UPAYA PENINGKATAN APRESIASI SASTRA PADA

UPAYA PENINGKATAN APRESIASI SASTRA
PADA SISWA DAN MAHASISWA

Judul Buku

: Apresiasi Sastra Disertai Ulasan Kasrya, Prsoses Kreatif,
dan Riwayat Sastrawan
Penulis
: Puji Santosa dan Djamari
Penerbit
: Elmatera, Yogyakarta
Tahun
: 2014
Halaman
: xvi + 232
Ukuran Buku : 14,5 x 21 Cm
Harga
: Rp50.000,00

KATA PENGANTAR PENERBIT


Pembelajaran apresiasi sastra di sekolah dan di perguruan tinggi haruslah dapat
menyenangkan, menghibur, serta menambah wawasan, kreatif, aktif, dan inovatif bagi
siswa, mahasiswa, guru, dan juga pengajarnya sendiri. Pembelajaran apresiasi sastra
yang dapat menyenangkan haruslah mengandung unsur hiburan dan tidak membosankan.

Dengan adanya daya kreatif dan kreativitas itu siswa dan guru dapat melakukan kegiatan
sehari-hari penuh vitalitas hidup, bersemangat, tidak mengenal kata putus asa, bahkan
tampak lebih berseri, dan penuh rasa optimistis. Daya kreatif dan aktif siswa, mahasiswa,
guru, dan pengajar apresiasi sastra dapat menimbulkan daya inovatif, yakni kemampuan
untuk diberdayakan dengan cara selalu mencari hal-hal yang baru, berbeda dari yang
sudah ada, terasa segar, dan cemerlang.
Demikianlah kurang lebih konsep pembelajaran apresiasi sastra yang ditawarkan
dalam buku ini. Apalagi dalam buku ini dilengkapi dengan contoh konkret bentuk apresiasi
sastra terhadap delapan sastrawan terkemuka di Indonesia (Aoh K. Hadimadja, Aryanti,
Dodong Djiwapradja, Hartojo Andangdjaja, Lukman Ali, M. Balfas, Rijono Pratikto, dan
Sindhunata) menjadi materi pembelajaran apresiasi sastra ini. Model ulasan karya sastra
dalam buku ini mengikuti gaya atau formula sorotan yang pernah dilakukan oleh kritikus
sastra H.B. Jassin, yaitu mengulas karya sastra dari seorang sastrawan yang diikuti
dengan kutipan atau nukilan teks sastra yang dibahasnya. Hal ini bertujuan agar pembaca,
siswa atau mahasiswa, dapat mengikuti alur pembahasan karya sastra secara cermat dan

memadai. Selain itu, pembahasan dalam bab-bab sebelumnya juga dilengkapi dengan
riwayat kepengarangan dan proses kreatif dari delapan sastrawan yang menjadi contoh
apresiasi sastra. Memang tentang kedelapan sastrawan yang menjadi contoh model
apresiasi sastra ini pernah dimuat dalam Kakilangit, sisipan majalah sastra Horison, antara
tahun 2000—2012, tentu hal ini tidak mengurangi semangat kreativitas pembelajaran
apresiasi sastra di sekolah dan di perguruan tinggi.
Mengingat betapa pentingnya peran pembelajaran apresiasi sastra di sekolah dan
perguruan tinggi itu, Elmatera Publishing dengan bangga menerbitkan buku kajian ilmiah
bidang sastra ini dan menyajikannya yang terbaik kepada masyarakat. Semoga penerbitan
buku ini dapat menambah khazanah publikasi hasil penelitian dan kritik sastra di Indonesia
sebagai sumbangsih kami kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. Selamat membaca
dan mengapresiasi sajian penerbitan kami ini.
Penerbit Elmatera Publishing

PENGANTAR PENYUNTING AHLI
Salah satu faktor keberhasilan pembelajaran apresiasi sastra di sekolah ditentukan
oleh peranan guru yang profesional dalam menangani bidang garapannya. Guru
memegang peranan utama dalam mencapai keberhasilan pembelajaran apresiasi sastra
di sekolah. Guru pulalah yang harus mampu memotivasi siswanya untuk belajar
membaca, mendengarkan, menonton, dan kemudian berbicara, menulis, mencintai, serta

menghargai cipta sastra. Proses pembelajaran apresiasi sastra yang menyenangkan,
kreatif, dan inovatif itu bermula dari kemampuan persiapan seorang guru menyampaikan
rencana pembelajaran apresiasi sastra di kelas kepada siswanya, kemudian terjadilah
serentetan peristiwa pembelajaran apresiasi sastra yang menyenangkan, kreatif, dan
inovatif itu, seperti, (1) pemilihan materi pembelajaran apresiasi sastra, (2) pemilihan
metode yang sesuai dengan keadaan siswa, (3) kegiatan belajar mengajar apresiasi
sastra yang menyenagkan, kreatif, inovatif, dan (4) evaluasi belajar sebagai indikator
keberhasilan pembelajaran apresiasi sastra.
Agar berhasil melaksanakan pembelajaran apresiasi sastra di sekolah yang
menyenangkan, kreatif, dan inovatif, seorang guru harus mempersiapkan kompetensinya
terlebih dahulu, baik fisik maupun mental. Secara fisik seorang guru yang kompeten
mengajar di depan siswanya harus sehat jasmani dan rohani. Berpenampilan sehat,
cerah, bersih, dan rapi tentu menjadi teladan bagi murid-muridnya. Secara mental seorang
guru yang kompeten mengajar di depan kelas harus menguasai materi ajar, mengusai
kelas, menguasai metode pembelajaran, dan tentu saja dapat menyelami jiwa siswa atau
anak didiknya.
Apa artinya semunya itu? Kompetensi menguasai materi ajar, artinya guru itu
mampu atau dapat mengapresiasi sastra secara baik. Bekal utama dalam pembelajaran
apresiasi sastra adalah mampu menguasai bahan atau materi ajar. Kompeten menguasai
kelas, artinya guru itu mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, kreatif,

inovatif, terkendali, dan dalam keadaan asah, asih, dan asuh. Kompeten menguasai
metode dan kompeten menyelami jiwa anak didiknya, berarti seorang guru harus cakap
dan mampu mencurahkan segala perhatiannya kepada siswa-siswanya agar mereka
merasa mendapat siraman kasih sayang melalui didikan gurunya dengan tulus.
Kurikulum mana pun untuk mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia tentu
mensyaratkan pemilihan bahan atau materi ajar pembelajaran sastra yang sesuai dengan
tingkat usia, kemampuan siswa, dan keadaan anak didik. Hal ini merupakan suatu kebijaksanaan yang disesuaikan dengan kompetensi sekolah masing-masing. Oleh karena itu,
pandai-pandailah seorang guru bahasa Indonesia menentukan dan memilih bahan atau
materi ajar. Bahan atau materi ajar itu dapat diperoleh dari mana saja, asalkan masih

dalam lingkup kompetensi sekolah bersangkutan, misalnya dari (1) buku-buku karya
sastra, buku paket pelajaran bahasa dan sastra Indonesia, buku-buku pengajaran sastra,
atau buku-buku teori dan ktitik sastra; (2) majalah sastra dan budaya, seperti HorisonKakilangit, Kalam, Sastra, Basis; (3) surat kabar yang memuat karya sastra, seperti
Kompas Minggu, Republika, Media Indonesia, Suara Pembaruan; (4) buku-buku antologi
sastra seperti Horison Sastra Indonesia 1, 2, 3, 4 (Editor Taufiq Ismail, dkk.), Kakilangit
Sastra Pelajar (Editor Jamal D. Rahman), Angkatan 66: Prosa dan Puisi (Editor H.B.
Jassin), dan Laut Biru Langit Biru (Editor Ajip Rosidi); dan (5) Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Kamus Ungkapan dan Peribahasa, Kamus Istilah Sastra, dan Ensiklopedia
Sastra Indonesia. Bahan atau materi ajar tersebut dapat diperoleh melalui perpustakaan
sekolah, perpustakaan pemerintah daerah, toko-toko buku, pusat-pusat dokumentasi,

ataupun pasar buku loakan. Apabila materi ajar itu belum tersedia dalam buku paket
pelajaran sekolah (di perpustakaan sekolah), seorang guru harus mencarinya secara
kreatif dan aktif ke tempat-tempat tersebut. Dalam pemilihan bahan ajar ini harus
dipertimbangkan usia anak didik, tema puisi, pengarang, dan tentu saja mutu atau kualitas
karya sastra yang akan dijadikan bahan ajar. Tampaknya buku ini menjawab persoalan
para guru dan pengajar apresiasi sastra dalam memilih dan menentukan bahan ajar
apresiasi sastra.
Atas dasar alasan di atas, saya bangga bertindak sebagai penyunting ahli buku ini,
baik dari sisi teknis bahasa maupun isi kajian yang mendalam tentang betapa pentingnya
peran pembelajaran apresiasi sastra dalam pengembangan sastra di Indonesia. Hasil
penelitian Saudara Puji Santosa dan Djamari ini mampu membuka cakrawala betapa kaya
makna dan luasnya wawasan tentang kiat-kiat mengapresiasi karya sastra yang
menyenangkan, menghibur, menambah wawasan, kreatif, dan inovatif. Buku ini pantas
dibaca khalayak masyarakat Indonesia yang membuka cakrawala tentang kiat-kiat
pembelajaran apresiasi sastra di sekolah dan di perguruan tinggi.
Drs. Dhanu Priyo Prabowo, M.Hum.
Peneliti Utama Bidang Sastra

KATA PENGANTAR PENULIS


Pembelajaran apresiasi sastra yang menyenangkan, menghibur, menambah
wawasan, kreatif, dan inovatif, baik yang diterapkan kepada siswa-siswa sekolah dasar
hingga ke sekolah menengah, maupun yang diterapkan kepada mahasiswa di perguruan
tinggi, akan dapat berjalan seperti apa yang diharapkan bilamana disertai dengan contoh
apresiasi sastra secara konkret, nyata, dan mudah dipahaminya. Bentuk contoh apresiasi

sastra secara konkret itu antara lain adanya teks karya sastra yang berkualitas, seperti
puisi, cerpen, drama, dan novel sebagai materi pembelajaran yang harus dipahami oleh
pembaca (siswa atau mahasiswa), ulasan apresiatif atas teks sastra yang dijadikan materi
pembelajaran, proses kreatif dari sastrawan atau penulis teks, dan tentu akan menambah
wawasan serta melengkapi pemahaman apresiator dengan disajikannya riwayat
kepengarangan sastrawan yang karya sastranya dijadikan materi pembelajaran apresiasi
sastra. Pembelajaran apresiasi sastra dalam buku ini menjadi sesuatu yang bermakna dan
diperlukan oleh siswa dan mahasiswa dengan dihadirkannya secara lengkap dan
memadai atas delapan sastrawan terkemuka di Indonesia (Aoh K. Hadimadja, Aryanti,
Dodong Djiwapradja, Hartojo Andangdjaja, Lukman Ali, M. Balfas, Rijono Pratikto, dan
Sindhunata) menjadi materi pembelajaran sastra ini. Model ulasan karya sastra dalam
buku ini mengikuti gaya atau formula sorotan yang pernah dilakukan oleh kritikus sastra
H.B. Jassin, yaitu mengulas karya sastra dari seorang sastrawan yang diikuti dengan
kutipan atau nukilan teks sastra yang dibahasnya. Hal ini bertujuan agar pembaca, siswa

atau mahasiswa, dapat mengikuti alur pembahasan karya sastra secara cermat dan
memadai. Selain itu, pembahasan dalam bab-bab sebelumnya juga dilengkapi dengan
riwayat kepengarangan dan proses kreatif dari delapan sastrawan yang menjadi contoh
apresiasi sastra. Memang tentang kedelapan sastrawan yang menjadi contoh model
apresiasi sastra ini pernah dimuat dalam Kakilangit, sisipan majalah sastra Horison, antara
tahun 2000—2012. Tentu hal ini tidak mengurangi kualitas materi dan semangat
pembelajaran apresiasi sastra di sekolah dan di perguruan tinggi.
Akhirnya, selamat membaca dan mengapresiasi hasil penelitian sederhana ini.
Tidak ada gading yang tidak retak. Apabila ada kekurangan, sesuatu yang salah dan kilaf,
mohon koreksian, kritik, dan saran perbaikan atas buku ini. Salam dan doa.
Jakarta, 1 Oktober 2014
Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR PENERBIT....................................................................................... v
PENGANTAR PENYUNTING AHLI ................................................................................. vii
KATA PENGANTAR PENULIS ........................................................................................ xi
DAFTAR ISI .................................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Makna Apresiasi Sastra ................................................................................... 1

1.2 Kegiatan Apresiasi Langsung ........................................................................... 5
1.3 Kegiatan Apresiasi Tak Langsung .................................................................... 11
1.4 Tingkat-Tingkat Apresiasi Sastra ...................................................................... 14
1.5 Manfaat Apresiasi Sastra .................................................................................18
BAB II APRESIASI KARYA AOH K. HADIMADJA ............................................................ 23
2.1 Membaca dan Memahami Drama “Lakbok” Aoh K. Hadimadja ........................ 23
2.2 Ulasan Drama “Lakbok” Aoh K. Hadimadja ...................................................... 31
2.3 Proses Kreatif Aoh K. Hadimadja ..................................................................... 36
2.4 Riwayat Kepengarangan Aoh K. Hadimadja .................................................... 40
BAB III APRESIASI KARYA ARYANTI ............................................................................. 47
3.1 Membaca dan Memahami Cerpen “Tabrak Lari” Aryanti .................................. 47
3.2 Ulasan Cerpen “Tabrak Lari” Aryanti ................................................................ 51
3.3 Proses Kreatif Aryanti ....................................................................................... 55
3.4 Riwayat Kepengarangan Aryanti ...................................................................... 60
BAB IV APRESIASI KARYA DODONG DJIWAPRADJA .................................................. 65
4.1 Membaca dan Memahami Puisi-Puisi Dodong Djiwapradja ............................. 65
4.2 Ulasan Puisi-Puisi Dodong Djiwapradja ........................................................... 72
4.3 Proses Kreatif Dodong Djiwapradja ................................................................. 77
4.4 Riwayat Kepengarangan Dodong Djiwapradja ................................................. 81
BAB V APRESIASI KARYA HARTOJO ANDANGDJAJA ................................................. 87

5.1 Membaca dan Memahami Puisi-Puisi Hartojo Andangdjaja ............................. 87
5.2 Ulasan Puisi-Puisi Hartojo Andangdjaja ........................................................... 92
5.3 Proses Kreatif Hartojo Andangdjaja ................................................................. 98
5.4 Riwayat Kepengarangan Hartojo Andangdjaja ................................................. 104

BAB VI APRESIASI KARYA LUKMAN ALI ...................................................................... 111
6.1 Membaca dan Memahami Cerpen “Kepergian” Lukman Ali ............................. 111
6.2 Ulasan Cerpen “Kepergian” Lukman Ali ........................................................... 117
6.3 Proses Kreatif Lukman Ali ................................................................................ 123
6.4 Riwayat Kepengarangan Lukman Ali ............................................................... 127
BAB VII APRESIASI KARYA M. BALFAS ........................................................................ 131
7.1 Membaca dan Memahami Puisi-Puisi M. Balfas ............................................... 131
7.2 Ulasan Puisi-Puisi M. Balfas ............................................................................ 137
7.3 Proses Kreatif M. Balfas ................................................................................... 141
7.4 Riwayat Kepengarangan M. Balfas .................................................................. 146
BAB VIII APRESIASI KARYA RIJONO PRATIKTO ......................................................... 153
8.1 Membaca dan Memahami Cerpen “Setia Seekor Anjing”
Rijono Pratikto ................................................................................................. 153
8.2 Ulasan Cerpen “Setia Seekor Anjing” Rijono Pratikto ....................................... 161
8.3 Proses Kreatif Rijono Pratikto .......................................................................... 165

8.4 Riwayat Kepengarangan Rijono Pratikto .......................................................... 170
BAB IX APRESIASI KARYA SINDHUNATA ..................................................................... 175
9.1 Membaca dan Memahami Novel Anak Bajang Menggiring Angin Sindhunata . 175
9.2 Ulasan Novel Anak Bajang Menggiring Angin Sindhunata ............................... 184
9.3 Proses Kreatif Sindhunata ............................................................................... 194
9.4 Riwayat Kepengarangan Sindhunata ............................................................... 198
BAB X PENUTUP ........................................................................................................... 205
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 207
INDEKS .......................................................................................................................... 213
BIODATA PENULIS ......................................................................................................... 219

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25