat wisata
yang satu ini. Pulau Ular dapat dijangkau dengan jarak tempuh lebih kurang 45
menit perjalanan dari Kota Bima dengan menggunakan transportasi darat.

Pulau Kambing, Pulau yang terletak di tengah- tengah Teluk Bima, pulau
ini tidak berpenghuni. Dinamakan Pulau Kambing karena menurut warga
setempat, dahulu para peternak kambing mengembalakan kambing-kambingnya
dipulau tersebut, karena pulau tersebut memiliki hamparan padang rumput yang
luas. Kini pulau tersebut telah dijadikan tempat wisata dan terdapat pondok kecil

disana. Untuk menuju pulau tersebut kita dapat menyewa kapal nelayan, sekitar
30 menit dari pelabuhan Kota Bima.
Pulau Kambing memililki letek yang strategis, dengan adanya rancangan
pembangunan dari pemerintah Kota Bima uantuk mengembangkan tempat wisata
pulau kambing ini dengan membangun jembatan penghubung dari penggir pantai
Kota Bima menuju ke Pulau Kambing. Dengan jarak hanya kurang dari tiga kilo
meter akan membuat jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di seluruh
wilayah NTB.
Bajo Pulo. Bajo Pulo adalah sebuah pulau kecil yang dihuni oleh
penduduk yang letaknya tidak jauh dari Pelabuhan Sape, atau sekitar 45 km di
timur Kota Bima Nusa Tenggara Barat. Untuk menuju pantai ini, harus
berkendara dengan perahu beberapa menit dari dermaga. Pantainya bersih,
pasirnya putih, airnya pun biru dan jernih, Perairan di Bajo Pulo ini mempunyai
terumbu karang yang masih bagus. Pulau ini sangatlah unik, dimana terdapat
bukit yang berbatu serta memiliki pemandangan yang sangat indah dan tentunya
masih sangat asri dan alami. Terdapat pula telaga yang bernama telaga Bidadari,
anda bisa minta kepada penduduk setempat untuk mengantarkan kesana jika ingin
melihatnya.
Pengembangan wisata alam daerah Bima
Pengembangan wisata alam Daerah Bima dapat dilakukan dengan melakukan

program tur wisata ke seluruh Daerah Bima. Di daerah Bima terdapat transportasi
tradisional yang dapat digunakan untuk berkeliling kota yaitu Benhur. Sebuah
kendaraan tradisional yang dikendarai oleh kusir dengan kuda sebagai mesin
penarik grobaknya. Pemberdayaan kusir benhur ini sebenarnya dapat
menghasilkan laba bagi pemerintah daerah Bima dalam jangka panjang. Bila
pemerihtah mau berinvestasi pada pengadaan ternsportasi terdisional ini, maka
citra dan pamor Kota Bima akan dengan cepat naik dan tersebar luas, karena
disepanjang timur wilayah Indonesia, transportasi tradisional seperti ini hanya
terdapat di Bima dan beberapa kota di jawa tengah. Keunikan seperti ini
seharusnya dapat menjadi keunggulan tersendiri bagi Daerah Bima.
Pada waktu dulu terdapat ikatan kusir sekota Bima. Paguyuban ini
memprogramkan festival menghias benhur semenarik dan seunk mungkin selama
bulan puasa atau pada waktu-waktu tertentu seperti perayaan hari ulang tahun

Kota Bima. Ini akan menbuat banyak warna di jalan raya dan masyarakat pada
saat itu pun sangat antusias mengikutinya.
Namun seiring jalanya waktu, sekarang hanya sisa beberapa saja yang masih
bertahan dengan meta pencahariannya itu. Banyak nya kendaraan roda dua yang
lebih cepat, membuat masyarakat lebih memilih tidak menaiki benhur lagi.alasan
lainya juga datang dari pemerintah daerah yang tidak mau melestarikan benhur ini

karena kotoran kuda mengotori jalanan membuat dinas kebersihan menentang
pengadaan benhur ini.
Sebagai generasi penerus,melihat adanya peluang seperti ini, kita harusnya
beraspirasi dan menggerakan kembali serta menghidupkan kembali transportasi
benhur ini. Dengan melakukan beberapa pengembangan dan modifikasi terhadap
benhur ini agar dampak negatif yang ditimbulkan berkurang. Kita bisa memulai
dengan sosialisasi kepada kusir benhur dan memberikan inovasi tentang
pembuangan kotoran kuda dengan lebih efisien

Wisata Sejarah
Di daerah kami terdapat beberapa peninggalan sejarah yang dapat
dijadikan tempat tujuan wisata dan ada juga peninggalan berupa harta
tersembunyi yang tersisa dari penjajahan belanda.
Di Daerah Bima terdapat Museum Samparaja, museum ini berdekatan
dengan kediaman salah satu turunan keluarga kerajaan. Pada halaman museum ini
terdapat sebuah mariam sisa perang. Museum ini tidak begitu banyak menyimpan
koleksi benda benda bersejarah, hanya terdapat lukisan-lukisan para raja
terdahulu, petinggi-petinggi agama,dan tokoh-tokoh masyrakat lainya. Terdapat
juga keris yang diyakini milik salah satu pejuang terdahulu. Namun sayangnya
museum ini tidak mendapat perawatan secara intensif dan dibiarkan terbengkalai,

jadi tidak banyak yang mengetahui keberadaan museum ini.
Museum Asi Mbojo atau dalam terjemahanya adalah Istana Raja Bima. Asi
mbojo ini merupakan salah satu objek wisata yang cukup populer. Letak Asi
Mbojo dipusat kota membuat asi mbojo mudah ditemukan. Kawasan di sekitar
museum ini memiliki pemandangan yang indah, hijau dan sejuk karena banyak
ditumbuhi oleh pepohonan terutama pohon palem. Selain itu, terdapat masjid tua
di sebelah bangunan utama yang bernama Masjid Muhammad Salahuddin Bima
yang dibangun pada tahun 1872. Terdapat rusa - rusa yang berkeliaran di halaman
istana membuat banyak orang tertarik uantuk berkunjung. Diyakini oleh
masyarakat setempat bahwa dahulu raja suka memelihara rusa. Di depan istana
raja juga masih terdapat mariam asli peninggalan perang.

Di dalam Istana Bima ini terdapat banyak peninggalan sejarah diantaranya
kamar-kamar raja dan ratu yang masih asli seperti pada zamannya, , mahkota raja,
senjata, perhiasan, alat-alat upacara dan peralatan makan yang terbuat dari emas
dan perak. Benda koleksi lainnya berupa flora dan fauna, benda-benda geologi
dan berbagai peralatan untuk upacara kehamilan, kelahiran, pernikahan dan
kematian,dll. Dalam istana bima ini banyak terdapat ruang- ruang kosong yang
diyakini tempat para leluhur tinggal, susana yang mistis pun menghampiri bila
anda masuk menjelajahi istana ini. Bangunan yang masih asli membuat anda

pensaran ingin masuk. Kita hanya perlu membayar seiklasnya sebagai tiket
masuk, biasanya bila ingin berkeliling akan ditemani oleh seorang pemandu.
Rade Raja (kuburan para raja terdahulu) merupakan kompleks makam para
raja bima. Terletak di pinggiran kota di suatu bukit menjadi daya terik tersendiri
untuk berjiarah ke makam-makam raja tersebut. Dari atas bukit kita dapat melihat
pemandangan seluruh Kota Bima. Biasanya doro raja ini menjadi tempat
berolahraga seperti jogging. Rute pemberhentian terakhir dari perjalan lari pagi
adalah kompleks makam raja, ini karena rute yang dilalui menuju tempat ini
sangat cock untuk jogging, melewati area persawahan, sedikt tantangan pada
rutenya seperti tanjakan jalan, sungai-sungai yang mengalir pun ikut menjadi
pemandangan di suatu pagi, suara burung berkicau juga turut meramaikan
suasana, sejuknya angin pagi berhembus begitu terasa. Jika kita berangkat
sebelum terbit matahari, sepanjang jalan anda akan disambut oleh kunang-kunang
nan cantik dengan cahayanya.
Wadu Pa’a ( ukiran patung budha di dinding goa ) Peninggalan sejarah
yang satu ini adalah yang paling banyak digemari karena sering dijadikan tempat
wisata keluarga maupun rekreasi. Terletak di ujung suatu daratan yang menjorok
ke laut yang biasa disebut tanjung, dengan panorama pasir putih yang terhampar
luas dan lautan lepas nan biru, diramaikan dengan suara gemuruh ombak dan
kicauan burung-burung menjadi suasan yang digemari banyak orang. Terdapat
sebuah rumah pondok tempat persinggahan. Banyak pohon kelapa di sepanjang
pantai yang seakan malambai dan menyapa para pengunjung membuat suasana
begitu sejuk. Akses menuju tempat ini dapat dilalui dengan akses darat dan laut.
Dalam goa tersebut kita dapat melihat ukiran patung budha yang konon
ceritanya dibuat untuk tempat ibadah dan persembahan kepada para dewa.
Namun sekarang jejak peninggalan budha ini tidak menampakan adanya kaum
budha di daerah ini. Wisata arca ini sudah mendapat perhatian intensif dari
pemerintah setempat dan sudah menjadi aset daerah.
Wadu Tanda Rahi ( batu yang menanti kedatangan sang suami) letak
wisata wadu tanda rahi ini diatas suatu bukit tengah kota. Sekarang menjadi
kawasan hutan lindung yang dibiarkan ditengah kota. Konon kisah wadu tanda

rahi ini menceritakan penantian seorang isteri yang ditinggal suaminya untuk
pergi berlayar. Kesetiaan sang isteri yang menanti kedatangan suaminya yang tak
kunjung datang. Namun dalam kisahnya tak ada sumber pasti yang menceritakan
mengapa sang isteri berubah menjadi batu.

Budaya Dan Kuliner
Ada beragam aspek budaya yang dapat dijumpai di daerah bima ini, mulai
dari tarian, nyanyian khas daerah, transportasi tradisional, upacara adat, dean
kuliner khas daerah bima.
Tari- tarian tradisional yang dipersembahkan dari daerah Bima antara lain;
Atraksi Gantao Jenis tarian ini berasal dari Sulawesi Selatan dengan nama asli
Kuntao. Namun di Bima diberi nama Gantao. Atraksi seni yang mirip pencak silat
ini berkembang pesat sejak abad ke-16 Masehi. Karena pada saat itu hubungan
antara kesultanan Bima dengan Gowa dan Makasar sangat erat. Atraksi ini dapat
dikategorikan dalam seni Bela diri (silat), dan dalam setiap gerakan selalu
mengikuti aturan musik tradisional Bima (Gendang, Gong, Tawa-tawa dan
Sarone). Pada zaman dahulu setiap acara-acara di dalam lingkungan Istana Gantao
selalu digelar dan menjadi ajang bertemunya para pendekar dari seluruh pelosok,
hingga saat ini Gantao masih tetap lestari detengah-tengah masyarakat Bima dan
selalu digelar pada acara sunatan maupun perkawinan.
Lalu ada Tari Wura Bongi Monca tarian Selamat Datang atau dalam
bahasa Bima dikenal dengan Tarian Wura Bongi Monca. Bongi Monca adalah
beras kuning. Jadi tarian ini adalah Tarian menabur Beras Kuning kepada
rombongan tamu yang datang berkunjung. Tarian ini biasanya digelar pada
acara-acara penyabutan tamu baik secara formal maupun informal. Pada masa
kesultanan tarian ini biasa digelar untuk menyambut tamu-tamu sultan. Tarian ini
dimainkan oleh 4 sampai 6 remaja putri dalam alunan gerakan yang lemah lembut
disertai senyuman sambil menabur beras kuning kearah tamu, Karena dalam
falsafah masyarakat Bima tamu adalah raja dan dapat membawa rezeki bagi
rakyat dan negeri.
Selanjutnya Tari Lenggo.Tari Lenggo ada dua jenis yaitu Tari Lenggo
Melayu dan Lenggo Mbojo. Lenggo Melayu diciptakan oleh salah seorang
mubalig dari Pagaruyung Sumatera Barat yang bernama Datuk Raja Lelo pada
tahun 1070 H. Tarian ini memang khusus diciptakan untuk upacara Adat Hanta
UA Pua dan dipertunjukkan pertama kali di Oi Ule (Pantai Ule sekarang) dalam
rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Lenggo Melayu juga dalam
bahasa Bima disebut Lenggo Mone karena dibawakan oleh 4 orang remaja pria.

Terinspirasi dari gerakan Lenggo Melayu, setahun kemudian tepatnya pada
tahun 1071 H, Sultan Abdul Khair Sirajuddin menciptakan Lenggo Mbojo yang
diperankan oleh 4 orang penari perempuan. Lenggo Mbojo juga disebut Lenggo
Siwe. Nah, jadilah perpaduan Lenggo Melayu dan Lenggo Mbojo yang pada
perkembangan selanjutnya dikenal dengan Lenggo UA PUA. Tarian Lenggo
selalu dipertunjukkan pada saat Upacara Adat Hanta UA PUA terutama pada saat
rombongan penghulu Melayu mamasuki pelataran Istana.
Kesenian lainya yang tak kalah unik adalah nyanyian daerah Bima yang
memiliki cir khas tersendiri. Salah satu seni budaya Mbojo yang merupakan ajang
hiburan masyarakat tempo dulu adalah Rawa Mbojo. Seni ini adalah salah satu
media penyampaian pesan dan nasehat yang disuguhkan terutama pada malam
hari saat-saat penen sambil memasukkan padi di lumbung. Senandung Rawa
Mbojo yang di-iringi gesekan Biola berpadu dengan syair dan pantun yang penuh
petuah adalah pelepasan lelah dan pembeli semangat kepada warga yang
melakukan aktifitas di tiap-tiap rumah. Sebagai selingan, dihadirkan pula seorang
pawang cerita yang membawakan dongeng-dongeng yang menarik dan penuh
makna kehidupan.
Syair dan senandung Rawa Mbojo didominasi pantun khas Bima yang
berisi nasehat dan petuah, kadang pula jenaka dan menggelitik. Ini adalah sebuah
warisan budaya tutur yang tak ternilai unuk generasi. Dalam Rawa Mbojo terdapat
beragam lirik yang dikenal dengan istilah Ntoko. Ada Ntoko Tambora, Ntoko
Lopi Penge, dan Ntoko lainnya. Tiap Ntoko memiliki khas masing-masing.
Misalnya Ntoko Tambora dilantunkan dalam syair dan irama yang mengambarkan
kemegahan alam. Ntoko Lopi Penge mengambarkan suasana laut dan gelombang.
Syair dan pantun yang dilantunkan pun dikemukakan secara spontan sesuai
keadaan. Itulah kelebihan dari para pelantun Rawa Mbojo. Meskipun tidak bisa
membaca dan menulis, namun mereka sangat piawai melantunkannya secara
spontanitas.
Bila anda berkunjung ke daerah Bima, anda akan disajikan makanan yang
tidak banyak menggunakan bumbu rempah-rempah dalam makanannya. Terdapat
banyak camilan dan minuman yang tidak akan anda temuai di daerah manapun
selain di Kota Bima. Beberapa jenis penganan Bima banyak dipengaruhi oleh
citarasa melayu, manis bersantan, dan banyak juga kue kering diantaranya;
Pangaha bunga ( flower cake), merupakan jenis kue kering yang berbentuk seperti
bunga, makanya dinamakan pangaha bunga yang dalam terjemahannya disebut
kue bunga. Bingka dolu, merupakan jajanan basah yang bahan utamanya terbuat
dari tepung beras dan santan kelapa. Kahangga,merupakan jajanan yangs sering
disajikan dalam acara kumpul keluarga, teksturnya guring dan krenyes membuat
makanan ini banyak digemari oleh anak-anak. Namun jajanan ini jarang ditemui
di pasar-pasar, karena pembuatannya yang cukup rumit mebuat kue ini memilii

harga yang relatif lebih mahal dari jenis panganan yang lain. Tamu
sinci,merupakan makanan ringan yang berbentuk seperti cincin, enak dijdikan
camilan.
Terdapat minuman khas bima yang disebut-sebut sebagai kratingdaeng
nya Bima, yaitu Mina sarua, minuman yang kaya akan rempah-rempah berkhasiat,
berguna untuk penambah stamina dan memulihkan kesegaran badan. Bahan utama
yang terdiri dari tape beras dan air rebusan rempah-rempah beserta gula merah.
Kemudian makan sehari-hari pun tak kalah uniknya, yang pastinya hanya
terdapat di daerah bima saja, seperti ; Utambeca Saronco Wua Parongge yaitu
dalam terjemahanya sayur asem buah daun kelor. Sayur ini Sangat banyak
diminati, anda tidak akan menemukan yang satu ini di daerah manapun. Lalu Tota
fo’o (irisan mangga muda). Ini adalah makanan pelengkap, biasanya ditemani
dengan ikan bakar. Kemudian ada Sepi tumis (ebi tumis). Merupakan sambal,
makanan pelengkap atau pengganti ikan bila hasil tangkapan ikan nelayan sedikit
dan menyebabkan harga ikan mahal. Jadi sepi merupakan lauk alternatif . sepi
bisa dinikmati bersama timun dan torong muda yang mentah, bila anda suka
tambahkan daun kemangi akan mempersedap tumis sepi. Sepi juga tahan lama,
dapat disimpan hingga 1 minggu.
Pengembangan Budaya Dan Kuliner Khas
Pengembangan budaya dan kuliner khas dapat dilakukan dengan beberapa
cara. Untuk tetap melestarikan sekaligus mengembangkan budaya daerah dapat
dilakukan dengan membangun sangkar seni sebagai wadah menampung aspirasi
dari kesenian. Terdapat beberapa tempat yang bisa dijadikan sebagai tempat
sanggar seni yang bisa dikembangkan oleh pemerintah Kota Bima. Dengan begitu
akan dengan mudah merekrut generasi-generasi muda yang bisa melanjutkan dan
meneruskan kesenian daerah. Dengan mengadakan kontes lomba kesenian daerah
pada setiap perayaan hari-hari besar dapat meningkatkan minat dan partisipasi
masyarakat untuk turut serta dalam acara tersebut. Ada pula keuntungan lainya
dengan membangun sanggar seni ini kita dapat menarik wisatawan untuk
mempertunjukannya. Baju daerah Bima biasa disebut baju Bodok yang sering
digunakan dalam acara tradisional.
Untuk pengembangan kuliner khas, di daerah Bima terdapat pasar
tradisional yang khusus menjual jajan atau pangan ringan sebagai buah tangna.
Namun pasar itu belum cukup memadai dan kurang menarik minat pembeli
karena lingkungan yang ditempati dirasa tidak begitu bersih. Sehingga banyak
pembeli yang mau membeli ditempat tersebut, menyebabkan banyaknya penjual
jajanan tradisional semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Karena semkin
lama makanan tradisional ini semakin sedikit peminantnya, banyak anak-anak
zaman sekarang yang lebih tertarik pada cake seperti brownis, cup cake,dll,

membuat penghasian para penjual jajanan tradisional ini terus berkurang. Andil
dan kerjasama masyarakat beserta pemerintah dibutuhkan untuk membangun
kembali kuliner khas daerah Bima. Pemerintah bisa saja membangun kembali
pasar jajanan tradisional dengan keadaan yang lebih baik sehingga
membangkitkan usaha kecil menengah yang ada di daerah bima.
Sesekali diadakan lomba dan pameran makanan tradisional uantuk
memperkenalkan kuliner daerah Biama. Perlunya perhatian khusus dari dinas
KOPARINDAG terhadap pengusaha kecil yang mempertahankan aset daerah.
Bidang Pertanian & Perkebunan
Hasil pertanian yang potensial di daerah bima meliputi ; padi, jagung,
kacang kedelai,bawang merah, sawo,groso sirsak, srikaya dan kelapa. Yang paling
diminati petani adalah bawang merah, karena memberikan keuntungan yang besar
dengan harga jual yang lumayan tinggi. Selanjutnya padi yang merupakan sumber
makanan pokok. Di daerah bima juga terdapat kebun kopi yang sedang
dibudidayakan oleh pemerintah dan masyarakat setempat. Luas area yang beriburibu hektare dibawah kaki gunung tambora merupakan tempat budidaya kebun
kopi yang baru dimulai sekitar 5 tahun yang lalu. Terdapat pula pembudidayaan
rumput laut di kecamatan sape-lambu yang diprogramkan oleh pemerintah pada
tahun 2014 lalu. Di daerah Bima terdapat kawasan hutan yang luas, namun seiring
berjalanya waktu lahan hutan semakin berkurang karena masyarakat membuka
lahan perkebunan uantuk mendapatkan keuntungan. Hingga pemerintah pun
menetapkan area hutan homogen yang dimana jenis pohon yang ditanam hanyalah
jenis pohon jati.
Bantuan dari pemerintah setempat mengenai bidang pertanian dan
perkebunan sudah sangat baik. Adanya wisata kebun kopi seluas berpuluh-puluh
hektar menjadi bukti nyata perhatian pemerintah terhadap bidang pertanian dan
perkebunan. Bantuan pupuk dan bibit-bibit unggul terus saja disalurkan ke petanipetani seluruh daerah Bima. Ini dikarenkan pemerintah dapat melihat potensi yang
cukup besar dalam bidang pertanian dan perkebunan di Kota Bima. Namun
sayangnya hasil pertanian di Kota Bima belum banyak yang diekspor ke luar
daerah. Karena masih kalah saing dalam kualitas tahan lama hasil pertaniannya
dengan daerah-daerha lain. Perlunya riset khusus untuk membantu petani di
Daerah Bima agar menjadi petani yang moderen.
Bidang Pertambangan
Menurut hasil penelitian di daerah bima terdapat banyak sumber pasir
besi, marmer dan biji besi. Terdapat dua lokasi perusahaan tambang di Daerah
Bima yaitu tambang pasir di kecamatan Sape dan di kecamatan Wera. Namun
masih ada juga sumber pasir besi lainya di daerah Bima yang belum dijamah.

Sulitnya bernegosiasi dan mendapatkan izin dari masyarakat setempat adalah
kendala besar yang sedang dihadapi oleh pemerintah kota maupun perusahaan
yang akan menggali SDA tersebut. Menghadapi masyarakat yang sangat premitif
dengan wawasan yang terbatas membuat persoalan ini semakin runyam dan
beralarut-larut tanpa penyelesaian. Masyarakat setempat yang tidak mau
memberikan izin kepada para penambang disebabkan karena kekhawatiran
masyarakat akan rusaknya lingkungan mereka. Namun bila keadaan seperti ini
terus berlanjut maka daerah kota bima pun tidak akan maju dan berkembang.
Seharusnya disini pihak pemerintahlah yang memliki andil besar dalam
menyelesaikan masalah ini. Memberikan soslusi terbaik bagi masyarakat,
lingkungan, daerah , dan perusahaan tersebut. Sumber daya alam ini dapat
memberikan pendapatan kepada daerah hingga dapat menunjang infrastruktur
daerah tersebut. Di daerah bima juga terdapat PLN bertenaga uap. Ini sudah
dikembangkan dan menghasilkan potensi listrik yang memadai hingga ke plosokplosok daerah terpencil. Keuntungan dari pembangunan PLN bertenaga uap ini
sangat banyak, diantaranya daerah kami dapat mengurangi konsumsi bahan bakar
minyak. Sumber tenaga panas juga bisa ditemukan di daerah bima, karena
terdapat dua gunung berapi yang aktif yaitu Gunung Tambora Dan Sangiang yang
letaknya ditengah lautan.
Dinas pertambangan Daerah Bima menemukan beberapa hasil batu
tambang seperti batu gamping, oker, bijih besi, andesit, kuarsa kristalin, perlit
pancawarna, urat marmer, basilisied wood. Jenis batuan yang paling banyak
ditemukan di Kabupaten Bima adalah batu gamping dan marmer. Kedua jenis batu
tersebut kemudian diklasifikasi lagi ke dalam kriteria yang lebih spesifik sesuai
warna dan komposisi batuan.Dari berbagai jenis batu tersebut, beberapa
diantaranya dapat dimanfaatkan sebagai batu akik. Batu-batu itu memiliki
berbagai macam warna yang menarik seperti putih kristal, hijau lumut, merah
darah, hitam kristal, kuning dan cokelat.

PENUTUP
Daerah Bima merupakan salah satu daerah yang bisa disebut daerah
tertinggal. Namun bukan berarti bahwa Daerah Bima tidak memiliki potensi untuk
berkembang dan menjadi daerah maju. Seiring jalanya waktu banyak anak
pribumi Bima yang akan memajukan dan mengembangkan semua sumber daya
yang ada di daerah bima. Mengenalkan kepada seluruh nusantara bahwa inilah
daerah bima. Penuh pesona dan keunikan serta ciri khas tersendiri. Optimalisasi
sumber daya yang kini diperlukan untuk memajukan Daerah Bima. Hasil alam
yang berlimpah ruah akan membuka peluang Daerah Bima untuk terus maju.
Banyak cagar budaya yang harus dijaga dan dirawat untuk mempertahankan
warisan leluhur. Menjadi prinsip utama bagi generasi muda pribumi yang akan

bertanggung jawab dalam mengolah daerah bima kedepannya agar tidak
mengabaikan lingkungan serta tetap menjaga kelestariannya.
DAFTAR RUJUKAN
Anonymous,8 Mei 2015. Pariwisata (Http://Bimakota.Go.Id/), Diakses 20 Mei
2015)
Anonymous, 30 Juli 2014. Kota Bima (Http://Id.Wikipedia.Org) , Diakses 20 Mei
2015)
Rudi Hartono, 12 November 2012.Arti Tombolo
(Http://Gurugeobandung.Blogspot.Com, Diakses 23 Mei 2015)
Anonymous, Februari 15, 2010. Pulau Kambing, Harta Karun Yang
Belum Tergali (https://sarangge.wordpress.com , diakses 23 mei 2015)
Kabar Rakyat, 27 Februari 201. Konflik Pertambangan Masih Membayangi Bima
(http://www.berdikarionline.com/, diakses 28 mei 2015)

Intan Primadewati , 14 november 2012. Bajo Pulo, Bagai Perawan Tak Terjamah
dari NTB (http://travel.detik.com/ ,diakses 23 mei 2015 )
Nur Khafifah, 7 Juli 2015. Tim Geologi Ekspedisi NKRI Kumpulkan 33 Jenis
Batuan, Termasuk Batu Akik (Http://News.Detik.Com, Diakses 31 Mei 2015)