global warming pemanasan global telaah

I.

Essai
Jawablah soal di bawah ini dengan benar.

1. Apakah persamaan dan perbedaan efek rumah kaca dan pemanasan global?
Jawab:
Efek rumah kaca adalah pemantulan panas rumah kaca yg digunakan untuk menanam sayuran ke
atmosfer bumi sehingga berefek pada meningkatnya suhu dipermukaan bumi.
Sedangkan pemanasan global adalah meningkatnya suhu dipermukaan bumi yang disebabkan
oleh semakin tipisnya lapisan ozon. sehingga menyebabkan es di kutub mencair dan
meningkatkan volume permukaan air laut.
Karena kedua kejadian tersebut (Efek rumah kaca dan pemanasan global) terjadilah perubahan
iklim dimana iklim regional seperti pola curah hujan, penguapan, pembentukan awan akan
berubah sehingga berefek pada terjadinya musim pancaroba.
2. Mengapa karbon dioksida yang merupakan senyawa alami dari atmosfer yang tak beracun
disebut sebagai salah satu “gas rumah kaca”?
Jawab :
Kadar alami karbon dioksida di atmosfer ini, dikendalikan oleh interaksi yang berlangsung antara
atmosfer, lautan dan biospher, yang dikenal sebagai daur geokimia karbon. Aktifitas manusia
yang melepaskan karbon berlebihan, telah mengganggu daur karbon ini. Akibatnya kadar

karbondioksida di atmosfer bertambah tinggi, yang selanjutnya meningkatkan efek rumah kaca
tersebut
3. Apa saja yang termasuk gas rumah kaca? Gas apakah yang bertanggung jawab untuk terjadinya
efek rumah kaca?
Jawab :
Gas yang termasuk gas rumah kaca adalah
a. CO2 (karbon dioksida)
b. CH4 (metana)
c. N2O (nitrogen oksida)
d. HCFC (Hydrochloroflourocarbon)
e. CFC (Klorofluorokarbon)
f. H2O (uap air)

4. Apakah kurva keeling itu? Apa yang ingin ditunjukkan oelh kurva ini?
Jawab :

Kurva Keeling membantu membatasi debat berkepanjangan perubahan iklim dengan fakta yang
sangat nyata; berkat Keeling, semua orang setuju CO2 meningkat. Fakta lain: suhu Bumi juga
meningkat. Suhu rata-rata permukaan Bumi, dikumpulkan dari ribuan lokasi di darat dan laut,
meningkat 0,74 derajat Celsius dalam seabad terakhir. Tiga perempat kenaikan itu terjadi pada

tiga dasawarsa terakhir; 11 dari 12 tahun terpanas terjadi sejak 1995. “Pemanasan sistem iklim
tak diragukan lagi,” simpul Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)—beranggotakan
ratusan pakar ilmu bumi terkemuka. Dalam Fourth Assessment Report tahun lalu, mereka
menyatakan lebih dari 90 persen yakin, pemanasan kini disebabkan peningkatan gas rumah kaca,
terutama CO2.
5. Apa yang dimaksud pemanasan global dan apa penyebab terjadinya?
Jawab :
pengertian pemanasan global (global warming) adalah peristiwa peningkatan suhu rata rata di
atmosfer, laut dan daratan bumi.
Penyebab global warming:
1. Emisi bahan bakar fosil pada kendaraan dan pabrik pabrik yang menumpuk di atmosfer
Emisi bahan bakar fosil dari mesin mesin seperti CO2, CO, dan gas gas lain termasuk timbal
dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca di lingkungan, sehingga suhu sekitar akan naik
dan selanjutnya akan mempengaruhi suhu global (terjadinya pemanasan global).
2. Bahan buangan CFC
CFC pengisi kulkas jaman dulu dan cat semprot cukup berbahaya untuk atmosfer. Dulu kulkas
yang rusak dibiarkan begitu saja, dibuang di TPA tanpa dibongkar oleh orang yang tau. Gas CFC
yang pecah keluar kelingkungan dapat sangat parah merusak lapisan ozon pada atmosfer.
Rusaknya lapisan ozon ini akan mengakibatkan suhu sinar matahari dan intensitas cahaya yang
masuk sangat tinggi, hal ini sangat jelas juga menjadi salah satu penyebab utama naiknya suhu

global.
3. Efek rumah kaca
4. Daerah Hijau Berkurang
Hutan khususnya di hutan tropis merupakan kunci utama dalam menangani pemanasan global
dan efek rumah kaca yang terjadi. Akan tetapi, semakin bertambahnya manusia, kebutuhan
sandang pangan dan tempat tinggal semakin meningkat. Manusia menggeser hutan untuk tempat
tinggalnya. Ini seperti terjadi pneumonia kepada dunia. Bernapas jadi sulit untuk bumi.
5. Polusi Metana
Polusi metana sering dan banyak terjadi pada daerah pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Polusi tersebut, dapat muncul karena memang bahan organik yang ada akan menyebabkan
munculnya gas gas metana yang akan naik kelingkungan dan bergabung di atmosfer.

Hal ini akan mengakibatkan efek rumah kaca. Selanjutnya jelas, bila dibiarkan terus begitu, akan
terjadi peningkatan suhu global.
6. Pengrusakan hutan
Manusia tidak hanya menggeser hutan akan kebutuhannya, akan tetapi mereka juga merusak
hutan untuk alasan yang bukan kebutuhan utama mereka.
7. Pembakaran sampah dan buang sampah sembarangan
Pembakaran sampah yang seharusnya tidak dibakar juga dapat menjadi salah satu penyebab efek
rumah kaca dan juga pemanasan global terjadi. Sampah yang bagusnya ditanam, malah dibakar

akan menyebabkan penumpukan CO2 dan sedikit CO di udara yang dapat menyebabkan
peningkatan suhu global / pemanasan global (global warming).

6. Mengapa usaha rebosiasi hutan dapat mengurangi pemanasan global?
Jawab:
Reboisasi adalah penanaman kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul). Reboisasi
berguna untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan menyerap polusi dan debu dari
udara, membangun kembali habitat dan ekosistem alam, mencegah pemanasan global dengan
menangkap karbon dioksida dari udara. Hutan menyerap CO2 dan mengubahnya menjadi
oksigen.jika hutan gundul maka hilangnya factor penyerap gas rumah kaca karbon dioksida di
atmosfer.
7. Bagaimana usaha mempercepat pengembangan pemakaian energy listrik terbarukan dapat
menghentikan pemanasan global?
Jawab :
salah satu solusinya adalah dengan pemanfaatan air sebagai sumber pembangkit listrik. Karena
bisa mendapat keuntungan yang banyak dari air.
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bisa berusia sangat panjang sekitar 50-100 tahun, dimana
ini merupakan hal yang baik.
Harus ada bantuan dari pemerintah, contohnya berupa mempermudah izin usaha pembangunan
PLTA, dan pemerintah mendorong kebijakan-kebijakan dan regulasi dalam pemanfaatan energi

air, seperti air terjun dan sungai untuk pembangkit listrik.
Solusi lainnya, PLTU dan pembangkit-pembangkit listrik lainnya yang tidak menggunakan bahan
bakar minyak. Karena bahan bakar minyak dapat menimbulkan polusi CO2 yang menjadi
pengaruh terbesar pemanasan global
8. Bagaimana pemanasan global dapat menyebabkan penigkatan permukaan air laut?
Jawab:
karena pemanasan global menyebabkan suhu bumi naik sehingga kutub utara dan selatan sdikit
demi sdikit mencair...dan menyebabkan peningkatan level permukaan air laut.

9. Bagaimanakah pengaruh pemanasan global terhadap kesehatan manusia?
Jawab: .
Pemanasan global tak hanya berdampak serius pada lingkungan manusia di bumi namun juga terhadap kesehatan.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam pertemuan tahunan di Genewa mengatakan bahwa berbagai penyakit infeksi
yang timbul diidentifikasi terkait dengan perubahan lingkungan hidup yang drastis. Kerusakan hutan, perluasan kota,
pembukaan lahan untuk pertanian, pertambangan, serta kerusakan ekosistem di kawasan pesisir memicu munculnya
patogen lama maupun baru. Berbagai penyakit yang ditimbulkan parasit juga meningkat terutama di wilayah yang
sering mengalami kekeringan dan banjir.


Malnutrisi mengakibatkan kematian 3,7 juta jiwa per tahun, diare mengakibatkan kematian 1,9 juta jiwa,

dan malaria mengakibatkan kematian 0,9 juta jiwa.



Suhu yang lebih panas juga berpengaruh pada produksi makanan, ketersediaan air dan penyebaran
vektor penyakit. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa pemanasan global (global warming)
akan banyak berdampak bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Perubahan temperatur dan curah hujan
yang ditimbulkan memberikan kesempatan berbagai macam virus dan bakteri penyakit tumbuh lebih luas. WHO
mengatakan, selain virus dan bakteri penyakit berkembang pesat, secara tidak langsung pemanasan global juga
dapat menimbulkan kekeringan maupun banjir.



Kekeringan mengakibatkan penurunan status gizi masyarakat karena panen yang terganggu, Banjir
menyebabkan meluasnya penyakit diare serta Leptospirosis.



Kebakaran hutan, dapat mengusik ekosistem bumi, menghasilkan gas-gas rumah kaca yang
menimbulkan pemanasan global. Sedangkan asap hitamnya menganggu secara langsung kehidupan manusia,

Asap yang mengandung debu halus dan berbagai oksida karbon itu menyebabkan gangguan pernapasan dan
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), mulai asma, bronkhitis hingga penyakit paru obstruktif kronis (COPD).
Asap tersebut juga membawa racun dioksin yang bisa menimbulkan kanker paru dan gangguan kehamilan serta
kemandulan pada wanita.



Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne
diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian
Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan
adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri,
plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adalah organisme tersebut. Selain itu
bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah
dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini juga akan berdampak perubahan iklim (Climate
change)yang bisa berdampak kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang /
kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)



Dampak pemanasan global juga mempengaruhi penipisan ozone antara lain meningkatnya intensitas

sinar ultra violet yang mencapai permukaan bumi menyebabkan gangguan terhadap kesehatan, seperti kanker
kulit, katarak, penurunan daya tahan tubuh, dan pertumbuhan mutasi genetik., memperburuk penyakit-penyakit
umum Asma dan alergi Meningkatkan kasus-kasus kardiovaskular, kematian yang disebabkan penyakit jantung
dan stroke serta gangguan jantung dan pembuluh darah

2. Pemanasan global juga menyebabkan musim penyerbukan berlangsung lebih lama sehingga meningkatkan resiko
munculnya penyakit yang ditimbulkan oleh kutu di wilayah Eropa Utara. Peyakit lain yang teridentifikasi adalah lyme,
yang disebabkan oleh semacam bakteri di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Gejalanya berupa sakit kepala, kejang,
dan nyeri sendi. Penyakit itu berpindah melalui gigitan sejenis kutu rusa yang yang telah terinfeksi lyme. Bakteri yang
sama juga benyek ditemukan pada tikus. Dampak lain yang terasa adalah nyamuk-nyamuk semakin berkembang
biak erutama di Afrika dan Asia. Dua penyakit serius akibat gigitan nyamuk, yaitu malaria dan demam berdarah
dengue, sangat sensitif terhadap perubahan iklim. Di Indonesia kita sudah merasakannya langsung, yakni tingginya
angka korban yang menderita demam berdarah.

Pemanasan global mengakibatkan siklus perkawinan dan pertumbuhan nyamuk dari telur menjadi larva dan nyamuk
dewasa akan dipersingkat, sehingga jumlah populasi akan cepat sekali naik. Tentang keterkaitan pemanasan global
dengan peningkatan vektor demam berdarah ini dapat dijelaskan sebagai berikut :


Udara panas dan lembab itu paling cocok buat nyamuk malaria (Anopheles), dan nyamuk demam

berdarah (Aedes aegypti). Dulu, jenis kedua nyamuk penebar maut ini lebih sering muncul di musim pancaroba,
transisi antara musim hujan dan kemarau.



Kini rentang waktu serangan kedua serangga itu hampir di sepanjang tahun. Udara panas dan lembab
berlangsung sepanjang tahun, ditambah dengan sanitasi buruk yang selalu menyediakan genangan air bening
untuk mereka bertelur. Maka, kini virus malaria yang dibawa Anopheles dan virus dengue yang dibawa nyamuk
Aedes aegypti dapat menyerang sewaktu-waktu secara ganas.



Akibat pemanasan global, siklus inkubasi ekstrinsik virus penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) di
tubuh nyamuk Aedes aegyti dan siklus inkubasi ekstrinsik virus penyebab Malaria di tubuh nyamuk Anopheles
menjadi lebih pendek dan Masa inkubasi kuman lebih singkat. Populasi mereka lebih mudah meledak. Akibatnya,
kasus demam berdarah lebih mudah meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.



Karena itu, upaya pencegahan penyakit harus dilakukan secara menyeluruh. Tidak hanya menangani

penyakitnya saja, tetapi "Faktor lingkungan fisik dan biologis harus pula dikendalikan dengan cara memodifikasi
lingkungan agar vektor malaria dan demam berdarah tak bisa berkembang biak,“

3.

WHO juga menyebutkan ancaman lain dari meningkatnya suhu rata-rata global, yakni penyakit yang menyerang
saluran pernapasan. "Gelombang panas menyebabkan jumlah materi dan debu di udara meningkat," kata Bettina
Menne, anggota WHO divisi Eropa. Suhu udara yang semakin hangat juga membawa penyakit alergi. Kenaikan
permukaan air laut akan mengakibatkan banjir dan erosi, terutama di kawasan pesisir, dan mencemari sumbersumber air bersih. Akibatnya adalah wabah kolera dan malaria di negara miskin. Wilayah di Asia selatan, terutama
Bangladesh disebut sebagai wilayah yang paling rawan karena berada di dataran rendah dan sering mengalami
banjir. Mencairnya puncak es Himalaya, luasnya daerah gurun pasir dan wilayah pesisir pantai yang tercemar
merupakan sarana penularan penyakit, hal ini juga menyebabkan angka kekurangan gizi pada anak-anak. (Article
source : Reuters).
Ada 35 jenis penyakit infeksi baru yang timbul akibat perubahan iklim, diantaranya ebola, flu burung, dll penyakit
hewan yang dapat menular kepada manusia. Penyakit yang paling rentan terjadi di Indonesia, menurut adalah
penyakit degeneratif dan penyakit menular. Hal ini dapat dengan cepat berkembang pada masyarakat yang kondisi
gizi kurang baik dan kondisi kesehatan lingkungan yang kurang memadai. (Dr. Wan Alkadri, Msc.)

4.


10. Apa saja pengaruh pemanasan global?
Jawab:
1. Peningkatan permukaan laut
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volume
air laun juga akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan
mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, sehingga lebih memperbanyak volume
air di laut. Haltersebutlah yang melatarbelakangi tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat
10 - 25 cm selama abad ke-20 (1900-1999), kemudian para ilmuwan juga memprediksi peningkatan
permukaan air laut lebih lanjut sebesar 9 - 88 cm pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi kehidupan di negara yang memiliki banyak
pantai. Kenaikan muka air laut sebesar 100 cm saja akan menenggelamkan 17,5% daerah
Bangladesh, 6% daerah Belanda, dan berbagai wilayah lainnya termasuk indonesia. Saat tinggi
lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara
kaya akan menghabiskan banyak dana untuk melindungi daerah pantai mereka, sedangkan negaranegara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi warganya ke daerah yang lebih tinggi.
2. Mencairnya es yang berada di kutub utara dan kutub selatan Bumi

Salah satu dampak pemanasan global adalah mencairnya es yang berada di kutub utara dan juga
kutub selatan Bumi. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa kutub utara dan kutub selatan Bumi
adalah berupa es. Es yang berada di area kutub bumi volumenya sangatlah besar, Data terakhir
memperlihatkan bahwa es di Kutub Selatan (Antartika) mulai menyusut sebanyak 160 miliar ton
setiap tahunnya. Es sebanyak itu meleleh dan turut menaikkan volume air laut, Perkiraan ini didapat
atas bantuan kapal luar angkasa Cryosat milik Eropa.
3. Banyaknya daratan yang tenggelam
Pemanasan global pada akhirnya akan mengakibatkan dampak berupa tenggelamnya daratan
(terutama daerah pantai) yang ada di Bumi. Hal ini menyebabkan banyak pulau-pulau kecil dan juga
daratan yang berada di pesisir pantai akan menghilang. Hilangnya pulau-pulau kecil dan daratan di
pesisir pantai tidak lepas dari 2 dampak pemanasan global yang sudah dijelaskan sebelumnya,
yakni naiknya permukaan air laut dan Mencairnya es yang berada di kutub utara dan kutub selatan
Bumi.
Mencairnya es di kutub sehingga menambah volume air laut dan mengakibatkan permukaan air laut
naik akan mengikis garis permukaan pada pantai dan menggerus wilayah daratan yang bebas dari
air. Akibatnya banyak pulau kecil yang akan tenggelam karena permukaannya tertutup oleh air.
4. Iklim mulai tidak stabil
Para ilmuwan memprediksi bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan
Bumi utara akan memanas lebih dari bagian-bagian lain di Bumi. Daerah-daerah yang awalnya
mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah
subtropis, bagian yang dislimuti salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Suhu
pada musim dingin dan malam hari cenderung untuk meningkat. Musim tanam juga akan lebih lama
di beberapa area.
Daerah yang hangat akan menjadi lebih lembap hal tersebut disebabkan karena lebih banyak air
yang menguap dari lautan. Namun para ilmuwan belum yakin apakah kelembapan tersebut akan
menurunkan atau meningkatkan pemanasan yang lebih dalam. Hal itu disebabkan karena uap air
merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada
atmosfer. Namun uap air yang lebih banyak juga akan membuat awan yang lebih banyak, sehingga
akan memantulkan cahaya Matahari kembali ke angkasa luar yang selanjutnya akan menurunkan
proses pemanasan (lihat siklus air).
Ketidak stabilan iklim juga akan tercermin dari badai yang akan muncul lebih sering. Selain itu, air
akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya sejumlah daerah akan menjadi lebih kering dari
sebelumnya. Angin akan bertiup semakin kencang dan dimungkinkan dengan pola yang berbeda.
Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih
besar. Pola cuaca juga menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem. Contoh dampak pemanasan
global yaitu pada bulan juni yang seharusnya sudah berada dalam musim panas atau kering, tetapi
yang terjadi tingkat curah hujan masih cukup tinggi.
5. Produksi pertanian menjadi menurun
Akibat lain yang akan dirasakan dari pemanasan global ialah menurunnya produksi pertanian. Hal
ini tidak terlepas dari dampak pemanasan global yang membuat iklim tidak stabil. Tidak stabilnya
iklim akan membuat lamanya musim hujan dan kemarau menjadi sulit diprediksi.
Lama tidaknya curah hujan ini akan mengganggu produksi pertanian yang ada. Misalnya di Bagian
Selatan Kanada, ketidakstabilan iklim membuat musim hujan di Kanada lebih lama dibanding
biasanya hal tersebut menyebabkan lebih lamanya masa tanam. Sehingga produksi pertanian di
Bagian Selatan Kanada akan menjadi lebih maksimal karena masa tanam yang lebih panjang.

Namun dibelahan bumi lain misalnya di benua Afrika, akan mengalami masa kekeringan dan musim
tanam yang lebih singkat. Sehingga hal ini akan menyebabkan produksi pertanian menjadi turun.
6. Dampak Sosial, Ekonomi dan Politik
Dampak lainnya yang akan dirasakan akibat pemanasan global terjadi pada sektor sosial, ekonomi
dan politik. Kebakaran hutan, banjir dan becana angin topan, membawa kerugian yang sangat besar
bagi negara. Bencana-bencana ini memunculkan dampak sosial seperti perubahan mata
pencaharian penduduk terutama di daerah pertanian, hal tersebut karena perubahan iklim
menyebabkan kurangnya masa panen. Karena berkurangnya masa panen hasil panen pun menjadi
berkurang sehingga para petani mencari mata pencaharian lain yang tidak tergantung pada iklim,
sehingga menimbulakan terjadinya urbanisasi besar-besaran.
7. Topan Siklon Tropis
Topan siklon tropis merupakan salah satu dari akibat pemanasan global. Menurut Jan Egeland
Koordinator Bantuan PBB, mengatakan bahwa topan yang telah terjadi sejak tahun 1960 dan
merusak kehidupan orang Amerika ini, merupakan akibat pemanasan global. Pernyataan ini
diperkuat beberapa ilmuwan lainnya yang mengatakan bahwa topan siklon tropis terbentuk akibat
gejolak di atas laut diakibatkan oleh kenaikan temperatur yang merupakan dampak pemanasan
global.
8. Berkurangnya Sumber Daya Air
Akibat pemanasan global yang berikutnya ialah berkurangnya persediaan sumber daya air.
Perubahan suhu yang terjadi akibat perubahan iklim dapat menyebabkan perubahan curah hujan
serta menyebabkan pergeseran vegetasi di daerah hulu sungai. Hal tersebut kemudian
mempengaruhi ketersediaan air dan limpasan permukaan air tanah.
9. Menipisnya lapisan ozon
Pemanasan global juga akan menyebabkan masalah yang sangat serius yaitu menipisnya lapisan
ozon yang menyelimuti Bumi. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa lapisan ozon
sangatlah penting keberadaannya di Bumi karena dapat melindungi Bumi dari berbagai macam
ancaman buruk, seperti menyaring sinar ultraviolet yang akan masuk ke permukaan Bumi sehingga
tidak langsung menyinari permukaan Bumi dan memberikan berbagai dampak penyakit. Lapisan
Ozon sendiri adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 - 48 km di atas permukaan Bumi yang
mengandung molekul-molekul ozon.

Pemanasan global yang membuat suhu rata-rata Bumi menjadi naik ini akan menyebabkan lapisan
ozon menjadi tipis dan bahkan berlubang. Apabila lapisan ozon berlubang maka berbagai macam
ancaman yang membahayakan akan masuk ke Bumi. Hal ini berarti lapisan ozon tidak dapat
menjalankan fungsinya dengan baik. Dan ketika lapisan ozon tidak berfungsi dengan baik, maka
Bumi akan mendapatkan banyak kerugian akibat menipisnya lapisan ozon tersebut. Salah satu
dampak buruk dari menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer adalah dapat menyebabkan
meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu,
memengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, serta meningkatnya
karbondioksida akibat berkurangnya tanaman dan plankton.
10. Terjadinya perubahan pola hidup binatang dan juga tumbuhan
Dampak berikutnya dari pemanasan global ialah terjadinya perubahan pola hidup binatang dan juga
tumbuhan. Bagian bumi yang mengalami kenaikan suhu rata-rata (terutama belahan bumi utara)
mengakibatkan banyak binatang bermigrasi mencari tempat yang lebih dingin (terutama belahan
bumi selatan).

Sehingga menyebabkan daerah yang mempunyai suhu yang lebih dingin cenderung memiliki lebih
banyak hewan. Hal ini juga terjadi pada tumbuhan, Banyak tumbuhan yang mati karena tidak dapat
beradaptasi dengan suhu ditempat nya yang mulai memanas. Hal ini mengakibatkan tumbuhan
mulai tumbuh di tempat-tempat yang baru yang memiliki suhu yang lebih dingin. Kenaikan suhu juga
membuat banyak binatang dan tumbuhan (sebagai produsen pada rantai makanan) yang mati,
sehingga makanan alami yang tersedia pun akan berkurang jumlahnya.
11. Krisis Energi
Karena cuaca yang semakin panas, pengguna alat listrik untuk kebutuhan menetralisir suhu di
dalam rumah, kantor dan ruangan lainnya semakin meningkat. Misalnya kita menggunakan AC dan
kipas angin untuk mendinginkan suhu. Akibatnya, pasokan listrik yang semakin besar dan
seandainya pasokan listrik tidak dapat terpenuhi maka krisis energi menjadi malapetaka baru bagi
umat manusia.
12. Pengaruh Terhadap Kesehatan Manusia
Dampak selanjutnya yang ditimbulkan dari pemanasan global ialah berengaruh buruk terhadap
kesehatan manusia. Akibat pemanasan global terhadap kesehatan manusia misalnya
adalah Meningkatnya kasus alergi dan penyakit pernapasan karena udara yang lebih hangat
memperbanyak polutan, seperti serbuk sari tumbuhan dan spora jamur.
Selain itu pemanasan global juga dapat membantu memperluas penyebaran penyakit. Misalnya
penyakit malaria dan DBD yang semula merupakan penyakit tropis, saat ini telah menyebar ke
daerah subtropis. Hal tersebut disebabkan karena suhu di udara subtropis menjadi lebih hangat
sehingga patogen dapat berkembang biak di daerah subtropis.