PERLAKSANAAN OUTCOMES BASED EDUCATION OB

BENGKEL PENGAJARAN BAHASA ARAB
UNTUK
INSTITUT PENGAJIAN TINGGI ISLAM PERLIS

PEMBELAJARAN AKTIF
SUMBER :
PEMBELAJARAN AKTIF -T.M.A. Ari
Samadhi
DISUSUN SEMULA OLEH :
HISHOMUDIN BIN AHMAD (9 JUN 2011)

• Tell me and I will forget… Show me and I may
remember… Involve me and I will understand.”
– Confucius, 450 BC

PEMBELAJARAN AKTIF
Tend to Remember
about:
Level of Involvement
10%


Reading
Hearing Words

30%

Looking at Pictures

Verbal
Receiving

PASSIVE

20%

Watching a Video
Looking at an Exhibit
50%

Watching a Demonstration


Visual
Receiving

Seeing it Done on Location
70%

Participating in a Discussion
Participating

ACTIVE

Giving a Talk
Doing a Dramatic Presentation
90%

Simulating the Real Experience
Doing the Real Thing

Doing


CIRI-CIRI PEMBELAJARAN AKTIF
• Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian
informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan
ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau
permasalahan yang dibahas,
• Mahasiswa tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif
tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi
kuliah,
• Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap
berkenaan dengan materi kuliah,
• Mahasiswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis,
menganalisa dan melakukan evaluasi,
• Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses
pembelajaran.
Bonwell (1995),

BEBERAPA TEKNIK PEMBELAJARAN AKTIF
1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.

Think-Pair-Share
Student-led Review Session
Student Debate
Exam questions writting
Class Research Symposium
Analyze Case Studies
Minute Paper
Games

Think-Pair-Share
• Dengan cara ini mahasiswa diberi pertanyaan atau soal untuk
dipikirkan sendiri kurang lebih 2-5 menit (think), kemudian
mahasiswa diminta untuk mendiskusikan jawaban atau
pendapatnya dengan teman yang duduk di sebelahnya (pair).

Setelah itu pengajar dapat menunjuk satu atau lebih
mahasiswa untuk menyampaikan pendapatnya atas
pertanyaan atau soal itu bagi seluruh kelas (share).
• Teknik ini dapat dilakukan setelah menyelesaikan
pembahasan satu topik, misalkan setelah 10-20 menit kuliah
biasa. Setelah selesai kemudian dilanjutkan dengan
membahas topik berikutnya untuk kemudian dilakukan cara
ini kembali setelah topik tersebut selesai dijelaskan.

Collaborative Learning Groups

• Dibentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 mahasiswa
yang dapat bersifat tetap sepanjang semester atau
bersifat jangka pendek untuk satu pertemuan
kuliah.
• Untuk setiap kelompok dibentuk ketua kelompok
dan penulis.
• Kelompok diberikan tugas untuk dibahas bersama
dimana seringkali tugas ini berupa pekerjaan rumah
yang diberikan sebelum kuliah dimulai.

• Tugas yang diberikan kemudian harus diselesaikan
dalam bentuk makalah mahupun catatan singkat.

Student-led Review Session
• Jika teknik ini digunakan, peranan pengajar diberikan kepada mahasiswa.
Pengajar hanya bertindak sebagai sumber dan fasilitator.
• Teknik ini dapat digunakan pada sesi review terhadap pengukuhan kuliah.

• Pada bagian pertama dari kuliah kelompok-kelompok kecil mahasiswa
diminta untuk membincangkan hal-hal yang dianggap susah dari subjek
tersebut dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mahasiswa yang
lain menjawabnya.
• Kegiatan kelompok dapat juga dilakukan dalam bentuk salah satu
mahasiswa dalam kelompok tersebut memberikan ilustrasi bagaimana
suatu rumus atau metode digunakan.
• Kemudian pada bagian kedua kegiatan ini dilakukan untuk seluruh kelas.
Proses ini dipimpin oleh mahasiswa dan pengajar lebih berperanan untuk
mengkalifikasikan hal-hal yang menjadi bahasan dalam proses
pembelajaran tersebut.


Student Debate

• Diskusi dalam bentuk debat dilakukan dengan
memberikan suatu isu yang sedapat mungkin
kontroversi sehingga akan terjadi pendapatpendapat yang berbeza dari mahasiswa.
• Dalam mengemukakan pendapat mahasiswa
dituntut untuk menggunakan hujah yang kuat
yang bersumber pada materi-materi kelas.
• Pengajar harus dapat mengarahkan debat ini
pada inti pati kuliah yang ingin dicapai
pemahamannya.

Exam questions writing

• Untuk mengetahui apakah mahasiswa sudah
menguasai tajuk kuliah tidak hanya diperoleh
dengan memberikan ujian.
• Meminta setiap mahasiswa untuk membuat soal
ujian yang baik dapat meningkatkan kemampuan
mahasiswa mencerna tajuk kuliah yang telah

diberikan sebelumnya.
• Pengajar secara langsung membahas dan memberi
komentar atas beberapa soal yang dibuat oleh
mahasiswa di depan kelas dan/atau memberikan
umpan balik kemudian.

Class Research Symposium
• Cara pembelajaran aktif jenis ini selalunya diberikan
untuk sebuah tugas perancangan atau projek kelas yang
cukup besar.
• Tugas atau projek kelas ini diberikan mungkin pada awal
kuliah dan mahasiswa mengerjakannya dalam waktu
yang cukup panjang termasuk kemungkinan untuk
mengumpulkan data atau melakukan pengukuranpengukuran.
• Kemudian pada saatnya dilakukan simposium atau
seminar kelas dengan tata cara simposium atau seminar
yang biasa dilakukan pada kelompok ilmiah.

Analyze Case Studies
• Model seperti ini banyak diberikan pada kuliah-kuliah

business .
• Dengan cara ini pengajar memberikan suatu kes yang
dapat diberikan sebelum kuliah atau pada saat kuliah.
• Selama proses pembelajaran, kes ini dibahas setelah
terlebih dahulu mahasiswa mempelajarinya.
• Sebagai contoh dapat diberikan suatu kes studi produk
rancangan engineering yang ternyata gagal atau salah,
kemudian mahasiswa diminta untuk membahas apa
kesalahannya, mengapa sampai terjadi dan bagaimana
seharusnya perbaikan rancangan dilakukan.

Minute Papers

• teknik dapat memberi kesempatan pada mahasiswa
untuk mengungkapkan hasil pemahamannya
(synthesize) dan mengemukakan hal-hal yang belum
dipahami.
• Caranya adalah dengan memberikan waktu di akhir
perkuliahan kepada mahasiswa untuk menjawab
pertanyaan berikut secara tertulis:

 a. Apa yang sudah anda pelajari hari ini?
 b. Hal apa saja yang masih belum anda pahami?
• Jangan lupa beri feedback terhadap kedua hal tersebut,
karena hal ini sangat berguna untuk meningkatkan
proses belajar mahasiswa

Games
• Teknik disusun khusus berkaitan dengan topik sangat
baik untuk memperkuat pemahaman mahasiswa
terhadap materi.
• Proses permainan ini juga memberi kesempatan pada
mahasiswa untuk secara aktif berpartisipasi, baik secara
kognitif, afektif, dan konatif di dalam kelas.
• Berbagai permainan yang dapat dilakukan, misalnya
matching, mysteries, group competitions, solving
puzzles, pictionary, etc.

APA YANG PERLU DIBUAT DALAM
PEMBELAJARAN AKTIF






Tujuan pembelajaran aktif harus ditegaskan dengan jelas
Mahasiswa harus diberitahu apa yang akan dilakukan
Memberikan pengarahan yang jelas dalam diskusi
Pertimbangkan teknik pembelajaran aktif yang
dipergunakan
• Penciptaan iklim pembelajaran aktif

Dokumen yang terkait

ENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS KELAS VIIIE SMP NEGERI 1 BALUNG SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012

0 63 18

IMPROVING THE TENTH YEAR STUDENTS’ DESCRIPTIVE WRITING ABILITY THROUGH GENRE- BASED APPROACH AT SMA NEGERI 4 JEMBER IN THE 2009/2010 ACADEMIC YEAR

1 57 8

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN PROBLEM BASED LEARNING

0 21 58

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI)

6 62 67

PENGARUH SKILL ARGUMENTASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP LITERASI SAINS SISWA SMP

3 24 50

JUDUL INDONESIA: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA METRO\ JUDUL INGGRIS: IMPLEMENTATION OF INCLUSIVE EDUCATION IN METRO CITY

1 56 92

THE DESIGN OF DIGITAL DICTIONARY APLICATION LANGUAGE INDONESIA-LAMPUNGNESE/LAMPUNGNESE- INDONESIA WAP (WIRELESS APPLICATION PROTOCOL) BASED USING PROTOTYPING METHODE

0 15 9

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 BANJARREJO BATANGHARI LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 24 52

PENGARUH MODELPROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII DI SMP NEGERI 7BLAMBANGAN UMPU WAY KANAN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

1 16 68