PENGARUH BEBAN LALU LINTAS TERHADAP KERU

PENGARUH BEBAN LALU LINTAS TERHADAP KERUSAKAN
PADA JALAN RAYA NGAWI-CARUBAN
1)

Setiyo Daru Cahyono 1)
Dosen Fakultes teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Merdeka Madiun,
Abstract:

Roads are one of the supporting land transportation for the distribution of goods and
services in meeting the economic needs of society. Ngawi-caruban highway is one of
the national road which is always passed by vehicles from one city to another city and
from one province to another province. As one of the national road the need for good
road conditions so the vehicle can through smoothly. Ngawi-Caruban is located
between Ngawi and Madiun that have a length of about 25 km. As a national road,
highway-Caruban Ngawi always experience road pavement damage caused by
vehicular traffic. Therefore there is need for research on how much influence between
the traffic load and the damaged road. Stages of research include the calculation of
traffic growth (LHR) in 2005 to 2010, survey the number of cargo vehicles that exceed
the capacity of the vehicle based on data Widodaren bridges, pavement condition
assessment using PCI (Pavement Condition Index) .From the results showed that the
growth in traffic from 2005 to 2010 is 3.9.% (from Ngawi to Caruban) and 3.6% (from

Caruban to Ngawi). Number of vehicles overloaded by an average of 33.52% per
month. Excess charge per vehicle on average by 5% to 30% by weight of the excess
charge per vehicle and a maximum of more than 90% of the weight of cargo per
vehicle. PCI method of calculation is obtained by the condition of the road damage
Fair. This study proves that the traffic load is very influential on the damaged road. And
heavy cargo vehicles causing excessive load axis of the axle of each axis of the vehicle
also exceeds the allowable axle load axis so that the axis of the axle load is distributed
to the pavement causing excessive damage to the pavement.
Keywords: Traffic Expenses, Road Damage, PCI
PENDAHULUAN
Untuk pemenuhan kebutuhan sarana
transportasi barang dan jasa bagi
masyarakat
perlu
adanya
sarana
transportasi yang baik. Salah satu sarana
transportasi adalah jalan raya. Kondisi
jalan raya yang baik berpengaruh
terhadap kelancaran distribusi barang

dan jasa. Jalan raya Ngawi-Caruban
merupakan
jalan
raya
yang
menghubungkan
antara
Kabupaten
Ngawi dan Kabupaten Madiun (wilayah
Caruban). Kendaraan yang melewati
Jalan raya Ngawi- caruban adalah
kendaraan dari arah Surabaya menuju
Solo atau sebaliknya dari Solo menuju
Surabaya. Jalan raya iNgawi- Caruban
mepunyai panjang kurang lebih 25 km
dengan lebar jalan 12 m terdiri atas 2

lajur a jalur. Untuk struktur perkerasan
jalan mengunakan perkerasan jalan
aspal. Jenis jalannya adalah jalan

nasional. Kendaraan yang melewatinya
termasuk kendaraan berat. Kendaraan
yang sering melawati jalan ini biasa
mangangkut bahan kebutuhan pokok,
material industri, bus antar kota antar
provinsi yang langsung dari arah
surabaya menuju solo atau sebaliknya
dan kendaraan- kendaraan lainnya. Jalan
raya Ngawi- Caruban sering mengalami
kerusakan pada perkerasan jalan. Oleh
kareperlu adanya penelitian
yang
meneliti tentang pengaruh dari beban lalu
lintas terhadap kerusakan jalan. Dari
analisa ini diharapkan adanya perbaikan
– perbaikan yang sesuai baik secara

Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 2012

PENGARUH BEBAN.................. 66


manajemen,
pengawasan
maupun
perbaikan secara konstruksi sehingga
kondisi
jalan
yang
baik
yang
berkeselamatan bisa terwujud untuk
pemenuhan memperlancar arus lalu
lintas distribusi barang dan jasa.
Dengan adanya jalan raya kondisi baik
maka
akan
tercipta
jalan
yang
berkeselamatan yaitu selamat pangguna

jalannya, selamat perkerasan jalannya
dan diharapkan pula selamat untuk
lingkungannya.
Jalan
raya
yang
berkesalamatan ini bisa mendorong
pertumbuhan ekonomi masyarakat serta
dapat
meningkatkan
pendapatan
masyarakat.

mamungkinkan
para
pengemudi
mengankut beban kendaraan yang
melebihi batas muatan ataupun tekanan
atau beban sumbu gandar yang diijinkan
sehingga terjadi overloading. (Darma

A.S.S, 2009)
Overloading pada ruas jalan
merupakan
salah
satu
penyebab
berkurangnya masa pelayanan jalan.
Disamping itu kesalahan pada konstruksi
juga berpengaruh pada kerusakan jalan
raya. (Cahyono.S.D, 2012)
METODE

Penyebaran beban lalu lintas dari
kendaraan dilimpahkaan ke roda – roda
kendaraan kemudian diterima oleh
konstruksi perkerasan jalan. Beban yang
yang tidak berlebih tidak menimbulkan
kerusakan yang terlalu besar pada
konstruksi jalan sehingga jalan dapat
memberikan kenyamanan bagi para

pengguna jalan. Besarnya beban yang
diimpahkan tersebut tergantung dari
berat total kendaraan, konfigurasi sumbu,
bidang kontak
antara roda dan
perkerasan jalan, kecepatan kendaraan
dan lain-lain. (Sukirman, 1999). Kondisi
permukaan perkerasan jalandipengaruhi
oleh standart konstruksi jalan, beban lalu
lintas, intensitas lalu lintas, pemeliharaan
jalan serta lingkungan alam sekitar jalan.
Semakin tinggi intensitas lalu lintas jalan
maka semakin tinggi pula beban gandar
(axle load) yang diteri oleh perkerasan
jalan sehingga tingkat pelayanan jalan
juga semakin menurun. Kecepatan
penurunan kualitas struktur pelayanan
jalan (deterioration) dipengaruhi oleh
tingkat perawatan yang dilakukan pada
jalan tersebut. (Cristady.H, 2007)

Kemampuan kendaraan untuk
mengangkut beban (power-weight ratio)
yang terus meningkat dari tahun ketahun
menyebabkan meningkatnya muatan
sumbu yang diijinkan oleh penggunan
jasa untuk mengangkut beban maksimal
dari
kendaraan.
Sehingga

Lokasi dari penelitian ini pada
jalan raya Ngawi-Caruban dengan
panjang 25 km dan lebar 12 m. terdiri
dari 2 lajur 2 jalur tanpa median jalan.
Kendaraan
yang
melewati
arah
Surabaya-Solo atau sebaliknya SoloSurabaya.
Jenis

kendaraan
yang
melewati adalah semua jenis kendaraan
berat dan ringan. Variable yang diteliti
adalah mnelakukan survey terhadap
LHR, beban muatan
kendaraan,
konvigurasi sumbu gandar dan kondisi
perkerasan jalan. Kemudian melakukan
identivikasi terhadap pengaruh beban
lalu lintas terhadap kerusakan jalan.
Analisa
kerusakan
jalan
mengunakan
metode
Pavement
Condition Index (PC). Metode PCI
(Pavement Condition Index) dilakukan
untuk

mengetahui
nilai
kondisi
perkerasan jalan. Untuk melakukan
penilaian kondisi perkerasan jalan,
terlebih dahulu perlu ditentukan jenis
kerusakan, penyebab serta tingkat
kerusakan jalan yang terjadi dan dapat
digunakan sebagai acuan dalam usaha
pemeliharaan perkerasan jalan.
Analisa yang dilakukan untuk mencapai
tujuan diantaranya:
1. Mengetahui persentase lalu lintas
harian rata-rata (LHR) yang melewati
jalan raya Ngawi- Caruban
2. Mengetahui persentase kelebihan
muatan kendaraan yang melewati
jalan raya Ngawi- Caruban
3. Mengetahui jenis kerusakan yang
terjadi pada jalan raya NgawiCaruban


Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 2012

PENGARUH BEBAN.................. 67

TINJAUAN PUSTAKA

4. Mengetahui pengaruh antara beban
lalu lintas terhadap kerusakan jalan.
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa
diketahui pengaruh beban lalu lintas

dengan kerusakan yang terjadi pada
perkerasan
jalan.
Untuk
tahapan
penelitian ditunjukkan pada gambar 1

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan data Lalu lintas harian ratarata (LHR) dari data skunder pada tahun

2005
sampai
tahun
2010
yang
ditunjukkan
pada gambar 2 dan 3
dibawah ini.

Sumber: Dinas Perhubungan Kab. Ngawi

Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 2012

PENGARUH BEBAN.................. 68

Gambar 2. LHR arah Ngawi-Caruban

Sumber: Dinas Perhubungan Kab. Ngawi
Gambar 3. LHR arah Caruban-Ngawi
Ditahun
2007
sempat
mengalami
penurunan LHR yang sangat rendah
karena pada ruas jalan Ngawi- Caruban
putus di daerah Kecamatan Padas
Kabupaten Ngawi karena jalan amblas
pada sisi jalan sehingga jalan hanya bias
dilewati oleh kendaraan kecil. Dari grafik
diatas diperoleh pertumbuhan lalu lintas

arah Ngawi-Caruban sebesar 3,9 % dan
lalu lintas arah Caruban-Ngawi sebesar
3,6 %.
Dari data jembatan timbang diperoleh
besarnya muatan kendaraan yang
melebihi batas muatan yang diijinkan
seperti yang ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 1. Kelebihan Muatan Kendaraan Tahun 2009 (ton)
NO

BLN

5-20
21-30
31-40
%
%
%
1
JAN
72.82
23.07
3.19
2
FEB
71.36
20.74
3.84
3
MAR
75.19
20.31
3.10
4
APR
80.77
20.45
3.69
5
MEI
87.02
22.50
5.74
6
JUN
93.07
23.25
5.94
7
JUL
96.21
24.60
5.58
8
AGS
77.90
20.12
2.89
9
SEPT
10
OKT
111.1
28.07
2.63
11
NOV
69.46
18.14
1.63
12
DES
66.72
16.59
1.75
Sumber: Jembatan Timbang Mantingan, 2009

41-50
%
0.05
0.11
0.32
0.33
0.16
0.10
0.11
0.17
0.11
0.08
0.09

51-70
%
0.22
0.25
0.84
1.04
0.83
0.57
0.50
0.45
0.58
0.28
0.38

71-90
%
0.06
0.18
0.84
0.70
0.82
0.88
0.48
0.35
0.59
0.35
0.31

>90%
0.00
0.08
0.24
0.21
0.27
0.26
0.16
0.16
0.24
0.19
0.18

Dari tabel diatas diketahui bahwa muatan
kendaraan melebihi batas muatan yang
diijinkan (JBI) sebesar 5% sampai 30%
dari muatan yang diijinkan pada masingmasing jenis kendaraan.

Untuk
perhitungan
berat
muatan
kendaraan dari survey dan data pada
jembatan timbang Mantingan Ngawi ada
kendaraan yang melanggar berat muatan
yang berlebih seperti yang ditunjukan
pada gambar 4.

Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 2012

PENGARUH BEBAN.................. 69

Sumber: Jembatan Timbang Mantingan, 2009
Gambar 3. Persentase Kendaraan Yang Melanggagar Batas Muatan
Dari gambar grafik diatas ditunjukkan
bahwa pada tahun 2009 rata-rata ada
33,52% kendaraan yang lewat jembatan
timbang tersebut berat muatannya
melebihi berat muatan yang diijinkan
(JBI) masinmasing jenis kendaraan.
Setelah data pembebanan teridentifikasi

Lubang

kemudian melakukan survey terhadap
kerusakan jalan. Untuk jenis kerusakan
jalan yang terjadi pada Jalan raya NgawiCaruban seperti yang ditunjukkan pada
gambar 4 dibawah ini:

Retak Memanjang

Bergelombang

Retak Buaya
Gambar 4. Jenis Kerusakan

Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 2012

PENGARUH BEBAN.................. 70

Gambar 4. Jenis Kerusakan (lanjutan)
Kemudian dilakukan perhitungan nilai
PCI dengan tahapan sebagai berikut:
1. Mencatat semua jenis kerusakan dan
volume kerusakan
2. Menentukan Densitas Kerusakan

3. Mencari
deduct
value
(DV)
memasukkan persentase densitas
pada grafik sampai memotong tingkat
kerusakan.

Gambar 5. Grafik Deduct Value (DV)
4. Menjumlah total deduct value (TDV)
5. Mencari corrected deduct value (CDV)
memasukkan nilai DV ke grafik CDV
.

dgn cara menarik garis vertikal pada
TDV sampai memotong garis q
kemudian ditarik garis horisontal

Gambar 6. Grafik Corrected Deduct Value (CDV)

Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 2012

PENGARUH BEBAN.................. 71

6. Menghitung Nilai Kondisi Perkerasan
7. Menghitung Nilai Kondisi Perkerasan
Rata-Rata

Gambar 7. Indeks dan Kondisi Lapis Permukaan Jalan
Setelah dilakukan servei di dapatkan nilai
kondisi perkerasan jalan seperti pada
Tabel 2.
3.
Tabel 2. Nilai PCI
PCI

NgawiCaruban

CarubanNgawi

Total PCI

2.122,5

2.184,5

Rata-rata
PCI

42,45

43,69

Fair

Fair

Tingkat
Kerusakan

4.

5.
6.
7.

Dari table PCI diatas kondisi kerusakan
jalan pada kedua arah adalah Fair
sehingga untuk penanganan kerusakan
jalan dengan pelaburan (perbaikan
standart) dan peningkatan perkerasan
jalannya (overlay).
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat diambil
kesimpulan:
1. Pertumbuhan lalu lintas arah NgawiCaruban sebesar 3,9 % dan lalu
lintas arah Caruban-Ngawi sebesar
3,6 %.
2. Kelebihan muatan tiap kendaraan
rata-rata sebesar 5% sampai 30 %
dari berat muatan tiap kendaraan.

Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 2012

Kelebihan maksimal sebesar lebih
dari 90 % dari berat muatan tiap
kendaraan.
Jenis kerusakan yang terjadi adalah
Lubang,
Retak
Memanjang,
Bergelombang,
Retak
Buaya,
Tambalan, Shoving.
Berdasarkan
perhitungan
PCI
kondisi perkerasan jalan pada indek
Fair.
Beban
lalu
lintas
sangat
mempengaruhi
kerusakan
perkerasan jalan .
Perbaikan jalan bisa dapat dilakukan
dengan
perbaikan standart dan
overlay.

Saran
Penelitian ini sebagai usulan
terhadap pemegang kebijakan pada lalu
lintas angkutan jalan DLLAJ dan Dinas
Pekerjaan Umum bahwa beban lalu
lintas
sangat
berpengaruh
pada
kerusakan jalan sehingga perlu adannya
pengawasan
pada
berat
muatan
kendaraan serta penanganan kerusakan
jalan yang tepat sehingga tercipta jalan
yang
berkeselamatan
bagi
para
pengguna jalan.

PENGARUH BEBAN.................. 72

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1997, Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI), Departemen
Pekerjaan
Umum,
Direktorat
Jenderal Bina Marga, Jakarta
Anonim,
2008,
Panduan
batasan
maksimal JBI (Jumlah Berat yang
diijinkan) dan JBKI (Jumlah Berat
Kombinasi yang diijinkan untuk
mobil barang, kendaraan khusus,
kendaraan penarik berikut kerata
tempelan/kereta
gandeng.,
Kementrian
Perhubungan
Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat, Jakarta.
Anonim, 2009, UU LLAJ No. 22 tahun
2009 tentang Lalulitas dan
Angkutan Jalan ., Kementrian
Perhubungan Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat, Jakarta.
Cahyono.S.D, 2012, Analisa Kerusakan
Dan Desain Perbaikan Outer
Ring-road Kota Madiun , Jurnal
Teknik Sipil, UNS, Surakarta
Luo, Z. and Yin, H., 2008, Probabilistic
Analisys of Pavement Distress
Ratings with the Clusterwise
Regression Method, Journal of
the
Transportation
Research
Board, No. 2084, Transportation
Research Board of the National
Academies, Washington, D.C.,
2008, pp. 38-46.
Mishalani, R.G. and Gong, L., 2008,
Evaluating Impact of Pavement
Condition Sampling Advances on
Life-Cycle Management, Journal
of the Transportation Research
Board, No. 2084, Transportation
Research Board of the National
Academies, Washington, D.C.,
2008, pp. 3-9.
Sukirman. Silvia. 1999. Perkerasan
Lentur
Jalan
Raya.
Nova.
Bandung
Tao. Mingjiang. Dkk. 2008. Simple
Procedure
to
Assess
Performance and Cost Benefits of
Using Recycled Materials in
Pavement Construction. Journal

Agri-tek Volume 13 Nomor 1 Maret 2012

Christady, H., 2007, Pemeliharaan Jalan
Raya, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta
Darma, A.S.S., 2009, Evaluasi Kinerja
dan Teknik Rehabilitasi Jalan
Sukoharjo-Pondok,
Tesis
Program Magister Teknik Sipil
Universitas
Sebelas
Maret
Surakarta, Surakarta.
Gao, L. and Zhang, Z., 2008, Robust
Optimization
for
Managing
Pavement
Maintenance
and
Rehabilitation, Journal of the
Transportation Research Board,
No.
2084,
Transportation
Research Board of the National
Academies, Washington, D.C.
Juni, E., Adams, T.M. and Sokolowski D,
2008, Relating Cost to Condition
in Routine Highway Maintenance,
Journal of the Transportation
Research Board, No. 2084,
Transportation Research Board of
the
National
Academies,
Washington, D.C., 2008, pp. 3-10.
Of Materials In Civil Engineering.
ASCE. U.S.A. Departement of
Defense.
.
Paver
Asphalt
Surfaced
Airfield
Pavement
Condition Index (PCI). Amerika
Serikat.

PENGARUH BEBAN.................. 73