PENERAPAN LKS TERBUKA DALAM MODEL PEMBEL

PROPOSAL
PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP PRESTASI
BELAJAR IPA KONSEP SUMBERDAYA ALAM SISWA KELAS IV SEMESTER II DI
SDN XXX TAHUN PELAJARAN 2013-2014

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam dunia kehidupan
manusia. Pendidikan merupakan proses dalam pembangunan manusia untuk
mengembangkan dirinya agar dapat menghadapi segala permasalahan yang timbul
pada diri manusia itu sendiri. Menurut Undang-Undang tentang sistem pendidikan
nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara. (UU No. 20 Tahun 2003).
Pendidikan adalah pelaksanaan proses belajar mengajar yang berarti transmisi
nilai-nilai dan pendekatan melalui metode dan media di sekolah (Nana Sudjana,
2002:7). Pembelajaran menurut (Dahlan Marimba) adalah suatu panduan yang
bermanfaat bagi pengembangan jasmani dan rohani siswa untuk menjadi individu
yang baik. Dalam proses pembelajaran, keberhasilan yang dapat dicapai siswa bukan
hanya tergantung pada proses pembelajarannya, tetapi tergantung pula dari faktor

siswa itu sendiri. Sudjana, (1987) dalam Yuningsih, (2006) mengemukakan hasil
belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri
siswa dan faktor yang datang dari luar siswa atau lingkungan. Salah satu lingkungan
belajar siswa yang dominan yang mempengaruhi hasil belajar di sekolah ialah kualitas
belajar mengajar.
Pengembangan kualitas pembelajaran dalam proses belajar harusnya
mempunyai kandungan sebagai elemen penting yang mestinya saling berkaitan dan
berhubungan terhadap yang lainnya. Elemen yang berkaitan diantaranya, tujuan
pendidikan, bahan-bahan, proses, pendekatan, sumber belajar serta evaluasi (N
Sudirman. 1991: 43).

Sumber yang paling penting adalah Buku atau pegangan bagi siswa itu sendiri
yang digunakan dalam proses pendidikan dan kegiatan secara langsung yang dapat
memudahkan tujuan pembelajaran (Ahmad Rohani, 2004: 161). dan berfungsi sebagai
sumber bahan ajar dan materi, alat, metode dan lingkungan. Sumber materi yang
banyak digunakan di sekolah-sekolah yaitu Lembar Kerja Siswa ( LKS ), yang isinya
mencakup tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa (Abdul Majid, 2005: 176).
Menurut Abdul Majid, LKS berfungsi untuk memudahkan materi-materi yang ada
dalam materi peajaran dan LKS digunakan untuk menjawab soal-soal dan
memecahkan materi yang sulit (Siti Vembrianto, 1985: 38).

Lembar Kerja Siswa mempunyai cakupan yang fungsinya untuk kegiatan
siswa dalam mencari jawaban yang benar sesuai dengan materi pembelajaran.
Kegiatan yang berfungsi terhadap pemahaman, pencarian pengetahuan, asumsi dan
latar belakang. Oleh karena itu tujuan dari LKS itu sendiri yaitu menambah keaktifan
siswa dalam proses belajar serta membantu guru dalam perencanaan pembelajaran.
Latihan-latihan yag diberikan terhadap siswa untuk mengembangkan keterampilan
mereka yang berhubungan dengan kurikulum yang telah ditetapkan dan membantu
mereka dalam memperoleh catatan-catatan daripada materi pelajaran (Abdul Taufik
Hasyim, 1983: 12).
Adapun pentingnya Lembar Kerja Siswa dalam pembelajaran IPA Kelas IV
yaitu kembali kepada hakikat pembelajaran, bahwasannya LKS itu bukan hanya
petunjuk bagi Guru dan murid untuk memahami materi, melainkan dengan
mempraktikannya seperti mempraktikan berbicara pada bahasa ini, dan sumber yang
lain mengatakan bahwa tujuan utama dalam pengajaran IPA Kelas IV adalah untuk
meningkatkan gaya bahasa dan ekspresi tertulis untuk dapat fashih berbicara serta
menulis. Hal ini terbukti berdasarkan obsevasi awal dan wawancara penulis dengan
guru mata pelajaran IPA Kelas IV, Bapak Mulyawan di SDN XXX Kabupaten Kulon
Progo pada tanggal 23 Februari 2011, diperoleh informasi bahwa dalam pembelajaran
IPA Kelas IV masih banyak mengalami kendala, diantaranya perbedaan raw input
siswa dalam penguasaan IPA Kelas IV yang menyebabkan mereka mendapatkan

kesulitan dalam menerima pelajaran IPA Kelas IV. Untuk membantu siswa dalam
memahami materi ajar IPA Kelas IV dan untuk meningkatkan keterampilan siswa
dalam menjawab soal-soal latihan salah satu upaya yang dilakukan oleh guru
menggunakan media bahan ajar selain dari buku panduan yaitu Lembar Kerja Siswa

(LKS). Setiap siswa pada saat pembelajaran IPA Kelas IV berlangsung diharuskan
membawa LKS dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam
memahami materi dan mengoptimalkan hasil belajar atau prestasi itu sendiri. Akan
tetapi dalam kenyataannya prestasi siswa dalam pembelajaran IPA Kelas IV masih
kurang memuaskan walaupun sudah menggunakan LKS ( Lembar Kerja Siswa).
Fenomena di atas menunjukan adanya permasalahan, di satu sisi tujuan dari
penggunaan LKS itu memudahkan siswa dalam memahami materi melalui aktifitas
siswa menggunakan LKS dan dengan banyaknya soal-soal yang bervariasi akan
membantu siswa meningkatkan prestasi belajarnya. Di sisi lain masih banyak siswa
yang hasil belajar atau prestasinya masih kurang memuaskan walaupun sudah
menggunakan LKS. Hal ini menarik untuk diteliti oleh penulis, sejauh mana pengaruh
penggunaan LKS pada mata pelajaran IPA Kelas IV. Apakah terdapat hubungan
antara Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan prestasi akademik siswa.
Untuk itu penulis mengangkatnya melalui sebuah penelitian yang berjudul,
“PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP

PRESTASI BELAJAR IPA KONSEP SUMBERDAYA ALAM SISWA KELAS IV
SEMESTER II DI SDN XXX TAHUN PELAJARAN 2013-2014.
1.

Perumusan Masalah

B. Bertolak dari uraian di atas, penulis merumuskan beberapa permasalahan yang akan
diteliti dan di kaji lebih lanjut, yaitu:
a.

Bagaimana kemampuan siswa dalam menggunakan LKS pada
mata pelajaran IPA Kelas IV di SDN XXX Kabupaten Kulon
Progo?

b.

Bagaimana prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN XXX
Kabupaten Kulon Progo?

c.


Bagaimana pengaruh penggunaan LKS pada prestasi belajar mata
pelajaran IPA Kelas IV di SDN XXX Kabupaten Kulon Progo?

2.

Tujuan Penelitian

C. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang ditetapkan dalam
rumusan masalah, yakni sebagai berikut:
D. 3.

Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menggunakan LKS pada mata

pelajaran IPA Kelas IV di SDN XXX Kabupaten Kulon Progo?

E. 4.

Untuk mengetahui prestasi siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV, konsep


Sumber Daya Alam?
F. 5.

Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan LKS dengan prestasi belajar

siswa di SDN XXX Kabupaten Kulon Progo?
G. 6.

Kerangka Pemikiran
a.

Pendidikan merupakan hal terpenting bagi anak atau siswa untuk
mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Di sini peran guru adalah
memberikan pelajaran dan media bahan ajar yang tepat bagi
siswa. Bahan ajar yang digunakan oleh guru sebagai bahan ajar
mata pelajaran IPA Kelas IV disini yang dominan digunakan
yaitu Lembar Kerja Siswa.

b.


Lembar Kerja Siswa (LKS) Merupakan salah satu jenis alat bantu
pembelajaran, bahkan ada yang menggolongkan dalam jenis alat
peraga pembelajaran matematika. Secara umum LKS merupakan
perangkat

pembelajaran

sebagai

pelengkap

atau

sarana

pendukung pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). Lembar kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa
informasi maupun soal-soal (pertanyaan-pertanyaan) yang harus
dijawab oleh peserta didik. LKS ini sangat baik digunakan untuk
menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam belajar baik

dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk
memberikan latihan pengembangan. Dalam proses pembelajaran
IPA Kelas IV, LKS bertujuan untuk menemukan konsep atau
prinsip dan aplikasi konsep atau prinsip.
c.

LKS

merupakan

stimulus

atau

bimbingan

guru

dalam


pembelajaran yang akan disajikan secara tertulis sehingga dalam
penulisannya perlu memperhatikan kriteria media grafis sebagai
media visual untuk menarik perhatian peserta didik. Paling tidak
LKS sebagai media kartu. Sedangkan isi pesan LKS harus
memperhatikan unsur-unsur penulisan media grafis, hirarki
materi (matematika) dan pemilihan pertanyaan-pertanyaan
sebagai stimulus yang efisien dan efektif. (Hidayah, 2007:8).

d.

Melalui LKS guru akan memperoleh kesempatan untuk
memancing siswa agar secara aktif terlibat dengan materi yang
dibahas. Salah satu metode yang dapat dimanfaatkan untuk
mendapatkan hasil yang optimal dari pemanfaatan LKS adalah
dengan menerapkan metode SQ3R (survey, Question, Read,
Recite, Review atau mensurvei, membuat pertanyaan, membaca,
meringkas, dan mengulang)

H. 7.


Ada dua macam lembar kerja siswa (LKS) yang dikembangkan dalam

pembelajaran di sekolah.
I. 8.

Lembar Kerja Siswa Tak Berstruktur.

J. Lembar kerja siswa tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana untuk materi
pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik yang dipakai untuk
menyampaiakn pelajaran. LKS merupakan alat bantu mengajar yang dapat dipakai
untuk mempercepat pembelajaran, memberi dorongan belajar pada tiap individu,
berisi sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja pada peserta didik.
K. 9.

Lembar Kerja Siswa Berstruktur.

L. Lembar kerja siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-tugas. LKS ini
dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu program kerja atau mata
pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai
sasaran pembelajaran. Pada LKS telah disusun petunjuk dan pengarahannya, LKS ini

tidak dapat menggantikan peran guru dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas,
memberi semangat dan dorongan belajar dan memberi bimbingan pada setiap siswa.
(Indrianto, 1998:14-17).
M. 10.

Lembar kerja dapat digunakan sebagai pengajaran sendiri, mendidik siswa

untuk mandiri, percaya diri, disiplin, bertanggung jawab dan dapat mengambil
keputusan. LKS dalam kegiatan belajar mengajar dapat dimanfaatkan pada tahap
penanaman konsep (menyampaikan konsep baru) atau pada tahap penanaman konsep
(tahap lanjutan dari penanaman konsep). Pemanfaatan lembar kerja pada tahap
pemahaman konsep berarti LKS dimanfaatkan untuk mempelajari suatu topik dengan
maksud memperdalam pengetahuan tentang topik yang telah dipelajari pada tahap
sebelumnya yaitu penanaman konsep (TIM PPPG Matematika dalam Rahmawati,
2006:27).

a.

Adapun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dibahas dalam
penelitian ini terdiri dari kemampuan siswa menggunakan LKS
IPA Kelas IV dalam proses belajar dan prestasi belajar mereka
pada mata pelajaran IPA Kelas IV.

b.

Hasil belajar siswa, untuk kemudian dikenal dengan istilah
prestasi belajar. Prestasi merupakan hasil yang dicapai oleh
seseorang

sebagai

akibat

dari

perbuatannya

atau

yang

dikerjakannya. Sedangkan menurut Zainal Arifin (1991:3),
prestasi

belajar

sebagai

bahan

informasi

dalam

inovasi

pendidikan. Prestasi belajar dapat dijadikan pendorong untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c.

Berdasarkan kerangka diatas, penulis merasa perlu untuk
mempermasalahkan, bagaimana hubungan antara penggunaan
Lembar Kerja Siswa (LKS) pada mata pelajaran IPA Kelas IV
dengan

prestasi

akademik

mereka?

Untuk

menjawab

permasalahan tersebut sesuai dengan variabel yang terlibat di
dalamnya, maka penulis berketetapan untuk menganalisis
masing-masing variabel. Berkaitan dengan variabel penggunaan
Lembar Kerja Siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV dengan
prestasi akademik mereka di Kelas IV SDN XXX Kabupaten
Kulon Progo, penulis mengarahkan indikatornya yaitu:
N. 11.

Menguasai teks IPA Kelas IV

O. 12.

Memahami resume materi.

P. 13.

Memahami soal-soal yang bervariatif.

Q. 14.

Menguasai kaidah tata bahasa
a.

Adapun untuk mendalami variabel kedua, yaitu tentang prestasi
mereka Siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV indikatornya
adalah sebagai berikut:

R. 15.

Pengamatan

S. 16.

Pemahaman

T. 17.

Aplikasi/ Penerapan

U. 18.

Analisis dan sintesis

V. 19.

Secara skematis hubungan antara penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS)

dengan prestasi mereka Siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV dapat digambarkan
sebagai berikut:

W. 20.

Hipotesis

X. 21.

Hipotesis adalah asumsi, perkiraan atau dugaan sementara mengenai suatu

permasalahan yang harus di buktikan kebenarannya dengan menggunakan data dan
fakta atau informasi yang diperoleh dari hasil penelitian yang valid dan reliabel, atau
dengan kata lain hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah
penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus di uji secara empiris.
(Yaya dan Tedi, 2008:124). Dalam penelitian ini penulis menyoroti dua variable
pokok, yaitu variable penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada mata pelajaran

IPA Kelas IV yang merupakan variabel terikat (X) dan prestasi siswa pada mata
pelajaran IPA Kelas IV yang merupakan variabel bebas (Y), dengan ukuran tinggi
atau rendahnya prestasi siswa pada mata pelajaran IPA Kelas IV terhadap
kemampuan mereka dalam menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS).
Y. 22.

Karena penulis mengacu pada asumsi dasar teori ini, maka penulis ini akan

bertitik tolak dari hipotesis “terdapat hubungan antara penggunaan Lembar Kerja
Siswa (LKS) dengan Kemampuan mereka dalam prestasi siswa pada mata pelajaran
IPA Kelas IV. Untuk mengetahui hubungan kedua variabel diatas, yaitu variabel
kemampuan siswa dalam menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang di
simbolkan dengan variable X dan variabel Prestasi siswa yang di simbolkan dengan
variable Y, penulis menggunakan pendekatan statistik korelasi.
Z. 23.

Operasional pengujian hipotesis ini akan dilakukan dengan membandingkan

harga thitung dengan harga ttable pada taraf signifikansi 5%. Prinsip pengujian yang
di pedomani adalah jika harga thitung>harga ttable maka hipotesis nol ditolak,
sebaliknya jika harga thitung Ftabel = regresi linier (Subana, 2005:164)
a.

Untuk menguji korelasi, menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut:

SSSSS.

72.

Apabila setelah pegujian normalitas dan linieritas menunjukan bahwa

kedua variabel berdistribusi normal atau regresinya tidak linier, maka rumus yang di
gunakan adalah sebagai berikut:
TTTTT.

73.

(Arikunto, 2006: 274)

UUUUU. 74.

Namun, apabila salah satu dari kedua variabel yang di teliti tidak

normal atau regresinya tidak linier, maka rumus rank yang di pakai adalah sebagai
berikut:
a.

(Arikunto, 2006: 274)

VVVVV. 75.

Uji hipotesis dengan langkah-langkah senagai berikut:

WWWWW.

76.

XXXXX. a.

t=

YYYYY. 77.

Menghitung tabel dengan taraf signifikansi 5%

ZZZZZ.

Pengujian hipotesis dengan ketentuan:

78.

Menghitung harga t dengan rumus:
(Sudjana, 2005:377)

AAAAAA.

79.

BBBBBB. 80.

Hipotesis ditolak apabila thitung>ttabel

CCCCCC. 81.

Menafsirkan harga koefisien korelasi dengan kriteria sebagai berikut:

DDDDDD.

82.

EEEEEE. 83.

0,201 – 0,400 berarti korelasi rendah

FFFFFF. 84.

0,401 – 0,600 berarti korelasi agak rendah

GGGGGG.

85.

0,601 – 0,800 berarti korelasi cukup

HHHHHH.

86.

0,801 – 1,00 berarti korelasi tinggi

(Arikunto,2006:274)

Hipotesis diterima apabila thitung