LAPORAN MIDTERM FASILITATOR SIG UNTUK PE (1)

LAPORAN MIDTERM

FASILITATOR SIG UNTUK PEMBANGUNAN DATA SPASIAL

PDAM TIRTA PATRIOT KOTA BEKASI USAID PROJECT IMPLEMENTED BY DAI INDONESIAN URBAN WATER AND SANITATION AND HYGIENE ( IUWASH )

NOVEMBER 2014 Page |1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proyek IUWASH adalah program yang didanai oleh United States Agency for International Development (USAID) dan dilaksanakan di bawah kepemimpinan IUWASH bekerja dengan pemerintah, sektor swasta, LSM, kelompok masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan akses ke pasokan air bersih dan sanitasi di daerah perkotaan di Indonesia. Tujuan keseluruhan dari IUWASH adalah untuk membantu Pemerintah Indonesia (GOI) dalam membuat kemajuan yang signifikan dalam mencapai fasilitas air bersih dan sanitasi Millenium Development Goal nya (MDG) target dengan memperluas akses ke layanan tersebut. Hasil yang diharapkan akan dicapai adalah: (a) Dua juta orang di perkotaan mendapatkan akses ke pasokan air yang lebih baik; (B) 200.000 orang di perkotaan mendapatkan akses ke fasilitas sanitasi yang baik; dan (c) per unit air biaya yang dibayar oleh masyarakat miskin di daerah-daerah yang ditargetkan berkurang setidaknya 20%. Untuk mencapai di atas, bantuan teknis dibagi dalam tiga komponen teknis utama:

• Memobilisasi permintaan untuk pasokan air dan pelayanan sanitasi; • Meningkatkan dan memperluas kapasitas untuk penyediaan layanan air bersih dan sanitasi; dan • Memperkuat kebijakan dan lingkungan yang kondusif keuangan untuk meningkatkan

pengiriman pasokan air dan pelayanan sanitasi.

Fasilitator GIS berfungsi sebagai mitra pelaksana untuk IUWASH, untuk memberikan bantuan teknis khusus dalam pengembangan data spasial PDAM, khususnya jaringan pipa, tapi, juga akan mencakup pengenalan pengembangan data spasial pelanggan PDAM, yang akan digunakan untuk yang lebih baik dan manajemen yang transparan dari sistem distribusi.

Karya fasilitator GIS akan dikoordinasikan oleh tim IUWASH Regional Jawa Barat-DKI-Banten (WJDB), didukung oleh GIS Nasional. Selama enam (6) bulan (Juli 2014 sampai Januari 2015), fasilitator GIS akan melakukan kegiatan-kegiatan berikut, secara paruh waktu:

• Berkala mengunjungi setiap PDAM, setidaknya 4 hari untuk setiap bulan, untuk melaksanakan mentoring / memfasilitasi kepada staf PDAM dalam pengembangan data spasial, yang meliputi;

• Melakukan pelatihan on-the-job kepada staf PDAM untuk mengembangkan jaringan pipa data

spasial dan komponen pendukungnya dan memperkenalkan pengembangan pelanggan data spasial

• Melakukan pelatihan on-the-job kepada staf PDAM untuk melaksanakan pengumpulan data

lapangan yang terkait dengan pengembangan data spasial dengan menggunakan GPS dan alat survey lapangan lainnya.

• Melakukan pelatihan on-the-job kepada staf PDAM tentang bagaimana mengelola, memanipulasi dan menganalisa PDAM basis data spasial, termasuk jaringan pipa dan komponen

pendukungnya dan pelanggan basis data spasial • Memberikan supervisi, kontrol kualitas dan latihan pemecahan masalah sehingga data konsolidasi diverifikasi dan akurat dan sistem berjalan dan berfungsi

1.2 Target

Selama enam bulan pelaksanaan bantuan pembangunan basis data spasial, fasilitator GIS diberikan target:

• staf PDAM menyelesaikan set lengkap jaringan pipa distribusi basis data spasial, termasuk aksesoris pipa dan pabrik pengolahan air. • staf PDAM menyelesaikan setidaknya cluster (sub-sistem) area pelayanan PDAM, yang termasuk, jalan, sungai, lahan, bangunan, pelanggan PDAM, dll • staf PDAM mampu untuk mengidentifikasi dan menganalisis pelanggan yang mengabaikan membayar tagihan dan potensi pelanggan baru di cluster diselesaikan area layanan.

1.3 Metodologi Pelaksanaan

Metodologi Pelaksanan menggambarkan pekerjaan atau layanan yang diusulkan yang memenuhi spesifikasi teknis atau lingkup pekerjaan. Juga memberikan gambaran umum terhadap rencana untuk menyelesaikan pekerjaan dan menggambarkan pendekatan yang menunjukkan pencapaian kinerja tepat waktu dan dapat diterima dari pekerjaan. Terkait dengan tugas GIS Fasilitator yang meliputi :

- Melakukan OJT kepada staff PDAM tentang pembangunan data spasial yang meliputi digitasi

peta, konversi data, sistem proyeksi serta pengumpulan data lapangan dengan GPS. - Melakukan OJT mengelola dan memanfaatkan data spasial untuk menunjang kegiatan operasional PDAM. - Melakukan supervisi, kontrol kualitas dan verifikasi data. - Memperkenalkan teknologi mutakhir yang dapat diaplikasikan dalam pengembangan data

spasial di PDAM. - Memberikan rekomendasi untuk percepatan kegiatan.

Untuk kegiatan pendampingan pelaksanaan pengembangan data spasial sistem pelayanan air bersih ini metodologi yang akan dilakukan antara lain :

• Belajar dengan melakukan (Learning by Doing), terutama untuk menguasai GPS sebagai alat

survey dan penentu lokasi. GPS yang akan digunakan tidak hanya sebatas GPS handheld, tetapi juga smartphone dengan GPS. Penguasaan Mapinfo sebagai perangkat lunak untuk membangun, mengembangkan dan memproses data GIS termasuk output dari GPS juga dilakukan dengan praktek.

• Pemecahan Masalah (Problem solving), meliputi masalah-masalah yang muncul saat survey

seperti sinyal hilang, akurasi lemah, lamanya waktu fix dan metode pencatatan untuk meminimalisir error. Juga terhadap masalah yang muncul di aplikasi mapinfo dan kebutuhan yang terus berkembang.

• asistensi teknis (Technical Assistance), dilakukan untuk membentuk suatu pangkalan data

spasial berupa geodatabase sehingga memudahkan supervisi dan pemantauan progress. Asistensi teknis ini juga akan menggunakan media jejaring sosial sehingga selama proses berlangsung tidak sebatas jam kerja saja, tetapi saat-saat kritikal dan dapat digunakan sebagai media ‘lesson learned’ jauh setelah proyek selesai.

Untuk itu pemanfaatan berbagai teknologi penunjang seperti juga akan dilakukan sebagai penunjang proses kegiatan:

- Media sosial semacam facebook, whatsapp, google groups - Geodatabase yang kompatibel, kemungkinan besar adalah SQL Server spasial, Esri Geodatabase

atau berupa file server storage.

Secara umum, inti pekerjaan ini dapat digambarkan pada Tabel berikut ini:

Tabel 1 Inti Pekerjaan

# Kegiatan

Metodologi

Tujuan

1. Training GPS dan Penyegaran Mapinfo GIS

2. Survey Lapangan menggunakan GPS

Learning by

Problem Solving Internalisasi

Doing

Proses GIS ke

Operasional Input data GPS dan Pekerjaan PDAM GIS sesuai kebutuhan

3. Pengembangan Geodatabase

Pengembangan Group/milis

Technical Assistance

internal Pengembangan selanjutnya

Inti Pekerjaan ini menjelaskan bagaimana konsultan akan melakukan tugasnya yang berhubungan dengan proses mendorong tercapainya tujuan. Kegiatan-kegiatan yang akan melibatkan berbagai pihak terkait akan disesuaikan dengan hasil identifikasi dan kebutuhan di lapangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Global Positioning System

GPS (Global Positioning System) adalah system radio navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Nama formalnya adalah NAVSTAR GPS, kependekan dari Navigation Satellite Timing and Ranging Global Positioning System. Sistem yang terdiri dari 24 satelit ini banyak digunakan oleh banyak orang sekaligus dalam segala cuaca, serta didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi yang teliti dan juga informasi mengenai waktu secara kontinyu di seluruh dunia. Saat ini GPS mulai banyak diaplikasikan di Indonesia, terutama yang terkait dengan aplikasi–aplikasi yangmenuntut informasi tentang posisi.

Hal-hal yang membuat GPS menarik untuk digunakan adalah:

a. GPS dapat digunakan setiap saat tanpa tergantung pada waktu dan cuaca.

b. GPS dapat memberikan ketelitian posisi yang spektrumnya cukup luas, dari yang sangat teliti (orde milimeter) sampai yang biasa-biasa saja (orde puluhan meter).

c. Setidaknya sampai saat ini Pemakaian sistem GPS tidak dikenakan biaya oleh yang memiliki

satelit dalam hal ini Depertemen Pertahanan Keamanan, Amerika Serikat, selama pengguna memiliki alat penerima (receiver) sinyal GPS maka yang bersangkutan dapat menggunakan sistem GPS untuk berbagai aplikasi.

d. Pengopersian alat penerima GPS untuk penentuan posisi suatu titik relatif mudah dan tidak mengeluarkan banyak tenaga.

e. Pengumpul data (surveyor) GPS tidak dapat "memanipulasi" data pengamatan GPS. GPS telah banyak diaplikasikan di seluruh dunia. Walaupun pad a awalnya GPS diperuntukkan untuk

keperluan militer dan sekarang ini kalangan sipil sangat banyak menggunakan GPS untuk keperluan yang lebih luas dan beragam. Penggunaaan atau aplikasi GPS secara umum antara lain:

a. Penentuan posisi kerangka dasar pengukuran.

b. Survei pemetaan darat, laut, dan udara.

c. Pembuatan trase jalan, jaringan pipa, dan jaringan listrik.

d. Penentuan posisi titik batas persil tanah, dll

Saat ini berbagai perangkat portabel yang membutuhkan informasi lokasi berkembang sangat pesat. Selain GPS juga ada sistem lain yang dapat digunakan secara bersama-sama untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi penentuan lokasi seperti A-GPS dan GLONASS. A-GPS merupakan sistem yang dirancang mempercepat waktu fix GPS dengan bantuan data dan BTS di darat. GLONASS dikembangkan oleh Rusia, baru dibuka untuk publik 2007 dan sudah bekerja penuh tahun 2011. Total 31 satelit navigasi, tapi beroperasi penuh saat ini hanya 24 satelit. Rusia menyelesaikan semua konstelasi satelit Saat ini berbagai perangkat portabel yang membutuhkan informasi lokasi berkembang sangat pesat. Selain GPS juga ada sistem lain yang dapat digunakan secara bersama-sama untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi penentuan lokasi seperti A-GPS dan GLONASS. A-GPS merupakan sistem yang dirancang mempercepat waktu fix GPS dengan bantuan data dan BTS di darat. GLONASS dikembangkan oleh Rusia, baru dibuka untuk publik 2007 dan sudah bekerja penuh tahun 2011. Total 31 satelit navigasi, tapi beroperasi penuh saat ini hanya 24 satelit. Rusia menyelesaikan semua konstelasi satelit

2.2 Geographic Information System

GIS (Geographic Information System) atau biasa disebut Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah teknologi baru yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis dan mentransfer data kebumian. Menurut Burrough (Dulbahri, 1996), Sistem Informasi Geografis adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, mendapatkan kembali, mentransformasi, dan menayangkan kembali data keruangan dari dunia nyata untuk tujuan tertentu. Dengan kata lain, SIG adalah suatu sistem berbasis komputer yang dapat mengolah dan menginformasikan unsur alam dan unsur buatan yang bergeoreferensi. Unsur bergeoreferensi artinya unsur tersebut mempunyai acuan posisi tertentu dimuka bumi. SIG mempunyai kemampuan untuk mengolah data grafis, non-grafis secara terpadu.

Untuk mewujudkan konsep SIG tersebut, maka diperlukan 5 komponen, yaitu sumber daya manusia, data, perangkat lunak, perangkat keras dan manajemen. Kelima komponen tersebut saling terkait satu dengan lainnya (Dulbahri, 1996).

Penerapan sistem informasi geografis sudah berkembang untuk berbagai bidang, antara lain :

a. Pemetaan kadaster,

b. Pemetaan jalan raya,

c. Perencanaan kota dan wilayah,

d. Pemilihan rute jalan raya, jalur pipa, dan jalur transmisi,

e. Bidang teknik sipil,

f. Bidang kesehatan,

g. Proses kartografi. Keunggulan SIG terletak pada kemampuannya memadukan data untuk memperoleh informasi baru

berdasarkan database yang sudah ada, dan analisis keruangan serta integrasi data vektor, raster, dan data atribut.

Dalam perkembangannya GIS awalnya dioperasikan pada sistem berbasis PC atau workstation. Kebutuhan dan beban kerja yang besar menuntut perkembangan ke sistem client-server sehingga aplikasi GIS pun mulai terspesialisasi. Seiring dengan perkembangan teknologi cloud maka GIS juga dapat memanfaatkan jaringan internet untuk publishing dan sharing data. Saat ini hampir semua Dalam perkembangannya GIS awalnya dioperasikan pada sistem berbasis PC atau workstation. Kebutuhan dan beban kerja yang besar menuntut perkembangan ke sistem client-server sehingga aplikasi GIS pun mulai terspesialisasi. Seiring dengan perkembangan teknologi cloud maka GIS juga dapat memanfaatkan jaringan internet untuk publishing dan sharing data. Saat ini hampir semua

2.3 Komponen-Komponen GIS

Secara umum GIS (Geographic Information System) memiliki 5 (lima) komponen utama yang satu sama lain sangat mempengaruhi keberhasilan penerapan sistem tersebut dalam segala keperluan, termasuk untuk keperluan pengembangan pada Sistem database drainase. Pada gambar 1 ditunjukkan komponen- komponen tersebut dan hUbungannya satu dengan yang lain. Terlihat dengan jelas bahwa kelima komponen tersebut adalah Data, Methods (metode), People (sumber daya manusia), Hardware (perangkat keras system komputer), dan Software (perangkat lunak).

Gambar 2 Komponen GIS

Sistem informasi meliputi software, hardware dan data. Software merupakan perangkat lunak dalam komputer untuk mengolah data yang berasal dari perangkat keras (hardware), Peta merupakan representasi grafik dari elemen geografi yang terdistribusi menurut keruangan, dinamakan juga feature peta (map feature). Feature peta ini disajikan dengan sekumpulan elemen grafik seperti titik, garis dan area. Peta menyampaikan : Informasi tentang lokasi unsur atau obyek alam buatan manusia, karakteristik unsur dan hubungan keruangan dengan unsur yang lainnya.

Data peta digital merupakan feature peta yang disimpan dalam besaran-besaran numeris dan angka- angka koordinat. Jadi data yang disajikan tidak lagi berupa lembaranlembaran peta tetapi sudah dalam bentuk digital. Data geografis sebagai data keruangan (spatial data) dapat disajikan baik sebagai titik (point), garis (line), ataupun bidang (area).

Dengan dukungan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, maka data tersebut dapat diolah dan dimanipulasi untuk berbagai kebutuhan dalam GIS. Hal ini tentunya dapat dilakukan karena data dalam Dengan dukungan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, maka data tersebut dapat diolah dan dimanipulasi untuk berbagai kebutuhan dalam GIS. Hal ini tentunya dapat dilakukan karena data dalam

Disamping data grafis (petal, maka GIS memerlukan data non-grafis (atribut/ non spasial). Data atribut yang dibutuhkan tergantung dari kebutuhan dan tujuan pemakaian GIS itu sendiri. Data atribut harus disimpan dalam bentuk digital, sehingga akan mudah digabungkan dengan data grafisnya .

GIS (Geographic Information System) merupakan suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menggabungkan, mengatur, mentransformasi, memanipulasi dan manganalisis data-data geografis.

Data geografis yang spasial ciri-cirinya adalah :

a. Memiliki geometrik properties seperti koordinat dan lokasi.

b. Terkait dengan aspek ruang seperti persil, kota, kawasan pembangunan.

c. Berhubungan dengan semua fenomena yang terdapat di bumi, misalnya data, kejadian, gejala atau objek.

d. Dipakai untuk maksud-maksud tertentu, misalnya analisis, pemantauan ataupun pengelolaan. Pengertian informasi geografis adalah informasi mengenai tempat-tempat yang terletak di permukaan

bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek terletak di permukaan bumi dan informasi mengenai keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya diketahui. Objek-objek dan fenomena-fenomena dimana lokasi geografis itu berada, penting dianalisis demi pengambilan keputusan-keputusan atau demi kepentingan-kepentingan tertentu.

Ada beberapa proses dalam GIS, yaitu:

a. Input (masukan).

b. Manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data).

c. Analisis dan manipulasi.

d. Output (keluaran). Semakin lama suatu badan/lembaga menggunakan GIS maka komponen-komponen GIS ini juga akan

semakin berkembang. Misalnya saja Hardware dalan sebuah sistem yang terintegrasi akan memiliki infrastruktur desktop, server, mobile dan online. Komponen People akan terspesialisasi menjadi Operator, GIS dan spatial analyst, Geodatabase administrator, WebGIS Admin dan sebagainya. Perkembangan ini akan dipengaruhi seberapa intensif dan bagaimana kebutuhan instansi tersebut terhadap implementasi GIS.

2.4 Tahapan-Tahapan GIS

Secara khusus, perangkat lunak GIS (Geographic Information System), terdiri dari tiga tahapan yaitu tahapan Input, Proses dan Analisis, Output dan Visualisasi.

Input

Aplikasi GIS menerima data-data masukan dari pengguna maupun dari pengembang sistem. Adapun data-data yang dapat dijadikan data masukan bagi sistem tersebut adalah sebagai berikut:

1) Peta Digital, Data utama yang membedakan sistem informasi geografik dengan sistem informasi lainnya adalah kemampuannya dalam menampilkan dan menangani basis data spasial atau data bergeoreferensi. Dalam hal inilah keberadaan peta digital menjadi sangat esensial bagi system.

2) Data Tabular, Yang dimaksud dengan data tabular adalah data-data yang berupa teks, angka, ataupun biner yang disimpan dalam bentuk tabel-tabel. Terdapat 2 (dua jenis data tabular yang dimaksud, yaitu data tabular yang terikat dengan objek dalam peta dan yang tidak terikat.

3) Data Image, Database GIS dapat menerima data masukan berupa foto digital, gambar, dan objek grafis digital lainnya. Data - data tersebut dapat ditampilkan sebagai data pelengkap, misalnya: foto Lokasi Bangunan pelintas, pintu air, tapal batas, obyek vital, dan berbagai macam hal lainnya.

4) Data Digital lainnya, Hampir semua Jenis data dalam bentuk digital yang ingin dicantumkan dan dltampllkan dapat diterima dan disimpan dengan balk oleh basis data GIS dan dapat pula ditampilkan sesuai dengan kebutuhan.

Selain data peta digital, data image, dan data tabular, data-data berbentuk digital lainnya juga dapat dengan mudah diikutkan dalam sistem ini, seperti : musik, animasi, atau film misalnya.

Analisis

Data yang tersimpan dalam sistem basis data yang bersangkutan kemudian dijadikan bahan untuk melakukan analisis sehingga dapat ditarik sebuah informasi darinya sesuai dengan kebutuhan pengguna dan pemilik sistem. Adapun analisis-analisis yang dapat dilakukan dalam sistem Analisis numeris, Analisis ini adalah sebagai berikut: Analisis Spasial, Statistik, dan Analisis Tekstual, Analisis Tabular.

Output dan Visualisasi

Keluaran dari proses analisis - analisis yang telah disebutkan sebelumnya adalah berupa informasi - informasi yang diinginkan oleh pengguna. Informasi tersebut disajikan dalam berbagai bentuk yaitu peta tematik, tabel, dan grafik. Salah satu keunggulan GIS adalah kemampuannya untuk menghasilkan sebuah peta tematik sebagai hasil analisisnya. Peta tematik yang dihasilkan selain dapat ditampilkan pada monitor komputer pada saat analisis selesai dilakukan, dapat juga disimpan dan dipanggil lagi saat diperlukan, dan dicetak di atas kertas setelah dilakukan penyesuaian terhadapnya.

Berikut merupakan beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan SIG, antara lain: Berikut merupakan beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan SIG, antara lain:

b. GIS dengan mudah menghasilkan peta-peta tematik yang dapat digunakan untuk menampilkan informasi-informasi tertentu. Peta-peta tematik tersebut dapat dibuat dari peta-peta yang sudah ada sebelumnya, hanya dengan memanipulasi atributnya.

c. GIS mempunyai kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di permukaan bumi menjadi beberapa layer data spasial. Dengan layer, permukaan bumi dapat direkonstruksi kembali atau dimodelkan dalam bentuk 3 dimensi berdasarkan data ketinggiannya.

d. Perangkat lunak GIS, terutama dekstop GIS mudah digunakan karena dilengkapi dengan bantuan menu-menu dan help, otomatis , cepat, menarik, informatif dan user friendly.

e. Perangkat lunak GIS dapat menerima dan bertukar data dengan aplikasi-aplikasi perangkat lunak lainnya, seperti MIcrosoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Acces, Oracle maupun dengan perangkat lunak lainnya.

2.5 Pembangunan Data Spasial PDAM

2.5.1 Manfaat Pembangunan Data Spasial Pdam

a. Data-data jaringan pipa dan accessories tersimpan dengan aman dan terstruktur dengan proses pengeditan atau pengolahan secara cepat, akurat dan efisien.

b. Membantu penanganan kebocoran air.

c. Membantu pembuatan rencana pemasangan dan relokasi jaringan pipa serta accessories.

d. Bahan pengambilan keputusan bagi manajemen untuk peningkatan pelayanan.

e. Penyediaan data untuk pembacaan water meter pelanggan (Rute Baca Meter).

f. Data pendukung penghitungan hidrolis air.

g. Data pendukung NRW (Non Revenue Water), Zoning System, dan lain-lain.

2.5.2 FAKTOR - FAKTOR PEMBANGUNAN DATA SPASIAL PDAM

a. Faktor Internal

• Masih tingginya tingkat kehilangan air, salah satunya karena kurangnya monitoring dan evaluasi

jaringan perpipaan. • Hampir seluruh Pipa PDAM tertanam dalam tanah, sehingga diperlukan pengelolaan data lokasi

pipa tersebut. • Hampir semua data Pipa PDAM "berada" dalam ingatan pegawai, hal ini tentu akan menimbulkan masalah saat pegawai tersebut "Iupa" atau 'Pensiun" sehingga harus cepat-cepat

di inventarisir datanya,

• Minimnya data - data jaringan perpipaan terutama as built drawing, sementara kebutuhan akan

data - data sangat dibutuhkan dalam menunjang kegiatan operasional PDAM . • Minimnya kepedulian pegawai PDAM terhadap data-data jaringan pipa dan perubahannya.

b. Faktor Eksternal • Cepatnya perubahan fisik di lapangan, Beberapa hal yang mempengaruhi data posisi pipa

seperti: Jalan. Penambahan bangunan. rumah. Perkantoran. Untuk itu tiap - tiap PDAM diharuskan memiliki data yang benar terhadap lokasi pipanya tersebut .

• Kemungkinan Pemekaran wilayah dan pengembangan dan dinamika bisnis. Pipa merupakan aset yang juga sarana distribusi dari PDAM ke konsumennya yang satu saat baik karena ada pesaing, kebijakan, pemekaran akan dihadapkan dengan tuntutan detil aset dan jaringan.

• Perkembangan perusahaan lain pengguna utilitas yang sama dengan PDAM seperti PLN, PJKA,

Pelni dll yang juga menggunakan GIS.

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Persiapan Kegiatan Pendampingan PDAM

Tahapan ini adalah tahapan permulaan dari kegiatan pendampingan. Dalam tahap ini dilakukan perencanaan yang matang sebelum memasuki tahap yang selanjutnya. Adapun tahap persiapan ini meliputi kegiatan sebagai berikut:

• Perijinan dari instansi terkait dalam hal ini adalah PDAM Tirta Patriot dalam penentuan pilot project salah satu wilayah pelayanan, sekaligus pembentukan Tim GIS PDAM untuk berpartisipasi dalam melakukan survei lapangan jaringan pipa. Selain itu, permohonan untuk

penggunaan informasi tambahan pada data jaringan pipa berupa data atribut pada pipa untuk data atribut.

• Persiapan peralatan baik hardware maupun software untuk proses kegiatan pendampingan pembangunan data spasial PDAM Tirta Patriot seperti PC yang akan digunakan, pengadaan server, ketersediaan GPS dan instalasi Software.

Gambar 3 GPS yang Digunakan PDAM Tirta Patriot

• Perencanaan survei lapangan untuk identifikasi jaringan pipa PDAM untuk PDAM Tirta Patriot ada dibagi 2 yaitu team survey dan team gambar digabung semua menjadi Tim GIS.

Perencanaan survei ini juga membahas cara identifikasi posisi sebenarnya dari pipa. • Koordinasi dan pengarahan untuk pelaksanaan kegiatan survei apangan yang dilakukan oleh Tim GIS PDAM Tirta Patriot dan staff yang hapal jaringan, dengan adanya tahapan persiapan ini,

implementasi pembangunan GIS PDAM dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang benar sehingga meminimalisir kesalahan terhadap data yang dihasilkan nantinya.

• Inventarisasi as-built drawing adalah kegiatan pengumpulan dan pengelolaan seluruh data-data as built drawing untuk ditata kembali secara rapih dan disimpan dalam suatu sistem penyimpanan dan ruangan khusus yang baik (filling cabinet, binder cabinet, dll) .

• Field sketches adalah kegiatan berupa pengukuran posisi atau letak pipa yang terlacak datanya dan aksesoris (air valve, hidran, gate valve, wash out, dan lain- lain) yang masih terlihat.

Pengukuran dilakukan terhadap acuan terdekat dengan lokasi data tersebut seperti inner drainage, bahu jalan, tembok rumah, pagar rumah, dinding rumah, dll. Field sketches ini sangat berguna manakala data yang telah kita ukur tersebut hilang atau tertutup aspal, maka kita masih tetap punya informasi posisinya.

• Toponimi terkait objek yang akan disurvey dan label pada basemap. Kegiatan updating data peta dasar digital apabila terdapat perubahan dilapangan berupa penambahan bangunan atau rumah baru, pelebaran jalan.

• Test hole dikhususkan untuk mencari data jaringan pipa dan aksesoris yang sudah tidak terlacak datanya atau hilang di lapangan. Kegiatannya berupa penggalian pada perkiraan posisi pipa. Data yang kemudian ditemukan selanjutnya di field sketches dan diinput ke dalam aplikasi GIS.

• Input data jaringan pipa manual merupakan kegiatan permintaan informasi mengenai data pipa dan aksesoris dari pegawai atau petugas yang dahulu memasang atau mengetahui datanya.

Biasanya ini dilaku an jika as built drawing-nya atau meragukan datanya. • Persiapan Input nomor rekening pelanggan dibantu oleh pembaca meter atau berdasarkan survey GPS langsung dilapangan. Data ini lanjutnya dikoneksi dengan data billing

3.2 Koordinasi dan Pengumpulan Data Pendukung Kegiatan

Konfirmasi kepada PDAM Tirta Patriot perihal pelaksanaan GIS ini dilakukan oleh Perwakilan IUWASH dan Fasilitator GIS. Selain itu adanya koordinasi dengan Tim GIS PDAM mengenai detil pelatihan. Pembentukan Tim GIS PDAM merupakan usaha untuk meningkatkan kompetensi pemetaan jaringan pipa. Tim GIS dibentuk untuk melaksanakan kegiatan berupa inventarisasi seluruh data jaringan pipa dan aksesoris dengan menggunakan software GIS Mapinfo sehingga seluruh data jaringan pipa milik PDAM Tirta Patriot dapat dipetakan dan menjadi data pendukung untuk manajemen aset serta membantu dalam kegiatan operasional PDAM terutama untuk bidang Teknik (Perencanaan dan Distribusi).

Pembentukan Tim GIS sudah sepatutnya melibatkan staf dan semua bagian yang ada pada PDAM Tirta Patriot. Selain bagian perencanaan Teknis yang intensif terlibat, juga harus melibatkan bagian distribusi, produksi, keuangan, pelayanan pelanggan (pembaca meter) dan pihak KCP atau Cabang.

Gambar 4 Contoh as-build drawing yang sudah di Register, Perumahan Sawah Indah, PDAM Tirta Patriot

Hasil pengumpulan data digital berupa as-build Drawing dan data digital lain akan diolah untuk memberikan gambaran awal target pekerjaan. Sebagian data dalam format autocad dan sebagian besar tidak tergeoreference sehingga membutuhkan proses register untuk dapat dimasukkan kedalam sistem GIS Mapinfo. Selain itu juga ada sebagian dalam format GPS Mapsource yang dapat dikonversikan ke dalam format Mapinfo menggunakan Universal Translator. Data drawing tersebut umumnya merupakan gambaran parsial dari jaringan pipa dan aksesoris pdam yang meliputi sebagian atau sebuah kompleks perumahan atau permukiman. Sehingga untuk detil teknis dan penjelasan lebih lanjut harus ada staff yang mengenal daerah tersebut, atau terlibat proses perencanaan, pemasangan dan survey sebelumnya.

Untuk data basemap dapat dikumpulkan dari berbagai sumber. Data utama adalah track GPS dan openstreet map, yang dapat memberikan data jalan dan sungai sebagai dasar awal. Data administrasi hingga level kecamatan juga dapat diambil dari BPS. Untuk melengkapi basemap tersebut berupa jaringan jalan atau sungai yang baru akibat pembangunan maka digunakan bantuan data sekunder lain berupa data dari Google earth. Data Citra Google Sattelite walaupun tidak sedetail seperti yang diinginkan, namun citra tersebut sudah cukup untuk mendukung kegiatan ini.

3.3 Pelatihan Penyegaran Mapinfo dan Survey Lapangan dan Penggunaan GPS

Pertemuan di kelas dilaksanakan guna memberikan bekal pengetahuan awal bagi staf PDAM Tirta Patriot tentang dasar GIS, beserta aplikasi dan manfaatnya terutama bagi PDAM. GIS sebagai sebuah metode yang sangat tepat dalam merencanakan dan operasional jaringan guna mewujudkan pengembangan, efektifitas serta efisiensi.

Sebelum dilakukan refreshment Training, pengarahan diberikan oleh Kabag Perencanaan Teknis. Pengarahan tersebut untuk memberikan motivasi dan semangat agar para staff mengerti pentingnya pelatihan ini dan mengetahui target dan tujuan dari kegiatan. Pengarahan ini juga memberikan gambaran apa saja yang perlu dilakukan (roadmap) untuk mengimplementasikan GIS kedalam operasional, distribusi dan perencaan di PDAM.

Gambar 5 Pengarahan Oleh Bpk Giri, Kabag Perencanaan Teknis, Refreshment Training PDAM Tirta Patriot

GIS sangat berguna bagi perencanaan wilayah yang terintegrasi dalam Iingkup wilayah. Ketersediaan data spasial yang baik didukung dengan kemampuan sumber daya manusia (staf) sebagai operator GIS, sangat memudahkan dalam melaksanakan tugas sehari-hari terutama bagian perencanaan.

Materi peIatihan untuk refreshment training di kelas yang disampaikan meliputi:

(a) Pengenalan konsep GIS dan ; (b) Pengenalan fungsi GPS; (c) Pengenalan software GIS terutama Maplnfo; (d)membangun titik ikat (Georeferencing) data raster; (d) Praktek membangun data vektor (titik, garis , area); (e) Editing data spasial dan melengkapi atribut; (f) membuat layout.

Sebagian besar staff PDAM Tirta Patriot masih belum mengetahui tentang GIS. Walaupun berdasarkan keterangan sebagian sudah pernah mengikuti training GIS, tetapi para staff yang menjadi peserta training tersebut sudah dipindahkan/dimutasikan ke bagian lain. Maka dari itu perlu dilakukan training yang cukup intensif sehingga ke depannya sudah memahami konsep dasar GIS dan data spasial.

Gambar 6 Suasana Refreshment training Mapinfo di PDAM Tirta Patriot

Untuk pengenalan GPS, dilakukan praktek secara langsung. Walaupun ada keterbatasan jumlah alat GPS yang dimiliki oleh PDAM Tirta Patriot. Praktik penggunaan GPS dilaksanakan pada survei perdana setelah pertemuan di kelas selesai.

Gambar 7 Survey GPS di Perumahan Sawah Indah, PDAM Tirta Patriot

Pada refreshment training ini dilaksanakan juga pemaparan mengenai proses georeferncing untuk data raster baik berupa denah, hasil scan maupun hasil capture dari google earth. Selain itu staff juga mendapatkan teknik untuk melakukan editing, query attribut, dan manipulasi terhadap data spasial.

Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui lokasi pelanggan, letak dari pompa, sumber air dan pipa yang terpasang. Penggunaan Global Positioning System (GPS) yang baik dan tepat guna merupakan kunci penting dalam keberhasilan pengambilan data spasial melalui survei tracking jaringan pipa air PDAM dan pengambilan titik koordinat (plotting) aksesoris maupun pelanggan sebagai input data spasial.

Gambar 8 Hasil georeference Citra satelit sekitar IPA Teluk Buyung, PDAM Tirta Patriot

Pilot project PDAM Tirta Patriot adalah perumahan Sawah indah dan Jaringan Induk di sekitar IPA Teluk Buyung.

3.4 Pembangunan Data Spasial dan Website Pendukung

Pelatihan GIS merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kinerja staff PDAM dalam proses pembangunan infrastruktur data spasial di PDAM Tirta Bhagasasi dan PDAM Tirta Patriot. Peningkatan pengetahuan staf PDAM dalam konsep-konsep GIS, pengoperasian dan aplikasi GIS sederhana untuk pemetaan jaringan air minum merupakan tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan pendampingan On The Job Training.

Pengolahan data spasial merupakan salah satu komponen penting dalam proses pemetaan jaringan pipa air minum Input data baik dari data digital semacam CAD drawing, data GPS hasil survey lapangan dan sebagainya dikumpulkan dan disatukan dalam format Mapinfo. Data ini kemudian dijadikan dasar untuk Pengolahan data spasial merupakan salah satu komponen penting dalam proses pemetaan jaringan pipa air minum Input data baik dari data digital semacam CAD drawing, data GPS hasil survey lapangan dan sebagainya dikumpulkan dan disatukan dalam format Mapinfo. Data ini kemudian dijadikan dasar untuk

Untuk menjamin keberlanjutan kegiatan ini, dan komunikasi antar team dibuatkan sebuat website dengan memanfaatkan google sites yang beralamat di : https://sites.google.com/site/gispdambekasi/

Gambar 9 Pengenalan website https://sites.google.com/site/gispdambekasi/ dan Modul Manual Penggunaan Mapinfo pada saat Refreshment Training PDAM

Rancangan desain layer yang digunakan untuk Jaringan Pipa dan aksesoris berupa skema data atribut di sertakan di website ini dan diupdate setiap kali ada perubahan. Desain layer ini penting untuk menyeragamkan data antara kedua PDAM, Tirta Bhagasasi dan Tirta Patriot. Sehingga ketika kegiatan pemetaan jaringan dan pelanggan selesai data yang dimiliki dapat di gabungkan dengan mudah.

Manual yang merupakan pedoman penggunaan dan operasional mapinfo dan software penunjang survey yang lain, berdasarkan kondisi dan kebutuhan di PDAM Tirta Bhagasasi dan Tirta Patriot juga dibuat dan di update di website ini. Harapannya adalah ketika ada staff baru yang akan bergabung dengan team GIS di PDAM, baik Tirta Bhagasasi maupun Tirta Patriot dapat langsung mengikuti, memahami dan mempelajari proses yang dilakukan dalam pembangunan data spasial.

Laporan-laporan progres dan minutes of meeting baik PDAM Tirta Patriot dan Tirta Bhagasasi juga diupdate secara berkala. Hal ini dilakukan agar kemajuan pekerjaan dan kegiatan dapat dipantau baik oleh PDAM maupun pihak IUWASH.

3.5 Penggunaan Google Sites sebagai Website Pendukung

Kemajuan teknologi informasi khususnya web publishing saat ini sudah sangat pesat. Media Untuk mempermudah komunikasi, mempublish informasi dan online workshop dapat dilakukan dengan mudah. Salah satu penyedia layanan tersebut adalah Google sites. Website pada google sites ini dimanfaatkan sebagai media pendukung proses pembangunan data spasial baik di PDAM Tirta Bhagasasi Maupun PDAM Tirta Patriot.

Trend penggunaan Google memang mengalami peningkatan yang sangat drastis terutama bersamaan dengan populernya sistem operasi android yang umumnya digunakan di smartphone. Sebelumnya korporasi raksasa yang mengawali bisnisnya sebagai mesin pencari ini populer dengan aplikasi web mail Gmail. Dari satu akun Gmail tersebut, pengguna google dimanjakan dengan berbaagai fasilitas. Salah satunya adalah google sites ini.

Gambar 10 Tampilan Google Sites PDAM Bekasi dalam mode Pengunjung dan Mode Editing

Tampilan Google sites adalah seperti CMS (Content Manajemen System) yang sudah populer di masyarakat seperti Joomla, Mambo, dolphin dan sebagainya. Kelebihannya adalah tatap muka yang simple tapi sangat efisien dan hasil yang sangat interaktif bahkan bagi pemula yang tidak mengenal pemrograman web. Pengguna google sites dapat menambahkan konten berupa tulisan/text, gambar, dokumen, audio visual, grafik dan tabel hingga animasi yang di link-kan dengan layanan google lainnya seperti google drive, fusion, dan picasa. Berikut adalah penjelasan Penggunaan Google Sites dalam pembangunan basis data spasial di PDAM :

3.5.1 Updating informasi berupa Minutes of Meeting dan Isu-isu Teknis, Tips dan Trik.

Proses updating konten dilakukan untuk setiap informasi baru baik berupa Minutes of Meeting, tips dan trik atau isu-isu teknis seperti konversi, trouble shooting dan sebagainya. Konten ini dapat berupa foto atau gambar dan dapat di attach dokumen semacam MS Word File. Desain tampilan bagian atas adalah informais umum berupa target dan progress dan desain layer. Sedangkan event-event terkait Pembangunan data spasial per-PDAM dibagian bawah dan dibuat 2 kolom, sehingga akan terlihat bila kegiatan dilakukan bersamaan.

Gambar 11 Tampilan MoM dan update informasi PDAM Tirta Bhagasasi dan Tirta Patriot dalam 2 kolom

Tampilan dua kolom ini menunjukkan 2 PDAM yang melakukan Pembangunan Data spasial, yaitu PDAM Tirta Bhagasasi dan PDAM Tirta Patriot. Event-event berupa Minutes of Meeting dan koordinasi, kegiatan konversi data, Teknis dan Training dan survey lapangan dapat di tampilkan untuk masing- masing PDAM.

Gambar 12 Tampilan halaman web detil informasi yang dapat memuat gambar, foto dan hasil capture

Bila di klik per item, maka detil informasi akan ditampilkan, berupa tampilan web yang dapat memuat foto, gambar dan hasil capture. Hal ini akan menjadikan tampilan interaktif dan memuat lebih banyak informasi. Di bagian bawah setiap tampilan web yang detil ini pengunjung dapat memberikan atau meninggalkan komentar, selama akun login ke gmail atau google masih aktif.

Gambar 13 Halaman Page Tips dan Trik

Halaman Tips dan Trik memuat berbagai tip yang dapat digunakan untuk membuat proses survey dengan GPS menjadi lebih efisien dan cepat. Selain itu juga pekerjaan dengan mapinfo lebih efisien dan cepat. Berbagai tips yang terkait pembangun data spasial lainnya juga dapat dimasukkan ke dalam halaman web ini, sehingga instansi yang terlibat akan dapat memanfaatkan tips dan trik di halaman ini Halaman Tips dan Trik memuat berbagai tip yang dapat digunakan untuk membuat proses survey dengan GPS menjadi lebih efisien dan cepat. Selain itu juga pekerjaan dengan mapinfo lebih efisien dan cepat. Berbagai tips yang terkait pembangun data spasial lainnya juga dapat dimasukkan ke dalam halaman web ini, sehingga instansi yang terlibat akan dapat memanfaatkan tips dan trik di halaman ini

3.5.2 Berbagi Dokumen Modul Penggunaan Mapinfo dan Desain Layer

Manual penggunaan Mapinfo dapat di download oleh pengunjung dan semakin baru modul yang didwonload maka akan semakin update informasi dan isi dari modul tersebut. Hal ini karena proses update modul dilakukan bersamaan dengan kegiatan di PDAM, jadi setiap ada tips baru atau prosedur baru akan langsung dimasukkan ke dalam modul ini. Modul Manual penggunaan mapinfo dibuat dengan MS Word, dan diupload ke dalam Google sites. Pengunjung dapat mendownload dan berperanserta memberikan update melalui komentar atau melakukan editing langsung pada halaman web ini.

Gambar 14 Halaman Page Modul Penggunaan Mapinfo PDAM

Hal yang sebaiknya diperhatikan dalam mendownload Modul penggunaan Mapinfo PDAM ini adalah versinya. Bila kita sudah pernah mendownload misalnya versi 2, maka bila di halaman web ini terlihat sudah versi 4 berarti apa yang sudah pernah kita download itu sudah out of date. Dan harus melakukan download ulang untuk mendapatkan Modul yang terbaru.

Gambar 15 Halaman Page Desain Layer GIS Jaringan dan Pelanggan PDAM

Hal yang sama juga berlaku untuk Desain Layer, Pengunjung dapat meninggalkan komentar, mendownload dan melakukan update. Sistem versi juga berlaku untuk desain layer ini, karena misalnya saja di ada perubahan maka akan langsung di update.

3.5.3 Penampilan Tabel Progress dan Target

Google sites dapat menampilkan data berupa tabel excel dan dapat langsung diupdate. Progres dan Target sangat penting untuk memantau kemajuan pekerjaan pembangunan Data spasial di PDAM. Sehingga penting untuk melihat dan mengupdate tabel ini secara regular.

Gambar 16 Halaman Web Matriks Progres dan Target

Progres Survey dapat ditambahkan dan diupdate setiap ada perubahan. Saat ini umumnya dilakukan update seminggu sekali sesuai rencana kunjungan GIS Fasilitator. Untuk kedepannya progres survey ini dapat diupdate setiap saat. Target survey juga diisi sesuai kebutuhan. Biasanya setiap ada kemajuan maka Target akan disesuaikan dan ditambahkan untuk memberikan penekanan terhadap penyelesaian kegiatan.

Gambar 17 Halaman web google spreadsheet Rencana, Progres dan Target

Tampilan Progres dan Target pada halaman web ini dapat di perbesar dan ditampilkan selayaknya aplikasi Excel hanya saja ini merupakan tampilan Google spreadsheet, yang sifatnya online. Update yang terjadi dan disimpan saat itu juga dapat dilihat oleh pengunjung yang juga online sehingga perubahan dan penyampaian informasi yang efisien dapat terwujud.

Pengunjung juga dapat memberikan umpan balik pada halaman ini asalkan login google dan gmailnya aktif. Sama dengan halaman web sebelumnya.

3.5.4 Penampilan Kalender Kegiatan

Google sites juga menyediakan calender yang dapat digunakan untuk membuat skedul pelaksanan pekerjaan.

Gambar 18 Halaman Web Google Calender

Kalender kegiatan ini dapat ditambahkan untuk membuat detil rencana kegiatan terhadap pembangunan data spasial. Kalender ini dapat menampung rencana hingga detil per jam, per-hari atau per minggu. Hanya saja saat ini kalender ini berlum banyak digunakan karena sifat kegiatan yang cukup feksibel dan dapat berubah sewaktu-waktu menyesuaikan kegiatan di PDAM.

BAB IV HASIL YANG TELAH DICAPAI

4.1 Progress Umum Pembangunan Basis Data Jaringan dan Pelanggan PDAM

Beberapa kemajuan dalam pekerjaan Pembangunan Data spasial sudah dilakukan, meliputi pengumpulan dan pengolahan basemap/Peta Dasar dan pengolahan dan pembuatan Peta Tematik meliputi data Jaringan dan aset-aset PDAM dan kedepannya adalah data titik Pelanggan. Peta Dasar meliputi Jaringan Jalan, Sungai, Batas Administrasi, toponimi/label dan gambar persil sudah terkumpul dan dapat digunakan untuk panduan melakukan digitasi on-screen. Data Tematik PDAM meliputi peta jaringan pipa dari Induk, distribusi, retikulasi hingga SL juga sudah dapat ditampilkan.

Di samping itu beberapa hal pendukung kelancaran kegiatan juga sudah dilakukan sesuai Jadual rencana kerja. Kegiatan seperti Refreshment Training dan penggunaan Networking Client-server untuk pembangunan data spasial, dan website pendukung kegiatan juga sudah dijalankan dan dapat digunakan baik di PDAM Tirta Bhagasasi maupun Tirta Patriot. Berbagai pendukung tersebut seharusnya dapat mempercepat dan meningkatkan efisiensi team PDAM dalam melakukan pembangunan data Spasial Jaringan dan Pelanggan.

Secara umum pembangunan data spasial menggunakan format yang sama, software yang sama, sistem proyeksi yang sama (Lat/Long WGS 84) dan desain layer yang sama. Sehingga kedepannya memungkinkan dilakukan pertukaran data spasial antara PDAM Tirta Bhagasasi dan Tirta Patriot atau sebaliknya. Berikut adalah gambaran umum progres yang sudah dilakukan/dibangun.

Secara umum data spasial yang dibangun meliputi Layer-layer Basemap, Tematik PDAM dan layer-layer hasil survey lapangan berupa Track dan waypoint GPS. Selain itu ada juga data-data dalam bentuk raster dan CAD yang digunakan untuk input membangun basis data spasial PDAM.

Untuk Basemap kebutuhan utama adalah sebagai dasar untuk meletakkan layar-layar tematik, sehingga operator dapat memperkirakan posisi relatif berdasarkan objek-objek atau landmark seperti jalan, sungai, persil dan nama tempat atau administrasi. Kebutuhan lainnya adalah untuk planning membangun jaringan baru. Operator/user GIS harus dapat memperkirakan dimana dan posisi relatif rencana membangun jaringan baru, sehingga basemap ini dituntut sedetil dan seakurat mungkin, dan cocok ketika di plot dengan data GPS lapangan.

Tabel 19 Objek Layer Basemap

Objek Layer

Data spasial tematik PDAM adalah data jaringan berupa pipa dan aksesoris, data pelanggan dan data- data lain yang dapat digambarkan dan di plot ke dalam peta. Dengan melihat data tematik PDAM ini user/operator akan dapat melihat data yang sudah dibangun dan operasional (As build drawing) atau yang sedang direncanakan (Plan). Operator juga dapat mengetahui ukuran, panjang dan diameter, tahun pemasangan, dan data atribut lainnya yang diperlukan dan memungkinkan untuk di entry. Kedepannya data tematik PDAM ini juga dapat berguna untuk membangun pemodelan atau sistem informasi geografis terkait kebutuhan operasional PDAM itu sendiri.

Tabel 20 Objek Layer Tematik PDAM

Objek Layer

Meter Induk

Data lain yang tidak kalah penting adalah data hasil survey berupa track dan waypoint GPS. Data ini merupakan hasil konversi dari format GPS- Mapsource ke dalam format Mapinfo.

Tabel 21 Objek Layer Hasil Survey

Objek Layer

Saat ini secara umum PDAM Tirta Bhagasasi dan Tirta Patriot sudah membangun data spasial di atas. Untuk basemap, PDAM Tirta Patriot memiliki basemap yang cukup detil setara dengan skala 1 : 5000 untuk Kota Bekasi dan memiliki data persil yang mengkover seluruh kota Bekasi. Sedangkan untuk Tirta Bhagasasi memiliki Basemap dalam skala kabupaten, setara dengan skala 1 : 50.000 dan belum ada data persil, sehingga perlu melakukan digitasi darai data lain (misalnya citra satelit).

Untuk Data Tematik PDAM, fokus ke Jaringan Pipa berdasarkan ukurannya terdiri dari Jaringan Pipa Induk, Distribusi, Retikulasi dan SL.

Maka PDAM Tirta Patriot sudah menyelesaikan hampir 90% Jaringan Induk dan Distribusi, sedangkan Retikulasi dan SL yang merupakan jaringan pipa kecil ke pelangan masih sekitar 25% untuk seluruh cakupannya di Kota Bekasi.

Sedangkan PDAM Tirta Bhagasasi karena memiliki banyak Cabang dan KCP maka pekerjaannya dilakukan per cabang. Untuk Cabang Cikarang Utara sudah 100% baik jaringan Induk, Distribusi, Retikulasi maupun SL. Sedangkan yang dibangun saat ini adalah Tambelang yang masih agak terhambat akibat kesibukan, keseluruhan progres untuk Tambelang adalah sekitar 25%. Selain itu juga saat refreshment Training dilakukan sudah disiapkan untuk cabang Poncol dan Rawa Tembaga dari IPA-nya. Bila dilihat secara keseluruhan Cabang dan KCP untuk PDAM Tirta Bhagasasi baru selesai sekitar 20%

Tabel 22 Progres PDAM Tirta Patriot

Cabang/KCP Progress Jaringan Induk, Distribusi dan Retikulasi IPA Teluk Buyung 90% Detil per PDAM akan dibahas dalam pembahasan berikut.

4.2 Kondisi Progres Pembangunan Data Spasial di PDAM Tirta Patriot

PDAM Tirta Patriot sejak selesai dilakukan Refreshment Training sudah menyelesaikan hampir semua jaringan induk dan distribusi. Saat refreshment Training dilakukan, jaringan pipa induk sekitar IPA Teluk Buyung di masukkan ke dalam Mapinfo dan di track dengan GPS. Selain itu penggambaran jaringan PDAM Tirta Patriot sejak selesai dilakukan Refreshment Training sudah menyelesaikan hampir semua jaringan induk dan distribusi. Saat refreshment Training dilakukan, jaringan pipa induk sekitar IPA Teluk Buyung di masukkan ke dalam Mapinfo dan di track dengan GPS. Selain itu penggambaran jaringan

Untuk hasil pembangunan spasial PDAM Tirta Patriot dapat dilihat pada capture di bawah ini:

Gambar 23 Cakupan Jaringan Induk dan Distribusi PDAM Tirta Patriot

Saat ini PDAM Tirta Patriot fokus untuk menyelesaikan jaringan Retikulasi dan sambungan pelanggan (SR) dan sedikit sisa jaringan Induk dan Distribusi. Melihat progresnya maka PDAM Tirta Patriot ini dapat menyelesaikan seluruh Jaringan akhir bulan November ini, yang akan dilanjutkan dengan mulai melakukan penitikan pelanggan.

Basemap yang dimiliki PDAM Tirta Patriot cukup detil. Format awal dari basemap tersebut adalah data CAD drawing dari Kota Bekasi dalam format autocad. Setelah melalui proses konversi menggunakan Universal Tools Mapinfo didapatkan beberapa layer jalan, sungai, dan persil yang cukup detil. Kedetilan ini setara dengan skala 1 : 10.000 dan dapat digunakan untuk melakukan penitikan pelanggan bila operator GIS-nya cukup hapal dan dibantu dengan team rute baca meter. Kedetilan peta ini juga akan sangat membantu menyelesaikan data SR dan titik pelanggan. Kelemahannya adalah perumahan- perumahan baru belum ter update dan harus dilengkapi dengan data dari google earth untuk dijadikan dasar melakukan digitasi.

Gambar 24 Kedetilan Jaringan Distribusi, retikulasi dan SL PDAM Tirta Patriot

4.3 Kemungkinan Penggunaan untuk Operasional PDAM

Dari data Jaringan yang telah dikumpulkan berikut adalah beberapa kemungkinan aplikasi untuk operasional PDAM ke depannya :

4.3.1 Pembuatan Rencana dan RAB

Data rencana jaringan dari GIS dapat dijadikan dasar untuk penyusunan RAB. Selama ini dokumen RAB memerlukan gambar Autocad lengkap dengan perhitungan panjang pipa dan biaya-biaya lain termasuk biaya penggalian, dst. Kelemahannya adalah ada kemungkinan gambar dari autocad tidak di register dengan koordinat bumi, dan pengukuran perkiraan panjang dan jarak dilakukan dilapangan. Hal ini terkait sumber data autocad yang biasanya dari denah pengembang dan perkiraan penggambar.

Bila data dibuat di dalam GIS maka akan didapatkan kesesuaian antara data jaringan yang direncanakan dengan objek-objek di lapangan (Tergantung kedetilan Petanya). Selain itu data spasial dalam format GIS ini juga memungkinkan pengukuran yang detil terhadap panjang jaringan dan jarak. Sehingga kegiatan pengukuran lapangan akan berkurang digantikan dengan uji akurasi pengukuran GIS. Masalah yang tersisa adalah perhitungan nilai galian, yang agak sulit jika mengandalkan data GIS kecuali ada data Bila data dibuat di dalam GIS maka akan didapatkan kesesuaian antara data jaringan yang direncanakan dengan objek-objek di lapangan (Tergantung kedetilan Petanya). Selain itu data spasial dalam format GIS ini juga memungkinkan pengukuran yang detil terhadap panjang jaringan dan jarak. Sehingga kegiatan pengukuran lapangan akan berkurang digantikan dengan uji akurasi pengukuran GIS. Masalah yang tersisa adalah perhitungan nilai galian, yang agak sulit jika mengandalkan data GIS kecuali ada data

Kelebihan lainnya bila penyusunan RAB menggunakan data GIS adalah bila rencana disetujui dan dibangun maka data tersebut dapat langsung menjadi data As-Build Drawing. Penggunaan GIS ini juga tidak harus menghapus bagian CAD. Dimana data GIS dapat dikonversi ke CAD dan diolah menurut kaidah CAD untuk kebutuhan teknis lain.

4.3.2 Perhitungan Nilai Aset Jaringan

Data Jaringan dalam format GIS dan aksesorisnya dapat digunakan untuk menaksir nilai aset. Misalnya data jaringan pipa dapat diquery atau difilter berdasarkan kriteria tertentu, misalnya cabang, kecamatan, atau kompleks perumahan tertentu kemudian di jadikan dataset tersendiri. Dataset jaringan pipa ini yang diketahui diameter, bahan dan merknya maka dengan GIS dapat dihitung panjangnya secara otomatis. Hasil perhitungan panjang berdasarkan kriteria diameter, bahan dan merk ini dapat menjadi dasar perhitungan nilai aset.

4.3.3 Perkiraan Kebocoran