PRINSIP PRINSIP PENDIDIKAN INTERDISIPLIN. pdf

PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN INTERDISIPLINER
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
Mata kuliah pendidikan interdisipliner

Dosen Pembimbing :
Dr. Afiful Ikhwan M.Pd.I

Disusun:

Sulisetyawati (16150248)
Kenty Nur Isnaini (16150249)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Tahun Akademik 2018

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahNya sehingga kita dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “prinsip-prinsip pendidikan interdisipliner” dengan

baik.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas pendidikan interdisipliner. Pada
kesempatan ini kami ucapkan terimakasih semua pihakyang telah membantu
menyumbangkan ide dan gagasannya demi terwujudnya makalah ini. Akhirnya saran
dan kritik pembaca sangat kami harapkan demi bertambah baiknya makalah ini.
Ponorogo, 16 januari 2018

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB 2. PEMBAHASAN .................................................................................... 3

A. Pengertian pendidikan interdisipliner ................................................... 3
B. Urgensi pendidikan interdisipliner ........................................................ 6
C. Prinsip-Prinsip pendidikan interdisipliner ........................................... 7

BAB 3. PENUTUP ............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 10

ii

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah sebuah hal yang sulit untuk dipisahkan dari
kehidupan ini. manusia mencoba mendidik diri dan orang lain dengan sasaran
menumbuhkembangkan kesadaran tentang pentingnya sebuah pendidikan.
aktifitas pendidikan diorientasikan pada sejumlah materi yang disusun dalam
rangka mencerdaskan dan peningkatan kualitas hidup manusia.
Pendidikan adalah unsur yang terpenting bagi manusia dalam rangka
untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Hal ini dikarenakan jika
orang-orang semakin paham tentang dasar-dasar Ilmu pendidikan Islam maka

tidak menutup kemungkinan akan lebih mengerti dan lebih tahu akan terciptanya
seorang hamba yang yang beriman. apabila Manusia hidup didunia ini sulit
memahami dan mendalami dasar-dasar Ilmu pendidikan Islam, maka hal tersebut
juga akan berpengaruh terhadap kedekatan kepada Allah SWT.
Adanya pendidikan islam sebagai wadah untuk pengembangan akal
dan pikiran, pengarah tata laku dan perasaan berdasarkan nilai ajaran islam.
Sehingga nilai tersebut dapat diserap dalam kehidupan

terutama dalam

memandang realitas kehidupan sehingga sisi kehidupan dapat diraih dengan cara
yang sehat dan sesuai dengan ajaran islam
Oleh karenanya pendidikan interdisipliner ini diharapkan mampu
mengatasi berbagai macam persoalan yang terjadi dalam lingkup pendidikan dan
mampu mengupas tuntas semua hal yang berkaitan dengan pendidikan, sehingga
diharapkan pendidikan akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan.

1

2


B. Rumusan Masalah
1.

Apa pengertian pendidikan interdisipliner ?

2.

Bagaimana urgensi pendidikan interdisipliner ?

3.

Bagaimana prinsip-prinsip pendidikan Interdisipliner ?

C. Tujuan Masalah
1.

Untuk mengetahui apa pengertian pendidikan interdisipliner.

2.


Untuk mengetahui urgensi pendidikan interdisipliner.

3.

Untuk mengetahui apa saja prinsip-prinsip pendidikan interdisipliner

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Pendidikan Interdisipliner
Pendidikan diartikan sebagai latihan mental, moral dan fisik yang bisa
menghasilkan

manusia

berbudaya

tinggi,


maka

pendidikan

berarti

menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta menanamkan rasa tanggung
jawab. Adapun pendidikan dapat dibagi menjadi beberapa macam.1
1.

Pendidikan moral
Dalam Bahasa Indonesia moral diterjemahkan dengan arti susila.
Adapun menurut Ya’kub menjelaskan bahwa moral ialah sesuai dengan
ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia mana yang baik dan
wajar. Secara terminology pendidikan moral mengacu pada pengajaran
etika dan penyampaian nilai-nilai yang benar dan nilai-nilai yang salah.2

2.


Pendidikan akhlak
Perkataan akhlak berasal dari bahsa arab jama’ dari “khuluqun” yang
berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Sedangkan
sa’adudin mengemukakan bahwa akhlak mengandung beberapa arti
diantaranya
a) Tabiat, yaitu sifat dalam diri yang terbentuk oleh manusia tanpa
dikehendaki dan tanpa diupayakan.
b) Adat yaitu sifat dalam diri yang dipayakan manusia melalui latihan
c) Watak cakupannya meliputi hal-hal yang menjadi tabiat dan hal-hal
yang diupayakan hingga menjadi adat.

1

Arifin, Ilmu Pendidikan Isam (Jakarta: PT. Bumi Aksara 2008), hal.7
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bndung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2013), hal.8

2

3


4

3. Pendidikan karakter
Jika ditelusuri karakter berasal dari Bahasa arab latin “kharakter”,
kharassein,”kharax” dalam Bahasa inggris character dan dalam Bahasa
Indonesia “karakter” yang berarti membuat tajam dan membuat dalam.
Sedangkan menurut Hornby dan Parnwell karakter adalah kualitas
mentalatau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi. Hermawan
Kartajaya mendefinisikan karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu
benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada
kepribadian benda atau individu tersebut.Allport mengatakan bahwa
character is personality evaluated and personality is character devaluated

(watak adalah kepribadian dinilai dan kepribadian adalah watak yang tak
dinilai). Karakter adalah hal-hal yang mendasar yang ada pada diri
seseorang dan yang abstrak yang ada pada diri seseorang. Dilihat dari
sudut pengertian karakter dan akhlak tidak memiliki perbedaan yang
signifikan. Keduanya didefinisikan sebagai suatu tindakan yang terjadi
tanpa ada pemikiran lagi karena sudah tertanam dalam pikiran atau dengan

kata lain keduanya disebut dengan kebiasaan.
4.

Pendidikan Budi pekerti
Esensi dan makna sama dengan pendidikan moral dan pendidikan
akhlak. Dalam konteks pendidikan di Indonesia pendidikan budi pekerti
adalah pendidikan niali yakni bersumber dari budaya bangsa Indonesia,
dalam rangka membina kepribadian generasi muda. Jika dinilai dari
berbagai aspek secara epistemology budi pekerti berarti penampilan diri
yang berbudi. dalam kosakata arab berarti akhlak, dalam kamus Bahasa
Indonesia kata budi artinya akal (alat bantu untuk menimbang baik dan
buruk, benar salah dan lain-lain). Secara operasional budi pekerti adalah
perilaku tercermin dalam kata, pikiran, sikap, perasaan, keinginan dan hasil
karya. Dalam hal ini, budi pekerti dapat diartikan sebagai sikap atau
perilaku sehari-hari baik individu, keluarga maupun masyarakat bangsa

5

yang mengandung niali-nilai yang berlaku dan dianut dalam jati diri
persatuan dan kesatuan.

Budi pekerti memiliki hubungan etika, akhlak dan moral. Moral adalah
ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap,
kewajiaban dan sebagainya. Moral juga berarti akhlak budi pekerti dan
susila sedangkan budi pekerti sebagai bimbingan untuk membentuk
tingkah laku yang baik yang merupakan ekspresi dari nilai-nilai yang baik.
Interdisipliner adalah mengkaji suatu permasalahan dengan cara
mengkombinasikan dua atau lebih dari disiplin ilmu sebagai alat atau
perspektif kajian, tetapi peneliti tetap berpijak pada satu disiplin ilmu.3
Kajian interdisipliner tidak mengkhususkan diri pada alat analisis tertentu
yang bersandar pada keilmuan tertentu, tetapi juga menggunakan bidangbidang keilmuan lain lain yang relevan
Menurut Muharram kajian interdisipliner sebagai variasi cara
menjebatani dan mengkonfrontasi berbagai pendekatan disiplin. Menurut
Muharram penganut disiplin ilmu sering kali melakukan kesalahan yang
bisa dideteksi oleh orang yang memahami dua atau lebih disiplin ilmu.
Pengamatan interdisipliner diperlukan karena disiplin ilmu itu luas,
sehingga jarang ilmuwan mengambil kesimpulan yang bertabrakan dengan
kesimpulan

disiplin


ilmu.

Kajian

interdisipliner

diperlukan

agar

pengambilan keputusan lebih seimbang.
Jadi pendidikan interdisipliner adalah salah satu model pendidikan
yang menggunakan pendekatan interdisipliner dengan mengkolaborasikan
beberapa disiplin ilmu guna meningkatkan kualitas dari adanya pendidikan
tersebut.

3

Setya Yuwana Sudikan. 2010. Pendekatan Interdisipliner Multidisipliner dan
Transdisipliner Dalam Studi Sastra . Universitas Negeri Surabaya diakses pada 24
November 2017 pukul 07.00 WIB

6

B.

Urgensi pendidikan interdisipliner
Kondisi masyarakat yang belum memahami pentingnya pendidikan
membuat pendidikan interdisipliner sangat urgen. Antara lain berikut
beberapa urgensi pendidikan interdisipliner :
1.

Pendidikan sebagai usaha membentuk pribadi manusia harus melalui
proses yang panjang, dengan hasil yang tidak dapat diketahui dengan
segera. Dalam proses perhitungan

yang matang berdasarkan

pandangan dan pikiran atau teori yang tepat, sehingga kegagalan atau
kesalahan dalam mendidik siswa dapat dihindarkan. Karena pada
hakekatnya sasaran pendidikan adalah makhluk yang tumbuh dan
berkembang apabila salah dalam penanganan maka akan sulit dalam
memperbaiki.4
2.

Pendidikan pada dasarnya bermuara dari islam itu sendiri maka dalam
menanamkan atau membentuk sikap hidup yang dijiwai nilai-nilai
juga mengembangkan kemampuan dari segi ilmu sejalan dengan nilainilai yang ada diislam. Oleh karena itu usaha untuk membentuk sikap
yang baik dan menanamkan nilai-nilai tidak dapat dilakukan dengan
coba-coba atau atas dasar keinginan dan kemauan pendidik tanpa
dilandasi

dengan

teori

pendidikan

yang

nantinya

dapat

dipertanggungjawabkan.
3.

Islam sebagai agama wahyu yang diturunkan oleh Allah dengan tujuan
mensejahterakan dan membahagiakan hidup dan kehidupan umat
manusia baik dunia maupun akhirat. sehingga dapat berarti fungsional
dan actual dalam diri manusia jika dikembangkan melalui proses
pendidikan yang sistematis.

4.

Ruang lingkup kependidikan terutama islam mencakup segala bidang
kehidupan manusia didunia maupun akhirat,

4

oleh karenanya

Arifin, Ilmu Pendidikan Isam (Jakarta: PT. Bumi Aksara 2008), hal. 11

7

pembentukan sikap dan nilai-nilai amaliah Islamiah dalam pribadi
manusia dapat efektif jika dilakukan melalui proses pendidikan yang
berjalan diatas kaidah ilmu pengetahuan kependidikan.
C.

Prinsip-Prinsip pendidikan interdisipliner
Pendidikan

interdisipliner

merupakan

model

pendidikan

yang

menerapkan pendekatan interdisipliner. Prinsip- prinsip pendidikan
interdisipiner dapat kita ketahui melalui bentuk aplikasi dari pendidikan
interdisipliner. Misalnya dalam hal pengembangan kurikulum.
Berikut Prinsip-Prinsip pendidikan interdisipliner, diantaranya
adalah :
a.

Prinsip tujuan.
Prinsip berorientasi pada tujuan. Orientasi dari sebuah

prinsip berguuna untuk mewujudkan visi. Ketika visi sudah mulai
terwujud maka hendaaknya bekerja sama dengan lembaga yang sesuai.

b.

Prinsip relevansi.
Prinsip

relevansi

artinya

prinsip

kesesuaian.

Kesesuaianyang dibangun hendaknya mengandung tujuan bersama.
Dalam prinsip ini hendaknya mengandung beberapa hal yang biasa
di sebut 3K, yaitu Kolaborasi, Kerjasama, dan Komunikasi.
c.

Prinsip efektifitas.
Pendidikan

Interdisipliner

yang

diterapkan

mampu

memberikan sumbangsih keilmuan yang dapat dimanfaatkan banyak
orang.
d.

Prinsip integritas.
Integritas

diartikan

sebagai

keterpaduan,

kebulatan,

keutuhan, jujur dan dapat dipercaya. Prinsip integritas memiliki

8

arti pula yang saling berkaitan. Artinya ilmu yang di integrasikan
harus sesuai dan berkaitan.
e. Prinsip kontinuitas atau kesinambungan.
Ilmu

yang

diintegrasikan

ini

diharapkan

mampu

menghasilkan sesuatu yang bernilai dan bermanfaat. Dalam arti
lain hasil dari penggabungan beberapa disiplin ilmu tersebut
hendaknya memiliki sifat simbiosi mutualisme.
f. Prinsip Sumber Daya
Sumber Daya menjadi hal yang urgen dalam pendidikan
interdisipliner. Sumber daya disini bisa menggunakan sumber daya
alam dan manusia untuk menunjang keberlangsungan pendidikan
interdisipliner tersebut. Sumber daya manusia dpat berupa
akademisi, pemerintah, peneliti, serta masyarakat luas. Adapun
selain dari sumber daya manusia yan harus diperhatikan adalah
sumber daya dalam bentuk waktu dan dana.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pendidikan interdisipliner adalah salah satu model pendidikan yang
menggunakan pendekatan interdisipliner dengan mengkolaborasikan
beberapa disiplin ilmu guna meningkatkan kualitas dari adanya
pendidikan tersebut.
2. Pendidikan interdisipliner sangat diperlukan masayarakat karena memiliki
beberapa

urgensi

diantaranya

adalah

kurangnya

pemahaman

masyarakatakan pentingnya pendidikan sebagai tolak ukur kemajuan
bangsa serta ada beberapa urgensi yang lain.
3. Prinsip – prinsip pendidikan interdisipliner dapat kita ketahui dalam salah
satu aplikasi dari pendidikan interdispliner, yaitu tentang pengembangan
kurikulum, yaitu : prinsip tujuan, prinsip relevansi, prinsip efektifitas,
prinsip integritas, dan prinsip berkesinambungan.

9

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid, dan Andayani Dian. 2013. Pendidikan Karakter
Perspektif Islam. Bndung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arifin, 2008. Ilmu Pendidikan Isam. Jakarta: PT. Bumi Aksara .
Yuwana

Sudikan,

Setya.

2010.

Pendekatan

Interdisipliner

Multidisipliner dan Transdisipliner Dalam Studi Sastra . Universitas Negeri

Surabaya diakses pada 24 November 2017 pukul 07.00 WIB

10

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS VALIDITAS BUTIR SOAL UJI PRESTASI BIDANG STUDI EKONOMI SMA TAHUN AJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBE

1 50 16

ANTARA IDEALISME DAN KENYATAAN: KEBIJAKAN PENDIDIKAN TIONGHOA PERANAKAN DI SURABAYA PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG TAHUN 1942-1945 Between Idealism and Reality: Education Policy of Chinese in Surabaya in the Japanese Era at 1942-1945)

1 29 9

PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM (8)

11 86 2

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA CERPEN-CERPEN KARYA SISWA SMP DALAM MAJALAH HORISON DAN IMPLIKASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMP

2 33 89

ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN TINGGI TANJUNG KARANG PERKARA NO. 03/PID.SUS-TPK/2014/PT.TJK TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DANA SERTIFIKASI PENDIDIKAN

6 67 59