TUPOKSI DAN VISI MISI DAN
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI NTB
(Sesuai Peraturan Gubernur NTB Nomor 21 Tahun 2008)
1. Kepala Dinas (Pasal 383)
a. Kepala
Dinas
Perkebunan
mempunyai
tugas
memimpin,
melakukan koordinasi pengawasan dan pengendalian dalam
penyelenggaraan
merupakan
kegiatan
urusan
di
bidang
pemerintahan
perkebunan
provinsi
dan
yang
tugas
pembantuan yang diberikan pemerintah kepada Gubernur serta
tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir
(a), Kepala Dinas Perkebunan menyelenggarakan fungsi :
Perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan bidang
perkebunan
Pembinaan dan pelaksanaan tugas urusan pemerintahan
bidang perkebunan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsi Dinas perkebunan
2. Sekretariat
a. Sekretariat (Pasal 384)
Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan
ketatausahaan,
pembinaan
umum,
administrasi
yang
kepegawaian,
meliputi
keuangan,
perlengkapan, dan pemeliharaan kantor.
Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
Pelaksanaan
persiapan
perumusan
kebijakan
dan
koordinasi
Pengelolaan urusan keuangan
Pelaksanaan
melakukan
pembinaan
urusan
administrasi
dalam
ketatausahaan,
arti
kepegawaian,
perlengkapan, kerumahtanggaan dan keprotokolan.
b. Sekretariat (Pasal 385)
Sekretariat, membawahi :
a. Subbagian Program dan Pelaporan
b. Subbagian Keuangan
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian
Masing-masing subbagian dipimpin kepala subbagian yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris.
c. Sekretariat (Pasal 386)
Subbagian
menyiapkan
Program
bahan
dan
Pelaporan
Perumusan
mempunyai
Kebijakan,
tugas
Koordinasi,
Perencanaan dan Penyusunan Program Pengumpulan dan
Analisis Data, Evaluasi Program dan Pelaporan.
Rincian tugas subbagian program dan pelaporan, adalah
sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan dalam rangka perumusan kebijakan,
program dan pelaporan
b. Menghimpun
dan
menganalisa
data
dalam
rangka
Program dan Pelaporan.
c. Melaksanakan
monitoring
dan
pelaksanaan program dan pelaporan.
evaluasi
terhadap
d. Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan subbagian
program dan pelaporan.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
d. Sekretariat (Pasal 387)
Subbagian
keuangan
mempunyai
tugas
melaksanakan
pengelolaan urusan keuangan
Rincian tugas subbagian keuangan adalah sebagai berikut :
a. Mengumpulkan / mengolah data keuangan untuk bahan
penyusunan laporan keuangan
b. Menyiapkan bahan usulan dan pemberhentian pemimpin
kegiatan, kuasa pimpinan kegiatan, bendaharawan dan
atasan langsungnya.
c. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana
penerimaan dan anggaran belanja dinas baik rutin
maupun pembangunan.
d. Mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan
serta penyiapan tindak lanjut
e. Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan subbagian
keuangan
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
e. Sekretariat (Pasal 388)
Subbagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melakukan
urusan
Perlengkapan,
Ketatausahaan,
Kerumahtanggaan,
Kepegawaian,
Keprotokolan
di
lingkungan dinas
Rincian tugas Subbagian umum dan kepegawaian adalah
sebagai berikut :
a. Melakukan urusan ketatausahaan
b. Melakukan urusan kepegawaian
c. Melakukan urusan perlengkapan
d. Melaksanakan
urusan
kerumahtanggaan
dan
keprotokolan
e. Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan subbagian
umum dan kepegawaian
f. Melaksakanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3. Bidang Pengelolaan Lahan
a. Bidang Pengelolaan Lahan (pasal 389)
Bidang Pengelolaan Lahan mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas dalam
pedoman
penetapan rumusan kebijakan dan
teknis/petunjuk
pelaksanaan
tugas-tugas
perluasan areal dan pengembangan produksi perkebunan
serta pendukungnya yaitu pengembangan SDM.
Bidang Pengelolaan Lahan dipimpin oleh Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pengelolaan Lahan menyelenggarakan
fungsi :
1. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi dalam pelaksanaan perluasan areal perkebunan;
2. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi dalam pelaksanaan pengembangan produksi
perkebunan;
3. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya
manusia perkebunan.
b. Bidang Pengelolaan Lahan (pasal 390)
Bidang Pengelolaan Lahan membawahi :
1. Seksi Perluasan Areal;
2. Seksi Pengembangan Produksi;
3. Seksi
Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia
dan
Pelatihan.
Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada dibawah dan bertanggungjawab depada Kepala
Bidang Pengelolaan Lahan.
c. Bidang Pengelolaan Lahan Pasal (391)
Seksi Perluasan Areal mempunyai tugas penetapan sasaran
perluasan areal, pemetaan dan potensi pengelolaa lahan
perkebunan,
pengaturan
dan
penerapan
kawasan
perkebunan terpadu, penetapan dan pengawasan tata ruang
dan tata guna lahan perkebunan wilayah provinsi.
Rincian tugas Seksi Perluasan Areal,adalah sebagai berikut :
a. Penetapan sasaran perluasan areal;
b. Pemetaan dan potensi pengelolaan lahan perkebunan;
c. Pengaturan
dan
penerapan
kawasan
perkebunan
terpadu;
d. Penetapan dan pengawasan tata ruang dan tata guna
lahan perkebunan wilayah provinsi;
e. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
d. Bidang Pengelolaan Lahan (Pasal 392)
Seksi
pengembangan
Produksi
mempunyai
tugas
Pengembangan, Rehabilitasi, Konservasi, Optimalisasi dan
Pengendalian Perkebunan
Rincian tugas Seksi Pengembangan produksi adalah sebagai
berikut :
a. melaksanakan pengembangan produksi perkebunan
b. melaksanakan rehabilitasi produksi perkebunan
c. melaksanakan konservasi perkebunan
d. melaksanakan optimalisasi produksi perkebunan
e. melaksanakan pengendalian perkebunan
f. melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan
e. Bidang Pengelolaan Lahan (Pasal 393)
Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pelatihan
mempunyai tugas pengembangan sumber daya manusia
melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan terhadap SDM
perkebunan.
Rincian tugas Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia
dan Pelatihan, adalah sebagai berikut :
a. pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan.
b. Pelatihan dan penyuluhan terhadap SDM perkebunan.
c. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
4. Bidang Pengembangan Usaha
a. Bidang Pengembangan Usaha (Pasal 394)
Bidang Pengembangan Usaha mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas dalam penyelenggaraan fungsinya. Penataan
rumusan
kebijakan
pelaksanaan
dan
tugas-tugas
investasi,pengolahan,
pasca
pedoman
pelayanan
panen
teknis/petunjuk
perijinan
dan
dan
pemasaran
hasil,serta kemitraan dan kelembagaan usaha di bidang
perkebunan.
Bidang Pengembangan Usaha dipimpin oleh Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pengembangan Usaha menyelenggarakan
fungsi :
a. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan investasi dan perijinan
usaha perkebunan.
b. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan pengolahan, pasca panen
dan pemasaran hasil usaha perkebunan.
c. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi
terhadap
pelaksanaan
kemitraan
dan
kelembagaan usaha perkebunan.
b. Bidang Pengembangan Usaha (Pasal 395)
Bidang Pengembangan Usaha, membawahi :
a.
Seksi Pelayanan perizinan dan Inventasi;
b.
Seksi Pengolahan Pasca Panen dan Pemasaran
Hasil;
c.
Seksi Kemitraan dan Kelembagaan Usaha.
Masing-masing
Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Pengembangan Usaha.
c. Bidang Pengembangan Usaha (pasal 396)
Seksi Pelayanan Perizinan dan Investasi mempunyai tugas
menyebarkan informasi peluang investasi, pemberian ijin
usaha perkebunan lintas kabupaten/kota, serta pemantauan
dan pengawasan terhadap ijin usaha lintas kabupaten/kota.
Rincian tugas Seksi Pelayanan Perizinan dan Investasi,
adalah sebagai berikut :
a. Menyebarkan informasi peluang investasi;
b. Pemberian ijin usaha perkebunan llintas kabupaten /
kota;
c. Pemantauan dan pengawasan terhadap ijin usaha lintas
kabupaten/ kota
d. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
d. Bidang Pengembangan Usaha (Pasal 397)
Seksi Pengolahan Pasca Panen dan Pemasaran Hasil
mempunyai tugas melaksanakan bimbingan peningkatan
mutu hasil perkebunan, bimbingan penanganan pasca
panen,
penyebarluasan
dan
pemantauan
penerapan
teknologi panen dan pasca panen, pengawasan standar unit
pengolahan,
penyebarluasan
pemantauan
dan
evaluasi
informasi
harga
pasar,serta
pasar
komoditas
perkebunan di wilayah provinsi.
Rincian
tugas
Seksi
Pengolahan
Pasca
Panen
dan
mutu
hasil
Pemasauan Hasil adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan
bimbingan
peningkatan
perkebunan;
b. Bimbingan penanganan pasca panen;
c. Penyebarluasan dan pemantauan penerapan teknologi
panen dan pasca panen;
d. Pengawasan standar unit pengolahan;
e. Penyebarluasan informasi pasar;
f. Pemantauan
dan
evaluasi
harga
pasar
komoditas
perkebunan di wilayah provinsi;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
e. Bidang Pengembangan Usaha (Pasal 398)
Seksi Kemitraan dan Kelembagaan Usaha mempunyai tugas
melaksanakan
bimbingan
kelembagaan
usaha
tani,
manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama
kemitraan
pemeriksaan
usaha
tani,
hygiene
bimbingan
dan
perkebunan di wilayah provinsi.
sanitasi
pemantauan
lingkungan
dan
usaha
Rincian tugas Seksi
Kemitraan dan Kelembagaan Usaha,
adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan bimbingan kelembagaan usaha tani;
b. Manajemen usaha tani dan pola kerjasama kemitraan
usaha tani;
c. Bimbingan pemantauan dan pemerikasaan hygiene dan
sanitasi
lingkungan
usaha
perekebunan
di
wilayah
provinsi
d. Melakukan tugas lain yang diberikan atasan
5. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana
a. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana (Pasal 399)
Bidang Perlindungan Sarana dan Prasarana mempunyai
tugas membantu kepala dinas dalam penyelenggaraan
fungsinya, penetapan rumusan kebijakan dan pedoman
teknis/ petunjuk pelaksanaan tugas-tugas perlindungan
tanaman, perlindungan gangguan usaha, serta sarana dan
prasarana perkebunan
Bidang Perlindungan Sarana dan Prasarana dipimpin oleh
kepala bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada kepala dinas.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat
1,
bidang
perlindungan
sarana
dan
prasarana
menyelenggarakan fungsi :
a. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan perlindungan tanaman
perkebunan
b. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan perlindungan gangguan
usaha perkebunan
c. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi
terhadap
pelaksanaan
pembangunan
dan
pemanfaatan sarana dan prasarana perkebunan.
b. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana (Pasal 400)
Bidang
Perlindungan
Sarana
Dan
Prasarana,
membawahi :
a. Seksi Perlindungan Tanaman
b. Seksi Perlindungan Usaha
c. Seksi Sarana dan Prasarana Perkebunan
Masing-masing seksi dipimpin oleh kepala seksi yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala bidang
perlindungan sarana dan prasarana
c. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana (Pasal 401)
Seksi perlindungan tanaman mempunyai tugas melakukan
pemantauan dan pengamatan daerah yang diduga sebagai
sumber OPT, penyediaan dukungan pengendalian, eradikasi
tanaman dan bagian tanaman, serta pengaturan dan
pelaksanaan penanggulangan wabah hama dan penyakit
menular di wilayah provinsi
Rincian tugas seksi perlindungan tanaman adalah sebagai
berikut :
a. Menyiapkan bahan bimbingan, pengamatan, peramalan,
identifikasi, pengendalian dan analisis dampak kerugian
organisme
pengganggu tanaman
/ fenomena iklim
wilayah provinsi
b. Menyiapkan
pengendalian
bahan
dan
pemantauan,
pelaksanaan
peramalan,
penanggulangan
eksploitasi OPT serta wabah hama penyakit menular
tanaman wilayah provinsi
c. Menyiapkan
bahan
penyebaran
informasi
keadaan
serangan OPT / fenomena iklim dan rekomendasi
pengendaliannya di wilayah provinsi
d. Menyampaikan
bahan
penyediaan
dukungan
pengendalian, eradikasi tanaman dan bagian tanaman
wilayah provinsi
e. Menyiapkan
bahan
penanganan
gangguan
usaha
perkebunan wilayah provinsi
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
d. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana (Pasal 402)
Seksi perlindungan usaha mempunyai tugas melakukan
pemantauan
dan
pengawasan
terhadap
ketersediaan,
peredaran, penggunaan, dan standar mutu pertisida pada
kegiatan
usaha,
serta
penanganan
gangguan
usaha
perkebunan wilayah provinsi
Rincian tugas seksi Perlindungan Usaha, adalah sebagai
berikut :
a. Melakukan
pemantauan
dan
pengawasan
terhadap
ketersediaan pestisida;
b. Peredaran, penggunaan, standar mutu pestisida pada
kegiatan usaha;
c. Penanganan
gangguan
usaha
perkebunan
wilayah
provinsi;
d. Melakukan tugas lain yang diberikan atasan.
e. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana (Pasal 403)
Seksi Sarana dan Prasarana perkebunan mempunyai tugas
melakukan identifikasi, inventarisasi, dan penentuan standar
mutu sarana dan prasarana perkebunan di wilayah provinsi.
Rincian tugas Seksi sarana dan Prasarana perkebunan,
adalah sebagai berikut :
Menyiapkan bahan inventarisasi dan identifikasi lokasi
pengembangan kawasan terpadu wilayah provinsi;
Menyiapkan bahan bimbingan, sosialisasi pelaksanaan
survey, investigasi dan desain pada pengembangan
jalan produksi dan pengembangan irigasi pada lahan
perkebunan;
Menyiapkan bahan penetapan dan pengawasan tata
ruang lahan perkebunan;
Menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk pelaksanaan
jalan produksi pada areal perkebunan;
Menyiapkan
bahan
monitoring
dan
evaluasi
pengembangan jalan produksi dan pengembangan
irigasi pada areal lahan perkebunan;
Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Visi Misi
Gubernur dan Wakil Gubernur NTB
Visi :
“Terwujudnya masyarakat Nusa Tenggara Barat yang beriman
dan berdaya saing (NTB BerSaing)”
Misi :
1. Mengembangkan Masyarakat Madani yang berakhlak mulia,
berbudaya, menghormati pluralitas dan kesetaraan gender;
2. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang
berkeadilan, terjangkau dan berkualitas;
3. Menumbuhkan ekonomi pedesaan berbasis sumberdaya
lokal
dan
mengembangkan
investasi
dengan
mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan;
4. Melakukan percepatan pembangunan infrastruktur strategis
dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi;
5. Menegakkan supremasi hukum, pemerintahan yang bebas
KKN dan memantapkan otonomi daerah.
Visi Misi
Dinas Perkebunan Provinsi NTB
Visi :
“Terwujudnya agribisnis perkebunan yang tangguh, berdaya
saing dan berkelanjutan”
Tangguh
mengandung
pengertian
mengembangkan
agribisnis yang unggul dalam persaingan, dinamis dalam
pembangunan dan tahan menghadapi gejolak ekonomi
Berdaya
saing
mengandung
pengertian
bahwa
pengembangan agribisnis dilaksanakan dengan berorientasi
pasar,
berbasis
keunggulan
pada
sumber
kompetitif,
serta
daya
yang
memiliki
memanfaatkan
ilmu
pengetahuan dan teknologi
Berkelanjutan
mengandung
pengertian
bahwa
pengembangan agribisnis mampu merespon pasar secara
efektif dan efisien dan berorientasi jangka panjang,
menerapkan teknologi ramah lingkungan serta dapat
meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha
Misi :
Untuk mencapai harapan yang terkandung dalam visi tersebut,
maka misi pembangunan perkebunan di Nusa Tenggara Barat
ditetapkan sebagai berikut :
1.
Mengembangkan agribisnis berbasis lahan kering dengan
teknologi ramah lingkungan untuk menghasilkan komoditas
yang sesuai dengan permintaan pasar
2.
Meningkatkan kualitas dan nilai tambah produksi, serta
meningkatkan daya serap pasar domestik dan ekspor
3.
Mempertahankan
kontinuitas
kuantitas
dan
kualitas
produksi untuk meningkatkan daya saing produk agribisnis
perkebunan
4.
Mengembangkan pelayanan administrasi dan teknis yang
berorientasi
pada
peningkatan
subsektor perkebunan
kinerja
pembangunan
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
UPTD Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan (BPTP)
(Sesuai Peraturan Gubernur NTB Nomor 23 Tahun 2008)
Tugas Pokok dan Fungsi
1. UPTD Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan mempunyai
tugas membantu Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Nusa
Tenggara
Barat
dalam
pengaturan
dan
pengawasan
perbenihan tanaman perkebunan di wilayah provinsi
2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1),
UPTD
balai
Perbenihan
Tanaman
Perkebunan
menyelenggarakan Fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang
perbenihan tanaman perkebunan;
b. Melaksanakan urusan perbenihan tanaman perkebunan;
c. Identifikasi dan pengembangan varietas unggulan local;
d. Pemantauan dan pengawasan peredaran benih dan
standar mutu benih;
e. Pengawasan dan sertifikasi benih perkebunan
f. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
Susunan Organisasi
1. Susunan
Organisasi
UPTD
Perkebunan, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
Balai
Perbenihan
Tanaman
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Bagan
Organisasi
UPTD
Balai
perbenihan
Tanaman
Perkebunan Sebagaimana tercantum dalam lampiran LII yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini
Uraian Tugas
1. Kepala UPTD mempunyai Tugas memimpin, mengendalikan
dan
mengkoordinasikan
pelaksanaan
tugas
UPTD
balai
perbenihan tanaman perkebunan sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Nusa
Tenggara Barat serta ketentuan Perundang-undangan.
2. Subbagian
Tata
Usaha
mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan bahan pengelolaan tata usaha, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan melaksanakan
pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai Perbenihan
Tanaman Perkebunan
3. Kelompok jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas kepala UPTD Balai Perbenihan Tanaman
Perkebunan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
UPTD Balai Produksi dan Pengolahan Hasil
Perkebunan (BPPHP) Puyung
(Sesuai Peraturan Gubernur NTB Nomor 23 Tahun 2008)
Tugas Pokok dan Fungsi
1.
UPTD Balai Produksi dan pengolahan hasil Perkebunan
mempunyai tugas membantu kepala Dinas Perkebunan
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat
dalam
produksi
dan
pengolahan hasil perkebunan
2.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) UPTD Balai Produksi dan pengolahan hasil
Perkebunan menyelenggarakan Fungsi :
a.
Melakukan pembinaan proses produksi pengolahan dan
pemasaran hasil perkebunan;
b.
Melakukan ujicoba terhadap pengembangan teknik
budidaya dan jenis komoditi perkebunan;
c.
Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
Susunan Organisasi
1.
Susunan organisasi UPTD Balai Produksi dan pengolahan
hasil perkebunan, terdiri dari :
a.
Kepala UPTD;
b.
Subbagian Tata Usaha;
c.
Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Bagan Organisasi UPTD Balai Prodiksi dan Pengolahan Hasil
Perkebunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran LIII
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur.
Uraian Tugas
1. Kepala
UPTD
mengendalikan
tugas
UPTD
mempunyai
dan
Balai
tugas
memimpin,
mengkoordinasikan
pelaksanaan
Produksi
dan
Pengolahan
Hasil
Perkebunan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara
Barat serta ketentuan perundang-undangan.
2. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
penyiapan
bahan
perbekalan,
perencanaan,
pemeliharaan, koordinasi, fasilitasi dalam pengelolaan
urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, data dan
pelaporan, melaksanakan pembinaan administrasi di
lingkungan UPTD Balai Produksi dan Pengolahan Hasil
Perkebunan.
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
UPTD Balai Laboratorium Perlindungan Tanaman
Perkebunan (BLPTP) Narmada
(Sesuai Peraturan Gubernur NTB Nomor 23 Tahun 2008)
Tugas Pokok dan Fungsi
1. UPTD
Balai
Laboratorium
Pelindungan
Tanaman
Perkebunan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
Perkebunan
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat
dalam
pelaksanaan pengamatan dan peramalan OPT.
2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), UPTD Balai Laboraturium Perlindungan Tanaman
Perkebunan menyelenggarakan fungsi:
a.
Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang
laboratorium perlindungan tanaman perkebunan;
b.
Pengkajian dan analisis OPT tanaman perkebunan;
c.
Identifikasi, pemetaan dan peramalan OPT;
d.
Penyebaran informasi keadaan serangan OPT;
e.
Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Susunan Organisasi
1.
Susunan Organisasi UPTD Balai Laboraturium Perlindungan
Tanaman Perkebunan, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan fungsional.
2.
Bagan Organisasi UPTD Balai Laboraturium Perlindungan
Tanaman
Perkebunan
sebagaimana
tercantum
dalam
Lampiran LIV yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.
Uraian Tugas
1.
Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan
dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai
Laboraturium Perlindungan Tanamam Perkebunan sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan
perundang-undangan.
2.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pengelolaan tata usaha, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan melaksanakan
pembinaan
administrasi
di
lingkungan
UPTD
Balai
Laboratorium Perlindungan Tanaman Perkebunan.
3.
Kelompok
Jabatan
melaksanakan
Fungsional
sebagian
tugas
mempunyai
Kepala
UPTD
tugas
Balai
Laboraturium Perlindungan Tanaman Perkebunan sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan.
Visi Misi
Gubernur dan Wakil Gubernur NTB
Visi :
“terwujudnya masyarakat Nusa Tenggara Barat yang beriman
dan berdaya saing ( NTB BerSaing)
Misi :
1. Mengembangkan Masyarakat Madani yang berakhlak mulia,
berbudaya, menghormati pluralitas dan kesetaraan gender;
2. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang
berkeadilan, terjangkau dan berkualitas;
3. Menumbuhkan ekonomi pedesaan berbasis sumber daya
lokal
dan
mengembangkan
investasi
dengan
mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan;
4. Melakukan percepatan pembangunan infrastruktur strategis
dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi;
5. Menegakkan supremasi hokum, pemerintahan yang bebas
KKN dan memantapkan otonomi daerah.
Visi Misi
Dinas Perkebunan Provinsi NTB
Visi :
“ terwujudnya agribisnis perkebunan yang tangguh, berdaya
saing dan berkelanjutan”
Tangguh
mengandung
pengertian
mengembangkan
agribisnis yang unggul dalam persaingan, dinamis dalam
pembangunan dan tahan menghadapi gejolak ekonomi
Berdaya
saing
mengandung
pengertian
bahwa
pengembangan agribisnis dilaksanakan dengan berorientasi
pasar,
berbasis
keunggulan
pada
sumber
kompetitif,
serta
daya
yang
memiliki
memanfaatkan
ilmu
pengetahuan dan teknologi
Berkelanjutan
mengandung
pengertian
bahwa
pengembangan agribisnis mampu merespon pasar secara
efektif dan efisien dan berorientasi jangka oanjang,
menerapkan teknologi ramah lingkungan serta dapat
meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha.
Misi :
Untuk mencapai harapan yang terkandung dalam visi tersebut,
maka misi pembangunan perkebunan di Nusa Tenggara Barat
ditetapkan sebagai berikut :
1.
Mengembangkan agribisnis berbasis lahan kering dengan
teknologi ramah lingkungan untuk menghasilkan komoditas
yang sesuai dengan permintaan pasar
2.
Meningkatkan kualitas dan nilai tambah produksi, serta
meningkatkan daya serap pasar domistik dan ekspor
3.
Mempertahankan
kontinuitas
kuantitas
dan
kualitas
produksi untuk meningkatkan daya saing produk agribisnis
perkebunan
4.
Mengembangkan pelayanan administrasi dan teknis yang
berorientasi
pada
penigkatan
sebsektor perkebunan.
kinerja
pembangunan
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI NTB
(Sesuai Peraturan Gubernur NTB Nomor 21 Tahun 2008)
1. Kepala Dinas (Pasal 383)
a. Kepala
Dinas
Perkebunan
mempunyai
tugas
memimpin,
melakukan koordinasi pengawasan dan pengendalian dalam
penyelenggaraan
merupakan
kegiatan
urusan
di
bidang
pemerintahan
perkebunan
provinsi
dan
yang
tugas
pembantuan yang diberikan pemerintah kepada Gubernur serta
tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh
Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan.
b. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada butir
(a), Kepala Dinas Perkebunan menyelenggarakan fungsi :
Perumusan kebijakan teknis urusan pemerintahan bidang
perkebunan
Pembinaan dan pelaksanaan tugas urusan pemerintahan
bidang perkebunan
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai
dengan tugas dan fungsi Dinas perkebunan
2. Sekretariat
a. Sekretariat (Pasal 384)
Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
melaksanakan
ketatausahaan,
pembinaan
umum,
administrasi
yang
kepegawaian,
meliputi
keuangan,
perlengkapan, dan pemeliharaan kantor.
Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
Pelaksanaan
persiapan
perumusan
kebijakan
dan
koordinasi
Pengelolaan urusan keuangan
Pelaksanaan
melakukan
pembinaan
urusan
administrasi
dalam
ketatausahaan,
arti
kepegawaian,
perlengkapan, kerumahtanggaan dan keprotokolan.
b. Sekretariat (Pasal 385)
Sekretariat, membawahi :
a. Subbagian Program dan Pelaporan
b. Subbagian Keuangan
c. Subbagian Umum dan Kepegawaian
Masing-masing subbagian dipimpin kepala subbagian yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris.
c. Sekretariat (Pasal 386)
Subbagian
menyiapkan
Program
bahan
dan
Pelaporan
Perumusan
mempunyai
Kebijakan,
tugas
Koordinasi,
Perencanaan dan Penyusunan Program Pengumpulan dan
Analisis Data, Evaluasi Program dan Pelaporan.
Rincian tugas subbagian program dan pelaporan, adalah
sebagai berikut :
a. Menyiapkan bahan dalam rangka perumusan kebijakan,
program dan pelaporan
b. Menghimpun
dan
menganalisa
data
dalam
rangka
Program dan Pelaporan.
c. Melaksanakan
monitoring
dan
pelaksanaan program dan pelaporan.
evaluasi
terhadap
d. Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan subbagian
program dan pelaporan.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
d. Sekretariat (Pasal 387)
Subbagian
keuangan
mempunyai
tugas
melaksanakan
pengelolaan urusan keuangan
Rincian tugas subbagian keuangan adalah sebagai berikut :
a. Mengumpulkan / mengolah data keuangan untuk bahan
penyusunan laporan keuangan
b. Menyiapkan bahan usulan dan pemberhentian pemimpin
kegiatan, kuasa pimpinan kegiatan, bendaharawan dan
atasan langsungnya.
c. Melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana
penerimaan dan anggaran belanja dinas baik rutin
maupun pembangunan.
d. Mencatat dan mengklarifikasi laporan hasil pemeriksaan
serta penyiapan tindak lanjut
e. Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan subbagian
keuangan
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
e. Sekretariat (Pasal 388)
Subbagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas
melakukan
urusan
Perlengkapan,
Ketatausahaan,
Kerumahtanggaan,
Kepegawaian,
Keprotokolan
di
lingkungan dinas
Rincian tugas Subbagian umum dan kepegawaian adalah
sebagai berikut :
a. Melakukan urusan ketatausahaan
b. Melakukan urusan kepegawaian
c. Melakukan urusan perlengkapan
d. Melaksanakan
urusan
kerumahtanggaan
dan
keprotokolan
e. Menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan subbagian
umum dan kepegawaian
f. Melaksakanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3. Bidang Pengelolaan Lahan
a. Bidang Pengelolaan Lahan (pasal 389)
Bidang Pengelolaan Lahan mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas dalam
pedoman
penetapan rumusan kebijakan dan
teknis/petunjuk
pelaksanaan
tugas-tugas
perluasan areal dan pengembangan produksi perkebunan
serta pendukungnya yaitu pengembangan SDM.
Bidang Pengelolaan Lahan dipimpin oleh Kepala Bidang yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pengelolaan Lahan menyelenggarakan
fungsi :
1. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi dalam pelaksanaan perluasan areal perkebunan;
2. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi dalam pelaksanaan pengembangan produksi
perkebunan;
3. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya
manusia perkebunan.
b. Bidang Pengelolaan Lahan (pasal 390)
Bidang Pengelolaan Lahan membawahi :
1. Seksi Perluasan Areal;
2. Seksi Pengembangan Produksi;
3. Seksi
Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia
dan
Pelatihan.
Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada dibawah dan bertanggungjawab depada Kepala
Bidang Pengelolaan Lahan.
c. Bidang Pengelolaan Lahan Pasal (391)
Seksi Perluasan Areal mempunyai tugas penetapan sasaran
perluasan areal, pemetaan dan potensi pengelolaa lahan
perkebunan,
pengaturan
dan
penerapan
kawasan
perkebunan terpadu, penetapan dan pengawasan tata ruang
dan tata guna lahan perkebunan wilayah provinsi.
Rincian tugas Seksi Perluasan Areal,adalah sebagai berikut :
a. Penetapan sasaran perluasan areal;
b. Pemetaan dan potensi pengelolaan lahan perkebunan;
c. Pengaturan
dan
penerapan
kawasan
perkebunan
terpadu;
d. Penetapan dan pengawasan tata ruang dan tata guna
lahan perkebunan wilayah provinsi;
e. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
d. Bidang Pengelolaan Lahan (Pasal 392)
Seksi
pengembangan
Produksi
mempunyai
tugas
Pengembangan, Rehabilitasi, Konservasi, Optimalisasi dan
Pengendalian Perkebunan
Rincian tugas Seksi Pengembangan produksi adalah sebagai
berikut :
a. melaksanakan pengembangan produksi perkebunan
b. melaksanakan rehabilitasi produksi perkebunan
c. melaksanakan konservasi perkebunan
d. melaksanakan optimalisasi produksi perkebunan
e. melaksanakan pengendalian perkebunan
f. melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan
e. Bidang Pengelolaan Lahan (Pasal 393)
Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pelatihan
mempunyai tugas pengembangan sumber daya manusia
melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan terhadap SDM
perkebunan.
Rincian tugas Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia
dan Pelatihan, adalah sebagai berikut :
a. pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan.
b. Pelatihan dan penyuluhan terhadap SDM perkebunan.
c. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
4. Bidang Pengembangan Usaha
a. Bidang Pengembangan Usaha (Pasal 394)
Bidang Pengembangan Usaha mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas dalam penyelenggaraan fungsinya. Penataan
rumusan
kebijakan
pelaksanaan
dan
tugas-tugas
investasi,pengolahan,
pasca
pedoman
pelayanan
panen
teknis/petunjuk
perijinan
dan
dan
pemasaran
hasil,serta kemitraan dan kelembagaan usaha di bidang
perkebunan.
Bidang Pengembangan Usaha dipimpin oleh Kepala Bidang
yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Bidang Pengembangan Usaha menyelenggarakan
fungsi :
a. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan investasi dan perijinan
usaha perkebunan.
b. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan pengolahan, pasca panen
dan pemasaran hasil usaha perkebunan.
c. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi
terhadap
pelaksanaan
kemitraan
dan
kelembagaan usaha perkebunan.
b. Bidang Pengembangan Usaha (Pasal 395)
Bidang Pengembangan Usaha, membawahi :
a.
Seksi Pelayanan perizinan dan Inventasi;
b.
Seksi Pengolahan Pasca Panen dan Pemasaran
Hasil;
c.
Seksi Kemitraan dan Kelembagaan Usaha.
Masing-masing
Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Pengembangan Usaha.
c. Bidang Pengembangan Usaha (pasal 396)
Seksi Pelayanan Perizinan dan Investasi mempunyai tugas
menyebarkan informasi peluang investasi, pemberian ijin
usaha perkebunan lintas kabupaten/kota, serta pemantauan
dan pengawasan terhadap ijin usaha lintas kabupaten/kota.
Rincian tugas Seksi Pelayanan Perizinan dan Investasi,
adalah sebagai berikut :
a. Menyebarkan informasi peluang investasi;
b. Pemberian ijin usaha perkebunan llintas kabupaten /
kota;
c. Pemantauan dan pengawasan terhadap ijin usaha lintas
kabupaten/ kota
d. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
d. Bidang Pengembangan Usaha (Pasal 397)
Seksi Pengolahan Pasca Panen dan Pemasaran Hasil
mempunyai tugas melaksanakan bimbingan peningkatan
mutu hasil perkebunan, bimbingan penanganan pasca
panen,
penyebarluasan
dan
pemantauan
penerapan
teknologi panen dan pasca panen, pengawasan standar unit
pengolahan,
penyebarluasan
pemantauan
dan
evaluasi
informasi
harga
pasar,serta
pasar
komoditas
perkebunan di wilayah provinsi.
Rincian
tugas
Seksi
Pengolahan
Pasca
Panen
dan
mutu
hasil
Pemasauan Hasil adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan
bimbingan
peningkatan
perkebunan;
b. Bimbingan penanganan pasca panen;
c. Penyebarluasan dan pemantauan penerapan teknologi
panen dan pasca panen;
d. Pengawasan standar unit pengolahan;
e. Penyebarluasan informasi pasar;
f. Pemantauan
dan
evaluasi
harga
pasar
komoditas
perkebunan di wilayah provinsi;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
e. Bidang Pengembangan Usaha (Pasal 398)
Seksi Kemitraan dan Kelembagaan Usaha mempunyai tugas
melaksanakan
bimbingan
kelembagaan
usaha
tani,
manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama
kemitraan
pemeriksaan
usaha
tani,
hygiene
bimbingan
dan
perkebunan di wilayah provinsi.
sanitasi
pemantauan
lingkungan
dan
usaha
Rincian tugas Seksi
Kemitraan dan Kelembagaan Usaha,
adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan bimbingan kelembagaan usaha tani;
b. Manajemen usaha tani dan pola kerjasama kemitraan
usaha tani;
c. Bimbingan pemantauan dan pemerikasaan hygiene dan
sanitasi
lingkungan
usaha
perekebunan
di
wilayah
provinsi
d. Melakukan tugas lain yang diberikan atasan
5. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana
a. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana (Pasal 399)
Bidang Perlindungan Sarana dan Prasarana mempunyai
tugas membantu kepala dinas dalam penyelenggaraan
fungsinya, penetapan rumusan kebijakan dan pedoman
teknis/ petunjuk pelaksanaan tugas-tugas perlindungan
tanaman, perlindungan gangguan usaha, serta sarana dan
prasarana perkebunan
Bidang Perlindungan Sarana dan Prasarana dipimpin oleh
kepala bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada kepala dinas.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat
1,
bidang
perlindungan
sarana
dan
prasarana
menyelenggarakan fungsi :
a. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan perlindungan tanaman
perkebunan
b. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi terhadap pelaksanaan perlindungan gangguan
usaha perkebunan
c. Koordinasi, pembinaan, pendampingan, pemantauan dan
evaluasi
terhadap
pelaksanaan
pembangunan
dan
pemanfaatan sarana dan prasarana perkebunan.
b. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana (Pasal 400)
Bidang
Perlindungan
Sarana
Dan
Prasarana,
membawahi :
a. Seksi Perlindungan Tanaman
b. Seksi Perlindungan Usaha
c. Seksi Sarana dan Prasarana Perkebunan
Masing-masing seksi dipimpin oleh kepala seksi yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala bidang
perlindungan sarana dan prasarana
c. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana (Pasal 401)
Seksi perlindungan tanaman mempunyai tugas melakukan
pemantauan dan pengamatan daerah yang diduga sebagai
sumber OPT, penyediaan dukungan pengendalian, eradikasi
tanaman dan bagian tanaman, serta pengaturan dan
pelaksanaan penanggulangan wabah hama dan penyakit
menular di wilayah provinsi
Rincian tugas seksi perlindungan tanaman adalah sebagai
berikut :
a. Menyiapkan bahan bimbingan, pengamatan, peramalan,
identifikasi, pengendalian dan analisis dampak kerugian
organisme
pengganggu tanaman
/ fenomena iklim
wilayah provinsi
b. Menyiapkan
pengendalian
bahan
dan
pemantauan,
pelaksanaan
peramalan,
penanggulangan
eksploitasi OPT serta wabah hama penyakit menular
tanaman wilayah provinsi
c. Menyiapkan
bahan
penyebaran
informasi
keadaan
serangan OPT / fenomena iklim dan rekomendasi
pengendaliannya di wilayah provinsi
d. Menyampaikan
bahan
penyediaan
dukungan
pengendalian, eradikasi tanaman dan bagian tanaman
wilayah provinsi
e. Menyiapkan
bahan
penanganan
gangguan
usaha
perkebunan wilayah provinsi
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
d. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana (Pasal 402)
Seksi perlindungan usaha mempunyai tugas melakukan
pemantauan
dan
pengawasan
terhadap
ketersediaan,
peredaran, penggunaan, dan standar mutu pertisida pada
kegiatan
usaha,
serta
penanganan
gangguan
usaha
perkebunan wilayah provinsi
Rincian tugas seksi Perlindungan Usaha, adalah sebagai
berikut :
a. Melakukan
pemantauan
dan
pengawasan
terhadap
ketersediaan pestisida;
b. Peredaran, penggunaan, standar mutu pestisida pada
kegiatan usaha;
c. Penanganan
gangguan
usaha
perkebunan
wilayah
provinsi;
d. Melakukan tugas lain yang diberikan atasan.
e. Bidang Perlindungan Sarana Dan Prasarana (Pasal 403)
Seksi Sarana dan Prasarana perkebunan mempunyai tugas
melakukan identifikasi, inventarisasi, dan penentuan standar
mutu sarana dan prasarana perkebunan di wilayah provinsi.
Rincian tugas Seksi sarana dan Prasarana perkebunan,
adalah sebagai berikut :
Menyiapkan bahan inventarisasi dan identifikasi lokasi
pengembangan kawasan terpadu wilayah provinsi;
Menyiapkan bahan bimbingan, sosialisasi pelaksanaan
survey, investigasi dan desain pada pengembangan
jalan produksi dan pengembangan irigasi pada lahan
perkebunan;
Menyiapkan bahan penetapan dan pengawasan tata
ruang lahan perkebunan;
Menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk pelaksanaan
jalan produksi pada areal perkebunan;
Menyiapkan
bahan
monitoring
dan
evaluasi
pengembangan jalan produksi dan pengembangan
irigasi pada areal lahan perkebunan;
Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Visi Misi
Gubernur dan Wakil Gubernur NTB
Visi :
“Terwujudnya masyarakat Nusa Tenggara Barat yang beriman
dan berdaya saing (NTB BerSaing)”
Misi :
1. Mengembangkan Masyarakat Madani yang berakhlak mulia,
berbudaya, menghormati pluralitas dan kesetaraan gender;
2. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang
berkeadilan, terjangkau dan berkualitas;
3. Menumbuhkan ekonomi pedesaan berbasis sumberdaya
lokal
dan
mengembangkan
investasi
dengan
mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan;
4. Melakukan percepatan pembangunan infrastruktur strategis
dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi;
5. Menegakkan supremasi hukum, pemerintahan yang bebas
KKN dan memantapkan otonomi daerah.
Visi Misi
Dinas Perkebunan Provinsi NTB
Visi :
“Terwujudnya agribisnis perkebunan yang tangguh, berdaya
saing dan berkelanjutan”
Tangguh
mengandung
pengertian
mengembangkan
agribisnis yang unggul dalam persaingan, dinamis dalam
pembangunan dan tahan menghadapi gejolak ekonomi
Berdaya
saing
mengandung
pengertian
bahwa
pengembangan agribisnis dilaksanakan dengan berorientasi
pasar,
berbasis
keunggulan
pada
sumber
kompetitif,
serta
daya
yang
memiliki
memanfaatkan
ilmu
pengetahuan dan teknologi
Berkelanjutan
mengandung
pengertian
bahwa
pengembangan agribisnis mampu merespon pasar secara
efektif dan efisien dan berorientasi jangka panjang,
menerapkan teknologi ramah lingkungan serta dapat
meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha
Misi :
Untuk mencapai harapan yang terkandung dalam visi tersebut,
maka misi pembangunan perkebunan di Nusa Tenggara Barat
ditetapkan sebagai berikut :
1.
Mengembangkan agribisnis berbasis lahan kering dengan
teknologi ramah lingkungan untuk menghasilkan komoditas
yang sesuai dengan permintaan pasar
2.
Meningkatkan kualitas dan nilai tambah produksi, serta
meningkatkan daya serap pasar domestik dan ekspor
3.
Mempertahankan
kontinuitas
kuantitas
dan
kualitas
produksi untuk meningkatkan daya saing produk agribisnis
perkebunan
4.
Mengembangkan pelayanan administrasi dan teknis yang
berorientasi
pada
peningkatan
subsektor perkebunan
kinerja
pembangunan
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
UPTD Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan (BPTP)
(Sesuai Peraturan Gubernur NTB Nomor 23 Tahun 2008)
Tugas Pokok dan Fungsi
1. UPTD Balai Perbenihan Tanaman Perkebunan mempunyai
tugas membantu Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Nusa
Tenggara
Barat
dalam
pengaturan
dan
pengawasan
perbenihan tanaman perkebunan di wilayah provinsi
2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1),
UPTD
balai
Perbenihan
Tanaman
Perkebunan
menyelenggarakan Fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang
perbenihan tanaman perkebunan;
b. Melaksanakan urusan perbenihan tanaman perkebunan;
c. Identifikasi dan pengembangan varietas unggulan local;
d. Pemantauan dan pengawasan peredaran benih dan
standar mutu benih;
e. Pengawasan dan sertifikasi benih perkebunan
f. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
Susunan Organisasi
1. Susunan
Organisasi
UPTD
Perkebunan, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
Balai
Perbenihan
Tanaman
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Bagan
Organisasi
UPTD
Balai
perbenihan
Tanaman
Perkebunan Sebagaimana tercantum dalam lampiran LII yang
tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini
Uraian Tugas
1. Kepala UPTD mempunyai Tugas memimpin, mengendalikan
dan
mengkoordinasikan
pelaksanaan
tugas
UPTD
balai
perbenihan tanaman perkebunan sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Nusa
Tenggara Barat serta ketentuan Perundang-undangan.
2. Subbagian
Tata
Usaha
mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan bahan pengelolaan tata usaha, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan melaksanakan
pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai Perbenihan
Tanaman Perkebunan
3. Kelompok jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas kepala UPTD Balai Perbenihan Tanaman
Perkebunan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
UPTD Balai Produksi dan Pengolahan Hasil
Perkebunan (BPPHP) Puyung
(Sesuai Peraturan Gubernur NTB Nomor 23 Tahun 2008)
Tugas Pokok dan Fungsi
1.
UPTD Balai Produksi dan pengolahan hasil Perkebunan
mempunyai tugas membantu kepala Dinas Perkebunan
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat
dalam
produksi
dan
pengolahan hasil perkebunan
2.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) UPTD Balai Produksi dan pengolahan hasil
Perkebunan menyelenggarakan Fungsi :
a.
Melakukan pembinaan proses produksi pengolahan dan
pemasaran hasil perkebunan;
b.
Melakukan ujicoba terhadap pengembangan teknik
budidaya dan jenis komoditi perkebunan;
c.
Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
Susunan Organisasi
1.
Susunan organisasi UPTD Balai Produksi dan pengolahan
hasil perkebunan, terdiri dari :
a.
Kepala UPTD;
b.
Subbagian Tata Usaha;
c.
Kelompok Jabatan Fungsional.
2. Bagan Organisasi UPTD Balai Prodiksi dan Pengolahan Hasil
Perkebunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran LIII
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur.
Uraian Tugas
1. Kepala
UPTD
mengendalikan
tugas
UPTD
mempunyai
dan
Balai
tugas
memimpin,
mengkoordinasikan
pelaksanaan
Produksi
dan
Pengolahan
Hasil
Perkebunan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara
Barat serta ketentuan perundang-undangan.
2. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
penyiapan
bahan
perbekalan,
perencanaan,
pemeliharaan, koordinasi, fasilitasi dalam pengelolaan
urusan tata usaha, kepegawaian, perlengkapan, data dan
pelaporan, melaksanakan pembinaan administrasi di
lingkungan UPTD Balai Produksi dan Pengolahan Hasil
Perkebunan.
RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
UPTD Balai Laboratorium Perlindungan Tanaman
Perkebunan (BLPTP) Narmada
(Sesuai Peraturan Gubernur NTB Nomor 23 Tahun 2008)
Tugas Pokok dan Fungsi
1. UPTD
Balai
Laboratorium
Pelindungan
Tanaman
Perkebunan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
Perkebunan
Provinsi
Nusa
Tenggara
Barat
dalam
pelaksanaan pengamatan dan peramalan OPT.
2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), UPTD Balai Laboraturium Perlindungan Tanaman
Perkebunan menyelenggarakan fungsi:
a.
Penyiapan bahan penyusunan kebijakan di bidang
laboratorium perlindungan tanaman perkebunan;
b.
Pengkajian dan analisis OPT tanaman perkebunan;
c.
Identifikasi, pemetaan dan peramalan OPT;
d.
Penyebaran informasi keadaan serangan OPT;
e.
Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Susunan Organisasi
1.
Susunan Organisasi UPTD Balai Laboraturium Perlindungan
Tanaman Perkebunan, terdiri dari :
a. Kepala UPTD;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan fungsional.
2.
Bagan Organisasi UPTD Balai Laboraturium Perlindungan
Tanaman
Perkebunan
sebagaimana
tercantum
dalam
Lampiran LIV yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Gubernur ini.
Uraian Tugas
1.
Kepala UPTD mempunyai tugas memimpin, mengendalikan
dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas UPTD Balai
Laboraturium Perlindungan Tanamam Perkebunan sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas
Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat serta ketentuan
perundang-undangan.
2.
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pengelolaan tata usaha, kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, rumah tangga dan melaksanakan
pembinaan
administrasi
di
lingkungan
UPTD
Balai
Laboratorium Perlindungan Tanaman Perkebunan.
3.
Kelompok
Jabatan
melaksanakan
Fungsional
sebagian
tugas
mempunyai
Kepala
UPTD
tugas
Balai
Laboraturium Perlindungan Tanaman Perkebunan sesuai
dengan keahlian dan kebutuhan.
Visi Misi
Gubernur dan Wakil Gubernur NTB
Visi :
“terwujudnya masyarakat Nusa Tenggara Barat yang beriman
dan berdaya saing ( NTB BerSaing)
Misi :
1. Mengembangkan Masyarakat Madani yang berakhlak mulia,
berbudaya, menghormati pluralitas dan kesetaraan gender;
2. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang
berkeadilan, terjangkau dan berkualitas;
3. Menumbuhkan ekonomi pedesaan berbasis sumber daya
lokal
dan
mengembangkan
investasi
dengan
mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan;
4. Melakukan percepatan pembangunan infrastruktur strategis
dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi;
5. Menegakkan supremasi hokum, pemerintahan yang bebas
KKN dan memantapkan otonomi daerah.
Visi Misi
Dinas Perkebunan Provinsi NTB
Visi :
“ terwujudnya agribisnis perkebunan yang tangguh, berdaya
saing dan berkelanjutan”
Tangguh
mengandung
pengertian
mengembangkan
agribisnis yang unggul dalam persaingan, dinamis dalam
pembangunan dan tahan menghadapi gejolak ekonomi
Berdaya
saing
mengandung
pengertian
bahwa
pengembangan agribisnis dilaksanakan dengan berorientasi
pasar,
berbasis
keunggulan
pada
sumber
kompetitif,
serta
daya
yang
memiliki
memanfaatkan
ilmu
pengetahuan dan teknologi
Berkelanjutan
mengandung
pengertian
bahwa
pengembangan agribisnis mampu merespon pasar secara
efektif dan efisien dan berorientasi jangka oanjang,
menerapkan teknologi ramah lingkungan serta dapat
meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha.
Misi :
Untuk mencapai harapan yang terkandung dalam visi tersebut,
maka misi pembangunan perkebunan di Nusa Tenggara Barat
ditetapkan sebagai berikut :
1.
Mengembangkan agribisnis berbasis lahan kering dengan
teknologi ramah lingkungan untuk menghasilkan komoditas
yang sesuai dengan permintaan pasar
2.
Meningkatkan kualitas dan nilai tambah produksi, serta
meningkatkan daya serap pasar domistik dan ekspor
3.
Mempertahankan
kontinuitas
kuantitas
dan
kualitas
produksi untuk meningkatkan daya saing produk agribisnis
perkebunan
4.
Mengembangkan pelayanan administrasi dan teknis yang
berorientasi
pada
penigkatan
sebsektor perkebunan.
kinerja
pembangunan