ASET TETAP PROPERTI DAN ASET TAK BERWUJU

ASET TETAP, PROPERTI, DAN
ASET TAK BERWUJUD:
PENENTUAN BIAYA PEROLEHAN
KELOMPOK 8
Siti Nurjanah (2015017060)
Hendra
Makagingge(2015017)

Definisi Aset tetap
Sebagai aset berwujud yang
a. Digunakan dalam produksi/penyediaan barang &
jasa
b. Lebih dari satu periode
Karakteristik aset tetap:
c. Memiliki wujud fisik
d. Digunakan memproduksi / penyediaan barang / jasa
e. Disewakan pada pihak lain
f. Untuk tujuan administratif
Contoh aset tetap: tanah, gedung, mesin, kendaraan dll

PENGAKUAN AWAL

Diakui sebesar biaya perolehan SAK ETAP 2009.
Contoh: 1 jan 2014 PT Ambotex membeli mesin dgn harga 10 juta
dengan potongan tunai 200.000, biaya transportasi 379.078,68
biaya pemasangan dan percobaan sehingga mesin siap digunakan
1.700.000 semua biaya dan harga beli dibayar tunai. Mesin
digunakan 5 tahun. ditaksir biaya membongkar mesin di akhir tahun
kelima 1.000.000 manajemen menaksir tingkat bunga efektif 10%
hitung biaya perolehan mesin dan jurnalnya
Jawab:
Harga beli – potongan 9.800.000
Biaya transportasi 379.078,68
Biaya pemasangan & percobaan 1.700.000
Dibayar tunai 11.879.078,68
Taksiran biaya bongkar 1000000 dengan nilai tunai
620.921,32
12.500.000
Jurnal
1 jan mesin 12.500.000
kas 11.879.078,68
provisi biaya bongkar 620.921,32


Pelbagai cara perolehan
1. Pembelian tunai
Biaya perolehan aset tetap adalah harga faktur bersih setelah dikurangi
potongan
tunai. Potongan harus dikurangkan walaupun dimanfaatkan / tidak.
Contoh: 1 jan 2014 PT ASIL membeli mesin tunai, harga faktur 10 juta syarat
2/10, n/30 hitung biaya perolehan mesin dan jurnal nya.
Jawab:
Harga faktur
10.000.000
Potongan 2%x 10000000
200.000
Harga bersih
9.800.000
1 jan
mesin giling
kas 9.800.000

9.800.000


Bila di bayar diluar masa potongan:
1 jan
mesin giling
9.800.000
utang pembelian mesin 9.800.000
15 jan utang pembelian mesin
9.800.000
rugi pot tunai tdk diambil
200.000
kas 10.000.000

2 pembayaran tangguhan
Pembayaran tangguhan melibatkan bunga baik eksplisit / pun
implisit.
Bunga eksplisit adalah bunga yang di tetapkan dengan terus
terang.
Contoh 1 jan 2014 PT ASIL beli kendaraan harga faktur 10 juta,
uang muka 6 juta. Sisanya dibayar dua kali tiap tgl 31 des
masing-masing 2 juta ditambah bunga 12% dari saldo pokok

pinjaman. Hitung biaya perolehan dan jurnal
Jawab
1 jan kendaraan
10.000.000
kas 6.000.000
utang pembelian mesin 4.000.000
31 des
utang pembelian mesin 2.000.000
beban bunga 480.000
kas 2.480.000
31 des
utang pembelian mesin 2.000.000
beban bunga 240.000
kas 2.240.000

Bunga implisit
Yaitu bunga yang ditetapkan tidak terus terang.
Contoh: 1 jan 2014 PT aslisini membeli mesin dgn harga faktur
10 juta, uang muka 6 juta,sisanya dibayar dua kali tiap 31
des angsuran sama 2.366.792,45 dalam ansuran sudah

dihitung bunga. Hitung biya perolehan dan jurnalnya.
1 jan mesin 10.000.000
kas6.000.000
utang pembelian mesin 4.000.000
31 des
utang pembelian mesin
beban bunga 480.000
kas2.366.792,45

1.886.792,45

31 des
utang pembelian mesin 2.113.207,55
beban bunga 253.584,9
kas2.366.792,45

3. Pembelian gabungan
Dalam bisnis dapat terjadi pembelian aset tetap dengan sistem gabungan.
Biaya aset
tetap di tentukan berdasarkan metode harga pasar relatif.

Contoh: 1 jan 2014 PT Lisa membeli tanah, gedung, peralatan dengan harga
total 10 juta, pada saat pembelian tidak diketahui harga pasar masingmasing aset tetap. Pada 15 jan 2014 diketahui harga pasar tanah 3 juta,
gedung 10.500.000, peralatan 1.500.000 hitung biaya perolehan tiap jenis
aset dengan menggunakan metode harga pasar relatif dan jurnalnya

jenis

Harga
pasar

%

perhitungan

alokasi

gedung

10.500.00
0


87,5
%

87,5%x7000000

6.125.000

peralata 1.500.000
n

12,5
%

12,5%x7000000

875.000

12.000.00


100

1 jan tanah, gedung dan peralatan
0
%
kas 10.000.000
15 jan tanah 3.000.000
gedung 6.125.000
peralatan 875.000
tanah gedung dan peralatan

10.000.000

10.000.000

7.000.000

5. SUMBANGAN DARI PPEMERINTAH
Aset tetap dapat diperoleh dari sumbangan, misalnya dari pemerintah atau
lembaga lain yang

serupa. Meskipun memperoleh sumbangan ini tidak ada pengorbanan ,
akuntasi mengakuinya
karena akuntasi merupakan alat pertanggungjawaban.
Contoh 9.6: Pada 1 Januari 2014 PT BejoBanget menerima sumbangan dari
pemerintah daerah berupa mesin dengan nilai wajar Rp 50 juta. Umur
manfaat ditaksir 5 tahun, akan disusut dengan metode garis lurus.
Hitunglah biaya perolehan mesin dan buatlah jurnal mencatat
pemerolehan mesin dari sumbangan ini!
   Biaya perolehan mesin adalah Rp 50 juta sesuai dengan nilai wajar.
Jurnalnya adalah sebagai berikut.
Jan 1

Mesin
50.000.000
Pendapatan dari Sumbangan
10.000.000
Pendapatan dari Sumbangan Tangguhan
40.000.000

Akun pendapatan dari sumbangan dilaporkan di laporan labal-rugi tahun 2014,

sedangkan
Pendapatan dari sumbangan Tangguhan dilaporkan di neraca dalam kelompok
kewajiban. Pada
setiap akhir tahun, dari tahu kedua sampai tahun kelima, dibuat jurnal
penyesuaian dengan debit

6. DIBANGUN SENDIRI
Biaya perolehan aset tetap yang dibangun sendiri oleh
perusahaan ( tidak dibeli dari pihak luar) meiputi (i) biaya bahan
bangunan yang dipakai , (ii) upah tenaga kerja langsung, dan (iii)
biaya-biaya lain seperti pemakaian listrik dan depresiasi aset
tetap perusahaan yang digunakan untuk membangun.
Selain itu, perlu diketengahkan juga di sini bahwa jumlah biaya
untuk membangun aset boleh jadi lebih kecil ketimbang jumlah
harga apabila aset itu dibeli dari luar. Penghematan yang
diperoleh karena membangun sendiri tidak boleh diakui sebagai
untung. Jadi, biaya perolehan aset yang dibangun sendiri adalah
jumlah pengorbanan sesungguhnya, denngan syarat maksimum
sebesar harga dari luar atau nilai wajarnya.


7. PENGELUARAN SAHAM BIASA
Aset tetap dapat diperoleh dengan mengeluarkan saham. Pengakuan modal sham tersebut
ditetapkan oleh SAK ETAP 2009 par. 19. 14 sebesar nilai wajar. Aset atau nilai wajar saham
biasa,
mana yang lebih dapat ditentukan pada saat terjadi pertukaran. Konsisten dengan paragraph
19.
14 tersebut, maka biaya perolehan aset tetap yang diperoleh dengan mengeluarkan saham
adalah sebesar niali wajar aset tetap atau nilai wajar saham biasa, mana yang lebih dapat
ditentikan pada saat terjadi pertukaran. apabila terdapat perbedaan antara nilai wajar dan
nilai
nominal saham, maka selisihnya merupakan agio atau disagio modal sahamnya. Agio diakui
apabila nilai wajar lebih besar daripada nilai nominal dan disagio diakui apabial nilai wajar
lebih
kecil.
Contoh 9.7: Pada 15 Agustus 2014 PT Anglo-Saxon mengeluarkan 50.000 lembar saham
untuk memperoleh sebuah mesin. Nominal saham perlembar Rp 1.000. saham
perusahaan tersebut tidak diperdagangkan di bursa efek sehingga sulit ditentukan nilai
wajarnya. Nilai wajar mesin diketahui sebesar Rp 60 juta. Hitunglan biaya perolehan
mesin dan buatlah jurnal untuk mencatat transaksi ini.
Biaya perolehan mesin adalah nilai wajar mesin, yaitu Rp 60 juta.
Juranalnya adalah sebagai
berikut
 
Agust 15
Mesin
60.000.000
Modal Saham Biasa 50.000.000
Agio Modal Saham Biasa 10.000.000

8. PERTUKARAN ANTARASET
Aset tetap dapat diperoleh dengan cara pertukaran dengan aset lainnya.
Baik
dengan melibatkan kas atau tanpa melibatkan kas. SAK ETAP 2009
par.15.11
menyatakan:
“Jika aset tetap diperoleh melalui pertukaran dengan aset nonmoneter,
maka biaya perolehan diukur pada nilai wajar, kecuali (a) transaksi
pertukaran tidak memiliki subtansi komersial, atau (b) nilai wajar aset
yang diterimah atau diserahhkan tidak dapat diukur secara handal. Dalam
kasus tersebut,biaya perolehan diukur pada jumlah tercatat aset yang
diserahkan. (Penebalan dan italisasi dan penulis.) “
Suatu transaksi pertukaran dikatakan memiliki subtansi komersial apabial :
1. Konfigurasi (risiko, waktu, dan jumlah) arus kas atas aset yang diterima
berbeda dari konfigurasi dari aset yang diserahkan; atau
2. Niali khusus entitas dari kegiatan operasional dari entitas yang
dipengaruhi oleh transaksi tersebut sebagai akibat dari pertukaran; dan
3. Selisih antara (a) dan (b) adalah relatif signifikan terhadap nilai wajar dari
aset yang dipertukarkan. Contoh mudah adalah kalau perusahaan
menukarkan mesin bekasnya dengan mesin baru yang kapasitasnya jauh
lebih besar. Pertukaran ini sangat mungkin akan mempengaruhi aliran kas
masa mendatang yang berarti pertukaran ini memiliki subtansi komersial.

Pertukaran Memiiki Subtansi Komersial
Contoh 9.8: Hanya mesin baru yang nilai wajarnya dapat diukur secara andal. Pada
2 Januari 2014 2014 PT ABC memiliki mesin dengan biaya perolehan ketika
dahulu dibeli sebesar Rp 5.000.000; sudah disusut sampai dengan tanggal
pertukaran Rp 500.000. Mesin ini ditukar dengan mesin baru yang nilai wajarnya
Rp 2.000.000. Dalam pertukaran ini, PT ABC masih harus tombok dengan
menyerahkan uang tunai Rp 1.600.000. Pertukaran ini memiliki subtansi
komersial. Hitunglah biaya perolehan mesin baru dan buatlah jurnalnya.
Biaya perolehan mesin baru adalah sebesar nilai wajarnya, yakni Rp 2.000.000.
Jumlah
tombok Rp 1.600.000 menunjukan bahwa mesin lama dihargai Rp 400.000
(Rp2.000.000 – Rp 1.600.000). Adapun untung (rugi) pertukaran dihitung sebagai
berikut.
Mesin lama dihargai ………………………………………………………...Rp 400.000
(-)Nilai buku mesin lama (Rp 5.000.000 – Rp 4.500.000)……....500.000
Rugi Pertukaran Mesin Rp 100.000
Jurnal pertukaran mesin adalah sebagai berikut.
Jan 2 Mesin (baru) 2.000.000
Akumulasi penyusutan mesin (lama) 4.500.000
Rugi pertukaran mesin 100.000
Mesin (lama) 5.000.000
Kas 1.600.000

Tidak Memiliki Subtansi Komersial atau Nilai Wajar
Aset Tdak DIketahui
Jika pertukaran tidak memilikisubtansi komersial atau tak satu pun nilai
wajar aset yang dipertukarkan dapat diukur secara andal, maka biaya
perolehan aset tetap baru adalah nilai buku aset tetap lama yang
diserahkan.
Contoh 9.10: Pada 2 Januari 2014 PT ABC memiiki mesin dengan biaya
perolehan ketika dahulu dibeli sebesar Rp5.000.000; sudah disusut
sampai dengan tanggal pertukaran Rp4.500.000. Mesin ini ditukar
dengan mesin bekas perusahaan lain. Pertukaran ini memiliki subtansi
komersial. Nilai wajar kedua mesin juga tidak diketahui. Hitunglah
biaya perolehan mesin baru dan buatlah jurnalnya.
Biaya perolehan mesin baru adalah nilai buku mesin lama, yakni
Rp500.000 (Rp5.000.000-Rp4.500.000).
Jurnal pertukaran mesin adalah sebagai berikut.
 
Jan 2 Mesin (baru) 500.000
Akumulasi penyusutan mesin (lama) 4.500.000
Mesin (lama) 5.000.000

PROPERTI INVESTASI
Properti investasi adalah tanah atau bangunan yang dikuasai oleh perusahaan untuk
menghasilkan sewa. Dua perusahaan boleh jadi sama-sama memiliki tanah ataupun
bangunan.
9.B.2 PENGAKUAN AWAL
Properti investasi diakui pertama kali sebasar biaya perolehannya (SAK ETAP 2009 par.
14.2). Biaya perolehan properti investasi yang diperoleh dari pembelian meliputi (a)
harga beli, dan (b) biaya yang secara langsung dapat datribusikan ke pemerolehan,
semisal biaya legal, komisi makelar, biaya pajak pengalihan, dan biaya transaksi
lainnya
(SAK ETAP 2009 par 14.3).
Contoh 9.11: pada 1 januari 2014 PT AmboRealti membeli sebidang tanah dan
bangunan kokoh di atasnya dengan harga beli paket plus seluruh biaya yang dapat
diatribusikan langsung kepada pembelian tanah dan bangunan sebesar Rp37 juta.
Baik harga beli maupun biaya-biaya di atas dibayar secarah tunai sehingga
perusahaan memperoleh potongan tunai Rp 1 juta. Harga pasar wajar tanah dan
bangunan , masing-masing , berturut-turut adalah Rp 10 juta dan Rp 30 juta.
Managemen menetapkan bahwa tanah dan bangunan di atas adalah untuk
disewakan kepada pihak lain dengan skema sewa pembiayaan. Hitunglah biaya
perolehan tanah dan bangunan dengan metode hrga pasar relatif dan buatlah
jurnalnya!
Biaya perolehan tanah dan bangunan secara paket adalah Rp 36 juta sebagaimana
perhitugan berikut ini.

Harga beli tanah dan
baungunan………………………………………………………… Rp
37.000.000
(-) Potongan Tunai
………………………………………………………………………………
1.000.000
Biaya perolehan tanah dan bangunan
………………………………………………… Rp36.000.000
Biaya perolehan di atas dialokasikan dengan metoda nilai pasar
relatif sebagai berikut.
 
Tanah 10 juta /(30 juta + 10 juta) x Rp 36 juta …………………………
Rp 9 juta
Bangunan 30 juta /(30 juta + 10 juta)x Rp 36 juta …………………..
Rp27 juta
Total tanah dan bangunan
………………………………………………………… Rp36 juta
 
Jurnal yang dibuat adalah segabai berikut. 
 

ASET TAKBERWUJUD
Aset takberwujud adalah aset nonmoneter yang diidentifikasi dan tidak mempunyai
wujud fisi (SAK ETAP2009 par. 16.12). Hak cipta dan hak paten merupakan dua contoh
aset takberwujud.
9.C.2 PENGAKUAN AWAL
Aset takberwujud dicatat pertama kali ketika diperoleh sebesar biaya perolehannya
(SAK ETAP 2009 par.16,8). Cara penentuan biaya perolehan aset takberwujud pada
dasarnya sama dengan cara penentuan biaya perolehan aset tetap. Hak paten yang
diperoleh melalui pembelian dari entitas lain, misalnya, ditentukan biaya
perolehannya sebesar harga beli plus biaya-biaya yang dapat disifatkan secara
langsung untuk memperolehnya sampai hak tersebut siap digunakan (SAK ETAP 2009
par.16.9).
Contoh 9.12: pada 16 mei 2014 PT Sila membeli hak paten dari entitas lain dengan
harga beli Rp 90.000. Biaya-biaya lain yang dibayar hingga hak paten tersebut siap
digunakan adalah Rp 10.000. HItunglah biaya perolehan hak paten dan buatlah
jurnalnya!
Biaya perolehan hak paten adalah Rp 100.0000 (Rp 90.000 + Rp 10.000).
Jurnal untuk mencatat perolehan hak paten adalah sebagai berikut.
 
Mei 16 Hak paten 100.000
Kas 100.000 

9.C.3 PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
AWAL
Setelah pengakuan awal, aset takberwujud diukur
sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan
akumulasi
Penurunan nilai (SA ETAP 2009 par. 16.17).