PENGARUH KUALITAS PRODUK HARGA DAN KUAL
PROPOSAL
“PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI PASAR
TRADISIONAL TULUNGAGUNG”
Proposal ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Seminar Proposal”
Dosen Pengampu :
Rokhmat Subagiyo, SE., MEI
Disusun oleh:
1. Iyyana Naylil Munaa
(17402153137)
EKONOMI SYARIAH VI- N
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
APRIL 2018
A. Judul
”PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI PASAR
TRADISIONAL TULUNGAGUNG”
B. Latar Belakang
Pemasaran sangat berperan dalam keberhasilan suatu usaha,
pemasaran di gunakan oleh para pengusaha sebagai sarana untuk
mempengaruhi pelanggan dalam melakukan pembelian produk untuk
medapatkan keunutungan yang banyak. Pemsaran merupakan proses sosial
dan manajerial yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok dalam
memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka, dengan cara membuat dan
menukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.1
Pasar begitu akrab dengan lehidupan masyarakat, baik di kota
maupun di desa. Di pasar dapat berbelanja sayuran, daging, sembilan
kebutuhan pokok. Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau
membeli suatu barang dan jasa atau sumberdaya ekonomi dan sebagai
faktor produksi lainnya. Saat ini hampir setiap kota besar di Indonesia
mengalami perkembangan berkaitan dengan pertumbuhan pasar modern
dan semi modern yang menjadi pesaing di pasar tradisional.
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara
langsung dan biasanya ada proses tawar menawar, bangunan biasanya
terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh
penjual maupun suatu pengelola pasar.2 Pasar tradisional berangsur-angsur
mengalami penyusutan sehingga berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi.
penyusutan terjadi karena berubahnya preferensi masyarakat berbelanja
dari pasar tradisional ke pasar modern dan semi modern.
Kualitas produk menjadi hal penting untuk meningkatkan pasar
tradisional. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
dipasar, utnuk memuasakan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam
produk di pasar tradisional harus memiliki kualitas yang baik sama halnya
1 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung:
Alfabeta CV, 2013), Hlm. 4
2 Herman Malano, Selamatkan Pasar Tradisional: Protret Ekonomi Rakyat
Kecil, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011), Hlm. 1
dalam
pasar
modern.
Kualitas
produk
merupakan
pencerminan
kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencangkup daya
tahan,
kehandalan
atau
kemajuan,
kekuatan,
kemudahan
dalam
pengemasan dan reparasi produk. Konsumen akan merasa puas apabila
hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan
berkualitas.
Harga murah saja tidak menjadi jaminan bagi pasar tradisional
untuk dapat kembali merebut pangsa pasarnya yang sudah hilang, karena
dibalik itu ada pasar modern yang mampu menawarkan harga yang sama
bahkan lebih murah dari pasar tradisional. Harga merupakan sejumlah
uang yang di tukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi
harga merupakan sejumlah niolai yang konsumen tukarkan untuk umlah
manfaat dengna memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa.3
Dalam sebuah persaingan tentu di butuhkan suatu pelayanan yang
baik. Kualitas pelayanan merupakan evaliuasi konsumen tentang
kesempurnaan kinerja layanan. Kuliatas pelayanan bersifat dinamis yaitu
berubah menurut konsumen. Dalam persaingan pasar apabila kualitas
pelayanan bagus dan dapat membuat konsumen merasa nyaman maka
akan mengakibatkan minat konsumen dan kepuasan konsumen akan
semkain bertambah.
Dengan adanya hal tersebut penulis tertarik untuk mengetahui
apakah kulitas produk, harga dan kuliatas pelayanan berpengaruh terhadap
minat beli konsumen di pasar tradisional, khususnya di kabupaten
Tulungagung. Dengan ini, penulis mengangkat judul “Pengaruh Kualitas
Produk, Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Konsumen di
Pasar Tradisional Tulungagung”.
C. Identifikasi dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dianalisis identifikasi
masalahnya meliputi Kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan
berpengaruh terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional.
3 Jantje Sepang, Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, dan Lokasi
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Bentenan Center Sonder
Minahasa, Vol. 2 No. 3
Berdasarkan identifikasi masalah yang di peroleh oleh penulis
maka adapun batasan dalam penelitian ini lebih menitik beratkan pada
pengaruh kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan terhadap minat
beli konsumen di pasar tradisional Tulungagung.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen di pasar tradisional Tulungagung ?
2. Apakah harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di
pasar tradisional Tulungagung ?
3. Apakah kulitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen di pasar tradisional tulungagung ?
4. Apakah kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan berpangaruh
siginifikan terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional
Tulungagung ?
E. Tujuan
1. Mengkaji pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen di
pasar tradisional Tulungagung
2. Mengkaji pengaruh harga terhadap minat beli konsumen di pasar
tradisional Tulungagung
3. Mengkaji pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli konsumen
di pasar tradisional Tulungagung
4. Mengkaji pengaruh kulaitas peoduk, harga dan kualitas peayanan
terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional Tulungagung
F. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoritik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berharga
bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi syari’ah.
Hasil penelitian ini juga diharapkan untuk menambah wawasan dan
bukti empiris mengenai kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan
terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional.
2. Secara praktik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
berguna dalam memberikan saran dan informasi pedagang atau
pengusaha di pasar tradisional Tulungagung dalam mempertahankan
dan meningkatkan lualitas produk, harga dan kuliatas pelayanan dalam
persaingan di era modern saat ini.
3. Bagi peneliti yang akan datang
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi
dengan objek yang sama.
G. Landasan Teori
1. Kerangka Teori
a. Pemasaran
Pemsaran merupakan proses sosial dan manajerial yang dilakukan
oleh individu ataupun kelompok dalam memperoleh kebutuhan dan
keinginan mereka, dengan cara membuat dan menukarkan produk dan
nilai dengan pihak lain. Visi pemasaran yaitu harus menjadi suatu
konsep bisnis strategi yang bisa memberikan kepuasan berkelanjutan,
bukan kepuasan sesaat untuk untuk tiga stake holder utama di setiap
perusahaan yaitu pelanggan, karyawan dan pemilik perushaan. Misi
pemasaran yaitu pemasaran akan menjadi jiwa bukan sekedar salah
satu anggota tubuh suatu perusahaan, karena setiap seksi atau orang
dalam perusahaan harus faham dan menjadi unsur pemasaran.
Jika kita perhatikan struktur sebuah perusahaan maka ada
tingkatan-tingakatan tertentu yang masing-masing memiliki penekanan
pada tugas pemasarannya.
a. Pada tingkat pimpinan pemasarnan adalah pebekanan pada analisis
struktur
pasar,
orientasi
dan
dukungan
pelanggan,
serta
memposisikan pelanggan dalam mengawasi rantai nilai (value
chain). Dalam sebuah lembaga atau perusahaan banyak bagianbagian, atau depatemen yang menghasilkan nilai bagi pelanggan,
mislanya bagian pembeli bahan baku, bagian produksi, bagian
keuangan, bagian urusan langgana, dan sebagainya. Aktivitas
mereka ini harus dibina atau di arahkan agar lebih memuaskan
pada pelanggan.
b. Pada tingkat bisnis atau SBU. Disini pemasaran adalah untuk
segmentasi pasar dan targeting pasar. Unit bisnis harus sering
menekankan pada karakteristik produk yang akan dipasarkan dan
lebih mengenai needs dan wants dari konsumen.
c. Pada tingkat operasional, ini berarti marketing in action, para
petugas haus melaksanakan berbagai praktik marketing mix,
mecari kombinasi dari bauran yang paling maksimal, apakah lebih
menekankan pada produk, harga,tempat, atau promosi dan
sebagainya.4
Menurut Gronroos (1987) pemasaran bertujuan untuk menjalin,
mengembangkan,
dan
mengomersialisasikan
hubungan
dengan
pelanggan untuk jangka panjang sedemikian rupa sehingga tujuan
masing-masing pihak dapat terpenuhi. Hal ini dilakukan melalui proses
pertukaran dan saling memenuhi janji.
Gronroos
(1993)
mendefinisikan
pemasaran
adalah
mengembangkan, mempertahankan, dan meningkatkan relasi degnan
para pelanggan dan mitra lainnya, dengan mendapatkan laba,
sedemikian rupa sehingga tujuan masing-masing pihak tercapai. Hal
ini bisa di wujudkan melalui pertukaran dan pemenuhan janji yang
saling menguntungkan.5
Empat pilar dalam konsep pemasaran terdiri dari pasar saran (target
market), kebutuhan konsumen, pemasaran yang terintegrasi, dan
profitabilitas. Keberhasilan pemasaran sangat di tentukan oleh
4 Buchari Alma, manajemen Pemasaran san Pemasaran Jasa, (Bandung:
Alfabeta CV, 2013), Hlm.6
5 Buchari Alma, manajemen Pemasaran...,Hlm.8
kemampuan organisasi dalam membedakan lima jenis kebutuhan,
terdiri dari :
a. Kebutuhan yang dijelaskan, contohnya konsumen membutuhkan
mobil yang tidak mahal.
b. Kebutuhan yang sebenarnya, contohnya konsumen membutuhkan
mobil yang biaya operasionlanya rendah.
c. Kebutuhan yang tidak di jelaskan, contohnya konsumen berharap
pada pihak dealer mobil tersebut memberikan pelayanan yang baik.
d. Kebutuhan kesenangan contohnya konsumen mengharapkan agar
dealer mobil tersebut juga menambahkan head unit lengkap dengan
sistem navigasi terkini.
e. Kebuthan rahasia, contohnya konsumen ingin dirinya dipandang
sebagai konsumen yang cerdas dalam memilih produk oleh tementemannya. 6
b. Kualitas Produk
Produk merupakan seperangkat atribut baik berwujud maupun
tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama
baik pabrik, nama baik toko yang menjual, dan pelayanan pabrik serta
pelayanan pengecer, yang di terima oleh pembeli guna memuaskan
keinginannya.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan di pasar,
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri
atas barang, jasa, pengalaman, events, orang, tempat, kepemilikan,
organisasi, informasi dan ide.7
Jadi, produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud
saja, seperti makanan, pakaian dan sebagainya, akan tetapi juga
sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan jasa. Semua di
peruntukkan bagi pemuasan kebutuhan dan keinginan dari konsumen.
Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan
kebutuhan, tetapi ua bertujuan memusakan keinginan. Misalnya,
6 Nurul Huda, Pemasaran Syariah, (Depok: PT Kharismaa Putra Utama, 2017),
Hlm. 6
7 Cristian Lasander, Citra Merk, Kualitas Produk, dan Promosi Pengaruhnya
Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Makanan Tradisional, Vol. 1 No. 3
September 2013.
membeli bentuk sepatu gaya, warna, merk, dan harga yang
menimbulkan atau mengangkat pretise.
Kualitas produk merupakan satu dari salah satu alat yang paling
sering di gunakan oleh pemasar untuk melakukan positioning. Kualitas
mempunyai imbas langsung terasa pada produk. Hal ini akan semakin
mendekatkan pemasar dengan nilai-nilai pelanggan dan kepuasan
pelanggan.
Kualitas produk mempunyai dua dimensi, yakni level dan
konsistensi. Dalam mengembangkan produk baru,, pemasar pertamatama harus memilih level dari kualitas yang akan mendukung posisi
produk pada pasar sasaran.
Di luar dari level kualitas, kualitas yang tinggi juga berarti level
yang tinggi dari konsistensi. Seluruh perusahaan harus berusaha untuk
memberikan kualitas yang baik.8
Ada beberapa tingkatan produk, pada tiap tingkatan ada nilai
tambahannya, seperti yang di ungkapkan oleh Kotler yaiu:
a. Core benefit, yaitu keuntungan yang mendasar dari sesuatu
yang di beli oleh konsumen. Aspek mendasar ini harus bisa di
penuhi secara baik oleh produsen, seperti orang mau menginap
di hotel, agar ia dapat tidur dan istirahat secara memuaskan,
oarang masuk estoran ingin makan enak dan memuaskan.
b. Basic product, sekarang core benefit di ubah menjadi basic
product. Oleh karena itu, kamar tidur hotel di beri
perlengkapan, tempat tidur, kama mandi, handuk, dsb.
c. Expected product, konsumen memiliki suatu harapan terhadap
barang dan jasa yang dibelinya. Maka dari itu, perlengkapan
hotel harus disediakan yang terbaik, bersih, tempat tidur bersih,
dan lain sebagainya.
d. Aughmented product, yaitu ada sesuatu nilai tambah yang di
luar apa yang dibayangkan oleh konsumen, misal ada tambahan
TV dengan metode remote control dan lain sebagainya.
e. Potential product, yaitu mencari nilai tambah produk yang lain
untuk masa depan. Produsen harus mencari nilai tambahan lan,
8 Freddy Rangkuni, Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), Hlm. 131
yang dapat memuaskan pelanggannya, dan dapat disajikan
sebagai suprisse bagi pelanggannya.9
c. Harga
Harga merupakan sejumlah uang yang di tukarkan untuk produk
atau jasa, lebih jauh lagi harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang
ditukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan
sesuatu barang dan jasa. (kotler dan Amstrong 2001:14)10
Di dalam ekonomi teori, pengertian, harga, nilai dan utility,
merupakan konsep yang saling berhubungan. Yang dimaksud dengan
utility ialah suatu atribut yang melekat pada suatu barang, yang
memungkinkan
barang
tersebut,
dapat
memenuhi
kebutuhan,
keinginan, dan memuaskan konsumen.
Value merupakan nilai suatu produk untuk situkarkan dengan
produk lain. Nilai ini dapat dilihat dalam situasi barter yaiu pertukaran
antara barang dengan barang. Sekarang ini ekonomi kita tidak
melakukan barter lagi, sksn tetapi sudah menggunakan uang sebagai
ukuran yang ddisebut harga. Jadi harga adalah nilai suatu barang yang
dinyatakan dengan uang.
Penetapan harga jual berasal dari harga pokok barang tersebut.
Sedangkan harga pokok barang di tentukan oleh beberapa besar biaya
yang dikorbankan untuk memperoleh atau untuk membuat barang itu.
Biaya ialah setiap pengorbanan untuk membuat suatu barang atau
unutk memperoleh suatu barang, yang bersifat ekonomis rasional. Jadi
dalam pengorbanan ini tidak boleh mengandung unsur pemborosan
termasuk unsur kerugian, tidak di bebankan ke harga pokok.
Pengorbanan dapat dikatan biaya apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut :
a. Dapat dihitung
b. Dapat di duga sebelumnya
c. Melekat pada produksi
d. Tidak dapat dihindarkan11
9 Buchari Alma, manajemen Pemasaran san Pemasaran Jasa, (Bandung:
Alfabeta CV, 2013), Hlm.141
10 Hendra Fure, Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, dan Kualitas Pelayanan
Pengaruhnya terhadap minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca,Vol.
1 No. 3 September 2013
11 Nurul Huda, Pemasaran Syariah, (Depok: PT Kharismaa Putra Utama,
2017), Hlm. 170
Kebijakan harga ialah keputusan mengenai harga-harga yang akan
di ikuti untuk suatu jangka tertentu. jadi disini terkandung maksud
mengikuti harga pasar. Untuk menerapkan kebijakan harga perlu
diketahui fakor-faktor yang mempengaruhi antara lain:
a. Apa yang akan dituju misalnya, untuk mencegah masuknya
saingan maka kebijakan harga ditetapkan berdasarkan harga pokok
di tambah laba yang tipis.
b. Penetrasi maksudnya untuk meneroboskan produk-produk baru.12
d. Kualitas Pelayanan
Menurut Tjiptono, kualitas jasa merupakan sesuatu yang
persepsikan oleh pelanggan. Pelanggan akan menilai kualitas sebuah
jasa yang dirasakan berdasarkan apa yang mereka deskripsikan dalam
benak mereka. Pelanggan akan beralih ke penyedia jasa lain yang lebih
mampu memahami kebutuhan spesifik pelanggan dan memberikan
layanan yang lebih baik.
Ada 5 jenis kualitas jasa menurut Parasuraman, Zeithaml, dan
Berry di antaranya adalah: bukti fisik yaitu berfokus pada elemenelemen yang mempresentasikan pelayanan secara fisik, lokasi,
perlengakapan, dan peralatan yang di gunakannya serta penampilan
pegawainya.
Keandalan
yaitu
kemampuan
untuk
memberikan
pelayanan sesuai dengan yang telah di janjikan dengan tepat yang
meliputi kesesuaian kinerja dengan harapan pelanggan yang berarti
ketepatan waktu, pelayanan sama untuk semua pelanggan, sikap
simpatik dan akurasi yang tinggi. Ketanggapan yaitu kemauan untuk
membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada
pelanggan dengan informasi yang jelas. Dimensi ini menekankan pada
perilaku personel yang memberi pelayanan untuk memperhatikan
permintaan, pertanyaan, dan keeratan dari para pelanggan. Jaminan
yaiu kemampuan untuk melahirkan kepercayaan dan keyakinan pada
diri para pelanggan yang meliputi pengetahuan, kesopan santunan dan
kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa
percaya para pelanggan kepada perusahaan. Empai yaitu menekankan
12 Nurul Huda, Pemasaran Syariah...,Hlm. 171
pada perlakuan konsumen sebagai individu yang meliputi syarat untuk
peduli, memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan,
memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu
pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.13
2. Kajian Penelitian Terdahulu
lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan
pengaruhnya terhadap minat beli pada pasar tradisional bersehati calaca
penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari lokasi, keberagaman
produk, harga, dan kualitas pelayanan terhadap minat beli pada pasar
tradisional bersehati calaca. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
asosiatif, dimana dilakukan analisis regresi berganda untuk melihat
pengaruh variabel bebas dan terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan
lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas layanan berpengaruh
terhadap minat beli pada pasar tradisional bersehati calaca. Saran
penelitian adalah pihak pengelola pasar tradisional Bersehati harus lebih
meningkatkan kualitas layanan dankebersihan lokasi, agar konsumen
tertarik untuk belanja pada pasar tradisional Bersehati Calaca.14
Pengaruh kualitas produk, harga, promosi, dan lokasi terhadap
keputusan pembelian konsumen di bentenan center sonder minahasa dalam
penelitian ini menggunakan metode yang di gunakan asosiatif dengan
tehnik analisis regresi liner berganda. Populasi penelitian dalah pengguna
kain di bentenan center. Jumlah sampel sebanyak 90 responden. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, harga, promosi, lokasi
berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.
Manajemen perusahaan sebaiknya menigkatkan promosi baik bentenan
agar dapat lebih di kenal baik dipasar lokal, nasional maupun
internasional.15
13 Basrah saidani dan Samsul Arifin, Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas
Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat beli Pada Ranch Market,
Vol. 3 No. 1, 2012
14 Hendra Fure, Lokasi Keberagaman Produk, Harga, Dan Kualitas Pelayanan
Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehat Cilaca,Vol. 1
No. 3 September 2013
15 Jantje Sepang, Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, dan Lokasi
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Bentenan Center Sonder
Minahas. Vol. 2 No. 3 September 2014
3. Kerangka Pemikiran
X1
X2
Y
X3
4. Hipotesis
H1: Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli konumen
di pasar tradisional Tulungagung16
H2: Harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di pasar
tradsional Tulungagung17
H3: Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen di pasar tradisional Tulungagung18
H4: Kualitas Produk, Harga dan Kualitas pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional
Tulungaung19
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan eksplanatory research, yaitu penelitian
yang menjelaskan hubungan klausal antara variabel-variabel melalui
pengujian hipotesis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah asisiatif/hubungan yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh secara parsial dan simultan antara pengaruh kualitas produk,
harga dan kualitas pelayanan terhadap minat beli konsumen di pasar
tradisional tulungagung.
2. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas oyek /subjek
yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
16 Jantje Sepang, Pengaruh Kualitas Produk...
17 Hendra Fure, Lokasi Keberagaman Produk...
18 Basrah Saidani, Pengaruh Kualitas Produk dan Layanan Terhadap Kepuasan
Konsumen dan Minat Beli Pada Ranch Market. Vol. 3 No. 1 2012
19 Cristian Lasander, Citra Merk, Kualitas Produk...
peneliti untuk di pelajarai dan kemudian di tarik kesimpulan. Populasi
dalam penelitian ini adalah kunsumen yang berkunjung di pasar
tradisional.
3. Sampel
Menurut Sugiyono, purposive sampling merupakan teknik
penentuan sampel dengan mengambil sampel yang didasarkan peda
pertimbangan tertentu. Dikarenakan populasi bersifat infinit atau tak
terhingga, maka dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah azzidential sampling yaitu, teknik penentuan sampel
yang dilakukan terhadap orang atau benda berdasarkan kebetulan ada
atau di jumpai, dimana dalam penelitian ini adalah konsumen atau
pembeli yang di jumpai di pasar tradisional Tulungagung.
4. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampling adalah cara penelitian mengambil
sampel atau contoh yang representiatif dari populasi yang tersedia.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non probability
sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana tiap anggota
populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan
sampel. Dengan demikian teknik pengambilan sampel ini akan
memilih anggota populasi yang dapat memberikan informasi secara
maksimal atau yang paling mudah di temui. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan responden dengan mudah dapat dijumpai
dengan kriteria-kriteria tertentu atau yang sering di sebut sebagai
purposive sampling.
5. Sumber Data
Data adalah bahan keterangan tentang suatu objek penelitian yang
diperoleh dilokasi penelitian. Apapun jenis penelitian ini dikategorikan
sebagai penelitian lapangan, karena data yang diperoleh dari hasil
pengamatan langsung pada pasar Tradisional Tulungagung. Adapun
sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer
adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi atau
perorangan langsung dari objeknya. Data ini diproleh langsung dari
penyebaran angket yang berisikan kuesioner pada para konsumen atau
pembeli yang berkunjung di pasar tradisional Tulungagung.
6. Teknik Pengumpulan Data
salah satu unsur dalam suatu penelitian adalah dipergunakannya
suatu metode tertentu untuk memecahkan masalah, sehingga hasil
yang diperoleh dapat di pertanggungjawabkan. Metode pengumpulan
data merupakan langkah yang dapat menentukan berhasil tidaknya
suatu penelitian. Dalam penelitian ini penelitian ini penulis
menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu :
a. Kuesioner
Merupakan suatu alat pengumpulan informasi dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk di jawab secara
tertulis pula oleh responden. Disini, responden diberikan daftar
pertanyaan-pertanyaan dan kewajiban menjawab sesuai dengan
alur yang telah ditemukan peneliti.
b. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian, data-data penelitian dapat diamati
oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan
langsung tehadap tempat atau lokasi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kumpulan data berupa data-data yang
mengandung keterangan dan penjelas, pada penelitian ini berupa
catatan hasil wawancara, foto pada saat penelitian secara arsiparsip yang berhubungan dengan penelitian.
7. Variabel dan Skala Pengukuran
Sugioyono mendefinisikan variabel adalah sesuatu hal yang
terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga di peroleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.20 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
terdapat dua jenis yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang
memiliki hubungan keterkaitan satu sama lain, yaitu :
a. Variabel Bebas Independen
variabel bebas (X) adalah tipe variabel yang menjelaskan
atau yang mempengaruhi variabel lain. Dan variabel bebas pada
penelitian ini adalah kualitas produk (X1), harga (X2) dan kualitas
pelayanan (X3).
b. Variabel Terikat Dependen
20 Rokhmat Subagiyo, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Alim’s
Publishing Jakarta, 2017). Hlm.32
Variabel terikat (Y) adalah variabel yang timbul akibat variabel
bebas atau respon dari variabel bebas. Dan untuk penelitian ini variabel
terikatnya adalah minat beli konsumen (Y).
Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur persepsi,
sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa
atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah di
tetapkan. 21
8. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah
metode regresi linier berganda seringkali digunakan untuk mengatasi
analisis regresi yang melibatkan hubungan dua atau lebih vvariabel
bebas.
I. Daftar Pustaka
Alma, Buchari. 2013. manajemen Pemasaran san Pemasaran Jasa.
Bandung. Alfabeta CV
Basrah saidani dan Samsul Arifin, Pengaruh Kualitas Produk dan
Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat beli
Pada Ranch Market, Vol. 3 No. 1, 2012
Cristian
Lasander,
Citra
Merk,
Kualitas
Produk,
dan
Promosi
Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Makanan
Tradisional, Vol. 1 No. 3 September 2013
Hendra Fure, Lokasi Keberagaman Produk, Harga, Dan Kualitas
Pelayanan
Pengaruhnya
Terhadap
Minat
Beli
Pada
Pasar
Tradisional Bersehat Cilaca,Vol. 1 No. 3 September 2013
Huda, Nurul. 2017. Pemasaran Syariah. Depok. PT Kharismaa Putra
Utama
Malano, Herman. 2011. Selamatkan Pasar Tradisional: Protret Ekonomi
Rakyat Keci. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama
Jantje Sepang, Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, dan Lokasi
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Bentenan Center
Sonder Minahas. Vol. 2 No. 3 September 2014
21 Rokhmat Subagiyo, Metodologi Penelitian...,Hlm.114
Rangkuni, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis
Kasus. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama
Subagiyo, Rokhmat. 2017. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta.
Alim’s Publishing Jakarta
“PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI PASAR
TRADISIONAL TULUNGAGUNG”
Proposal ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Seminar Proposal”
Dosen Pengampu :
Rokhmat Subagiyo, SE., MEI
Disusun oleh:
1. Iyyana Naylil Munaa
(17402153137)
EKONOMI SYARIAH VI- N
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
APRIL 2018
A. Judul
”PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN DI PASAR
TRADISIONAL TULUNGAGUNG”
B. Latar Belakang
Pemasaran sangat berperan dalam keberhasilan suatu usaha,
pemasaran di gunakan oleh para pengusaha sebagai sarana untuk
mempengaruhi pelanggan dalam melakukan pembelian produk untuk
medapatkan keunutungan yang banyak. Pemsaran merupakan proses sosial
dan manajerial yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok dalam
memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka, dengan cara membuat dan
menukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.1
Pasar begitu akrab dengan lehidupan masyarakat, baik di kota
maupun di desa. Di pasar dapat berbelanja sayuran, daging, sembilan
kebutuhan pokok. Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau
membeli suatu barang dan jasa atau sumberdaya ekonomi dan sebagai
faktor produksi lainnya. Saat ini hampir setiap kota besar di Indonesia
mengalami perkembangan berkaitan dengan pertumbuhan pasar modern
dan semi modern yang menjadi pesaing di pasar tradisional.
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan
pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara
langsung dan biasanya ada proses tawar menawar, bangunan biasanya
terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh
penjual maupun suatu pengelola pasar.2 Pasar tradisional berangsur-angsur
mengalami penyusutan sehingga berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi.
penyusutan terjadi karena berubahnya preferensi masyarakat berbelanja
dari pasar tradisional ke pasar modern dan semi modern.
Kualitas produk menjadi hal penting untuk meningkatkan pasar
tradisional. Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
dipasar, utnuk memuasakan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam
produk di pasar tradisional harus memiliki kualitas yang baik sama halnya
1 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung:
Alfabeta CV, 2013), Hlm. 4
2 Herman Malano, Selamatkan Pasar Tradisional: Protret Ekonomi Rakyat
Kecil, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011), Hlm. 1
dalam
pasar
modern.
Kualitas
produk
merupakan
pencerminan
kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang mencangkup daya
tahan,
kehandalan
atau
kemajuan,
kekuatan,
kemudahan
dalam
pengemasan dan reparasi produk. Konsumen akan merasa puas apabila
hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan
berkualitas.
Harga murah saja tidak menjadi jaminan bagi pasar tradisional
untuk dapat kembali merebut pangsa pasarnya yang sudah hilang, karena
dibalik itu ada pasar modern yang mampu menawarkan harga yang sama
bahkan lebih murah dari pasar tradisional. Harga merupakan sejumlah
uang yang di tukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi
harga merupakan sejumlah niolai yang konsumen tukarkan untuk umlah
manfaat dengna memiliki atau menggunakan suatu barang atau jasa.3
Dalam sebuah persaingan tentu di butuhkan suatu pelayanan yang
baik. Kualitas pelayanan merupakan evaliuasi konsumen tentang
kesempurnaan kinerja layanan. Kuliatas pelayanan bersifat dinamis yaitu
berubah menurut konsumen. Dalam persaingan pasar apabila kualitas
pelayanan bagus dan dapat membuat konsumen merasa nyaman maka
akan mengakibatkan minat konsumen dan kepuasan konsumen akan
semkain bertambah.
Dengan adanya hal tersebut penulis tertarik untuk mengetahui
apakah kulitas produk, harga dan kuliatas pelayanan berpengaruh terhadap
minat beli konsumen di pasar tradisional, khususnya di kabupaten
Tulungagung. Dengan ini, penulis mengangkat judul “Pengaruh Kualitas
Produk, Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Konsumen di
Pasar Tradisional Tulungagung”.
C. Identifikasi dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dianalisis identifikasi
masalahnya meliputi Kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan
berpengaruh terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional.
3 Jantje Sepang, Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, dan Lokasi
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Bentenan Center Sonder
Minahasa, Vol. 2 No. 3
Berdasarkan identifikasi masalah yang di peroleh oleh penulis
maka adapun batasan dalam penelitian ini lebih menitik beratkan pada
pengaruh kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan terhadap minat
beli konsumen di pasar tradisional Tulungagung.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen di pasar tradisional Tulungagung ?
2. Apakah harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di
pasar tradisional Tulungagung ?
3. Apakah kulitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen di pasar tradisional tulungagung ?
4. Apakah kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan berpangaruh
siginifikan terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional
Tulungagung ?
E. Tujuan
1. Mengkaji pengaruh kualitas produk terhadap minat beli konsumen di
pasar tradisional Tulungagung
2. Mengkaji pengaruh harga terhadap minat beli konsumen di pasar
tradisional Tulungagung
3. Mengkaji pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat beli konsumen
di pasar tradisional Tulungagung
4. Mengkaji pengaruh kulaitas peoduk, harga dan kualitas peayanan
terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional Tulungagung
F. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Secara teoritik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berharga
bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi syari’ah.
Hasil penelitian ini juga diharapkan untuk menambah wawasan dan
bukti empiris mengenai kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan
terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional.
2. Secara praktik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang
berguna dalam memberikan saran dan informasi pedagang atau
pengusaha di pasar tradisional Tulungagung dalam mempertahankan
dan meningkatkan lualitas produk, harga dan kuliatas pelayanan dalam
persaingan di era modern saat ini.
3. Bagi peneliti yang akan datang
Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi
dengan objek yang sama.
G. Landasan Teori
1. Kerangka Teori
a. Pemasaran
Pemsaran merupakan proses sosial dan manajerial yang dilakukan
oleh individu ataupun kelompok dalam memperoleh kebutuhan dan
keinginan mereka, dengan cara membuat dan menukarkan produk dan
nilai dengan pihak lain. Visi pemasaran yaitu harus menjadi suatu
konsep bisnis strategi yang bisa memberikan kepuasan berkelanjutan,
bukan kepuasan sesaat untuk untuk tiga stake holder utama di setiap
perusahaan yaitu pelanggan, karyawan dan pemilik perushaan. Misi
pemasaran yaitu pemasaran akan menjadi jiwa bukan sekedar salah
satu anggota tubuh suatu perusahaan, karena setiap seksi atau orang
dalam perusahaan harus faham dan menjadi unsur pemasaran.
Jika kita perhatikan struktur sebuah perusahaan maka ada
tingkatan-tingakatan tertentu yang masing-masing memiliki penekanan
pada tugas pemasarannya.
a. Pada tingkat pimpinan pemasarnan adalah pebekanan pada analisis
struktur
pasar,
orientasi
dan
dukungan
pelanggan,
serta
memposisikan pelanggan dalam mengawasi rantai nilai (value
chain). Dalam sebuah lembaga atau perusahaan banyak bagianbagian, atau depatemen yang menghasilkan nilai bagi pelanggan,
mislanya bagian pembeli bahan baku, bagian produksi, bagian
keuangan, bagian urusan langgana, dan sebagainya. Aktivitas
mereka ini harus dibina atau di arahkan agar lebih memuaskan
pada pelanggan.
b. Pada tingkat bisnis atau SBU. Disini pemasaran adalah untuk
segmentasi pasar dan targeting pasar. Unit bisnis harus sering
menekankan pada karakteristik produk yang akan dipasarkan dan
lebih mengenai needs dan wants dari konsumen.
c. Pada tingkat operasional, ini berarti marketing in action, para
petugas haus melaksanakan berbagai praktik marketing mix,
mecari kombinasi dari bauran yang paling maksimal, apakah lebih
menekankan pada produk, harga,tempat, atau promosi dan
sebagainya.4
Menurut Gronroos (1987) pemasaran bertujuan untuk menjalin,
mengembangkan,
dan
mengomersialisasikan
hubungan
dengan
pelanggan untuk jangka panjang sedemikian rupa sehingga tujuan
masing-masing pihak dapat terpenuhi. Hal ini dilakukan melalui proses
pertukaran dan saling memenuhi janji.
Gronroos
(1993)
mendefinisikan
pemasaran
adalah
mengembangkan, mempertahankan, dan meningkatkan relasi degnan
para pelanggan dan mitra lainnya, dengan mendapatkan laba,
sedemikian rupa sehingga tujuan masing-masing pihak tercapai. Hal
ini bisa di wujudkan melalui pertukaran dan pemenuhan janji yang
saling menguntungkan.5
Empat pilar dalam konsep pemasaran terdiri dari pasar saran (target
market), kebutuhan konsumen, pemasaran yang terintegrasi, dan
profitabilitas. Keberhasilan pemasaran sangat di tentukan oleh
4 Buchari Alma, manajemen Pemasaran san Pemasaran Jasa, (Bandung:
Alfabeta CV, 2013), Hlm.6
5 Buchari Alma, manajemen Pemasaran...,Hlm.8
kemampuan organisasi dalam membedakan lima jenis kebutuhan,
terdiri dari :
a. Kebutuhan yang dijelaskan, contohnya konsumen membutuhkan
mobil yang tidak mahal.
b. Kebutuhan yang sebenarnya, contohnya konsumen membutuhkan
mobil yang biaya operasionlanya rendah.
c. Kebutuhan yang tidak di jelaskan, contohnya konsumen berharap
pada pihak dealer mobil tersebut memberikan pelayanan yang baik.
d. Kebutuhan kesenangan contohnya konsumen mengharapkan agar
dealer mobil tersebut juga menambahkan head unit lengkap dengan
sistem navigasi terkini.
e. Kebuthan rahasia, contohnya konsumen ingin dirinya dipandang
sebagai konsumen yang cerdas dalam memilih produk oleh tementemannya. 6
b. Kualitas Produk
Produk merupakan seperangkat atribut baik berwujud maupun
tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama
baik pabrik, nama baik toko yang menjual, dan pelayanan pabrik serta
pelayanan pengecer, yang di terima oleh pembeli guna memuaskan
keinginannya.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat di tawarkan di pasar,
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk terdiri
atas barang, jasa, pengalaman, events, orang, tempat, kepemilikan,
organisasi, informasi dan ide.7
Jadi, produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud
saja, seperti makanan, pakaian dan sebagainya, akan tetapi juga
sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan jasa. Semua di
peruntukkan bagi pemuasan kebutuhan dan keinginan dari konsumen.
Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan
kebutuhan, tetapi ua bertujuan memusakan keinginan. Misalnya,
6 Nurul Huda, Pemasaran Syariah, (Depok: PT Kharismaa Putra Utama, 2017),
Hlm. 6
7 Cristian Lasander, Citra Merk, Kualitas Produk, dan Promosi Pengaruhnya
Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Makanan Tradisional, Vol. 1 No. 3
September 2013.
membeli bentuk sepatu gaya, warna, merk, dan harga yang
menimbulkan atau mengangkat pretise.
Kualitas produk merupakan satu dari salah satu alat yang paling
sering di gunakan oleh pemasar untuk melakukan positioning. Kualitas
mempunyai imbas langsung terasa pada produk. Hal ini akan semakin
mendekatkan pemasar dengan nilai-nilai pelanggan dan kepuasan
pelanggan.
Kualitas produk mempunyai dua dimensi, yakni level dan
konsistensi. Dalam mengembangkan produk baru,, pemasar pertamatama harus memilih level dari kualitas yang akan mendukung posisi
produk pada pasar sasaran.
Di luar dari level kualitas, kualitas yang tinggi juga berarti level
yang tinggi dari konsistensi. Seluruh perusahaan harus berusaha untuk
memberikan kualitas yang baik.8
Ada beberapa tingkatan produk, pada tiap tingkatan ada nilai
tambahannya, seperti yang di ungkapkan oleh Kotler yaiu:
a. Core benefit, yaitu keuntungan yang mendasar dari sesuatu
yang di beli oleh konsumen. Aspek mendasar ini harus bisa di
penuhi secara baik oleh produsen, seperti orang mau menginap
di hotel, agar ia dapat tidur dan istirahat secara memuaskan,
oarang masuk estoran ingin makan enak dan memuaskan.
b. Basic product, sekarang core benefit di ubah menjadi basic
product. Oleh karena itu, kamar tidur hotel di beri
perlengkapan, tempat tidur, kama mandi, handuk, dsb.
c. Expected product, konsumen memiliki suatu harapan terhadap
barang dan jasa yang dibelinya. Maka dari itu, perlengkapan
hotel harus disediakan yang terbaik, bersih, tempat tidur bersih,
dan lain sebagainya.
d. Aughmented product, yaitu ada sesuatu nilai tambah yang di
luar apa yang dibayangkan oleh konsumen, misal ada tambahan
TV dengan metode remote control dan lain sebagainya.
e. Potential product, yaitu mencari nilai tambah produk yang lain
untuk masa depan. Produsen harus mencari nilai tambahan lan,
8 Freddy Rangkuni, Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus, (Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama, 2009), Hlm. 131
yang dapat memuaskan pelanggannya, dan dapat disajikan
sebagai suprisse bagi pelanggannya.9
c. Harga
Harga merupakan sejumlah uang yang di tukarkan untuk produk
atau jasa, lebih jauh lagi harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang
ditukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan
sesuatu barang dan jasa. (kotler dan Amstrong 2001:14)10
Di dalam ekonomi teori, pengertian, harga, nilai dan utility,
merupakan konsep yang saling berhubungan. Yang dimaksud dengan
utility ialah suatu atribut yang melekat pada suatu barang, yang
memungkinkan
barang
tersebut,
dapat
memenuhi
kebutuhan,
keinginan, dan memuaskan konsumen.
Value merupakan nilai suatu produk untuk situkarkan dengan
produk lain. Nilai ini dapat dilihat dalam situasi barter yaiu pertukaran
antara barang dengan barang. Sekarang ini ekonomi kita tidak
melakukan barter lagi, sksn tetapi sudah menggunakan uang sebagai
ukuran yang ddisebut harga. Jadi harga adalah nilai suatu barang yang
dinyatakan dengan uang.
Penetapan harga jual berasal dari harga pokok barang tersebut.
Sedangkan harga pokok barang di tentukan oleh beberapa besar biaya
yang dikorbankan untuk memperoleh atau untuk membuat barang itu.
Biaya ialah setiap pengorbanan untuk membuat suatu barang atau
unutk memperoleh suatu barang, yang bersifat ekonomis rasional. Jadi
dalam pengorbanan ini tidak boleh mengandung unsur pemborosan
termasuk unsur kerugian, tidak di bebankan ke harga pokok.
Pengorbanan dapat dikatan biaya apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut :
a. Dapat dihitung
b. Dapat di duga sebelumnya
c. Melekat pada produksi
d. Tidak dapat dihindarkan11
9 Buchari Alma, manajemen Pemasaran san Pemasaran Jasa, (Bandung:
Alfabeta CV, 2013), Hlm.141
10 Hendra Fure, Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, dan Kualitas Pelayanan
Pengaruhnya terhadap minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca,Vol.
1 No. 3 September 2013
11 Nurul Huda, Pemasaran Syariah, (Depok: PT Kharismaa Putra Utama,
2017), Hlm. 170
Kebijakan harga ialah keputusan mengenai harga-harga yang akan
di ikuti untuk suatu jangka tertentu. jadi disini terkandung maksud
mengikuti harga pasar. Untuk menerapkan kebijakan harga perlu
diketahui fakor-faktor yang mempengaruhi antara lain:
a. Apa yang akan dituju misalnya, untuk mencegah masuknya
saingan maka kebijakan harga ditetapkan berdasarkan harga pokok
di tambah laba yang tipis.
b. Penetrasi maksudnya untuk meneroboskan produk-produk baru.12
d. Kualitas Pelayanan
Menurut Tjiptono, kualitas jasa merupakan sesuatu yang
persepsikan oleh pelanggan. Pelanggan akan menilai kualitas sebuah
jasa yang dirasakan berdasarkan apa yang mereka deskripsikan dalam
benak mereka. Pelanggan akan beralih ke penyedia jasa lain yang lebih
mampu memahami kebutuhan spesifik pelanggan dan memberikan
layanan yang lebih baik.
Ada 5 jenis kualitas jasa menurut Parasuraman, Zeithaml, dan
Berry di antaranya adalah: bukti fisik yaitu berfokus pada elemenelemen yang mempresentasikan pelayanan secara fisik, lokasi,
perlengakapan, dan peralatan yang di gunakannya serta penampilan
pegawainya.
Keandalan
yaitu
kemampuan
untuk
memberikan
pelayanan sesuai dengan yang telah di janjikan dengan tepat yang
meliputi kesesuaian kinerja dengan harapan pelanggan yang berarti
ketepatan waktu, pelayanan sama untuk semua pelanggan, sikap
simpatik dan akurasi yang tinggi. Ketanggapan yaitu kemauan untuk
membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada
pelanggan dengan informasi yang jelas. Dimensi ini menekankan pada
perilaku personel yang memberi pelayanan untuk memperhatikan
permintaan, pertanyaan, dan keeratan dari para pelanggan. Jaminan
yaiu kemampuan untuk melahirkan kepercayaan dan keyakinan pada
diri para pelanggan yang meliputi pengetahuan, kesopan santunan dan
kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa
percaya para pelanggan kepada perusahaan. Empai yaitu menekankan
12 Nurul Huda, Pemasaran Syariah...,Hlm. 171
pada perlakuan konsumen sebagai individu yang meliputi syarat untuk
peduli, memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan,
memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu
pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.13
2. Kajian Penelitian Terdahulu
lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan
pengaruhnya terhadap minat beli pada pasar tradisional bersehati calaca
penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari lokasi, keberagaman
produk, harga, dan kualitas pelayanan terhadap minat beli pada pasar
tradisional bersehati calaca. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
asosiatif, dimana dilakukan analisis regresi berganda untuk melihat
pengaruh variabel bebas dan terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan
lokasi, keberagaman produk, harga, dan kualitas layanan berpengaruh
terhadap minat beli pada pasar tradisional bersehati calaca. Saran
penelitian adalah pihak pengelola pasar tradisional Bersehati harus lebih
meningkatkan kualitas layanan dankebersihan lokasi, agar konsumen
tertarik untuk belanja pada pasar tradisional Bersehati Calaca.14
Pengaruh kualitas produk, harga, promosi, dan lokasi terhadap
keputusan pembelian konsumen di bentenan center sonder minahasa dalam
penelitian ini menggunakan metode yang di gunakan asosiatif dengan
tehnik analisis regresi liner berganda. Populasi penelitian dalah pengguna
kain di bentenan center. Jumlah sampel sebanyak 90 responden. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kualitas produk, harga, promosi, lokasi
berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.
Manajemen perusahaan sebaiknya menigkatkan promosi baik bentenan
agar dapat lebih di kenal baik dipasar lokal, nasional maupun
internasional.15
13 Basrah saidani dan Samsul Arifin, Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas
Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat beli Pada Ranch Market,
Vol. 3 No. 1, 2012
14 Hendra Fure, Lokasi Keberagaman Produk, Harga, Dan Kualitas Pelayanan
Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehat Cilaca,Vol. 1
No. 3 September 2013
15 Jantje Sepang, Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, dan Lokasi
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Bentenan Center Sonder
Minahas. Vol. 2 No. 3 September 2014
3. Kerangka Pemikiran
X1
X2
Y
X3
4. Hipotesis
H1: Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap minat beli konumen
di pasar tradisional Tulungagung16
H2: Harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen di pasar
tradsional Tulungagung17
H3: Kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen di pasar tradisional Tulungagung18
H4: Kualitas Produk, Harga dan Kualitas pelayanan berpengaruh
signifikan terhadap minat beli konsumen di pasar tradisional
Tulungaung19
H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan eksplanatory research, yaitu penelitian
yang menjelaskan hubungan klausal antara variabel-variabel melalui
pengujian hipotesis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah asisiatif/hubungan yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh secara parsial dan simultan antara pengaruh kualitas produk,
harga dan kualitas pelayanan terhadap minat beli konsumen di pasar
tradisional tulungagung.
2. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas oyek /subjek
yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh
16 Jantje Sepang, Pengaruh Kualitas Produk...
17 Hendra Fure, Lokasi Keberagaman Produk...
18 Basrah Saidani, Pengaruh Kualitas Produk dan Layanan Terhadap Kepuasan
Konsumen dan Minat Beli Pada Ranch Market. Vol. 3 No. 1 2012
19 Cristian Lasander, Citra Merk, Kualitas Produk...
peneliti untuk di pelajarai dan kemudian di tarik kesimpulan. Populasi
dalam penelitian ini adalah kunsumen yang berkunjung di pasar
tradisional.
3. Sampel
Menurut Sugiyono, purposive sampling merupakan teknik
penentuan sampel dengan mengambil sampel yang didasarkan peda
pertimbangan tertentu. Dikarenakan populasi bersifat infinit atau tak
terhingga, maka dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah azzidential sampling yaitu, teknik penentuan sampel
yang dilakukan terhadap orang atau benda berdasarkan kebetulan ada
atau di jumpai, dimana dalam penelitian ini adalah konsumen atau
pembeli yang di jumpai di pasar tradisional Tulungagung.
4. Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampling adalah cara penelitian mengambil
sampel atau contoh yang representiatif dari populasi yang tersedia.
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non probability
sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana tiap anggota
populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan
sampel. Dengan demikian teknik pengambilan sampel ini akan
memilih anggota populasi yang dapat memberikan informasi secara
maksimal atau yang paling mudah di temui. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan responden dengan mudah dapat dijumpai
dengan kriteria-kriteria tertentu atau yang sering di sebut sebagai
purposive sampling.
5. Sumber Data
Data adalah bahan keterangan tentang suatu objek penelitian yang
diperoleh dilokasi penelitian. Apapun jenis penelitian ini dikategorikan
sebagai penelitian lapangan, karena data yang diperoleh dari hasil
pengamatan langsung pada pasar Tradisional Tulungagung. Adapun
sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah data primer
adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi atau
perorangan langsung dari objeknya. Data ini diproleh langsung dari
penyebaran angket yang berisikan kuesioner pada para konsumen atau
pembeli yang berkunjung di pasar tradisional Tulungagung.
6. Teknik Pengumpulan Data
salah satu unsur dalam suatu penelitian adalah dipergunakannya
suatu metode tertentu untuk memecahkan masalah, sehingga hasil
yang diperoleh dapat di pertanggungjawabkan. Metode pengumpulan
data merupakan langkah yang dapat menentukan berhasil tidaknya
suatu penelitian. Dalam penelitian ini penelitian ini penulis
menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yaitu :
a. Kuesioner
Merupakan suatu alat pengumpulan informasi dengan cara
menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk di jawab secara
tertulis pula oleh responden. Disini, responden diberikan daftar
pertanyaan-pertanyaan dan kewajiban menjawab sesuai dengan
alur yang telah ditemukan peneliti.
b. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian, data-data penelitian dapat diamati
oleh peneliti. Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengamatan
langsung tehadap tempat atau lokasi.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kumpulan data berupa data-data yang
mengandung keterangan dan penjelas, pada penelitian ini berupa
catatan hasil wawancara, foto pada saat penelitian secara arsiparsip yang berhubungan dengan penelitian.
7. Variabel dan Skala Pengukuran
Sugioyono mendefinisikan variabel adalah sesuatu hal yang
terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga di peroleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya.20 Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
terdapat dua jenis yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang
memiliki hubungan keterkaitan satu sama lain, yaitu :
a. Variabel Bebas Independen
variabel bebas (X) adalah tipe variabel yang menjelaskan
atau yang mempengaruhi variabel lain. Dan variabel bebas pada
penelitian ini adalah kualitas produk (X1), harga (X2) dan kualitas
pelayanan (X3).
b. Variabel Terikat Dependen
20 Rokhmat Subagiyo, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: Alim’s
Publishing Jakarta, 2017). Hlm.32
Variabel terikat (Y) adalah variabel yang timbul akibat variabel
bebas atau respon dari variabel bebas. Dan untuk penelitian ini variabel
terikatnya adalah minat beli konsumen (Y).
Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur persepsi,
sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa
atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah di
tetapkan. 21
8. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah
metode regresi linier berganda seringkali digunakan untuk mengatasi
analisis regresi yang melibatkan hubungan dua atau lebih vvariabel
bebas.
I. Daftar Pustaka
Alma, Buchari. 2013. manajemen Pemasaran san Pemasaran Jasa.
Bandung. Alfabeta CV
Basrah saidani dan Samsul Arifin, Pengaruh Kualitas Produk dan
Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat beli
Pada Ranch Market, Vol. 3 No. 1, 2012
Cristian
Lasander,
Citra
Merk,
Kualitas
Produk,
dan
Promosi
Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Makanan
Tradisional, Vol. 1 No. 3 September 2013
Hendra Fure, Lokasi Keberagaman Produk, Harga, Dan Kualitas
Pelayanan
Pengaruhnya
Terhadap
Minat
Beli
Pada
Pasar
Tradisional Bersehat Cilaca,Vol. 1 No. 3 September 2013
Huda, Nurul. 2017. Pemasaran Syariah. Depok. PT Kharismaa Putra
Utama
Malano, Herman. 2011. Selamatkan Pasar Tradisional: Protret Ekonomi
Rakyat Keci. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama
Jantje Sepang, Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Promosi, dan Lokasi
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Bentenan Center
Sonder Minahas. Vol. 2 No. 3 September 2014
21 Rokhmat Subagiyo, Metodologi Penelitian...,Hlm.114
Rangkuni, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis
Kasus. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama
Subagiyo, Rokhmat. 2017. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta.
Alim’s Publishing Jakarta