TEKNIK PEMASARAN SUATU PRODUK DAN CUSTOM
TEKNIK PEMASARAN SUATU PRODUK DAN CUSTOMER
SERVICE
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Dalam Praktik
Kebidanan
Dosen Pembimbing : Siti Rahmadani, S.SiT
Disusun Oleh :
Atika Yunita Sari Budiyanto
(P17124012001)
Anisa Tiasari
(P17124012003)
Muharrum Zulfa Triani
(P17124012018)
Randina Mutiah
(P17124012026)
Vicky Ayu Krisnawati
(P17124012037)
II A
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA I
JURUSAN KEBIDANAN
Jl. RS Fatmawati, Cilandak-Jakarta Selatan, Telp/Fax. 021-7656536
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Kewirausahaan Dalam
Praktik Kebidanan dengan judul “TEKNIK PEMASARAN SUATU PRODUK DAN
CUSTOMER SERVICE”
Terima kasih disampaikan kepada Dosen yang telah membimbing dan memberikan
kuliah demi lancarnya tugas ini.
Demikianlah makalah ini disusun semoga bermanfaat bagi pembaca dan
dapat
memenuhi tugas mata kuliah.
Jakarta, 5 September 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................2
Daftar Isi.........................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Tujuan.............................................................................................................4
BAB II : ISI.....................................................................................................................5
A. Teknik Penjualan.................................................................................................6
B. Distribusi Produk................................................................................................6
C. Kerjasama Distribusi dan Penjualan...................................................................7
D. Promosi................................................................................................................7
E. Sarana Promosi....................................................................................................7
F. Merancang Iklan yang Menarik..........................................................................8
G. Customer Service dalam Praktik Kebidanan.......................................................9
BAB III : PENUTUP......................................................................................................11
Daftar Pustaka.................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga sebagai
wirausahawan. Dimana wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian
menjual, mulai menawarkan ide hingga komoditas yakni layanan jasa. Sebagai
pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan dituntut untuk
mengetahui dengan baik manajemen usaha. Bidan sebagai pelaku usaha mandiri
dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha,
di dukung pula kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang
diimplementasikan secara strategis dan mempunyai ke mampuan personal selling
yang baik guna meraih sukses. Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan
pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelola manajemen pelayanan
secara profesional, serta mempunyai jiwa entrepreneur.
B. Tujuan
Untuk mengetahui teknik penjualan, distribusi produk, kerjasama distribusi dan
penjualan, promosi, sarana promosi, merancang iklan yang menarik dan customer
service dalam praktik kebidanan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Teknik Penjualan
Teknik penjualan merupakan cara-cara atau kiat-kiat yang dilakukan oleh penjual dalam
rangka meraih konsumen. Ada lima langkah dalam melakukan teknik penjualan, yaitu:
(1)Tentukan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Untuk menentukan kebutuhan konsumen haruslah terlebih dahulu diadakan semacam
pengamatan atau penelitian sederhana terhadap kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa
apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen? Berapa jumlahnya, siapa yang membutuhkan
dan kapan mereka memerlukan?
(2) Pilihlah Pasar Sasaran Khusus
Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
a) Pasar individual, adalah pasar yang memberikan layanan kepada individu-individu tertentu
untuk memenuhi kebutuhan secara individual. Jenis pasar ini sangat cocok untuk perusahaan
kecil dan menengah.
b) Pasar khusus, yaitu pasar yang memberikan pelayanan khusus untuk konsumen tertentu,
misalnya petani, pegawai negeri, pedagang dan sebagainya. Jenis pasar khusus sangat cocok
untuk perusahaan kecil.
c) Pasar tersegmentasi, yaitu pasar yang menyediakan pelayanan bagi kelas konsumen tertentu,
misalnya untuk pelanggan kelas berpendapatan tinggi, kelas pelanggan berpendapatan sedang
dan kelas pelanggan berpendapatan rendah.
Konsumen dikelompokan berdasarkan geografis (desa, kota), demografis (jenis kelamin, usia,
pendapatan, tingkat pendidikan) dan kelas sosial (tingkat sosial, gaya hidup), serta faktor
perilaku.
(3)Tetapkan Posisi Pasar
Setelah menentukan segmentasi pasar, perusahaan harus menentukan posisi yang ingin diduduki
segmen tersebut. Menetapkan posisi pasar ialah menyusun produk ditempat yang lebih jelas,
khas, sehingga menimbulkan hasrat terhadap produk tersebut dalam pikiran konsumen daripada
produk sejenis yang lain.
(4)Tempatkan Strategi Penjualan dalam Persaingan
Perusahaan harus lebih siap untuk melakukan bauran pemasaran sebagai strategi dalam
pengelolaan perusahaan. Bauran pemasaran adalah kombinasi penawaran produk,penetapan
harga, metode promosi, dan sistem distribusi untuk menjangkau kelompok konsumen tertentu.
(5)Pilih Strategi Penjualan yang Paling Tepat.
Memilih strategi dengan menempatkan keempat bauran pemasaran, produk, harga, promosi, dan
distribusi tadi.
Untuk melakukan program penjulan harus dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut.
(1) Persiapan sebelum penjualan
Kegiatan pada tahap ini adalah mempersiapkan tenaga penjualan dengan memberikan pengertian
tentang barang yang akan dijual, pasar yang akan dituju,dan teknik penjualannya.
(2) Penentuan Lokasi Pembeli Potensial
Tahap kedua adalah menentukan lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasarannya. Dari lokasi
inilah dapat disusun daftar calon pembeli atau pembeli potensial.
(3) Pendekatan Pendahuluan
Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari semua masalah tentang calon
pembelinya. Selain itu, perlu juga mengetahui tentang produk atau merk apa yang sedang
digunakan dan bagaimana reaksi pembeli? Beberapa informasi perlu dikumpulkan untuk
mendukung penawaran produk kepada pembeli, misalnya tentang kebiasaan membeli,
kegemaran dan kesukaan konsumen. Semuanya merupakan pendekatan pendahuluan terhadap
pasarnya.
(4) Melakukan Penjualan
Penjualan permulaan dilakukan untuk memikat calon konsumen, kemudian diusahakan untuk
mengetahui daya tarik mereka, dan pada akhirnya penjual melakukan penjualan kepada pembeli.
(5) Pelayanan Sesudah penjualan (Purna jual)
Sebenarnya kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pembeli membeli dan membayar barang
yang dibelinya, tetapi perlu dilanjutkan dengan memberikan pelayanan purna jual. Pelayanan
purna jual diberikan untuk barang-barang tahan lama seperti elektornika, lemari es, kendaraan
bermotor, televisi. Pelayanan purna jual ini banyak macamnya, seperti garansi, reparasi dan
pengantaran barang. Contohnya: dalam kendaraan bermotor adalah Pembelian Mobil Toyota
Kijang, diberikan service gratis dan oli gratis sampai dengan 30.000 km.
http://pasarkita.wordpress.com/2008/03/18/teknik-penjualan/
B. DISTRIBUSI PRODUK
Distribusi yaitu rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan usaha
penyampaian/penyaluran barang atau jasa produsen kepada konsumen. Sedangkan orang yang
melakukan distribusi disebut distributor.
Apabila kegiatan distribusi berhenti penyaluran barang tidak akan berjalan lancar dan harga
barang-barang di daerah konsumen menjadi meningkat. Jadi kebutuhan tidak dapat terpenuhi dan
masyarakat menjadi resah. Demikian produsen barang-barang akan menumpuk dan tidak laku
produsen pun akan bangkrut. Distribusi bertujuan untuk:
a.
Pemerataan pemenuhan masyarakat di berbagai daerah,
b.
Menstabillkan harga barang/jasa,
c.
Menjaga kelangsungan hidup perusahasaan,
d.
Menjaga kesinambungan kegiatan produksi, serta
e.
Mempercepat sampainya produksi ke tangan konsumen
3.
SISTEM DISTRIBUSI DAN CARA DISTRIBUSI
Dalam melakukan distribusi, diperlukan sistem yang tepat. Berikut diuraikan macam-macam
sistem distribusi serta cara pendistribusian di masyarakat.
A.
Sistem distribusi
Sistem distribusi adalah usaha yang ditempuh produsen maupun distributor melalui unsur-unsur
yang terkait dalam penyaluran barang atau jasa agar sampai ke konsumen. Sistem distribusi
dapat di bedakan menjadi 3 macam
1.
Distribusi langsung
Sistem distibusi langsung yaitu menjual atau menyalurkan barang maupun jasa secara langsung
misalnya patani sayur menjual sayrunya tanpa menggunakan pedagang, dokter menjual jasanya
langsung kepada pasiennya di tempat praktek jadi produsen langsung berhubungan langsung
dengan konsumen.
Produsen
konsumen
Sistem distribusi langsung
2.
Sistem distribusi semi langsung
Pada sistem distribusi ini produsen menjual hasil produksinya melalui toko miliknya sendiri
Sistem distribusi semi langsung
produsen
Toko milik produsen
konsumen
3.
Sistem distribusi tak langsung
Sistem distribusi tak langsung, yaitu produsen menjual barang atau jasa hasi produksinya ke
konsumen melalui lembaga atau pedagang perantara misalnya melalui agen, pedagang besar atau
grosir, dan pedangang eceran.
Sistem distribusi tak langsung
produsen
konsumen
pengecer
agen
B.
Cara-cara Distribusi
Untuk menyalurkan barang/jasa digunakan badan perantara. Yaitu :
1.
Penyaluran Barang/Jasa Melalui Pedagang.
Barang yang dibuat produsen disalurkan melalui pedagang besar, lalu pedagang besar
menjualnya ke pedagang kecil atau eceran dan pedagang kecil menjualnya ke konsumen.
2.
Penyalur Barang/Jasa Melalui Koperasi
Koperasi berusaha memenuhi kebutuhan anggotanya/masyarakat disekelilingnya.
3.
Penyaluran Barang/Jasa Melalui Toko Milik Produsen Sendiri.
Produsen yang memiliki toko, dapat memenjual hasil produksinya kepada konsumen melalui
toko tersebut.
4.
Penyaluran Barang/Jasa melalui penjualan Dari Rumah Kerumah.
Barang hasil produsen dijual oleh produsen dengan cara berkeliling dari rumah kerumah.
5.
Penyaluran Barang/Jasa Melalui Penjualan di Tempat Tertentu yang Ditetapkan
Pemerintah.
Pemerintah juga membuat tepat untuk menyalurkan barang atau jasa hasil produksi tertentu,
misalnya pasar, dan tempat pelelangan ikan.
6.
Tempat Lain yang Dipakai untuk Menyalurkan Barang/Jasa
Ada faktor yang mempengaruhi produsen memilih dan menentukan saluran distribusi, yakni:
a)
Sifat barang dan Jasa yang diperjualkan.
b)
Daerah penjualan
c)
Modal yang disediakan, yang berkait dengan hak dan kewajiban dalam perjualan barang.
d)
Alat komunikasi
e)
Biaya angkutan
f)
Keuntungan
http://ilmugreen.blogspot.com/2012/07/definisi-tujuan-distribusi.html
Kerjasama Distribusi dan Penjualan
Promosi jasa kebidanan
Promosi jasa kebidanan adalah upaya untuk mempromosikan jasa kebidanan kepada masyarakat
(klien) yang membutuhkan pelayanan / asuhan kebidanan.
Pelayanan/asuhan kebidanan termasuk dalam pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan
memiliki karakteristik yang spesifik karena berhadapan langsung dengan individu
Karakteristik promosi jasa dalam pelayanankesehatan antara lain :
1. Bersifat sukarela. Tidak memaksa klien untuk menggunakan layanan yang ditawarkan.
Klien bebas menentukan pilihan layanan.
2. Kontak secara personal. Dalam pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan harus melakukan
kontak langsung secara personal dengan klien melalui pendekatan sosial budaya.
3. Berpacu dengan waktu. Pelayanan kesehatan harus diberikan dengan segera dengan
mempertimbangkan keadaan klien.
4. Sensitif (terutama kesehatan reproduksi)kesehatan reproduksi merupakan hal yang sangat
pribadi dan sensitif sehingga sering kali klien enggan berkunjung ke pelayanan kesehatan
dan membicarakan masalah tersebut. Sikap yang menghormati privasi klien dan tidak
menghakimi dari seorang bidanakan membuat klien bersikap positif terhadap layanan
kesehatan yang kita berikan
Promosi jasa dalam pelayanan kesehatan memiliki empat komponen utama, yaitu :
1. Klien/pelanggan
Klien/Pelanggan merupakan konsumen dari pelayanan kesehatan yang memiliki kedudukan
sangat penting.
2. Kompetisi
Melalui keberadaan profesi lain akan tercipta iklim kompetisi yang apabila dikelola dengan baik
maka akan memotivasi bidan untuk mengevaluasi dan mengembangkan diri.
3. Jaringan
Jaringan diperlukan untuk memperluas cakupan pemasaran pelayanan kesehatan yang akan
membantu kelancaran kegiatan pemasaran. Jaringan tersebut dapat berbentuk klinik, pelayanan
di rumah,rujukan, dan perusahaan/asuransi.
4. Klinik
Dalam mengelola klinik diperlukan beberapa pertimbangan mencakup kekuatan merek, proses
pelayanan, keuggulan kompetitif, dan tarif pelayanan
Dalam proses pemasaran, yang harus diperhatikan adalah ada tidaknya ancaman, tidak
melakukan promosi yang terlalu berlebihan, dan tidak mempromosikan sesuatu yang tidak bisa
diandalkan.
Bentuk Asuhan sebagai promosiKebidanan :
1.Asuhan kebidanan pada ibu hamil
Asuhan ibu hamil oleh bidan dilakukandengan cara mengumpulkan data,menetapkan diagnosis
dan rencanatindakan, serta melaksanakannya untukmenjamin keamanan dan kepuasan
sertakesejahteraan ibu dan janin selamaperiode kehamilan. Kehamilan melibatkanperubahan
fisik maupun emsional dari ibuserta perubahan sosial di dalam keluarga
2.Asuhan kebidanan pada ibu bersalin
asuhan persalinan oleh bidan dimulaidengan mengumpulkan data,menginterprestasikan data
untukmenentukan diagnosa persalinan danmengidentifikasi masalah/kebutuhan,membuat
rencana, dan melaksanakantindakan dengan memantau kemajuanpersalinan serta menolong
persalinanuntuk menjamin keamanan dankepuasan ibu selama periode persalinan.
3.Asuhan kebidanan pada ibu nifas
asuhan ibu nifas oleh bidan dilakukandengan cara mengumpulkan data,menetapkan diagnosis
dan rencanatindakan, serta melaksanaknnya untukmempercepat proses pemulihan danmencegah
komplikasi denganmemenuhi kebutuhan ibu dan bayiselama periode nifas
4.Asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir
asuhan bayi baru lahir oleh bidandimulai dari menilai kondisi bayi,memfasilitasi terjadinya
pernafasanspontan, mencegah hipotermia,memfasilitasi kontak dini danmencegah hipoksia
sekunder,menentukan kelainan, sertamelakukan tindakan pertolongan danmerujuk sesuai
kebutuhan.
Asuhan pada BBL :
a.Pengetahuan adaptasi BBL terhadapkehidupan di luar uterus
b.Kebutuhan dasar BBL : kebersihan jalannafas, perawatan tali pusat,kehangatan,nutrisi
c.Tumbuh kambang yang normal padaBBL sampai usia satu bulan
d.Menilai segera bayi baru lahir, sepertinilai APGAR
e.Membersihkan badan bayi danmemberikan identitas
Sarana Promosi
Merancang Iklan yang Menarik
Customer Service dalam Praktik Kebidanan
SERVICE
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan Dalam Praktik
Kebidanan
Dosen Pembimbing : Siti Rahmadani, S.SiT
Disusun Oleh :
Atika Yunita Sari Budiyanto
(P17124012001)
Anisa Tiasari
(P17124012003)
Muharrum Zulfa Triani
(P17124012018)
Randina Mutiah
(P17124012026)
Vicky Ayu Krisnawati
(P17124012037)
II A
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA I
JURUSAN KEBIDANAN
Jl. RS Fatmawati, Cilandak-Jakarta Selatan, Telp/Fax. 021-7656536
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Kewirausahaan Dalam
Praktik Kebidanan dengan judul “TEKNIK PEMASARAN SUATU PRODUK DAN
CUSTOMER SERVICE”
Terima kasih disampaikan kepada Dosen yang telah membimbing dan memberikan
kuliah demi lancarnya tugas ini.
Demikianlah makalah ini disusun semoga bermanfaat bagi pembaca dan
dapat
memenuhi tugas mata kuliah.
Jakarta, 5 September 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................2
Daftar Isi.........................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................................4
A. Latar Belakang...............................................................................................4
B. Tujuan.............................................................................................................4
BAB II : ISI.....................................................................................................................5
A. Teknik Penjualan.................................................................................................6
B. Distribusi Produk................................................................................................6
C. Kerjasama Distribusi dan Penjualan...................................................................7
D. Promosi................................................................................................................7
E. Sarana Promosi....................................................................................................7
F. Merancang Iklan yang Menarik..........................................................................8
G. Customer Service dalam Praktik Kebidanan.......................................................9
BAB III : PENUTUP......................................................................................................11
Daftar Pustaka.................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga sebagai
wirausahawan. Dimana wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian
menjual, mulai menawarkan ide hingga komoditas yakni layanan jasa. Sebagai
pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan dituntut untuk
mengetahui dengan baik manajemen usaha. Bidan sebagai pelaku usaha mandiri
dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha,
di dukung pula kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang
diimplementasikan secara strategis dan mempunyai ke mampuan personal selling
yang baik guna meraih sukses. Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan
pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelola manajemen pelayanan
secara profesional, serta mempunyai jiwa entrepreneur.
B. Tujuan
Untuk mengetahui teknik penjualan, distribusi produk, kerjasama distribusi dan
penjualan, promosi, sarana promosi, merancang iklan yang menarik dan customer
service dalam praktik kebidanan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Teknik Penjualan
Teknik penjualan merupakan cara-cara atau kiat-kiat yang dilakukan oleh penjual dalam
rangka meraih konsumen. Ada lima langkah dalam melakukan teknik penjualan, yaitu:
(1)Tentukan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Untuk menentukan kebutuhan konsumen haruslah terlebih dahulu diadakan semacam
pengamatan atau penelitian sederhana terhadap kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa
apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen? Berapa jumlahnya, siapa yang membutuhkan
dan kapan mereka memerlukan?
(2) Pilihlah Pasar Sasaran Khusus
Ada tiga jenis pasar sasaran khusus, yaitu:
a) Pasar individual, adalah pasar yang memberikan layanan kepada individu-individu tertentu
untuk memenuhi kebutuhan secara individual. Jenis pasar ini sangat cocok untuk perusahaan
kecil dan menengah.
b) Pasar khusus, yaitu pasar yang memberikan pelayanan khusus untuk konsumen tertentu,
misalnya petani, pegawai negeri, pedagang dan sebagainya. Jenis pasar khusus sangat cocok
untuk perusahaan kecil.
c) Pasar tersegmentasi, yaitu pasar yang menyediakan pelayanan bagi kelas konsumen tertentu,
misalnya untuk pelanggan kelas berpendapatan tinggi, kelas pelanggan berpendapatan sedang
dan kelas pelanggan berpendapatan rendah.
Konsumen dikelompokan berdasarkan geografis (desa, kota), demografis (jenis kelamin, usia,
pendapatan, tingkat pendidikan) dan kelas sosial (tingkat sosial, gaya hidup), serta faktor
perilaku.
(3)Tetapkan Posisi Pasar
Setelah menentukan segmentasi pasar, perusahaan harus menentukan posisi yang ingin diduduki
segmen tersebut. Menetapkan posisi pasar ialah menyusun produk ditempat yang lebih jelas,
khas, sehingga menimbulkan hasrat terhadap produk tersebut dalam pikiran konsumen daripada
produk sejenis yang lain.
(4)Tempatkan Strategi Penjualan dalam Persaingan
Perusahaan harus lebih siap untuk melakukan bauran pemasaran sebagai strategi dalam
pengelolaan perusahaan. Bauran pemasaran adalah kombinasi penawaran produk,penetapan
harga, metode promosi, dan sistem distribusi untuk menjangkau kelompok konsumen tertentu.
(5)Pilih Strategi Penjualan yang Paling Tepat.
Memilih strategi dengan menempatkan keempat bauran pemasaran, produk, harga, promosi, dan
distribusi tadi.
Untuk melakukan program penjulan harus dilakukan tahapan-tahapan sebagai berikut.
(1) Persiapan sebelum penjualan
Kegiatan pada tahap ini adalah mempersiapkan tenaga penjualan dengan memberikan pengertian
tentang barang yang akan dijual, pasar yang akan dituju,dan teknik penjualannya.
(2) Penentuan Lokasi Pembeli Potensial
Tahap kedua adalah menentukan lokasi dari segmen pasar yang menjadi sasarannya. Dari lokasi
inilah dapat disusun daftar calon pembeli atau pembeli potensial.
(3) Pendekatan Pendahuluan
Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari semua masalah tentang calon
pembelinya. Selain itu, perlu juga mengetahui tentang produk atau merk apa yang sedang
digunakan dan bagaimana reaksi pembeli? Beberapa informasi perlu dikumpulkan untuk
mendukung penawaran produk kepada pembeli, misalnya tentang kebiasaan membeli,
kegemaran dan kesukaan konsumen. Semuanya merupakan pendekatan pendahuluan terhadap
pasarnya.
(4) Melakukan Penjualan
Penjualan permulaan dilakukan untuk memikat calon konsumen, kemudian diusahakan untuk
mengetahui daya tarik mereka, dan pada akhirnya penjual melakukan penjualan kepada pembeli.
(5) Pelayanan Sesudah penjualan (Purna jual)
Sebenarnya kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pembeli membeli dan membayar barang
yang dibelinya, tetapi perlu dilanjutkan dengan memberikan pelayanan purna jual. Pelayanan
purna jual diberikan untuk barang-barang tahan lama seperti elektornika, lemari es, kendaraan
bermotor, televisi. Pelayanan purna jual ini banyak macamnya, seperti garansi, reparasi dan
pengantaran barang. Contohnya: dalam kendaraan bermotor adalah Pembelian Mobil Toyota
Kijang, diberikan service gratis dan oli gratis sampai dengan 30.000 km.
http://pasarkita.wordpress.com/2008/03/18/teknik-penjualan/
B. DISTRIBUSI PRODUK
Distribusi yaitu rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan usaha
penyampaian/penyaluran barang atau jasa produsen kepada konsumen. Sedangkan orang yang
melakukan distribusi disebut distributor.
Apabila kegiatan distribusi berhenti penyaluran barang tidak akan berjalan lancar dan harga
barang-barang di daerah konsumen menjadi meningkat. Jadi kebutuhan tidak dapat terpenuhi dan
masyarakat menjadi resah. Demikian produsen barang-barang akan menumpuk dan tidak laku
produsen pun akan bangkrut. Distribusi bertujuan untuk:
a.
Pemerataan pemenuhan masyarakat di berbagai daerah,
b.
Menstabillkan harga barang/jasa,
c.
Menjaga kelangsungan hidup perusahasaan,
d.
Menjaga kesinambungan kegiatan produksi, serta
e.
Mempercepat sampainya produksi ke tangan konsumen
3.
SISTEM DISTRIBUSI DAN CARA DISTRIBUSI
Dalam melakukan distribusi, diperlukan sistem yang tepat. Berikut diuraikan macam-macam
sistem distribusi serta cara pendistribusian di masyarakat.
A.
Sistem distribusi
Sistem distribusi adalah usaha yang ditempuh produsen maupun distributor melalui unsur-unsur
yang terkait dalam penyaluran barang atau jasa agar sampai ke konsumen. Sistem distribusi
dapat di bedakan menjadi 3 macam
1.
Distribusi langsung
Sistem distibusi langsung yaitu menjual atau menyalurkan barang maupun jasa secara langsung
misalnya patani sayur menjual sayrunya tanpa menggunakan pedagang, dokter menjual jasanya
langsung kepada pasiennya di tempat praktek jadi produsen langsung berhubungan langsung
dengan konsumen.
Produsen
konsumen
Sistem distribusi langsung
2.
Sistem distribusi semi langsung
Pada sistem distribusi ini produsen menjual hasil produksinya melalui toko miliknya sendiri
Sistem distribusi semi langsung
produsen
Toko milik produsen
konsumen
3.
Sistem distribusi tak langsung
Sistem distribusi tak langsung, yaitu produsen menjual barang atau jasa hasi produksinya ke
konsumen melalui lembaga atau pedagang perantara misalnya melalui agen, pedagang besar atau
grosir, dan pedangang eceran.
Sistem distribusi tak langsung
produsen
konsumen
pengecer
agen
B.
Cara-cara Distribusi
Untuk menyalurkan barang/jasa digunakan badan perantara. Yaitu :
1.
Penyaluran Barang/Jasa Melalui Pedagang.
Barang yang dibuat produsen disalurkan melalui pedagang besar, lalu pedagang besar
menjualnya ke pedagang kecil atau eceran dan pedagang kecil menjualnya ke konsumen.
2.
Penyalur Barang/Jasa Melalui Koperasi
Koperasi berusaha memenuhi kebutuhan anggotanya/masyarakat disekelilingnya.
3.
Penyaluran Barang/Jasa Melalui Toko Milik Produsen Sendiri.
Produsen yang memiliki toko, dapat memenjual hasil produksinya kepada konsumen melalui
toko tersebut.
4.
Penyaluran Barang/Jasa melalui penjualan Dari Rumah Kerumah.
Barang hasil produsen dijual oleh produsen dengan cara berkeliling dari rumah kerumah.
5.
Penyaluran Barang/Jasa Melalui Penjualan di Tempat Tertentu yang Ditetapkan
Pemerintah.
Pemerintah juga membuat tepat untuk menyalurkan barang atau jasa hasil produksi tertentu,
misalnya pasar, dan tempat pelelangan ikan.
6.
Tempat Lain yang Dipakai untuk Menyalurkan Barang/Jasa
Ada faktor yang mempengaruhi produsen memilih dan menentukan saluran distribusi, yakni:
a)
Sifat barang dan Jasa yang diperjualkan.
b)
Daerah penjualan
c)
Modal yang disediakan, yang berkait dengan hak dan kewajiban dalam perjualan barang.
d)
Alat komunikasi
e)
Biaya angkutan
f)
Keuntungan
http://ilmugreen.blogspot.com/2012/07/definisi-tujuan-distribusi.html
Kerjasama Distribusi dan Penjualan
Promosi jasa kebidanan
Promosi jasa kebidanan adalah upaya untuk mempromosikan jasa kebidanan kepada masyarakat
(klien) yang membutuhkan pelayanan / asuhan kebidanan.
Pelayanan/asuhan kebidanan termasuk dalam pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan
memiliki karakteristik yang spesifik karena berhadapan langsung dengan individu
Karakteristik promosi jasa dalam pelayanankesehatan antara lain :
1. Bersifat sukarela. Tidak memaksa klien untuk menggunakan layanan yang ditawarkan.
Klien bebas menentukan pilihan layanan.
2. Kontak secara personal. Dalam pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan harus melakukan
kontak langsung secara personal dengan klien melalui pendekatan sosial budaya.
3. Berpacu dengan waktu. Pelayanan kesehatan harus diberikan dengan segera dengan
mempertimbangkan keadaan klien.
4. Sensitif (terutama kesehatan reproduksi)kesehatan reproduksi merupakan hal yang sangat
pribadi dan sensitif sehingga sering kali klien enggan berkunjung ke pelayanan kesehatan
dan membicarakan masalah tersebut. Sikap yang menghormati privasi klien dan tidak
menghakimi dari seorang bidanakan membuat klien bersikap positif terhadap layanan
kesehatan yang kita berikan
Promosi jasa dalam pelayanan kesehatan memiliki empat komponen utama, yaitu :
1. Klien/pelanggan
Klien/Pelanggan merupakan konsumen dari pelayanan kesehatan yang memiliki kedudukan
sangat penting.
2. Kompetisi
Melalui keberadaan profesi lain akan tercipta iklim kompetisi yang apabila dikelola dengan baik
maka akan memotivasi bidan untuk mengevaluasi dan mengembangkan diri.
3. Jaringan
Jaringan diperlukan untuk memperluas cakupan pemasaran pelayanan kesehatan yang akan
membantu kelancaran kegiatan pemasaran. Jaringan tersebut dapat berbentuk klinik, pelayanan
di rumah,rujukan, dan perusahaan/asuransi.
4. Klinik
Dalam mengelola klinik diperlukan beberapa pertimbangan mencakup kekuatan merek, proses
pelayanan, keuggulan kompetitif, dan tarif pelayanan
Dalam proses pemasaran, yang harus diperhatikan adalah ada tidaknya ancaman, tidak
melakukan promosi yang terlalu berlebihan, dan tidak mempromosikan sesuatu yang tidak bisa
diandalkan.
Bentuk Asuhan sebagai promosiKebidanan :
1.Asuhan kebidanan pada ibu hamil
Asuhan ibu hamil oleh bidan dilakukandengan cara mengumpulkan data,menetapkan diagnosis
dan rencanatindakan, serta melaksanakannya untukmenjamin keamanan dan kepuasan
sertakesejahteraan ibu dan janin selamaperiode kehamilan. Kehamilan melibatkanperubahan
fisik maupun emsional dari ibuserta perubahan sosial di dalam keluarga
2.Asuhan kebidanan pada ibu bersalin
asuhan persalinan oleh bidan dimulaidengan mengumpulkan data,menginterprestasikan data
untukmenentukan diagnosa persalinan danmengidentifikasi masalah/kebutuhan,membuat
rencana, dan melaksanakantindakan dengan memantau kemajuanpersalinan serta menolong
persalinanuntuk menjamin keamanan dankepuasan ibu selama periode persalinan.
3.Asuhan kebidanan pada ibu nifas
asuhan ibu nifas oleh bidan dilakukandengan cara mengumpulkan data,menetapkan diagnosis
dan rencanatindakan, serta melaksanaknnya untukmempercepat proses pemulihan danmencegah
komplikasi denganmemenuhi kebutuhan ibu dan bayiselama periode nifas
4.Asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir
asuhan bayi baru lahir oleh bidandimulai dari menilai kondisi bayi,memfasilitasi terjadinya
pernafasanspontan, mencegah hipotermia,memfasilitasi kontak dini danmencegah hipoksia
sekunder,menentukan kelainan, sertamelakukan tindakan pertolongan danmerujuk sesuai
kebutuhan.
Asuhan pada BBL :
a.Pengetahuan adaptasi BBL terhadapkehidupan di luar uterus
b.Kebutuhan dasar BBL : kebersihan jalannafas, perawatan tali pusat,kehangatan,nutrisi
c.Tumbuh kambang yang normal padaBBL sampai usia satu bulan
d.Menilai segera bayi baru lahir, sepertinilai APGAR
e.Membersihkan badan bayi danmemberikan identitas
Sarana Promosi
Merancang Iklan yang Menarik
Customer Service dalam Praktik Kebidanan